Anda di halaman 1dari 6

Jika Suatu Saat Nanti Aku Menjadi Guru

Oleh : Nadiyya Anis Khairani

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang penduduknya sangat padat
dan dikelilingi oleh sumber daya alam yang sangat kaya serta melimpah, selain itu
indonesia juga melahirkan anak anak bangsa yang memiliki sumber daya manusia
cukup tinggi. Tetapi sebagian besar SDM yang telah dimiliki tersebut tidak bisa
diolah, dikikis dan di perdalam kemampuannya karena tidak mendapatkan fasilitas-
fasilitas yang telah di sediakan oleh negara. Hal itu dikarenakan kurangnya perhatian
negara terhadap wilayah-wilayah yang tidak terkoordinisir atau kurangnya
pemerataan fasilitas ke pelosok-pelosok desa salah satunya ialah fasilitas Pendidikan.
Sehingga membuat negara Indonesia sulit untuk menjadi negara maju karena
tingginya angka Buta Huruf di Indonesia ini.

Menurut sebuah survei, 78% anak-anak pedesaan sebagian besar tidak menguasai cara
membaca, menghitung dan menulis. 86% hasil survei menyatakan bahwa penduduk
desa utamanya Orang tua memandang pendidikan sebelah mata dan hanya
mengutamakan cara bekerja bercocok tanam dan sebagainya Keadaan tersebut
membuat pemerintah semakin terfokus terhadap pendidikan hingga akhirnya kini
pemerintah pun menciptakan fasilitas pendidikan minimal 12 tahun yang diharap kan
dapat membasmi angka buta huruf di Indonesia yang dapat meningkatkan Sumber
Daya Manusia yang lebih optimal dan bertaraf tinggi serta mampu mengangkat
derajat Indonesia menjadisalah satu negara Maju dengan kekayaan SDA dan SDM
yang melimpah ruah.

Di jaman yang semakin canggihnya teknologi informasi dan komunikasi yang


berkembang saat sekarang, segala sesuatu dapat diselesaikan dengan cara-cara yang
praktis. Teknologi informasi dan komunikasi adalah sesuatu yang bermanfaat untuk
mempermudah semua aspek kehidupan manusia. Dunia informasi saat ini seakan tidak
bisa terlepas dari teknologi.
Salah satunya dalam bidang teknologi komunikasi seperti adanya smartphone dan
internet, membuat manusia semakin meningkatkan cara komunikasinya. Berbagai
macam media untuk berkomunikasi pun hadir untuk memudahkan manusia
berinteraksi. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi internet sudah menjadi
kebutuhan bagi masyarakat, hal inilah yang melahirkan media sosial. Media sosial
merupakan media online, yaitu media yang hanya ada dengan menggunakan internet
dimana para penggunanya bisa menuangkan ide, mengekspresikan diri, dan
menggunakan sesuai dengan kebutuhannya. Kehadiran media sosial memberikan
kemudahan bagi manusia untuk berkomunikasi dan bersosialisasi.

Salah satu aplikasi di media sosial yang saat ini sedang booming dikalangan anak-anak,
remaja bahkan orang dewasa yaitu TikTok. TikTok adalah aplikasi buatan dari negeri
Tirai Bambu lebih tepatnya Tiongkok, aplikasi yang platformnya khusus video, musik
dan Foto, spesifik pada perusahaan ByteDance.

Aplikasi ini hampir dengan aplikasi lain, layaknya Musical.ly, Selain itu, bukti
boomingnya aplikasi tiktok dilihat dari nilai reviewnya yang sangat tinggi di Play Store
maupun App Store yaitu 4,6. Rating yang hampir sempurna, memadukan Artificial
Intelligence dan Image Capture. Di Google Play atau Play Store rata-rata yang
mengomentari aplikasi tiktok iniadalah kaum hawa dan remaja-remaja di bawah umur.

Dari penjelasan di atas, saya tidak akan membahas mengenai fitur yang terdapat dalam
aplikasi tiktok sendiri, tapi saya akan membahas dampak- dampak yang di hasilkan dari
aplikasi tiktok kepada remaja, khusunya dampak teknologi informasi dan
komunikasi dari segi positif maupun segi negatif . Dari segi positif sendiri aplikasi
tiktok memiliki beberapa manfaat untuk remaja salah satunya yaitu Sebagai salah satu
aplikasi yang dapat mendorong kreativitas seseroang dalam membuat suatu karya.

Aplikasi untuk mengekspresikan kreativitas khusunya dalam pembuatan video, Aplikasi


TikTok sendiri merupakan platform untuk membuat video dengan efek spesial dan unik
dengan mudah. TikTok juga menyuguhkan berbagai macam musik untuk latar video,
sehingga penggunanya dapat menciptakan video yang lebih menarik.
Aplikasi tiktok ini juga berbasis video dan musik, dan dapat melati diri remaja atau anak
anak untuk mengasah skill editing video, untuk konten-konten yang lebih bermanfaat.

Tetapi juga terdapat banyak dampak negatif TikTok untuk remaja, sudah banyak artikel
yang membahas tentang dampak negatif dari tiktok sendiri sampai kominfo harus
memblokir aplikasi TikTok di indonesia, salah satunya segi negatif dari tiktok sendiri
adalah Secara tidak langsung, TikTok menjadi penyebab generasi remaja untuk suka
bergoyang ria, Apabila anda termasuk seseorang yang sering aktif di Instagram,
pastinya anda akan menjumpai beberapa netizen dengan berbagai video yang dibuat
dengan menggunakan aplikasi tiktok ini. Ada yang biasa saja, dan ada yang Luar Biasa,
luar biasa keterlaluan. Bahkan ada beberapa remaja dan anak-anak bergoyang ria yang
tidak wajar.

Membuat video yang tidak sewajarnya, bahkan tidak hanya remaja saja mereka
melibatkan anak-anak kecil dalam pembuatan video TikTok demi respon yang banyak
dari netizen , berani bernyanyi lagu dan berakting orang dewasa. Terdapat banyak video
yang tidak pantas menjadi contoh yang tidak baik bagi perilaku remaja dan anak jaman
sekarang.

Melihat kemajuan pendidikan sejauh ini tidak dapat dipungkiri telah mengalami
kemajuan yang signifikan. Terbukti dengan banyaknya prestasi dalam dunia pendidikan
di kancah internasional. Termasuk penelitian-penelitian dari anak-anak Indonesia yang
diakui dunia.

Namun tampaknya hal itu lebih cenderung baru di sisi pengajaran, kepandaian anak atau
kecerdasan otak (IQ). Prestasi itu pun belum menyeluruh untuk siswa di tanah air,
hanya beberapa yang memang punya otak cerdas.

Bangsa ini membutuhkan generasi yang bisa mengolah otak namun juga berbudipekerti
luhur. Artinya tidak hanya pintar atau cerdas, namun juga berkarakter. Sementara
penanaman karakter tidak dapat dilakukan secara digital, namun melalui pendidikan,
bukan sekedar pengajaran. Sehingga pengajaran harus berjalan seiring dengan
pendidikan.
Guru Tidak Dapat Digantikan oleh Teknologi

Harus disadari bersama bahwa teknologi itu tidak bisa mendidik, hanya bisa mengajar.
Namun teknologi merupakan hasil dari pendidikan. Karena dengan pendidikan siswa
bisa menjadi pintar, cerdas, berbudi pekerti luhur. Maka pendidikan di tanah air perlu
terus ditingkatkan dengan tidak meninggalkan karakter Indonesia sebagai bangsa yang
memiliki adat ketimuran yang penuh sopan santun dan tata krama. Guru, sarana
pendidikan, lembaga pendidikan, dan dana pendidikan sangat penting untuk membina
generasi ini. Saya mengharapkan perhatian dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nadiem Makarim.

Perlu dipastikan hasil implementasi kurikulum “rekrutmen” di luar negeri. Mengingat


kurikulum selama ini lebih mengutamakan “mengajar” daripada “mendidik”. Seperti
disebutkan sebelumnya, pendidikan adalah teacher-driven, tetapi mengadopsi kurikulum
gaya asing membuat guru acuh tak acuh terhadap tuntutan kurikulum. “Siswa menjadi
nakal dan tidak berkarakter tidak masalah, yang penting nilainya bagus.” Hal itu sangat
memprihatinkan. Di mana berita tawuran antarsiswa, antarwarga, tindakan anarkis,
penyalahgunaan narkoba, sering terjadi. Tentu hal itu didukung oleh kurangnya budi
pekerti mereka, termasuk pendidikan Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa
Indonesia.

Menjadi seorang guru tidak semudah yang dibayangkan kebanyakan orang. Menjadi
seorang guru membutuhkan niat dan kesabaran. Karena guru juga merupakan orang tua
dari siswa dan harus memberikan instruksi kepada siswa agar mampu menjadi orang
yang seharusnya berguna bagi orang tua dan kehidupan disekelilingnya.

Jika saya menjadi seorang guru, saya akan selalu berusaha mendidik anak-anak baik itu
siapapun, dari manapun dia berasal, dan tanpa pandang bulu, saya ingin mengubah pola
fikir siswa yang awalnya lamban kemudian berusaha untuk melakukan sesuatu yang
nantinya akan memberikan keuntungan pada siswa tersebut juga keluarganya serta akan
memberi pengaruh pada negara nantinya. Saya juga ingin memberi mereka semangat
atau dorongan, memberi mereka keberanian, dan menginspirasi mereka untuk mencapai
tujuan mereka.
Jika Suatu Saat Nanti Saya Menjadi Guru, saya akan mengabdikan jiwa dan raga
saya untuk bangsa ini. Saya mengajar dengan tulus dan ikhlas, tanpa memikirkan
seberapa besar gaji yang saya terima. Karena saya harus selalu memberikan yang
terbaik untuk bangsa, dan saya tidak ingin ada siswa yang putus sekolah hanya karena
tidak ada biaya. Saya ingin jadi Pengajar Bangsa yang bertanggung jawab. Saya harus
mampu menjadi panutan bagi murid saya kelak, sehingga tingkah laku saya juga
harus dijaga. Selanjutnya saya juga akan menjadi orang tua kedua bagi murid saya.
Jadi sebagai guru saya juga harus bisa menjadi teman sharing bagi siswa saya karena
inilah metode pendekatan guru kepada siswa.

Saya juga ingin dihormati oleh murid murid saya nantinya, karena saat ini bnyak
guru-guru yang kurang dihormati oleh peserta didiknya. Untuk menjadi guru yang
profesional, Saya akan selalu mengasah kemampuan saya, dan tetap terus belajar,
walaupun saya adalah seorang guru. Oleh karena itu, saya akan selalu mereformasi diri,
dengan perkembangan zaman saat ini, dengan tetap memfilter perkembangan yg ada.

Di era globalisasi ini, saya harus memanfaatkan teknologi yang ada. Hal ini akan saya
terapkan dalam pemberian materi pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi yang
semakin maju saat ini. Sehingga siswa dibuat lebih nyaman atau bahkan merasa seperti
tidak belajar karena begitu menyenangkannya. Begitu majunya teknologi saat ini, akan
semakin mempermudah proses pembelajaran. Dan saya sebagai seorang guru yang
profesional tidak ingin ketinggalan zaman ataupun ketinggalan informasi dengan murid
murid saya.

Di dalam kelas, siswa memiliki gaya belajar dan kecerdasan yang berbeda-beda. Oleh
karena itu, dalam mengajar sebaiknya menggunakan metode yang dapat dipahami oleh
semua siswa. Agar setiap siswa dapat memahami materi yang saya berikan. Dalam
proses pembelajaran, saya akan bersikap fleksibel. Bersikap terbuka terhadap
perubahan atau pendekatan baru yang dapat membantu saya untuk memperoleh
hasil yang diinginkan. Menerima masukan dari murid murid baik berupa informasi
maupun kritikan saya dalam mengajar di kelas, yang sifatnya membangun. Serta saya
akan menciptakan suasana kelas yang nyaman, menyenangkan, dan tidak
membosankan. Dan membuat siswa untuk terampil dan berpikir kritis, tidak malu
untuk mengeluarkanide ide mereka pada saat belajar bersama di kelas.
Kesimpulan

Berdasarkan data yang saya peroleh dari beberapa website, menjadi guru adalah profesi
yang sangat mulia. Hal ini dikarenakan guru dapat memberikan bimbingan kepada
siswa tentang hal-hal yang berhubungan dengan kebaikan dan hal-hal yang positif, serta
membuka tujuan yang baik para bagi siswa.

Saran

Harus disadari bersama bahwa teknologi itu tidak bisa mendidik, hanya bisa mengajar.
Namun teknologi merupakan hasil dari pendidikan. Karena dengan pendidikan siswa
bisa menjadi pintar, cerdas, berbudi pekerti luhur. Maka pendidikan di tanah air perlu
terus ditingkatkan dengan tidak meninggalkan karakter Indonesia sebagai bangsa yang
memiliki adat yang penuh sopan santun dan tata krama. Untuk menghasilkan generasi
seperti di atas, sangat diperlukan guru, perangkat pendidikan, fasilitas pendidikan, dan
dana pendidikan. Saya berharap menteri pendidikaan memperhatikan hal itu.

Anda mungkin juga menyukai