Anda di halaman 1dari 3

NAMA : HAMZAN WADI

JURUSAN : PAI

PENDIDIKAN KARAKTER DI ERA INDUSTRI 4.0

Berbicara tentang pendidikan di Indonesia, tidak pernah lepas dari tokoh-tokoh yang sangat
berpengaruh dalam dunia pendidikan. Tepatnya pada tanggal 2 Mei 1889 telah lahir seorang putra,
dan dia adalah salah satu putra terbaik yang pernah dimiliki oleh bangsa ini, beliau adalah Ki Hajar
Dewantara. Seorang tokoh yang memperjuangkan hak-hak anak bangsa untuk dapat menikmati
dan mengenyam pendidikan, hingga saat ini pun kita mampu merasakannya.

Pendidikan adalah sebuah kunci utama menuju tatanan negara yang lebih baik. Pendidikan
juga merupakan kebutuhan yang lazim bagi suatu bangsa untuk kemajuan negara. Melalui
pendidikan yang menyeluruh, mampu mencetak sumber daya manusia yang berkualitas,
memberantas kebodohan dan memutus rantai kemisikinan, terutama bagi generasi penerus bangsa.
Pendidikan merupakan usaha untuk mengarahkan dan mengembangkan segala potensi yang
dianugerahkan oleh Allah, agar memiliki kemampuan, sikap, watak, dan kepribadian yang
mungkin akan berpartisipasi dalam memajukan daerah maupun negara.

Jika kita melihat perkembangan dunia pendidikan di Indonesia saat ini, terdapat dua
masalah besar yang menjadi kendala yaitu, lemahnya kesadaran akan pentingnya pendidikan dan
terbatasnya ekonomi. Berdasarkan dua hal tersebut, para orang tua enggan untuk menyekolahkan
anak-anak mereka.

Banyak orang yang tidak mampu mengenyam pendidikan hanya karena faktor ekonomi.
Banyak juga dari mereka yang lebih memilih bekerja diusia dini untuk memenuhi kebutuhan hidup
mereka, daripada harus duduk di bangku sekolah. Padahal, di zaman serba modern ini, kita sebagai
generasi muda, dituntut untuk terus berpacu dalam menggali ilmu pengetahuan. Jadi, darimana
kita bisa mendapatkan ilmu pengetahuan kalau kita tidak belajar?

Perlu kita ketahui bahwa, ilmu tidak akan datang tanpa sebuah perantara. Namun, kita
sendirilah yang harus mencarinya. Dalam mencari ilmu, Allah sendiri pernah menguji para
Malaikatnya, bahwa ternyata tidak seorangpun di dunia ini yang mempunyai ilmu pengetahuan,
kecuali Allah. Dan sebagian ilmu yang kita miliki ini adalah titipan Allah.
Apalagi di era industri 4.0 sekarang ini, melihat pekembangan teknologi yang begitu pesat
membawa pengaruh dan perubahan yang sangat signifikan. Semua kehidupan tidak terlepas dari
yang namanya teknologi, tidak ada yang bisa membatasi penggunaan teknologi diera sekarang ini.
Pengaruhnya dari segala aspek kehidupan, baik itu dari aspek sosial, ekonomi, budaya maupun
pendidikan. Dimana pendidikan merupakan hal pokok yang akan menopang kemajuan suatu
bangsa. Manusia Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kualitas dan sistem pendidikan yang
ada. Tanpa pendidikan, suatu negara akan jauh tertinggal dari negara lain. Pendidikan secara
umum bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan sumber daya manusia yang handal dan
utuh demi terciptanya bangsa yang unggul. Pendidikan tidak hanya menghasilkan pribadi yang
memiliki kecerdasan intelektual tinggi tetapi juga pribadi yang memiliki kepribadian terpuji yang
tercermin dalam tindakan-tindakan positif demi terciptanya peradaban bangsa yang mulia.
Mengingat betapa pentingnya pendidikan karakter untuk menanamkan nilai-nilai karakter kepada
peserta didik, pendidikan karakter ialah bagaimana proses pembelajaran dapat mendorong anak
didik untuk terus belajar, mencapai intelektual yang tinggi namun tidak hanya itu melainkan
bagaimana implementasinya dalam kehidupan untuk membawa pengaruh yang baik terhadap
lingkungan dimanapun ia berada.

Pendidikan karakter di era revolusi industri 4.0 harus tercermin dalam sikap kemandirian
para pelajar. Misalnya, kreativitas dan inovasi baru dalam berbagai bidang seperti ekonomi kreatif
harus terwujud dalam pendidikan karakter ini. Dalam pendidikan karakter diharapkan menjadi
kepribadian utuh yang mencerminkan keselarasan dan keharmonisan dari olah hati (kejujuran dan
rasa tanggung jawab), pikir (kecerdasan), raga (kesehatan dan kebersihan), serta rasa (kepedulian)
dan karsa (keahlian dan kreativitas). Pendidikan karakter diera sekarang ini sangat sulit diterapkan,
melihat Era revolusi industri 4.0 memberikan dampak terhadap dunia pendidikan, dimana arus
informasi mengalir deras dan dapat diakses dengan mudah oleh semua orang tanpa mengetahui
asal usul informasi tersebut. Tentu hal tersebut perlu diantisipasi, tidak hanya sekadar melalui cara
mengajar, tetapi melalui hal yang jauh lebih esensial yakni perubahan cara pandang terhadap
konsep pendidikan itu sendiri.

Di negara kita indonesia sebelumnya banyak problem yang masih belum bisa teratasi,
namun seiring dengan perkembangan teknologi semua lebih mudah, baik dalam mendapatkan
informasi maupun dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Bagaiamana dengan diera 4.0, bahwa
semua dituntut untuk memainkan teknologi, pendidikan yang efektif dan efesien ialah dimana para
pendidik harus ikut andil dalam kemajuan teknologi, karena merupakan salah satu upaya
keefektifan tenaga pendidik dalam menguasai proses pembelajaran. Dalam perkembangan tersebut
tidak terlepas dari berbagai dampak, baik itu dampak positif maupun dampak negatifnya, kita bisa
melihat dari dampak positifnya ialah dimana anak-anak bangsa bisa belajar dimanapun dan
kapanpun artinya keterbatasan waktu dan ruang sudah tidak menjadi alasan dalam mendapatkan
pengetahuan, berbagai sarana informasi yang disajikan dapat meningkatkan kemajuan pendidikan
itu sendiri. Namun tidak terlepas dari dampak negatifnya ialah kurangnya controling para
pembimbing dalam proses pengajaran kepada anak didik terhadap penggunaan teknologi dan
kurangnya peran karakter pembimbing yang dapat menjadikan contoh yang secara langsung dapat
menjadi tauladan bagi anak didik.

Pendidikan karakter diera 4.0 saat ini sangat sulit, namun dengan menyeimbangkan
penggunaan teknologi antara tenaga pendidik dengan anak didik harus bisa mengikuti arus
teknologi dengan bijak. Tenaga pendidik harus berupaya mengontrol anak didik dengan
memanfaatkan sarana teknologi yaitu melalui berbagai aplikasi yang tersedia. Dalam proses
transfer ilmu, dimana tenaga pendidik tidak perlu mendominasi melainkan berupaya membimbing
anak didik agar terciptanya suasana belajar yang efektif dengan tujuan menjadikan karakter anak
didik lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai