Anda di halaman 1dari 1

Di era Revolusi Industri 5.

0 yang merupakan identik dengan sebuah sinergi tentang peradaban manusia


dan tekhnologi yang harus bisa bersandingan tanpa harus ada unsur yang merugikan, dengan kata lain
tanpa harus  menghilangkan jati diri manusia yang sesungguhnya., perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) serta arus informasi kini sangat pesat. Perkembangan ini mempengaruhi semua
bidang kehidupan, termasuk institusi sosial. Kemampuan beradaptasi dengan tuntutan era digital
menjadi tantangan utama. Pendidikan, salah satu lembaga terpenting bangsa, harus berubah secara
bertahap sesuai dengan perkembangan zaman. Pendidikan diharapkan mampu mewujudkan cita-cita
rakyat, sesuai dengan misi UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu Dalam UUD
1945, Pasal 31, ayat 1 sampai dengan 2, dan Pasal 32 juga secara tegas mengatur tentang pendidikan.
Sesuai dengan Pasal 1 Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.. Oleh karena itu Pendidikan nasional diharapkan mampu
mengembangkan keterampilan dan membantu membentuk watak dan peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan yang dadalah agar
peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.
Pencapaian tujuan pendidikan di tengah era yang semakin modern di era digital saat ini memerlukan
upaya terus menerus untuk meningkatkan kemampuan guru agar dapat menghasilkan pembelajaran
yang berkualitas. Dalam hal ini gurulah yang memimpin dalam mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu,
keterampilan yang harus dimiliki guru – teknis, pendidikan, pribadi dan sosial – harus dapat diterapkan
di lingkungan sekolah. Kenyataannya, tidak semua guru mampu mengimplementasikan semua
kompetensi secara seimbang. Empat kompetensi yang guru miliki dan praktikkan berbanding terbalik
dengan kondisi dunia nyata di lapangan saat ini. Sejumlah besar guru fokus pada pengajaran dan
penyediaan materi pembelajaran, tetapi mengabaikan kompetensi lain seperti kepribadian ,akhlak dan
keterampilan social peserta didik. Guru tampak acuh tak acuh terhadap perkembangan peserta didik.
Untuk itu, perlu adanya faktor pendorong dalam dunia pendidikan untuk mendorong guru-guru
terkemuka menyelesaikan permasalahan pendidikan saat ini secara lebih akurat, terutama dalam
konteks pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung. Hal inilah yang menjadi motivasi dasar penulis
untuk mengikuti Program Guru Memotivasi, dan semoga dapat memotivasi diri saya sendiri khususnya
guru-guru lainnya dalam meningkatkan kompetensi diri saya.Namun, memotivasi orang lain bukanlah
tugas yang mudah, tetapi ketika Anda berhasil memotivasi orang lain menjadi lebih baik, itu adalah
tantangan yang luar biasa dan menjadi kebanggaan tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai