Anda di halaman 1dari 7

TUGAS FINAL BAHASA INDONESIA

MENULIS SEBUAH ARTIKEL

GERAKAN LITERASI DIGITAL PADA ERA SOCIETY 5.0

AGATHA ERZA RAIHAN

(agatha.erza@gmail.com)

MANAJEMEN BISNIS

INSTITUT BISNIS NUSANTARA

Abstrak

Dunia digital saat ini menjadi hal yang penting di era globalisasi ini terutama pada literasi.
Literasi digital menunjukkani kemampuan dalam memahami dan menggunakan informasi
secara digital. Literasi digital dapat dipergunakan sebagai alat pembelajaran yang
berkontribusi besar dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Di beberapa Sekolah sudah
mulai menyediakan media pembelajaran dan sumber daya manusia yang memiliki literasi
digital. Menggunakan media sebagai alat pembelajaran digital dapat meningkatkan
kemampuan literasi digital siswa/i, mampu mengarahkan mencari tahu sesuatu dan
memecahkan berbagai permasalahan secara mandiri. Oleh karena itu, literasi digital
bermuatan karakter yang perlu dikembangkan dalam pendidikan saat ini untuk membangun
karakter bangsa yang lebih baik dan lebih siap menghadapi era pendidikan modern. Tujuan
penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara membangun karakter siswa/i
sebagai peserta didik di berbagai jenjang pendidikan melalui literasi digital dalam
pembelajaran untuk menghadapi pendidikan abad 21, memiliki pemahaman terhadap
berbagai macam literal digital tersebut dan dapat mengembangkan materi dan tahapan
pembelajaran literasi digital di sekolah dan luar sekolah, dalam rangka menghadapi
pendidikan abad 21 era Society 5.0.

Kata Kunci: Literasi Digital, Pendidikan karakter, Penerapan di Sekolah, Era Society 5.0

PENDAHULUAN Pada era globalisasi, semakin


pesatnya teknologi pada abad ke 21 ini,
membuat setiap bidang mulai dari
perusahaan, pemerintahan bahkan institusi hanya sekedar menikmati saja akan tetapi
pendidikan mengandalkan sekali kita harus siap dengan perkembangan
teknologi. Berkembangnya teknologi zaman yang proses berkembangnya secara
digital membuat jalan interaksi antar pesat seperti pada dunia pendidikan yang
manusia semakin mudah. Infrastruktur awal mulanya berada salam fase 4.0
teknologi serta didukungnya koneksi kemudian berevolusi menjadi fase 5.0.
internet yang semakin hari semakin Fase Society 5.0 sebenarnya sudah bergulir
berkembang akan mempermudah interaksi cukup lama. Fase ini muncul dalam “Basic
secara personal. Media digital menjadi Policy on Economic and Fiscal
kekuatan dalam meningkatkan literasi Management and Reform 2016” yang
digital didalam dunia pendidikan. Ruang merupakan inti dari rencana strategis yang
untuk berinteraksi yang semakin terbuka diambil dari Kabinet Jepang, Januari 2016.
membuat media digital sebagai pilihan Fase Society 5.0 dipakai Pemerintah
utama untuk berkomunikasi yang Jepang sebagai antisipasi terhadap trend
digunakan. Melihat antusias dari fenomena globalisasi sebagai akibat dari munculnya
meningkatnya pengguna digital, dunia Revolusi Industri 4.0.
pendidikan sudah seharusnya dapat Society 5.0 adalah hal alami yang
memberikan respon terhadap terjadi akibat munculnya Revolusi Industri
perkembangan digital yang terjadi saat ini. 4.0. Revolusi Industri 4.0 telah
Perkembangan dunia pendidikan memunculkan berbagai macam inovasi
tengah mengalami proses perubahan yang dalam dunia industri dan masyarakat
bisa dibilang sangat penting khususnya secara umum. 5.0 adalah masyarakat yang
bagi kita sendiri dan terlebih kepada orang dapat menyelesaikan berbagai tantangan
lain dan bangsa kita, perkembangan tidak dan permasalahan sosial dengan
hanya soal pelayanan tentang pendidikan  memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir
yang berkualitas dan optimal saja akan di era Revolusi industri 4.0 seperti IOT
tetapi juga akan menentukan output dari (internet untuk segala sesuatu), AI
peserta didik di masa yang berkelanjutan (kecerdasan buatan), Big Data (data dalam
pada nantinya. Dengan berkembangnya jumlah besar), dan robot yang berfungsi
zaman dan teknologi pada era ini membuat meningkatkan kualitas hidup manusia.
kita lebih mudah dalam mengakses atau Society 5.0 merupakan era di mana
mencari informasi melalui banyak media masyarakat berpusat pada manusia yang
dan lain sebagainya, namun kita bukan membuat keseimbangan kemajuan
ekonomi dengan penyelesaian masalah 2006 dan Kurikulum 2013, terjadi
sosial yang dilakukan oleh sistem yang perubahan dalam sistem pengajaran dan
mengintegrasikan ruang dunia maya dan pembelajaran di Sekolah. Kurikulum yang
ruang fisik. Society 5.0 akan berupaya dikembangkan di Sekolah berdasarkan
untuk menjadi keseimbangan pada prinsip bahwa peserta didik memiliki
pembangunan ekonomi dan menyelesaikan posisi sentral untuk mereka dapat
masalah sosial. berkembang melalui kompetensi yang

Dengan demikian, dukungan dan suportif agar menjadi manusia yang

peran pendidikan dan penguatan karakter beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang

diharapkan dapat meningkatkan daya saing Maha Esa, memiliki akhlak yang mulia,

bangsa di tengah persaingan global sehat dan berpengetahuan yang baik,

pesatnya perkembangan teknologi cakap, kreatif, mandiri dan dapat menjadi

informasi. Pengaruh dunia digital saat ini warga berbangsa yang demokratis tentu

tak tertahan lagi, yang dapat mengantarkan juga bertanggung jawab.

siapapun yang dapat memanfaatkannya Situasi kehidupan pada abad 21


dengan baik namun tak jarang dapat sangat penuh persaingan dan tantangan.
menghancurkan pribadi seseorang dengan Bisa kita lihat dampak antara lain pada
berbagai cara. Kurangnya ilmu tentang tingkat depresi yang tinggi disamping
dunia digital membuat berbagai tersedianya peluang bagi yang memiliki
penyalahgunaan media digital terjadi kompetensi hidup, serta memiliki
disegala penjuru. Oleh karena itu, multiliterasi yang menguatkan kapasitas
peningkatan kualitas pembelajaran dan fisik, mental, serta intelektual peserta
penguatan karakter menjadi hal tantangan didik. Oleh karena itu, peserta didik
bagi pelaku pendidikan di Indonesia diusahakan dapat mempunyai karakter

Pendidikan merupakan upaya dari yang kuat supaya mampu menghadapi

pengembangan diri terhadap potensi tantangan abad 21. Menurut Daryanto &

manusiawi dari para peserta didik, baik itu karim dalam Penguatan Pendidikan

secara fisik, cipta dan karsa agar potensi Karakter (PPK) para siswa/i secara teknis

dalam diri para peserta didik menjadi nyata dapat melaksanakan Penguatan Pendidikan

dan berfungsi sebagaimana semestinya. Karakter konsep kelas, konsep budaya

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan sekolah dan konsep masyarakat.

Kebudayaan Nomor 16 Tahun 2014 penguatan pendidikan karakter berkonsep

Tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun kelas adalah pembelajaran yang


menggunakan kompetensi abad 21, dan memahami, mengevaluasi, serta mengelola
yang paling utama mampu yaitu infromasi digitali menjadi sebuah ilmu
kemampuan dalam berpikir kritis, kreatif, yang bermanfaat untuk pengembangan
kolaborasi, komunikasi dan memiliki kehidupan pribadi dan sosial. Pemanfaatan
keterampilan berpikir tingkat yang lebih secara baik teknologi sebagian dari literasi
tinggi. Sedangkan, penguatan pendidikan digital yang akan melahirkan dan
karakter berkonsep budaya sekolah yaitu memajukan generasi berpengetahuan yang
kegiatan literasi secara lama ataupun mampu mengidentifikasi aspek-aspek dari
digital. Beliau-beliau berpendapat kegiatan kompetensi penting pendidikan. literasi
literasi pada pendidikan tidak dapat digital dapat dipahami sebagai kemampuan
menutup kemungkinan untuk berkerja dalam menggunakan teknologi dan
sama dengan lembaga, komunitas dan informasi dari media digital secara efektif
masyarakat lain diluar lingkungan sekolah. dan efisien dalam berbagai unsur seperti
Keikutsertaan publik dibutuhkan karena karis, akademik, dan kehidupan sehari-
sekolah tidak dapat melaksanakan visi dan hari. Oleh karena itu, literasi digital
misinya sendiri. Maka dari itu, berbagai berperan penting dalam menggunakan
macam bentuk dari kolaborasi berbagai sumber digital yang secara
antarkomunitas dan satuan pendidikan efektif. Literasi digital merupakan bentuk
diluar sekolah sangat memerlukan pola berpikir pengakses digital dengan
penguatan dalam pendidikan karakter. Ada bijaksana dan pengembangan karakter
berbagai bentuk kerja sama yang dapat siswa yang optimal. Dalam kajian ini
dilakukan dalam rangka pengembangan penulis mengkaji melalui tinjauan
pendidikan karakter peserta didik dalam Pustaka/literatur yang relevan tentang
menghadapi pendidikan abad 21 yaitu literasi digital bermuatan karakter dalam
kerja sama dengan Menkominfo, maupun menghadapi pendidikan abad 21 era
organisasi lain sebagai keperluan literasi society 5.0.
digital.

Sebagai masyarakat era globalisasi PEMBAHASAN


kita dituntut untuk mampu beradapatasi
Dalam Penguatan pendidikan
dengan kemajuan teknologi dan
karakter para siswa/i secara tidak langsung
kecanggihan atau kekinian. Pemerintah
harus dilaksanakan melalui PPK berbasis
mengumumkan pentingnya literasi digital,
kelas dan berbasis budaya sekolah serta
adalah sebuah kemampuan untuk mencari,
berbasis masyarakat. Diantara PPK
berbasis kelas adalah pembelajaran tematik Literasi Digital di Sekolah. Berdasarkan
yang menggunakan kompetensi abad 21, pendapata Lickona (1991), ada tujuh yang
dan yang paling utama mampu menjadi alasan mengapa pendidikan
menjalankan 4K yaitu kemampuan karakter itu harus disampaikan. Dari
berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan ketujuh alasan sebagai berikut. 1) cara
komunikasi serta memiliki keterampilan yang terbaik untuk menjamin generasi
berpikir tingkat tinggi. Sedangkan, muda memiliki kepribadian yang baik
penguatan Pendidikan karakter berkonsep dalam kehidupannya; (2) cara dalam
budaya sekolah berupa kegiatan literasi menaikan prestasi akademik; (3) beberapa
digital yang mudah disusun, diakses, siswa/i tidak dapat membentuk karakter
disebarluaskan melalui teknologi informasi yang kuat bagi dirinya di lingkungan luar;
berjejaring sosial. (4) persiapan siswa untuk menghormati

Terdapat beebrapa konsep orang lain dan hidup dalam masyarakat

pendidikan adab 21 ini yang telah yang bermacam-macam; (5) dari akar

diperbaharui oleh Kemendikbud Indonesia masalah yang berkaitan dengan problem

untuk dapat dikembangkan melalui moral- sosial, seperti ketidak sopanan,

kurikulum dari tingkat SD, SMP, dan ketidakjujuran, kekerasan, pelanggaran

SMA berikut antara lain. kegiatan seksual, dan kegiatan


pembelajaran yang rendah; (6) persiapan
a. Keterampilan abad 21
terbaik untuk menghadapi perilaku di
b. Pendekatan ilmiah
tempat kerja; (7) pembelajaran nilai-nilai
c. Pembelajaran otentik dan penilaian
budaya yang merupakan bagian dari kerja
otentik
peradaban.
Kemudian dari konsep yang sudah
Gerakan literasi digital sekolah
disebutkan diatas, disesuaikan kembali
bertujuan untuk membangun karakter
untuk tujuan pengembangan pendidikan
siswa generasi muda di Sekolah.
menuju Indonesia lebih kreatif. Rencana
Pembentukan karakter siswa dilakukan
penting ini dapat melibatkan semua aspek
dengan gerakan literasi digital di sekolah,
yang berkepentingan di bidang pendidikan,
dengan cara melakukan pembiasaan
dari tingkat provinsi, kabupaten/ kota,
menonton tayangan tentang Pendidikan
yang di pusat, hingga satuan pendidikan.
serta nilai- nilai karakter bangsa melalui
Kemudian, tidak luput juga campur tangan
tampilan proyektor 20 menit diawal
dari orang tua para siswa/i dan masyarakat
pelajaran, kemudian siswa membuka
menjadi komponen penting dalam Gerakan
website yang telah disiapkan linknya oleh Menengah Atas dan memiliki pemahaman
para guru, pada komputer masing- masing terhadap berbagai macam literal digital
yang ada di laboratorium komputer. tersebut serta mengembangkan materi dan
Gerakan Literasi digital ini bermuatan metode pembelajaran literasi digital di
karakter yang bertujuan untuk sekolah dan luar sekolah, dalam rangka
meningkatkan motivasi siswa/i dalam menghadapi era pendidikan abad 21 Agar
belajar, mengembangkan kreativitas tidak terjerumus dengan arus
berpikir siswa/i serta menumbuhkan perkembangan teknologi dan dapat
integritas siswa/i dan guru dalam bersaing ditingkat Internasional.
menghadapi pendidikan abad 21 era Literasi digital terdiri dari karakter
society 5.0. secara cerdas dan bijaksana, yang merupakan sebuah keterampilan
agar kedepannya dapat menciptakan siswa- dalam berpikir tingkat tinggi, sebagai
siswi hebat yang dapat bersaing pendukung dalam mengembangkan sebuah
diglobalisasi saat ini. kesuksesan dalam akademis, pribadi dan
SIMPULAN profesional, memasuki era Society 5.0 para

Menurut kajian yang telah penulis peserta didik dituntut untuk menguasai

lakukan, maka dapat diambil kesimpulan dunia digital dengan cerdas dan bijaksana

bahwa dalam menghadapi pendidikan abad demi masa depan yang cemerlang mereka

21 (society 5.0) sekarang ini sudah perlu menyiapkan diri untuk sistem

seharusnya setiap lembaga pembelajaran yang lebih inovatif dalam

pendidikan/sekolah menerapkan dunia pendidikan serta mampu

pembiasaan literasi digital yang termasuk menyesuaikan dengan kurikulum sesuai

akan nilai- nilai karakter bangsa dalam dengan perkembangan teknologi yang

pembelajaran di kelas/sekolah guna nantinya akan mampu membawa peserta

membangun karakter peserta didik modern didik kepada dunia kerja yang modern dan

dari tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah mampu berdaya saing.

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, Karim, S. (2017) Pembelajaran abad 21.Yogyakarta: Penerbit Gava Media

Lickona, Thomas. 1991. Educating for Character: How Our School Can Teach Respect and
Responsibility. New York: Bantam Books.
Nasrullah, Rulli. (2015). Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Miles, B. Mattew dan Huberman, A. Michael. (2017). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber
Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: Universitas Indonesia Press

Kurnia, Novi dan Astuti, Santi Indra. (2017). Peta Gerakan Literasi Digital di Indonesia:
Studi tentang Pelaku, Ragam Kegiatan, Kelompok Sasaran, dan Mitra yang Dilakukan
oleh JAPELIDI. Jurnal Informasi Universitas Negeri Yogyakarta, 47(2),149-166.

Baca artikel https://www.kompasiana.com/ “Menyambut Pendidikan Era Digital Society


5.0”, selengkapnya
https://www.kompasiana.com/muhammadfadlilur190301/62a74503bb44867b660d34b
2/menyambut-pendidikan-era-digital-society-5-0?page=all#section2

Anda mungkin juga menyukai