Oleh :
Yuli Sawitri (1901110010)
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah swt, kami panjatkan puji syukur atas
kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Pendidikan Anak Usia Dini di Era
Digital”. Makalah ini disusun sebagai tugas ujian akhir semester 1 mata kuliah
Pengantar Pendidikan.
Makalah ini telah kami susun sebaik mungkin dan tak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada pihak yang telah memperlancar dalam penyusunan makalah
ini. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih juga kepada Bu Tatik Ariyati, S.Pd.,
M.Pd. selaku dosen mata kuliah pengantar pendidikan yang telah membimbing
dan memberikan banyak ilmu selama 1 (satu) semester perkuliahan. Besar
harapan, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan bisa
menambah pembendaharaan ilmu serta dapat diamalkan dan disebarluaskan
kepada orang lain.
Meskipun demikian, kami menyadari bahwa susunan dan materi dalam
makalah ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu, segala saran dan kritik
sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia teknologi saat ini makin pesat ke arah serba digital.
Era digital telah membuat manusia memasuki gaya hidup baru yang tidak bisa
dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik. Teknologi menjadi alat yang
membantu kebutuhan manusia. Dengan teknologi apapun dapat dilakukan
dengan lebih mudah. Begitu pentingnya peran teknologi inilah yang mulai
membawa peradaban memasuki ke era digital.
Perubahan peradaban ini didukung oleh perkembangan dunia yang telah
memasuki industry 4.0 dimana teknologi menjadi hal yang paling mendasar
didalamnya. Ketika dunia mengalami perubahan era, ada banyak hal yang juga
mengikutinya atau dengan kata lain, perubahan terjadi pada beberapa sector
kehidupan. Namun, bukan sekedar perubahan yang terjadi namun tantangan
pun ikut mengiringinya. Tidak terkecuali dalam sector pendidikan.
Semakin beragamnya tantangan pendidikan di era digital ini tidak diikuti
dengan pemahaman digital dari masyarakat. Sebagian besar pengguna internet
masih berfokus pada pemanfaatan media social, belum didominasi dengan
pemahaman yang lebih maju bahwa dunia digial bisa dioptimalkan lebih
maksimal, tidak saja untuk berkomunikasi dalam kapasitas pergaulan dan
persahabatan, tetapi bisa juga untuk saling berbagi pengetahuan, aktualisasi
diri, hingga motif bisnis dan ekonomi. Kurangnya pemahaman masyarakat ini
menyebabkan banyak terjadi penyalahgunaan internet oleh kalangan pelajar
yang dapat menimbulkan efek tidak baik bagi anak.
Tantangan – tantangan di dunia pendidikan perlu disikapi serius dan
diperhatikan dengan lebih oleh semua kalangan. Tidak terkecuali oleh tenaga
kependidikan di lembaga pendidikan anak usia dini. Pendidikan yang
diberikan untuk anak usia dini perlu mengantisipasi dampak baik dan buruk
era digital karena anak usia 0 – 6 tahun inilah yang akan menjadi tulang
punggung pembangunan bangsa pada 25 hingga 30 tahun mendatang. Anak
perlu diarahkan dan diajarkan untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi
1
namun juga harus bersifat bijak dan kreatif dalam menggunakannya agar
terhindar dari penyalahgunaan media digital atau teknologi.
Fakta saat ini anak-anak sudah akrab dengan perubahan di era digital,
terutama dengan penggunaan internet. Penelitian yang dilakukan di Surabaya
pada anak usia 6-12 tahun menyebutkan bahwa responden yang paling banyak
menggunakan internet pertama usia 8 tahun (27%), dan yang menarik adalah
beberapa respondennya telah mengenal internet sejak balita yakni sejak 5
tahun (12%), 4 tahun (4%) dan 3 tahun (1%). Hal ini tentunya harus
diperhatikan oleh orangtua, karena selain mencari informasi, anak-anak usia
10-14 tahun sering menonton video, salah satunya di situs YouTube yang
menghasilkan prestasi luar biasa, yakni selama 12 tahun tidak kurang 300 juta
video diunggah setiap menitnya dengan jumlah penonton mencapai 2 milliar
perbulan. Selain itu, media sosial merupakan jenis konten internet yang paling
sering diakses yakni mencapai 97,4% atau 129,2 Juta pengguna.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendidikan dan era digital?
2. Apa saja tantangan pendidikan di era digital?
3. Bagaimana seharusnya pendidikan anak usia dini menghadapi tantangan
pendidikan di era digital?
4. Bagaimana saja model pendidikan yang dapat diterapkan untuk anak usia
dini?
C. Tujuan
1. Mengerti dan memahami yang dimaksud dengan pendidikan dan era
digital.
2. Mampu memahami tantangan – tantangan pendidikan di era digital.
3. Mengetahui bagaimana pendidikan anak usia dini dalam menghadapi
tantangan pendidikan di era digital.
4. Mengetahui model pendidikan yang dapat diterapkan dalam pendidikan
anak usia dini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan diakses 1 Januari 2020
2
Undang – Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3
pendidikan adalah suatu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak.
Maksudnya ialah bahwa pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada peserta didik agar sebagai manusia dan anggota masyarakat
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup yang setinggi-
tingginya.
Sedangkan, Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang
pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu
upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang
diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.3
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pada pasal 28 menyebutkan bahwa: (1) Pendidikan anak usia
dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. (2) Pendidikan
anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal,
nonformal, dan/atau informal. (3) Pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan formal berbentuk taman kanak-kanak (TK), raudatul athfal
(RA), atau bentuk lain yang sederajat. (4) Pendidikan anak usia dini pada
jalur pendidikan nonformal berbentuk kelompok bermain (KB), taman
penitipan anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.
3
https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_anak_usia_dini diakses 1 Januari 2020
4
sepuluh (10). Nilai sepuluh tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0, oleh
karena itu digital merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan
yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner). Semua
system komputer menggunakan sistem digital sebagai basis datanya. Dapat
disebut juga dengan istilah Bit (Binary Digit).
Era digital adalah istilah yang di gunakan dalam kemunculan digital,
jaringan internet khususnya teknologi informasi komputer. Media baru Era
Digital sering di gunakan untuk menggambarkan teknologi digital.Media
ini memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan atau
internet, selain internet seperti media cetak, telivisi, majalah, koran dan
lain-lain bukanlah termasuk dalam kategori media baru. Media massa
Beralih ke media baru atau internet karena ada pergeseran budaya dalam
sebuah penyampaian informasi. Kemampuan media era digital ini lebih
memudahkan masyarakat dalam menerima informasi lebih cepat dalam hal
ini internet yang membuat media massa berbondong-bondong pindah
haluan.
Dalam perkembangan teknologi digital ini tentu banyak dampak yang
dirasakan dalam era digital ini, baik dampak postif maupun dampak
negatifnya. Dampak positif era digital antara lain:
a. Informasi yang dibutuhkan dapat lebih cepat dan lebih mudah dalam
mengaksesnya.
b. Tumbuhnya inovasi dalam berbagai bidang yang berorentasi pada
teknologi digital yang memudahkan proses dalam pekerjaan kita.
c. Munculnya media massa berbasis digital, khususnya media elektronik
sebagai sumber pengetahuan dan informasi masyarakat.
d. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan
dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
e. Munculnya berbagai sumber belajar seperti perpustakaan online, media
pembelajaran online,diskusi online yang dapat meningkatkan kualitas
pendidikan.
f. Munculnya e-bisnis seperti toko online yang menyediakan berbagai
barang kebutuhan dan memudahkan mendapatkannya.
5
Adapun dampak negatif era digital yanga harus diantisapasi dan
dicari solusinya untuk mengindari kerugian atau bahaya, antara lain:
a. Ancaman pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) karena akses
data yang mudah dan menyebabkan orang plagiatis akan melakukan
kecurangan.
b. Ancaman terjadinya pikiran pintas dimana anak-anak seperti terlatih
untuk berpikir pendek dan kurang konsentrasi. Akibat kemudahan
yang diberikan oleh media online untuk mengakses berbagai informasi,
anak-anak cenderung untuk berpikir secara pintas dan bergantung pada
media online. Berbagai hal yang membutuhkan pemikiran mendalam
serta tenaga untuk memecahkan masalah kurang diminati anak karena
terbiasa disuguhkan dengan hal-hal yang praktis dan tidak
membutuhkan usaha lebih mendapatkannya melalui media online.
c. Menyebabkan kecanduan menggunakan media digital. Beberapa gejala
seperti keresahan, cemas, tidak nyaman, mengamuk dan berteriak
ketika dijauhkan dari Gadget, pola tidur yang terganggu, serta
gangguan terhadap rutinitas sehari-hari adalah beberapa tanda anak
ketergantungan terhadap Gadget
d. Terjadi berbagai gangguan pada aspek perkembangan anak. Seperti
perkembangan social dan emosional anak.
e. Ancaman penyalahgunaan pengetahuan untuk melakukan tindak
pidana seperti menerobos sistem perbankan, dan lain-lain
(menurunnya moralitas).
f. Tidak mengefektifkan teknologi informasi sebagai media atau sarana
belajar, misalnya seperti selain men-download e-book, tetapi juga
mencetaknya, tidak hanya mengunjungi perpustakaan digital, tetapi
juga masih mengunjungi gedung perpustakaan, dan lain-lain.
6
perkembangan anak didik sangat berbeda dengan zaman dulu. Misalnya
saja dari segi permainan. Jika anak-anak pada zaman dulu masih banyak
yang memainkan permainan tradisional, anak-anak zaman sekarang sangat
jarang yang pernah atau bisa memainkannya. Justru mereka lebih akrab
dengan permainan dalam aplikasi sebuah gadget.
Praktisi dan lembaga pendidikan dituntut mampu menyelaraskan
antara perubahan zaman yang ditandai dengan kecanggihan teknologi
dengan nilai-nilai budi pekerti. Dengan begitu maka sekolah bisa menjadi
benteng moral bagi anak-anak sehingga mereka dapat tumbuh beriringan
dengan teknologi dan memanfaatkannya untuk hal-hal yang positif.
Tak heran jika pemerintah mengeluarkan kebijakan melalui
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter yang harus dijalankan setiap institusi pendidikan. Hal
ini dilakukan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui
harmonisasi olah hati, olah rasa/karsa, olah pikir, dan olah raga dengan
kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat. Penguatan
Pendidikan Karakter bertujuan untuk membangun dan membekali peserta
didik sebagai generasi penerus guna menghadapi dinamika perubahan di
masa depan.
7
lain, bersikap iri, mengakibatkan depresi, dan terbawa arus komentar
negatif, serta terbiasa bicara dengan bahasa kurang sopan.
3. Semakin Berkurangnya Intensitas Bersosial Anak
Pada era tahun 80an sering djumpai anak-anak bermain diluar rumah
berinteraksi dengan kawan sebayanya dengan asyiknya bermain permainan
tradisional yang sarat dengan pesan kejujuran, gotong royong, percaya
diri, dan amanah. Suasana tersebut sangat cocok dengan pertumbuhan
mental anak yang harus ditananamkan nilai-nilai moral. Sekarang lagu-
anak yang polos, alami, dan riang sudah jarang dinyanyikan, padahal lagu
anak salah satu metode efektif dalam pendidikan karakter dengan syair-
syair yang disesuaikan psikologi anak.
8
Namun, jangan berfokus saja kepada itu saja. Alangkah lebih baik jika
lembaga pendidikan anak usia dini ikut memperkenalkan media digital kepada
anak dengan memakai media digital, laptop misalnya, untuk menunjang proses
belajar mengajar. Dengan demikian, anak dapat menggunakan media digital
dengan baik tanpa ketinggalan atau gagap teknologi.
9
mengalaminya maka menjadi mudah dalam menanamkan nilai akhlak dan
karakter. Orang tua adalah tokoh idola dikeluarga sosok pahlawan yang
penuh kasih sayang. Dengan demikian upaya untuk menghasilkan generasi
emas akan dengan mudah dilaksanakan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Era Digital merupakan era dimana serba berkemudahan. Manusia
dimanjakan dengan kemajuan teknologi yang semakin lama semakin maju.
Ada banyak dampak yang hadir bebarengan dengan semakin berkembangnya
teknologi. Pendidikan yang merupakan pilar utama pembangunan bangsa
dituntut untuk mampu mengimbanginya. Terutama pendidikan untuk anak
usia dini. Para tenaga pendidikan harus menyiapkan pembelajaran yang dapat
menghasilkan generasi yang kreatif, mampu bersaing, dapat memecahkan
masalah sendiri, namun tetap berpegang teguh pada agama. Ada banyak
model pembelajaran yang dapat diterapkan baik untuk para orang tua maupun
tenaga pendidikan di sekolah – sekolah.
B. Saran
Tak bisa dipungkiri. Semakin berkembangnya teknologi, dampak yang
dihasilkan pun semakin beragam. Baik dampak yang positif maupun yang
negative. Sebagai lembaga pendidikan sudah seharusnya mengikuti
perkembangan yang ada. Yaitu dengan mempersiapkan model pembelajaran
yang sesuai dengan era digital demi menjawab tantangan – tantangan yang
ada. Orang tua sebagai bagian dari lembaga pendidikan yang paling sederhana
juga jangan tinggal diam. Anak – anak di era ini sudah mahir menggunakan
media digital seperti smartphone. Orang tua hendaknya memberikan
pengarahan kepada anaknya agar dapat memanfaatkan media digital dengan
benar dan dapat terhindar dari bahayanya.
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Website Internet
a. Diakses 05 Januari 2020
http://www.tzuchi.or.id/inspirasi/kisah-humanis/tantangan-pendidikan-di-
era-digital/56
https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-
kampus/18/10/17/pgq4av335-uns-gelar-seminar-tantangan-pendidikan-di-
era-digital
b. Diakses 04 Januari 2020
http://hawarimuhtarom.blogspot.com/2016/11/makalah-tantangan-era-
digital.html
https://www.padamu.net/pendidikan-anak-usia-dini
c. Diakses 03 Januari 2020
anafuadah.blogspot.com/2016/04/makalah-pendidikan-di-era-
teknologi.html diakses
d. Diakses 1 Januari 2020
https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan
12