Teknologi informasi hadir untuk sarana kita belajar. Belajar melihat dunia dari
dua sisi yang berbeda. Tidak bisa jika hanya menuruti nafsu karena alasan keren
dan kita suka. Tapi perlu memahami apakah informasi itu berguna dan perlu
untuk kita bina. Filterisasi penting dilakukan untuk kemudian bisa menciptakan
pemikiran yang cerdas. Tidak semua hal, dalam hal ini ilmu-ilmu budaya yang
masuk dapat kita serap seutuhnya. Ada kalanya kita perlu kembali, kembali pada
jati diri dan budaya yang kita miliki.
1
Sedangkan dari segi Teknologi terhadap Sosial dan Budaya, Indonesia mengalami
masa yang unik dan juga miris. Indonesia dengan segudang budaya dan warisan
yang dimiliki mengapa tak lebih gencar kita pamerkan pada dunia? Mengapa kita
seolah hanya fokus menjadi penikmat dan pemuja budaya luar yang seolah telah
luar biasa. Salah satu virus yang saat ini mungkin sudah merajalela di sekitar kita
adalah budaya K-Pop. Sama seperti halnya Korea Selatan yang mampu membawa
budaya musik K-Pop dan drama mereka ke dunia internasional, mengapa
Indonesia tidak mampu menunjukkan keunikan tari dan seni wayangnya? Bahkan
salah satu budaya Thailand telah menjadi salah satu minuman sehari-hari
masyarakat kita, Thai Tea. Hal ini membuktikan bahwa keterbatasan geografis
tidak bisa menjadi alas an untuk kita tidak dapat berkembang dalam hal sosial
budaya kalau Wilayah serumpun kita yang juga sama sama Dari asia seperti
Korea bahkan Thailand yang juga sama sama dari Asia Tenggara saja bisa
mengembangkan Sosial dan Budaya nya hingga ke dunia, itu menyatakan kalau
kita juga mungkin bisa, dan ini juga menyatakan kalau ada yang salah dari system
pemikiran atau mungkin juga system pemasaran kita terhadap Sosial dan Budaya
kita sendiri. Pemuda bahkan banyak dewasa yang saat ini berkeinginan untuk
pergi melancong ke luar negeri hanya untuk menikmati culture yang mereka rasa
tidak didapatkan di Indonesia. Padahal kehidupan dan jiwa kebudayaan yang kita
miliki lah yang membangun kita menjadi Indonesia saat ini. Jika bukan kita yang
mempelajari dan melestarikan kebudayaan, haruskah kebudayaan itu kita serahkan
pada orang luar yang justru lebih berminat?
Selain Teknologi Informasi, Teknologi Medis atau biasa disebut Sektor Kesehatan
juga cukup menjadi pusat perhatian tak hanya di Indonesia tetapi Dunia juga lagi
menjalani masa Pembenahan. Menurut Umi Khoirun Nisak SKM M Epid, covid
ini sangat berpengaruh dalam kehidupan. “Kita dipaksa untuk bisa menerapkan
apa yang dicanangkan sebelumnya terkait teknologi. Sekolah dan meeting pun
sekarang daring karena kita tidak diperbolehkan berkumpul dalam jumlah yang
banyak” ungkapnya.
2
Saat ini pun belanja serba online sehingga teknologi dirasa semakin maju
semenjak adanya pandemi. Menurut Narasumber mengatakan, saat ini semakin
banyak aplikasi baru yang diciptakan untuk membantu memenuhi kebutuhan
manusia, terutama teknologi yang saat ini menjadi Aplikasi Keseharian kita,
Peduli Lindungi dan JKN Mobile.
Bisa kita bayangkan atau bahkan diantara kita sudah pernah melakukannya ketika
menjadi seorang pasien bisa menemui dokter hanya melalui aplikasi kesehatan
online dengan smartphone kita. Hal ini juga berlaku ketika menebus resep obat
dari dokter, tes laboratorium, atau melakukan rawat jalan di rumah. Itu semua
dapat terjadi karena adanya kombinasi dengan layanan transportasi melalui
internet. Sehingga pasien tidak perlu pergi kemana - mana untuk berobat, mencari
informasi kesehatan, dan layanan kesehatan karena bisa dilakukan hanya dengan
duduk santai bahkan sambil rebahan bermain ponsel pintar mereka untuk
mendapatkan semua itu yang mereka butuhkan. Sudah terfasilitasi sistem online
untuk kontak langsung dengan dokter, baik konsultasi, melihat atau mengubah
jadwal kontrol sesuai kebutuhan hanya melalui aplikasi seluler mereka. Dan masih
banyak lagi perkembangan teknologi di dunia ini yang cukup membantu kita
untuk menjalani aktivitas dikala terhambat dan bayangkan apabila Indonesia
masih tertinggal jauh bagaimana perkembangan anak anak kita nanti di masa
depan. Maka dari itu, disinilah Visi Misi dan Tujuan kita untuk teknologi
Indonesia dipertaruhkan, mau kita utamakan ego kita seluruhnya atau kita
pikirkan sedikit keberlangsungan bangsa ini untuk kedepannya.
3
penerus bangsa. Sehingga kita harus bisa mencegah dampak buruk dari
perkembangan teknologi agar generasi penerus bangsa bisa menggunakan
teknologi dengan baik. Kita sebagai mahasiswa Fakultas Teknik khususnya dari
Universitas Negeri Semarang harus memnfaatkan kesempatan kita belajar di
Universitas ini dengan sebaik-baiknya. Teknologi tidak selalu memberikan
manfaat positif, adakalanya memberi dampaknegatif. Hal ini dikarenakan
penggunaan teknologi maupun tujuan pembuatan teknologi yangtidak seharusnya
dilakukan. Salah satunya teknologi persenjataan yang awalnya ditujukanuntuk
melindungi diri dari ancaman maupun serangan yang saat ini malah
menimbulkan dampak negative berupa peperangan antar manusia yang tentunya
memakan korban jiwa maupun sumber daya negara.
Dan tugas kita sebagai anak bangsa terlebih bagi kita yang memiliki privilege
untuk kuliah di Universitas Negeri Semarang memiliki tanggung jawab dalam
menciptakan dan menggunakan teknologi, kita perlu ilmu dan kebijaksanaan
untuk mengelola dan mengantisipasi dampak negatifnya. Kita sebagai anak
bangsa perlu terus menggali ilmu dan saling memberdayakan untuk mengatasi
dampak negative dari teknologi. Jangan sampai kita terjerembus kedalam lubang
yang salah, salah memnfaatkan teknologi, salah memanfaatkan ilmu, memiliki
tujuan berdampak buruk untuk bangsa. Karena saya rasa Indonesia cukup
memiliki banyak Sumber daya yang cukup untuk memfasilitasi anak bangsa nya
untuk belajar yang pada akhirnya diharapkan dimasa depan dapat juga mengabdi
untuk bangsa, tak harus jadi Abdi negara untuk mengabdi pada negara, cukup
4
dengan berdampak sedikit pada bangsa sudah bisa dibilang mengabdi. Karena
Indonesia pada masa sekarang sangat memerlukan Anak bangsa nya yang
memiliki berbagai kelebihan di bidangnya, khususnya di Bidang Teknologi.
Banyak anak bangsa yang jelas memiliki kapasitas diatas rata rata, banyak juga
yang malah lari keluar negeri seakan akan negeri sendiri lagi jatuh tapi
memperkuat negara lain. Tidak sepenuhnya salah keputusan tersebut diambil,
karena banyak karya anak bangsa yang tidak dihargai pemerintah tetapi dihagai
oleh negara lain, diluar mereka lebih merasa diperhatikan jadi mungkin itu alasan
banyak anak bangsa yang tujuan nya adalah berkarya di luar negeri daripada
negara sendiri. Maka dari itu, ini sebenarnya adalah masalah yang harus
diselesaikan oleh dua pihak, bukan hanya pemerintah tapi anak bangsa nya juga.
Pemerintah harus lebih jeli dalam menghargai bakat anak bangsanya dan anak
bangsa nya harus memperhatikan pola pikir yang kritis untuk dapat
mengembangkan Teknologi bangsa ini dengan sama sama berjuang untuk
memperkaya Teknologi untuk bangsa.
5
Daftar Pustaka