Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Achmad Syahruji

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 031186775

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4109/Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

Kode/Nama UPBJJ : 48/Palangka Raya

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
Soal :

Perhatikan pernyataan di bawah ini !


Revolusi industri mulai terjadi pada tahun 1760-1830. Pada tahun-tahun tersebut, teknologi
mesin sedang berada dalam puncaknya. Manusia mulai memanfaatkan mesin untuk
mempermudah berbagai pekerjaan berat. Pada akhirnya, perkembangan mesin-mesin itu
menimbulkan revolusi industri, yaitu peralihan produksi yang mulanya dilakukan oleh tenaga
manusia berganti menjadi mesin. Pada era sekarang, perkembangan teknologi berpusat
pada arusinformasi dan komunikasi. Internet dan teknologi komunikasi telah menciptakan
budaya serta peradabanbaru umat manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa internet dan
teknologi komunikasi juga mempengaruhi bidang ekonomi. Dengan berbagai riset yang
panjang, internet menjadi solusi bagi perilakukonsumen di era sekarang ini.
Pertanyaan :
1. Uraikan pendapat anda mengenai korelasi peradaban dan kemajuan teknologi

Rekayasa peradaban manusia tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan dan


kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ilmu pengetahuan akan memberikan
wawasan keilmuan, sosial dan budaya yang dapat membentuk peradaban manusia.
Semakin modern kehidupan manusia, arus informasi menjadi semakin majemuk dan
global sifatnya. Manusia tidak dapat melakukan seleksi informasi dengan baik apabila
tidak dibarengi dengan motivasi yang tepat, sehingga pada gilirannya akan merubah
peradaban manusia yang dibentuk oleh wawasan keilmuannya serta wawasan sosial
dan budayanya.

Teknologi dan Peradaban

Teknologi adalah sebuah terminologi yang berasal dari Barat/Yunani, yaitu “technology”.
Dia merupakan penerapan atau implementasi dari ilmu pengetahuan dan rekayasa
untuk tujuan tertentu. Tujuan tertentu ini antara lain untuk pemecahan suatu masalah
(problem solving), untuk menghasilkan suatu produk, dan sebagainya.

Namun seiring dengan awal perkembangan teknologi yang berasal dari Barat, maka
seringkali teknologi dikaitkan dengan ide-ide “kebarat-baratan” atau “Western”, seperti
Demokrasi, Freedom, Free market ekonomi, pergaulan bebas, dan sebagainya. Contoh
tidak perlu jauh-jauh, misalnya komputer atau internet. Kedua perkembangan teknologi
ini seringkali „ditunggani‟ dengan ide kebarat-baratan tersebut. Sebagaimana kita
ketahui, salah satu hal yang turut “mendukung” perkembangan internet adalah
pornografi. Pornografi sendiri merupakan hasil budaya permisif dari Barat yang
menghalalkan penampakan aurat dan perbuatan zina. Maka ketika internet masuk ke
Indonesia, seolah-olah budaya pornografi tersebut “harus” turut masuk ke Indonesia.

Contoh lain misalnya televisi, di mana televisi seringkali memuat pesan-pesan hegemoni
Barat. Pesan-pesan hegemoni Barat tersebut dapat kita rasakan melalui tayangan-
tayangan film atau iklan. Film yang menyampaikan “pesan” hegemoni barat tidak melulu
film Barat, tapi juga film produk dalam negeri yang muatannya bahkan lebih barat dari
orang barat. Dan tidak sedikit dari film dalam negeri tersebut yang merupakan jiplakan
total dari ide barat.

Dari sini, saya sebenarnya ingin mengatakan bahwa, kita kebanyakan sulit membedakan
antara teknologi dan peradaban. Atau bisa jadi yang terjadi bukanlah sulit membedakan,
tapi kita tidak sadar ketika menikmati teknologi itu sekaligus kita juga menikmati
peradaban Barat. Padahal kita tahu, itu bukanlah identitas kita, itu bukanlah tuntutan
bagi seorang muslim.
Teknologi dan peradaban seringkali dijadikan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Seakan-akan teknologi yang berasal dari Barat tidak bisa dipsiahkan dengan
peradaban Barat itu sendiri. Maksudnya, ketika kita menerima sebuah teknologi,
seringkali kita merasa tidak bisa menerimanya tanpa menerima nilai-nilai peradaban
barat di dalamnya. Padahal teknologi dan peradaban adalah dua hal yang terpisah. Kita
perlu membedakan antara teknologi yang diciptakan oleh para ahlinya dengan
peradaban barat itu sendiri.

Peradaban barat berarti demokrasi, liberalisasi wanita, kebebasan tanpa batas,


kapitalisme, kejahiliyahan, dan sebagainya. Semuanya itu adalah nilai-nilai muatan, cara
hidup, atau way of life yang dimiliki oleh peradaban barat. Sedangkan teknologi adalah
suatu hal yang lain lagi (sudah di bahas di atas).

Teknologi adalah suatu hal yang bebas nilai, ia hanyalah sebagai alat sebagai media.
Muatan atau nilai yang terkandung di dalamnya tergantung dari siapa yang ada di balik
teknologi tersebut. Manakala teknologi dipegang oleh kebathilan, maka tidak heran jika
sering menjadi suatu hal yang merusak dan menghancurkan. Bahkan tidak mungkin,
teknologi itu akan meruntuhkan peradaban barat itu sendiri, atau sebaliknya. Tapi
manakala teknologi itu dikendalikan oleh al hag (kebenaran), maka insya Allah dia akan
menjadi rahmat bagi seluruh semesta alam. Di sini saya juga ingin mengatakan bahwa
ukuran sebuah negara maju jangan semata-mata hanya dilihat dari perkembangan
teknologinya. Selain dilihat dari perkembangan teknologi, juga harus dilihat dari nilai-nilai
yang dimiliki oleh negara tersebut.

2. Menurut saudara, apa yang harus dilakukan untuk membentuk masyarakat adab di
tengah kemajuan teknologi!

Jawaban :

Perkembangan teknologi di berbagai lini menyebabkan banyaknya perubahan pada


masyarakat, baik dalam dunia bisnis, komunikasi, dan lain sebagainya. Pengaruh disrupsi
terhadap masyarakat sangat besar. Masyarakat yang malas membaca akan tergerus oleh
waktu dan tertinggal dengan teknologi informasi, tidak mau merubah pola pikir juga gaya
hidup akan perlahan punah dengan peradaban baru.

Di era ini kerjasama atau kolaborasi akan sangat menentukan masa depan seseorang
bahkan suatu bangsa. Karena Teknologi adalah amputasi kemanusian. Karena demikian
mampu mengamputasi kesadaran ruang dan waktu bahkan kinerja otak yang cenderung
malas mengingat dan menghapal.

Kemajuan ilmu dan teknologi yang makin maju dewasa ini telah menimbulkan berbagai
macam perubahan dalam tatanan kehidupan manusia, termasuk perubahan dalam tatanan
sosial dan moral yang dahulu sangat dijunjung tinggi, kini tampaknya meluncur kepada
kurang diindahkan. Kehidupan manusia makin bertambah mudah dengan penemuan
berbagai ilmu dan teknologi, sehingga jarak antara dua tempat yang selama ini dianggap
sangat jauh terasa dekat.

Ruang dan waktu seolah‐olah bukan faktor penghalang bagi kegiatan manusia untuk
melakukan kegiatan tertentu. Informasi tersebar dengan amat cepatnya melalui media sosial
seperti FB, twitter, Instagram, WAG dan lainnya.
Kemajuan teknologi memang memberikan pengaruh besar bagi kehidupan masyarakat,
memudahkan segala urusan, bahkan dinilai lebih efektif dari berbagai lini. Masyarakat harus
semakin terbuka dengan teknologi dan informasi, banyak hal yang harus diketahui agar
mampu membaca tantangan zaman, jika tidak ia akan tumbang dan tertinggal dari
kemajuan. Pendidikan adab saat ini sudah saatnya diberi prioritas utama. Sebab masalah
yang mendasar yang dihadapi umat modern saat ini bukanlah, mundurnya sains dan
teknologi.

Namun masalah besarnya adalah hilangnya nilai-nilai adab/akhlak dalam ilmu pengetahuan
(the loss of adab). Lembaga pendidikan mempunyai peranan yang cukup penting dalam
membentuk kepribadian dan tingkah laku moral anak. Lembaga pendidikan juga
mempunyai peranan yang cukup penting untuk memberikan pemahaman dan benteng
pertahanan kepada anak agar terhindar dari jeratan negatif media social (Medsos).

Oleh karena itu sebagai antisipasi terhadap dampak negatif media social tersebut, lembaga
pendidikan selain memberikan bekal ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS), serta
ketrampilan berfikir kreatif, juga harus mampu membentuk
manusia Indonesia yang berkepribadian,bermoral, beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.

Aqidah akhlak yang seharusnya mengiringi penggunaan teknologi agar konsep Hablu
minannas tidak tergerus oleh zaman. Hal yang paling miris menurut saya adalah
kemunduran adab bertegur sapa melalui sosial media ataupun aplikasi messaging lainya
yang saat ini adalah orang Indonesia atau kebanyakan orang tidak lagi mengucapkan salam
pembuka dengan baik dan tergantikan oleh satu kata singkat “Assw”,hal ini sangatlah miris
mengingat Indonesia adalah negara mayoritas muslim dan merupakan muslim terbesar di
dunia.

“Penerapan Aqidah akhlak juga sangat diperlukan bagi pengguna teknologi dan informasi,
jika tidak maka penyebaran hoax yang merugikan akan menyebar bebas dan luas.
Kecurangan dalam bisnis akan merajalela, dan begitu pula pada diri manusia menekankan
aqidah yang baik dalam menjalani kehidupan agar tidak termakan berita hoax ataupun
bersikap amoral, perlu adanya nilai agama yang dapat membingkai dalam penggunaan
teknologi dengan sikap bijak untuk mengelola diri, karena tidak dipungkiri bahwa
penggunaan media sosial (medsos) akan semakin terus bertambah seiring berkembangnya
zaman. Data BPS Kabupaten Musi Rawas 2020, pengguna telepon seluler (HP) / Nirkabel
atau komputer (PC/Desktop, Laptop,/notebook, Tablet) sebesar 80,45% dilihat dari
pendidikannya, SMP keatas sebesar 94,40% kemudian berpendidikan Sekolah Dasar
sebesar 71,50% yang menggunakannya. Kemudian penduduk yang mengakses internet
(termasuk Facebook, Twiter, Whatsapp, BBM) sebesar 36,41% dimana jika dilihat dari
pendidikan penduduk yang berpendidikan SMP keatas sebesar 61,89% mengakses internet
dan penduduk yang berpendidikan SD sebesar 20,05% yang mengakses internet, dengan
data tersebut ini menunjukan bahwa semakin majunya teknologi serta diterima oleh
masyarakat dan akan semakin meningkat ditahun-tahun kedepan.

Akses internet yang semakin mudah dan banyaknya informasi yang mudah didapat dari
sosial media terutama bagi anak-anak hendaklah menjadi awasan penting orang tua agar
tidak kebablasan dalam mengakses internet. Kemudahan ini berdampak semakin
meningkatnya pengguna teknologi baik dewasa maupun anak-anak, perkembangan
teknologi saat ini membawa anak-anak yang sejak kecil terbiasa menggunakan gadget
mengalami disrupsi budaya, Karena tidak memiliki kemampuan emosional yang baik, tidak
memahami bagaimana membangun relasi yang baik.
Dahulu anak-anak saat bermain sering terjadi konflik antar teman, dan mereka akan mencari
cara untuk menyelesaikannya, dari situ mereka belajar bagaimana menjalin relasi yang baik
bersama teman, dan mampu menahan emosi.

Sejalan dengan sains dan teknologi keberadaan teknologi tidak boleh disakralkan dan
digunakan secara berlebihan yang melanggar batas kewajaran. Kemajuan teknologi yang
perlu dimanfaatkan secara baik maka akan menghasilkan masyarakat yang bijak,
membangaun adab berbudaya di tengah kemajuan teknologi bagi generasi muda saat ini
adalah tanggung jawab bersama, untuk mempersiapkan generasi muda yang beradab dan
berbudaya tentu berarti turut mempersiapkan generasi penerus yang maju, beradab dan
berbudaya.

Anda mungkin juga menyukai