Anda di halaman 1dari 12

Teknologi dan Sains dalam Kehidupan

Manusia
Fakhri Yandri
03051381621101
fakhriyandri@gmail.com
Teknik mesin
Universitas sriwijaya

Abstrak

Perkembangan teknologi terjadi karena adanya penggunaan akal untuk


menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi. Perkembangan teknologi yang begitu pesat
pada saat ini tidak dapat dielakkan lagi, berbagai penemuan baru muncul tiap harinya.
Tujuan penelitian adalah untukmemahami arti teknologi dan sains, untuk mengerti
hubungan antara teknologi dan manusia, dampak teknologi bagi manusia dan mengetahui
segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi informasi. Sains merupakan cara
kerja yang sistematis dan komprehensif dengan menggunakan metode ilmiah dan
Perkembangan sains dan teknologi saat ini harus berbanding lurus dengan kualitas
Sumber Daya Manusia.

Kata kunci: arti teknologi dan sains, hubungan antara teknologi dan manusia,
dampak teknologi , teknologi informasi

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Telah banyak diketahui bahwa sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah
menggunakan teknologi. Manusia menggunakan teknologi karena mempunyai akal.
Dengan akal, manusia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman
dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena adanya penggunaan akal
untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi. Perkembangan teknologi yang
begitu pesat pada saat ini tidak dapat dielakkan lagi, berbagai penemuan baru muncul
tiap harinya. Berbagai macam model maupun feature handphone yang baru selalu
dipromosikan oleh para vendor, mulai dari yang harganya murah sampai yang paling
mahal. Notebook atau yang biasa disebut laptop sekarang seperti kacang goreng,
ada di setiap toko komputer yang dulunya hanya menjual PC Desktop (personal
computer) saja, itupun ditawarkan dengan harga yang super murah hampir setara
dengan desktop kelas menengah. Pada prinsipnya teknologi ini berkembang untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia agar dalam kehidupannya dapat lebih
mudah berkomunikasi atau melakukan sesuatu. Manfaat positif yang didapat dari
penggunaan teknologi ini sudah pasti banyak dan beraneka ragam. Pada saat
handphone (HP) pertama kali diperkenalkan, masyarakat begitu antusias dengan
berbagai kemudahan yang ditawarkan. Pada saat itu fungsinya hanya untuk
memperlancar komunikasi, namun sekarang hampir setiap handphone memiliki
fasilitas pemutar lagu, yang hanya berfungsi sebagai penghibur. Selain itu, terdapat
pula berbagai macam fasilitas yang ditawarkan, seperti kamera beresolusi tinggi,
bentuk yang aneh, business card scanner, push email, wifi, sampai pada bahan dari
handphone yang dapat dipesan sendiri oleh pembeli yang ingin tampil beda. Dengan
kata lain, handphone adalah ekspresi dari diri penggunanya. Sama halnya dengan
handphone, laptop pun tidak mau ketinggalan. Selalu ada terobosan baru seperti
Finger Print Reader dan berbagai fasilitas yang terlalu banyak untuk disebutkan satu
persatu. Hingga saat ini muncul fenomena dimana handphone diciptakan untuk
menjadi komputer dan komputer diciptakan untuk menjadi handphone. Semua itu
karena produsen handphone menawarkan produk yang ingin membuat para pembeli
bisa menikmati handphone yang mempunyai banyak fasilitas yang menghibur
sekaligus alat untuk mencatat berbagai keperluan dan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan sehari-hari. Sedangkan laptop dirancang sedemikian kecil dan ringan
namun tetap mempertahankan fungsi utamanya. Jarang sekali orang menyadari akan
bahaya yang ditimbulkan oleh alat-alat tersebut. Banyak orang mengalami gangguan
dalam tidur ketika mendapat pesan dari handphone yang bahkan terlihat seperti
mendapat sebuah hadiah lewat pesan tersebut. Sekarang banyak sekali operator
seluler yang muncul menawarkan berbagai kemudahan dalam berkomunikasi, mulai
dari tarif yang super murah sampai pada free talk. Berdasarkan hasil penelitian,
penggunaan telepon dalam waktu yang lama akan mengakibatkan jaringan pada otak
manusia terganggu. Selain itu, penggunaan alat alat tersebut dapat mengakibatkan
semakin susahnya untuk mengingat hari-hari penting kerabat atau orang-orang
terdekat karena adanya ketergantungan pada alat tersebut. Dengan kata lain, teknologi
membuat manusia semakin malas untuk mengingat sesuatu yang sebenarnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Teknologi dan Sains?
2. Apakah hubungan Teknologi dengan Kehidupan manusia?
3. Bagaimanakah Pekembangan serta dampak Teknologi bagi kehidupan Manusia?
4. Jelaskan Pengertian Teknologi Informasi!
C. Tujuan
1. Untuk memahami arti teknologi dan sains
2. Untuk mengerti hubungan antara teknologi dan manusia
3. Untuk mengerti perkembangan dan dampak teknologi bagi kehidupan manusia
4. Untuk mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi informasi
PEMBAHASAN
A. Teknologi dan Sains
A.1. Pengertian Teknologi
Pada umumnya orang selalu memahami bahwa teknologi itu bersifat fisik, yakni
yang dapat dilihat secara inderawi. Teknologi dalam arti ini dapat diketahui melalui
barang-barang, benda-benda, atau alat-alat yang berhasil dibuat oleh manusia untuk
memudahkan realisasi hidupnya di dunia. Hal ini memperlihatkan tentang wujud dari
karya cipta dan karya seni (Yunani techne) manusia selaku homo technicus. Dari
sinilah muncul istilah teknologi, yang berarti ilmu yang mempelajari tentang
techne manusia.
Tetapi pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu segi saja dari kandungan
kata teknologi. Istilah teknologi sebenarnya lebih dari sekedar penciptaan barang,
benda atau alat dari manusia selaku homo technicus atau homo faber. Teknologi
bahkan telah menjadi suatu sistem atau struktur dalam eksistensi manusia di dalam
dunia. Teknologi bukan lagi sekedar sebagai suatu hasil dari daya cipta yang ada
dalam kemampuan dan keunggulan manusia, tetapi bahkan telah menjadi suatu daya
pencipta yang berdiri di luar kemampuan manusia, yang pada gilirannya kemudian
membentuk dan menciptakan suatu komunitas manusia yang lain. Awalnya teknologi
dapat dipahami sebagai hasil buatan manusia, tetapi kini teknologi juga harus
dipahami sebagai sesuatu yang dapat menghasilkan suatu kemanusiaan tertentu.
Teknologi mampu melahirkan sejumlah cara hidup, pola hidup, dan karakter hidup
dari manusia, yang dulu menciptakannya. Demikianlah teknologi tidak hadir lagi
secara fisik-inderawi dalam barang atau benda atau alat, melainkan hadir dalam
bentuk sebagai suatu roh zaman, sistem sosial dan struktur masyarakat manusia
dalam suatu komunitas. Dapat dikatakan bahwa teknologi sesungguhnya adalah tema
atau pokok yang universal dan global. Pemahaman atau pemaknaan teknologi tidak
dapat dilakukan hanya dengan mengandalkan pendekatan-pendekatan lokal
tradisional sebagai yang adi-luhung, suci dan bersih, lalu memandang teknologi
sebagai sesuatu yang dari luar (kebarat-baratan), kotor dan jahat, melainkan
memerlukan suatu pendekatan yang melibatkan seluruh bangsa dan masyarakat
manusia untuk berbicara bersama. Pendekatan seperti inilah yang begitu penting,
mengingat bahwa teknologi selain mempunyai manfaatnya bagi manusia, ia juga
punya dampak-dampak yang merugikan keberadaan manusia. Baik manfaat maupun
kerugian itu, bukan hanya menjadi bagian masyarakat bagaimana teknologi itu
dimanfaatkan, tetapi juga dialami oleh masyarakat dimana teknologi itu dimulai
(dihasilkan atau diciptakan). Jadi sesungguhnya, teknologi itu adalah tema-nya dan
pokok-nya masyarakat global.
pendekatan terhadap teknologi di Indonesia dapat dikerjakan dengan beberapa
pendekatan sebagai berikut:

1. teknologi bukanlah masalah kapitalisme atau sosialisme atau pancasialisme,


melainkan adalah masalah globalisme.
2. Teknologi tidak harus dipahami sebagai semacam perjuangan dan
imperialisme kaum kapitalis terhadap sejumlah ideologi yang ada, melainkan
harus dipahami sebagai suatu pokok atau tema globalisasi. Apalagi jika telah
terhubung dengan Ilmu pengetahuan, Industri dan Bisnis (ITIB), maka ia akan
mempunyai suatu wujud wajah yang konkrit. Dimana ITIB mempunyai
proses dan perangai yang faktual sama, entah diolah di Amerika atau Eropa,
Jepang, bahkan Cina. Sebab walaupun sistem komunis bertolak belakang
dengan sistem kapitalis, tetapi hal tersebut hanya dalam sistem politik saja.
Walapun ideologi kapitalis dan komunis diketahui saling bertentangan, tetapi
tidak boleh dilupakan bahwa cara-cara membuat mesin diesel, menjahit
pakaian massal serta penyediaan energi dalam proses dasarnya adalah sama,
baik di Amerika ataupun di Cina. Jip Wills maupun Gaz dipakai juga oleh
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia yang katanya adalah Pancasilais.
3. Teknologi bukanlah asosiasi Barat-Timur atau negara maju dan negara
berkembang (belum maju), melainkan adalah konkritisasi dari perwujudan
cara berada manusia mulai dari Timur sampai ke Barat, Utara ke Selatan,
yang didalamnya terdapat sejumlah masyarakat yang dikatakan sudah maju
maupun yang sedang berkembang (belum maju) atau yang tradisional maupun
yang modern. Artinya kalau teknologi dipahami sebagai wujud dari manusia
selaku homo technicus atau homo faber dan maupun sebagai suatu sistem dan
struktur dalam suatu komunitas manusia, maka hal itu juga adalah kondisi dan
realitas manusia di seluruh dunia dari dahulu sampai sekarang? Bukankah
sebuah gerobak sapi di sebuah desa di Halmahera dengan sebuah mobil di
Jakarta milik seorang pengusaha akan mempunyai fungsi dan manfaat yang
terkondisikan menurut realitas dan kebutuhan serta cara memanfaatkanya?
Sebagai hasil dari teknologi manusia?
4. Teknologi harus ditanggapi dengan sikap yang kritis.Menurut Mangunwijaya
kita tidak perlu benci pada ITIB, tetapi juga adalah tolol sekali bila ITIB
sampai kita anggap selaku Dewi Sri terpuja masa kini. Hal ini menunjukkan
bahwa dalam menghadapi realitas teknologi, kita perlu membangun atau
memerlukan suatu sikap yang kritis. Pertanyaannya adalah kritis terhadap
apa? Dan bagaimana menjadi kritis? Untuk pertanyan ini ada beberapa
langkah yang dapat dikerjakan antara lain:
5. Aktif.
Artinya dengan sikap yang gamblang, paham perkaranya dan tahu apa yang
harus diperbuat, bertanggung jawab baik terhadap diri sendiri maupun juga
kepada generasi yang akan datang. Hal ini dimaksudkan sebagai suatu
perumusan sikap dan strategi politik teknologi yang arif. Hal mana sangat
berdampak pada suatu technostructure (struktur teknologi) yang berperangai
sebagai kekuasaan, terutama melalui MNC (Multi National Corporation).
Tetapi hal ini bukan hanya menjadi tugas dari negara-negara yang sedang
berkembang saja, melainkan menjadi tugas seluruh bangsa di dunia ini dalam
proses Kultur und Zivilisation. Hal ini akan ditunjang pula oleh
kecenderungan dalam masyarakat post-modernis, pasca-industrial yang
memberi fokus terhadap segi-segi non-teknis.
6. Melihat teknologi sebagai sesuatu yang tidak netral.
Teknologi tidak hanya mempunyai dampak positif melainkan juga negatif. Ia
tidak statis dan tanpa pengaruh, melainkan juga dapat menjadi suatu kuasa
yang sulit dikendalikan. Apalagi jika dipengaruhi oleh kepentingan-
kepentingan dan upaya mencari keuntungan belaka. Karena itu, maka hal
yang perlu dilakukan adalah mengembangkan konsep teknologi yang
sepadan, seperti yang diusulkan oleh Isao Fujimoto, dalam Mangunwijaya,
yaitu dengan melakukan empat prinsip yang penting, antara lain: Teknologi
berdasarkan upaya swadaya dan tidak tergantung pada para ahli,
desentralisasi, kerja sama dan bukan persaingan, sadar akan tanggung jawab
sosial dan ekologis.
A.2 .Pengertian Sains
Sains merupakan salah satu kajian ilmu yang mempelajari gejala-gejala
kealaman. Sebagai proses, Sains merupakan cara kerja yang sistematis dan
komprehensif dengan menggunakan metode ilmiah yang yang meliputi
pengamatan, membuat hipotesis, merancang dan melakukan percobaan,
mengukur dan proses-proses pemahaman kealaman lainnya. Sebagai produk
kajian sains menghasilkan teori, hukum, potsulat, kaidah-kaidah, dan
sebagainya. Sebagai sikap kajian sains menghasilkan sikap menghargai,
menghormati, merasakan, menimbulkan keingintahuan, dan sebagainya.
Secara umum proses sains terdiri dari memecahkan masalah,
merencanakan percobaan, mengumpulkan data, melaporkan dan mengolah
data, menafsirkan data, dan mengkomunikasikan hasil dan kesimpulan.
Langkah-langkah yang dilakukan pada proses sains disebut metode ilmiah
atau proses ilmiah.
Definisi mengenai sains menurut Sardar (1987, 161) adalah sarana
pemecahan masalah mendasar dari setiap peradaban. Tanpa sains, lanjut
Sardar (1987, 161) suatu peradaban tidak dapat mempertahankan struktur-
struktur politik dan sosialnya atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar
rakyat dan budayanya. Sebagai perwujudan eksternal suatu epistemologi,
sains membentuk lingkungan fisik, intelektual dan budaya serta memajukan
cara produksi ekonomis yang dipilih oleh suatu peradaban. Pendeknya, sains,
jelas Sardar (1987, 161) adalah sarana yang pada akhirnya mencetak suatu
peradaban, dia merupakan ungkapan fisik dari pandangan dunianya.
Sedangkan rekayasa, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) menyangkut hal
pengetahuan objektif (tentang ruang, materi, energi) yang diterapkan di
bidang perancangan (termasuk mengenai peralatan teknisnya). Dengan kata
lain, teknologi mencakup teknik dan peralatan untuk menyelenggarakan
rancangan yang didasarkan atas hasil sains.
Walaupun sains pada dasarnya bertujuan untuk mengumpulkan berbagai
pengetahuan tentang dunia sekitar, pada kenyataannya sains tidak dapat
berada dalam lingkup sosial yang kosong. Karenanya sains tidak dapat
dipisahkan dari upaya-upaya umat manusia, sains tidak dapat dibahas tanpa
mengacu baik secara sekilas maupun langsung pada sejumlah persoalan
sosial, politik, agama dan filsafat. Akibatnya, materi pelajaran sains yang
diajarkan di sekolah pun haruslah dihubungkan dengan lingkungan sosial
dimana sains tersebut berkembang dan digunakan. Ketika ilmuwan dikatakan
bahwa mereka harus bertanggung jawab terhadap dampak sains pada
masyarakat luas, wajah sains yang berhubungan dan mempunyai dampak
langsung (baik positif maupun negatif) tersebut biasanya adalah bentuk
aplikasi dari sains yaitu teknologi. Definisi yang luas tentang teknologi adalah
segala aspek dari aktivitas teknis manusia, tidak hanya yang menghasilkan
produk dari pabrik namun juga akumulasi pengetahuan teknis dan berbagai
teknik spesifik yang digunakan. Terdapat dua syarat aplikasi sains yang
berbentuk teknologi yang layak, pertama adalah harus rasional (suatu kaidah
yang berasal dari sains) dan kedua adalah harus efisien, yaitu dalam hal
penggunaan waktu, tenaga dan biaya.
Pandangan tentang sains dan hubungan eratnya dengan teknologi
memunculkan perspektif baru terhadap pendidikan sains di sekolah.
Pemilihan produk teknologi yang cepat,tepat dan maju bagi kehidupan sehari-
hari akan merubah kualitas hidup manusia. Bioteknologi misalnya, saat ini
mampu memanipulasi proses dan mengubah suatu proses alami secara
dramatis. Kelahiran Dolly yang diumumkan pada tahun 1996, domba hasil
kloning mengubah persepsi bahwa sel reproduksi saja yang bisa menjadi
mahluk hidup sekaligus aplikasi pada mahluk hidup lainnya. Hal ini
merupakan informasi penting bagi siswa dan akan menjadi bagian penting
dari kurikulum sains sekolah. Tetapi berbagai hal tersebut tidak hanya akan
membawa perubahan pada pengetahuan dan system nilai dari sains dan
teknologi saja, namun hal lainnya juga seperti perspektif sosial yang
berhubungan dengan kualitas hidup, faktor ekonomi dan pertimbangan etis.
B. Teknologi dan Kehidupan Manusia
Perkembangan sains dan teknologi yang semakin canggih dan pesat
dewasa ini, sejatinya harus berbanding lurus dengan kualitas sumber daya
manusia (SDM). Sebab sains lahir dari kaum ilmuwan yang akhirnya
berpengaruh pada kemajuan teknologi. Kendati dalam perkembangannya,
adakalanya teknologi memicu adanya perkembangan sains. Kedua-duanya
mempunyai hubungan-ikat yang sangat erat dan saling menguntungkan.
Dalam konteks di atas, hubungan antara sains, teknologi, dan masyarakat
menjadi penting, sebab seperti kita ketahui, teknologi lahir karenaadanya
kebutuhan manusia untuk mempermudah segala aktivitas dan kegiatannya.
Contohnya, manusia menciptakan televisi untuk memperoleh wawasan,
pengetahuan dan informasi seanyak mungkin. Manusia juga membuat
telepon, alat-alat transportasi dan beragam produk kemudahan dalam
berinteraksi antarsesama. Akan tetapi, bukan berarti kecanggihan teknologi
itu melulu mendatangkan kemanfaatan dan dampak positif saja. Tak sedikit
yang justru merugikan manusia jika tidak digunakan dengan tepat. Sekadar
ilustrasi, reaksi nuklir amat berguna dalam produksi isotop, yaitu untuk
berbagai keperluan baik di bidang kesehatan maupun pertanian, juga dapat
difungsikan sebagai pembangkit tenaga listrik. Namun, reaksi nuklir tersebut
dapat pula dipakai sebagai senjata pemusnah masal, seperti yang terjadi di
Hirosima dan Nagasaki. Oleh karena itu, di sini diperlukan kesiapan
pengguna teknologi untuk memahami serta mengaplikasikan aneka produk
teknologi dengan baik dan benar, agar fungsi dari adanya teknologi, yakni
membantu kehidupan manusia, dapat tercapai.Kesiapan yang dibutuhkan para
pemakai teknologi ialah kesiapan pengethuan tentang produk tenologi
maupun kesiapan mental untuk tidak menggunakan produk-produk teknologi
yang mengakibatkan dampak negatif dan merugikan masyarakat.
Berbicara mengenai sains dan teknologi, tentu saja tidak bisa dilepaskan
dari konteks sosio-budaya yang melingkupi kelahirannya. Semua kajian
keilmuan modern, ilmu sosial atau alam, berasal dari Amerika Utara dan
Eropa Barat pada awal perkembangannya. Ilmu pengetahuan modern, para
awal kelahirannya, menjadi bersifat euro-sentris.
Menjadi seperti itu karena pengaruh para filosof Eropa modern seperti
Rene Descartes, sangat dominan pada seluruh bangunan fisikanya Isaac
Newton dan kimianya Lavosier. Keadaan menjadi seperti ini, dimana Amerika
Utara dan Eropa Barat memegang hegemoni atas perkembangan sains dan
teknologi (sainstek), karena di bagian dunia yang lain seperti China, Timur
Tengah dan India, terjadi stagnasi besar-besaran di bidang sosial kebudayaan.
Sebetulnya, kebudayaan China, Timur Tengah dan India pada waktu itu
sempat lebih maju dari barat. Namun karena serangkaian perang saudara dan
perebutan kekuasaan atau coup detat di China, Timur Tengah dan India
akhirnya negara barat mampu menyalip mereka.
B.1 Pergeseran Paradigma
Kita tidak mungkin mengabaikan, sumbangan seorang Isaac Newton dan
Antoine Lavosier terhadap peradaban dunia. Tanpa kedua tokoh ini, ilmu
fisika dan ilmu kimia tidak akan pernah ada. Dengan fisikanya Newton umat
manusia bisa mendaratkan astronot di bulan, dan dengan kimianya Lavosier
berbagai obat-obatan seperti penisilin dapat ditemukan. Namun akhirnya
harus disadari bahwa perkembangan sains-teknologi tidaklah bebas nilai.
Menurut Thomas Kuhn, selalu terjadi apa yang disebut pergeseran
paradigma sebelum akhirnya suatu teori diterima sebagai suatu hukum.
Dalam konteks ini, akhirnya negara barat menggunakan sains-tek untuk
menjalankan politik kolonialisme dan imperialismenya. Negara barat
menyewa para ilmuwan untuk menjadi corong politik imperialis mereka. Di
sini politik hegemoni bermain.
Sejak awal tarikh masehi, bangsa China telah menemukan mesiu. Namun
sejauh mungkin China hanya menggunakan mesiu untuk hiburan atau hal-hal
lain yang bersifat damai. Mereka berusaha keras agar mesiu tidak digunakan
sebagai senjata. Sebagai contoh, sewaktu Cheng Ho, panglima angkatan laut
China, melakukan pelayaran keliling dunia pada sekitar tahun 1400an, dia
hanya membawa senjata ringan untuk pasukannya. Senjata berat yang
berbasis mesiu tidak dibawa.
Namun sewaktu mesiu sampai di barat, perubahan besar terjadi. Mesiu
dimodifikasi oleh para ilmuwan untuk digunakan sebagai senjata utama untuk
menggantikan busur dan panah. Sekitar tahun 1500an, senapan tipe musket
dan meriam telah menjadi jamak digunakan. Musket dan meriam inilah yang
digunakan para imperialis eropa untuk membantai bangsa Indian beserta
produk budayanya di dunia baru yang diklaim sebagai milik mereka (Kasus
penemuan benua Amerika oleh Colombus yang diikuti oleh kolonialisasi
besar-besaran oleh bangsa2 Eropa barat).
Selama sekian ratus tahun musket dan meriam digunakan untuk berperang
dalam konflik-konflik besar yang melibatkan orang Eropa, contohnya para
perang 30 tahun di Jerman (1618-1648), perang suksesi Spanyol (1703-1714),
perang kemerdekaan Amerika (1776-1781), dan tentu saja perang Napoleon
(1804-1815). Tidak terhitung berapa juta manusia yang meninggal, cacat, atau
kehilangan tempat tinggal akibat konflik yang menggunakan musket dan
meriam ini. Pada akhir abad ke 19, perkembangan dalam dunia militer
menjorok ke arah yang lebih jauh lagi. Richard Gatling dari Amerika Serikat
menemukan senapan mesin, yang tentunya bisa digunakan untuk membunuh
orang lebih banyak lagi, dan senapan tipe musket berhasil dimodifikasi
menjadi tipe rifle yang lebih mudah digunakan. Dan Inggris pun berhasil
menemukan tank pada awal abad ke 20. Pesawat tempur dan kapal selam pun
mulai intensif digunakan.
B.2 Modifikasi
Modifikasi yang digunakan secara intensif di perang dunia ke I (1914-
1918) yang memakan korban 20 juta jiwa manusia. Lebih jauh lagi, para
ilmuwan Jerman berhasil menemukan gas Lewisite, yang ampuh untuk
membunuh tentara Inggris di medan perang. Ditemukannya Lewisite,
merupakan babak awak dari perkembangan senjata pemusnah massal
(weapon of mass destruction).
Secara paradigmatik, Perang Dunia II (1939-1945) masih menggunakan
sains-teknologi yang pernah digunakan pada Perang Dunia I. Namun ada
sedikit perkembangan. Proyek Manhattan yang dipimpin oleh DR. Robert
Oppenheimer, seorang ahli fisika eksentrik, telah berhasil menguji coba bom
atom pertamanya. Presiden Truman setuju menggunakan bom atom itu
terhadap Jepang, yang waktu itu belum menyerah seperti Jerman.
Akhirnya kota Hirosima dan Nagasaki dibom dengan total sekitar 500.000
orang meninggal. Hal tersebut sangat mengerikan. Penemuan bom atom
merupakan puncak gunung dari perkembangan senjata pemusnah massal yang
meliputi senjata biologi (bakteri/fungi/virus), Kimia (gas beracun), dan Fisika
(nuklir). Senjata pemusnah massal pun masih terus digunakan dalam konflik
besar dunia sampai detik ini, contohnya di perang Vietnam, Amerika
menggunakan gas kimia tertentu untuk membabat hutan, sehingga tentara
Vietkong tidak bisa bersembunyi.
Melihat kasus-kasus di atas, mudah sekali mengajak orang untuk menjadi
anti sains dan teknologi. Mudah sekali mengajak orang untuk menjadi
pesimis, karena perkembangan sains-teknologi malah menjadi langkah maju
menuju kepunahan umat manusia di bumi ini.

Beberapa ilmuwan dari Amerika, seperti Albert Einsten dan Linus Pauling
ada yang secara frontal beroposisi dengan Oppenheimer. Menurut mereka,
seharusnya teknologi nuklir digunakan semata-mata untuk kepentingan
damai, maka dengan itu penggunaan bom atom harus ditolak. Karena
pandangannya yang anti penggunaan bom atom itu, justru Linus Pauling
dituduh sebagai seorang komunis yang pro Uni Soviet oleh pemerintah
Amerika Serikat dan paspornya dibekukan. Namun ini tidak menghalangi
Pauling untuk mendapatkan nobel keduanya, yaitu nobel perdamaian karena
idealismenya yang teguh dalam memperjuangkan perdamaian dunia..
Sering kali manusia memandang persoalan secara dualistik. Mereka sering
sekali memisahkan antara yang sekular dan religius, antara jiwa dan badan,
antara ilmu sosial dan ilmu alam, antara politik kiri dan kanan, dan antara
subjek dan objek. Menurut pendapat Frijof Capra, semua ini karena manusia
mengikuti filsafat Rene Descartes secara kaku dan dogmatis. Descartes
menganggap bahwa seorang pengamat harus menjadi subjek otonom, yang
terpisah secara tegas dari objek pengamatannya. Descartes dengan instrumen
geometri analitisnya (bagian dari ilmu matematika), beranggapan bahwa
semua fenomena alam dan kemanusiaan bisa dijelaskan dengan bahasa
matematika. Filsafat Descartes apabila diterapkan secara dogmatik akan
muncul berbagai kerancuan. Manusia mengklasifikasikan fenomena alam dan
sosial berdasarkan sistem biner. Setelah itu, tanpa sadar, mereka
pertentangkan dan ditabrakkan satu sama lain distingsi biner. Sering sekali
wacana di masyarakat beredar untuk mempertentangkan antara sekular dan
religius, sosial dan alam , China dan pribumi dan sebagaimya. Filosofi biner
ini justru menimbulkan kebingungan dan konflik di masyarakat. Mungkin
apabila filosofi ini diterapkan di Eropa, yang membangun filsafat atas dasar
konflik dan individualisme (dialektika) hal tersebut tidak ada masalah. Tetapi
di Asia (Indonesia) dimana semangat kolektivisme masih kuat, hal tersebut
menjadi problematis karena mengharapkan agar masyarakat hidup dalam
konflik terus menerus antara pendukung salah satu nilai biner itu. Hal ini
hanya memecah belah masyarakat dan memarginalisasikan mereka.
C. Perkembangan dan Dampak Penggunaan Teknologi Bagi Kehidupan
Kemajuan sains dan teknologi membawa kejayaan dan kebahagiaan umat
manusia. Kenikmatan dan kemudahan hidup serta berbagai hiburan dapat
dinikmati sebagai hasil sains dan teknologi. Kekurangan tanah pertanian telah
dapat diatasi dengan mengubah gurun-gurun pasir serta daerah tertutup salju
menjadi areal pertanian yang subur. Jarak perjalanan, yang dulu mesti
ditempuh berbulan-bulan, saat ini bisa ditempuh dalam beberapa jam saja,
bahkan tak lama lagi bisa sekian detik saja. Ilmu kedokteran pun kian
mengagumkan. Ginjal, paru-paru, jantung dan alat tubuh penting lainnya telah
dibuat dan diperdagangkan sebagaimana layaknya onderdil-onderdil mesin.
Orang tua yang dulu dianggap bakal tak punya anak, kini pun bisa terwujud.
Dengan teknik-teknik yang canggih dan seleksi gen, bersamaan dengan
diagnosa janin dan perawatan yang cermat terbuka harapan yang
memungkinkan mengendalikan kualitas keturunan umat manusia.
Perkembangan teknologi yang demikian mengagumkan itu memang telah
membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.
Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang
cukup besar, sekarang sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin
otomatis. Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas
komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia
dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. Kemajuan teknologi yang
telah dicapai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan
banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia

Akibatnya timbul anggapan pada sebagian kalangan, diantaranya sains adalah


segala-galanya. Sains dapat membuat surga di dunia ini. Peradaban seperti ini
oleh Prof. Jaques Barzun dalam bukunya Science, The Glorious
Entertaintment disebut sebagai Scientific Culture -peradaban sains- manusia
lebih percaya pada sains dan teknologi. Manusia dipimpin semata-mata oleh
ratio, akal sehat dan inteleknya saja.
Saingan yang tajam dalam kehidupan manusia, kurangnya rasa
kegotongroyongan, tak pernah puas dengan segala yang ada, padahal hidup
serba ada, menyebabkan timbulnya kebingungan, kegelisahan batin dan
kerisauan hati dalam masyarakat. Manusia hidup dicekam stress dan
ketegangan terus menerus. Lalu terjadilah peningkatan penjualan obat tidur,
obat bius dan penenang saraf. Hal semacam itu takkan terjadi jika manusia
yang hidup dalam peradaban sains itu memperoleh kebahagiaan dan
ketenangan batin.
Kekhawatiran ini tercermin dari pendapat banyak ahli pikir Barat sendiri.
Hampir semua filosof besar mengatakan, Kelam telah menyelimuti dunia
barat dan satelitnya. Oswald Spengler, Nikolai Danilevski, Arnold J.
Toynbee, P. A. Sorokin, Walter Schubart, N. Berdyev, dan lainnya melukiskan
zaman sekarang ini sebagai suatu masa transisi teramat besar dari peradaban
lama menuju peradaban baru. Sistem peradaban lama, secara berangsur-
angsur tapi pasti mulai melemah dan akhirnya padam sama sekali, lenyap dari
permukaan bumi.
Dewasa ini kemajuan perubahan terjadi begitu cepat seiring dengan
perkembangan jaman, sehingga diikuti oleh perubahan ekologi yang sangat
cepat pula. Perkembangan teknologi ini tentu saja tidak lepas dari adanya
perkembangan dalam bidang sains yang juga berlangsung dengan pesatnya
terutama sejak abad ke-19 hingga sekarang.
Perkembangan teknologi tidak berlangsung dalam waktu yang pendek,
tetapi pada hakekatnya telah sejak ratusan ribu tahun yang lalu, yang disebut
Zaman Batu, ketika orang atau manusia purba mulai menggunakan batu
sebagai alat untuk mempermudah pekerjaan mereka. Lalu kemudian disusul
dengan zaman berikutnya dimana manusia telah mengenal Logam dan
menggunakannya untuk berbagai keperluan. Dengan demikian perkembangan
teknologi jelas membawa dampak bagi perkembangan peradaban manusia.
Perkembangan teknologi pada dasarnya bertujuan untuk makin
mempermudah segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Hubungan antar
manusia yang berjauhan letaknya dapat dipermudah dengan adanya
telepon/handphone atau juga e-mail. Dengan adanya alat peralatan
komunikasi yang makin canggihmaka beberapa kelompok masyarakat dari
berbagai Negara dapat berinteraksi dengan mudah dan hal ini membawa
dampak satu terhadap yang lain.
Sebagai contoh pengaruh perkembangan teknologi terhadap kehidupan
ialah adanya penemuan mesin uap oleh James E.Watt (1736-1819) seorang
insinyur Skotlandia. Perkembangan tenologi terhadap mein uap tersebut
ternyata membawa dampak pada industri, yaitu lahirnya industrialisasi
dengan menggunakan mesin serta Revolusi Industri di bidang pertekstilan.
Dewasa ini hampir setiap segi kehidupan terkait dengan teknologi sejak
bangun dari tidur, melihat jam dinding untuk mengetahui waktu, pakaian, alat
transportasi, peralatan kantor untuk melakukan pekerjaan merupakan hasil
teknologi. Kesiapan yang harus dimiliki oleh pengguna suatu produk
teknologi ialah kesiapan pengetahuan tentang produk tersebut dan kesiapan
mental untuk tidak menggunakan produk teknologi untuk tujuan yang
dampaknya merugikan manusia.
Teknologi sudah menjadi nadi kehidupan yang terus berjalan, mengalir dan
berkembang sedemikian cepat sehingga seluruh sendi kehidupan manusia
modern telah tergantung kepadanya. Dengan teknologi manusia semakin
mudah dan cepat dalam memenuhi kebutuhannya. Namun di sisi lain
teknologi yang minim landasan nilai telah melahirkan banyak krisis. Berbagai
krisis seperti krisis ekonomi, krisis kemanusiaan, krisis moral, krisis
ketakwaaan, krisis lingkungan dan berbagai krisis lainnya semakin akrab
dalam kehidupan manusia.
D. Teknologi Informasi
D.1. Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini
menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan
untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai
dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat
disebar dan diakses secara global.
D.2. Peran Teknologi Informasi
Dalam kehidupan dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan
telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang
menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya.
Teknologi informasi banyak berperan dalam bidang-bidang antara lain :
Bidang Pendidikan (e-education)
Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia
pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan
yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Mason R. (1994) berpendapat
bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi
yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah.
Namun, teknologi tetap akan memperlebar jurang antara di kaya dan si
miskin. Tony Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan
kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan
latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi.
Dari ramalan dan pandangan para cendikiawan di atas dapat disimpulkan
bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang
akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta
terkait pada produktivitas kerja dan kompetitif. Kecenderungan dunia
pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah:
1. Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh
(Distance Learning). Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan
terbuka dan jarak jauh perlu dimasukan sebagai strategi utama.
2. Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah
jaringan
3. Perpustakaan & instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium)
berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku.
4. Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM
Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang
pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar
jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara
mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online,
mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang
diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.
PENUTUP
A. Simpulan
1. Teknologi berarti ilmu yang mempelajari tentang techne atau teknik bagi
manusia.
2. Dalam memahami teknologi di Indonesia memerlukan beberapa
pendekatan.
3. Sains merupakan cara kerja yang sistematis dan komprehensif dengan
menggunakan metode ilmiah.
4. Sains dan teknologi bersifat komplementer yang saling melengkapi sebagai
bejana berhubungan.
5. Syarat aplikasi sains yang layak sebagai teknologi adalah harus rasional
dan efisien
6. Materi dapat menentukan ide tetapi ide mempengaruhi perkembangan
materi.
7. Bunyi hukum Kekekalan Energi: Energi tidak dapat diciptakan dan tidak
dapat dimusnahkan.
8. Perkembangan sains dan teknologi saat ini harus berbanding lurus dengan
kualitas Sumber Daya Manusia.
9. Teknologi banyak memberikan dampak positif bagi manusia, tetapi juga
mempunyai dampak negatif.
10. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data.
11. Teknologi Informasi berperan di bidang pendidikan, pemerintahan,
keuangan dan perbankan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Abdullah dkk. 2006. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Gregory, Andrew. 2002. EUREKA The Birth of Science (terjemahan).
Yogyakarta: Jendela Press..
Poedjiadi, Anna. 2005. Sains Teknologi Masyarakat. Bandung: Rosda Karya.
Rakhmat, Jalaludin. 2000. Rekayasa Sosial: Reformasi, Revolusi, atau
Manusia Besar?. Bandung: Rosdakarya.
mardiansyah, mukhammad. 2012. Sains dan teknologi. (online).
https://notonlypro39.wordpress.com/2012/08/22/sains-dan-teknologi/ (diakses
pada tanggal 16 november 2016)
suhardi, rizal. 2011. Makalah sains dan teknologi. (online).
http://rizalsuhardieksakta.blogspot.co.id/2011/06/makalah-sains-dan-
teknologi.html (diakses pada tanggal 16 november 2016)karina. 2015.
Perkembangan dan kemajuan teknologi.
https://karinaselanjutnya.wordpress.com/2015/07/01/artikel-perkembangan-
dan-kemajuan-teknologi/ (diakses pada tanggal 16 november 2016)

Anda mungkin juga menyukai