Anda di halaman 1dari 7

UJI Q COCHRAN

STATISTIKA
Kelompok 8/ Perikanan B
Anggota : 1. Fikri Fadillah Wibowo 230110190062
2. Farihatunnisa Milaty Ikhlashia 230110190070
3. Syahda Rania Fawwaz Z 230110190077

A. Pengertian Uji Q Cochran


Uji Q Cochran merupakan perluasan dari uji Mc Nemar untuk dua sampel
berhubungan (Siegel, 1986). Uji Cochran digunakan untuk menguji apakah tiga (atau lebih)
himpunan skor (proporsi atau frekuensi) berpasangan saling signifikan. Penjodohan dapat
didasarkan atas ciri-ciri yang relevan dalam subjeksubjek yang berlainan, atau berdasarkan
kenyataan bahwa subjek-subjek yang sama digunakan di bawah kondisi yang berbeda. Skala
data yang digunakan dapat berupa skala nominal maupun ordinal yang dipisahduakan
(dikotomi), seperti sukses dan gagal, ya dan tidak dan sebagainya (Wijaya, 2001).

B. Syarat Jenis Data


Uji Q Cochran digunakan untuk menguji hipotesis komparatif k sampel berpasangan
bila datanya berbentuk nominal dan frekuensi dikotomi. Misalnya jawaban dalam wawancara
atau observasi hasil eksperimen berbentuk: ya-tidak; sukses-gagal; disiplin-tidak disiplin;
terjual-tidak terjual; dsb. Selanjutnya jawaban tersebut diberi untuk gagal dan skor 1 untuk
sukses . (Sugiyono,2013)

 Asumsi-asumsi pada Uji Q Cochran :


a. Blok-blok yang ditampilkan merupakan blok-blok yang dipilih secara acak dari suatu
populasi yang terdiri atas semua blok yang mungkin.
b. Data untuk analisis terdiri atas reaksi-reaksi dari r buah blok terhadap c buah
perlakuan yang diterapkan secara independent.
c. Reaksi-reaksi itu dinyatakan dengan 1 untuk “Ya” atau “Sukses” atau 0 untuk
“Tidak” atau “Gagal”. Hasil-hasil pengamatan ini bias diperagakan dalam sebuah
table kontingensi seperti di bawah ini.
Tabel 1 Tabel kontingensi untuk data pada uji Q Cochran

Hipotesis-hipotesis pada uji Cochran adalah


H0 : Semua perlakuan mempunyai efek yang sama
H1 : Tidak semua perlakuan mempunyai efek yang sama
Pada istilah-istilah matematika, pj = P (skor 1 dalam kolom j). Jadi untuk semua
perlakuan yang mempunyai efek yang sama, hipotesisnya adalah sebagai berikut :
H0 : p1 = p2 = . . . = pc dalam masing-masing blok.
Sedangkan jika semua perlakuan mempunyai efek yang berbeda, hipotesisnya adalah
sebagai berikut :
H1 : p1 ≠ pj untuk beberapa perlakuan i dan j

Rumus analisis :

k k 2

Q=
[
( k−1 ) k ∑ G j −
N
j=1
2

N
(∑ ) ]
j=1
Gj

k ∑ Li −∑ Li2
i=1 i=1

Q mendekati X 2 dengan db=k −1


Kaidah pengujian : - Tolak H0 jika Q ≥ X 2 tabel dengan db=k −1
- Terima H0 jika Q ≤ X 2 tabel dengan db=k −1

Keterangan :

Q = Nilai Cochran dari hasil perhitungan

k = banyaknya sampel (perlakuan)

n = banyaknya ulangan

Gj = jumlah keseluruhan “sukses” dalam kolom ke - j

Li = jumlah keseluruhan “sukses” dalam baris ke – i

Langkah - Langkah Perhitungan Uji Q - Cochran


1. Menentukan hipotesis pengujian
H0: proporsi perlakuan pada tiap-tiap kelompok adalah sama.
H1: proporsi perlakuan pada tiap-tiap kelompok adalah tidak sama.
2. Menentukan taraf signifikansi (α)
3. Menghitung dengan rumus Uji Cochran
4. Membuat kesimpulan
Contoh :
Gunakan Uji Cochran Q k Sampel untuk menyelesaikan soal berikut :
60 orang pembudidaya ikan lele yang mengikuti pelatihan penggunaan teknologi bioflok dibagi
dalam tiga group, pembudidaya diminta pendapatnya apakah setuju atau tidak setuju untuk
menggunakan teknologi bioflok yang baru diperkenalkan di desa mereka dan hasilnya adalah
sbb:
No. Group I Group II Group III
1. 1 0 1
2. 1 0 1
3. 0 0 1
4. 0 0 1
5. 0 1 1
6. 0 1 1
7. 1 1 1
8. 1 1 0
9. 1 1 0
10. 0 0 0
11. 0 0 0
Tabel 4.8. Tabel Data
12. 0 0 1
Group
13. 1 1 1
14. 1 1 1
15. 0 1 0
16. 0 1 1
17. 0 1 0
18. 1 0 1
19 0 0 1
20. 0 1 1
Pembudidaya yang mengikuti pelatihan penggunaan teknik irigasi tetes
Ujilah apakah ada perbedaan respons terhadap penggunnaan irigasi tetes dengan taraf kesalahan
5%
Jawaban :
a.Hipoteesis :
H0 : Tidak terdapat perbedaan respons pembudidaya terhadap penggunaan teknologi bioflok.
H1 : Terdapat perbedaan respons pembudidaya terhadap penggunnaan teknologi bioflok.
b. Kriteria pengambilan keputusan
Terima H0 : Q ≤ X2tabel ( α; dk )
Tolak H0 : Q ≥ X2tabel ( α; dk )

c.Uji :

No. Group I Group II Group III Ri Ri2


1. 1 0 1 2 4
2. 1 0 1 2 4
3. 0 0 1 1 1
4. 0 0 1 1 1
5. 0 1 1 2 4
6. 0 1 1 2 4
7. 1 1 1 3 9
8. 1 1 0 2 4
9. 1 1 0 2 4
10. 0 0 0 0 0
11. 0 0 0 0 0
12. 0 0 1 1 1
13. 1 1 1 3 9
14. 1 1 1 3 9
15. 0 1 0 1 1
16. 0 1 1 2 4
17. 0 1 0 1 1
18. 1 0 1 2 4
19 0 0 1 1 1
20. 0 1 1 2 4
Colom C1= 8 C2= 11 C3= 14 ∑ Ri = ∑ Ri2 =
33 69
Tabel 4.9. Group pembudidaya yang mengikuti pelatihan dengan Nilai Ri
Hasil pada tabel tersebut selanjutnya dimasukkan pada formulasi untuk menghitung nilai Q
seperti berikut :
k k 2

Q=
[
( k−1 ) k ∑ G j −
N
j=1
2

N
(∑ ) ]
j=1
Gj

k ∑ Li −∑ Li2
i=1 i=1

( 3−1 ) [ 3 ( 82 +112 +14 2 )−( 33 )2 ]


Q=
3 ( 33 )−69

( 2 ) [ 3(381)−(1089) ]
Q= = 3,60
30
Dengan dk = k – 1 = 2, maka diperoleh Chikuadrat table ( α = 0,05 ) = 5,59
Hasil :
X2 tabel (2;0,05) = 5,59 dan dari hasil uji Cochran,
Q = 3,60
Kriteria pengujian :
Kriteria keputusan yang ditetapkan :
Terima H0 jika : Q ≤ X2tabel ( α; dk )
Tolak H0 jika : Q ≥ X2tabel ( α; dk )

Dari hasil diatas karena nilai Q = 3,60 ≤ X2tabel = 5,59 maka H0 diterima dan H1 ditolak
dengan tingkat kepercayaan 95 %.

Kesimpulan
Dari hasil pengujian diatas dan kriteria keputusan yang dibuat maka dapat disimpulkan
respons petani terhadap penggunnaan irigasi tetes, tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
DAFTAR PUSTAKA

Siegel, Sidney. 1986. Statistik Nonparametrik Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT Gramedia.
Sugiyono. 2013. Statistika Nonparametris Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Wijaya, R. 2001. Statistika Non Parametrik (Aplikasi Program SPSS). Bandung: CV Alfabeta
.

Anda mungkin juga menyukai