Anda di halaman 1dari 10

STATISTIKA NON PARAMETRIK

UJI MEDIAN DAN UJI TANDA

Disusun Oleh :

KELOMPOK 4

VICTORIA MIRANDA YOSEPHA PANJAITAN 185090500111045

SONYA MILENITA ALPREDA 185090500111046

TENTI AMELYA 185090500111047

MOH. SIROTJUDIN 185090500111048

JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

UJI MEDIAN
Uji median adalah metode nonparametrik yang paling sederhana. Uji median ini adalah
prosedur pengujian apakah dua atau lebih populasi dari mana sampel independendiambil mempunyai
median yang sama. Untuk menyederhanakannya hanya akan dibatasi pada dua sampel saja
(sebenarnya prosedur ini dapatdengan mudah diperluas untuk tiga sampel atau lebih).Uji
nonparametrik ini dipergunakan untuk menentukan signifikansi perbedaan antara median dari
duapopulasi yang independent. Hipotesa nihil yang akan diuji menyatakan bahwa populasi dari mana
dua sampel itu diambil mempunyaimedian yang sama. Hipotesa alternatifnya menyatakan bahwa dua
populasi itu mempunyai median yang berbeda. Uji median adalah uji yang mudah dan sederhana
dalam penggunaannya. Kerena kesederhanaannya,prosedurnya hanya dipergunakan apabila uji
parametrik tidak dapat diterapkan.

UJI TANDA
Uji ini membandingkan 2 populasi. Bentuk datanya adalah ranking dan berpasangan. Untuk
setiap pasangan dicari selisihnya kemudian dihitung jumlah selisih positif dan jumlah selisih negatif.
Jika selisih pasangan data bernilai nol atau tanpa tanda maka pasangan tersebut tidak dianalisis,
dengan demikian jumlah sampelnya (n) dikurangi. Jika Ho benar, maka jumlah selisih positif dan
jumlah selisih negatif kurang lebih sama atau masing-masing ½ dari jumlah sampel.
BAB II
ISI
2.1 UJI MEDIAN
2.1.1 UJI MEDIAN (CHI-SQUARE)
2.1.2 UJI MEDIAN (UJI FISHER)

Untuk menguji apakah ada perbedaan median dari dua populasi independen. Uji
Fisher digunakan apabla jumlah kasus pada kedua kelompok (n1+n2) sangat kecil. Data yang
digunakan nominal atau ordinal

2.1.2.1 PEMILIHAN UJI FISHER DAN UJI 𝜒 2

 Apabila n1+n2 lebih bear dari 40 pergunakan Uji 𝜒 2 dengan koreksi untuk kontinuitas.
 Apabila n1+n2 di antara 20 dan 40 dan tidak terdapat frekuensi harapan yang lebih
kecil daripada 5 pergunakan Uji 𝜒 2 dengan koreksi kontinuitas. Apabila terdepat
frekuensi harapan lebih kecil dari 5 pergunakan Uji Fisher.
 Apabila n1+n2 lebih kecil daripada 20 pergunakan Uji Fisher.

2.1.2.2 HIPOTESIS
𝐻0 : 𝑚1 = 𝑚2
𝐻1 : 𝑚1 ≠ 𝑚2
2.1.2.3 ATURAN UJI FISHER
Jika ada nilai tepat sama nilainya dengan nilai median gabungan maka:
1. Jika N besar dan jika hanya sedikit nilai yang sama dengan Median Gabungan, maka
boleh dilakukan penyingkiran nilai yang sama tersebut sebelum memulai menghitung
statistik uji.
2. Nilai yang sama dengan Median Gabungan, boleh dlakukan pembagian banyaknya nilai
yang sama dengan meletakkan di kelompok atas dan kelompok bawah.

2.1.2.4 LANGKAH-LANGKAH STATISTIK UJI


1. Tentukan median gabungan m+n.
2. Membagi 2 kelompok apakah berada di bawah atau di atas median gabungan, masukkan
dalam tabel 2x2.
Kelompok Jumlah
Kelompok I Kelompok II
Banyak skor di A B A+B
atas median
gabungan
Banyak skor di C D C+D
bawah median
gabungan
Jumlah m n N=m+n

3. Tentukan Hipotesis.
𝐻0 : 𝑚1 = 𝑚2
𝐻1 : 𝑚1 ≠ 𝑚2
4. Tentukan tingkat signifikasi (α).

5. Uji Fisher.
(𝐴 + 𝐵)! (𝐶 + 𝐷)! (𝐴 + 𝐶)! (𝐵 + 𝐷)!
𝑝=
𝑁! 𝐴! 𝐵! 𝐶! 𝐷!

6. Keputusan Uji Fisher.


p > α, Terima 𝐻0
p < α, Tolak 𝐻0

2.1.2.5 CONTOH SOAL


Diketahui :
Data kadar 𝑁𝑎+ (dalam mg) yang ada pada darah penderita hipertensi dan orang sehat Sehat :

10.2 2.2 0.0 2.6 43.1 1.8 61.7


Hipertensi:

92.8 62.2 45.8 250.8 84.5 54.8 67.7


Ditanya:
Apakah median dua kelompok tersebut sama?

Jawab:
1. Median Gabungan
0.0 1.8 2.2 2.6 10.2 43.1 45.8 54.8 61.7 62.6 67.7 84.5 92.8 250.8

𝑋 𝑛 +𝑋 𝑛
( ) ( +1)
2 2
𝑀𝑒 = 2
𝑋 14 +𝑋 14
( ) ( +1) 𝑋7 +𝑋8 45.8+54.8 100.6
2 2
𝑀𝑒 = 2
= 2
= 2
= 2
= 50.3

2. Membagi ke dalam kelompok

Kelompok Jumlah
Sehat Hipertensi
Banyak skor di atas 1 6 7
median gabungan
Banyak skor di bawah 6 1 7
median gabungan

Jumlah 7 7 N=14

 Statistik Uji

1. Hipotesis
𝐻0 : 𝑚1 = 𝑚2
𝐻1 : 𝑚1 ≠ 𝑚2
2. Digunakan tingkat signifikansi α=5%

3. Uji Fisher

(1 + 6)! (6 + 1)! (1 + 6)! (6 + 1)! 7! 7! 7! 7!


𝑝= = = 0.01427 = 0.0143
14! 1! 6! 6! 1! 14! 1! 6! 6! 1!

4. Keputusan : Tolak 𝐻0 , karena p<0.05

5. Kesimpulan: Median dua kelompok tersebut (sehat dan hipertensi) tidak sama

2.2 UJI TANDA (METODE SATU)


Fungsi Pengujian :
 Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan nyata atau tidak pada
pasangan ukuran ordinal.
 Uji Tanda didasarkan pada tanda negatif atau positif dari
perbedaan antara pasangan.
 Uji Tanda dibedakan menjadi dua yaitu Uji Tanda Sampel Kecil
dan Uji Tanda Sampel Besar.
2.2.1 UJI TANDA SAMPEL KECIL
2.2.1.1 ASUMSI DAN LANGKAH PENGUJIAN
 Apabila sampel berjumlah ≤ 20

 Menggunakan distribusi Binomial

 Prosedur Uji Tanda Sampel Kecil:

1. Menentukan formulasi hipotesis

2. Menentukan taraf nyata

3. Menghitung frekuensi tanda

4. Menentukan nilai statistik uji


Lihat tabel probabilitas binomial n,r tertentu dan p=0,5
r= jumlah tanda yang terkecil
5. Menentukan Kriteria pengujian

 Pengujian satu arah


H0 : diterima → α ≤ statistik uji
H0 : ditolak → α > statistik uji

 Pengujian dua arah


H0 : diterima → α ≤ 2 statistik uji
H0 : ditolak → α > 2 statistik uji

6. Penarikan kesimpulan

2.2.1.2 CONTOH SOAL


Texas Fried Chicken telah mengembangkan sebuah resep
baru untuk adonan tepung ayamnya dan departemen
pemasaran hanya ingin melihat apakah resep baru tersebut
lebih enak daripada resep sebelumnya. Pada tahap
pengembangan produk baru ini, departemen tersebut
tertarik pada tingkat rasa atau kenikmatan. Sepuluh
konsumen dipilih secara acak guna menguji rasa. Setiap
konsumen mencicipi dulu sepotong daging ayam yang
disajikan dengan resep lama dan memberikan nilai rasa mulai
dari 1 sampai 10, dimana 1 berarti sangat buruk dan 10
berarti sangat baik. Kemudian konsumen tersebut mencicipi
sepotong daging ayam dengan resep baru dan memberi nilai
mulai dari 1 sampai 10. Kemudian data tersebut dikumpulkan
sebagai berikut :

 Penyelesaian
1. Menentukan hipotesis
H0 : resep baru tidak mempengaruhi rasa daging ayam
H1 : resep baru memperbaiki rasa daging ayam
Dengan demikian H1 terdapat probabilitas bahwa lebih dari 50% konsumen akan
mengatakan bahwa resep baru lebih nikmat daripada resep lama
H0 : P= 0.5
H1 : P> 0.5
2. Taraf nyata = 0.05
Menghitung frekuensi tanda
Tanda + = 6 tanda 0 = 2

Tanda - = 2 r=2

3. Statistik uji
Distribusi Binomial dengan r=2, n=8, dan p=0.5
Menggunkan tabel Binomial, maka diperoleh :
P(r≤2) = 0.1445

jika pengujian dua arah (H1 : P ≠ 0.5), maka diperoleh :


2* P(r≤2) = 0.2890
4. Kriteria Pengujian
Karena 0.05 ≤ 0.1445, maka terima H0 ,
Karena 0.05 ≤ 0.2890, maka terima H0 .

5. Penarikan kesimpulan
Jadi adonan resep baru tidak dapat dikatakan sebagai perbaikan
atas resep lama.

2.2.2 UJI TANDA SAMPEL BESAR


2.2.2.1 ASUMSI DAN LANGKAH PENGUJIAN
 Apabila sampel berjumlah > 20
 Menggunakan hampiran kurva normal
 Statistik uji :
1. x= Jumlah data terbesar bertanda +/-
2. N= Total jumlah data + dan –

2.2.2.2 CONTOH SOAL


Dilakukan sebuah penelitian untuk
mengetahui tingkat pengetahuan budidaya kopi sebelum dan sesudah diberi penyuluhan.
Dengan α = 0,05, lakukan pengujian untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penyuluhan
terhadap tingkat pengetahuan budidaya kopi. Data hasil penelitian ditunjukkan pada tabel
berikut :
 Penyelesaian
1. Menentukan hipotesis
H0 : tidak ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan budidaya
kopi
H1 : adanya pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan budidaya
kopi

2. Taraf nyata = 0.05

3. Menghitung frekuensi tanda

Tanda + = 9 x = 25

Tanda - = 25 N = 34

4. Nilai statistik uji :

5. Kriteria pengujian
Karena 0.05 > 0.0049, maka tolak H0 .

6. Penarikan kesimpulan
Jadi ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat
pengetahuan budidaya kopi

2.3 UJI TANDA (METODE DUA)


Menggunakan nilai kritis h

2.3.1 UJI TANDA SAMPEL KECIL


 Untuk sampel kecil (n ≤ 95)
 h= frekuensi tanda terkecil ( + atau - )
 Lihat tabel nilai kritis h dengan h tertentu dan α sebesar 0,05 atau 0,01

2.3.2 UJI TANDA SAMPEL BESAR


 Untuk sampel besar (n > 95)
 Menggunkan rumus :

Dengan k = 1,2879 untuk α = 0,01


k = 0,9800 untuk α = 0,05
n α n α n α
0,01 0,05 0,01 0,05 0,01 0,05
6 - 0 36 9 11 66 22 24
7 - 0 37 10 12 67 22 25
8 0 0 38 10 12 68 22 25
9 0 1 39 11 12 69 23 25
10 0 1 40 11 13 70 23 26
11 0 1 41 11 13 71 24 26
12 1 2 42 12 14 72 24 27
13 1 2 43 12 14 73 25 27
14 1 2 44 13 15 74 25 28
15 2 3 45 13 15 75 25 28
16 2 3 46 13 15 76 26 28
17 2 4 47 14 16 77 26 29
18 3 4 48 14 16 78 27 29
19 3 4 49 15 17 79 27 30
20 3 5 50 15 17 80 28 30
21 4 5 51 15 18 81 28 31
22 4 5 52 16 18 82 28 31
23 4 6 53 16 18 83 29 32
24 5 6 54 17 19 84 29 32
25 5 7 55 17 19 85 30 32
26 6 7 56 17 20 86 30 33
27 6 7 57 18 20 87 31 33
28 6 8 58 18 21 88 31 34
29 7 8 59 19 21 89 31 34
30 7 9 60 19 21 90 32 35
31 7 9 61 20 22 91 32 35
32 8 9 62 20 22 92 33 36
33 8 10 63 20 23 93 33 36
34 9 10 64 21 23 94 34 37
35 9 11 65 21 24 95 34 37
2.3.3 CONTOH SOAL
1. Mengacu pada contoh soal uji tanda sampel besar pada metode dua
Jawab :
h = 9 α = 0,05 htabel = 10
Kriteria pengujian : tolak h0 karena h = 9 ≤ htabel = 10
Kesimpulan : ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat
pengetahuan budidaya kopi
2. Misalkan hasil penelitian menghasilkan n = 150 dan h = 60 untuk α = 0,05 maka :

Kriteria pengujian : tolak h0 karena h = 60 ≤ huji = 62,4578


Kesimpulan : ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat
pengetahuan budidaya kopi

Anda mungkin juga menyukai