Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
UJI MEDIAN
Uji median adalah metode nonparametrik yang paling sederhana. Uji median ini adalah
prosedur pengujian apakah dua atau lebih populasi dari mana sampel independendiambil mempunyai
median yang sama. Untuk menyederhanakannya hanya akan dibatasi pada dua sampel saja
(sebenarnya prosedur ini dapatdengan mudah diperluas untuk tiga sampel atau lebih).Uji
nonparametrik ini dipergunakan untuk menentukan signifikansi perbedaan antara median dari
duapopulasi yang independent. Hipotesa nihil yang akan diuji menyatakan bahwa populasi dari mana
dua sampel itu diambil mempunyaimedian yang sama. Hipotesa alternatifnya menyatakan bahwa dua
populasi itu mempunyai median yang berbeda. Uji median adalah uji yang mudah dan sederhana
dalam penggunaannya. Kerena kesederhanaannya,prosedurnya hanya dipergunakan apabila uji
parametrik tidak dapat diterapkan.
UJI TANDA
Uji ini membandingkan 2 populasi. Bentuk datanya adalah ranking dan berpasangan. Untuk
setiap pasangan dicari selisihnya kemudian dihitung jumlah selisih positif dan jumlah selisih negatif.
Jika selisih pasangan data bernilai nol atau tanpa tanda maka pasangan tersebut tidak dianalisis,
dengan demikian jumlah sampelnya (n) dikurangi. Jika Ho benar, maka jumlah selisih positif dan
jumlah selisih negatif kurang lebih sama atau masing-masing ½ dari jumlah sampel.
BAB II
ISI
2.1 UJI MEDIAN
2.1.1 UJI MEDIAN (CHI-SQUARE)
2.1.2 UJI MEDIAN (UJI FISHER)
Untuk menguji apakah ada perbedaan median dari dua populasi independen. Uji
Fisher digunakan apabla jumlah kasus pada kedua kelompok (n1+n2) sangat kecil. Data yang
digunakan nominal atau ordinal
Apabila n1+n2 lebih bear dari 40 pergunakan Uji 𝜒 2 dengan koreksi untuk kontinuitas.
Apabila n1+n2 di antara 20 dan 40 dan tidak terdapat frekuensi harapan yang lebih
kecil daripada 5 pergunakan Uji 𝜒 2 dengan koreksi kontinuitas. Apabila terdepat
frekuensi harapan lebih kecil dari 5 pergunakan Uji Fisher.
Apabila n1+n2 lebih kecil daripada 20 pergunakan Uji Fisher.
2.1.2.2 HIPOTESIS
𝐻0 : 𝑚1 = 𝑚2
𝐻1 : 𝑚1 ≠ 𝑚2
2.1.2.3 ATURAN UJI FISHER
Jika ada nilai tepat sama nilainya dengan nilai median gabungan maka:
1. Jika N besar dan jika hanya sedikit nilai yang sama dengan Median Gabungan, maka
boleh dilakukan penyingkiran nilai yang sama tersebut sebelum memulai menghitung
statistik uji.
2. Nilai yang sama dengan Median Gabungan, boleh dlakukan pembagian banyaknya nilai
yang sama dengan meletakkan di kelompok atas dan kelompok bawah.
3. Tentukan Hipotesis.
𝐻0 : 𝑚1 = 𝑚2
𝐻1 : 𝑚1 ≠ 𝑚2
4. Tentukan tingkat signifikasi (α).
5. Uji Fisher.
(𝐴 + 𝐵)! (𝐶 + 𝐷)! (𝐴 + 𝐶)! (𝐵 + 𝐷)!
𝑝=
𝑁! 𝐴! 𝐵! 𝐶! 𝐷!
Jawab:
1. Median Gabungan
0.0 1.8 2.2 2.6 10.2 43.1 45.8 54.8 61.7 62.6 67.7 84.5 92.8 250.8
𝑋 𝑛 +𝑋 𝑛
( ) ( +1)
2 2
𝑀𝑒 = 2
𝑋 14 +𝑋 14
( ) ( +1) 𝑋7 +𝑋8 45.8+54.8 100.6
2 2
𝑀𝑒 = 2
= 2
= 2
= 2
= 50.3
Kelompok Jumlah
Sehat Hipertensi
Banyak skor di atas 1 6 7
median gabungan
Banyak skor di bawah 6 1 7
median gabungan
Jumlah 7 7 N=14
Statistik Uji
1. Hipotesis
𝐻0 : 𝑚1 = 𝑚2
𝐻1 : 𝑚1 ≠ 𝑚2
2. Digunakan tingkat signifikansi α=5%
3. Uji Fisher
5. Kesimpulan: Median dua kelompok tersebut (sehat dan hipertensi) tidak sama
6. Penarikan kesimpulan
Penyelesaian
1. Menentukan hipotesis
H0 : resep baru tidak mempengaruhi rasa daging ayam
H1 : resep baru memperbaiki rasa daging ayam
Dengan demikian H1 terdapat probabilitas bahwa lebih dari 50% konsumen akan
mengatakan bahwa resep baru lebih nikmat daripada resep lama
H0 : P= 0.5
H1 : P> 0.5
2. Taraf nyata = 0.05
Menghitung frekuensi tanda
Tanda + = 6 tanda 0 = 2
Tanda - = 2 r=2
3. Statistik uji
Distribusi Binomial dengan r=2, n=8, dan p=0.5
Menggunkan tabel Binomial, maka diperoleh :
P(r≤2) = 0.1445
5. Penarikan kesimpulan
Jadi adonan resep baru tidak dapat dikatakan sebagai perbaikan
atas resep lama.
Tanda + = 9 x = 25
Tanda - = 25 N = 34
5. Kriteria pengujian
Karena 0.05 > 0.0049, maka tolak H0 .
6. Penarikan kesimpulan
Jadi ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat
pengetahuan budidaya kopi