Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran
Drs.H.Lily Barlia,M.Sc.Ed.Ph.D

Disusun Oleh:
Hisni Iqomatul Ma`muroh (1608081)
Meilawati (1608093)
Nuryana (1608171)
Devi Nurajijah (1608236)

Kelas : 1D PGSD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS PENDIDIKAN KAMPUS SERANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya ini kita akan membahas tiga
pokok bahasan, yaitu pertama organisasi kehidupan, kedua saling ketergantungan antar
makhluk hidup, dan ketiga pencemaran lingkungan serta etika lingkungan.
Berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki makhluk hidup, makhluk hidup ini
dikelompokkan dalam beberapa kelompok-kelompok. Makhluk hidup adalah makhluk
yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas, bergerak, dan berkembang biak.
Seperti yang diketahui bahwa tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup sendiri di alam
kehidupan ini, tetapi selalu terjadi saling ketergantungan di antara makhluk hidup
tersebut.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan
sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora fauna yang tumbuh
di atas tanag maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan
manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Makhluk hidup dan lingkungan sangat erat kaitannya. Semua makhluk menjalani
hidup dan semua kegiatannya akan berkaitan dengan lingkungan. Makhluk hidup
bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Makhluk hidup makan, minum, dan
melakukan kegiatannya semuanya memerlukan lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Organisasi Kehidupan
Tidak ada makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri,
termasuk manusia. Misalnya, agar dapat bertahan hidup manusia perlu makan. Makanan
manusia berasal dari tumbuhan dan hewan. Sementara itu hewan peliharaan dan
tumbuhan tidak dapat hidup dengan baik tanpa bantuan manusia. Hubungan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya dapat digambarkan sebagai berikut : Individu –
populasi – komunitas – ekosistem – biosfer
1. Individu
Individu adalah setiap anggota populasi. Dalam kehidupan sehari-hari, akan
ditemukan berbagai mahluk hidup. Terkadang juga akan sulit dalam untuk menentukan
individu dalam kelompok organism, misalnya memisahkan individu rumput dari lapangan
rumput atau individu bamboo dari serumpun bamboo. Namun harus diingat bahwa
individu selalu bersifat tunggal. Contoh : seorang manusia, seekor tikus, seekor harimau,
seekor burung dan lain-lain.
2. Populasi
Populasi adalah kumpulan makhluk hidup sejenis yang tinggal di suatu tempat. Yang
dimaksud sejenis yaitu mempunyai persamaan sifat morfologi dan fisiologi dan dapat
mengadakan perkawinan secara alamiah menghasilkan keturunan. Contoh : pupulasi
manusia, populasi tikus, pupulasi harimau, populasi gajah.
3. Komunitas
Komunitas adalah kehidupan bersama antara makhluk hidup yang terdiri dari
beberapa populasi yang hidup bersama di suatu tempat. Suatu komunitas terikat sebagai
suatu unit oleh saling ketergantungan anggota-anggotanya. Para ahli ekologi menyebut
kelompok organism tertentu dalam suatu habitat juga sebagai komunitas, misalnya
komunitas burung di Pulau Burung, komunitas tumbuhan di Tangkuban Perahu.
Komunitas dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Komunitas akuatik yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di perairan, seperti
parit, kolam, sungai, danau, dan laut.
b. Komunitas terestrial (komunitas darat) yaitu kelompok makhluk hidup yang
hidup di daratan seperti di hutan, gunung, padang rumput, padang pasir, dan padang es.
Contoh komunitas laut yang terdiri dari populasi ikan hiu, populasi ikan pari,
pupulasi gurita, populasi ubur-ubur, populasi udang, populasi kepiting, populasi cumi-
cumi, populasi rumput laut, populasi kerang, dst.
Contoh komunitas hutan yang terdiri dari populasi pohon pinus, populasi alang-
alang, populasi pohon cemara, populasi harimau, populasi rusa, populasi gajah, dst.
4. Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem
ditempati oleh banyak jenis makhluk hidup yang disebut komponen biotik, contohnya
yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan. Ekosistem juga ditempati oleh benda mati yang
disebut komponen abiotik, contohnya yaitu suhu, kelembaban, sinar matahari, dan
mineral. Ekosistem dibedakan menjadi :
a. Ekosistem alam yaitu ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya (secara alami).
Contoh : danau, sungai, padang rumput, padang pasir, dan hutan.
b. Ekosistem buatan yaitu ekosistem yang sengaja dibuat. Contoh : sawah, ladang,
kolam, dan akuarium.
5. Biosfer
Kesatuan berbagai ekosistem, yang meliputi semua organisme dan lingkungan yang
berinteraksi untuk berlangsungnya kehidupan disebut biosfer. Dapat disimpulkan biosfer
adalah permukaan bumi dimana semua mahluk hidup dapat melangsungkan semua
kehidupannya. Contoh : bumi tempat tinggal kita.

B. Hubungan Antar Mahluk Hidup


Hubungan khusus antar makhluk disebut simbiosis. Simbiosis dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis
komensalisme.
1. Simbiosis Mutualisme apabila dua spesie mahluk hidup, hidup bersama
maingmasing mendapat keuntungan dan kedua polpulasi dapat berkembang dengan baik
tetapi jika keduanya terpisahkan masing-masing tidak dapat menjalankan hidup dengan
baik. Dalam mutualisme hubungan tersebut mutlak diperlukan bagi pertumbuhan dan
kelangsungan hidup kedua populasi.
Contoh :Simbiosis antara kerbau dengan burung jalak. Burung jalak memperoleh
makanan berupa serangga-serangga kecil yang menempel pada tubuh kerbau, sedangkan
kerbau diuntungkan dengan hilangnya serangga-serangga kecil yang mengganggu
tubuhnya.
Simbiosis antara lebah dengan bunga. Lebah mengambil nektar dari bunga sebagai
makanan, sedangkan bunga diuntungkan karena lebah membantu terjadinya penyerbukan.
1. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang hanya
menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak lain.
Contoh :Tanaman benalu yang menempel pada pohon lain. Benalu yang menempel pada
tanaman inang akan menyerap makanan yang dihasilkan tanaman inang, akibatnya
tanaman inang akan mati karena makanannya diserap oleh benalu.
Kutu yang hidup pada tubuh hewan. Kutu yang hidup di tubuh hewan mendapatkan
makanan dengan menyedot darah hewan, akibatnya hewn akan kehilangan darah dan
merasa gatal karena ada kutu di tubuhnya.
2. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang menguntungkan
satu pihak sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
Contoh :Simbiosis antara tanaman anggrek dengan pohon inangnya. Anggrek
membutuhkan pohon yang tinggi sebagai tempat menempel agar memperoleh sinar
matahari, sedangkan pohon tidak diuntungkan dan tidak dirugikan karena anggrek hanya
menempel dan dapat membuat makanannya sendiri.
Simbiosis antara ikan remora dengan ikan paus. Ikan remora berada dekat tubuh ikan
paus agar memperoleh makanan yang berupa ikan-ikan kecil, sedangkan ikan paus tidak
merasa dirugikan karena ikan remora yang ukuran tubuhnya kecil tidak mengambil
semua makanannya.
4. Simbiosis Netralisme
Bila antara dua spesies individu baik dalam keadaan terpisah maupun berkumpul
tidak terjadi saling merugikan atau saling menguntungkan.
Contoh : ayam dengan kambing di halaman rumput
5. Predasi
Interaksi dari dua individu dalam populasi berbeda spesies berupa makan dan dimakan
atau satu spesies memakan spesies lainnya, individu yang memakan disebut predator dan
yang dimakan disebut mangsa.
Perbedaan simbiosis predasi dengan simbiosis parasitisme yaitu pada simbiosis
parasitisme, parasit biasanya tidak membunuh induk iangnya karena jika induk inang
mati, maka parasit juga akan ikut mati.
Contoh : harimau memakan kelinci. Harimau sebagai predator dan kelinci sebagai
mangsa
6. Kompetisi
Hubungan dua populasi yang hidup bersama dan saling mempengaruhi, akibat adanya
kebutuhan-kebutuhan akan bahan yang sama, sedangkan ketersediaan bahan tersebut
terbatas.
Contoh : beberapa ekor kambing dan sapi yang bersama-sama makan rumput di padang
rumput.
7. Antagonisme
Hubungan antara dua populasi yang bermusuhan. Kedua populasi bias hidup sendiri-
sendiri tetapi jika hidup bersama maka salah satu akan mati.
Contoh : hubungan anjing dengan kucing, jamur penghasil antibiotic dengan bakteri.

C. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah hubungan yang menggambarkan peristiwa makan
memakan antara makhluk hidup.
Produsen adalah penghasil bahan makanan untuk hewan pemakan tumbuhan atau
herbivora.Produsen
Dalam rantai makanan tumbuhan berperan sebagai produsen.
Tumbuhan mampu membuat makanan sendiri.
Konsumen I
Konsumen I adalah pemakan tumbuhan (herbivora).
Konsumen I disebut konsumen primer.
Contoh : belalang, ulat, sapi, kerbau, kambing, dll.
Konsumen II
Konsumen II adalah pemakan hewan lain (karnivora)
Konsumen II disebut konsumen sekunder.
Contoh : singa, harimau, dll.
Konsumen III
Konsumen III adalah pemakan konsumen II (karnivora)
Konsumen III disebut konsumen tersier.
Contoh : burung elang, manusia
Pengurai
Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan sisa-sisa tumbuhan atau hewan
yang telah mati menjadi unsur-unsur pembentuknya.
Contoh : bakteri dan jamur
Contoh Rantai Makanan :
Pada gambar di atas Padi dimakan oleh tikus, tikus dimakan oleh ular, dan ular
dimakan oleh burung elang.
Padi sebagai Produsen, Tikus sebagai Konsumen I, Ular sebagai Konsumen II, dan
burung elang sebagai konsumen III.

D. Hubungan Makhluk Hidup dengan Lingkungannya

Dalam suatu ekosistem, terjadi hubungan timbal balik antara komponen biotik dan
komponen abiotik. Komponen biotik terdiri dari produsen, konsumen dan pengurai,
sedangkan komponen abiotik terdiri dari cahaya, udara, air, tanah, suhu, dan mineral.
Keberadaan komponen-komponen tersebut dikontrol secara alami oleh alam sehingga
terjadi suatu keadaan yang disebut keseimbangan ekosistem. Keseimbangan ekosistem
ditandai dengan tidak terputusnya rantai makanan. Tetapi tanpa sadar sebagian besar
aktivitas manusia telah mengganggu kontrol alami terhadap keseimbangan ekosistem.
1. Pencemaran Lingkungan
Untuk meningkatkan kulitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan kekayaan
alam yang berada di lingkungannya. Kekayaan alam tersebut berupa komponen biotic
maupun abiotik yang kita kenal sebagai sumber daya alam. Melalui akal pikiran manusia
menciptakan peralatan berupa mesin dan alat-alat bantu teknologi tinggi untuk dapat
menghasilkan produk yang berlimpah dalam waktu yang singkat. Namun dalam
kenyataannya, kualitas yang hendak dicapai masih sulit dijangkau. Hal ini disebabkan
karena adanya dampak negative dari industry dan teknologi terhadap lingkungan dapat
mengurangi daya dukung alam yang berarti akan mengurangi kemampuan alam untuk
mendukung kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
Pengertian pencemaran sendiri adalah masuknya bahan atau energy ke dalam
lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang
bersifat fisik, kimiawi, maupun biologis sehingga mengganggu kesehatan, eksistensi
manusia, dan aktifitas manusia serta organisme lainnya.
Berdasarkan mediumnya, pencemaran dikelompokkan menjadi :
a. Pencemaran air
Air dikatakan tercemar jika mendapatkan zat atau bahan atau kondisi dalam air yang
menurunkan kualitas sesuai dengan standar peruntukannya. Misalnya sumber air minum
yang tidak sesuai lagi digunakan untuk air minum. Air sungai yang tidak layak lagi
digunakan untuk cuci dan mandi. Sumber polutan pencemaran air terutama adalah limbah
industri dan rumah tangga, sampah padat maupun cair, buangan daerah pertanian berupa
pupuk dan pestisida, serta tumpahan minyak.
b. Pencemaran udara
Pencemaran udara terjadi bila ke dalam udara masuk satu atau lebih bahan kimia dalam
konsentrasi tinggi atau mempunyai kondisi fisik seperti panas tinggi yang dapat
berbahaya bagi manusia, hewan, tumbuhan atau materi lainnya.
c. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah berkaitan erat dengan pencemaran air dan udara. Air permukaan yang
tercemar dapat masuk ke dalam tanah dan menimbulkan pencemaran tanah. Sedangkan
pencemar yang terdapat di udara bersama-sama air hujan akhirnya akan mencemari tanah
pula. Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh sampah .

2. Aktivitas Manusia yang Mempengaruhi Keseimbangan Ekosistem


Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepan dari aktifitas. Aktifitas tersebut
tentu sangat berpengaruh terhadap lingkungan sekitar. Beberapa aktifitas yang mereka
lakukan dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Berikut contoh aktifitas / kegiatan
manusia yang dapat mengganggu lingkungan :
a. Penebangan hutan secara liar.
Penebangan hutan secara liar dapat mengakibatkan :
Hilangnya tempat tinggal dan tempat berlindung hewan yang hidupdi dalamnya.
Akar tanaman tidak dapat menahan hujan sehingga menyebabkan tanah longsor atau
erosi.
Tanah yang longsor menyebabkan air sungai menjadi keruh sehingga sinar matahari tidak
dapat mencapai tumbuhan yang ada di dasar di bawah air sungai.
Tumbuhan-tumbuhan tersebut akan mati sehingga hewan yang bergantung pada
tumbuhan tersebut juga akan mati.
Berkurangnya resapan air hujan sehingga dapat menyebabkan banjir.
b. Penambangan terbuka.
Penambangan terbuka menyebabkan :
Hutan hujan lebat menjadi gurun tandus dan mati sehingga tidak ada lagi tumbuhan yang
dapat hidup di sana.
Limbah dari sisa pertambangan menyebabkan sungai menjadi keruh dan coklat.
Zat kimia yang digunakan dalam proses penambangan dibuang ke aliran sungai sehingga
membunuh ikan dan satwa lainnya.
c. Pembuangan sampah atau limbah.
Pembuangan sampah atau limbah yang dibuang ke sungai menyebabkan :
Sungai menjadi tercemar dan airnya tidak dapat digunakan.
Makhluk hidup yang bergantung pada air sungai akan kesulitan mencari air bersih.
d. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
Penggunaan pupuk yang berlebihan menyebabkan :
Sebagian pupuk yang tidak diserap oleh tumbuhan akan terbuang bersama aliran air.
Pupuk tersebut banyak mengandung hara mineral menyebabkan perkembangbiakan
tumbuhan air menjadi cepat.
Permukaan air dipenuhi oleh tumbuhan air, sehingga sinar matahari terhalang masuk ke
dalam perairan.
Proses fotosintesis fitoplankton menjadi terhambat sehingga kadar oksigen dalam air
menurun dan menyebabkan kematian masal penghuni perairan.
Penggunaan pestisida yang berlebihan menyebabkan :
Mematikan makhluk hidup sealin hama pertanian yang sebenarnya bermanfaat.
Hama menjadi kebal terhadap pestisida sehingga menjadi ledakan jumlah hama.
e. Perburuan liar
Perburuan liar menyebabkan berkurangnya jumlah hewan bahkan lama kelamaan akan
punah.
f. Penangkapan ikan tanpa terkendali
Penggunaan dinamit dan pukat harimau menyebabkan ikut terbunuhnya ikan yang masih
muda dan menyebabkan rusaknya terumbu karang.
Penggunaan jaring bermata kecil menyebabkan ikan kecil dan ikan yang belum dewasa
juga ikut tertangkap sehingga menghambat proses regenerasi ikan.
Penangkapan ikan saat musim kawin menyebabkan terhambatnya proses regenerasi ikan
karena ikan yang tertangkap belum sempat berkembang biak.
g. Perusakan terumbu karang
Perusakan terumbu karang menyebabkan rusaknya kehidupan ribuan makhluk yang
saling bergantung, karena terputusnya rantai makanan dalam ekosistem terumbu karang.
BAB III
KESIMPULAN

Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti


bernapas, bergerak, dan berkembang biak. Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi
fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral,
serta flora fauna. Makhluk hidup dan lingkungan sangat erat kaitannya. Semua makhluk
menjalani hidup dan semua kegiatannya akan berkaitan dengan lingkungan. Makhluk
hidup bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Makhluk hidup makan,
minum, dan melakukan kegiatannya semuanya memerlukan lingkungan.
Komponen organisasi kehidupan terdiri atas Individu – populasi – komunitas –
ekosistem – biosfer. Kehidupan makhluk hidup sangat bergantung kepada komponen
makhluk tidak hidup atau factor fisik, misalnya dalam memperoleh makanan. Makhluk
hidup memperoleh makanan dari alam dan penyebarannya pun dikendalikan oleh
toleransinya terhadap kondisi lingkungan. Pencemaran lingkungan disebabkan karena
adanya kerusakan hutan yang mengakibatkan banjir dan penyebab utama kerusakan
lingkungan dikarenakan jumlah pertumbuhan penduduk di dunia dan bekembangnya
teknologi. Dengan berkembangnya jumlah penduduk, mendorong berkembangnya
kebutuhan-kebutuhan penduduk, seperti sandang, pangan, papan, serta berbagai
perlengkapan untuk hidup. Dalam suatu lingkungan ada berbagai macam hubungan
antarmakhluk hidup. Ada hubungan yang saling menguntungkan dan ada pula hubungan
yang tidak saling menguntungkan. Setiap mahkluk hidup harus bisa menyesuaikan diri
terhadap lingkungannya (berdaptasi) agar dapat bertahan hidup dan menghasilkan
keturunan.
DAFTAR PUSTAKA

Sumardi, Yosephat, dkk. 2007. Konsep Dasar IPA SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.

https://sintadewi250892.wordpress.com/2012/10/25/makhluk-hidup-dan-
lingkungannya/

http://sherlyhartinah.blogspot.co.id/2016/01/makalah-makhluk-hidup-dan-
lingkungannya.html

http://irwantoshut.net/pencemaran_air.html

http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/12/pencemaran-udara/

http://putrybulan17.blogspot.com/2013/03/makalah-ipa-makhluk-hidup-
dan.html

Anda mungkin juga menyukai