Disusun oleh :
Dosen :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah yang berisikan tentang “Makhluk Huidup dan Lingkungannya”
tepat pada waktunya.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan
dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena pengetahuan yang saya
miliki cukup terbatas.Oleh karena itu, saya berharap kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DIKI WAHYUDI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................
KATA PENGANTAR…………..................................................................
DAFTAR ISI…………………………………………………………..........
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................
1.1. Latar Belakang..........................................................................
1.2. Rumusan Masalah..................................................................
1.3. Tujuan....................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN ..............................................................................
2.2. Ekosistem..............................................................................
a. Pengertian Ekosistem.........................................................
BAB III
PENUTUP .......................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................
B. Saran..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas, bergerak,
dan berkembang biak. Seperti yang diketahui bahwa tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup
sendiri di alam kehidupan ini, tetapi selalu terjadi saling ketergantungan di antara makhluk hidup
tersebut. Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber
daya alam seperti tanah, air, energy surya, mineral, serta flora fauna yang tumbuh di atas tanag
maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan
bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Makhluk hidup dan lingkungan sangat erat kaitannya. Semua makhluk menjalani hidup dan
semua kegiatannya akan berkaitan dengan lingkungan. Makhluk hidup bernapas memerlukan
udara dari lingkungan sekitar. Makhluk hidup makan, minum, dan melakukan kegiatannya
semuanya memerlukan lingkungan.
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Lingkungan hidup
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia ya mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup
termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang melansukkan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Unsur- unsur lingkungan hidup dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu :
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti
manusia hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.
oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan
sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan
masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan
ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
Undur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda- benda tidak hidup,
seperti, tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar
peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayakan, apa yang terjadi jika
air tak ada lagi di maka bumi atau udara yang dipenuhi asap ? tentu saja kehidupan di muka bumi
tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan
tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-
lain.
B. Organisasi Kehidupan
Tidak ada makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, termasuk manusia.
Misalnya, agar dapat bertahan hidup manusia perlu makan. Makanan manusia berasal dari
tumbuhan dan hewan. Sementara itu hewan peliharaan dan tumbuhan tidak dapat hidup dengan
baik tanpa bantuan manusia. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dapat
digambarkan sebagai berikut : Individu – populasi – komunitas – ekosistem – biosfer
a. Individu
Individu adalah setiap anggota populasi. Dalam kehidupan sehari-hari, akan ditemukan berbagai
mahluk hidup. Terkadang juga akan sulit dalam untuk menentukan individu dalam kelompok
organisme, misalnya memisahkan individu rumput dari lapangan rumput atau individu bambu
dari serumpun bambu.
Namun harus diingat bahwa individu selalu bersifat tunggal. Contoh seorang manusia, seekor
tikus, seekor harimau, seekor burung dan lain- lain.
b. Populasi
Populasi adalah kumpulan makhluk hidup sejenis yang tinggal di suatu tempat. Yang dimaksud
sejenis yaitu mempunyai persamaan sifat morfologi dan fisiologi dan dapat mengadakan
perkawinan secara alamiah menghasilkan keturunan. Contoh : pupulasi manusia, populasi
tikus, pupulasi harimau, populasi gajah.
c. Komunitas
Komunitas adalah kehidupan bersama antara makhluk hidup yang terdiri dari beberapa populasi
yang hidup bersama di suatu tempat. Suatu komunitas terikat sebagai suatu unit oleh saling
ketergantungan anggota-anggotanya.
Para ahli ekologi menyebut kelompok organism tertentu dalam suatu habitat juga sebagai
komunitas, misalnya komunitas burung di Pulau Burung, komunitas tumbuhan di Tangkuban
Perahu.
Komunitas tersusun dari dua atau lebih populasi. Komunitas dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
1. Komunitas akuatik yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di perairan, seperti parit,
kolam, sungai, danau, dan laut.
2. Komunitas terestrial (komunitas darat) yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di
daratan seperti di hutan, gunung, padang rumput, padang pasir, dan padang es.
Contoh komunitas laut yang terdiri dari populasi ikan hiu, populasi ikan pari, pupulasi gurita,
populasi ubur-ubur, populasi udang, populasi kepiting, populasi cumi-cumi, populasi rumput
laut, populasi kerang, dst.
Contoh komunitas hutan yang terdiri dari populasi pohon pinus, populasi alang- alang, populasi
pohon cemara, populasi harimau, populasi rusa, populasi gajah, dst.
c. Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem ditempati oleh
banyak jenis makhluk hidup yang disebut komponen biotik, contohnya yaitu manusia, hewan,
dan tumbuhan. Ekosistem juga ditempati oleh benda mati yang disebut komponen abiotik,
contohnya yaitu suhu, kelembaban, sinar matahari, dan mineral.
d. Biosfer
Kesatuan berbagai ekosistem, yang meliputi semua organism dan lingkungan yang berinteraksi
untuk berlangsungnya kehidupan disebut biosfer.
Dapat disimpulkan biosfer adalah permukaan bumi dimana semua mahluk hidup dapat
melangsungkan semua kehidupannya. Contoh : bumi tempat tinggal kita.
Hubungan khusus antar makhluk disebut simbiosis. Simbiosis dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.
a. Simbiosis Mutualisme
Bila dua spesie mahluk hidup, hidup bersama maing-masing mendapat keuntungan dan kedua
polpulasi dapat berkembang dengan baik tetapi jika keduanya terpisahkan masing-masing tidak
dapat menjalankan hidup dengan baik. Dalam mutualisme hubungan tersebut mutlak diperlukan
bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup kedua populasi.
Contoh :
1. Simbiosis antara kerbau dengan burung jalak. Burung jalak memperoleh makanan berupa
serangga- serangga kecil yang menempel pada tubuh kerbau, sedangkan kerbau
diuntungkan dengan hilangnya serangga-serangga kecil yang mengganggu tubuhnya.
2. Simbiosis antara lebah dengan bunga. Lebah mengambil nektar dari bunga sebagai
makanan, sedangkan bunga diuntungkan karena lebah membantu terjadinya penyerbukan.
b.Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang hanya menguntungkan salah
satu pihak dan merugikan pihak lain.
Contoh :
1. Tanaman benalu yang menempel pada pohon lain. Benalu yang menempel pada tanaman
inang akan menyerap makanan yang dihasilkan tanaman inang, akibatnya tanaman inang
akan mati karena makanannya diserap oleh benalu.
2. Kutu yang hidup pada tubuh hewan. Kutu yang hidup di tubuh hewan mendapatkan
makanan dengan menyedot darah hewan, akibatnya hewn akan kehilangan darah dan
merasa gatal karena ada kutu di tubuhnya.
c. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang menguntungkan satu pihak
sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
Contoh :
Dalam suatu ekosistem, terjadi hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen
abiotik. Komponen biotik terdiri dari produsen, konsumen dan pengurai, sedangkan komponen
abiotik terdiri dari cahaya, udara, air, tanah, suhu, dan mineral.
Keberadaan komponen-komponen tersebut dikontrol secara alami oleh alam sehingga terjadi
suatu keadaan yang disebut keseimbangan ekosistem. Keseimbangan ekosistem ditandai dengan
tidak terputusnya rantai makanan. Tetapi tanpa sadar sebagian besar aktivitas manusia telah
mengganggu kontrol alami terhadap keseimbangan ekosistem.
Pencemaran Lingkungan
Untuk meningkatkan kulitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan kekayaan alam yang
berada di lingkungannya. Kekayaan alam tersebut berupa komponen biotic maupun abiotik yang
kita kenal sebagai sumber daya alam. Melalui akal pikiran manusia menciptakan peralatan
berupa mesin dan alat-alat bantu teknologi tinggi untuk dapat menghasilkan produk yang
berlimpah dalam waktu yang singkat.
Namun dalam kenyataannya, kualitas yang hendak dicapai masih sulit dijangkau. Hal ini
disebabkan karena adanya dampak negative dari industry dan teknologi terhadap lingkungan
dapat mengurangi daya dukung alam yang berarti akan mengurangi kemampuan alam untuk
mendukung kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
Pengertian pencemaran sendiri adalah masuknya bahan atau energy ke dalam lingkungan yang
menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang bersifat fisik, kimiawi,
maupun biologis sehingga mengganggu kesehatan, eksistensi manusia, dan aktifitas manusia
serta organisme lainnya.
1. Pencemaran air
Air dikatakan tercemar jika mendapatkan zat atau bahan atau kondisi dalam air yang
menurunkan kualitas sesuai dengan standar peruntukannya. Misalnya sumber air minum yang
tidak sesuai lagi digunakan untuk air minum. Air sungai yang tidak layak lagi digunakan untuk
cuci dan mandi. Sumber polutan pencemaran air terutama adalah limbah industri dan rumah
tangga, sampah padat maupun cair, buangan daerah pertanian berupa pupuk dan pestisida, serta
tumpahan minyak.
2. Pencemaran udara
Pencemaran udara terjadi bila ke dalam udara masuk satu atau lebih bahan kimia dalam
konsentrasi tinggi atau mempunyai kondisi fisik seperti panas tinggi yang dapat berbahaya bagi
manusia, hewan, tumbuhan atau materi lainnya.
3. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah berkaitan erat dengan pencemaran air dan udara. Air permukaan yang
tercemar dapat masuk ke dalam tanah dan menimbulkan pencemaran tanah. Sedangkan
pencemar yang terdapat di udara bersama-sama air hujan akhirnya akan mencemari tanah pula.
Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh sampah .
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis
yaitu :
Merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :
Letusan gunung berapi terjadi karena aktifitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan
kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi
antara lain berupa :
Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, diantaranya
kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), tyerjadinya tanah turun, maupun karena gerakan
lempeng di dasar samudra.Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia
sama sekali tidak dapat memprediksi kan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan
letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat
langsung maupun tidak langsung, di antaranya :
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan
bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang
mencolok. Bahaya angin topan bisa di prediksi melalui foto satelit yang menggambarkan
keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya.
Serangan angin topan (putting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam
bentuk :
o Merobohkan bangunan
o Rusaknya areal pertanian dan perkebunan
o Membahayakan penerbangan
o Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal
Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak
adanya kawasan industry
Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau system pembuangan air dan
kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan
Terjadinya tanah longsor, sebagian dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak
pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :
Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestrian lingkungan hidup
antara lain :
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan
masalah tanah. banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut
erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari
permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan
tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus
berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi pada tandus. Upaya
pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakan kegiatan menanam pohon atau
penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan
atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu di bangun tera sering atau sengke dan,
sehingga mampu menghambat laju aliran hujan.
2. Pelestarian Udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernafas memerlukan
udara terkandung beraneka ragam gas, salah satunya Oksigen.Udara yang kotor karena debu
ataupun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang, keadaan ini sangat
membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu di upayakan kiat-kiat
untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat
dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain :
kita Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu
memproduksi oksigen melalui fotosintesis. Rusaknya hutan.
b. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran
hutan ampun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap
merupakan penyumbang terbesar kotornya udara diperkotaan dan kawasan industri. Salah satu
upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakanindustri yang
aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
c. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon
si atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta di
pergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon,
sehingga mengakibatkan lapisan ozom menyusut.
3. Pelestarian Hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi
dengan penanaman kembali. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara :
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan tumbuhan, dan
alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan
gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi
kelangsungan hidup manusia upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan
fauna di antaranya adalah :
2.2. Ekosistem
A. Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu
tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
memengaruhi. Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan
interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju
kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan
anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
1. Komponen abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda
mati, meliputi :
2. Komponen biotik
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi
tumbuhan, hewan, dan manusia. Berdasarkan peranannya komponen biotik dalam ekosisteem
dibedakan menjadi tiga, yaitu :
Produsen Adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan
sinar matahari melalui proses fotosintesis. Contoh : semua tumbuhan hijau
Konsumen Adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan
menggunakan makanan yang dihasilkan oleh produsen baik secara langsung maupun
tidak langsung. Contoh : hewan dan manusia
Organisme Autotrof adalah semua organisme yang mampu membuat atau mensintesis
makanannya sendiri, berupa bahan organik dan bahan-bahan anorganik dengan bantuan energi
matahari melalui proses fotosintesis. Semua organisme yang mengandung klorofil terutama
tumbuhan hijau daun disebut organisme autotrof. Ada dua pembagian atas Organisme autotrof
ini yaitu :
D. Jenis-jenis Ekosistem
1. Ekosistem Alamiah
Ekosistem ini adalah ekosistem yang tercipta dengan sendirinya tanpa ada campur tangan dari
manusia, oleh karena itu lah kita sebut sebagai ekosistem Alamiah. Contohnya adalah ekosistem
laut dan sungai.
2. EkosistemgBuatan.
Seperti namanya, ekosistem ini merupakan yang terbentuk dengan adanya campur tangan
manusia, Dibuat kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun keanekaragaman
hayati di sini terbatas, karena bukan itu tujuan darimembuat ekosistem ini. Contohnya adalah
sawah.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain,
lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Lingkungan hidup memiliki 3 unsur
penting yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya, dan Unsur Fisik (abiotik). Kehidupan
manusia sangat memerlukan lingkungan yaitu sebagai tempat tinggal, sebagai tempat mencari
makan, sebagai tempat beraktivitas dan sebagai tempat hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat
di lakukan jika lingkungan itu rusak, faktor yang membuat lingkungan itu menjadi rusak adalah
faktor dari alam bahkan faktor dari manusia sendiri. Untuk itu kita harus melakukan berbagai
upaya agar lingkungan kita bersih dan layak untuk di tempati.
3.2. Saran
Penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari sempurna. Kesalahan ejaan, metodologi
penulisan dan pemilihan kata serta cakupan masalah yang masih kurang adalah diantara
kekurangan dalam makalah ini. Karena itu saran dan kritik membangun sangat kami butuhkan
dalam penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Rachmat dkk. 2002. Konsep Dasar IPA II. Depdikbud Jakarta: PT Rineka Cipta
https://wirahadie.com/interaksi-makhluk-hidup-dengan-lingkungan/