Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MAKLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

Disusun oleh :

DIKI WAHYUDI 2110003261013

Dosen :

DEWIRMAN PRIMA PUTRA

UNIVERSITAS EKA SAKTI AAI PADANG

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN D3 MANAJEMEN INFORMATIKA

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah yang berisikan tentang “Makhluk Huidup dan Lingkungannya”
tepat pada waktunya.

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan
dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena pengetahuan yang saya
miliki cukup terbatas.Oleh karena itu, saya berharap kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih.

DIKI WAHYUDI
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................

KATA PENGANTAR…………..................................................................

DAFTAR ISI…………………………………………………………..........

BAB I

PENDAHULUAN..................................................................................

1.1.   Latar Belakang..........................................................................

1.2.    Rumusan Masalah..................................................................

1.3.    Tujuan....................................................................................

BAB II

PEMBAHASAN ..............................................................................

2.1.Lingkungan Hidup ....................................................................

a.       Pengertian dan Organisasi Lingkungan Hidup....................

b.      Hubungan antar MH.............................................................

c.       Hubungan MH dengan Lingkungannya..............................

d.      Upaya Pelestarian Lngkungan Hidup.................................

2.2. Ekosistem..............................................................................

a.       Pengertian Ekosistem.........................................................

b.      Komponen-komponen dalam Ekosistem...........................

c.      Jenis-jenis dan faktor yang mempengaruhi Ekosistem......

BAB III

PENUTUP .......................................................................................

A.   Kesimpulan................................................................................

B.    Saran..........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas, bergerak,
dan berkembang biak. Seperti yang diketahui bahwa tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup
sendiri di alam kehidupan ini, tetapi selalu terjadi saling ketergantungan di antara makhluk hidup
tersebut. Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber
daya alam seperti tanah, air, energy surya, mineral, serta flora fauna yang tumbuh di atas tanag
maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan
bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.

Makhluk hidup dan lingkungan sangat erat kaitannya. Semua makhluk menjalani hidup dan
semua kegiatannya akan berkaitan dengan lingkungan. Makhluk hidup bernapas memerlukan
udara dari lingkungan sekitar. Makhluk hidup makan, minum, dan melakukan kegiatannya
semuanya memerlukan lingkungan.

1.2.   Rumusan Masalah

a.  Bagaimana Lingkungan Hidup ?

b.  Apa pengertian Ekosistem?

c.  Bagaimana Jenis Makanan dan Daur Hidup Hewan?

1.3.   Tujuan

a.    Untuk mengetahui tentang Lingkungan Hidup

b.    Untuk mengetahui dan memahami pengertian Ekosistem

c.    Mengetahui bagaimana jenis makanan dan Daur hidup Hewan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.    Lingkungan hidup

A. Pengertian Lingkungan Hidup

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia ya mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup
termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang melansukkan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Unsur- unsur lingkungan hidup dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu :

a.      Unsur hayati (biotik)

Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti
manusia hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.

Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi

oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati

yang dominan adalah teman-teman atau manusia.

b.      Unsur sosial budaya

Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan
sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan
masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan
ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

c.      Unsur fisik (abiotik)

Undur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda- benda tidak hidup,
seperti, tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar
peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayakan, apa yang terjadi jika
air tak ada lagi di maka bumi atau udara yang dipenuhi asap ? tentu saja kehidupan di muka bumi
tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan
tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-
lain.

B. Organisasi Kehidupan
Tidak ada makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, termasuk manusia.
Misalnya, agar dapat bertahan hidup manusia perlu makan. Makanan manusia berasal dari
tumbuhan dan hewan. Sementara itu hewan peliharaan dan tumbuhan tidak dapat hidup dengan
baik tanpa bantuan manusia. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dapat
digambarkan sebagai berikut : Individu – populasi – komunitas – ekosistem – biosfer

a. Individu

Individu adalah setiap anggota populasi. Dalam kehidupan sehari-hari, akan ditemukan berbagai
mahluk hidup. Terkadang juga akan sulit dalam untuk menentukan individu dalam kelompok
organisme, misalnya memisahkan individu rumput dari lapangan rumput atau individu bambu
dari serumpun bambu.

Namun harus diingat bahwa individu selalu bersifat tunggal.  Contoh  seorang manusia, seekor
tikus, seekor harimau, seekor burung dan lain- lain.

b. Populasi

Populasi adalah kumpulan makhluk hidup sejenis yang tinggal di suatu tempat. Yang dimaksud
sejenis yaitu mempunyai persamaan sifat morfologi dan fisiologi dan dapat mengadakan
perkawinan secara alamiah menghasilkan keturunan.    Contoh :  pupulasi manusia, populasi
tikus, pupulasi harimau, populasi gajah.

c. Komunitas

Komunitas adalah kehidupan bersama antara makhluk hidup yang terdiri dari beberapa populasi
yang hidup bersama di suatu tempat. Suatu komunitas terikat sebagai suatu unit oleh saling
ketergantungan anggota-anggotanya. 

Para ahli ekologi menyebut kelompok organism tertentu dalam suatu habitat juga sebagai
komunitas, misalnya komunitas burung di Pulau Burung, komunitas tumbuhan di Tangkuban
Perahu.

Komunitas tersusun dari dua atau lebih populasi. Komunitas dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

1. Komunitas akuatik yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di perairan, seperti parit,
kolam, sungai, danau, dan laut.
2.  Komunitas terestrial (komunitas darat) yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di
daratan seperti di hutan, gunung, padang rumput, padang pasir, dan padang es.   

Contoh komunitas laut yang terdiri dari populasi ikan hiu, populasi ikan pari, pupulasi gurita,
populasi ubur-ubur, populasi udang, populasi kepiting, populasi cumi-cumi, populasi rumput
laut, populasi kerang, dst.   
Contoh komunitas hutan yang terdiri dari populasi pohon pinus, populasi alang- alang, populasi
pohon cemara, populasi harimau, populasi rusa, populasi gajah, dst.

c. Ekosistem

Ekosistem adalah hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem ditempati oleh
banyak jenis makhluk hidup yang disebut komponen biotik, contohnya yaitu manusia, hewan,
dan tumbuhan.  Ekosistem juga ditempati oleh benda mati yang disebut komponen abiotik,
contohnya yaitu suhu, kelembaban, sinar matahari, dan mineral.

Ekosistem dibedakan menjadi :

1. Ekosistem alam yaitu ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya (secara


alami).  Contoh :  danau, sungai, padang rumput, padang pasir, dan hutan.
2. Ekosistem buatan yaitu ekosistem yang sengaja dibuat.  Contoh :  sawah, ladang, kolam,
dan akuarium.

d. Biosfer

Kesatuan berbagai ekosistem, yang meliputi semua organism dan lingkungan yang berinteraksi
untuk berlangsungnya kehidupan disebut biosfer.

Dapat disimpulkan biosfer adalah permukaan bumi dimana semua mahluk hidup dapat
melangsungkan semua kehidupannya.  Contoh :  bumi tempat tinggal kita.

C.  Hubungan Antar Mahluk Hidup

Hubungan khusus antar makhluk disebut simbiosis. Simbiosis dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.

a. Simbiosis Mutualisme

Bila dua spesie mahluk hidup, hidup bersama maing-masing mendapat keuntungan dan kedua
polpulasi dapat berkembang dengan baik tetapi jika keduanya terpisahkan masing-masing tidak
dapat menjalankan hidup dengan baik. Dalam mutualisme hubungan tersebut mutlak diperlukan
bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup kedua populasi.

Contoh :

1. Simbiosis antara kerbau dengan burung jalak. Burung jalak memperoleh makanan berupa
serangga- serangga kecil yang menempel pada tubuh kerbau, sedangkan kerbau
diuntungkan dengan hilangnya serangga-serangga kecil yang mengganggu tubuhnya.
2.  Simbiosis antara lebah dengan bunga.  Lebah mengambil nektar dari bunga sebagai
makanan, sedangkan bunga diuntungkan karena lebah membantu terjadinya penyerbukan.
b.Simbiosis Parasitisme

Simbiosis parasitisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang hanya menguntungkan salah
satu pihak dan merugikan pihak lain.

Contoh :

1. Tanaman benalu yang menempel pada pohon lain.  Benalu yang menempel pada tanaman
inang akan menyerap makanan yang dihasilkan tanaman inang, akibatnya tanaman inang
akan mati karena makanannya diserap oleh benalu.
2. Kutu yang hidup pada tubuh hewan.  Kutu yang hidup di tubuh hewan mendapatkan
makanan dengan menyedot darah hewan, akibatnya hewn akan kehilangan darah dan
merasa gatal karena ada kutu di tubuhnya.

c.         Simbiosis Komensalisme

Simbiosis komensalisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang menguntungkan satu pihak
sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.

Contoh :

1. Simbiosis antara tanaman anggrek dengan pohon inangnya.  Anggrek


membutuhkan pohon yang tinggi sebagai tempat menempel agar memperoleh sinar
matahari, sedangkan pohon tidak diuntungkan dan tidak dirugikan karena anggrek hanya
menempel dan dapat membuat makanannya sendiri.
2.  Simbiosis antara ikan remora dengan ikan paus.  Ikan remora berada dekat tubuh ikan
paus agar memperoleh makanan yang berupa ikan-ikan kecil, sedangkan ikan paus tidak
merasa dirugikankarena ikan remora yang ukuran tubuhnya kecil tidak mengambil semua
makanannya.

D.      Hubungan Makhluk Hidup dengan Lingkungannya

Dalam suatu ekosistem, terjadi hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen
abiotik. Komponen biotik terdiri dari produsen, konsumen dan pengurai, sedangkan komponen
abiotik terdiri dari cahaya, udara, air, tanah, suhu, dan mineral.

Keberadaan komponen-komponen tersebut dikontrol secara alami oleh alam sehingga terjadi
suatu keadaan yang disebut keseimbangan ekosistem.  Keseimbangan ekosistem ditandai dengan
tidak terputusnya rantai makanan.  Tetapi tanpa sadar sebagian besar aktivitas manusia telah
mengganggu kontrol alami terhadap keseimbangan ekosistem.
 Pencemaran Lingkungan

Untuk meningkatkan kulitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan kekayaan alam yang
berada di lingkungannya. Kekayaan alam tersebut berupa komponen biotic maupun abiotik yang
kita kenal sebagai sumber daya alam. Melalui akal pikiran manusia menciptakan peralatan
berupa mesin dan alat-alat bantu teknologi tinggi untuk dapat menghasilkan produk yang
berlimpah dalam waktu yang singkat.

Namun dalam kenyataannya, kualitas yang hendak dicapai masih sulit dijangkau. Hal ini
disebabkan karena adanya dampak negative dari industry dan teknologi terhadap lingkungan
dapat mengurangi daya dukung alam yang berarti akan mengurangi kemampuan alam untuk
mendukung kelangsungan hidup manusia itu sendiri.

Pengertian pencemaran sendiri adalah masuknya bahan atau energy ke dalam lingkungan yang
menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang bersifat fisik, kimiawi,
maupun biologis sehingga mengganggu kesehatan, eksistensi manusia, dan aktifitas manusia
serta organisme lainnya.

Berdasarkan mediumnya, pencemaran dikelompokkan menjadi :

1. Pencemaran air

Air dikatakan tercemar jika mendapatkan zat atau bahan atau kondisi dalam air yang
menurunkan kualitas sesuai dengan standar peruntukannya. Misalnya sumber air minum yang
tidak sesuai lagi digunakan untuk air minum. Air sungai yang tidak layak lagi digunakan untuk
cuci dan mandi. Sumber polutan pencemaran air terutama adalah limbah industri dan rumah
tangga, sampah padat maupun cair, buangan daerah pertanian berupa pupuk dan pestisida, serta
tumpahan minyak.

2. Pencemaran udara

Pencemaran udara terjadi bila ke dalam udara masuk satu atau lebih bahan kimia dalam
konsentrasi tinggi atau mempunyai kondisi fisik seperti panas tinggi yang dapat berbahaya bagi
manusia, hewan, tumbuhan atau materi lainnya.

3. Pencemaran tanah

Pencemaran tanah berkaitan erat dengan pencemaran air dan udara. Air permukaan yang
tercemar dapat masuk ke dalam tanah dan menimbulkan pencemaran tanah. Sedangkan
pencemar yang terdapat di udara bersama-sama air hujan akhirnya akan mencemari tanah pula.
Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh sampah .
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis
yaitu :

1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam

Merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.

Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :

 Letusan Gunung Berapi

Letusan gunung berapi terjadi karena aktifitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan
kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi
antara lain berupa :

o Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernapasan


o Lava panas, merusak, dan mematikan apapun yang dilalui
o Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui
o Gas yang mengandung racun
o Material padat (batuan, kerikil, pasir) dapat menimpa perumahan, dan lain- lain.

 Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, diantaranya
kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), tyerjadinya tanah turun, maupun karena gerakan
lempeng di dasar samudra.Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia
sama sekali tidak dapat memprediksi kan kapan terjadinya gempa.

Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan
letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat
langsung maupun tidak langsung, di antaranya :

o Beberapa bangunan roboh


o Tanah di permukaan bumi mereka, jalan menjadi putus
o Tanah longsor akibat goncangan
o Gempa yang terjadi si di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pusat)
 Angin Topan

Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan
bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang
mencolok. Bahaya angin topan bisa di prediksi melalui foto satelit yang menggambarkan
keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya.
Serangan angin topan (putting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam
bentuk :

o Merobohkan bangunan
o Rusaknya areal pertanian dan perkebunan
o Membahayakan penerbangan
o Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal

2.       Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Faktor Manusia

Beberapa bentuk  kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia antaralain :

 Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak
adanya kawasan industry
  Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau system pembuangan air dan
kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan
 Terjadinya tanah longsor, sebagian dampak langsung dari rusaknya hutan.

Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak
pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :

 Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan)


 Perburuan liar
 Merusak hutan bakau
 Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman
 Pembuangan sampah si sembarang tempat
 Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS)
 Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

E. Upaya Kelestarian Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan Berkelanjutan


Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa di tunda lagi dan bukan
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin. Pembangunan berwawasan
Lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan
memperhatikan faktor  lingkungan. Adapun ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan
sebagai berikut  :

1. Menjamin pemerataan dan keadilan


2. Menghargai keanekaragaman hayati
3. Menggunakan pendekatan integratif
4. Menggunakan jangka panjang

Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestrian lingkungan hidup
antara lain :

1.      Pelestraian Tanah (Tanah , Datar, Lahan Miring/Perbukitan)

Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan
masalah tanah. banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut
erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari
permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan
tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus
berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi pada tandus. Upaya
pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakan kegiatan menanam pohon atau
penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan
atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu di bangun tera sering atau sengke dan,
sehingga mampu menghambat laju aliran hujan.

2.      Pelestarian Udara

Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernafas memerlukan
udara terkandung beraneka ragam gas, salah satunya Oksigen.Udara yang kotor karena debu
ataupun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang, keadaan ini sangat
membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu di upayakan kiat-kiat
untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat
dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain :

a. Menggalakan penanaman pohon ataupun tanaman hias di sekitar

kita Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu
memproduksi oksigen melalui fotosintesis. Rusaknya hutan.

b. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran
hutan ampun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap
merupakan penyumbang terbesar kotornya udara diperkotaan dan kawasan industri. Salah satu
upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakanindustri yang
aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.

c. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon
si atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta di
pergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon,
sehingga mengakibatkan lapisan ozom menyusut.

3.      Pelestarian Hutan

Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi
dengan penanaman kembali. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan

 Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul


 Melarang pembabatan hutang secara sewenang-wenang
 Menerepkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon
 Menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan hutan
 Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai
pengelolaan hutan.

4.      Pelestarian Laut dan Pantai

Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara :

 Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau diarea


sekitar pantai
 Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar
laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut
 Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan
 Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

5.         Pelestarian Flora dan Fauna

Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan tumbuhan, dan
alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan
gangguan dalam kehidupan.

Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi
kelangsungan hidup manusia upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan
fauna di antaranya adalah :

 Mendirikan cagar alam dan suka margasatwa


 Melarang kegiatan perburuan liar
 Menggalakan kegiatan penghijauan.

2.2.    Ekosistem

A.  Pengertian Ekosistem

            Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu
tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
memengaruhi. Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan
interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju
kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan
anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.

Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan


fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya
organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan
pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan
lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk
kehidupan"

B.     Komponen-komponen dalam Ekosistem

Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu :

1. Komponen abiotik

Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda
mati, meliputi :

 Tanah Sifat-sifat  fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur,


kematangan, dan kemampuan menahan air.
 Air Persediaan air dipermukaan tanah akan mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan
hewan. Hal-hal penting pada air yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah
suhu air, kadar mineral air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.
 Udara Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas yang berbentuk atmosfer
yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida, dan nitrogen merupakan gas
yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup.
 Cahaya matahari Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan
dibumi ini. Salah satunya sebagai faktor utama yang diperlukan dalam proses
fotosintesis.
  Suhu atau temperature Setiap makhluk hidup memerlukan suhu yang optimal untuk
kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya.

2. Komponen biotik

Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi
tumbuhan, hewan, dan manusia. Berdasarkan peranannya komponen biotik dalam ekosisteem
dibedakan menjadi tiga, yaitu :

 Produsen Adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan
sinar matahari melalui proses fotosintesis. Contoh : semua tumbuhan hijau
 Konsumen Adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan
menggunakan makanan yang dihasilkan oleh produsen baik secara langsung maupun
tidak langsung. Contoh : hewan dan manusia  

Berdasarkan tingkatannya konsumen dibedakan menjadi empat, yaitu :

o Konsumen I/primer adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan produsen Contoh :


herbivora/hewan pemakan tumbuhan
o Konsumen II/sekunder adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen I.
Contoh : karnivora/hewan pemakan daging
o Konsumen III/tertier adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen II
Contoh : omnivora/hewan pemakan segala.
o Konsumen puncak adalah konsumen terakhir atau hewan yang menduduki urutan teratas
dalam peristiwa makan dimakan.
3. Pengurai Pengurai disebut juga redusen adalah jasad renik yang dapat menguraikan
makhluk lain menjadi zat hara. Contoh : bakteri dan jamur.

C.    Pola Makanan Dalam Ekosistem

Organisme Autotrof adalah semua organisme yang mampu membuat atau mensintesis
makanannya sendiri, berupa bahan organik dan bahan-bahan anorganik dengan bantuan energi
matahari melalui proses fotosintesis. Semua organisme yang mengandung klorofil terutama
tumbuhan hijau daun disebut organisme autotrof. Ada dua pembagian atas Organisme autotrof
ini yaitu :

 Fotoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi cahaya untuk


mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik.
 Kemoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi dari reaksi kimia
untuk membuat bahan makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya adalah
bakteri besi, dalam menjalankan proses ini mereka Membutuhkan oksigen.

D.     Jenis-jenis Ekosistem

Ada dua macam ekosistem yang terbentuk di bumi, yaitu :     

1. Ekosistem Alamiah

Ekosistem ini adalah ekosistem yang tercipta dengan sendirinya tanpa ada campur tangan dari
manusia, oleh karena itu lah kita sebut sebagai ekosistem Alamiah. Contohnya adalah ekosistem
laut dan sungai.

2. EkosistemgBuatan.

Seperti namanya, ekosistem ini merupakan yang terbentuk dengan adanya campur tangan
manusia, Dibuat kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun keanekaragaman
hayati di sini terbatas, karena bukan itu tujuan darimembuat ekosistem ini. Contohnya adalah
sawah.

E.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekosistem

 Penggunaan Bahan Kimia, Sekarang ini banyak kegiatan manusia yang


menggunakan bahan kimia. Misalnya, untuk meningkatkan hasil pertanian, para
petani melakikan pemupukan dan pemberantasan,hama.
 Penebangan Hutan, Jika penebangan hutan dilakukan secara besar-besaran tanpa
terkendali, terjadilah hutan gundul. Hutan gundul dapat menyebabkan banjir,
erosi, dan tanah longsor.
 Pemburuan Liar, Sebagian manusia ada yang gemar berburu.Mereka berburu
hewan dengan ada tujuan tertentu. Perburuan liar dapat menyebabkan hewan
menjadi punah.
 Penggunaan Kendaraan Bermotor, Bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan
kendaraan bermotor. Bahan bakar dapat berupa bensin dan solar. Pembakaran
bahan bakar menyebabkan polusi udara. Pembakaran tersebut menghasilkan gas
karbon diokasida.
 Pembuangan Limbah Sampah,Jika pengolahan sampah tidak dilakukan dengan
benar, terjadilah kerusakan lingkungan.Pernakah kamu melihat sungai yang kotor
dan berbau busuk? Sungai yang demikian merupakan hasil pembuangan sampah
dan limbah di sungai. Lingkungan sungai rusak dan hewan yang hidup di
dalamnya mati.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain,
lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Lingkungan hidup memiliki 3 unsur
penting yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya, dan Unsur Fisik (abiotik). Kehidupan
manusia sangat memerlukan lingkungan yaitu sebagai tempat tinggal, sebagai tempat mencari
makan, sebagai tempat beraktivitas dan sebagai tempat hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat
di lakukan jika lingkungan itu rusak, faktor yang membuat lingkungan itu menjadi rusak adalah
faktor dari alam bahkan faktor dari manusia sendiri. Untuk itu kita harus melakukan berbagai
upaya agar lingkungan kita bersih dan layak untuk di tempati.

3.2. Saran

Penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari sempurna. Kesalahan ejaan, metodologi
penulisan dan pemilihan kata serta cakupan masalah yang masih kurang adalah diantara
kekurangan dalam makalah ini. Karena itu saran dan kritik membangun sangat kami butuhkan
dalam penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Agus Rachmat dkk. 2002. Konsep Dasar IPA II. Depdikbud Jakarta: PT Rineka Cipta

https://wirahadie.com/interaksi-makhluk-hidup-dengan-lingkungan/

SEQIP. 2004. Ilmu pengetahuan alam. SEQIP

Alfian & Erwin. 1997.IPA Modern. PN Balai Pustaka

Anda mungkin juga menyukai