Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

Ditulis Oleh :
Kelompok 1

CINTA KIRANA
NUR ANDINI
ANDI FATWATI
SALFA AMANDA
NURSAM APRILIA

SMK NEGERI 1 TINAMBUNG


TAHUN AJARAN 2022/2023
DAFTAR ISI

Kata pengantar ……………………………………………….……........


Daftar isi…………………………………………………………...........
1.      BAB I PENDAHULUAN
a.       Latar belakang………………………………………………....………
b.      Masalah………………………………………………………..………
c.       Tujuan………………………………………………………….....……

2.      BAB II PEMBAHASAN


A. ORGANISASI KEHIDUPAN .............................................................
B. RANTAI MAKANAN .........................................................................
C. DAUR BIOGEOKIMIA

1.    Pencemaran Lingkungan .................................................................


2.    Aktivitas Manusia yang Mempengaruhi Keseimbangan Ekosistem

3.      BAB III PENUTUP


a.       Kesimpulan ……………………….............…………………...………
b.      Saran……………………………………...……………………………

Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana dengan
rahmat dan karunianya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tentangMakhluk Hidup Dan
Lingkungannya.
Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam. Penulis tidak lupa juga mengucapkan terimakasih kepada Guru dan teman-teman yang
telah membantu terwujudnya makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dalam
pengembangan ilmu pengetahuan umumnya.
kami telah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin. Akan tetapi saya sadar, tak
ada gading yang tak retak, begitu juga laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
semua kritik dan saran demi perbaikan makalah ini akan penulis sambut dengan senang hati,agar
lebih sempurna dalam pembuatan makalah yang akan datang.
MAKALAH
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas,
bergerak, dan berkembang biak. Seperti yang diketahui bahwa tidak ada makhluk hidup yang
dapat hidup sendiri di alam kehidupan ini, tetapi selalu terjadi saling ketergantungan di antara
makhluk hidup tersebut.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya
alam seperti tanah, air, energy surya, mineral, serta flora fauna yang tumbuh di atas tanag
maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan
bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.

Makhluk hidup dan lingkungan sangat erat kaitannya. Semua makhluk menjalani hidup
dan semua kegiatannya akan berkaitan dengan lingkungan. Makhluk hidup bernapas
memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Makhluk hidup makan, minum, dan melakukan
kegiatannya semuanya memerlukan lingkungan.

B.     Rumusan masalah


a).      Bagaimana ciri-ciri makhluk hidup?
b).      Bagaimana keanekaragaman makhluk hidup?

     Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
a).      Mengetahui ciri-ciri makhluk hidup.
b).      Mengetahui pengertian keanekaragaman makhluk hidup.
c).      Mengetahui jenis-jenis keanekaragaman makhluk hidup
BAB II
PEMBAHASAN

MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

A.Ciri-ciri Makhluk Hidup


Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri yang membedakan dengan makhluk tak hidup. Ciri-ciri
tersebut antara lain;
1. Makhluk Hidup Berkembang Biak
Berkembang biak merupakan kemampuan makhluk hidup untuk memperbanyak keturunan.
Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah untuk melestarikan keturunan. Cara
perkembangbiakan makhluk hidup dibagi menjadi dua, yaitu perkembangbiakan secara vegetatif
(tidak kawin) dan perkembangbiakan secara generatif (kawin). Pada hewan tingkat tinggi
umumnya perkembangbiakan dilakukan secara generatif. Sementara, pada hewan tingkat rendah
perkembangbiakan pada umumnya dilakukan secara vegetatif. Pada tumbuhan,
perkembangbiakan juga dilakukan secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan secara
vegetatif dapat berupa tunas, stek, stolon, geragih. Adapun perkembangbiakan secara generatif
dilakukan dengan menggunakan biji.
2. Makhluk Hidup  Bernapas
Semua makhluk hidup pasti melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah mengambil udara
dari luar (O2) dan mengeluarkan udara dari dalam (CO2) dari dalam tubuh. Proses pernapasan
ini berguna untuk menghasilkan energi atau yang lebih dikenal dengan proses oksidasi. Oksidasi
merupakan proses pembakaran makanan dalam tubuh yang berfungsi untuk menghasilkan
energei yang berguna bagi makhluk hidup untuk mampu beraktivitas.
 Proses pernapasan makhluk hidup berbeda-beda, bergantung pada tempat dan jenis makhluk  
hidup. Makhluk hidup yang hidup di darat akan memiliki sistem pernapasan yang berbeda
dengan makhluk hidup yang hidup di air ataupun makhluk hidup amphibi. Makhluk hidup yang
hidup di darat seperti manusia, kucing dan kambing bernapas dengan menggunakan paru-paru.
Sementara ikan, bernapas dengan menggunakan insang. Lain halnya dengan makhluk hidup
amfibi yang bernapas dengan menggunakan insang, kulit dan paru-paru. Makhluk hidup seperti
tumbuhan juga bernapas. Alat pernapasannya berupa stomata dan lentisel.
3. Makhluk Hidup Bergerak
Salah satu ciri yang sangat membedakan antara makhluk hidup dengan makhluk tak hidup adalah
bergerak. Gerak pada manusia dan hewan akannampak sangat jelas karena manusia dan hewan
mempunyai alat gerak. Alat gerak pada manusia berupa kaki dan tangan. Sementara alat gerak
pada hewan dapat berupa kaki, sayao, sirip, silia, dan lainnya.
Selain hewan dan manusia, tumbuhan juga mampu bergerak. Gerak pada tumbuhan memang
sulit kita amati secara kasat mata. Contoh gerakan pada tumbuhan adalah gerak menutupnya
daun putri malu bila disentuh, menutupnya daun petai cina pada sore hari,
4. Makhluk Hidup Menerima dan Menganggapi Rangsangan (Iritabilitas)
Kemampuan menerima dan memberikan tanggapan terhadap rangsang adalah salah satu hal yang
membedakan makhluk hidup dengan makhluk tak hidup. Dengan istilah ini, tidak berarti
manusia, gajah, atau pohon mudah terangsang. Tetapi yang kita maksudkan mereka memberikan
tanggapan terhadap perubahan dalam lingkungannya.
Tanggapan makhluk hidup terhadap rangsang umumnya diperlihatkan dalam bentuk gerak.
Gerak tumbuh, gerak sebagian tubuh ataupun gerak berpindah tempat. Sebagian dari makhluk
tak hidup, ada juga yang secara sepintas, kita menganggapnya dapat bergerak.
Untuk membuktikan adanya gerak pada hewan sebagai tanggapan terhadap rangsang, bukanlah
merupakan suatu masalah, kita dengan mudah dapat melakukannya. Tetapi untuk tumbuhan, kita
perlu melakukan secara seksama. Karena, hanya beberapa jenis tumbuhan saja yang dapat mudah
teramati. Misalnya gerak menutup daun putri malu bila menerima rangsangan berupa sentuhan.
5. Makhluk Hidup tumbuh dan Berkembang
Tumbuh merupakan suatu proses bertambah besarnya ukuran makhluk, dan penambahan ukuran
ini tidak kembali kepada ukuran semula. Sedangkan kembang, merupakan suatu proses
pencapaian kedewasaan, mulai dari bentuk atau keadaan yang sederhana, misalnya biji ke bentuk
atau keadaan yang makin kompleks, misalnya pohon. Penambahan ukuran dan pencapaian
kedewasaan ini terjadi karena adanya proses pembentukan jaringan baru yang diawali oleh
penambahan jumlah, ukuran dan fungsi dari sel. Tentu saja pertambahan jumlah dan ukuran ini
hanya dapat terjadi jika ada penambahan materi berupa zat-zat yang diproleh dari makanan.
6. Makhluk Hidup Memerlukan Makanan dan Air
Makanan diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber tenaga, untuk tumbuh kembang, dan
untuk mengganti sel-sel yang telah rusak. Sedangkan air diperlukan untuk keseimbangan tubuh,
pelarut beberapa zat, vitamin dan mineral. Makanan diubah menjadi zat-zat yang diperlukan
tubuh setelah melalui proses biologi dan kimiawi. Sebagian dari zat makanan tersebut kemudian
melalui proses pembakaran diubah menjadi energi. Untuk proses ini diperlukan oksigen yang
didapat dari proses pernafasan.
7. Makhluk Hidup Mengeluarkan Zat Sisa
 Zat sisa dari proses produksi harus dikeluarkan, jika tidak akan menimbulkan racun di dalam
tubuh.Zat sisa yang dikeluarkan bisa berupa cairan, gas ataupun zat padat. Alat pengeluaran zat
sisa pada hewan atau manusia , yaitu :
a. Paru paru mengeluarkan CO2
b. Kulit mengeluarkan keringat
c. Ginjal mengeluarkan urine

B. Organisasi Kehidupan
Tidak ada makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, termasuk
manusia. Misalnya, agar dapat bertahan hidup manusia perlu makan. Makanan manusia berasal
dari tumbuhan dan hewan. Sementara itu hewan peliharaan dan tumbuhan tidak dapat hidup
dengan baik tanpa bantuan manusia. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
dapat digambarkan sebagai berikut : Individu – populasi – komunitas – ekosistem – biosfer
1. Individu
Individu adalah setiap anggota populasi. Dalam kehidupan sehari-hari, akan ditemukan berbagai
mahluk hidup. Terkadang juga akan sulit dalam untuk menentukan individu dalam kelompok
organism, misalnya memisahkan individu rumput dari lapangan rumput atau individu bamboo
dari serumpun bamboo. Namun harus diingat bahwa individu selalu bersifat tunggal.
Contoh : seorang manusia, seekor tikus, seekor harimau, seekor burung dan lain-lain.
2. Populasi
Populasi adalah kumpulan makhluk hidup sejenis yang tinggal di suatu tempat. Yang dimaksud
sejenis yaitu mempunyai persamaan sifat morfologi dan fisiologi dan dapat mengadakan
perkawinan secara alamiah menghasilkan keturunan.
Contoh : pupulasi manusia, populasi tikus, pupulasi harimau, populasi gajah.
3. Komunitas
Komunitas adalah kehidupan bersama antara makhluk hidup yang terdiri dari beberapa populasi
yang hidup bersama di suatu tempat. Suatu komunitas terikat sebagai suatu unit oleh saling
ketergantungan anggota-anggotanya. Para ahli ekologi menyebut kelompok organism tertentu
dalam suatu habitat juga sebagai komunitas, misalnya komunitas burung di Pulau Burung,
komunitas tumbuhan di Tangkuban Perahu.
Komunitas tersusun dari dua atau lebih populasi.
Komunitas dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a.         Komunitas akuatik yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di perairan, seperti parit,
kolam, sungai, danau, dan laut.
b.        Komunitas terestrial (komunitas darat) yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di daratan
seperti di hutan, gunung, padang rumput, padang pasir, dan padang es.
Contoh komunitas laut yang terdiri dari populasi ikan hiu, populasi ikan pari, pupulasi gurita,
populasi ubur-ubur, populasi udang, populasi kepiting, populasi cumi-cumi, populasi rumput
laut, populasi kerang, dst.
Contoh komunitas hutan yang terdiri dari populasi pohon pinus, populasi alang-alang,
populasi pohon cemara, populasi harimau, populasi rusa, populasi gajah, dst.
4. Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem ditempati
oleh banyak jenis makhluk hidup yang disebut komponen biotik, contohnya yaitu manusia,
hewan, dan tumbuhan. Ekosistem juga ditempati oleh benda mati yang disebut komponen
abiotik, contohnya yaitu suhu, kelembaban, sinar matahari, dan mineral.
Ekosistem dibedakan menjadi :
Ekosistem alam yaitu ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya (secara alami). Contoh :
danau, sungai, padang rumput, padang pasir, dan hutan.
Ekosistem buatan yaitu ekosistem yang sengaja dibuat. Contoh : sawah, ladang, kolam, dan
akuarium.
5. Bioma
Bioma adalah ekosistem besar yang meliputi suatu daerah yang luas dan memiliki flora
dan fauna yang khas. Bioma merupakan ekosistem-ekosistem yang terbentuk karena perbedaan
letak geografis dan astronomis. Sebuah bioma pada dasarnya terdiri atas produsen, konsumen,
dan pengurai (dekomposer) yang di dalamnya terjadi aliran materi dan energi yang selalu
dimulai dari tumbuhan. Ciri khas dari sebuah bioma adalah vegetasi tertentu yang dominan pada
suatu wilayah yang dipengaruhi oleh kondisi iklim regionalnya.

6. Biosfer
Kesatuan berbagai ekosistem, yang meliputi semua organism dan lingkungan yang
berinteraksi untuk berlangsungnya kehidupan disebut biosfer. Dapat disimpulkan biosfer adalah
permukaan bumi dimana semua mahluk hidup dapat melangsungkan semua kehidupannya.
Contoh : bumi tempat tinggal kita.
C.Kenaekaragaman Makhluk Hidup
1. Keanekaragaman Ekosistem
     Ekosistem merupakan suatu satuan lingkungan yang terdiri atas unsur-unsur biotik (jenis-
jenis makhluk hidup), faktor-faktor fisik (iklim, air, dan tanah) dan kimia (keasaman, salinitas)
yang saling berinteraksi satu sama lainnya. Ekosistem terdiri atas perpaduan berbagai jenis,
kondisi lingkungan fisik dan kimia yang beraneka ragam. Oleh karena itu, jika susunan
komponen jenis dan susunan faktor fisik serta kimianya berbeda, ekosistem yang dihasilkanpun
akan berbeda. Ekosistem yang satu dengan ekosistem yang lain tidak mungkin akan tersusun dari
organisme-organisme yang sama serta unsur-unsur kimia yang sama pula. Dengan demikian,
suatu tipe ekosistem tertentu akan terdiri atas kombinasi organisme dan unsur lingkungan yang
khas, yang berbeda dengan susunan kombinasi ekosistem yang lain.
2. Kenaekaragaman Jenis
Jenis merupakan satuan organisme yang dapat dikenal dari bentuk dan penampilannya yang
terdiri atas pengelompokan populasi dan bagian individu yang mampu salin berkawin sesamanya
secara bebas (tetapi tidak dapat melakukannya dengan jenis lain), untuk menghasilkan keturunan
yang menyerupai tetuanya. Untuk kelompok individu yang tidak berkembang biak secara kawin,
misalnya pada kebanyakan jenis mikrobia batasan jenis ditentukan oleh kemampuannya dalam
menduduki relung yang sama.
Jenis terbentuk dari kesesuaian kandungan genetik yang mengatur sifat-sifat kebakaan dengan
lingkungan tampat hidupnya. Karena lingkungan tempat hidup jenis beraneka ragam, maka jenis
yang dihasilkan akan beraneka ragam pula. Pada umumnya proses terjadinya jenis berlangsung
secara perlahan-lahan dan dapat memakan waktu ribuan tahun.  Proses ini berlangsung melalui
perubahan penyesuaian atau evolusi jenis lain yang sudah ada sebelumnya. Dalam waktu yang
sangat lama proses evolusi telah membentuk jutaan jenis yang berbeda-beda. Proses ini
mengakibatkan terdapatnya keterkaitan antara jenis yang satu dengan jenis yang  lainnya.
Keterkaitan inilah yang dikenal dengan kekerabatan.
3. Keanekaragaman Genetik
     Setiap jenis, umumnya terdiri dari beberapa populasi, yang tersusun dari sekumpulan individu
yang banyak sekali jumlahnya. Seluruh warga suatu jenis memiliki kerangka dasar komponen
genetik yang sama. Akan tetapi setiap kerangka dasar tadi tersusun oleh ribuan faktor pengatur
kebakaan. Faktor inilah yang menentukan apakah suatu bibit jagung berbiji putih, kuning, merah,
ungu atau lainnya, atau apakah seekor ayam akan berbulu hitam, coklat, putih, abu-abu atau
totol. Untuk setiap sifat yang nampak tadi, atau juga yang tidak jelas terlihat, akan ada satu
faktor pengaturnya yang disebuut gen.
     Sekalipun individu-individu suatu jenis memiliki kerangka dasar komponen genetik yang
sama, setiap individu ternyata memiliki komponen faktor yang berbeda-beda bergantung peda
penurunnya. Susunan perangkat faktor genetik ini menentukan sifat yang disandang individu
yang bersangkutan. Keanekaragaman genetik suatu jenis ditentukan oleh keanekaragaman
susunan faktor genetik yang terkandung dalam jenis yang bersangkutan.
     Jadi, masing-masing individu dalam suatu jenis mempunyai susunan faktor genetik yang tidak
sama dengan susunan genetik individu yang lain, meskipun dalam jenis yang sama. Selain
ditentukan oleh faktor genetiknya, sifat yang terlihat dari luar pada masing-masing individu,
ditentukan pula oleh keadaan lingkungan atau perpaduan keduanya. Dua individu yang
mempunya susunan genetik yang sama akan menunjukkan sifat luar yang sangat berbeda. Jika
masing-masing lingkungan hidupnya sangat berbeda. Sebaliknya dua individu yang memiliki
susunan genetik yang berbeda boleh jadi akan menunjukkan beberapa sifat luar yang mirip bila
keduanya hidup dalam lingkungan yang sama.
NoPersamaanPerbedaan
TumbuhanHewan
1.Bernafasa).System bernafas dengan aeroba).System bernafas dengan difusi
b).System bernafas dengan anaerobb).System bernafas dengan trakea
c).System bernafas dengan insang
2.Berkembang biaka). Berkembang secara generative (penyerbukan)a).Berkembang secara
generative (eksternal,internal),(ovipar,vivipar,ovovivipar)
b).Berkembang secara vegetative (alami,buatan)
3.Tanggap terhadap rangsangan (Iribalitas)a). Gerak autonoma)Gerak melompat
b). Gerak esionomb)Gerak merayap
c). Gerak higroskofisc)Gerak terbang
4.Tumbuh dan berkembanga).Pengaruh cahaya mataharia).Tumbuh besar
b).Pengaruh Suhu dan kelembabanb).Tumbuh dewasa
c).Pengaruh Air dan unsur tanah
5.Memerlukan makan dan aira).Pupuka).Makanan atau nutrisi
b).Air dan udarab).Air dan udara
c).Nutrisi unsur hara tanah

D. Klasifikasi Makhluk Hidup


     Para ahli taksonomi modern mengklasifikasikan semua makhluk hidup menjadi 6 kingdom
yang meliputi, Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
1). Archaebacteria
Archaebacteria merupakan organisme prokariotik uniseluler yang hidup di lingkunngan anerob
dengan kondisi yang ekstrem, misalnya kawah gunung berapi dan sumber air panas. Ada yang
merupakan autotrof, tetapi sebagian besar merupakan heterotrof.
2). Eubacteria
Anggotanya merupakan organisme prokariotik uniseluler, meskipun ada pula yang berkoloni
membentuk filamen. Bakteri termasuk organisme autotrof atau heterotrof dengan tiga bentuk
dasar, yaitu bulat, batang dan spiral.

3). Protista
Ciri-ciri protista adalah eukariotik (mempunyai membran inti), uniseluler atau multiseluler
(bersel banyak), dan autotrof atau heterotrof.
Jenis-jenis protista:
a).       Protista mirip hewan (Protozoa). Berikut ini yang termasuk protista yang memiliki ciri
seperti hewan (protozoa).
1).  Rhizopoda
Rhizopoda bergerak dan menangkapi makanan menggunakan kaki semu atau pseupodia.
Rhizopoda hidup di laut, air tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh: Entamoeba histolityca
(penyebab disentri).
2).  Flagellata
Flagellata bergerak menggunakan flagel atau bulu cambuk, hidup di laut,  air tawar, tubuh
hewan, atau manusia. Contoh: Trypanosoma evansi (penyebab penyakit surra pada hewan
ternak).
3).  Cilliata
Cilliata hidup bebas di air tawar atau laut, bergerak menggunakan rambut getar silia. Contoh:
Paramecium caudatum.
7). Animalia (Hewan)
Dunia hewan atau animalia meliputi dua kelompok besar, yaitu invertebrata (hewan yang tidak
memiliki tulang belakang) dan vertebrata (hewan yang memiliki tulang belakang).
a.Invertebrata
Invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Animali yang
termasuk dalam kelompok ini memiliki habitat yang sangat bervariasi, dari laut, sungai, darat,
bahkan sampai di pegunungan. Hewan-hewan yang termasuk invertebrata antara lain: porifera
(hewan berpori), coelenterata (hewan berongga), platyhelminthes (cacing pipih), nemathelmintes
(cacing benang atau cacing gilik), annelida (cacing gelang), mollusca (hewan bertubuh lunak),
anthropoda (hewan yang memiliki kaki bersendi-sendi) dan echinodermata (hewan berkulit duri).
b.Vertebrata
Vertebrata pada umumnya terbungkus oleh lapisan tubuh (epidermis dan dermis). Vertebrata
yang hidup di darat biasanya memiliki kulit menanduk dan memiliki tulang. Pada vertebrata
tingkat rendah endosekeleton berupa tulang rawan. Adapun vertebrata yang sudah maju ,
endosekeleton berupa tulang keras. Sistem peredaran darah dilengkapi jantung dengan atriun dan
ventrikel. Sistem pernafasan dilengkapi organ berupa ingsang, kulit dan paru-paru. Sistem
eksresi dilengkapi dengan organ ginjal. Sistem reproduksi secara seksual antara hewan jantan
dan betina.
Hewan yang termasuk vertebrata adalah :
1.      Pisces
Tubuh pisces ditutupi oleh sisik, memiliki alat gerak berupa sirip. Suhu tubuhnya berubah-ubah
sesuai dengan lingkungan disebut poikilotermis. Habitatnya diperairan tawar, perairan laut dan
perairan payau. Hewan ini bernapas menggunakan ingsang memiliki alat khusus yang berfungsi
untuk mengetahui arah atau arus air disebut gurat sisi. Reproduksi terjadi secara seksual,
pertemuan sel telur dan sperma terjadi diluar tubuh disebut pembuahan eksternal. Kelas pisces
dibagi mennjadi tiga ordo, yaitu Agnatha, Chondrichtyes, dan Osteichthyes.
2.      Amphibia
Amphibia merupakan kelompok hewan dengen fase hidup yang berlangsung di air dan darat.
Amphibia merupakan kelompok Vertebrata yang pertama keluar dari kehidupan dalam air.
Amphibia memiliki kulit yang selalu basah dan berkelenjar, tidak memiliki sisip. Alat gerak
berupa dua pasang kaki untuk berjalan atau berenang, berjari empat atau lima atau lebih sedikit,
tidak bersirip. Mata memiliki kelopak yang dapat digerakkan. Mata juga memiliki selaput yang
menmutupi mata saat berada dalam air (disebut Membrana niktitans).
Pada mulut terdapat gigi dan lidah yang dapat dijulurkan. Pada saat masih kecil (berudu)
bernapas dengan insang. Setelah dewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit. Suhu tubuh
berubah-ubah sesuai dengan lingkungannya disebut poikilotermis. Reproduksi amphibia
berlangsung dengan pembuahan eksternal. Tubahnya memiliki sistem urogenital, artinya saluran
kelamin dan saluran ekskresi bergabung menjadi satu dalam kloaka. Amphibia dibagi menjadi 3
ordo, yaitu stegoephalia, caudata, dan anura.
3.      Reptilia
Reptilia merupakan vertebrata yang mampu menyesuaikan diri di lingkungan kering di tanah.
Kulitnya mengalami penandukkan (kornifikasi) untuk mencegah banyak hilangnya cairan tubuh.
Tubuh dilengkapi dengan 2 pasang anggota gerak, masing-masing memiliki 5 jari, ada jenis yang
tidak memiliki kaki. Reptilia berkembang biak dengan bertelur. Telur diletakkan disuatu tempat
dan dibiarkan menetas sendiri. Namun, ada beberapa hewan yang mrngerami telurnya. Reptilia
memiliki lubang kloaka yang transversal (plagiotremata). Reptilia memiliki gigi untuk
mempertahankan diri serta mengunyah makanan. Pernapasan reptilia selalu dengan paru-paru.
Pada chelonia bernapas juga dengan kloaka. Sistem peredaran darah berupa jantung yang terdiri
atas 2 serambi dan 2 bilik dengan sekat yang tidak sempurna (foramen panizzae) contohnya pada
crocodilia sehingga pemisah darah tidak sempurna. Reptilia dibagi menjadi empat ordo, yaitu
Chelonia, Rhynchocephalia, Squamata, dan Brocodilia.

E. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah hubungan yang menggambarkan peristiwa makan memakan antara
makhluk hidup.
Produsen adalah penghasil bahan makanan untuk hewan pemakan tumbuhan atau
herbivora.Produsen
Dalam rantai makanan tumbuhan berperan sebagai produsen.
Tumbuhan mampu membuat makanan sendiri.
Konsumen I
Konsumen I adalah pemakan tumbuhan (herbivora).
Konsumen I disebut konsumen primer.
Contoh : belalang, ulat, sapi, kerbau, kambing, dll.
Konsumen II
Konsumen II adalah pemakan hewan lain (karnivora)
Konsumen II disebut konsumen sekunder.
Contoh : singa, harimau, dll.
Konsumen III
Konsumen III adalah pemakan konsumen II (karnivora)
Konsumen III disebut konsumen tersier.
Contoh : burung elang, manusia
Pengurai
Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan sisa-sisa tumbuhan atau hewan yang telah
mati menjadi unsur-unsur pembentuknya.
Contoh : bakteri dan jamur
Contoh Rantai Makanan : Rantai Makanan, di lingkungan dapat dijumpai adanya proses makan-
dimakan. Sebagai contoh, rumput dimakan belalang, belalang dimakan burung kecil, burung
kecil dimakan ular, dan ular dimakan burung elang.

F. Jaring-jaring Makanan
Rantai makanan merupakan gambar peristiwa makan dan dimakan yang sederhana. 
Kenyataannya dalam satu ekosistem tidak hanya terdapat satu rantai makanan, karena satu
produsen tidak selalu menjadi sumber makanan bagi satu jenis herbivora, sebaliknya satu jenis
herbivora tidak selalu memakan satu jenis produsen. Dengan demikian, di dalam ekosistem
terdapat rantai makanan yang saling berhubungan membentuk suatu jaring-jaring makanan.
Jadi apakah jaring-jaring makanan itu? Jaring-jaring makanan merupakan sekumpulan
rantai makanan yang saling berhubungan. Perhatikan contoh jaring-jaring makanan berikut!
 
G. DAUR BIOGEOKIMIA
Daur biogeokimia adalah daur unsur atau zat misalnya karbondioksida, oksigen, air,
nitrogen, fosfor dan mineral yang lain. Jika daur biogeokimia itu terhenti, ekosistem akan
mengalami kerusakan. Proses makan-dimakan di dalam ekosistem menimbulkan perputaran
unsur yang dikenal sebagai daur unsur. Karena daur itu berjalan melalui tubuh makhluk hidup,
tanah dan persenyawaan kimia, maka disebut sebagai daur biogeokimia.  Unsur-unsur yang
mengalami daur biogeokimia itu misalnya  oksigen, karbon, nitrogen, fosfor, kalium dan unsur
lainnya.
a. Daur Air

Air yang ada di  lingkungan  mengalami perpindahan dari satu tempat ke tempat yang
lain. Air di sungai,  danau,  dan  laut menguap menjadi awan. Awan akhirnya jatuh sebagai air
hujan. Air hujan sebagian dimanfaatkan tumbuhan, hewan dan manusia, sebagian lagi meresap
ke dalam tanah kemudian muncul sebagai mata air, dan sebagian lagi langsung mengalir melalui
sungai menuju ke laut. Demikian seterusnya.
b. Daur Oksigen dan  Karbon

Semua makhluk hidup memerlukan oksigen (O2) untuk pernafasannya. Sisa pernafasan
adalah karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Tumbuhan hijau membutuhkan CO2 dan  air 
untuk  fotosintesis. Hasil fotosintesis berupa gula dan oksigen. Oksigen yang dilepaskan ke udara
diambil oleh makhluk hidup untuk pernafasan. Demikian seterusnya.
c. Daur Nitrogen
Unsur nitrogen sebagian besar di atmosfer dalam bentuk gas nitrogen (N2). Gas nitrogen
mencakup 78% dari berbagai gas yang ada diatmosfer. Hanya sedikit organisme yang dapat
menggunakan nitrogen dama bentuk N2. organisme yang dapat mengikat nirogen alah bakteri
(Azotobakter sp). Nitrogen diserap oleh tumbuhan dalam bentuk amoniak. Amoniak kemudian
dirombak oleh bakteri nitrit kemudian dengan bantuan bakteri juga nitrit dirubah menjadi nitrat
dan beru diserap oleh tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan nirogennya.
d. Daur Fosfor
Fosfor terdapat dialam dalam bentuk ion fosfat (PO34-). Ion fosfat terdapat dalam
bebatuan. Tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah. Herbifora mendapat fosfat
dari tumbuhan yang dimakannya dan karnifora mendapat fosfat dari herbifora yang dimakannya.
Bakteri dan jamur menguraikan bahan organik ditanah lalu melepas fosfat yang kemudian
diambil oleh tumbuhan.
e. Daur Sulfur
Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4). Perpindahan sulfat terjadi melalui
proses rantai makanan, lalu semua mahluk hidup mati dan kemudian akan diuraikan leh
komponen organiknya oleh bakteri. Beberapa bakteri terlibat dalam daur sulfur antara lain
Desulfobrio dan Desolfomaculum yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalaa bentuk
hidrogen sulfida (H2S). H2S digunakan bakteri fotoatotrof anaerob dan melepaskan sulfur dan
oksigen.
H.Contoh perbedaan tumbuhan dan hewan :
No.Hal yang diamatiNama hewan (ayam)Nama tumbuhan (pohon mangga)
1Cara bergerakBerpindah tempat dengan kakiMengugurkan daunya
2Cara bernafasParu-paruStomata
3Cara memperoleh makananMemakan hewan / tumbuhan lainMemasak
sendiri makanannya
4Cara menanggapi rangsangBergerak atau menyerangMengugurkan daunya.
I.      Pencemaran Lingkungan
Untuk meningkatkan kulitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan kekayaan alam
yang berada di lingkungannya. Kekayaan alam tersebut berupa komponen biotic maupun abiotik
yang kita kenal sebagai sumber daya alam. Melalui akal pikiran manusia menciptakan peralatan
berupa mesin dan alat-alat bantu teknologi tinggi untuk dapat menghasilkan produk yang
berlimpah dalam waktu yang singkat. Namun dalam kenyataannya, kualitas yang hendak dicapai
masih sulit dijangkau. Hal ini disebabkan karena adanya dampak negative dari industry dan
teknologi terhadap lingkungan dapat mengurangi daya dukung alam yang berarti akan
mengurangi kemampuan alam untuk mendukung kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
Pengertian pencemaran sendiri adalah masuknya bahan atau energy ke dalam lingkungan
yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang bersifat fisik,
kimiawi, maupun biologis sehingga mengganggu kesehatan, eksistensi manusia, dan aktifitas
manusia serta organisme lainnya.
Berdasarkan mediumnya, pencemaran dikelompokkan menjadi :
a. Pencemaran air
Air dikatakan tercemar jika mendapatkan zat atau bahan atau kondisi dalam air yang
menurunkan kualitas sesuai dengan standar peruntukannya. Misalnya sumber air minum yang
tidak sesuai lagi digunakan untuk air minum. Air sungai yang tidak layak lagi digunakan untuk
cuci dan mandi. Sumber polutan pencemaran air terutama adalah limbah industri dan rumah
tangga, sampah padat maupun cair, buangan daerah pertanian berupa pupuk dan pestisida, serta
tumpahan minyak.
b. Pencemaran udara
Pencemaran udara terjadi bila ke dalam udara masuk satu atau lebih bahan kimia dalam
konsentrasi tinggi atau mempunyai kondisi fisik seperti panas tinggi yang dapat berbahaya bagi
manusia, hewan, tumbuhan atau materi lainnya.
c. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah berkaitan erat dengan pencemaran air dan udara. Air permukaan yang
tercemar dapat masuk ke dalam tanah dan menimbulkan pencemaran tanah. Sedangkan
pencemar yang terdapat di udara bersama-sama air hujan akhirnya akan mencemari tanah pula.
Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh sampah .
2. Aktivitas Manusia yang Mempengaruhi Keseimbangan Ekosistem
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepan dari aktifitas. Aktifitas tersebut tentu
sangat berpengaruh terhadap lingkungan sekitar. Beberapa aktifitas yang mereka lakukan dapat
mengganggu keseimbangan lingkungan. Berikut contoh aktifitas / kegiatan manusia yang dapat
mengganggu lingkungan :
1)      Penebangan hutan secara liar.
Penebangan hutan secara liar dapat mengakibatkan :
Hilangnya tempat tinggal dan tempat berlindung hewan yang hidupdi dalamnya.
Akar tanaman tidak dapat menahan hujan sehingga menyebabkan tanah longsor atau erosi.
Tanah yang longsor menyebabkan air sungai menjadi keruh sehingga sinar matahari tidak dapat
mencapai tumbuhan yang ada di dasar di bawah air sungai.
Tumbuhan-tumbuhan tersebut akan mati sehingga hewan yang bergantung pada tumbuhan
tersebut juga akan mati.
Berkurangnya resapan air hujan sehingga dapat menyebabkan banjir.
2)      Penambangan terbuka.
Penambangan terbuka menyebabkan :
Hutan hujan lebat menjadi gurun tandus dan mati sehingga tidak ada lagi tumbuhan yang
dapat hidup di sana.
Limbah dari sisa pertambangan menyebabkan sungai menjadi keruh dan coklat.
Zat kimia yang digunakan dalam proses penambangan dibuang ke aliran sungai sehingga
membunuh ikan dan satwa lainnya.
3)      Pembuangan sampah atau limbah.
Pembuangan sampah atau limbah yang dibuang ke sungai menyebabkan :
Sungai menjadi tercemar dan airnya tidak dapat digunakan.
Makhluk hidup yang bergantung pada air sungai akan kesulitan mencari air bersih.
4)      Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
Penggunaan pupuk yang berlebihan menyebabkan :
Sebagian pupuk yang tidak diserap oleh tumbuhan akan terbuang bersama aliran air.
Pupuk tersebut banyak mengandung hara mineral menyebabkan perkembangbiakan tumbuhan
air menjadi cepat.
Permukaan air dipenuhi oleh tumbuhan air, sehingga sinar matahari terhalang masuk ke dalam
perairan.
Proses fotosintesis fitoplankton menjadi terhambat sehingga kadar oksigen dalam air menurun
dan menyebabkan kematian masal penghuni perairan.
Penggunaan pestisida yang berlebihan menyebabkan :
Mematikan makhluk hidup sealin hama pertanian yang sebenarnya bermanfaat.
Hama menjadi kebal terhadap pestisida sehingga menjadi ledakan jumlah hama.
5)      Perburuan liar
Perbruan liar menyebabkan berkurangnya jumlah hewan bahkan lama kelamaan akan punah.
6)      Penangkapan ikan tanpa terkendali
Penggunaan dinamit dan pukat harimau menyebabkan ikut terbunuhnya ikan yang masih
muda dan menyebabkan rusaknya terumbu karang.
Penggunaan jaring bermata kecil menyebabkan ikan kecil dan ikan yang belum dewasa juga
ikut tertangkap sehingga menghambat proses regenerasi ikan.
Penangkapan ikan saat musim kawin menyebabkan terhambatnya proses regenerasi ikan
karena ikan yang tertangkap belum sempat berkembang biak.
7)      Perusakan terumbu karang
Perusakan terumbu karang menyebabkan rusaknya kehidupan ribuan makhluk yang saling
bergantung, karena terputusnya rantai makanan dalam ekosistem terumbu karang.
BAB III
PENUTUP

A.        Kesimpulan
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata
lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Lingkungan hidup memiliki 3
unsur penting yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya, dan Unsur Fisik (abiotik).
Kehidupan manusia sangat memerlukan lingkungan yaitu sebagai tempat tinggal, sebagai tempat
mencari makan, sebagai tempat beraktivitas dan sebagai tempat hiburan. Tetapi semuanya itu
tidak dapat di lakukan jika lingkungan itu rusak, faktor yang membuat lingkungan itu menjadi
rusak adalah faktor dari alam bahkan faktor dari manusia sendiri. Untuk itu kita harus melakukan
berbagai upaya agar lingkungan kita bersih dan layak untuk di tempati.

B.        Saran
Saran yang penulis dapat berikan adalah ketika pembaca membaca makalah ini kiranya
pembaca dapat ikut serta melestarikan lingkungan sekitar, agar kita dapat memiliki lingkungan
yang bersih dan layak untuk di tempati.
DAFTAR PUSTAKA

Sumardi, Yosephat, dkk. 2007. Konsep Dasar IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
http://indryirot.blogspot.com/2013/03/makalah-lingkungan-hidup.html

Anda mungkin juga menyukai