MAN 1 MAJENE
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman judul..............................................................................................
Kata pengantar.............................................................................................
Daftar isi......................................................................................................
Bab I............................................................................................................
a). Latar belakang............................................................................................
b). Rumusan masalah......................................................................................
c). Tujuan Penulisan........................................................................................
Bab II..........................................................................................................
a). Kesimpulan................................................................................................
Daftar pustaka............................................................................................
BAB I
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah,
1. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai sistem perekonomian Indonesia pada
masa demokrasi liberal.
2. Menambah pengetahuan tentang sejarah bangsa Indonesia.
3. Mengambil hikmah positif untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik.
4. Berkaca dari sejarah, agar hal-hal negatif yang sudah terjadi tidak terulang
kembali
BAB II
A. Mengenai Sistem Ekonomi Liberal
2. Kabinet Sukiman
Pengusahan Indonesia ternyata lamban menjadi dewasa, bahkan ada yang
menyalahgunakan maksud pemerintah ini dengan mencari keuntungan secara
cepat. Bantuan kredit ini ternyata tidak efektif sehingga program pemerintah
tidak berhasil. Padahal, pemerintah menambah beban keuangannya sehingga
menjadi salah satu sumber defisit. Kabinet sukiman yang memegang
pemerintahan selama 10 bulan sejak april 1951 sampai februari 1952 beusaha
membatasi krisis moneter. Salah satu usaha yang ditempuh ialah melakukan
nasionalisasi terhadap De Javasche Bank.Nasionalisasi De Javasche
Bank menjadi Bank Indonesia pada 15 Desember 1951 lewat UU no.24 th 1951
dengan fungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi.
Krisis moneter yang dihadapi pemerintah ialah defisit anggaran belanja
pada tahun 1952 sebanyak tiga miliar rupiah, ditambah dengan sisa defisit
anggaran tahun sebelumnya 1,7 miliar rupiah. Meskipun dilanda krisis moneter
mentri keuangan masih memberikan perhatian kepada para pengusaha dan
pedagang nasional golongan ekonomi bantuan pinjaman uang. Dengan
memberikan bantuan tersebut diharapkan para pengusaha yang merupakan
produsen dapat menghemat devisa dengan mengurangi volume import.
3. Kabinet ali Sastroamijoyo
Kabinet ali lebih mengutamakan kebijakan indonesianisasi, yaitu
mendorong tumbuh dan berkembangnya pengusaha-pengusaha swasta nasional
pribumi dalam usaha merombak ekonomi Kolonial menjadi ekonomi nasional.
Langkah yang diambil antara lain mewajibkan perusahaan asing memberian
pelatihan dan tanggung jawab kepada tenaga bangsa Indonesia agar dapat
menduduki jabatan staf, mendirikan perusahan Negara, menyediakan kredit
dan lisensi bagi usaha swasta nasional, agar mampu bersaing dengan perusahan
asing yang ada. Kebijakan pemerintah dibidang perekonomian Terutama
mengenai lesensi istimewa yang menimbulkan perdebatan di parlemen.
Sistem ekonomi Ali-Baba (kabinet Ali Sastroamijoyo I) yang diprakarsai
Mr Iskak Cokrohadisuryo, yaitu penggalangan kerjasama antara pengusaha
cina dan pengusaha pribumi.Pengusaha non-pribumi diwajibkan memberikan
latihan-latihan pada pengusaha pribumi, dan pemerintah menyediakan kredit
dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional.Program ini tidak berjalan dengan
baik, karena pengusaha pribumi kurang berpengalaman, sehingga hanya
dijadikan alat untuk mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah.
C. Kondisi Ekonomi Indonesia Pada Masa Demokrasi Liberal
Kondisi ekonomi Indonesia pada masa liberal masih sangat buruk. Hal ini
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut antara lain :
a. Setelah pengakuan kedaulatan dari belanda pada tanggal 27 desember 1949,
bangsa Indonesia menanggung beban ekonomi dan keuangan seperti yang telah
ditetapkan dalam hasil-hasil KMB. Beban tersebut berupa uang luar negeri
sebesar 1,5 triliun rupiah dan utang dalam Negara sejumlah 2,8 triliun rupiah.
b. Politik keuangan pemerintah Indonesia tidak dibuat di Indonesia melainkan
dirancang di belanda.
c. Pemerintah belanda tidak mewariskan ahli-ahli yang cakap untuk mengubah
system ekonomi colonial menjadi system ekonomi nasional.
d. Tidak stabilnya situasi politik dalam Negara mengakibatkan pengerluaran
pemerintah untuk operasi-operasi keamanan semakin meningkat.
e. Defisit yang harusnya ditanggung oleh pemerintah RI pada waktu itu sebesar
5,1 miliar.
f. Angka pertumbuhan jumlah penduduk yang besar.
Kesimpulan
Kebijakan ekonomi Indonesia pada masa ini merupakan upaya untuk
menggantikan struktur perekonomian kolonial menjadi perekonomian nasional.
Di dalam sistem perekonomian Indonesia pada masa demokrasi liberal, banyak
sekali pengaruh buruknya bagi perekonomian Indonesia, namun berbagai
upayapun juga dilakukan untuk memperbaikinya. Bercermin dari sejarah ini,
Indonesia haruslah menjadi negara yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://wiragunas.blogspot.co.id/2015/06/perekonomian-indonesia-masa-demokrasi.html
makalah sejarah renita_amara
http://koran.republika.co.id/koran/203/137
http://www.babejoko.web.id/2011/06/16/ekonomi-pada-masa-demokrasi-libral.php