Anda di halaman 1dari 10

AKALAH SEJARAH INDONESIA

PERKEMBANGAN ekonoomi pada masa demokrasi liberal


D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

NAMA : nurmila sari putri


KELAS : XII MIA 2
NIS :

MAN 1 MAJENE
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat serta karunia-


Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah sejarah yang berjudul “Sistem Ekonomi
Indonesia pada Masa Demokrasi Liberal”. Makalah ini dibuat buat untuk
menyelesaikan tugas sejarah serta untuk menambah wawasan tentang sejarah.
Penyusun  berharap semoga makalah ini dapat menjadi referensi bagi
siswa lain yang ingin membuat makalah yang berkaitan dengan Sistem Ekonomi
Indonesia serta memberikan informasi yang berguna bagi semua orang yang ingin
mengetahui sejarah sitem perekonomian di Indonesia. Penyusun mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam proses pembuatan

Penyusun menyadarai sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat


kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penyusun berharap adanya
kritik, saran dan usulan yang membangun untuk makalah yang akan dibuat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun. Semoga makalah ini dapat dipahami dan bermanfaaat bagi pembaca.

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman judul.............................................................................................. 

Kata pengantar............................................................................................. 

Daftar isi...................................................................................................... 

Bab I............................................................................................................

a).    Latar belakang............................................................................................ 

b).    Rumusan masalah...................................................................................... 

c).    Tujuan Penulisan........................................................................................ 

Bab II..........................................................................................................

a).    Kesimpulan................................................................................................ 

Daftar pustaka............................................................................................ 
BAB I
A.   Latar Belakang

Masa demokrasi liberal ditandai dengan di berlakukannya UUDS 1950 pasca


pengakuan kedaulatan. Berlakuannya UUDS 1950 kemudian mengubah tatanan
pemerintahan Indonesia. Sistem politik ekonomi pun kemudian bergeser kearah
sistem politik dan ekonomi liberal. Masa ini disebut masa liberal, karena dalam
politik maupun sistem ekonominya menggunakan prinsip-prinsip
liberal.Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai teori-teori klasik yang
menyatakan laissez faire laissez passer.Padahal pengusaha pribumi masih lemah
dan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha
Cina.Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian
Indonesia yang baru merdeka.
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada hakikatnya adalah
pembangunan ekonomi baru.Yang perlu dilakukan adalah mengubah struktur
ekonomi umumnya dari ekonomi colonial ke ekonomi nasional.Bangsa Indonesia
harusnya ditumbuhkan kelas pengusaha, karena pengusaha bangsa Indonesia
yang pada umumnya bermodal lemah. Dan akhirnya diberi kesempatan untuk
membangun ekonomi nasional. Hendaknya pemerintah membantu dan
membimbing para pengusaha itu, dengan membantu pemberian kredit karena
pengusaha Indonesia tidak memiliki modal. Sehingga bangsa Indonesia akan
dapat berkembang maju dan tujuan mengubah struktur ekonomi kolonial di
bidang perdagangan akan tercapai.

B.   Rumusan Masalah

1.      Apa Sistem ekonomi liberal itu?


2.      Sebelum mengenal kondisi ekonomi liberal, bagaimana sistem pemerintahan
Indonesia?
3.      Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia pada masa demokrasi liberal?
4.      Usaha apakah yang dilakukan untuk memperbaiki perekonomian?
5.      Bagaimanakah hubungan Perekonomian masa demokrasi liberal dengan dunia
Internasional?

C.   Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah,
1.      Untuk mengetahui lebih dalam mengenai sistem perekonomian Indonesia pada
masa demokrasi liberal.
2.      Menambah pengetahuan tentang sejarah bangsa Indonesia.
3.      Mengambil hikmah positif untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik.
4.      Berkaca dari sejarah, agar hal-hal negatif yang sudah terjadi tidak terulang
kembali
BAB II
A.    Mengenai Sistem Ekonomi Liberal

Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem ekonomi yang menghendaki


kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melakukan tindakan
ekonomi tanpa campur tangan dari pemerintah. Suatu kondisi di mana
pemerintah benar-benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi
dalam istilah ekonomi disebut laissez-faire.
Negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal adalah Amerika Serikat,
Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia yang pernah
menganut sistem ekonomi liberal pada tahun 1950-an.
 Ciri-ciri sistem ekonomi liberal
o Diakuinya kebebasan pihak swasta/masyarakat untuk melakukan
tindakantindakan ekonomi.
o Diakuinya kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).
o Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi semangat untuk mencari
keuntungan sendiri.
 Kebaikan sistem ekonomi liberal
o Adanya persaingan sehingga mendorong kemajuan usaha.
o Campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi kecil sehingga
mendorong kesempatan lebih luas bagi pihak swasta.
o Produksi didasarkan pada permintaan pasar atau kebutuhan
masyarakat.
o Pengakuan hak milik oleh negara mendorong semangat usaha
masyarakat.

 Keburukan sistem ekonomi liberal


o Adanya praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan pihak yang
lemah.
o Persaingan tidak sehat dapat menimbulkan monopoli yang merugikan
masyarakat.
o Timbulnya praktik yang tidak jujur yang didasari mengejar keuntungan
yang sebesar-besarnya, sehingga kepentingan umum dikesampingkan.

B.     Sistem Kabinet Pada Masa Perekonomian Demokrsai Liberal


1.      Kabinet Nasir
Dalam program kabinet Nasir ( September 1950- April 1951) ketika itu ia
menjabat sebagai mentri perdagangan. Program ini di kenal dengan sebutan
program benteng. Gerakan benteng yang telah dimulai pada bulan april 1950.
Selama tiga tahun (1950-1953) lebih kurang 700 perusahaan bangsa Indonesia
mendapat kredit bantuan dari program benteng ini.Program pemerintah ini
pada hakikatnya adalah kebijakan untuk melindungi pengusaha-pengusaha
pribumi. Namun, usaha ini tidak berhasil mencapai tujuannya.
Program tepenting dalam ekonomi pada masa Kabinet nasir yaitu
mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat sebagai dasar bagi
melaksanakan ekonomi nasional yang sehat. Program Benteng Kabinet Natsir
Juga mengupaya menunbuhkan wiraswastawan pribumi dan mendorong
importir nasional agar bisa bersaing dengan perusahaan impor asing dengan
membatasi impor barang tertentu dan memberikan lisensi impornya hanya pada
importir pribumi serta memberikan kredit pada perusahaan-perusahaan
pribumi agar nantinya dapat berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi
nasional. Namun usaha ini gagal, karena sifat pengusaha pribumi yang
cenderung konsumtif dan tak bisa bersaing dengan pengusaha non-pribumi.

2.      Kabinet Sukiman
Pengusahan Indonesia ternyata lamban menjadi dewasa, bahkan ada yang
menyalahgunakan maksud pemerintah ini dengan mencari keuntungan secara
cepat. Bantuan kredit ini ternyata tidak efektif sehingga program pemerintah
tidak berhasil. Padahal, pemerintah menambah beban keuangannya sehingga
menjadi salah satu sumber defisit. Kabinet sukiman yang memegang
pemerintahan selama 10 bulan sejak april 1951 sampai februari 1952 beusaha
membatasi krisis moneter. Salah satu usaha yang ditempuh ialah melakukan
nasionalisasi terhadap De Javasche Bank.Nasionalisasi De Javasche
Bank menjadi Bank Indonesia pada 15 Desember 1951 lewat UU no.24 th 1951
dengan fungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi.
Krisis moneter yang dihadapi pemerintah ialah defisit anggaran belanja
pada tahun 1952 sebanyak tiga miliar rupiah, ditambah dengan sisa defisit
anggaran tahun sebelumnya 1,7 miliar rupiah. Meskipun dilanda krisis moneter
mentri keuangan masih memberikan perhatian kepada para pengusaha dan
pedagang nasional golongan ekonomi bantuan pinjaman uang. Dengan
memberikan bantuan tersebut diharapkan para pengusaha yang merupakan
produsen dapat menghemat devisa dengan mengurangi volume import.
3.      Kabinet ali Sastroamijoyo
Kabinet ali lebih mengutamakan kebijakan indonesianisasi, yaitu
mendorong tumbuh dan berkembangnya pengusaha-pengusaha swasta nasional
pribumi dalam usaha merombak ekonomi Kolonial menjadi ekonomi nasional.
Langkah yang diambil antara lain mewajibkan perusahaan asing memberian
pelatihan dan tanggung jawab kepada tenaga bangsa Indonesia agar dapat
menduduki jabatan staf, mendirikan perusahan Negara, menyediakan kredit
dan lisensi bagi usaha swasta nasional, agar mampu bersaing dengan perusahan
asing yang ada. Kebijakan pemerintah dibidang perekonomian Terutama
mengenai lesensi istimewa yang menimbulkan perdebatan di parlemen.
Sistem ekonomi Ali-Baba (kabinet Ali Sastroamijoyo I) yang diprakarsai
Mr Iskak Cokrohadisuryo, yaitu penggalangan kerjasama antara pengusaha
cina dan pengusaha pribumi.Pengusaha non-pribumi diwajibkan memberikan
latihan-latihan pada pengusaha pribumi, dan pemerintah menyediakan kredit
dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional.Program ini tidak berjalan dengan
baik, karena pengusaha pribumi kurang berpengalaman, sehingga hanya
dijadikan alat untuk mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah.
C.    Kondisi Ekonomi Indonesia Pada Masa Demokrasi Liberal
Kondisi ekonomi Indonesia pada masa liberal masih sangat buruk. Hal ini
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut antara lain :
a.       Setelah pengakuan kedaulatan dari belanda pada tanggal 27 desember 1949,
bangsa Indonesia menanggung beban ekonomi dan keuangan seperti yang telah
ditetapkan dalam hasil-hasil KMB. Beban tersebut berupa uang luar negeri
sebesar 1,5 triliun rupiah dan utang dalam Negara sejumlah 2,8 triliun rupiah.
b.      Politik keuangan pemerintah Indonesia tidak dibuat di Indonesia melainkan
dirancang di belanda.
c.       Pemerintah belanda tidak mewariskan ahli-ahli yang cakap untuk mengubah
system ekonomi colonial menjadi system ekonomi nasional.
d.      Tidak stabilnya situasi politik dalam Negara mengakibatkan pengerluaran
pemerintah untuk operasi-operasi keamanan semakin meningkat.
e.       Defisit yang harusnya ditanggung oleh pemerintah RI pada waktu itu sebesar
5,1 miliar.
f.       Angka pertumbuhan jumlah penduduk yang besar.

D.    Usaha Untuk Memperbaiki Perekonomian


Beberapa upaya untuk memperbaiki perekonomian pada masa demokrasi
liberal adalah sebagai berikut :
a.       Gunting Syafruddin, adalah kebijakan pemotongan nilai mata
uang(sanering).tindakan keuangan ini dilakukan pada tanggal 20 maret 1950
dengan cara memotong semua uang yang bernilai Rp. 2,50 ke atas sehingga
nilainya setengahnya. Kebijakan ini dilakukan oleh Mentri Keuangan
Syafruddin Prawiranegara pada masa pemerintahan RIS.
b.      Program Benteng (Benteng Group), pembangunan ekonomi Indonesia perlu di
tumbuhkan struktur ekonomi colonial menjadi struktur nasional.pengusaha
pribumi masih lemah dalam modal maka hendaknya pemerintah berperan
dalam membantu dan memberi bimbingan yang konkret.
c. Pembatalan sepihak atas hasil-hasil Konferensi Meja Bundar
(KMB), termasuk pembubaran Uni Indonesia-Belanda. Akibatnya,
banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya, sedangkan
pengusaha-pengusaha pribumi belum bisa mengambil alih perusahaan-
perusahaan tersebut.
d.      System ekonomi Ali-Baba, pertumbuhan dan perkembangn pengusaha nasional
pribumi dalam rangka merombak ekonomi kolonial menjadi ekonomi
nasional. Pembatalan sepihak atas hasil-hasil Konferensi Meja Bundar,
termasuk pembubaran Uni Indonesia Belanda. Akibatnya banyak pengusaha
Belanda yang menjual perusahaannya sedangkan pengusaha-
pengusaha pribumi belum bisa mengambil alih perusahaanperusahaan tersebut
e.       Persetujuan finansial ekonomi (fincek), perjanjian hubungan fincek dengan
Indonesia-belanda.
f.       Rencana pembangunan lima tahun (RPLT), adanya ketegangan antara pusat
dan daerah sehingga banyak daerah yang melaksanakan kebijakan ekonominya
masing-masing.
g.      Musyawarah Nasional Pembangunan, Masa kabinet Juanda terjadi ketegangan
hubungan antara pusat dan daerah. Masalah tersebut untuk sementara waktu
dapat teratasi dengan Musayawaraah Nasional Pembangunan (Munap). Tujuan
diadakan Munap adalah untuk mengubah rencana pembangunan agar dapat
dihasilkan rencana pembangunan yang menyeluruh untuk jangka panjang

E.     Perekonomian Masa Demokrasi Liberal Dengan Hubungan Internasional


Pada masa perekonomian demokrasi liberal banyak masalah maslah dalam
ekonomi Indonesia.Sehingga hubungan internasional pada maa cabinet nasir
adanya depresi dari amerika dan eropa sehingga harga ekspor bahan mentah
mengalami kemerosotan.Sedangkan pada tahun 1951 penerimaan pemerintah
mulai berkurang disebabkan oleh menurunnya volume perdagangan
internasional.Terjadinya instabilitas tidak semata-mata terletak pada perluasan
program tapi di pengaruhi oleh dua faktor.Hal ini akibat dari politik kolonial
belanda.Karena pemerintah belanda tidak mewariskan ahli yang cukup
sehingga mengubah system ekonomi dari ekonomi kolonial ke ekonomi nasional
tidak manghasilkan perubahan yang drastis.
Kabinet ali II menghadapi kesulitan adalah korban anti-cina di
masyarakat dan adanya kekacawan daerah. Permasalahan baru tentang nasib
modal pengusaha belanda di Indonesia.Banyak pengusaha belanda yang
menjual perusahannya kepada orang cina karena merekalah yang kuat
ekonominya.
Pada masa pemerintahan cabinet burhanudin harahap dikirimkan
masalah finensial-ekonomi antara pihak Indonesia dengan pihak belanda,
hubungan Indonesia-belanda didasarkan atas hubungan bilateral. Sejak masa
demokrasi liberal, Indonesia aktif dalam menggalang solidaritas dan kerja sama
antar bangsa seperti konferensi Asia Afrika, koferensi LONDON Deklarasi
Djuanda.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kebijakan ekonomi Indonesia pada masa ini merupakan upaya untuk
menggantikan struktur perekonomian kolonial menjadi perekonomian nasional.
Di dalam sistem perekonomian Indonesia pada masa demokrasi liberal, banyak
sekali pengaruh buruknya bagi perekonomian Indonesia, namun berbagai
upayapun juga dilakukan untuk memperbaikinya. Bercermin dari sejarah ini,
Indonesia haruslah menjadi negara yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://wiragunas.blogspot.co.id/2015/06/perekonomian-indonesia-masa-demokrasi.html
makalah sejarah renita_amara
http://koran.republika.co.id/koran/203/137
http://www.babejoko.web.id/2011/06/16/ekonomi-pada-masa-demokrasi-libral.php

Anda mungkin juga menyukai