Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH BIOLOGI

KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP

Dosen Pengampu : Dr. Jafriati, S.Si, M.Si

Oleh

Wa Ode Elsa Marfi


J1A122201
Kelas D

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
limpahan dan karunia-Nya makalah yang berjudul “Kelangsungan Makhluk
Hidup” dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini kami buat sebagai kewajiban
untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi.
Melalui kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu hingga makalah ini dapat terselesaikan.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi informasi, susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima saran dan kritik dari
pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami sangat berharap bahwa semoga makalah ini dapat
memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan informasi bagi semua pihak.

Kendari, 9 Desember 2022

Wa Ode Elsa Marfi

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................ ii


DAFTAR ISI ...................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 1
1.3 Tujuan ...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kelangsungan Makhluk Hidup ................................ 2
2.2 Faktor-Faktor Kelangsungan Makhluk Hidup ........................... 2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................. 22
3.2 Saran ........................................................................................ 22
RANGKUMAN .................................................................................. 23
CONTOH SOAL ................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kita ketahui bahwa tidak ada makhluk hidup di muka bumi ini yang mampu
bertahan hidup tanpa mengalami kematian, karena setiap makhluk hidup memiliki
waktu kehidupan atau umur yang terbatas. Misalnya umur pohon kelapa jauh
lebih lama daripada umur pohon jagung. Bagaimanapun sempurnanya perawatan
suatu tanaman, jika tanaman tersebut telah mencapai batas usia maksimal maka
akan mati. Setiap makhluk hidup telah dibekali oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
dengan kemampuan untuk mempertahankan hidupnya dan menjaga keturunannya
supaya tetap lestari. Tetapi, karena keserakahan makhluk hidup yang lebih tinggi
tingkatnya dan ketidakpedulian manusia akan kelestarian lingkungan hidup telah
merusak ekosistem yang baik. Telah menjadi hukum alam bahwa makhluk yang
lemah akan dimangsa oleh makhluk yang lebih kuat, atau yang kita kenal dengan
hukum rimba.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu kelangsungan makhluk hidup?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kelangsungan makhluk
hidup?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kelangsungan makhluk hidup
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelangsungan
makhluk hidup

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kelangsungan Makhluk Hidup


Kelangsungan hidup makhluk hidup adalah kemampuan makhluk hidup
untuk menjaga keturunannya dan mempertahankan hidupnya agar tetap lestari.
Namun karena keserakahan makhluk hidup yang tingkatannya lebih tinggi dan
akibat ketidakpedulian manusia akan kelestarian lingkungannya telah banyak
merusak ekosistem yang ada. Bahkan sudah menjadi hukum alam, bahwa yang
lemah akan dimangsa makhluk hidup yang lebih kuat. Jenis makhluk hidup akan
lestari sampai saat ini karena makhluk hidup sebelumnya dapat bereproduksi dan
beradaptasi dengan lingkungannya.

2.2 Faktor-Faktor Kelangsungan Makhluk Hidup


Ada beberapa hal yang mempengaruhi kelangsungan hidup organisme yaitu
adaptasi, seleksi alam dan perkembangbiakan.
A. Adaptasi
1. Pengertian Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan hidupnya. Ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat
dilakukan, yaitu dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja
organ tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi perubahan lingkungan. Dari
pengertian adaptasi tersebut, ada tiga macam bentuk adaptasi, yaitu:
a. adaptasi fisiologi
b. adaptasi tingkah laku
c. adaptasi morfologi
Adaptasi terlihat dari adanya perubahan bentuk luar atau dalam suatu
makhluk hidup sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan tempat hidupnya.
Perubahan ini bersifat tetap dan khas untuk setiap jenis sehingga bisa diwariskan
kepada keturunannya.

2
2. Jenis-Jenis Adaptasi
a. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup melalui fungsi
kerja organ-organ tubuh supaya bisa bertahan hidup. Adaptasi ini berlangsung di
dalam tubuh sehingga sulit untuk diamati. Ikan air laut menghasilkan urine yang
lebih pekat dibandingkan dengan ikan sungai. Hal ini dikarenakan kadar garam air
laut lebih tinggi dari pada kadar garam air tawar. Tingginya kadar garam
menyebabkan ikan kekurangan air sehingga ikan harus banyak minum. Akibatnya,
kadar garam dalam darahnya menjadi tinggi sehingga untuk mengurangi
kepekatan cairan dalam tubuhnya, ikan mengeluarkan urine yang pekat.
Hewan-hewan herbivor beradaptasi terhadap makanan secara fisiologis.
Sapi, kambing, kerbau, dan domba merupakan hewan herbivor yang dapat
mencerna zat makanan di dalam lambung. Rayap dan Teredo navalis yang hidup
di kayu galangan kapal dapat mencerna kayu dengan bantuan enzim selulose.
Selain hewan, manusia dan tumbuhan dapat beradaptasi dengan lingkungannya
secara fisiologi. Tubuh manusia mampu menambah jumlah sel darah merah
apabila berada di pegunungan yang lebih tinggi. Hal tersebut dapat mengikat
oksigen lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh. Mata manusia
dapat menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Ketika di tempat
gelap, maka pupil kita akan membuka lebar. Sebaliknya di tempat yang terang,
pupil kita akan menyempit. Melebar atau menyempitnya pupil mata adalah upaya
untuk mengatur intensitas cahaya.
Jumlah sel darah merah orang yang hidup di daerah pantai lebih sedikit
dibandingkan orang yang tinggal di daerah pegunungan. Hal ini disebabkan
karena tekanan parsial oksigen di daerah pantai lebih besar dibandingkan daerah
pegunungan. Jika tekanan parsial oksigen rendah, maka dibutuhkan lebih banyak
sel darah merah untuk mengikat oksigen. Tekanan parsial oksigen adalah
perbandingan kadar oksigen di udara dibandingkan dengan kadar gas lain di
udara.
Bau yang khas pada bunga dapat mengundang datangnya serangga untuk
membantu penyerbukan. Bunga jenis ini menghasilkan madu atau nectar, dan

3
serbuk sarinya mudah melekat. Akar dan daun pada tumbuhan tertentu dapat
menghasilkan zat kimia yang berbau khas yang dapat menghambat tumbuhan lain
di dekatnya. Kedua contoh di atas termasuk dalam adaptasi fisiologi.

b. Adaptasi Tingkah Laku


Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan
mengubah tingkah laku supaya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Adaptasi tingkah laku dapat berupa hasil belajar maupun insting/naluri sejak lahir.
Terdapat dua macam tingkah laku, yaitu
1) Tingkah laku sosial, untuk hewan yang hidup berkelompok.
2) Tingkah laku untuk perlindungan.
Contohnya babi hutan akan menggali lubang persembunyian dengan
kukunya ketika melihat singa, trenggiling akan menggulung tubuhnya bila
bertemu musuh. Contoh lain adalah kamuflase, misalnya pada bunglon dan gurita.

Mimikri adalah kemampuan untuk meniru bentuk, suara, dan tingkah laku
seperti hewan lain sehingga akan dikira predator atau hewan yang beracun atau
berbahaya. Migrasi juga merupakan bentuk adaptasi tingkah laku dengan cara
bergerak dari satu kawasan ke kawasan lain dan kemudian kembali lagi. Hewan
bermigrasi dengan berbagai alasan antara lain memperoleh iklim yang baik,
makanan yang cukup, tempat yang lebih aman, dan kepentingan
perkembangbiakan.
Hewan yang hidup di daerah kutub atau daerah yang mengalami pergantian
empat musim yang perbedaan suhunya ekstrim, biasanya melakukan hibernasi.

4
Hibernasi adalah tidur dalam jangka waktu yang lama ketika suhu lingkungan
rendah. Aktivitas tubuh seperti denyut jantung dan napas sangat pelan sehingga
hanya memerlukan energi/makanan yang sedikit. Contohnya kelelawar, ular, dan
beruang kutub. Selama hibernasi hewan menggunakan lemak dalam tubuh sebagai
sumber energi.
Kucing mengincar mangsanya dengan cara mendekam. Ketika mangsa
mendekat dan lengah, maka kucing akan meloncat dan menerkam mangsanya.
Tingkah laku demikian untuk menghemat energi. Lain halnya dengan cicak. Cicak
akan memutuskan ekornya pada saat berada dalam ancaman. Paus naik ke
permukaan air ketika akan mengambil oksigen untuk pernapasannya. Hewan
rayap itu buta, untuk menemukan jalan dia membuat terowongan dari tanah yang
dapat menuntunnya menuju ke tempat makanan atau sarangannya.

c. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian makhluk hidup melalui perubahan
bentuk organ tubuh yang berlangsung sangat lama untuk kelangsungan hidupnya.
Adaptasi ini sangat mudah dikenali dan mudah diamati karena tampak dari luar.
Meskipun hewan dapat bergerak bebas, hewan juga melakukan beragam
adaptasi morfologi untuk menyesuaikan dengan tempat hidup dan jenis
makanannya. Adaptasi morfologi berupa penyesuaian tubuh hewan seperti ukuran
dan bentuk gigi, penutup tubuh, dan alat gerak hewan. Gigi disesuaikan dengan
jenis makanannya, sehingga gigi hewan pemakan daging berbeda dengan hewan
pemakan tumbuhan. Penutup tubuh seperti rambut, duri, sisik, dan bulu yang
tumbuh dari kulit disesuaikan dengan kondisi lingkungannya sehingga dapat
membantu hewan untuk tetap bertahan hidup. Contoh yang lain adalah variasi
tulang belakang dan sirip pada ikan pari disebabkan perbedaan suhu saat
pertumbuhannya, jenis kelamin kura-kura ditentukan oleh variasi temperatur saat
inkubasi (pengeraman), serta bentuk paruh dan kaki burung bervariasi sesuai
dengan jenis makanan dan habitatnya.

5
Adaptasi bentuk paruh burung berdasar jenis makanannya :

Keterangan gambar:
1) Burung pipit memiliki paruh yang pendek dan kuat. Bentuk paruhnya inilah
yang menunjukkan bahwa burung pipit adalah pemakan biji-bijian, karena
bentuk paruhnya dirancang untuk menghancurkan biji-bijian tersebut.
2) Burung elang mempunyai struktur paruh yang kuat, tajam dan juga
melengkung pada bagian ujungnya. Pada bentuk paruh seperti ini adalah
berfungsi untuk mencabik-cabik mangasanya.
3) Bebek memiliki bentuk paruh seperti sudu (sendok besar). Pada bentuk parh
yang seperti ini dirancang untuk mencari makanan pada tempat yang becek,
berlumpur dan berair.
4) Burung pelatuk memiliki bentuk paruh yang panjang, kuat dan runcing.
Bentuk paruh dari burung pelatuk ini dimaksudkan untuk mencari makanan
berupa serangga yang bersembunyi di kulit pohon, dalam celah-celah pohon
atau pada batang pohon yang sudah lapuk.
5) Burung kolibri memiliki bentuk paruh yang panjang dan juga runcing. Pada
bentuk paruh seperti ini memudahkan bagi burung dalam menghisap nektar
yaitu bahan utama untuk madu.
6) Burung pelikan memiliki bentuk paruh berkantong. Pada bentuk paruh yang
demikian memudahkan bagi burung pelikan dalam menangkap ikan di air.

6
Adaptasi bentuk kaki burung berdasarkan tempat hidupnya

Keterangan gambar :
1) Pada burung kakatua berfungsi untuk memanjat dan memegang makanan.
2) Kaki ayam berfungsi untuk mengais tanah saat mencari makanan.
3) Burung elang memiliki kaki yang kuat dan kuku yang tajam. Kaki ini
ditujukan untuk mencengeram mangsanya.
4) Burung pipit memiliki kaki yang langsing yang berfungsi untuk bertengger.
5) Kaki itik dan pelikan mempunyai selaput, untuk itu sangat cocok untuk
berenang di air.
6) Burung pelatuk pintar memanjat karena kakinya cocok untuk memanjat.

Serangga juga beradaptasi dengan lingkungan melalui bentuk organ


tubuhnya. Organ tubuh jangkrik dan belalang yang digunakan untuk beradaptasi
adalah mulut. Mulut kedua hewan tersebut mempunyai rahang bawah dan atas
yang kuat.
Selain hewan, tumbuhan juga beradaptasi dengan lingkungannya melalui
bentuk tubuhnya, yaitu:
1) Tumbuhan Xerofit
Tumbuhan xerofit memiliki struktur fisik yang sesuai untuk bertahan hidup
pada suhu yang ekstrim panas dan kekurangan air. Contohnya adalah kaktus dan
sukulen. Kaktus dapat bertahan hidup dalam kondisi kering. Bentuk adaptasinya
yaitu daun tidak berbentuk lembaran sebagaimana tumbuhan lainnya, tetapi
mengalami modifikasi menjadi duri atau sisik. Kaktus mampu menyimpan air
pada batangnya. Seluruh permukaannya dilapisi oleh lilin untuk mengurangi
penguapan. Sistem perakarannya panjang untuk mencapai tempat yang jauh yang
mengandung air.

7
2) Tumbuhan Hidrofit
Tumbuhan hidrofit adalah tumbuhan yang hidup di air. Adaptasi morfologi
yang dilakukan antara lain memiliki rongga udara di antara sel-sel tubuhnya
sehingga dapat mengapung. Daunnya lebar dan stomata terletak di permukaan
atas. Contoh tumbuhan hidrofit adalah kangkung, eceng gondok, dan teratai.

3) Tumbuhan Higrofit
Tumbuhan higrofit adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab dan
basah. Adaptasinya yaitu mempunyai daun yang tipis dan lebar.

B. Seleksi Alam
Dalam kehidupan sehari-hari, seleksi berarti pemilihan, dan alam
berarti segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup. Jadi, seleksi alam adalah
pemilihan makhluk hidup yang dapat hidup terus dan tidak dapat hidup terus yang
dilakukan oleh lingkungan sekitar dan terjadi secara alamiah. Bisa juga diartikan
sebagai musnahnya beberapa makhluk hidup karena tidak dapat menyesuaikan
diri.
1. Faktor penyeleksi alam
Seleksi alam ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah
sebagai berikut.
a. Suhu lingkungan
Di daerah dingin dijumpai hewan-hewan mamalia yang berbulu tebal,
sedangkan di daerah tropis hewan mamalianya berbulu tipis. Dalam hal ini, yang
menjadi faktor penyeleksi adalah suhu lingkungan. Karena hewan mamalia yang
berbulu tipis umumnya tidak akan bisa menyesuaikan diri pada lingkungan yang
bersuhu sangat rendah sehingga hewan tersebut akan tereliminasi dan punah.
Beruang kutub berbulu tebal untuk membuatnya tetap hangat. Selain bulunya,
beruang kutub juga mempunyai lapisan lemak yang digunakan untuk
menghangatkan tubuhnya.

8
b. Makanan
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan adalah kebutuhan
primer makhluk hidup. Makanan akan menjadi faktor penyeleksi jika terjadi
perebutan makanan. Makhluk hidup yang kuat dan mempertahankan makanannya
akan dapat berlangsung hidup, sebaliknya hewan yang lemah dan tidak mampu
bersaing dalam perebutan makanan akan tereliminasi dan punah

c. Cahaya matahari
Faktor matahari berhubungan dengan penyeleksian tumbuhan tingkat tinggi
yang berklorofil. Karena tumbuhan menggunakan cahaya matahari untuk
pembentukan makanan.

2. Kepunahan makhluk hidup


Berdasarkan temuan fosil-fosil, dapat diketahui bahwa banyak jenis
makhluk hidup yang hidup pada jaman dahulu tidak ditemukan lagi sekarang.
Tetapi ada juga yang masih hidup sampai sekarang yaitu capung. Capung adalah
hewan yang hidup pada jaman karbon sampai sekarang. Hewan lain yang hampir
mirip dengan hewan yang telah punah adalah kadal dan komodo. Ketiga hewan
tersebut adalah hewan yangtergolong dalam fosil hidup.Dinosaurus merupakan
contoh hewan yang telah punah. Para ilmuan berpendapat bahwa yang
menyebabkan kepunahan hewan ini adalah perubahan iklim. Iklim yang terganggu
akan menyebabkan kematian banyak jenis tumbuhan sehingga dinosaurus
herbivor tidak bisa mendapatkan makanan. Sedangkan Dinosaurus karnivor dapat
bertahan hidup untuk sementara. Tetapi dengan berjalannya waktu, hewan
karnivorpun mati.
Saat ini, tingkah laku manusia banyak mempengaruhi proses seleksi alam.
Perburuan liar, penangkapan, perusakan habitat, pencemaran lingkungan dapat
mempercepat laju seleksi yang tidak alami. Akibat rusaknya habitat, banyak
hewan liar yang harus bermigrasi ke daerah yang kurang sesuai dengan
lingkungan alaminya. Mereka harus berjalan berkilo-kilometer untuk memperoleh
makanan yang cukup. Di Indonesia, terdapat banyak tumbuhan dan hewan yang

9
hampir punah. Contohnya adalah harimau jawa, badak bercula satu, badak bercula
dua, dan burung jalak bali. Hewan yang hampir punah tersebut disebabkan karena
kerusakan habitat oleh manusia, perburuan liar, kemampuan adaptasinya rendah,
serta tingkat reproduksi yang rendah.
Bukti-bukti adanya Seleksi Alam, di antaranya adalah sebagai berikut:
a) Organisme memproduksi keturunannya lebih banyak daripada yang bertahan
hidup.
b) Ditemukan adanya variasi di antara individu-individu dalam satu jenis.
c) Beberapa variasi dari anggota populasi berhasil bertahan dan menghasilkan
keturunan lebih baik daripada yang lainnya.
d) Dengan berjalannya waktu, individu-individu anak memiliki variasi yang
menguntungkan, akan mendukung pertumbuhan populasi.

C. Perkembangbiakan Makhluk Hidup


Perkembangbiakan makhluk hidup dapat dipergunakan untuk
melangsungkan kehidupan. Karena bila tanpa perkembangbiakan, maka makhluk
hidup akan punah. Misalkan pada suatu perkebunan terdapat populasi belalang
yang terkena radiasi, sehingga belalang jantan menjadi mandul dan tidak dapat
melakukan perkawinan dengan belalang betina. Ketidakmampuan belalang untuk
berkembang biak akan menyebabkan belalang di perkebunan tersebut punah. Jadi,
belalang tersebut tidak dapat menjaga kelestarian jenisnya karena tidak mampu
berkembang biak.
Makhluk hidup ada yang mempunyai daya berkembang biak tinggi dan
rendah. Makhluk hidup yang mempunyai daya berkembang biak tinggi akan
mudah menjaga kelestarian hidupnya. Misalnya tikus, kucing, ilalang, dan enceng
gondok. Makhluk hidup yang mempunyai daya berkembang biak rendah sangat
sulit menjaga kelangsungan dan kelestarian jenisnya. Misalnya gajah, hanya
beranak sekali dalam dua tahun dan setiap kali beranak hanya seekor. Demikian
pula badak, komodo, kancil, burung merak, jerapah, harimau, dan ikan paus biru
yang hanya menghasilkan dua anak dalam waktu 10 tahun. Hewan yang memiliki
daya berkembang biak rendah merupakan hewan-hewan yang terancam

10
kelestariannya. Selain hewan, tumbuhan juga dilindungi oleh negara karena
kelangkaan dan daya berkembang biaknya rendah. Misalnya tumbuhan yang
dilindungi oleh negara adalah bunga bangkai (Refflesia Arnoldi), anggrek bulan
Ambon, kemang, kepuh, kayu ulin Kalimantan, kemenyan, dan gaharu dilindungi
oleh negara.
Ada dua cara perkembangbiakkan makhluk hidup yaitu vegetatif dan
generatif.
1. Perkembangbiakkan Vegetatif
Perkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang tidak
melibatkan sel kelamin atau tidak terjadi perkawinan. Perkembangbiakan ini
disebut perkembangbiakan aseksual. Ada dua macam perkembangbiakan
vegetatif, yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan.
a. Vegetatif alami
Perkembangbiakan vegetatif alami terjadi apabila berlangsung sewajarnya
tanpa campur tangan manusia. Macam-macam perkembangbiakkan vegetatif alami
yaitu,
 Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan digunakan untuk
menyimpan cadangan makanan dan membentuk umbi. Jika umbi ditanam,
tunas bisa tumbuh dan membentuk tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang
berkembangbiak dengan cara ini adalah kentang dan ubi jalar.

Tumbuhan Wortel Tumbuhan Kentang

 Umbi lapis
Umbi lapis merupakan sejenis umbi yang terbentuk dari tumpukan daun yang
tersusun rapat dalam format roset. Umbi lapis dipandang berbeda dari umbi
yang lainnya karena tidak mengakumulasi karbohidrat dalam bentuk

11
polisakarida. Pembesaran terjadi karena berkumpulnya cairan di sel-selnya.
Contohnya bawang putih, bawang merah dan lain sebagainya.

Tumbuhan Bawang Merah Tumbuhan Bawang Putih

 Umbi Akar
Umbi akar merupakan perubahan bentuk akar yang mengembang di dalam
tanah. Akar akan menyimpang cadangan makanan sehingga jika kita cabut
tanaman yang berkembangbiak dengan umbi akar, akarnya akar mengembang
dan panjang. Contohnya adalah wortel dan lobak

Tumbuhan Wortel Tumbuhan Lobak

 Akar Tinggal / Rhizoma


Akar tinggal merupakan perubahan akar yang menggelembung didalam tanah,
akar tersebut tumbuh menjadi batang dan daun. Akar selain sebagai tempat
berkembangbiak, berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Contoh
yang berkembangbiak dengan cara akar tinggal adalah: kunyit, temulawak,
lengkuas, dan kencur.

Tumbuhan Kunyit Tumbuhan Kencur

12
 Tunas
Tunas adalah bagian tumbuhan yang baru tumbuh dari kecambah atau kuncup
yang berada di atas permukaan tanah/media. Tunas dapat terdiri dari batang,
ditambah dengan daun muda, calon bunga, atau calon buah. Contohnya adalah
tanaman pisang, bambu dan tebu.

Tumbuhan Pisang Tumbuhan Bambu

 Tunas Adventif
Tunas adventif adalah tunas tumbuhan yang tumbuh pada tepi daun kemudian
akan tumbuh akar. Contohnya cocor bebek, kesemek dan sukun.

Tanaman Cocor Bebek Tanaman Kesemek

 Stolon atau geragih


Stolon adalah perkembangbiakan pada tumbuhan dengan memiliki batang kecil
yang dapat menjalar di atas permukaan tanah dan buah terdapat pada ujung
batang tersebut yang didapat digunakan sebagai calon individu baru.
Contohnya arbei, rumput teki dan pegagang

Tumbuhan Rumput Teki Tumbuhan Pegagang

13
 Spora
Spora merupakan jenis perkembangbiakan tumbuhan dengan menggunakan sel
yang ada pada tumbuhan tersebut dan bertindak sebagai alat untuk
berkembangbiak. Jenis tumbuhan ini berbentuk sangat halus mudah menjebar
oleh angin,air, binatang dan sebagainya. Tumbuhan ini hidup di daerah yang
lembab. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara spora adalah
lumut dan tumbuhan paku.

Tumbuhan Spora Tumbuhan Lumut

b. Vegetatif Buatan
Perkembangan vegetatif buatan adalah perkembanganbiakan tumbuhan tanpa
melalui proses penyerbukan atau perkawinan dan dalam perkembangbiakannya
dibantu oleh manusia. Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif buatan
bertujuan untuk menghasilkan calon tumbuhan baru yang memiliki bibit unggul,
berbuah dengan cepat, rasa buah sesuai keinginan dan tahan terhadap penyakit.
Contoh perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif buatan adalah mencangkok,
stek, merunduk, menempel, dan menyambung.
 Mencangkok
Mencangkok adalah kegiatan manusia dengan mengupas ranting pohon yang
sudah besar sampai terliat kambium, kambium pohon di tutup tanah, humus
dan dilapisi plastik lalu diikat. Agar lebih jelas mengenai proses mencangkok,
maka perhatikan gambar di bawah ini

14
Kegiatan mencangkok bertujuan untuk menghasilkan induk baru sesuai
dengan induknya dan berbuah tidak lama. Keuntungan dari mencangkok adalah
sebagai berikut :
1) Lebih cepat berbuah
2) Sifat sama dengan induknya
3) Pohon tidak terlalu tinggi.
Manfaat mengcangkok sangatlah besar bagi seseorang yang berbudidaya
tanaman yang menginginkan hal tersebut. Namun tidak semua tanaman tidak
bisa dicangkok. Tumbuhan yang dapat dicangkok hanya bisa tumbuhan yang
memiliki kambium. Selain keuntungan mencangkok ada kerugian dari
mencangkok yaitu
1) Pohon mudah roboh atau rentang tumbang
2) Tidak berumur panjang

 Stek
Kegiatan menanam pohon dengan memotong bagian tubuh tumbuhan lalu hasil
potongannya dinamakan stek. Stek dibedakan menjadi tiga macam. Yaitu : stek
batang, stek daun, dan stek tangkai.

1) Stek batang.
Stek batang adalah memotong batang tumbuhan yang sudah dewasa.
Kemudian hasil potongannya ditanam. Contoh tumbuhan yang dapat distek
batang adalah ketela/singkong dan tebu. Singkong selain di stek batang,
singkong juga dapat berkembangbiak dengan cara umbi akar. Singkong
menunjukkan dapat berkembangbiak dengan cara vegetatif alami dan
vegetatif buatan. Begitu juga dengan tebu. Tebu dapat selain dapat di stek
batang, tebu dapat berkembangbiak dengan cara tunas.

15
2) Setek daun
Stek daun adalah memotong daun tumbuhan yang sudah dewasa. Kemudian
hasil potongannya ditanam. Contoh tumbuhan yang dapat distek daun
adalah tumbuhan lidah mertua dan begonia.

 Merunduk
Merunduk adalah membengkokkan sebagian cabang kemudian
membenamkannya ke tanah. Tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara
merunduk yaitu tumbuhan yang mempunyai batang menjulur, lentur, dan dekat
dengan tanah.

tumbuhan yang akan merunduk memiliki batang yang lentur. Merunduk


dapat dilakukan dengan salah satu ranting dibengkokkan sampai tanah lalu
timbun dengan tanah. Dalam penimbunan bisa semua bagian ranting sampai
tanah, bisa juga sisakan ujungnya. Tunggu beberapa hari sampai ranting
menempel ketanah dan tumbuh tunasnya. Jika sudah muncul tunas dan calon
individu baru maka ranting tersebut akan mencari pohon sendiri. Tumbuhan
yang dapat merunduk contohnya adalah : apel, alamanda, anggur, arbei, dan
lain-lain.

 Menyambung

Tanaman yang digabungkan menjadi satu dapat tumbuh. Teknik


menggabungkan batang bawah dengan batang atas dua tanaman yang sejenis
dinamakan menyambung atau mengenten. Menyambung tumbuhan bertujuan

16
untuk menggabungkan sifat-sifat tanaman yang baik atau unggul sesuai yang
kita inginkan. Misal pemilik tumbuhan mengingikan rasa mangga harum manis
dengan mangga madu dalam satu pohon maka dapat digunakan dengan teknik
menyambung.
Tidak semua tumbuhan bisa disambung. Tumbuhan yang berkambium dan
berbatang keras yang bisa disambung. Jadi sebelum melakukan teknik
menyambung kita harus memperhatikan jenis tanamannya terlebih dahalu.
Tumbuhan yang dapat disambung antara lain: kopi, mangga, durian, singkong
dan lain-lain.

2. Perkembangbiakan Generatif
Perkembangbiakan secara generatif adalah proses perkembangbiakan
tumbuhan dengan cara pembuahan dan penyerbukan. Perkembangbiakan secara
generatif tumbuhan hanya terjadi pada tumbuhan yang memiliki organ reproduksi
seperti serbuk sari dan kepala putik.
Perkembangbiakan generatif disebut juga dengan perkembangbiakan
seksual, karena melibatkan sel-sel kelamin. Perkembangbiakan tersebut dimulai
dengan peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina yang kemudian
menghasilkan zigot. Zigot berkembang menjadi individu baru. Perkembangbiakan
pada tumbuhan didahului dengan peristiwa penyerbukan, kemudian diiringi
peristiwa pembuahan. Penyerbukan adalah peristiwa sampainya serbuk sari ke
kepala putik. Sampainya serbuk sari ketujuannya dibantu oleh angin, burung,
serangga, kelelawar, air, dan manusia. Sedangkan pembuahan adalah peleburan
antara sel sperma dan sel telur yang akan menghasilkan zigot dan berkembang
menjadi individu baru yang memiliki sifat bervariasi di antara kedua induknya.
a. Alat Perkembangbiakkan Generatif
Alat perkembangbiakan generatif pada tumbuhan terdapat di bunga. Setiap
tumbuhan memiliki bentuk dan susunan bunga yang berbeda. Namun
umumnya bagian bunga tersusun atas benang sari, putik, mahkota, baka biji,
kelopak, dasar bunga, dan tangkai bunga.

17
1. Benang Sari
Benang sari adalah organ reproduksi sel kelamin jantan pada bunga. Dalam
benang sari, setidaknya terdapat tiga bagian yaitu
o Kepala sari yaitu bagian yang ada di ujung tangkai sari. Dalam kepala
sari ada ruang khusus yang fungsinya sebagai penampung serbuk sari.
o Tangkai sari adalah bagian dari benang sari yang fungsinya untuk
membuat posisi kepala sari berada cukup tinggi dari bunga. Maka dari
itu, kepala sari lebih mudah terkena angin atau tersentuh oleh serangga
dan mempermudah serbuk sari bertemu putik. Sehingga bisa disimpulkan
bahwa tangkai sari berguna untuk membantu pernyerbukan tanaman.
o Tepung sari adalah benang sari yang terdiri dari sel kelamin jantang yang
digunakan untuk penyerbukan.
2. Putik
Bagian alat perkembangbiakan generatif lainnya putik. Organ ini merupakan
alat kelamin betina. Letaknya biasanya ada di tengah bunga. Adapun
bagian-bagian dari putik seperti berikut:
o Kepala putik adalah bagian yang ada di ujung putik.
o Tangkai putik adalah bagian dari putik yang berfungsi untuk
meninggikan posisi serta menopang kepala putik. Maka dari itu, proses
penyerbukan menjadi lebih mudah.
o Bakal buah adalah bagian dari putik yang mengandung sel telur. Jika
terjadi pembuahan, bakal buah akan berkembang menjadi buah.
3. Mahkota Bunga
Mahkota bunga merupakan bagian dari bunga yang biasanya memiliki
warna mencolok. Bagian ini berguna untuk menarik perhatian serangga,
sehingga mempermudah proses penyerbukan.
4. Bakal Biji
Bakal biji adalah bagian yang saat pembuahan akan berkembang menjadi
biji. Bagian ini berguna sebagai tempat pertemuan sel telur yang dibuahi
sebuk sari melalui penyerbukan.

18
5. Kelopak Bunga
Bagian alat perkembangbiakan generatif lainnya yaitu kelopak bunga.
Bagian ini merupakan bagian terluar yang menyelimuti mahkota saat masih
muncul. Fungsinya untuk melindungi mahkota ketika masih kuncup dan
akan terbukan saat mahkota mekar.
6. Dasar Bunga
Dasar bunga adalah bagian paling bawah dari bunga. fungsinya untuk
tempat melekat mahkota bunga.
7. Tangkai Bunga
Tangkai bunga adalah bagian bunga yang berada di bawah bunga. Bagian
ini menjadi pendukung terakhir dari cabang bunga.

b. Proses Perkembangbiakan Generatif


1. Perkembangbiakan Generatif Dengan Bantuan Angin
Cara berkembang biak dengan bantuan angin disebut juga sebagai
anemogami. Ciri-ciri perkembangbiakan generatif ini biasanya terjadi di
tumbuhan yang hidup di daerah kering atau tidak terlalu banyak air. Selain
itu, serbuk sarinya kering dan ukuran mahkota bunganya kecil. Pada proses
perkembangbiakan ini, angin akan menggerakan tubuh tumbuhan sehingga
benang sari jatuh ke putih. Maka dari itu, terjadilah pernyerbukan pada
tumbuhan. Contoh tanaman yang berkembang biak dengan bantuan angin
yaitu jagung dan rumput .
2. Perkembangbiakan Generatif Dengan Bantuan Hewan
Contoh perkembangbiakan generatif lainnya yaitu zoidiogami atau
perkembangbiakan dengan bantuan hewan. Ciri tanaman yang berkembang
biak dengan cara ini yaitu tanaman yang menghasilkan madu dan memiliki
aroma yang dibutuhkan hewan. Misalnya bunga Raflesia arnoldi yang
mengeluarkan aroma busuk. Aroma tersebut membuat lalat hinggap di
bunga tersebut. Kehadiran lalat tersebut membuat proses penyerbukan
bunga Raflesia arnoldi menjadi lebih cepat.

19
3. Perkembangbiakan Generatif Dengan Bantuan Air
Proses perkembangbiakan generatif juga bisa terjadi jika ada bantuan dari
air atau yang sering disebut hidrogami. Tanaman yang berkembang biak
dengan cara ini umumnya memiliki ciri seperti; seluruh tubuhnya tertutup
air, habitatnya di air, dan berperan sebagai produsen bagi hewan lain. Proses
perkembangbiakan ini dapat terjadi pada tanaman air seperti ganggang atau
alga. Penyerbukan pada ganggang terjadi ketika seluruh bagian dari tanaman
ini tertutup oleh air. Benang sari yang hanyut dalam air akan menempel
pada putik.
4. Perkembangbiakan Generatif Dengan Bantuan Manusia
Selain dengan bantuan angin, air, dan hewan ada juga tanaman yang
hanya bisa dikembangbiakan secara generatif dengan bantuan manusia.
Perkembangbiakan generatif dengan bantuan manusia disebut juga sebagai
antropogami. Contoh tanaman yang berkembang biak dengan cara ini antara
lain anggrek, vanili, dan salak. Pada tumbuhan anggrek, antropogami
dibutuhkan sebab tanaman ini hanya memiliki satu alat kelamin dalam satu
bunga. Sehingga untuk mempertemukan putik dengan benang sari butuh
bantuan manusia.
Perbedaan perkembangan vegetatif dan generatif pada
tumbuhan
Jenis
perkembangbiakan Keuntungan Kerugian
Generatif  Tidak mudah tumbang  Lama waktu untuk
 Tidak mudah terserang menghasilkan buah
penyakit  Sifat anak belum
tentu sama dengan
induk
Vegetatif  Waktu berbuah cepat  Mudah tumbang
 Sifat anak sama dengan  Mudah terserang
sifat induk penyakit

20
Perkembangbiakan vegetatif dan generatif juga terjadi di hewan. Hewan
hewan tingkat rendah dapat berkembang biak secara vegetatif dengan cara
membelah diri, yaitu pemisahan induk menjadi dua individu baru atau lebih yang
ukurannya hampir sama. Amoeba berkembang biak dengan cara membelah diri.
Pada vertebrata juga terjadi perkembangbiakan untuk melestarikan jenisnya.
Vertebrata berkembang biak secara generatif. Perkembangbiakan generatif pada
vertebrata terjadi secara periodik dan mempunyai siklus yang jelas. Hal ini sangat
memungkinkan hewan untuk menghemat energi dan menghasilkan keturunan
untuk kelangsungan hidup keturunannya.

21
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kelangsungan hidup makhluk hidup adalah kemampuan makhluk hidup
untuk menjaga keturunannya dan mempertahankan hidupnya agar tetap lestari.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi kelangsungan hidup organisme yaitu
adaptasi, seleksi alam dan perkembangbiakan.

3.2 Saran
Kita harus mnjaga kelangsungan makhluk hidup agar semua jenis hewan dan
tumbuhan dapat lestari dengan baik

22
RANGKUMAN
Ada beberapa hal yang mempengaruhi kelangsungan hidup organisme yaitu
adaptasi, seleksi alam dan perkembangbiakan. Adaptasi adalah kemampuan
makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya, ada tiga
macam bentuk adaptasi, yaitu adaptasi fisiologi, adaptasi tingkah laku, dan
adaptasi morfologi. Seleksi alam adalah pemilihan makhluk hidup yang dapat
hidup terus dan tidak dapat hidup terus yang dilakukan oleh lingkungan sekitar
dan terjadi secara alamiah. Bisa juga diartikan sebagai musnahnya beberapa
makhluk hidup karena tidak dapat menyesuaikan diri. Seleksi alam ditentukan
oleh beberapa faktor, yaitu suhu lingkungan, makanan, dan cahaya matahari.
Perkembangbiakan makhluk hidup dapat dipergunakan untuk melangsungkan
kehidupan. Karena bila tanpa perkembangbiakan, maka makhluk hidup akan
punah. Ada dua cara perkembangbiakkan makhluk hidup yaitu vegetatif dan
generatif.

Contoh Soal Pilian ganda


1. Berikut adalah penyebab punahnya suatu makhluk hidup, kecuali ....
a. adanya perkembangbiakan rendah
b. adanya seleksi alam
c. rebutan makanan
d. bentuk organ sesuai dengan lingkungan

2. Tujuan rayap memakan kembali kulitnya adalah ....


a. mendapatkan flagellata
b. memenuhi kebutuhan makanan
c. menjaga metabolisma tubuh
d. adaptasi

3. Berikut ini adalah upaya yang dapat dilakukan makhluk hidup untuk
melestarikan jenisnya, kecuali ....
a. penyesuaian diri

23
b. adaptasi
c. reproduksi
d. iritabilitas

4. Yang merupakan contoh adaptasi tingkah laku adalah ....


a. urine yang pekat pada ikan air laut
b. cicak memutuskan ekornya
c. rayap memerlukan enzim selulosa
d. kaktus mempunyai batang yang tebal

5. Salah satu pernyataan berikut yang termasuk perkembangbiakan vegetatif


alami adalah ....
a. biji mangga tumbuh menjadi pohon
b. biji kedelai tumbuh menjadi kecambah
c. Zia menanam tunas bunga mawar
d. Evi menanam kunir dengan membenamkan rhizomanya

6. Adanya gelembung udara pada enceng gondok adalah contoh dari adaptasi ....
a. Fisiologi
b. Morfologi
c. tingkah laku
d. penyesuaian dengan lingkungan air

7. Contoh tumbuhan yang hampir punah karena daya berkembang biaknya rendah
adalah…
a. pinus merkusi
b. Pusa paradisiacal
c. Ginkgo biloba
d. Raflesia Arnoldi

24
8. Itik memiliki paruh seperti sekop. Hal ini merupakan adaptasi untuk ....
a. mempertahankan diri dari musuh
b. mengambil air dan menyesuaikan dengan lingkungannya
c. mendapatkan makanan yang cocok
d. menyesuaikan mengambil makanan dalam lumpur

9. Urutan kejadian yang benar adalah ....


a. evolusi-adaptasi-seleksi alam-spesies baru
b. adaptasi-spesies baru-seleksi alam-evolusi
c. seleksi alam-adaptasi-evolusi-spesies baru
d. spesies baru-evolusi-seleksi alam-adaptasi

10. Hal berikut merupakan penyebab menurunnya tingkat populasi suatu


makhluk hidup, kecuali ....
a. perburuan oleh manusia
b. perubahan habitat
c. daya berkembang biak tinggi
d. daya berkembang biak rendah

Kunci Jawaban
1. c
2. a
3. d
4. b
5. d
6. b
7. d
8. d
9. a
10. c

25
DAFTAR PUSTAKA

Prabowo, Dwi. 2016. “Kelangsungan Makhluk Hidup”,


https://unitedscience.wordpress.com/ipa-3/kelangsungan-hidup-makhluk-
hidup/, Diakses pada 9 Desember 2022.
Ramadhani, Sri. 2019. “Seleksi Alam”, https://rimbakita.com/seleksi-alam/,
Diakses pada 18 Desember 2022.
Zamzami, Agung. Sri TM., dan Agus S. 2021. Buku Ajar Mengenal
Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan. Sukabumi : Fanha Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai