Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

“ADAPTASI DAN SELEKSI ALAM”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kajian Sains


Dosen pengampu : Dina Liana, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :
Septia Nurdalisyah ( NIM : 12092021020178 )
Siti Khairiah ( NIM: 12092021020181 )
Sofi Cahyati ( NIM: 12092021020184 )
Tirlawati ( NIM : 12092021020190 )

Semester/kelas/jurusan : II/C/PGMI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI )


AULIAURRASYIDIN TEMBILAHAN
TAHUN AKADEMIK 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT

karena atas limpahan dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas yang

di berikan oleh dosen yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan makalah

dengan judul “ Adaptasi dan Seleksi Alam ”.

Makalah ini kami susun guna menyelesaikan tugas kelompok dari mata

kuliah Kajian Sains. Adapun ruang lingkup pembahasan dalam makalah ini

meliputi: Hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungannya, ciri-ciri

khusus yang dimiliki hewan, dan ciri-ciri khusus tumbuhan.

Dengan kemampuan yang sangat terbatas dan makalah ini masih jauh dari

sempurna, baik dalam pengetikan maupun isinya, oleh karena itu kami

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

makalah ini.

Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada anggota kelompok yang

sudah membantu dalam menyusun makalah ini sehingga terselesaikan tepat

waktu. Semoga makalah ini memberikan maanfaat untuk pengembangan wawasan

mahasiswa.

Tembilahan, 09 Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2

C. Tujuan ................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Adaptasi............................................................................................... 3

B. Macam-Macam Adaptasi ....................................................................................... 4

C. Hubungan Ciri Khusus Hewan Dengan Lingkungan .............................................. 16

D. Hubungan Ciri Khusus Tumbuhan dan Lingkungan............................................... 18

E. Pengertian Seleksi Alam ........................................................................................ 19

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 23

B. Saran ..................................................................................................................... 24

DAFTARPUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Individu merupakan organisme tunggal, tanpa bantuan dari orang lain

kita tidak bisa hidup sempurna. Jika diperhatikan hewan-hewan yang ada di

sekitar kita, kita akan melihat bahwa setiap hewan diciptakan Tuhan dengan unik.

Makhluk hidup (manusia, hewan, tumbuhan) selalu berkembang selama berjuta

juta tahun. Ini menunjukkan bahwa perkembangan makhluk hidup dari nenek

moyang terdahulu terus berkesinambungan hingga sekarang dengan berbagai

proses yang dilewati.

Baik mamalia besar seperti gajah, kerbau, kuda hingga serangga kecil

seperti lebah dan kupu-kupu diberi Tuhan kemampuan dan bentuk tubuh yang

paling sesuai dengan tempat dan cara hidupnya. Selama kehidupan masih tetap

berlangsung , kejadian-kejadian alam akan terus menyertai aktifitas kehidupan

setiap organisme yang ada di dunia.

Keadaan ini dapat diartikan bahwa alam telah melakukan seleksi

terhadap organisme yang ada di dalamnya. Apabila organisme mampu beradaptasi

maka, organisme tersebut akan dapat bertahan hidup. Tetapi, bagi organisme yang

tidak mampu beradaptasi akan mati dan akhirnya punah. Peristiwa inilah yang

sering disebut seleksi alam.


B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan adaptasi ?

2. Apa saja macam-macam adaptasi ?

3. Apa hubungan ciri khusus tumbuhan dengan lingkungan ?

4. Apa yang dimaksud seleksi alam ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian adapatsi

2. Untuk mengetahui macam-macam adaptasi

3. Untuk mengetahui hubungan ciri khusus tumbuhan dengan lingkungan

4. Untuk mengetahui pengertian seleksi alam


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Adaptasi

Fakta tentang makhluk hidup, sebagaimana disebutkan dalam Al-qur’an,

firman Allah surah An-Nuur ayat 45:

Artinya: “Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka

sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian

berjalan dengan kedua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat

kaki. Allah menciptakan apa yang di kehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha

Kuasa atas segala sesuatu”.

Dalam tafsir Jalalain menjelaskan bahwa:

“(Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan) maksudnya makhluk

hidup (dari air) yakni air mani, (maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan

di atas perutnya) seperti ulat dan binatang melata lainnya, (dan sebagian berjalan

dengan dua kaki) seperti manusia dan burung, (sedangkan sebagian yang lain

berjalan dengan empat kaki) seperti hewan liar dan hewan ternak, (Allah

menciptakan apa yang dikehendaki-Nya , sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas

segala sesuatu)”.
Makhluk hidup memerlukan lingkungan yang sesuai agar dapat bertahan

hidup dengan baik. Namun, lingkungan tidak selamanya tetap tetapi selalu

berubah-ubah setiap waktu. Kemampuan untuk menanggapi adanya perubahan

lingkungan luar organisme agar terus hidup disebut dengan adaptasi. Adaptasi

adalah suatu penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan, penyesuaian ini

dapat berarati mengubah diri makhluk hidup sesuai dengan keadaan lingkungan,

juga dapat berarti mengubah lingkungan sesuai dengan kebutuhan.

Kemampuan beradaptasi dapat timbul pada masing-masing makhluk,

ketika mereka menghadapi kondisi yang mau tidak mau harus dihadapi dan

memang benar-benar tidak dapat keluar dari kondisi dan lingkungan itu.

B. Macam-Macam Adaptasi

Ada beberapa jenis adaptasi makhluk hidup terhadap alam dan lingkungan

sekitarnya, di antaranya adalah:

1. Adaptasi Morfologi

2. Adaptasi Fisiologis

3. Adaptasi Tingkah Laku

Namun demikian, tidak semua makhluk hidup melakukan ketiga adaptasi

secara bersamaan. Kadang hanya melakukan adaptasi morfologi saja atau hanya

melakukan adaptasi tingkah laku saja atau hanya melakukan adaptasi fisiologi

saja.
1. Adaptasi Morfologi (Penyesuaian bentuk tubuh)

Adaptasi morfologi adalah kemampuan menyesuaikan diri

berdasarkan perubahan bentuk tubuh atau alat-alat tubuh makhluk hidup.

Kebutuhan hidup yang beraneka ragam, disesuaikan dengan kemampuan

dan keinginan menyebabkan makhluk hidup merubah bentuk tubuh dan

alat-alat tubuhnya. Penyesuaian bentuk tubuh dan alat-alat tubuh mudah

dilihat walaupun mereka masih satu jenis.

a. Adaptasi Morfologi pada hewan

Yaitu bentuk paruh burung, bentuk mulut serangga, bentuk gigi hewan

darat, bentuk kaki hewan dan bentuk tubuh hewan laut.

1) Adaptasi morfologi pada bentuk paruh burung

Paruh burung tampak berbeda-beda bentuknya ini tergantung

makanan yang dikonsumsi burung diantaranya biji, buah,, serangga, ikan,

dan madu.

 Paruh burung pelikan

Paruh burung pelikan berbentuk panjang dan lebar. Paruh ini

digunakan untuk mencari dan memakan ikan yang ada di dalam air.

 Paruh burung nuri

Paruh burung nuri yang berbentuk pendek, runcing dan kuat

digunakan untuk biji-bijian.


 Paruh burung elang

Paruh burung elang berbentuk runcing, kuat dan tajam digunakan

untuk merobek dan memakan daging mangsanya.

 Paruh burung kiwi

Paruh burung kiwi berbentuk agak runcing untuk memakan

serangga kecil yang menjadi santapannya.

 Paruh itik

Paruh itik berbentuk seperti sisir diguakan untuk memakan hewan

yang ada di rawa-rawa seperti alga dan udang-udang kecil.

 Paruh burung kolibri

Paruh burung kolibri berbentuk kecil dan panjang digunakan untuk

memakan madu.

2) Adaptasi morfologi pada bentuk mulut serangga

 Mulut nyamuk

Nyamuk memiliki mulut sebagai penusuk dan penghisap.

 Mulut lalat

Lalat memiliki mulut sebagai penjilat.

 Mulut belalang

Belalang mempunyai mulut seperti penggigit.


 Mulut lebah

Lebah memiliki alat seperti penjilat dan penghisap

3) Adaptasi mofologi pada bentuk gigi hewan darat

 Gigi hewan karnivora

Hewan karnivora adalah pemakan daging. Untuk menyesuaikan

dengan makanannya, bentuk gigi hewan karnivora adalah runcing dan

besar. Gigi seperti ini disebut taring yang berfungsi untuk menangkap dan

mengoyakkan mangsanya.

 Gigi hewan mamalia

Hewan mamalia mempunyai gigi geraham depan dan geraham

belakang. Bentuknya lebar dan datar. Gigi ini berfungsi untuk mengunyah

dan menggilas makanannya, seperti daun dan rumput.

4) Adaptasi morfologi pada bentuk kaki hewan

 Kaki burung pemanjat

Burung yang memiliki kaki pemanjat salah satunya burung

kakaktua. Kaki burung kakaktua mempunyai dua jari didepan dan dua jari

di belakang yang berguna untuk memanjat.


 Kaki burung perenang

Jenis burung yang mempunyai kaki perenang adalah bebek. Di

antara jari kaki bebek terdsapat selaput yang dapat membantu bebek

berenang di air.

 Kaki burung petengger

Burung yang mempunyai jenis kaki petengger salah satunya yaitu

burung pipit. Jarinya yang panjang-panjang, terletak pada bidang yang

datar sehingga burung pipit dapat bertengger di ranting-ranting hewan.

 Kaki burung pejalan

Ayam adalah salah satu jenis burung yang masuk ke dalam kaki

pejalan. Kakinya berbentuk panjang dan tegap sehingga ia dapat berjalan

di darat tanpa mengalami kesulitan.

 Kaki perenang anjing laut dan kura-kura

Anjing laut dan kura-kura selain hidup di laut juga dapat hidup di

darat. Kemampuan adaptasinya itu dapat dilihat pada kakinya. Kaki kura-

kura dan anjing laut seperti sirip ikan yang panjang dan lebar yang

berfungsi untuk berenang di laut dengan cepat.

 Kaki pemanjat dan perayap

Beberapa hewan mempunyai kaki yang berfungsi untuk

menyesuaikan tempat-tempat yang tinggi. Kaki mereka dapat memanjat

dengan cepat tanpa jatuh, bahkan tampak menempel. Pada kaki hewan ini

terdapat alat penancap yang banyak dan mirip seperti bulu. Jumlah bulu

pada kaki tersebut banyak dan runcing , namun halus. Contoh hewan yang

pemilik kaki pemanjat seperti cicak, tokek, laba-laba, semut dan lain-lain.
 Kaki peloncat

Ada beberapa hewan yang memiliki kaki peloncat yaitu katak,

belalang, dan jangkrik. Ukuran kaki belakang hewan ini lebih panjag

dibanding dengan ukuran kaki depannya. Dengan kakinya ia dapat

berjalan dengan cara melompat untuk mencapai tempat yang ia tuju

dengan cepat.

5) Adaptasi morfologi pada bentuk tubuh hewan laut

Yaitu ikan yang mempunyai bentuk tubuh yang menyerupai

torpedo (streamline) sehingga ikan dapat menjaga keseimbangan di dalam

air. Ikan juga mempunyai sirip yang digunakan untuk berenang.

b. Adaptasi morfologi pada tumbuhan

Tumbuhan melakukan adaptasi morfologi karena faktor habitat.

Bila diamati berdasarkan habitatnya, tumbuhan dibagi menjadi tiga yaitu

xerofit, higrofit dan hidrofit.

 Xerofit

Xerofit adalah tumbuhan yang hidup di daerah yang kering.

Tumbuhan ini sering ditemukan di daerah gurun dan gersang. Contoh

tumbuhan ini adalah kaktus. Ciri-ciri tumbuhan yang termasuk dalam

xerofit adalah:

o Daunnya kecil, tebal dan berlapis lilin berfungsi untuk mengurangi

proses penguapan melalui daun.


o Batangnya berbentuk seperti spon yang berfungsi untuk menahan

air dalam batang.

o Akarnya panjang dan banyak, berfungsi untuk memperluas bidang

penyerapan.

 Higrofit

Higrofit adalah tumbuhan yang hidup di tanah yang lembab. Salah

satu contoh tumbuhan ini adalah talas. Ciri-ciri tumbuhan yang termasuk

dalam higrofit adalah:

o Daunnya lebar, tipis, dan mempunyai banyak stomata, berfungsi

untuk memperbanyak penguapan.

o Batangnya berongga udara, berfungsi untuk saluran udara serta

mengurangi kadar air dalam batang.

o Akarnya pendek, berfungsi untuk mempersempit bidang

penyerapan.

 Hidrofit

Hidrofit adalah tumbuhan yang hidup di air. Tumbuhan yang

termasuk dalam hidroAfit sering ditemukan di danau, rawa-rawa dan

daerah berair lainnya. Contoh tumbuhan ini adalah teratai, kangkung, dan

lain-lain. Ciri-ciri tumbuhan yang termasuk dalam hidrofit adalah:

o Daunnya lebar, tipis dan banyak stomata.

o Batangnya berongga udara.

o Akarnya pendek.
2. Adaptasi fisiologi ( penyesuaian fungsi alat tubuh )

Adaptasi fisiologi adalah cara makhluk hidup untuk menyesuaikan

diri terhadap lingkungannya dengan melalui fungsi kerja di organ

tubuhnya yang bertujuan supaya bisa tetap bertahan hidup. Adaptasi ini

bisa dalam bentuk enzim yang di dapatkan dari suatu organisme. Tetapi

adaptasi fisiologi bisa bersifat reversible (bisa kembali pada kondisi awal).

a) Toredo navalis

Toredo navalis adalah sejenis udang yang menyerupai cacing. Ia

mempunyai kemampuan beradaptasi fisiologi terhadap makanannya. Alat

tubuhnya mempunyai enzim selulase untuk mencerna makanan yang

berupa kayu kapal di pelabuhan atau tiang-tiang kayu di dermaga.

b) Ikan di laut

Ikan-ikan yang hidup di laut mempunyai kemampuan beradaptasi

fisiologi terhadap habitatnya. Ia mengeluarkan urine yang lebih pekat

dibanding dengan ikan yang hidup di air tawar. Hal ini dilakukan karena

berusaha menyesuaikan diri dari tekanan osmosis air terhadap tekanan

osmosis dalam tubuh.

c) Hewan herbivora

Kemampuan beradaptasi fisiologi oleh makhluk herbivora

digunakan saat mencerna makanannya. Ia menggunakan alat tubuhnya

untuk menghasilkan enzim selulase. Enzim ini berfungsi membantu

mencerna makanan yang ada di dalam tubuhnya.


d) Unta

Unta dapat melakukan adaptasi fisiologi karena pada tubuhnya

terdapat punuk yang tampak menonjol. Alat tubuh iini mempunyai fungsi

sebagai penyimpan air. Saat unta minum, air tidak langsung masuk

kedalam bagian pencernaan, tetapi air disimpan terlebih dahulu di dalam

punuk. Oleh karena itu, unta merupakan hewan yang paling lama bertahan

di padang pasir.

e) Ular

Ular melakukan adaptasi fisiologi untuk melindungi diri dan

mencerna makanannya. Di dalam tubuhnya ular memperoses zat dan

menghasilkan cairan bernama (bisa). Cairan ini mampu untuk

melumpuhkan musuhnya hingga tewas. Cairan ini dikeluarkan melalui

taringnya saat taringnya menancap ditubuh mangsanya. Ular mempunyai

kemampuan menelan mangsanya yang besar, walaupun tulang mangsanya

besar tubuh ular yang memiliki enzim dapat mencerna tulang-tulang itu.

f) Belut

Belut adalah hewan yang suka hidup di dalam lumpur yang mana

untuk menyesuaikan diri dari lingkungannya. Tubuh belut mengeluarkan

cairan di tubuhnya yang membuat tubuhnya menjadi licin bila dipegang.

Meskipun begitu tubuh belut yang diselimuti cairan tampak tetap bersih

walaupun hidupnya di lumpur.


g) Kucing

Kucing menyesuaikan diri dengan lingkungannya yaitu memiliki

kuku yang tajam serta taring yang kuat dan runcing yang berfungsi untuk

mencari makan dengan cara berburu. Ia berburu tikus atau hewan kecil

lainnya. Kucing menyesuaikan dirinya dengan cara:

o Memiliki bantalan kaki agar saat mengendap-endap tidak

mengeluarkan suara

o Memiliki otot kaki yang kuat

o Pupil mata bisa membesar dan mengecil agar saat gelap dapat

melihat mangsanya

o Memiliki kumis di sekitar hidungnya untuk mendeteksi keadaan

lingkungan di sekitarnya

o Memiliki indra penciuman dan pendengaran yang tajam

o Memilki alat keseimbangan di telinga bagian dalam agar saat jatuh

masih tetap bisa bertumpu pada kakinya

3. Adaptasi Tingkah laku

Adaptasi tingkah laku merupakan kemampuan makhluk hidup

menyesuaikan diri berdasarkan tingkah lakunya, selain itu makhluk hidup

juga melakukan adaptasi tingkah laku untuk menyesuaikan dengan jenis

makanannya. Beberapa contoh adaptasi tingkah laku :


a) Mimikri

Mimikri adalah perubahan warna kulit sesuai warna

lingkungannya. Ini berguna untuk mengelabui musuhnya. Contoh hewan

yang melakukan mimikri adalah bunglon.

b) Autotomi

Autotomi adalah cara hewan memutuskan ekornya. Contoh hewan

yang melakukan autotomi adalah cicak. Dalam keadaan bahaya cicak

mengelabui musuhnya dengan cara memutuskan ekor sehingga perhatian

pemangsa akan tertuju pada ekor yang putus tersebut. Kesempatan itu

yang digunakan cicak untuk menghindarkan diri dari kejaran pemangsa

c) Hibernasi

Hibernasi adalah suatu tidur khusus pada hewan yang berfungsi

untuk bertahan hidup. Pada musim dingin adalah musim yang sangat sulit

bagi hewan. Beberapa hewan melewatinya dengan tidur khusus sampai

musim panas tiba. Ciri-ciri hewan yang melakukan hibernasi, yaitu suhu

tubuh rendah serta detak jantung dan pernafasan sangat lambat. Tujuannya

untuk menghindari cuaca yang sangat dingin, kekurangan makanan dan

menghemat energi. Contoh hewan yang melakukan hibernasi adalah

beruang, kura-kura, siput, dan lain-lain.

d) Estivasi

Dibeberapa belahan dunia, cuaca yang paling buruk adalah cuaca

musim panas. Beberapa hewan bergerak mencari tempat perlindungan dan


tidur. Tidur dimusim panas ini yang disebut estivasi. Tujuan hewan

melakukan estivasi adalah untuk menghindari panas yang tinggi dan

kekurangan air. Contoh hewan ini adalah lemur kerdil, kelelawar, dan lain-

lain.

e) Adaptasi tingkah laku pada rayap

Rayap adalah golongan serangga penghancur kayu. Rayap mampu

mencerna kayu bukan karena mempunyai enzim yang dapat mencerna,

melainkan karena didalam ususnya terdapat hewan flagellata yang mampu

mencerna kayu dan menghasilkan enzim selulose. Secara periodik, rayap

mengalami pengelupasan kulit. Pada saat kulit mengelupas, usus bagian

belakang ikut terkelupas sehingga flagellata turut terbawa oleh usus.

Untuk mendapatkan kembali flagellata rayap biasanya memakan kembali

kelupasan kulitnya.

f) Adaptasi tingkah laku pada mamalia air

Hewan vertebrata dari golongan mamalia dan reptilia yang hidup

didalam air tetap bernafas didalam air dengan paru-paru. Contohnya paus

dan lumba-lumba. Setiap saat mereka akan mucul kepermukaan air untuk

menghirup udara sebanyak-banyaknya sampai paru-parunya penuh setelah

itu mereka akan menyelam kembali kedalam air dengan udara sebanyak

itu bisa mampu bertahan selama kira-kira setengah jam didalam air. Pada

saat muncul kembali dipermukaan air, hasil oksidasi biologi dihembuskan

melalui lubang hidung, seperti pancuran air mancur.


C. Hubungan ciri khusus hewan dengan lingkungan

Untuk memenuhi kebutuhannya hewan mempunyai ciri khusus yang

berkaitan dengan lingkungan. Beberapa hewan yang memiliki ciri khusus yaitu:

1. Cicak

Ciri khusus hewan cicak yang sangat identik adalah memiliki telapak kaki

dengan sistem perekat. Sistem perekat pada cicak ini dibangun oleh telapak kaki

yang beralur paralel. Ciri khusus hewan cicak selanjutnya adalah kemampuannya

untuk memutuskan ekor. Hal ini dilakukan cicak untuk melindungi dirinya dari

serangan musuh. kemampuan uniknya ini memiliki nama lain autotomi atau

memutuskan ekor. Cicak bisa memutuskan ekor dikarenakan dirinya memiliki

Modulla Spinalis atau bagian dari saraf pusat cicak yang memanjang dari kepala

hingga ekor.

Ciri khusus hewan cicak yang unik lainnya adalah memiliki lidah yang

panjang dan lengket. Kondisi fisiknya ini berfungsi untuk memperoleh makanan.

Bentuk lidahnya ini digunakan untuk menangkap mangsa berupa serangga yang

terbang. Biasanya cicak makan serangga seperti nyamuk.

2. kelelawar

Kelelawar (Chiroptera) merupakan salah satu kelas Mamalia yang

memiliki sayap di kedua sisi kanan dan kiri tubuhnya. memiliki kemampuan

terbang sempurna bahkan dapat melakukan hovering atau dapat terbang ditempat

dan terbang mundur. Tubuh kelelawar berbentuk seperti tikus dan biasanya

ditutupi dengan bulu halus.


Hampir semua kelelawar aktif di malam hari dan banyak yang hidup di gua.

Meskipun mereka melihat dengan baik, mereka lebih mengandalkan pendengaran,

menggunakan ekolokasi atau mengeluarkan bunyi dan mendengarkan pantulan

bunyi tersebut yang dipantulkan oleh objek-objek yang ada di sekitarnya.untuk

menghindari tabrakan dan untuk menangkap serangga yang sedang terbang.

Kelelawar mengeluarkan suara bernada tinggi (hingga 100.000 hertz) yang

bergema dari objek yang ditemuinya. Gema memberikan informasi kepada

kelelawar tentang ukuran, bentuk, dan jarak benda.

3. bebek

Bebek adalah hewan yang banyak menghabiskan waktu di air. Agar bisa

berenang, bebek menggunakan kakinya yang berselaput. Selaput di antara jari-jari

kakinya bisa melebar dan membantu bebek berenang di air. Selain dibantu oleh

kaki, pergerak bebek di air juga terbantu oleh bulunya. Bulu bebek anti-air karena

mengandung minyak. Minyak dari kelenjar ini digosok-gosokkan ke sekujur

bulunya menggunakan paruhnya. Aktivitas ini disebut preening. Selain itu, ketika

berenang di air yang dingin atau saat musim dingin, bulu yang kering menjaga

tubuh bebek tetap hangat.

Berbeda dengan ayam yang tak bisa terbang, sebagian besar bebek bisa

terbang. Di negara empat musim, bebek bermigrasi di musim dingin ke tempat

yang lebih hangat. Bebek memiliki paruh yang lebar, pipih, panjang. Bentuknya

seperti sudu. Paruh ini memudahkan bebek mencari makan di lumpur.


D. Hubungan ciri khusus tumbuhan dengan lingkungan

Untuk memenuhi kebutuhannya tumbuhan mempunyai ciri khusus yang

berkaitan dengan lingkungan. Beberapa tumbuhan yang memiliki ciri khusus

yaitu:

1. Tumbuhan teratai

Teratai mempunyai daun yang lebar dan umumnya berbentuk bulat serta

memiliki stomata. Tumbuhnya didasar air dan tangkai daun umumnya tumbuh

menjalar. Memiliki daun yang lebar dapat memudahkan penguapan air secara

fotosintesis. Bunga teratai berbentuk seperti cawan dan biasanya berwarna putih,

kuning, atau merah muda. Teratai memiliki batang yang berongga yang digunakan

sebagai jalan udara sehingga tetap dapat bernafas meskipun berada didalam air.

2. kantung semar

kantung semar merupakan tumbuhan pemakan serangga. Tempat hidupnya

dirawa-rawa. Serangga diperlukan oleh kantung semar untuk memenuhi nitrogen

yang tidak banyak dikandung oleh rawa-rawa. Daun kantung semar berbentuk

seperti piala yang pada dindingnya menghasilkan cairan manis sebagai bahan

pembuat madu selain itu juga berfungsi sebagai pelarut serangga untuk diserap

nitrogennya. oleh karena itu, kantung semar disebut juga hewan insektisora.

3. Tumbuhan kaktus

Tumbuhan kaktus mampu tumbuh di daerah panas dan dingin. Kaktus

mempunyai batang yang berfungsi sebagai penyimpan air. ketika hujan turun

kaktus menyerap air sebanyak-banyaknya. Akar-akar samping pada kaktus


mengisap air hujan sebelum air itu menguap untuk disimpan pada batang kaktus

yang berkulit tebal. Batang kaktus membengkak setelah hujan turun, sebaliknya

batang kaktus mengkerut ketika air telah dipakai terutama pada musim kering.

Tumbuhan kaktus tampaknya tidak berdaun, tetapi sebenarnya kaktus memiliki

daun yang mengalami perubahan bentuk (modifikasi) menjadi duri. Bentuk daun

yang demikian berguna mengurangi penguapan.

E. Pengertian Seleksi Alam

Mengenai seleksi alam, telah dijelaskan dalam Al-qur’an surah Al-anbiya

ayat 35:

Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu

dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan

hanya kepada kami lah kalian dikembalikan”.

Dalam tafsir Jalalain menjelaskan bahwa:

“(Tiap- tiap yang berjiwa itu akan merasakan mati ) di dunia (dan kami akan

menguji kalian) mencoba kalian (dengan keburukan dan kebaikan) seperti miskin,

kaya, sakit, dan sehat (sebagi cobaan) kalimat ini menjadi Maf’ul Lah, maksudnya

supaya kami melihat, apakah mereka bersabar dan bersyukur ataukah tidak. (Dan
hanya kepada kami lah kalian dikembalikan) kemudian kami akan membalas

kalian,”

Ayat inilah yang menjelaskan bahwa setiap makhluk hidup di dunia pasti

akan mengalami kepunahan. Kepunahan-kepunahan ini disebabkan berbagai

macam aspek kehidupan. Seperti hewan pada zaman purba yang ukurannya besar,

misalnya dinosaurus dan sebagainya pada waktu dulu mungkin sesuai dengan

manusia, karena manusia pada waktu itu ukurannya besar. Namun, pada saat

sekaramg semuanya telah punah dan inilah dalam sains yang disebut dengan

seleksi alam.

Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa

makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama

kelamaan akan punah, yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi

dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk hidup akan saling bersaing untuk

mempertahankan hidupnya.

1. Contoh seleksi alam

Misalnya yang terjadi pada ngengat biston betularia. Ngengat biston betularia

putih sebelum terjadinya revolusi industri jumlahnya lebih banyak dari pada

ngengat biston betularia hitam. Namun setelah terjadinya revolusi industri, jumlah

ngengat biston betularia putih lebih sedikit dari pada ngengat biston batularia

hitam. Ini terjadi karena ketidak mampuan ngengat biston batulari putih untuk

beradaptasi dengan lingkungan yang baru.


2. Teori pertentangan antara para ahli

a. Lamarck VS Darwin

Menurut teori Lamarck, jika leher jerapah terus-menerus

digunakan untuk menjangkau dahan yang tinggi, maka leher itu akan

memanjang. Keturunan berikutnya memiliki leher yang lebih panjang,

demikian seterusnya.

Sedangkan menurut teori Darwin, ada variasi jerapah yakni jerapah

berleher pendek dan jerapah berleher panjang yang dapat menggapai daun

di tempat yang tinggi. Jerapah yang berleher pendek tidak mendapat

makanan dan akhirnya akan mati. Dengan demikian jerapah berleher

pendek tidak mendapat makanan dan akhirnya akan mati. Dengan

demikian jerapah yang berleher pendek terkena seleksi alam, sedangkan

jerapah yang berleher panjang tetap hidup.

b. Lamarck VS Weismann

Menurut Lamarck, lingkungan berpengaruh terhadap makhluk

hidup. Secara alami, kondisi lingkungan senantiasa berubah, agar tetap

lestari, makhluk hidup harus beradaptasi. Artinya makhluk hidup juga

mengalami perubahan. Perubahan tersebut diwariskan kepada

keturunannya dari generasi ke generasi.

Sedangkan menurut August Weismann, perubahan jaringan tubuh

karena faktor lingkungan tidak di wariskan kepada keturunannya.

Perubahan yang di wariskan kepada keturunannya adalah perubahan


tingkat gen pada sel-sel germinal dan sel-sel gamet. Perubahan gen akan di

wariskan kepada keturunannya. Perubahan lingkungan yang tidak

mempengaruhi gen, tidak akan berpengaruh keturunannya

c. Darwin VS Weismann

Dari uraian di atas tampak bahwa Weismann lebih cendrung

kepandangan Darwin tentang seleksi alam. Evolusi menyangkut cara

pewarisan gen-gen melalui sel-sel kelamin, dengan kata lain, evolusi

adalah gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetik


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kemampuan untuk menanggapi adanya perubahan lingkungan luar

organisme agar terus hidup disebut dengan adaptasi. Adaptasi adalah suatu

penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan. Kemampuan beradaptasi dapat

timbul pada masing-masing makhluk, ketika mereka menghadapi kondisi yang

mau tidak mau harus dihadapi dan memang benar-benar tidak dapat keluar dari

kondisi dan lingkungan itu.

Ada beberapa jenis adaptasi makhluk hidup terhadap alam dan lingkungan

sekitarnya, di antaranya adalah:

1. Adaptasi Morfologi (penyesuaian bentuk tubuh)

Adaptasi morfologi adalah kemampuan menyesuaikan diri berdasarkan

perubahan bentuk tubuh atau alat-alat tubuh makhluk hidup. Yaitu bentuk paruh

burung, bentuk mulut serangga, bentuk gigi hewan darat, bentuk kaki hewan dan

bentuk tubuh hewan laut.

2. Adaptasi Fisiologis (penyesuaian fungsi alat tubuh)

Adaptasi fisiologi adalah cara makhluk hidup untuk menyesuaikan diri

terhadap lingkungannya dengan melalui fungsi kerja di organ tubuhnya yang

bertujuan supaya bisa tetap bertahan hidup.


3. Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku merupakan kemampuan makhluk hidup menyesuaikan

diri berdasarkan tingkah lakunya, selain itu makhluk hidup juga melakukan

adaptasi tingkah laku untuk menyesuaikan dengan jenis makanannya.

Selain adaptasi juga ada yang namanya seleki alam . Seleksi alam yang

dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidup yang tidak

mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah, yang

tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan

sesama makhluk hidup akan saling bersaing untuk mempertahankan hidupnya.

B. Saran

Dari awal pengkajian materi makalah kami berharap makalah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua terutama bagi yang membaca. Jika banyak

kekurangan yang ditemukan maupun banyak penjelasan yang kurang tepat baik

dari segi bahasanya maupun dari segi penyusunanya, kami menerima masukan

yang bersifat membangun dan berupa saran, kritik, sanggahan, maupun yang

lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Dwi Suhartanti, I. A. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan


Departemen Pendidikan Nasional.

Lidya, H. (n.d.). Adaptasi dan Seleksi alam.

NURHASANAH, S. J. (2012). Kelangsungan Hidup Organisme.

penyusun, T. (2018). Adaptasi Hewan dan Tumbuhan. Gorontalo: Kementrian


Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral PAUD dan Pendidikan
Masyarakat.

Sudarti. (2010). Adaptasi Makhluk Hidup. Jakarta Barat: CV. Pamularsih.

Anda mungkin juga menyukai