Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hidayahnya sehingga kelompok Saya dapat menyelesaikan penyusunan Makalah berjudul "
Mahluk Hidup dan Lingkungan " ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu media pembelajaran.

Harapan Saya semoga Makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga Saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi Makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini Saya akui masih banyak kekurangan karena . Oleh kerena itu Saya harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan Makalah ini.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................1

DAFTAR ISI........................................................................................................................................2

BAB I....................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN................................................................................................................................3

A.    Latar Belakang..........................................................................................................................3

B.     Rumusan masalah.....................................................................................................................3

C. Tujuan Penulisan......................................................................................................................3

BAB II..................................................................................................................................................4

PEMBAHASAN...................................................................................................................................4

A. Ciri-ciri Makhluk Hidup............................................................................................................4

B. Organisasi Kehidupan...............................................................................................................5

C. Kenaekaragaman Makhluk Hidup.............................................................................................7

D. Klasifikasi Makhluk Hidup.......................................................................................................9

E. Rantai Makanan.......................................................................................................................11

F. Jaring-jaring Makanan.............................................................................................................12

G. DAUR BIOGEOKIMIA..........................................................................................................12

I. Pencemaran Lingkungan.........................................................................................................14

J. PELESTARIAN MAKHLUK HIDUP....................................................................................16

BAB III...............................................................................................................................................21

PENUTUP..........................................................................................................................................21

A. Kesimpulan..............................................................................................................................21

B. Saran........................................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................22

2
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas,
bergerak, dan berkembang biak. Seperti yang diketahui bahwa tidak ada makhluk hidup yang dapat
hidup sendiri di alam kehidupan ini, tetapi selalu terjadi saling ketergantungan di antara makhluk
hidup tersebut.

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya
alam seperti tanah, air, energy surya, mineral, serta flora fauna yang tumbuh di atas tanag maupun
di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik tersebut.

Makhluk hidup dan lingkungan sangat erat kaitannya. Semua makhluk menjalani hidup dan
semua kegiatannya akan berkaitan dengan lingkungan. Makhluk hidup bernapas memerlukan udara
dari lingkungan sekitar. Makhluk hidup makan, minum, dan melakukan kegiatannya semuanya
memerlukan lingkungan.

B.     Rumusan masalah


a).      Bagaimana ciri-ciri makhluk hidup?
b).      Bagaimana keanekaragaman makhluk hidup?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
a).      Mengetahui ciri-ciri makhluk hidup.
b).      Mengetahui pengertian keanekaragaman makhluk hidup.
c).      Mengetahui jenis-jenis keanekaragaman makhluk hidup

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ciri-ciri Makhluk Hidup


Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri yang membedakan dengan makhluk tak hidup. Ciri-ciri
tersebut antara lain;
1. Makhluk Hidup Berkembang Biak Berkembang biak merupakan kemampuan makhluk
hidup untuk memperbanyak keturunan. Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah
untuk melestarikan keturunan. Cara perkembangbiakan makhluk hidup dibagi menjadi dua,
yaitu perkembangbiakan secara vegetatif (tidak kawin) dan perkembangbiakan secara
generatif (kawin). Pada hewan tingkat tinggi umumnya perkembangbiakan dilakukan secara
generatif. Sementara, pada hewan tingkat rendah perkembangbiakan pada umumnya
dilakukan secara vegetatif. Pada tumbuhan, perkembangbiakan juga dilakukan secara
vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan secara vegetatif dapat berupa tunas, stek, stolon,
geragih. Adapun perkembangbiakan secara generatif dilakukan dengan menggunakan biji.
2. Makhluk Hidup  Bernapas Semua makhluk hidup pasti melakukan proses pernapasan.
Bernapas adalah mengambil udara dari luar (O2) dan mengeluarkan udara dari dalam (CO2)
dari dalam tubuh. Proses pernapasan ini berguna untuk menghasilkan energi atau yang lebih
dikenal dengan proses oksidasi. Oksidasi merupakan proses pembakaran makanan dalam
tubuh yang berfungsi untuk menghasilkan energei yang berguna bagi makhluk hidup untuk
mampu beraktivitas. Proses pernapasan makhluk hidup berbeda-beda, bergantung pada
tempat dan jenis makhluk    hidup. Makhluk hidup yang hidup di darat akan memiliki sistem
pernapasan yang berbeda dengan makhluk hidup yang hidup di air ataupun makhluk hidup
amphibi. Makhluk hidup yang  hidup di darat seperti manusia, kucing dan kambing bernapas
dengan menggunakan paru-paru. Sementara ikan, bernapas dengan menggunakan insang.
Lain halnya dengan makhluk hidup amfibi yang bernapas dengan menggunakan insang, kulit
dan paru-paru. Makhluk hidup seperti tumbuhan juga bernapas. Alat pernapasannya berupa
stomata dan lentisel.
3. Makhluk Hidup Bergerak Salah satu ciri yang sangat membedakan antara makhluk hidup
dengan makhluk tak hidup adalah bergerak. Gerak pada manusia dan hewan akannampak
sangat jelas karena manusia dan hewan mempunyai alat gerak. Alat gerak pada manusia
berupa kaki dan tangan. Sementara alat gerak pada hewan dapat berupa kaki, sayao, sirip,
silia, dan lainnya. Selain hewan dan manusia, tumbuhan juga mampu bergerak. Gerak pada
tumbuhan memang sulit kita amati secara kasat mata. Contoh gerakan pada tumbuhan
adalah gerak menutupnya daun putri malu bila disentuh, menutupnya daun petai cina pada
sore hari,
4. Makhluk Hidup Menerima dan Menganggapi Rangsangan (Iritabilitas)
Kemampuan menerima dan memberikan tanggapan terhadap rangsang adalah salah satu hal

4
yang membedakan makhluk hidup dengan makhluk tak hidup. Dengan istilah ini, tidak
berarti manusia, gajah, atau pohon mudah terangsang. Tetapi yang kita maksudkan mereka
memberikan tanggapan terhadap perubahan dalam lingkungannya. Tanggapan makhluk
hidup terhadap rangsang umumnya diperlihatkan dalam bentuk gerak. Gerak tumbuh, gerak
sebagian tubuh ataupun gerak berpindah tempat. Sebagian dari makhluk tak hidup, ada juga
yang secara sepintas, kita menganggapnya dapat bergerak. Untuk membuktikan adanya
gerak pada hewan sebagai tanggapan terhadap rangsang, bukanlah merupakan suatu
masalah, kita dengan mudah dapat melakukannya. Tetapi untuk tumbuhan, kita perlu
melakukan secara seksama. Karena, hanya beberapa jenis tumbuhan saja yang dapat mudah
teramati. Misalnya gerak menutup daun putri malu bila menerima rangsangan berupa
sentuhan.
5. Makhluk Hidup tumbuh dan Berkembang Tumbuh merupakan suatu proses bertambah
besarnya ukuran makhluk, dan penambahan ukuran ini tidak kembali kepada ukuran semula.
Sedangkan kembang, merupakan suatu proses pencapaian kedewasaan, mulai dari bentuk
atau keadaan yang sederhana, misalnya biji ke bentuk atau keadaan yang makin kompleks,
misalnya pohon. Penambahan ukuran dan pencapaian kedewasaan ini terjadi karena adanya
proses pembentukan jaringan baru yang diawali oleh penambahan jumlah, ukuran dan fungsi
dari sel. Tentu saja pertambahan jumlah dan ukuran ini hanya dapat terjadi jika ada
penambahan materi berupa zat-zat yang diproleh dari makanan.
6. Makhluk Hidup Memerlukan Makanan dan Air Makanan diperlukan oleh makhluk hidup
sebagai sumber tenaga, untuk tumbuh kembang, dan untuk mengganti sel-sel yang telah
rusak. Sedangkan air diperlukan untuk keseimbangan tubuh, pelarut beberapa zat, vitamin
dan mineral. Makanan diubah menjadi zat-zat yang diperlukan tubuh setelah melalui proses
biologi dan kimiawi. Sebagian dari zat makanan tersebut kemudian melalui proses
pembakaran diubah menjadi energi. Untuk proses ini diperlukan oksigen yang didapat dari
proses pernafasan.
7. Makhluk Hidup Mengeluarkan Zat Sisa Zat sisa dari proses produksi harus dikeluarkan, jika
tidak akan menimbulkan racun di dalam tubuh.Zat sisa yang dikeluarkan bisa berupa cairan,
gas ataupun zat padat. Alat pengeluaran zat sisa pada hewan atau manusia , yaitu :
a. Paru paru mengeluarkan CO2
b. Kulit mengeluarkan keringat
c. Ginjal mengeluarkan urine

B. Organisasi Kehidupan
Tidak ada makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, termasuk
manusia. Misalnya, agar dapat bertahan hidup manusia perlu makan. Makanan manusia berasal dari
tumbuhan dan hewan. Sementara itu hewan peliharaan dan tumbuhan tidak dapat hidup dengan baik

5
tanpa bantuan manusia. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dapat digambarkan
sebagai berikut : Individu – populasi – komunitas – ekosistem – biosfer
1. Individu
Individu adalah setiap anggota populasi. Dalam kehidupan sehari-hari, akan ditemukan
berbagai mahluk hidup. Terkadang juga akan sulit dalam untuk menentukan individu dalam
kelompok organism, misalnya memisahkan individu rumput dari lapangan rumput atau individu
bamboo dari serumpun bamboo. Namun harus diingat bahwa individu selalu bersifat tunggal.
Contoh : seorang manusia, seekor tikus, seekor harimau, seekor burung dan lain-lain.

2. Populasi
Populasi adalah kumpulan makhluk hidup sejenis yang tinggal di suatu tempat. Yang
dimaksud sejenis yaitu mempunyai persamaan sifat morfologi dan fisiologi dan dapat mengadakan
perkawinan secara alamiah menghasilkan keturunan.
Contoh : pupulasi manusia, populasi tikus, pupulasi harimau, populasi gajah.

3. Komunitas
Komunitas adalah kehidupan bersama antara makhluk hidup yang terdiri dari beberapa
populasi yang hidup bersama di suatu tempat. Suatu komunitas terikat sebagai suatu unit oleh saling
ketergantungan anggota-anggotanya. Para ahli ekologi menyebut kelompok organism tertentu
dalam suatu habitat juga sebagai komunitas, misalnya komunitas burung di Pulau Burung,
komunitas tumbuhan di Tangkuban Perahu.
Komunitas tersusun dari dua atau lebih populasi.
Komunitas dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Komunitas akuatik yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di perairan, seperti parit,
kolam, sungai, danau, dan laut.
b. Komunitas terestrial (komunitas darat) yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di daratan
seperti di hutan, gunung, padang rumput, padang pasir, dan padang es.

Contoh komunitas laut yang terdiri dari populasi ikan hiu, populasi ikan pari, pupulasi
gurita, populasi ubur-ubur, populasi udang, populasi kepiting, populasi cumi-cumi, populasi
rumput laut, populasi kerang, dst.

Contoh komunitas hutan yang terdiri dari populasi pohon pinus, populasi alang-alang,
populasi pohon cemara, populasi harimau, populasi rusa, populasi gajah, dst.

4. Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem ditempati
oleh banyak jenis makhluk hidup yang disebut komponen biotik, contohnya yaitu manusia, hewan,

6
dan tumbuhan. Ekosistem juga ditempati oleh benda mati yang disebut komponen abiotik,
contohnya yaitu suhu, kelembaban, sinar matahari, dan mineral.
Ekosistem dibedakan menjadi :
Ekosistem alam yaitu ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya (secara alami). Contoh : danau,
sungai, padang rumput, padang pasir, dan hutan.
Ekosistem buatan yaitu ekosistem yang sengaja dibuat. Contoh : sawah, ladang, kolam, dan
akuarium.

5. Bioma
Bioma adalah ekosistem besar yang meliputi suatu daerah yang luas dan memiliki flora dan
fauna yang khas. Bioma merupakan ekosistem-ekosistem yang terbentuk karena perbedaan letak
geografis dan astronomis. Sebuah bioma pada dasarnya terdiri atas produsen, konsumen, dan
pengurai (dekomposer) yang di dalamnya terjadi aliran materi dan energi yang selalu dimulai dari
tumbuhan. Ciri khas dari sebuah bioma adalah vegetasi tertentu yang dominan pada suatu wilayah
yang dipengaruhi oleh kondisi iklim regionalnya.

6. Biosfer
Kesatuan berbagai ekosistem, yang meliputi semua organism dan lingkungan yang
berinteraksi untuk berlangsungnya kehidupan disebut biosfer. Dapat disimpulkan biosfer adalah
permukaan bumi dimana semua mahluk hidup dapat melangsungkan semua kehidupannya.
Contoh : bumi tempat tinggal kita.

C. Kenaekaragaman Makhluk Hidup


1. Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem merupakan suatu satuan lingkungan yang terdiri atas unsur-unsur biotik (jenis-
jenis makhluk hidup), faktor-faktor fisik (iklim, air, dan tanah) dan kimia (keasaman,
salinitas) yang saling berinteraksi satu sama lainnya. Ekosistem terdiri atas perpaduan
berbagai jenis, kondisi lingkungan fisik dan kimia yang beraneka ragam. Oleh karena itu,
jika susunan komponen jenis dan susunan faktor fisik serta kimianya berbeda, ekosistem
yang dihasilkanpun akan berbeda. Ekosistem yang satu dengan ekosistem yang lain tidak
mungkin akan tersusun dari organisme-organisme yang sama serta unsur-unsur kimia yang
sama pula. Dengan demikian, suatu tipe ekosistem tertentu akan terdiri atas kombinasi
organisme dan unsur lingkungan yang khas, yang berbeda dengan susunan kombinasi
ekosistem yang lain.

2. Kenaekaragaman Jenis
Jenis merupakan satuan organisme yang dapat dikenal dari bentuk dan penampilannya yang
terdiri atas pengelompokan populasi dan bagian individu yang mampu salin berkawin

7
sesamanya secara bebas (tetapi tidak dapat melakukannya dengan jenis lain), untuk
menghasilkan keturunan yang menyerupai tetuanya. Untuk kelompok individu yang tidak
berkembang biak secara kawin, misalnya pada kebanyakan jenis mikrobia batasan jenis
ditentukan oleh kemampuannya dalam menduduki relung yang sama.
Jenis terbentuk dari kesesuaian kandungan genetik yang mengatur sifat-sifat kebakaan
dengan lingkungan tampat hidupnya. Karena lingkungan tempat hidup jenis beraneka ragam,
maka jenis yang dihasilkan akan beraneka ragam pula. Pada umumnya proses terjadinya
jenis berlangsung secara perlahan-lahan dan dapat memakan waktu ribuan tahun.  Proses ini
berlangsung melalui perubahan penyesuaian atau evolusi jenis lain yang sudah ada
sebelumnya. Dalam waktu yang sangat lama proses evolusi telah membentuk jutaan jenis
yang berbeda-beda. Proses ini mengakibatkan terdapatnya keterkaitan antara jenis yang satu
dengan jenis yang  lainnya. Keterkaitan inilah yang dikenal dengan kekerabatan.

3. Keanekaragaman Genetik
Setiap jenis, umumnya terdiri dari beberapa populasi, yang tersusun dari sekumpulan
individu yang banyak sekali jumlahnya. Seluruh warga suatu jenis memiliki kerangka dasar
komponen genetik yang sama. Akan tetapi setiap kerangka dasar tadi tersusun oleh ribuan
faktor pengatur kebakaan. Faktor inilah yang menentukan apakah suatu bibit jagung berbiji
putih, kuning, merah, ungu atau lainnya, atau apakah seekor ayam akan berbulu hitam,
coklat, putih, abu-abu atau totol. Untuk setiap sifat yang nampak tadi, atau juga yang tidak
jelas terlihat, akan ada satu faktor pengaturnya yang disebuut gen. Sekalipun individu-
individu suatu jenis memiliki kerangka dasar komponen genetik yang sama, setiap individu
ternyata memiliki komponen faktor yang berbeda-beda bergantung peda penurunnya.
Susunan perangkat faktor genetik ini menentukan sifat yang disandang individu yang
bersangkutan. Keanekaragaman genetik suatu jenis ditentukan oleh keanekaragaman
susunan faktor genetik yang terkandung dalam jenis yang bersangkutan. Jadi, masing-
masing individu dalam suatu jenis mempunyai susunan faktor genetik yang tidak sama
dengan susunan genetik individu yang lain, meskipun dalam jenis yang sama. Selain
ditentukan oleh faktor genetiknya, sifat yang terlihat dari luar pada masing-masing individu,
ditentukan pula oleh keadaan lingkungan atau perpaduan keduanya. Dua individu yang
mempunya susunan genetik yang sama akan menunjukkan sifat luar yang sangat berbeda.
Jika masing-masing lingkungan hidupnya sangat berbeda. Sebaliknya dua individu yang
memiliki susunan genetik yang berbeda boleh jadi akan menunjukkan beberapa sifat luar
yang mirip bila keduanya hidup dalam lingkungan yang sama.

8
D. Klasifikasi Makhluk Hidup
Para ahli taksonomi modern mengklasifikasikan semua makhluk hidup menjadi 6 kingdom
yang meliputi, Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.

1) Archaebacteria
Archaebacteria merupakan organisme prokariotik uniseluler yang hidup di
lingkunngan anerob dengan kondisi yang ekstrem, misalnya kawah gunung berapi
dan sumber air panas. Ada yang merupakan autotrof, tetapi sebagian besar
merupakan heterotrof.
2) Eubacteria
Anggotanya merupakan organisme prokariotik uniseluler, meskipun ada pula yang
berkoloni membentuk filamen. Bakteri termasuk organisme autotrof atau heterotrof
dengan tiga bentuk dasar, yaitu bulat, batang dan spiral.
3) Protista
Ciri-ciri protista adalah eukariotik (mempunyai membran inti), uniseluler atau
multiseluler (bersel banyak), dan autotrof atau heterotrof.
Jenis-jenis protista:

a) Protista mirip hewan (Protozoa). Berikut ini yang termasuk protista yang
memiliki ciri seperti hewan (protozoa).
1) Rhizopoda
Rhizopoda bergerak dan menangkapi makanan menggunakan kaki semu
atau pseupodia. Rhizopoda hidup di laut, air tawar, tubuh hewan, atau
manusia. Contoh: Entamoeba histolityca (penyebab disentri).
2) Flagellata
Flagellata bergerak menggunakan flagel atau bulu cambuk, hidup di laut,
air tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh: Trypanosoma evansi
(penyebab penyakit surra pada hewan ternak).
3) Cilliata
Cilliata hidup bebas di air tawar atau laut, bergerak menggunakan rambut
getar silia. Contoh: Paramecium caudatum.
4) Animalia (Hewan)
Dunia hewan atau animalia meliputi dua kelompok besar, yaitu invertebrata (hewan
yang tidak memiliki tulang belakang) dan vertebrata (hewan yang memiliki tulang
belakang).
a. Invertebrata
Invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Animali
yang termasuk dalam kelompok ini memiliki habitat yang sangat bervariasi, dari laut,

9
sungai, darat, bahkan sampai di pegunungan. Hewan-hewan yang termasuk
invertebrata antara lain: porifera (hewan berpori), coelenterata (hewan berongga),
platyhelminthes (cacing pipih), nemathelmintes (cacing benang atau cacing gilik),
annelida (cacing gelang), mollusca (hewan bertubuh lunak), anthropoda (hewan yang
memiliki kaki bersendi-sendi) dan echinodermata (hewan berkulit duri).
b. Vertebrata
Vertebrata pada umumnya terbungkus oleh lapisan tubuh (epidermis dan dermis).
Vertebrata yang hidup di darat biasanya memiliki kulit menanduk dan memiliki
tulang. Pada vertebrata tingkat rendah endosekeleton berupa tulang rawan. Adapun
vertebrata yang sudah maju , endosekeleton berupa tulang keras. Sistem peredaran
darah dilengkapi jantung dengan atriun dan ventrikel. Sistem pernafasan dilengkapi
organ berupa ingsang, kulit dan paru-paru. Sistem eksresi dilengkapi dengan organ
ginjal. Sistem reproduksi secara seksual antara hewan jantan dan betina.
Hewan yang termasuk vertebrata adalah :
1. Pisces
Tubuh pisces ditutupi oleh sisik, memiliki alat gerak berupa sirip. Suhu tubuhnya
berubah-ubah sesuai dengan lingkungan disebut poikilotermis. Habitatnya diperairan
tawar, perairan laut dan perairan payau. Hewan ini bernapas menggunakan ingsang
memiliki alat khusus yang berfungsi untuk mengetahui arah atau arus air disebut
gurat sisi. Reproduksi terjadi secara seksual, pertemuan sel telur dan sperma terjadi
diluar tubuh disebut pembuahan eksternal. Kelas pisces dibagi mennjadi tiga ordo,
yaitu Agnatha, Chondrichtyes, dan Osteichthyes.
2. Amphibia
Amphibia merupakan kelompok hewan dengen fase hidup yang berlangsung di air
dan darat. Amphibia merupakan kelompok Vertebrata yang pertama keluar dari
kehidupan dalam air. Amphibia memiliki kulit yang selalu basah dan berkelenjar,
tidak memiliki sisip. Alat gerak berupa dua pasang kaki untuk berjalan atau
berenang, berjari empat atau lima atau lebih sedikit, tidak bersirip. Mata memiliki
kelopak yang dapat digerakkan. Mata juga memiliki selaput yang menmutupi mata
saat berada dalam air (disebut Membrana niktitans).
Pada mulut terdapat gigi dan lidah yang dapat dijulurkan. Pada saat masih kecil
(berudu) bernapas dengan insang. Setelah dewasa bernapas dengan paru-paru dan
kulit. Suhu tubuh berubah-ubah sesuai dengan lingkungannya disebut poikilotermis.
Reproduksi amphibia berlangsung dengan pembuahan eksternal. Tubahnya memiliki
sistem urogenital, artinya saluran kelamin dan saluran ekskresi bergabung menjadi
satu dalam kloaka. Amphibia dibagi menjadi 3 ordo, yaitu stegoephalia, caudata, dan
anura.

10
3. Reptilia
Reptilia merupakan vertebrata yang mampu menyesuaikan diri di lingkungan kering
di tanah. Kulitnya mengalami penandukkan (kornifikasi) untuk mencegah banyak
hilangnya cairan tubuh. Tubuh dilengkapi dengan 2 pasang anggota gerak, masing-
masing memiliki 5 jari, ada jenis yang tidak memiliki kaki. Reptilia berkembang biak
dengan bertelur. Telur diletakkan disuatu tempat dan dibiarkan menetas sendiri.
Namun, ada beberapa hewan yang mrngerami telurnya. Reptilia memiliki lubang
kloaka yang transversal (plagiotremata). Reptilia memiliki gigi untuk
mempertahankan diri serta mengunyah makanan. Pernapasan reptilia selalu dengan
paru-paru. Pada chelonia bernapas juga dengan kloaka. Sistem peredaran darah
berupa jantung yang terdiri atas 2 serambi dan 2 bilik dengan sekat yang tidak
sempurna (foramen panizzae) contohnya pada crocodilia sehingga pemisah darah
tidak sempurna. Reptilia dibagi menjadi empat ordo, yaitu Chelonia,
Rhynchocephalia, Squamata, dan Brocodilia.

E. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah hubungan yang menggambarkan peristiwa makan memakan antara
makhluk hidup.
Produsen adalah penghasil bahan makanan untuk hewan pemakan tumbuhan atau
herbivora.Produsen
Dalam rantai makanan tumbuhan berperan sebagai produsen.
Tumbuhan mampu membuat makanan sendiri.
Konsumen I
Konsumen I adalah pemakan tumbuhan (herbivora).
Konsumen I disebut konsumen primer.
Contoh : belalang, ulat, sapi, kerbau, kambing, dll.
Konsumen II
Konsumen II adalah pemakan hewan lain (karnivora)
Konsumen II disebut konsumen sekunder.
Contoh : singa, harimau, dll.
Konsumen III
Konsumen III adalah pemakan konsumen II (karnivora)
Konsumen III disebut konsumen tersier.
Contoh : burung elang, manusia

11
Pengurai
Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan sisa-sisa tumbuhan atau hewan yang telah
mati menjadi unsur-unsur pembentuknya.
Contoh : bakteri dan jamur
Contoh Rantai Makanan : Rantai Makanan, di lingkungan dapat dijumpai adanya proses makan-
dimakan. Sebagai contoh, rumput dimakan belalang, belalang dimakan burung kecil, burung kecil
dimakan ular, dan ular dimakan burung elang.

F. Jaring-jaring Makanan
Rantai makanan merupakan gambar peristiwa makan dan dimakan yang sederhana. 
Kenyataannya dalam satu ekosistem tidak hanya terdapat satu rantai makanan, karena satu produsen
tidak selalu menjadi sumber makanan bagi satu jenis herbivora, sebaliknya satu jenis herbivora
tidak selalu memakan satu jenis produsen. Dengan demikian, di dalam ekosistem terdapat rantai
makanan yang saling berhubungan membentuk suatu jaring-jaring makanan.
Jadi apakah jaring-jaring makanan itu? Jaring-jaring makanan merupakan sekumpulan rantai
makanan yang saling berhubungan. Perhatikan contoh jaring-jaring makanan berikut!
 
G. DAUR BIOGEOKIMIA
Daur biogeokimia adalah daur unsur atau zat misalnya karbondioksida, oksigen, air,
nitrogen, fosfor dan mineral yang lain. Jika daur biogeokimia itu terhenti, ekosistem akan
mengalami kerusakan. Proses makan-dimakan di dalam ekosistem menimbulkan perputaran unsur
yang dikenal sebagai daur unsur. Karena daur itu berjalan melalui tubuh makhluk hidup, tanah dan
persenyawaan kimia, maka disebut sebagai daur biogeokimia.  Unsur-unsur yang mengalami daur
biogeokimia itu misalnya  oksigen, karbon, nitrogen, fosfor, kalium dan unsur lainnya.

a. Daur Air

Air yang ada di  lingkungan  mengalami perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain.
Air di sungai,  danau,  dan  laut menguap menjadi awan. Awan akhirnya jatuh sebagai air hujan. Air
hujan sebagian dimanfaatkan tumbuhan, hewan dan manusia, sebagian lagi meresap ke dalam tanah
kemudian muncul sebagai mata air, dan sebagian lagi langsung mengalir melalui sungai menuju ke
laut. Demikian seterusnya.

12
b. Daur Oksigen dan  Karbon

Semua makhluk hidup memerlukan oksigen (O2) untuk pernafasannya. Sisa pernafasan
adalah karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Tumbuhan hijau membutuhkan CO2 dan  air  untuk 
fotosintesis. Hasil fotosintesis berupa gula dan oksigen. Oksigen yang dilepaskan ke udara diambil
oleh makhluk hidup untuk pernafasan. Demikian seterusnya.

c. Daur Nitrogen
Unsur nitrogen sebagian besar di atmosfer dalam bentuk gas nitrogen (N2). Gas nitrogen
mencakup 78% dari berbagai gas yang ada diatmosfer. Hanya sedikit organisme yang dapat
menggunakan nitrogen dama bentuk N2. organisme yang dapat mengikat nirogen alah bakteri
(Azotobakter sp). Nitrogen diserap oleh tumbuhan dalam bentuk amoniak. Amoniak kemudian
dirombak oleh bakteri nitrit kemudian dengan bantuan bakteri juga nitrit dirubah menjadi nitrat dan
beru diserap oleh tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan nirogennya.

d. Daur Fosfor
Fosfor terdapat dialam dalam bentuk ion fosfat (PO34-). Ion fosfat terdapat dalam bebatuan.
Tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah. Herbifora mendapat fosfat dari
tumbuhan yang dimakannya dan karnifora mendapat fosfat dari herbifora yang dimakannya. Bakteri
dan jamur menguraikan bahan organik ditanah lalu melepas fosfat yang kemudian diambil oleh
tumbuhan.

e. Daur Sulfur
Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4). Perpindahan sulfat terjadi melalui
proses rantai makanan, lalu semua mahluk hidup mati dan kemudian akan diuraikan leh komponen
organiknya oleh bakteri. Beberapa bakteri terlibat dalam daur sulfur antara lain Desulfobrio dan
Desolfomaculum yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalaa bentuk hidrogen sulfida (H2S).
H2S digunakan bakteri fotoatotrof anaerob dan melepaskan sulfur dan oksigen.

H. Contoh perbedaan tumbuhan dan hewan :


No.Hal yang diamatiNama hewan (ayam)Nama tumbuhan (pohon mangga)
1. Cara bergerakBerpindah tempat dengan kakiMengugurkan daunya

13
2. Cara bernafasParu-paruStomata
3. Cara memperoleh makanan Memakan hewan / tumbuhan lain Memasak sendiri
makanannya
4. Cara menanggapi rangsangBergerak atau menyerangMengugurkan daunya.

I. Pencemaran Lingkungan
Untuk meningkatkan kulitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan kekayaan alam
yang berada di lingkungannya. Kekayaan alam tersebut berupa komponen biotic maupun abiotik
yang kita kenal sebagai sumber daya alam. Melalui akal pikiran manusia menciptakan peralatan
berupa mesin dan alat-alat bantu teknologi tinggi untuk dapat menghasilkan produk yang berlimpah
dalam waktu yang singkat. Namun dalam kenyataannya, kualitas yang hendak dicapai masih sulit
dijangkau. Hal ini disebabkan karena adanya dampak negative dari industry dan teknologi terhadap
lingkungan dapat mengurangi daya dukung alam yang berarti akan mengurangi kemampuan alam
untuk mendukung kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
Pengertian pencemaran sendiri adalah masuknya bahan atau energy ke dalam lingkungan
yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang bersifat fisik, kimiawi,
maupun biologis sehingga mengganggu kesehatan, eksistensi manusia, dan aktifitas manusia serta
organisme lainnya.
Berdasarkan mediumnya, pencemaran dikelompokkan menjadi :
a. Pencemaran air
Air dikatakan tercemar jika mendapatkan zat atau bahan atau kondisi dalam air yang
menurunkan kualitas sesuai dengan standar peruntukannya. Misalnya sumber air minum yang tidak
sesuai lagi digunakan untuk air minum. Air sungai yang tidak layak lagi digunakan untuk cuci dan
mandi. Sumber polutan pencemaran air terutama adalah limbah industri dan rumah tangga, sampah
padat maupun cair, buangan daerah pertanian berupa pupuk dan pestisida, serta tumpahan minyak.
b. Pencemaran udara
Pencemaran udara terjadi bila ke dalam udara masuk satu atau lebih bahan kimia dalam
konsentrasi tinggi atau mempunyai kondisi fisik seperti panas tinggi yang dapat berbahaya bagi
manusia, hewan, tumbuhan atau materi lainnya.
c. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah berkaitan erat dengan pencemaran air dan udara. Air permukaan yang
tercemar dapat masuk ke dalam tanah dan menimbulkan pencemaran tanah. Sedangkan pencemar
yang terdapat di udara bersama-sama air hujan akhirnya akan mencemari tanah pula. Pencemaran
tanah dapat disebabkan oleh sampah .

d. Aktivitas Manusia yang Mempengaruhi Keseimbangan Ekosistem


Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepan dari aktifitas. Aktifitas tersebut tentu
sangat berpengaruh terhadap lingkungan sekitar. Beberapa aktifitas yang mereka lakukan dapat

14
mengganggu keseimbangan lingkungan. Berikut contoh aktifitas / kegiatan manusia yang dapat
mengganggu lingkungan :

1) Penebangan hutan secara liar.


Penebangan hutan secara liar dapat mengakibatkan :
Hilangnya tempat tinggal dan tempat berlindung hewan yang hidupdi dalamnya. Akar tanaman
tidak dapat menahan hujan sehingga menyebabkan tanah longsor atau erosi.
Tanah yang longsor menyebabkan air sungai menjadi keruh sehingga sinar matahari tidak dapat
mencapai tumbuhan yang ada di dasar di bawah air sungai.
Tumbuhan-tumbuhan tersebut akan mati sehingga hewan yang bergantung pada tumbuhan tersebut
juga akan mati.
Berkurangnya resapan air hujan sehingga dapat menyebabkan banjir.

2) Penambangan terbuka.
Penambangan terbuka menyebabkan :
Hutan hujan lebat menjadi gurun tandus dan mati sehingga tidak ada lagi tumbuhan yang dapat
hidup di sana. Limbah dari sisa pertambangan menyebabkan sungai menjadi keruh dan coklat.
Zat kimia yang digunakan dalam proses penambangan dibuang ke aliran sungai sehingga
membunuh ikan dan satwa lainnya.

3) Pembuangan sampah atau limbah.


Pembuangan sampah atau limbah yang dibuang ke sungai menyebabkan :
Sungai menjadi tercemar dan airnya tidak dapat digunakan. Makhluk hidup yang bergantung pada
air sungai akan kesulitan mencari air bersih.

4) Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.


Penggunaan pupuk yang berlebihan menyebabkan :
Sebagian pupuk yang tidak diserap oleh tumbuhan akan terbuang bersama aliran air. Pupuk tersebut
banyak mengandung hara mineral menyebabkan perkembangbiakan tumbuhan air menjadi cepat.
Permukaan air dipenuhi oleh tumbuhan air, sehingga sinar matahari terhalang masuk ke dalam
perairan.
Proses fotosintesis fitoplankton menjadi terhambat sehingga kadar oksigen dalam air menurun dan
menyebabkan kematian masal penghuni perairan.
Penggunaan pestisida yang berlebihan menyebabkan :
Mematikan makhluk hidup sealin hama pertanian yang sebenarnya bermanfaat. Hama menjadi
kebal terhadap pestisida sehingga menjadi ledakan jumlah hama.
5) Perburuan liar
Perbruan liar menyebabkan berkurangnya jumlah hewan bahkan lama kelamaan akan punah.

15
6) Penangkapan ikan tanpa terkendali
Penggunaan dinamit dan pukat harimau menyebabkan ikut terbunuhnya ikan yang masih
muda dan menyebabkan rusaknya terumbu karang.
Penggunaan jaring bermata kecil menyebabkan ikan kecil dan ikan yang belum dewasa juga ikut
tertangkap sehingga menghambat proses regenerasi ikan.
Penangkapan ikan saat musim kawin menyebabkan terhambatnya proses regenerasi ikan karena
ikan yang tertangkap belum sempat berkembang biak.

7) Perusakan terumbu karang


Perusakan terumbu karang menyebabkan rusaknya kehidupan ribuan makhluk yang saling
bergantung, karena terputusnya rantai makanan dalam ekosistem terumbu karang.

J. PELESTARIAN MAKHLUK HIDUP

Pentingnya Pelestarian Makhluk Hidup


Kehadiran hewan dan tumbuhan itu sesungguhnya dapat menjaga keseimbangan alam. Satu
makhluk hidup membutuhkan makhluk hidup lainnya. Manusia dan hewan bergantung pada
tumbuhan secara langsung maupun tidak langsung. Demikian pula tumbuhan tumbuh makin subur
jika mendapat zat hara atau pupuk alami. Zat hara ini dapat bertambah dengan adanya kotoran
hewan. 
Manusia sangat membutuhkan tumbuhan sebagai sebagai sumber obat-obatan. Dengan
kemajuan ilmu pengetahuan, para ahli semakin berhasil menemukan obat berbagai penyakit.  Bahan
pembuat obat itu banyak yang diambil dari sari tumbuhan. Alangkah menyedihkan jika suatu saat
kita tidak dapat memperoleh karena tumbuhan obat yang dibutuhkan sudah punah. 
Karena hal-hal diatas tersebut, kita harus mencari cara agar hewan dan tumbuhan tetap
lestari. Caranya antara lain sebagai berikut.

 Melindungi Tempat Hidupnya


Pemerintah di berbagai negara telah membuat berbagai peraturan yang melindungi hewan
dan tumbuhan. Bentuk perlindungan itu antara lain menjaga agar hewan dapat hidup bebas di
tempat asalnya. Jadi, karena orang utan dan harimau berasal dari Tuhan, maka hewan-hewan itu
harus dapat hidup di hutan dengan aman dan nyaman. Hewan dilindungi dari perburuan liar. Orang
yang berburu hewan yang dilindungi dapat dikenai hukuman. 
Di Indonesia, pemerintah menetapkan suatu daerah menjadi kawasan yang dilindungi berupa
cagar alam dan Suaka Margasatwa. Cagar alam adalah daerah yang kelestarian tumbuhan dan
hewan yang terdapat di dalamnya dilindungi oleh undang-undang dari bahaya kepunahan. Suaka
margasatwa adalah cagar alam yang secara khusus digunakan untuk melindungi hewan liar di
dalamnya.Contohnya adalah Cagar Alam Dieng di Jawa Tengah, Cagar Alam Pangandaran di Jawa

16
Barat, Cagar Alam Gunung Lorentz di Papua, dan Suaka Margasatwa Danau Sentarum di
Kalimantan Barat.  
Selain itu, untuk melayani masyarakat umum, pemerintah membuat taman nasional, taman
hutan raya, dan taman wisata alam. 

 Mengembangbiakkan 
Manusia turut bertanggung jawab atas punahnya hewan dan tumbuhan. Karena ulah
manusia, banyak hewan mati diburu dan tumbuhan musnah dalam kebakaran hutan. Akan tetapi,
manusia juga dapat menyelamatkan kelestarian hewan dan tumbuhan.
Untuk menambah jumlah hewan dan tumbuhan, manusia melakukan pengembangbiakan
secara buatan. Di beberapa tempat dibuat tempat penangkaran, yaitu tempat khusus untuk untuk
mengembangbiakkan hewan. Misalnya, penangkaran buaya. Jadi, manusia tetap dapat mengambil
keuntungan dari hewan tanpa mengurangi jumlah hewan itu. Kulit buaya dapat dibuat tas dan
sepatu. Ada pula penangkaran orang utan di Tanjung Puting, Kalimantan Tengah. Penangkaran
orang utan bertujuan untuk memperbanyak orang utan sehingga tidak punah. 
Para pecinta tumbuhan, khususnya tumbuhan langka, juga berusaha mengembangbiakkan
tumbuhan. Mereka tidak jarang mengadakan berbagai pameran tumbuhan langka.  Dengan pameran
ini, mereka mengingatkan masyarakat umum untuk mau turut melestarikan tumbuhan.

 Melarang Kepemilikan Satwa Yang Dilindungi


Pada masa lalu, tidak sedikit orang yang memelihara hewan liar di rumahnya. Seharusnya,
hewan-hewan itu dapat hidup bebas di hutan. Saat ini, masyarakat umum tidak boleh memelihara
hewan yang dilindungi di rumahnya.  Misalnya, orang dilarang memelihara orang utan ,simpase,
atau harimau. Hewan-hewan ini terus diperjuangkan untuk dapat kembali ke tempat asalnya di
hutan. Orang yang melanggar peraturan ini dapat dikenai hukuman.

Melindungi Tumbuhan
      Berbagai jenis tumbuhan mulai sulit dijumpai saat ini. Beberapa tumbuhan hanya dapat hidup
subur di hutan. Ada pula tumbuhan buah yang semakin sulit kita temui walaupun belum termasuk
tumbuhan langka. Mungkin karena rasanya kurang disukai, orang tidak tertarik untuk menanamnya.
Akibatnya, ada buah-buahan yang makin sulit kita lihat di pasaran.

Pelestarian Lingkungan Makhluk Hidup yang Hampir Punah 


Banyak tumbuhan dan hewan menjadi langka. Tahukah kamu apakah yang dimaksud
dengan hewan dan tumbuhan langka ?? Tumbuhan dan hewan langka adalah hewan dan tumbuhan
yang jumlahnya sangat sedikit sehingga kita jarang menemukan di alam.
Kelangkaan hewan dan tumbuhan disebabkan oleh :
1. Penggunaan hewan dan tumbuhan yang berlebihan

17
2. Perburuan dan penangkapan hewan liar
3. Penebangan pohon langka untuk kepentingan manusia

Usaha Pencegahan Kepunahan Hewan dan Tumbuhan


Pelestarian hutan merupakan salah satu bentuk usaha untuk melestarikan sumber daya alam
hayati. Pelestarian hutan meliputi pelestarian hewan dan tumbuhan yang hidup di dalamnya. Usaha
pelestarian tersebut dibedakan menjadi pelestarian in-situ dan pelestarian ex-situ.

Pelestarian in-situ 
adalah pelestarian hewan dan tumbuhan yang dilakukan pada habitat asli. Misalnya,
pelestarian komodo di Pulau Komodo dan badak bercula satu di Ujung Kulon.

Pelestarian ex-situ 
adalah pelestarian hewan dan tumbuhan yang dilakukan dengan memindahkan dari habitat
aslinya dan dipelihara di tempat lain yang sesuai. Misalnya, kebun binatang yang banyak
memelihara hewan dari tempat lain.

Usaha pelestarian hewan dan tumbuhan langka juga dilakukan dengan melindungi suatu
wilayah tertentu. Wilayah tersebut antara lain :

Cagar Alam 
adalah daerah yang kelestarian tumbuhan dan hewan yang terdapat di dalamnyadilindungi
Undang-Undang dari bahaya kepunahan. Cagar alam yang terkenal di Indonesia antara lain sebagai
berikut : Cagar Alam Pulau Dua di Jawa Barat, untuk melindungi berbagai jenis burung laut
( kerajaan burung )
Cagar Alam Ujung Kulon di Banten, untuk melindungi berbagai jenis hewan, antara lain badak,
rusa, buaya, banteng, babi hutan, dan burung merak
Cagar Alam Penunjang Pangandaran di Jawa Barat. Selain melestarikan hutan, tempat ini juga
merupakan tempat untuk melindungi rusa, banteng, dan babi hutan.
Cagar Alam Raflesia di Bengkulu. Tempat ini khusus melindungi bunga raflesia ( Rafflesia arnoldi )
yang merupakan bung terbesar di dunia.

Suaka Margasatwa 
adalah cagar alam yang khusus digunakan untuk melindungi hewan yang hidup di dalamnya.
Contoh suaka margasatwa yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut :
Suaka Margasatwa Gunung Leuser di Aceh, merupakan suaka margasatwa yang terbesar di
Indonesia. Hewan yang dilindungi di tempat ini antara lain, gajah, badak sumatra, orang utan, tapir,
harimau, kambing hutan, rusa, dan berbagai jenis burung

18
Suaka Margasatwa Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur, terutama melindungi komodo. Selain
komodo, tempat ini juga melindungi burung kakak tua, ayam hutan, kerbau liar, babi hutan, dan
rusa

Taman Nasional
merupakan kawasan pelestarian alam sesuai dengan ekosistem aslinya. Taman Nasional
dapat digunakan untuk kepentingan pendidikan, penelitian, budaya, dan pariwisata. Contohnya
adalah Taman Nasional Gunung Gede Pangrago di Jawa Barat dan Taman Nasional Bunaken di
Sulawesi.
Sumber daya alam hayati yang berupa tumbuhan, hewan, dan jasad renik merupakan
kekayaan alam yang sangat berharga. Fungsi tumbuhan yang paling penting adalah sebagai
pemasok oksigen yang diperlukan untuk pernapasan makhluk hidup.
Setiap jenis makhluk hidup selalu berkaitan dengan habitatnya. Penggundulan hutan untyuk
kepentingan manusia dapat menyebebkan habitat berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan jasad renik
berubah. Jika habitatnya berubah, sebagian besar tumbuhan, hewan, dan jasad renik akan mati.
Kematian tersebut menyebabkan tidak ada lagi keseimbangan ekosistem di hutan. Akibatnya,
hilanglah kehidupan berbagai jenis makhluk hidup. Makhluk hidup yang telah hilang kehidupannya
tidak digantikan oleh makhluk hidup lain.
Keanekaragaman makhluk hidup telah memberikan manfaat bagi kehidupan manusia atau
makhluk hidup lainnya. Sepantasnya manusia berusaha dan bertindak untuk memelihara,
mengembangkan dan menjaga keanekaragaman makhluk hidup sebagai sumber daya alam hayati,
agar senantiasa dapat memperoleh manfaatnya. 
Mengapa dunia sekarang berada pada saat harus segera bertindak melestarikan keanekaragaman
makhluk hidup? Dampak buruk yang diakibatkan karena terjadi kepunahan terhadap makhluk
hidup, merugikan bagi manusia itu sendiri. Di Indonesia banyak species hewan, dan tumbuhan asli
Indonesia di ambang kepunahan dan bahkan sudah punah. Menurut hukum alam suatu species yang
sudah punah, tidak akan tercipta lagi di bumi ini. Apakah itu tidak merugikan? Pelestarian makhluk
hidup dapat dilakukan melalui cara–cara sebagai berikut :

Upaya Pelestarian Makhluk Hidup Tumbuh-tumbuhan 


Upaya yang dilakukan, sebagai berikut:
1. Kebon koleksi, biasanya hanya untuk mempertahankan tumbuhan bibit unggul. Contoh :
kebon kelapa di Bone–Bone, kebon mangga di Pasuruan.
2. Kebun plasma nutfah, merupakan perkembangan kebun koleksi Contoh: di Cibinong LIPI
dengan buah-buahan inti, temu–temuan, talas, dan suweg.
3. Kebun botani, didirikan pada tahun 1817 di Bogor, terkenal dengan Kebon Raya Bogor.

19
Upaya Pelestarian Makhluk Hidup Hewan 
Upaya yang dilakukan, sebagai berikut:
1. Menangkar hewan langka dengan cara mengisolasi hewan tersebut. 
2. Mengambil telur–telur hewan untuk dibantu menetaskannya.
3. Memindahkan hewan langka ke tempat yang lebih cocok. 
4. Membuat undang–undang perburuan.

20
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata
lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Lingkungan hidup memiliki 3 unsur
penting yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya, dan Unsur Fisik (abiotik). Kehidupan
manusia sangat memerlukan lingkungan yaitu sebagai tempat tinggal, sebagai tempat mencari
makan, sebagai tempat beraktivitas dan sebagai tempat hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat di
lakukan jika lingkungan itu rusak, faktor yang membuat lingkungan itu menjadi rusak adalah faktor
dari alam bahkan faktor dari manusia sendiri. Untuk itu kita harus melakukan berbagai upaya agar
lingkungan kita bersih dan layak untuk di tempati.

B. Saran
Saran yang penulis dapat berikan adalah ketika pembaca membaca makalah ini kiranya
pembaca dapat ikut serta melestarikan lingkungan sekitar, agar kita dapat memiliki lingkungan yang
bersih dan layak untuk di tempati.

21
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.academia.edu/34136758/
_MAKHLUK_HIDUP_DAN_LINGKUNGANNYA_Ilmu_Pengetahuan_Alam
 Sumardi, Yosephat, dkk. 2007. Konsep Dasar IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
 http://indryirot.blogspot.com/2013/03/makalah-lingkungan-hidup.html

22

Anda mungkin juga menyukai