Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hidayahnya sehingga kelompok saya dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
media pembelajaran.

Harapan saya semoga Makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi Makalah ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena . Oleh kerena itu saya harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
Makalah ini.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
BAB I........................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN....................................................................................................................................2
A. Latar Belakang...............................................................................................................................2
B. Tujuan Pembelajaran......................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2
A. Latar Belakang Masuknya Jepang Ke Indonesia...........................................................................2
B. Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Jepang.............................................................................2
1. Aceh 10 November 1942 Peristiwa Cot Plieng..........................................................................2
2. Peristiwa Singaparna..................................................................................................................2
3. Peristiwa Indramayu, April 1944...............................................................................................2
4. Perlawanan rakyat Kalimantan...................................................................................................2
5. Perlawanan PETA di Blitar(29 Februari 1945)..........................................................................2
6. Perlawanan rakyat di Papua.......................................................................................................2
C. Akhir Pendudukan Jepang di Indonesia Janji Kemerdekaan dan BPUPKI...................................2
1. Pusat Tenaga Rakyat atau Putera...............................................................................................2
2. Berdirinya Badan Penyelidik Usaha-Usaha Perisiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)....2
3. Tragedi Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki............................................................................2
BAB III......................................................................................................................................................2
PENUTUP.................................................................................................................................................2
A. Kesimpulan....................................................................................................................................2
B. Saran...............................................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................2

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jepang merupakan salah satu negara yang pernah menjajah bangsa Indonesia. adapun masa
kependudukan Jepang di Indonesia ada antara tahun 1942 hingga tahun 1945. Kedatangan negara
Jepang ke Indonesia bermula pada tanggal 1 Maret 1942. Pada waktu itu, negara Jepang telah sukses
mendaratkan tentara- tentaranya di pulau jawa dengan tiga titik , yaitu di Teluk Banten, Eretan Wetan
atau Jawa Barat dan Kranggan (Jawa Tengah). 

Kedatangan Jepang di Indonesia tersebut berakibat pada suhu politik yang ada pada saat itu.
Bahkan pemerintahan Belanda yang pada waktu itu masih berkuasa di Indonesia segera meneyerah
tanpa syarat kepada Jepang di bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura. Serah terima
kekuasaan Belanda kepada pemerintahan Jepang tersebut kemudian diadakan pada tanggal 8 Maret
1942 di Kalijati. 

Dengan berakhirnya serah terima tersebut, menandai berakhirnya kekuasaan Belanda di


Indonesia dan akan dimulainya kekuasaan baru yang dipimpin oleh pemerintahan Jepang. Ketika
pertama kali Jepang berkuasa di Indonesia, kemudian ia membentuk Indonesia menjadi tiga wilayah
komando. Adapun ketiga wilayah komando tersebut yaitu meliputi tentara ke – 16 di Pulau Jawa dan
Madura yang berpusat di wilayah Batavia , Tentara ke – 25 di Sumatera yang berpusat di Bukit Tinggi
dan yang terakhir yaitu armada selatan ke -2 terdapat di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa
Tenggara , dan Papua Barat yang berpusat di kota Makassar. 

B. Tujuan Pembelajaran
Makalah ini disusun dengan tujuan:
1) Memahami latar belakang, bentuk bentuk perlawanan bangsa Indonesia terhadap
penjajahan Jepang dan akhir dari pendudukan Jepang di Indonesia.
2) Menumbuhkan sifat menghargai jasa para pahlawan serta menumbuhkan rasa
nasionalisme dan rela berkorban
3) Sebagai tugas individu yang wajib diselesaikan dalam pelajaran Sejarah Peminatan

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Masuknya Jepang Ke Indonesia


Pada tanggal 14 Februari 1942, Jepang menyerang Indonesia dan segera menguasai Sumatra
Selatan. Tanggal 1 Maret dini hari, mereka mendarat di Jawa dan dalam waktu delapan hari, Letnan
Jendral Ter Poorten, Panglima Tentara Hindia Belanda (KNIL), Menyerah atas nama seluruh angkatan
perang Sekutu di Jawa. Pendudukan bangsa Jepang atas wilayah Indonesia sebagai negara imperialis,
tidak jauh berbeda dengan negara-negara imperialisme lainnya. Kedatangan bangsa Jepang ke
Indonesia berlatar belakang masalah ekonomi, yaitu mencari daerah-daerah sebagai penghasil bahan
mentah dan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan industrinya dan mencari tempat pemasaran untuk
hasil-hasil industrinya. Sehingga aktivitas perekonomian bangsa Indonesia pada zaman Jepang
sepenuhnya dipegang oleh pemerintah Jepang.

Tujuan Jepang Menjajah Indonesia


 Menjadikan Indonesia sebagai daerah penghasil dan penyuplai bahan mentah dan bahan baker
bagi kepentingan industri Jepang.
 Menjadikan Indonesia sebagai tempat pemasaran hasil industri Jepang. Indonesia dijadikan
tempat pemasaran hasil industri Jepang karena jumlah penduduk Indonesia sangat banyak.
 Menjadikan Indonesia sebagai tempat untuk mendapatkan tenaga buruh yang banyak dengan
upah yang relatif murah.

Dengan tujuan tersebut maka Jepang harus mampu membungkus tujuan yang jelas-jelas merugikan
bangsa Indonesia dengan berbagai propaganda agar diterima oleh bangsa Indonesia. Propaganda
Jepang yang cukup menarik simpati rakyat Indonesia adalah sebagai berikut :
 Jepang adalah “saudara tua” bagi bangsabangsa di Asia dan berjanji membebaskan Asia dari
penindasan bangsa Barat.
 Jepang memperkenalkan semboyan “Gerakan Tiga A”: Jepang Pemimpin Asia, Jepang
Pelindung Asia, dan Jepang Cahaya Asia.
 Jepang menjanjikan kemudahan bagi bangsa Indonesia, seperti janji menunaikan ibadah haji,
menjual barang dengan harga murah.
 Jepang memperkenankan pengibaran bendera merah putih bersama bendera Jepang Hinomaru.
 Rakyat Indonesia boleh menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama lagu kebangsaan Jepang
“Kimigayo”.
 Pada zaman Jepang Indonesia diperintah oleh tiga pemerintahan militer. Struktur pemerintahan
militer Jepang itu adalah sebagai berikut.
 Pemerintahan militer Angkatan Darat (Tentara Keduapuluh lima) untuk Sumatera dengan
pusatnya di Bukittinggi.
 Pemerintahan militer Angkatan Darat (Tentara Keenambelas) untuk Jawa-Madura dengan
pusatnya di Jakarta.

4
 Pemerintahan militer Angkatan Laut (Armada Selatan Kedua) untuk daerah Sulawesi,
Kalimantan, dan Maluku dengan pusatnya di Makasar.

B. Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Jepang


1. Aceh 10 November 1942 Peristiwa Cot Plieng
Pemberontakan dipimpin seorang ulama muda Tengku Abdul Jalil, guru mengaji di Cot
Plieng, Lhokseumawe. Usaha Jepang untuk membujuk sang ulama tidak berhasil, sehingga Jepang
melakukan serangan mendadak di pagi buta sewaktu rakyat sedang melaksanakan salat Subuh. Dengan
persenjataan sederhana/seadanya rakyat berusaha menahan serangan dan berhasil memukul mundur
pasukan Jepang untuk kembali ke Lhokseumawe. Begitu juga dengan serangan kedua, berhasil
digagalkan oleh rakyat. Baru pada serangan terakhir (ketiga) Jepang berhasil membakar masjid
sementara pemimpin pemberontakan (Teuku Abdul Jalil) berhasil meloloskan diri dari kepungan
musuh, namun akhirnya tertembak saat sedang salat.
2. Peristiwa Singaparna
Perlawanan fisik ini terjadi di pesantren Sukamanah Singaparna Tasikmalaya, Jawa Barat di
bawah pimpinan KH. Zainal Mustafa, tahun 1943. Beliau menolak dengan tegas ajaran yang berbau
Jepang, khususnya kewajiban untuk melakukan Seikerei setiap pagi, yaitu memberi penghormatan
kepada Kaisar Jepang dengan cara membungkukkan badan ke arah matahari terbit. Kewajiban Seikerei
ini jelas menyinggung perasaan umat Islam Indonesia karena termasuk perbuatan syirik/menyekutukan
Tuhan. Selain itu beliaupun tidak tahan melihat penderitaan rakyat akibat tanam paksa.
Saat utusan Jepang akan menangkap, KH. Zainal Mustafa telah mempersiapkan para santrinya
yang telah dibekali ilmu beladiri untuk mengepung dan mengeroyok tentara Jepang, yang akhirnya
mundur ke Tasikmalaya.
Jepang memutuskan untuk menggunakan kekerasan sebagai upaya untuk mengakhiri
pembangkangan ulama tersebut. Pada tanggal 25 Februari 1944, terjadilah pertempuran sengit antara
rakyat dengan pasukan Jepang setelah salat Jumat. Meskipun berbagai upaya perlawanan telah
dilakukan, namun KH. Zainal Mustafa berhasil juga ditangkap dan dibawa ke Tasikmalaya kemudian
dibawa ke Jakarta untuk menerima hukuman mati dan dimakamkan di Ancol.
3. Peristiwa Indramayu, April 1944
Peristiwa Indramayu terjadi bulan April 1944 disebabkan adanya pemaksaan kewajiban
menyetorkan sebagian hasil padi dan pelaksanaan kerja rodi/kerja paksa/Romusha yang telah
mengakibatkan penderitaan rakyat yang berkepanjangan.
Pemberontakan ini dipimpin oleh Haji Madriyan dan kawan-kawan di desa Karang Ampel,
Sindang, Kabupaten Indramayu. Pasukan Jepang sengaja bertindak kejam terhadap rakyat di kedua
wilayah (Lohbener dan Sindang) agar daerah lain tidak ikut memberontak setelah mengetahi
kekejaman yang dilakukan pada setiap pemberontakan.
4. Perlawanan rakyat Kalimantan
Di Kalimantan, rakyat melawan karena penindasan yang dirasakan sangat berat. Baca juga:
Sistem Pendidikan di Era Pendudukan Jepang Salah satu perlawanan di Kalimantan dipimpin oleh
Pang Suma, pemimpin Suku Dayak. Pemimpin Suku Dayak punya pengaruh luas di kalangan sukunya

5
dari daerat Tayan, Meliau, dan sekitarnya. Pang Suma melancarkan perlawanan dengan taktik perang
gerilya. Meski jumlah pasukan sedikit, rakyat ikut berjuang. Mereka memanfaatkan alam Kalimantan
yang berupa rimba belantara, sungai, rawa, dan daerah yang sulit ditempuh. Sayangnya, tak semua
rakyat mau melakukan perlawanan. Ada yang malah menjadi mata-mata Jepang. Baca juga: Organisasi
Semimiliter di Era Pendudukan Jepang Keberadaan mata-mata yang tak segan menganiaya dan
membunuh saudaranya sendiri inilah yang kemudian mengagalkan perlawanan. Perlawanan rakyat
Irian Barat Irian Barat juga mendapat perlakuan kejam dari Jepang. Mereka sering dipukuli dan
dianiaya di luar batas kemanusiaan. Tindakan semena-mena ini memicu perlawanan. "Gerakan Koreri"
adalah perlawanan yang cukup terkenal di Biak. Pemimpinnya L Rumkorem. Biak menjadi basis
perlawanan. Mereka melawan dengan gerilya. Jepang pun kewalahan menghadapinya hingga akhirnya
pergi meninggalkan Biak. Biak menjadi daerah bebas dan merdeka pertama di Indonesia.
5. Perlawanan PETA di Blitar(29 Februari 1945)
Perlawanan ini dipimpin oleh Syodanco Supriyadi, Syodanco Muradi, dan Dr. Ismail.
Perlawanan ini disebabkan karena persoalan pengumpulan padi, Romusha maupun Heiho yang
dilakukan secara paksa dan di luar batas perikemanusiaan. Sebagai putera rakyat para pejuang tidak
tega melihat penderitaan rakyat. Di samping itu sikap para pelatih militer Jepang yang angkuh dan
merendahkan prajurit-prajurit Indonesia. Perlawanan PETA di Blitar merupakan perlawanan yang
terbesar di Jawa. Tetapi dengan tipu muslihat Jepang melalui Kolonel Katagiri (Komandan pasukan
Jepang), pasukan PETA berhasil ditipu dengan pura-pura diajak berunding. Empat perwira PETA
dihukum mati dan tiga lainnya disiksa sampai mati. Sedangkan Syodanco Supriyadi berhasil
meloloskan diri.
6. Perlawanan rakyat di Papua
 Perlawanan Koreri di Biakdi Irian Barat tahun 1943
Perlawanan ini dipimpin oleh L. Rumkorem, pimpinan Gerakan Koreri yang berpusat di Biak.
Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh penderitaan rakyat yang diperlakukan sebagai budak belian,
dipukuli, dan dianiaya. Dalam perlawanan tersebut rakyat banyak jatuh korban, tetapi rakyat melawan
dengan gigih. Akhirnya Jepang meninggalkan Pulau Biak.
 Perlawanan di Pulau Yapen Selatan
Perlawanan ini dipimpin oleh Nimrod. Ketika Sekutu sudah mendekat maka memberi bantuan senjata
kepada pejuang sehingga perlawanan semakin seru. Nimrod dihukum pancung oleh Jepang untuk
menakut-nakuti rakyat. Tetapi rakyat tidak takut dan muncullah seorang pemimpin gerilya yakni S.
Papare.
 Perlawanan di Tanah Besar Papua
Perlawanan ini dipimpin oleh Simson. Dalam perlawanan rakyat di Papua, terjadi hubungan kerja sama
antara gerilyawan dengan pasukan penyusup Sekutu sehingga rakyat mendapatkan modal senjata dari
Sekutu.

6
C. Akhir Pendudukan Jepang di Indonesia Janji Kemerdekaan dan BPUPKI
Perang dunia kedua dimulai oleh dua negara fasis yang cukup kuat. Yaitu sejarah Nazi Jerman
dan Kekaisaran Jepang. Pada tanggal 1 September 1939, di pagi buta, kapal perang Schleswig-Holstein
menembaki Kota Westerplatte. Menyusul pada pukul delapan pagi tentara Nazi Jerman menyerbu sisi
barat Polandia. Atas tindakan Nazi Jerman ini, pecahlah perang dunia kedua di tanah Eropa.
Sedangkan Kekaisaran Jepang, yang tak ada angin dan tak ada hujan, tiba-tiba menyerbu pangkalan
militer Amerika Serikat di Pearl Harbour di Honolulu Hawaii.
Tepatnya pada di minggu pagi 7 Desember 1941. Tingkah Jepang yang asal-asalan ini tentu
membuat sang raksasa yang tertidur, yaitu Amerika Serikat, ikut serta ke dalam perang dunia kedua di
Front Pasifik. Sehingga Amerika Serikat masuk ke daftar negara yang terlibat perang dunia 2. Perang
dunia kedua membuat sejarah baru yaitu sejarah perang Asia Timur Raya. Keputusan Kekaisaran
Jepang yang terlihat sembrono ini mungkin karena ingin menguasai Asia Pasifik. Sebelum Pearl
Harbour, Jepang sudah membuka beberapa front pertempuran. Contohnya seperti Cina yang sudah
berkonflik cukup lama dan konflik di Indochina pada tahun 1940. Setelah Pearl Harbour, Jepang masih
belum puas.
Negara samurai itu juga menyerang Burma, Thailand, Malaya, Hongkong, Filipina, Timor
Timur, Singapura, Australia, Korea dan Indonesia yang waktu itu masih bernama Hindia Belanda.
Jepang pun berhasil merampas Hindia Belanda dari tangan Belanda. Sehingga berakhirlah masa
penjajahan Belanda di Indonesia dan kakek nenek kita masuk ke masa penjajahan Jepang di Indonesia.
Masa-masa akhir pendudukan Jepang di Indonesia yang waktu itu bernama Hindia Belanda ini tentu
dimanfaatkan oleh para tokoh perjuangan. Berikut adalah cerita bagaimana akhir pendudukan Jepang
di Indonesia.
1. Pusat Tenaga Rakyat atau Putera
Pusat Tenaga Rakyat atau Putera adalah organisasi yang didirikan oleh pemerintah Jepang di
Indonesia pada tanggal 16 April 1943. Organisasi ini merupakan tindak lanjut dari gagalnya Gerakan
3A yang kurang mendapat antusiasme dari rakyat Indonesia. Pusat Tenaga Rakyat dipimpin oleh
Empat Serangkai, yaitu Ir. Soekarno, M. Hatta, Ki Hajar Dewantoro dan K.H. Mas Mansyur.
Sebenarnya tujuan Putera diciptakan untuk membujuk kaum Nasionalis dan kaum Intelektual agar
menggunakan pikiran dan tenaganya untuk membantu Jepang dalam perang melawan Amerika Serikat
dan dengan adanya pemimpin dari kalangan bumiputra, maka rakyat Indonesia akan memberikan
dukungannya. Lalu oleh para pendiri bangsa malah dimanfaatkan untuk merencanakan kemerdekaan
Indonesia. Selain itu Bung Karno juga memanfaatkan organisasi ini untuk membebaskan para tokoh
bangsa lain. Setelah Putera, Jepang juga mendarat organisasi serupa bernama Jawa Hokokai.

2. Berdirinya Badan Penyelidik Usaha-Usaha Perisiapan Kemerdekaan Indonesia


(BPUPKI)
Serangan Jepang ke Amerika Serikat ini tentu akibatnya bukan hal yang baik. Di Pearl
Harbour, Jepang memang menang. Tapi setelah Pearl Harbour, Amerika Serikat yang mengamuk terus
menyerang Jepang menggunakan taktik lompat katak yang dipimpin oleh Jenderal Douglas Mac
Arthur. Jepang kalah di berbagai pertempuran penting seperti Pertempuran Laut Koral, Pertempuran

7
Midway, Pertempuran Solomon, Pertempuran Saipan, Pertempuran Teluk Leyte, Pertempuran Filipina,
Pertempuran Iwo Jima dan Pertempuran Okinawa. Belum lagi Jepang harus mempertahankan wilayah
jajahan yang lain. Kejayaan Kekaisaran Jepang terus terkikis.
Harapan tentara dan rakyat Jepang semakin pupus ketika Amerika Serikat berhasil mendekati
pulau Jepang. Pulau Honshu pun sudah dalam jangkauan tembak mereka. Kekalahan Jepang dalam
perang Pasifik semakin jelas. Perdana Menteri Jepang, Jenderal Kuniaki Koiso, pada tanggal 7
September 1944 mengumumkan bahwa Indonesia akan dimerdekakan kelak, sesudah tercapai
kemenangan akhir dalam perang Asia Timur Raya. Dengan politik itu, Jepang berharap agar rakyat
Indonesia menganggap tentara Sekutu sebagai penyerbu. Jenderal Kumakichi Harada mengumumkan
agar segera didirikan organisasi khusus yang bertujuan untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan
kemerdekaan Indonesia yang kemudian dinamakan BPUPKI pada tanggal 1 Maret 1945
sebagai sejarah-pembentukan-bpupki.
Akhirnya, BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945 yang bertepatan dengan ulang
Kaisar Hirohito. Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat, dari kaum
nasionalis, ditunjuk menjadi ketua BPUPKI. BPUPKI beranggotakan 67 orang, yang terdiri dari: 60
orang anggota aktif adalah tokoh pentng kemerdekaan Indonesia dari semua daerah dan kalangan.
Sedangkan 7 orang anggota istimewa adalah utusan dari militer Jepang. Tapi orang-orang Jepang ini
termasuk anggota pasif sehingga tidak mempunyai hak suara dan hanya bertindak sebagai pengamat.
Ada beberapa hal yang dihasilkan oleh BPUPKI dalam dua sidang. Sidang pertama
menghasilkan tentang nama Indonesia nanti yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan
perumusan dasar negara yang merupakan hari lahirnya Pancasila yang kemudian disebut Piagam
Jakarta. Sidang kedua menghasilkan Undang-Undang Dasar atau UUD.

3. Tragedi Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki


Kondisi Jepang semakin memburuk karena kekalahan dimana-mana. Puncaknya, Amerika
Serikat mengirimkan pesawat B-29 dan menjatuhkan bom atom bernama Little Boy pada tanggal 6
Agustus 1945. Bom yang terbuat dari uranium ini membunuh 90000 hingga 146000 penduduk
Hiroshima. Sudah dihajar oleh bom atom, Jepang masih belum menyerah. Mungkin karena tradisi
samurai yang memiliki harga diri tinggi.
Pada tanggal 7 Agustus 1945, Bung Karno dipanggil oleh Marsekal Terauchi yang berada di
Saigon dan diberikan izin untuk membentuk PPKI. Badan ini diketuai oleh Bung Karno dan wakilnya
adalah Bung Hatta. PPKI di awal terbentuknya beranggotakan 21 orang. Kemudian tanpa
sepengetahuan Jepang, anggotanya bertambah menjadi 27 orang. Pada tanggal 8 Agustus 1945, para
pimpinan PPKI yaitu Bung Karno, Bung Hatta dan Radjiman diundang ke Dalat untuk bertemu dengan
Marsekal Terauchi.
Esoknya, pada tanggal 9 Agusuts 1945, B-29 terbang lagi di langit Nagasaki dan menjatuhkan
bom atom bernama Fat Man. Bom yang terbuat dari plutonium ini membunuh 39000 hingga 80000
jiwa. Peristiwa dua bom atom ini tentu menjadi luka sejarah bagi Jepang dan selalu diingat hingga saat
ini.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Beberapa negara pernah menjajah Indonesia sangat lama hingga berabad-abad.Namun ada juga
yang hanya menjajah selama beberapa tahun. Pemerintah penjajah kadang juga berjasa dalam
pembangunan beberapa fasilitas umum seperti jalan, jembatan, perkebunan, rel kereta api, saluran
irigrasi, dan beberapa fasilitas lain. Namun penjajahan tetap saja harus dihentikan karena menimbulkan
penderitaan bagi negara yang dijajah, namun di lain pihak negara yang menjajah akan semakin
makmur.
Ketika jaman pendudukan Jepang, organisasi pergerakan nasional Indonesia mendapat
pembatasan agar mereka tidak mampu melepaskan diri dari Jepang.Baru setelah pemerintah Jepang
memberikan kesempatan para nasionalis diajak bekerjasama maka mereka menggunakan kesempatan
itu sebaik-baiknya guna menggalang kesatuan dan semangat nasionalis. Pada pertengahan tahun 1942
Seokarno dibebaskan dari penjara dan sudah barang tentu pemerintah Jepang akan menggunakan
keppuleran dan kepemimpinan Soekarno untuk tujuan propaganda yaitu agar seluruh bangsa Indonesia
dengan mudah dikerahkan untuk membantu perang yang sedang dihadapi Jepang.
Empat serangkai diberi kepercayaan untuk memimpin gerakan Pusat Tenaga Rakyat (Putra)
yang dibentuk 9 Maret 1943, atas usul Ir. Soekarno.Tujuan Putra ialah mempersatukan rakyat Jawa
untuk menghadapi serangan Sekutu yang semakin dekat dengan Indonesia (Jawa). Tugas Putra
menggerakan tenaga dan kekuatan rakyat untuk memberi bantuan kepada usaha-usaha untuk mencapai
kemenangan akhir dalam perang Asia Timur Raya

B. Saran
Dalam makalah ini, saya berharap supaya kita sebagai bangsa Indonesia dapat memahami
peristiwa sejarah mengenai Pendudukan Jepang di Indonesia. Selain itu agar kita tetap menjaga dan
melestarikan sumber kekayaan alam seperti rempah-rembah dan yang lainya, yang mana dahulu
bangsa Jepang memonopolinya.
Demikian makalah yang dapat saya buat, semoga bermanfaat dan dapat mendapatkan nilai
yang memuaskan. Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan . Kami ucapkan Terima Kasih.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.dosenpendidikan.co.id/perlawanan-rakyat-indonesia/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/16/173000169/perlawanan-rakyat-indonesia-terhadap-
jepang?page=all
https://www.dosenpendidikan.co.id/perlawanan-rakyat-indonesia/
https://www.academia.edu/12373976/Perlawanan_Bangsa_Indonesia_terhadap_Bangsa_Asing
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Biak
https://tirto.id/frans-kaisiepo-sejarah-perjuangan-seorang-papua-untuk-indonesia-bLoW

10

Anda mungkin juga menyukai