Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hidayahnya sehingga kelompok Kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah berjudul
" KIMIA UNSUR ( ALKALI TANAH) " ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu media pembelajaran.

Harapan Kami semoga Makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga Kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi Makalah ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik.

Makalah ini Kami akui masih banyak kekurangan karena . Oleh kerena itu Kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan Makalah ini.

TIM PENULIS

(.......................)

1
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR........................................................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah......................................................................................................3
B. DEFINISI ALKALI  TANAH...............................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kelimpahan Di Alam..............................................................................................................5
2. Sifat Fisika Dan Kimia...........................................................................................................5
3. Pembuatan Dan Kegunaan....................................................................................................6
4. Senyawa Logam Alkali Tanah..............................................................................................7
5. PERANAN DAN DAMPAK LOGAM ALKALI TANAH.................................................8

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN.....................................................................................................................13
B. SARAN..................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................14

2
BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG MASALAH


Seringkali kita tidak menyadari bahwa hidup kita tidak lepas dari suatu zatbernama unsur.
Betapa tidak, bahkan suatu bahan yang jumlahnya sedikit dan tanpa sadar kita konsumsi sehari-hari
merupakan mineral yang sangat penting bagi manusia, antara lain bagi metabolisme tubuh, penghubung
antar syaraf, kerja jantung, dan pergerakan otot adalah salah satu unsur logam golongan II A atau lazim
disebut alkali tanah yang bernama Kalsium.
Selain memiliki dampak positif, pemanfaatan unsur dan senyawa alkali tanah juga
menimbulkan dampak negatif terhadap kelangsungan hidup manusia dan sekitarnya.Misalnya,
Berilium dan garamnya merupakan bahan beracun dan berpotensi sebagai zat karsinogenik.Untuk itu,
kita harus mengenali bagaimana sifat dari masing-masing unsur dan senyawa tersebut, sehingga dalam
memanfaatkannya kita dapat menghindari dampak negatif yang timbul akibat unsur atau senyawa
tersebut.
Apa jadinya bila kita seorang mahasiswa kimia, bahkan tidak menyadari hal ini, bahwa kita
tidak hanya dituntut “mempelajari” materi di dalam buku, tetapi kita juga bisa langsung belajar dari
alam dan mengaplikasikan serta mengaitkannya dengan ilmu yang ada. Bahkan bila dipelajari lebih
mendalam, bukan hanya logam alkali tanah saja yang berperan penting dalam kehidupan makhluk
hidup, khususnya manusia, melainkan unsur-unsur lain pun ikut mendukung mekanisme kehidupan kita
sebagai makhluk hidup.
Logam alkali tanah merupakan unsur-unsur yang terletak pada golongan IIA pada sistem
periodik unsur, yaitu Berilium, Magnesium, Kalsium, Strontium, Barium, dan Radium.Logam alkali
tanah juga dapat membentuk basa, tetapi lebih lemah dibandingkan dengan logam alkali.Logam alkali
tanah sukar larut dalam air.Unsur-unsur golongan II A umumnya mudah ditemukan dalam tanah berupa
senyawa tak larut.sehingga dinamakan logam alkali tanah.
Dalam makalah ini, akan dibahas pengertian alkali tanah, beberapa kecenderungan sifat dari logam
alkali tanah, cara pembuatannya reaksi yang terjadi keberadaan dialam dan aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari.
Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk ke dalam
golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan
Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat sifat seperti logam. Disebut alkali karena
mempunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan air. Dan istilah tanah karena oksidasinya
sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan dalam bebatuan di kerk bumi. Oleh sebab itu, istilah
“alkali tanah” biasa digunakan untuk menggambarkan kelompok unsur golongan IIA.
              Tiap logam memiliki kofigurasi elektron sama seperti gas mulia atau golongan VIII A, setelah
di tambah 2 elektron pada lapisan kulit S paling luar. Contohnya konfigurasi elektron pada Magnesium
(Mg) yaitu : 1s22s22p63s2 atau (Ne) 3s2. Ikatan yang dimiliki kebanyakan senyawa logam alkali tanah
adalah ikatan ionik. Karena, elektron paling luarnya telah siap untuk di lepaskan, agar mencapai
kestabilan.

3
Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk monoatomik ,
unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di udara, membentuk lapisan luar
pada oksigen.

B. DEFINISI ALKALI  TANAH


Kata alkali berasal dari bahasa arab yang berarti abu, air abu bersifat basa. Kata alkali ini
menunjukkan bawa kecenderungan sifat logam alkali dan alkali tanah adalah membentuk basa. Disebut
logam karena memiliki sifat sifat seperti logam.Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa
jika direaksikan dengan air. Istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak
ditemukan dalam bebatuan di kerak bumi. Oleh sebab itu, istilah “alkali tanah” biasa digunakan untuk
menggambarkan kelompok unsur golongan II A.
Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk ke dalam
golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan
Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat-sifat seperti logam. Disebut alkali karena
mempunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan air. Dan istilah tanah karena oksidasinya
sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan dalam bebatuan di kerak bumi.
Tiap logam memiliki konfigurasi elektron sama seperti gas mulia atau golongan VIII A, setelah
di tambah 2 elektron pada lapisan kulit S paling luar. Contohnya konfigurasi elektron pada Magnesium
(Mg) yaitu : 1s22s22p63s2 atau (Ne) 3s2. Ikatan yang dimiliki kebanyakan senyawa logam alkali tanah
adalah ikatan ionik. Karena, elektron paling luarnya telah siap untuk di lepaskan, agar mencapai
kestabilan.
Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk
monoatomik , unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di udara,
membentuk lapisan luar pada oksigen. Elemen – elemen logam alkali tanah ditemukan dalam
kelompok kedua tabel periodik. Semua unsur alkali tanah memiliki jumlah oksidasi +2, membuat
mereka sangat reaktif. Karena reaktivitas, logam yang bersifat basa tidak ditemukan bebas di alam.

KONFIGURASI LOGAM ALKALI TANAH :


* Berilium (Be) : 1s2 2s2
* Magnesium (Mg) : 1s2 2s2 2p6 3s2
* Kalsium (Ca)       : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
* Strontium (Sr)    : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2
* Barium (Ba)         : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2
* Radium (Ra)       : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2  4f14    5d10 6p6 7s2  atau
[Rn] 7s2

Unsur terakhir, radium, adalah radioaktif dan tidak akan dipertimbangkan di sini. Unsur-unsur
ini semuanya ditemukan di kerak bumi, tetapi tidak dalam bentuk elemen mereka begitu reaktif.
Sebaliknya, mereka didistribusikan secara luas dalam struktur batuan. Mineral utama yang ditemukan
adalah magnesium carnellite, magnesite dan dolomit. Kalsium dapat ditemukan di kapur, batu kapur,

4
gipsum dan anhydrite. Magnesium adalah kedelapan unsur paling berlimpah di kerak bumi, dan
kalsium adalah kelima.
Unsur dalam kelompok  magnesium ini hanya diproduksi dalam skala besar. Hal ini diekstrak
dari air laut dengan penambahan kalsium hidroksida, yang mengendap keluar kurang larut magnesium
hidroksida. Hidroksida ini kemudian dikonversi ke klorida, yang electrolysed dalam sel Downs untuk
mengekstrak logam magnesium.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Kelimpahan Di Alam
Unsur golongan IIA berisi berilium, magnesium, kalsium, stronsium, barium, dan radium.
Unsur ini disebut logam alkali tanah karena oksidasinya bersifat basa (alkalis) dan senyawanya banyak
terdapat di kerak bumi. Berilium terdapat dalam mineral yang disebut beril. Kadang-kadang mineral ini
ditemukan berupa kristal murni yang besar, dan bila digosok akan menjadi mutiara berwarna biru laut.
Magnesium ditemukan dalam air laut (sebagai Mg2+) dan berbagai mineral, seperti dolomit dan kalnalit.
Kalsium terdapat dalam air laut dan dalam berbagai mineral dengan bermacam komposisi, contohnya
gypsum, batu kapur, dan dolomite. Magnesium dan kalsium juga terdapat dalam organisme. Stronsium
dan barium sering ditemukan sebagai SrSO4 dan BaSO4. Radium bersifat radioaktif dan ditemukan
bersamaan dengan mineral uranium karena merupakan hasil peluruhan U-238.

2. Sifat Fisika Dan Kimia


a. Sifat fisika
Sifat Be Mg Ca Sr Ba Ra
Bentuk Kristal H H Kbm Kbm Kbb -
Kerapatan (g/cm3) 1,845 1,74 1,54 2,6 3,5 5
Titik lebur (oC) 1284 651 851 770 710 960
Titik didih (oC) 2507 1103 1440 1350 1500 1140
Energi sublimasi (kJ mol- 319,2 150 192,6 164 175,6 130
1
 25oC) 9,322 7,646 6,113 5,695 5,212 5,279
Energi ionisasi (eV) 111 160 197 215 217 -
Jari-jari atom (pm) 41 86 114 132 149 162
Jari-jari ion (pm) 2385 1940 600 1460 1320 -
Kalor hidrasi M2+ (kJ mol-1) -1,85 -2,37 -2,87 -2,89 -2,90 -2,92
Eo(M2+/M.V)

b. Sifat kimia
1) Logam alkali tanah cenderung melepaskan dua electron valensi, sehingga senyawanya
mempunyai bilangan oksidasi +2.

5
2) Kerapatan bertambah dengan naiknya nomor atom, karena pertambahan massa atom.
Demikian juga jari-jari atom dan ionnya, disebabkan bertambahnya jumlah kulit elektronnya.
Tetapi, energy ionisasi, kalor hidrasi, dan potensial reduksinya berkurang dengan naiknya
nomor atom. Hal ini disebabkan oleh pertambahan jari-jari atom yang akan mengurangi daya
tarik inti terhadap elektron atau partikel negatif di luar atom tersebut.
3) Nilai potensial reduksi (Eo) alkali tanah semuanya bertanda negatif, artinya logam ini lebih
cenderung teroksidasi dibandingkan tereduksi.
4) Sangat reaktif sehingga umumnya dijumpai dalam bentuk senyawa kecuali berilium (Be).
5) Energi hidrasi ion alkali tanah lebih besar dari alkali, karena energy itu bergantung pada jari-
jari ion dan besarnya muatan.

3. Pembuatan Dan Kegunaan


a. Pembuatan
1) Dari semua unsur golongan IIA, hanya berilium dan magnesium yang diproduksi dalam
jumlah besar. Berilium dibuat dengan mengelektrolisis berilium klorida cair, yang ditambah
NaCl sebagai penghantar arus listrik, sebab BeCl2 kurang menghantar listrik karena berikatan
kovalen.
                                   elektrolisis
BeCl2 (l) →  Be (l)   +   Cl2 (g)
                   (NaCl)

2) Magnesium dapat dibuat dari mineral atau air laut. Mula-mula mineral dolomit diekstraksi
dengan air panas, dan kemudian dipanaskan,
             panas
MgCO3 (s) → CaO.MgO (s)   +  2CO2 (g)

Oksida CaO.MgO dilarutkan dalam air laut (yang mengandung Mg 2+), sehingga terjadi
reaksi :
            CaO (s)  +  H2O → Ca2+ (aq)  +  2OH- (aq)
            MgO (s)  +  H2O →  Mg(OH)2 (s)
Jika larutan bersifat basa, akan terjadi endapan Mg(OH)2 secara sempurna dan disaring,
kemudian dilarutkan dalam HCl sehingga menjadi MgCl 2. Setelah itu, MgCl2 dicairkan dan
dielektrolisis, sehingga didapat logam Mg.
            MgCl2 (l) → Mg (l)   +   Cl2 (g)
Jika tidak ada dolomit, maka dipakai batu kapur yang bila dibakar akan terurai sebagai
berikut.
            CaCO3 (s) → CaO (s)   +   CO2 (g)
Kemudian CaO ditambah air laut (ada Mg2+)
            CaO  +  H2O  +  Mg2+  →  Ca2+  + Mg(OH)2 (s)

6
Padatan Mg(OH)2 disaring dan dilakukan seperti di atas untuk mendapatkan logam Mg.
secara komersial dibuat dengan reaksi :
            MgO   +   C → Mg   +   CO
3) Logam alkali dalam jumlah kecil dapat dibuat dengan mereduksi oksidanya dengan logam
pengoksidasi, seperti :
3BaO   +   2Al  →  3Ba   +   Al2O3
Kalsium, stronsium, dan barium sangat sedikit diproduksi, karena belum banyak
kegunaannya, tidak stabil dan bereaksi mudah dengan udara dan air. Ketiga unsur ini dapat
dibuat dengan mengelektrolisis cairan garam kloridanya.

b. Kegunaan
1) Berilium, digunakan sebagai bahan logam campur untuk pegas, klip, sambungan listrik, dan
pembuatan tabung sinar –X untuk reaktor atom.
2) Magnesium, digunakan sebagai bahan logam campuran dalam duralumin (Mg 0,5%, Cu 4%,
Mn 0.5%, Al 95%) dan magnalium ( campuran Mg dan Al yang ringan dan tahan korosi).
3) Kalsium, digunakan sebagai elektroda, sebagai reduktor pada pengolahan logam, dan
membentuk proses pembekuan darah.
4) Barium, digunakan sebagai logam campuran (Ba + Ni) untuk membuat tabung volume.
5) Stronsium, digunakan sebagai bahan pembuatan kembang api.

4. Senyawa Logam Alkali Tanah


1) Alkali tanah oksida, Senyawa logam golongan IIA dengan oksigen disebut oksida alkali tanah
(LO), yang dapat dibuat dari logamnya dan oksigen.
2L (s)   +   O2 (g)  →  2LO (s)        (L = Mg, Ca, Sr, Br)
Atau penguraian garam karbonatnya.
  LCO3 (s) → LO (s)    +    CO2 (g)
Oksida ini cukup stabil, karena kalor pembentukan dan energi bebas pembentukannya
bertanda negatif.
2) Alkali tanah hidroksida, Alkali tanah hidroksida L(OH)2 dapat dibuat dengan mereaksikan
oksidanya dengan air.
LO (s)   +   H2O (l) → L(OH)2 (s) →  (L = Ca, Cr, Ba)
Hidroksida ini sukar larut dalam air, dan kelarutannya bertambah dari atas ke bawah dalam
system periodik.
3) Alkali tanah halida, Semua logam alkali tanah dapat membentuk halide (LX2) langsung dari
unsurnya
L   +   X2  →  LX2
4) Alkali tanah sulfat, Alkali tanah sulfat merupakan garam yang sukar larut, dengan kelarutan
makin kecil dari kalsium ke barium. Berium sulfat dipakai sebagai pemutih kertas fotografi
dan pembuat polimer. Dalam diagnose dengan sinar X dipakai BaSO4 untuk mencari ketidak-

7
teraturan usus halus. Usus yang telah diisi BaSO 4 akan dapat dipotret, karena senyawa ini
tidak tembus sinar X.
5) Alkali tanah karbonat, Senyawa kalsium karbonat (CaCO3) terdapat dalam batu kapur dan
marmer, sedangkan dolomit mengandung MgCO3dan CaCO3. Kalsium karbonat adalah bahan
pembuatan kapur tulis dan dipakai dalam pasta gigi. Batu kapur sangat penting dalam
industry, seperti bahan pembuatan semen. Rumah binatang laut, seperti siput, lokan dan
penyu terbuat dari kalsium karbonat.

5. PERANAN DAN DAMPAK LOGAM ALKALI TANAH


1.  BERILIUM
Berilium sangat berbahaya jika terhirup. Keefektivannya tergantung kepada kandungan yang
dipaparkan dan jangka waktu pemaparan. Jika kandungan berilium di udara sangat tinggi (lebih dari
1000 μg/m³), keadaan akut dapat terjadi.
Sebagian orang (1-15%) akan menjadi sensitif terhadap berilium. Orang-orang ini akan
mendapat tindak balas keradangan pada sistem pernapasan. Keadaan ini disebut penyakit berilium
kronik (CBD), dan dapat terjadi setelah pemamparan bertahun-tahun terhadap tingkat berilium di atas
normal {di atas 0.2 μg/m³). Penyakit ini dapat menyebabkan rasa lemah dan keletihan, dan juga sasak
napas. CBD dapat menyebabkan anoreksia, penyusutan berat badan, dan dapat juga menyebabkan
pembesaran bagian kanan jantung dan penyakit jantung dalam kasus-kasus peringkat lanjut. Sebagian
orang yang sensitif kepada berilium mungkin atau mungkin tidak akan mendapat gejala-gejala ini.
Jumlah penduduk pada umumnya jarang mendapat penyakit berilium akut atau kronik karena
kandungan berilium dalam udara biasanya sangat rendah (0.00003-0.0002 μg/m³).
Berilium dapat diukur dalam air kencing atau darah. Kandungan berilium dalam darah atau air
kencing dapat memberi petunjuk kepada berapa banyak atau berapa lama seseorang telah terpapar.

2.  MAGNESIUM
Magnesium merupakan mineral diet untuk setiap organisme, tetapi serangga. Ini adalah atom
pusat dari molekul klorofil, dan karena itu merupakan persyaratan untuk fotosintesis tanaman.
Magnesium tidak hanya dapat ditemukan dalam air laut, tetapi juga di sungai dan air hujan,
menyebabkan ia alami menyebar ke seluruh lingkungan.
Tiga isotop magnesium terjadi secara alami, yang semuanya stabil dan karenanya tidak
radioaktif. Ada juga delapan isotop stabil. Pada tubuh manusia mengandung sekitar 25 g magnesium,
dimana 60% hadir dalam tulang dan 40% hadir dalam otot dan jaringan lain. Ini merupakan mineral
makanan bagi manusia, salah satu unsur mikro yang bertanggung jawab untuk fungsi membran,
transmisi saraf stimulan, kontraksi otot, konstruksi protein dan replikasi DNA.Magnesium adalah unsur
dari banyak enzim. Magnesium dan kalsium sering melakukan fungsi yang sama dalam tubuh manusia
dan umumnya antagonis. Tidak ada kasus yang diketahui keracunan magnesium. Pada dosis besar
magnesium oral dapat menyebabkan muntah dan diare.
Rendahnya kadar kalsium atau magnesium dalam darah juga dapat membuat ujung-ujung saraf
lebih peka sehingga dapat menstimulasi otot. Hal ini kerap menjadi penyebab kram pada kelompok

8
lanjut usia dan ibu hamil. Kram dapat terjadi pada berbagai keadaan yang menyebabkan berkurangnya
kadar kalsium atau magnesium, misalnya penggunaan obat-obatan seperti diuretik, muntah-muntah,
kurangnya asupan kalsium dan magnesium dari makanan, buruknya penyerapan kalsium dalam saluran
cerna akibat kekurangan vitamin D, penyakit yang menyerang kelenjar paratiroid (suatu kelenjar di
leher yang mengatur keseimbangan kalsium dalam tubuh), dan berbagai keadaan lain.

3. KALSIUM
1) Manfaat Kalsium (Ca) pada tulang:
Kalsium pada tubuh manusia dewasa kurang lebih mencapai 1 kg, dimana 99% terdapat pada
tulang dan gigi. Untuk bisa diserap oleh tubuh, kalsium harus berbentuk cair. Namun di era sekarang
dapat pula mengkonsumsi kalsium dalam bentuk padat. Adanya asam pada lambung akan mengubah
bentuk kalsium padat menjadi cair. Setelah itu, barulah perjalanan kalsium di tubuh dimulai.Dari
lambung, kalsium akan diserap oleh usus. Setelah itu, apabila kalsium tersedia di dalam jumlah yang
banyak, kalsium akan langsung diedarkan ke pembuluh darah melalui proses difusi.
Namun, apabila jumlah kalsium yang tersedia hanya sedikit maka metabolisme kalsium akan
dilakukan melalui proses transport aktif. Di dalam proses transport aktif, kalsium harus dibantu oleh
vitamin D.
Untuk bisa diserap oleh tubuh, kalsium harus berbentuk cair. Namun, jangan khawatir jika
Anda biasa mengkonsumsi kalsium dalam bentuk padat. Adanya asam pada lambung akan mengubah
bentuk kalsium padat menjadi cair. Setelah itu, barulah perjalanan kalsium di tubuh dimulai.
Dari lambung, kalsium akan diserap oleh usus. Setelah itu, apabila kalsium tersedia di dalam
jumlah yang banyak, kalsium akan langsung diedarkan ke pembuluh darah melalui proses difusi.
Namun, apabila jumlah kalsium yang tersedia hanya sedikit maka metabolisme kalsium akan dilakukan
melalui proses transport aktif. Di dalam proses transport aktif, kalsium harus dibantu oleh vitamin D.
Oleh karena itu kita memerlukan vitamin D untuk kesehatan tulang. Melalui aliran cairan tubuh
termasuk aliran darah, kalsium akan dibawa untuk disimpan di tulang. Tetapi, perjalanan ini belum
berakhir karena kalsium masih dapat terlepas lagi dari tulang. Proses ini sebenarnya terjadi secara
alami, namun proses ini juga perlu diantisipasi agar kalsium yang tersusun harus seimbang dengan
kalsium yang terlepas dari tulang. Karena jika yang tersusun lebih sedikit dari yang terlepas, maka
tulang akan dapat mengalami kerapuhan, mudah patah, dan tingkat yang lebih parah lagi yakni
osteoporosis.

2) Manfaat Kalsium (Ca) pada gigi:


 Membantu mineralisasi gigi
Secara sistemik kalsium sangat dibutuhkan dalam perkembangan gigi pada masa mineralisasi
gigi agar email menjadi lebih tahan terhadap karies. Benih gigi dibentuk pada waktu janin masih dalam
kandungan dan masa kanak-kanak. Mineralisasi gigi sulung dimulai pada waktu janin berusia 5 bulan
dalam kandungan.

9
Pada gigi permanen, mineralisasi pertama adalah pada gigi geraham pertama bawah, dimulai
beberapa minggu pertama setelah bayi lahir. Gigi yang terakhir dibentuk adalah gigi geraham ke tiga,
mineralisasinya dimulai pada usia 9 tahun.
Defisiensi atau kekurangan zat ini dapat mengakibatkan kalsifikasi jaringan keras terhambat.
Kalsium (Ca) juga merupakan salah satu mineral yang dapat membantu membuat gigi menjadi kuat dan
sehat, baik pada gigi susu, masa pertumbuhan gigi dewasa, bahkan pada saat kita telah dewasa. Setelah
gigi tumbuh, gigi-geligi juga tetap memerlukan kalsium sehingga dapat berkembang secara penuh.
Kalsium yang dibutuhkan setiap hari untuk anak 1-3 tahun adalah 500 mg, anak usia 4-8 tahun
membutuhkan 800 mg, dan usia 8-19 tahun memerlukan 1.300 mg  kalsium. Banyak penelitian
menunjukkan bahwa kebanyakan anak-anak tidak mendapatkan kalsium sesuai dengan yang mereka
butuhkan untuk pertumbuhan dan lebih dari separuh anak usia belasan tahu (ABG) juga tidak
mengonsumsi kalsium yang cukup.
Faktor yang menjadi penyebab kekurangan kalsium tersebut dikarenakan tidak mengkonsumsi
susu yang berarti asupan gizinya kurang terpenuhi sehingga dapat terjadi malanutrisi. Selain itu,vitamin
(A,C, D) dan mineral (Ca, P, F) yang terkandung dalam susu yang penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan gigi menjadi tidak terpenuhi pula sehingga gigi menjadi lebih rapuh dan sangat rentan
terjadi karies gigi. 

 Mencegah pendarahan akar gigi


Menjaga kecukupan kalsium sejak muda sangat membantu mencegah penyakit gusi pada usia
tua. Kalsium juga membuat tulang rahang kuat dan sehat sehingga gigi akan tetap sehat dan tidak
mudah lepas.

3) Manfaat Kalsium (Ca) pada susu :


Kandungan Kalsium (Ca) dalam susu dapat membantu menambah kekuatan pada  tulang  dan
dapat menetralisirkan kandungan logam yang berbahaya untuk tubuh seperti Timah dan Kadmium.
Setelah umur 20 tahun, tubuh manusia akan mulai mengalami kekurangan kalsium sebanyak 1% per
tahun. Dan setelah umur 50 tahun, jumlah kandungan kalsium dalam tubuh akan menyusut sebanyak
30%. Kehilangan akan mencapai 50% ketika mencapai umur 70 tahun dan seterusnya mengalami
masalah kekurangan kalsium.
Gejala awal kekurangan kalsium adalah seperti lesu, banyak keringat, gelisah, sesak napas,
menurunnya daya tahan tubuh, kurang nafsu makan, sembelit, berak-berak, insomnia, kram, dan
sebagainya.

4) Manfaat Kalsium (Ca) pada pembekuan darah :


Penggunaan kalsium dalam tubuh akan diatur oleh kelenjar tiroid dan kelenjar paratiroid.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon kalsitonin yang fungsinya menurunkan kadar kalsium dalam
darah. Sedangkan, kelenjar paratiroid akan menghasilkan hormon paratiroid yang fungsinya
meningkatkan kadar kalsium dalam darah.

10
Tubuh orang dewasa diperkirakan mengandung 1000 gram kalsium. Sekitar 99% kalsium ini
berada didalam tulang dalam bentuk hidroksiapatit dan 1% lagi berada didalam cairan ekstraseluler dan
jaringan lunak. Didalam cairan ekstraseluler, konsentrasi ion kalsium (Ca2+) adalah 10-3 M,
sedangkan didalam sitosol 10-6 M.
Kalsium memegang 2 peranan fisiologik yang penting didalam tubuh. Didalam tulang, garam-
garam kalsium berperan menjaga integritas struktur kerangka, sedangkan didalam cairan ekstraseluler
dan sitosol, Ca2+ sangat berperan pada berbagai proses biokimia tubuh. Kedua kompartemen tersebut
selalu berada dalam keadaan yang seimbang. Secara fisiologik, Ca2+ ekstraseluler memegang peranan
yang sangat penting, yaitu :
1. Berperan sebagai kofaktor pada proses pembekuan darah, misalnya untuk faktor VH,
IX, X dan protrombin.
2. Memelihara mineralisasi tulang.
3. Berperan pada stabilisasi membran plasma dengan berikatan pada lapisan fosfolipid dan
menjaga permeabilitas membran plasma terhadap ion Na+. Penurunan kadar Ca2+
serum akan meningkatkan permeabilitas membran plasma terhadap Na+ dan
menyebabkan peningkatan respons jaringan yang mudah terangsang.

4. STRONSIUM
Stronsium senyawa yang tidak larut air dapat menjadi larut dalam air, sebagai hasil dari reaksi
kimia. Yang larut dalam air senyawa adalah ancaman yang lebih besar untuk kesehatan manusia
daripada yang tidak larut air yang. Oleh karena itu, larut dalam air bentuk strontium memiliki
kesempatan untuk mencemari air minum. Untungnya konsentrasi dalam air minum biasanya cukup
rendah. Orang bisa terkena tingkat kecil (radioaktif) strontium oleh menghirup udara atau debu, makan
makanan, air minum, atau melalui kontak dengan tanah yang mengandung stronsium. Stronsium
konsentrasi dalam makanan memberikan kontribusi pada konsentrasi stronsium dalam tubuh manusia.
Bahan pangan yang mengandung konsentrasi yang cukup tinggi dari strontium adalah biji-bijian,
sayuran berdaun dan produk susu.
Bagi kebanyakan orang, penyerapan strontium akan moderat. Senyawa stronsium hanya yang
dianggap berbahaya bagi kesehatan manusia, bahkan dalam jumlah kecil, adalah kromat strontium.
Para kromium beracun yang mengandung terutama menyebabkan ini. Kromat Stronsium diketahui
menyebabkan kanker paru-paru, tetapi risiko eksposur telah sangat dikurangi dengan prosedur
keselamatan di perusahaan, sehingga tidak lagi merupakan risiko kesehatan penting.
Penyerapan konsentrasi stronsium tinggi umumnya tidak dikenal sebagai bahaya besar bagi kesehatan
manusia. Dalam satu kasus seseorang mengalami reaksi alergi terhadap strontium, tetapi tidak ada
kasus serupa sejak. Untuk anak-anak penyerapan strontium melebihi mungkin menjadi resiko
kesehatan, karena dapat menyebabkan masalah dengan pertumbuhan tulang. Garam strontium tidak
diketahui menyebabkan ruam kulit atau masalah kulit lainnya apapun.
Ketika penyerapan strontium sangat tinggi, dapat menyebabkan gangguan perkembangan
tulang. Tetapi efek ini hanya bisa terjadi jika penyerapan strontium adalah dalam ribuan kisaran ppm.
Stronsium tingkat dalam makanan dan air minum tidak cukup tinggi untuk dapat menyebabkan efek

11
ini.Strontium radioaktif jauh lebih merupakan resiko kesehatan dari strontium stabil. Ketika
penyerapan sangat tinggi, dapat menyebabkan anemia dan kekurangan oksigen, dan pada konsentrasi
yang sangat tinggi itu bahkan diketahui menyebabkan kanker sebagai akibat dari kerusakan pada bahan
genetik dalam sel.
Tubuh manusia menyerap strontium seolah-olah itu kalsium. Karena kesamaan kimia dari
unsur-unsur, bentuk stabil dari strontium mungkin tidak menimbulkan ancaman kesehatan yang
signifikan - sebenarnya, tingkat ditemukan secara alami sebenarnya bisa menguntungkan (lihat di
bawah) - tetapi 90Sr radioaktif dapat menyebabkan gangguan tulang dan penyakit berbagai , termasuk
kanker tulang. Unit strontium digunakan dalam mengukur radioaktivitas dari 90Sr diserap.
Para strontium ranelate obat, dibuat dengan menggabungkan strontium dengan asam ranelic,
ditemukan untuk membantu pertumbuhan tulang, meningkatkan densitas tulang, dan mengurangi
tulang belakang, patah tulang perifer, dan hip. Wanita menerima obat.

5. BARIUM
Logam berat di dalam air dapat masuk secara langsung ke dalam tubuh manusia apabila air
yang mengandung logam berat diminum, sedangkan secara tidak langsung apabila memakan bahan
makanan yang berasal dari air tersebut. Di dalam tubuh manusia, logam berat juga dapat terakumulasi
dan menimbulkan berbagai bahaya terhadap kesehatan. Bahaya barium (Ba) bagi kesehatan manusia
yaitu, dalam bentuk serbuk,mudah terbakar pada temperatur ruang.
Dalam jangka panjang, dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dan terganggunya sistem
saraf.
Semua air atau asam larut dalam senyawa barium beracun. Pada dosis rendah, barium bertindak
sebagai stimulan otot, sedangkan dosis yang lebih tinggi mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan
penyimpangan jantung, tumor, kelemahan, kegelisahan, dyspnea dan kelumpuhan. Hal ini mungkin
karena kemampuannya untuk memblokir kanal ion kalium yang sangat penting untuk fungsi yang tepat
dari sistem saraf.
Barium senyawa, jarang ditemui oleh kebanyakan orang. Semua senyawa barium dianggap
sangat beracun meskipun bukti awal muncul untuk menunjukkan bahaya terbatas. Garam barium dapat
merusak hati. Menghirup debu yang mengandung senyawa barium dapat terakumulasi dalam paru-paru
sehingga menyebabkan kondisi yang disebut baritosis. Debu logam menyajikan bahaya kebakaran dan
ledakan, dan barium bubuk dapat menyala secara spontan di udara.
Logam barium harus disimpan di bawah cairan berbasis petroleum (seperti minyak tanah) atau lain
yang sesuai oksigen bebas-cairan yang mengeluarkan udara.

6. RADIUM
226Ra bersifat radioaktif dengan waktu paroh 1622 tahun dan memancarkan radiasi alfa dengan
energi 4,79 MeV. Anak luruh dari 226Ra adalah gas radon (222Rn). keberadaann gas radon di
lingkungan mencapai jumlah sangat besar, sekitar 58 % dari total radon alamiah. Gas radon tersebut
dapat memberikan bahaya radiologik terhadap saluran pernafasan. Adapun 226Ra sendiri bersifat
seperti unsur kalsium (Ca) yang mudah terakumulasi di dalam tulang.

12
Tidak ada bukti bahwa secara alami terdapat hubungan ke tingkat radium memiliki efek yang
merugikan pada kesehatan manusia. Namun, hubungan ke tingkat yang lebih tinggi radium dapat
mengakibatkan efek kesehatan, seperti gigi fraktur, anemia dan katarak. Ketika pemaparan berlangsung
selama jangka waktu yang panjang radium bahkan menyebabkan kanker dan eksposur pada akhirnya
dapat menyebabkan kematian.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari makalah yang kami sampaikan ini, kami mengambil kesimpulan bahwasanya
hampir semua unsur logam alkali tanah berbahaya bagi kesehatan. Namun, ada diantaranya
yang justru sangat baik bagi kesehatan manusia, bahkan berperan penting dalam tubuh, seperti
kalsium dan magnesium. Semua itu bergantung pada kadar setiap unsure yang masuk ke dalam
tubuh  setiap makhluk hidup. Oleh sebab itu penggunaan setiap unsur tersebut dalam kehidupan
kita sehari-hari harus benar-benar diperhatikan, karena setiap unsure memiliki kadar tertentu
yang aman bagi makhluk hidup.

B. SARAN
Saran yang dapat kami utarakan adalah, setiap unsur yang ada mempunyai dampak dan
kegunaan tersendiri bagi kehidupan manusia. Semua itu bergantung dari manusia yang
menggunakan. Tapi apapun  dan bagaimana pun unsur tersebut lebih baik digunakan secara
seimbang, supaya dapat memberikan dampak yang baik bagi kita dan juga bagi lingkungan
hidup di sekitar kita.

13
DAFTAR PUSTAKA

 Anshory, I.1995. Mudah Memahami Kimia. Bandung : Amico


 Sunarya, Yayan. 2000. Kimia Dasar Prinsip-prinsip Kimia Terkini Jilid I. Bandung : Angkasa.
 Mujtaba, Mirza. (2009, 05 desember). Unsur Golongan VA. Diperoleh 12 Maret 2013,
http://blog.ub.ac.id/mustanginkimia/2011/12/05/golongan-v-a/
 Pettruci. Ralph.H.1999. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern.Edisi ke-4,Jilid III.
Erlangga. Jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai