LITRIK STATIS
KELOMPOK
DISUSUN OLEH :
1. DILA PUSPITA
2. JELITA . A
3. NURHASANAH
4. REVI MAYA SARI
KELAS : IX.4
GURU PEMBIMBING : YESSICA CHRISNA DEWI. S.Pd
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kelompok Kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah berjudul " LISTRIK STATIS " ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu media pembelajaran.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena . Oleh kerena itu
Kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................4
C. Tujuan.........................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN..................................................................................5
A. Muatan Listrik...........................................................................5
B. Pengertian Listrik Statis...........................................................7
C. Proses Terjadinya Listrik Statis..............................................8
D. Medan Listrik dan Hukum Gauss...........................................8
E. Peranan Listrik Statis dalam Kehidupan Sehari-hari.........10
BAB III
PENUTUP..........................................................................................11
A. Kesimpulan................................................................................11
B. Saran..........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam kehidupan sehari-hari kata listrik merupakan hal yang sudah
tidak asing lagi. Sebagian peralatan rumah tangga banyak yang menggunakan
listrik, misalnya kipas angin, magic jar, setrika, mesin cuci dan lain sebagainya.
Hal ini menunjukkan bahwa energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok dalam
kehidupan sehari-hari. Karena manusia terhubung dengan listrik. Oleh karena itu
listrik penting untuk dipelajari.
Listrik dapat dibagi dua, yaitu listrik statis dan listrik dinamis. (Elok
Sudibyp, 2008). Listrik statis mempelajari sifat kelistrikan suatu benda tanpa
memperhatikan gerakan atau aliran muatan listrik. Jika sebuah benda mengalami
kekurangan atau kelebihan elektron maka benda tersebut dapat dikatakan
bermuatan listrik. Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan positif dan muatan
negatif. Jika suatu benda kekurangan elektron maka benda tersebut bermuatan
positif (+), sebaliknya jika suatu benda kelebihan elektron maka benda tersebut
bermuatan negatif (-). Setelah bermuatan listrik, muatan tersebut akan diam di
dalam benda sehingga muatan listrik tersebut dinamakan muatan listrik statis.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sifat Muatan Listrik?
2. Apa yang dimaksud dengan Listrik Statis?
3. Bagaimana proses terjadinya Listrik Statis?
4. Apakah yang dimaksud dengan Medan Listrik dan Hukum Gauss?
5. Bagaimana peranan Listrik Statis dalam kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan
1. Agar pembaca dapat memahami sifat Muatan Listrik.
2. Agar pembaca mengetahui pengertian Listrik Statis.
4
3. Agar pembaca mengetahui proses terjadinya Listrik Statis.
4. Agar pembaca mengetahui Medan Listrik dan Hukum Gauss.
5. Agar pembaca dapat mengetahui manfaat dan penggunaan Listrik
Statis dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Muatan Listrik
Jika sebuah benda mengalami kekurangan atau kelebihan elektron maka
benda tersebut dapat dikatakan bermuatan listrik. Ada dua jenis muatan listrik,
yaitu muatan positif dan muatan negatif. Jika suatu benda kekurangan elektron
maka benda tersebut bermuatan positif (+), sebaliknya jika suatu benda kelebihan
elektron maka benda tersebut bermuatan negatif (-). Benda yang mempunyai
jumlah muatan negatif sama dengan jumlah muatan positifnya disebut benda
netral. Jika dua benda bermuatan listrik didekatkan maka akan terjadi interaksi
sebagai berikut:
muatan listrik yang sejenis maka benda akan saling tolak menolak
muatan listrik yang tidak sejenis maka benda akan saling tarik menarik
5
Menggosok permukaan benda dengan benda lainnya dapat menghasilkan
muatan listrik positif maupun negatif, misalnya:
a. Penggaris digosok berulang kali dengan kain wol, setelah itu penggaris
akan bermutan listrik negatif karena muatan elektron dari kain wol
berpindah ke penggaris. Sedangkan kain wol akan bermuatan positif.
b. Batang kaca yang digosok dengan kain sutera atau dengan kain wol,
menghasilkan muatan listrik positif pada kaca dan muatan listrik negatif
pada kain sutera atau kain wol. Karena kain sutera atau kain wol menerima
muatan elektron dari batang kaca tersebut.
c. Ketika ebonit digosokkan berulang kali dengan kain wol, ebonit tersebut
akan menghasilkan muatan listrik negatif karena elektron pada kain wol
berpindah ke ebonit.
6
elektroskop. Sebaliknya jika daun lebih kuncup berarti benda yang didekatkan
bermuatan tidak sejenis dengan muatan elektroskop.
7
C. Proses Terjadinya Listrik Statis
Peristiwa listrik statis dapat terjadi baik pada isolator maupun konduktor.
Peristiwa listrik statis terjadi setelah adanya materi yang menjadi bermuatan
karena proses gesekan (gosokan). Gesekan atau gosokan antara dua materi ini
akan membuat electron dari atom materi yang satu berpindah ke atom materi yang
lain, sehingga kedua materi menjadi bermuatan. Materi akan menjadi bermuatan
positif jika melepaskan elektronnya, , sebaliknya jika materi tidak melepaskan
elektronnya maka materi tersebut akan bermuatan negatif. Jadi, perpindahan
elektron pada peristiwa listrik statis terjadi karena proses gesekan atau gosokan.
Setelah materi menjadi bermuatan listrik maka terjadilah peristiwa listrik statis,
seperti penggaris plastik bermuatan menarik serpihan kertas. Penggaris plastik
yang awalnya tidak bermuatan atau netral digosok-gosok dengan kain wol,
elektron-elektron yang ada pada kain wol akan berpindah ke penggaris plastik
tersebut. Akibatnya, penggaris plastik disebut sebagai benda yang bermuatan
listrik negatif.
Ketika penggaris tersebut didekatkan ke sobekan kertas, sobekan kertas
akan tertarik oleh penggaris. Hal tersebut menunjukkan bahwa benda yang
bermuatan listrik negatif dapat menarik benda-benda ringan di sekitarnya yang
bermuatan listrik positif.
8
Arah medan listrik dari suatu benda bermuatan listrik dapat digambarkan
menggunakan garis-garis gaya listrik. Sebuah muatan positif memiliki garis gaya
listrik dengan arah keluar dari muatan tersebut. Adapun, sebuah muatan negatif
memiliki garis gaya listrik dengan arah masuk ke muatan tersebut. Besarnya kuat
medan listrik dapat ditentukan dengan rumus:
Keterangan:
E = Kuat medan listrik (N/C)
F = Gaya Coulomb (N)
Q = Muatan listrik (C)
r = jarak titik dari muatan listrik (m)
Keterangan:
Φ = Fluks Listrik (Weber)
q = Muatan Listrik (Coloumb)
ɛ0 = Permitivitas ruang hampa = 8,85 x 10-12 c2 N2 m2
9
E. Peranan Listrik Statis dalam Kehidupan Sehari-hari
Gejala listrik statis dimanfaatkan dalam aplikasi sebagai berikut.
1. Penangkal Petir
Sebelum terdengar petir tentu kita lihat kilat. Kilat adalah cahaya yang
timbul karena gerak elektron yang bergesekan dengan udara. Akibatnya, udara
yang dilalui kilat terbelah dan memuai dengan cepat sehingga dapat menghasilkan
suara yang menggelegar, yang disebut petir. Cara kerja penangkal petir adalah
sebagai berikut:
a. Jika di sekitar penangkal penangkal petir terdapat awan bermuatan
negative, batang logam penangkal petir mengalami induksi sehingga
bermuatan positif (muatan hasil induksi berlawanan dengan muatan benda
yang menginduksi).
b. Jika petir menyambar batang logam, muatan negative petir berpindah ke
batang logam dan diteruskan kebumi melalui kabel penangkal petir.
c. Bersamaan itu, muatan positif logam meloncat keawan petir sehingga
menjadi netral.
5. Mesin fotokopi
Mesin fotokopi pertama yang dipasarkan adalah Xerox Corporation pada
tahun 1959 dengan memanfaatkan prinsip muatan induksi serta gaya Coulomb.
Bagian utama mesin fotokopi adalah pelat foto konduktif yang dalam keadaan
gelap tidak menghantar listrik. Pelat baru aktif jika dikenai cahaya.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah pembahasan listrik statis dapat ditarik kesimpulan, yaitu:
a. Listrik adalah suatu kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti
elektron dan proton yang mengalir melalui penghantar dalam sebuah
rangkaian yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya.
b. Benda yang mempunyai jumlah muatan negatif sama dengan jumlah
muatan positifnya disebut benda netral. Jika dua benda bermuatan listrik
didekatkan maka akan terjadi interaksi yaitu muatan listrik yang sejenis
maka benda akan saling tolak menolak, sedangkan muatan listrik yang
tidak sejenis maka benda akan saling tarik menarik.
c. Suatu alat yang digunakan untuk mengetahui keberadaan muatan listrik
pada suatu benda yaitu elektroskop.
B. SARAN
Sehubungan dengan bahasan makalah ini, kami mengharapkan kritik dan
saran para pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnan makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Kepada rekan-rekan
mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih dalam tentang
bagaimana listrik statis.
11
DAFTAR PUSTAKA
12