Anda di halaman 1dari 17

Muatan Listrik dan Hukum Coulomb

Dosen Pengampu: Joni Syafrin Rambe, S.T., M.Pd.


Mata Kuliah : Fisika Teknik

Disusun oleh :
Anderson Silalahi (5172131008)
Dodi Pratama (5172131009)
Syahbani Alwi Nasution (5172131013)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dalam menyusun makalah ini. Makalah ini di buat untuk memenuhi salah satu mata
kuliah kami yaitu Fisika Teknik.

Kelompok kami berharap semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna.Untuk itu, kepada para pembaca saya mohon masukan-masukannya yang bersifat
membangun guna memperbaiki makalah ini agar bisa jauh lebih baik.

Medan, April 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................. 1

A. Latar Belakang............................................................................................... 1

B. Rumusan Makalah.......................................................................................... 1

C. Tujuan............................................................................................................. 1

BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................... 2

A. Muatan Listrik................................................................................................ 2

B. Hukum Coulomb............................................................................................ 6

BAB III : PENUTUP.............................................................................................. 12

A. Kesimpulan.................................................................................................... 12

B. Saran............................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Listrik statis cahaya dipandang sebagai kuantum energi dengan energi yang diskrit
kuantum energi tidak dapat digambarkan sebagai gelombang tetapi lebih. Petir atau halilintar
merupakan gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan.

Muatan listrik Listrik memungkinkan terjadinya fenomena petir. Petir yaitu lompatan
bunga api antara dua massa dengan medan listrik berbeda, yang ditandai dengan adanya loncatan
muatan listrik antara awan dengan bumi atau awan dengan awan.

Hukum coulomb yaitu hukum yang menjelaskan hubungan antara gaya yang timbul antara
dua titik muatan, yang terpisahkan jarak tertentu, dengan nilai muatan dan jarak pisah keduanya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan apa itu muatan listrik!


2. Jelaskan apa itu Hukum Coulomb!

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui tentang muatan listrik dan penjelasannya.
2. Untuk mengetahui tentang Hukum Coulomb dan penjelasannya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. MUATAN LISTRIK
Pernahkah anda terkejut ketika tangan anda menyentuh layar TV? Apakah yang
menyebabkan peristiwa sengatan yang kadang-kadang disertai rasa sakit itu? Sengatan itu
merupakan akibat yang ditimbulkan oleh listrik statis. Petir yang sering Anda lihat pada saat hari
hujan itu juga merupakan contoh peristiwa alam yang disebabkan listrik statis. Apakah listrik
statis itu?

1. Terjadinya Listrik Statis


Kata “listrik” dalam bahasa Inggris electric, berasal dari bahasa Yunani elektron, yang
berarti “amber”. Amber adalah pohon damar yang membatu, dan pengetahuan kuno
membuktikan bahwa jika anda menggosok batang amber dengan sepotong kain, maka amber
menarik potongan daun kecil-kecil atau debu. Batang karet keras, batang kaca, atau penggaris
plastik, jika digosok dengan sepotong kain juga akan menunjukkan “efek amber” atau listrik
statis sebagaimana yang kita sebut sekarang. Barangkali anda telah memiliki pengalaman
tentang listrik statis yakni ketika anda menyisir rambut kering, atau ketika menyetrika baju nilon.
Pada setiap kasus tadi, suatu benda menjadi “bermuatan” listrik karena proses gosokan dan
dikatakan memiliki muatan listrik. Apakah seluruh muatan listrik sama? Atau mungkinkah
terdapat lebih dari satu jenis?

2. Jenis Muatan Listrik


Sesuai dengan hasil percobaan anda, terdapat dua jenis muatan listrik yaitu positif dan
muatan negatif. Ketika penggaris plastik kedua yang telah dimuati dengan cara yang sama
didekatkan pada penggaris plastik pertama, penggaris pertama bergerak menjauhi penggaris
kedua. Peristiwa ini ditunjukkan pada Gambar 1a. Ketika batang kaca kedua yang telah dimuati
dengan cara yang sama didekatkan pada batang kaca pertama, batang kaca kedua juga bergerak
menjauhi batang kaca pertama. Peristiwa ini ditunjukkan pada Gambar 1b. Tetapi, jika batang
kaca yang bermuatan didekatkan pada penggaris plastik yang bermuatan, akan didapatkan bahwa
keduanya akan saling menarik, Peristiwa ini ditunjukkan pada Gambar 1c.

2
Gambar 1

3. Muatan Listrik dalam Suatu Atom

Gambar 2 memperlihatkan model atom sederhana, terdiri dari muatan positif di dalam
inti, dikelilingi satu atau lebih elektron. Inti berisi protonproton bermuatan positif, dan netron
yang tidak bermuatan listrik. Besarnya muatan proton dan elektron adalah sama, tetapi tandanya
berlawanan. Karena itu atom-atom netral berisi proton-proton dan elektronelektron dengan
jumlah yang sama. Meskipun demikian, suatu atom kadangkadang akan kehilangan satu atau
lebih elektron, atau akan memperoleh elektron-elektron ekstra. Pada kasus ini, atom akan
bermuatan positip atau negatip, dan disebut ion.

Elektron

Neutron

Proton

Gambar 2 Model atom sederhana.

Umumnya, ketika benda dimuati melalui gosokan, benda-benda akan mempertahankan


muatannya hanya sebentar, kemudian kembali ke keadaan netral. Kemana muatan pergi? Dalam
beberapa kasus, hal ini dinetralkan oleh ion-ion bermuatan di udara (misalnya, oleh tumbukan
dengan pertikel-partikel bermuatan, yang kita kenal sebagai sinar kosmik dari ruang angkasa
yang mencapai bumi).

3
4. Cara Memperoleh Muatan Listrik
Bila sebuah benda logam bermuatan positif disentuhkan dengan benda logam lain yang
tidak bermuatan (netral), maka elektron-elektron bebas dalam logam yang netral akan ditarik
menuju logam yang bermuatan positif tersebut sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 4.
Karena sekarang logam kedua tersebut kehilangan beberapa elektronnya, maka logam ini akan
bermuatan positif.

Gambar 4 Batang logam netral memperoleh muatan ketika

disentuh dengan benda logam lain yang bermuatan.

Proses demikian disebut memuati dengan cara konduksi atau dengan cara kontak, dan
kedua benda tersebut akhirnya memiliki muatan dengantanda yang sama. Bila benda yang
bermuatan positip didekatkan pada batang logam yang netral, tetapi tidak disentuhkan, maka
elektron-elektron batang logam tidak meninggalkan batang, namun elektron-elektron tersebut
bergerak dalam logam menuju benda yang bermuatan, dan meninggalkan muatan positip pada
ujung yang berlawanan, seperti diperlihatkan pada Gambar 5.

Gambar 5 Memberi muatan dengan jalan induksi Electron

4
Muatan tersebut dikatakan telah diinduksikan pada kedua ujung batang logam. Proses
demikian disebut memuati dengan cara induksi. Tentu saja tidak ada muatan yang dihasilkan
dalam batang; muatan hanya dipisahkan. Jumlah muatan pada batang logam masih sama dengan
nol. Meskipun demikian, jika dipotong menjadi dua bagian, kita akan memiliki dua benda yang
bermuatan, satu bermuatan positip dan yang lain bermuatan negatip. Cara lain untuk
menginduksi muatan pada benda logam adalah dengan jalan menghubungkan logam tersebut
menuju ground melalui kawat konduktor sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 6a ( berarti
ground). Selanjutnya benda dikatakan di “ground-kan” atau “dibumikan”. Karena bumi sangat
besar dan dapat menyalurkan elektron, maka bumi dengan mudah dapat menerima ataupun
memberi elektron-elektron; karena itu dapat bertindak sebagai penampung (reservoir) untuk
muatan. Jika suatu benda bermuatan negatip didekatkan ke sebuah logam, maka electron-
elektron bebas dalam logam akan menolak dan beberapa electron akan bergerak menuju bumi
melalui kabel (Gambar 6b).

Gambar 6. Induksi muatan pada suatu benda yang dihubungkan ke bumi.

Ini menyebabkan logam bermuatan positif. Jika sekarang kabel dipotong, maka logam akan
memiliki muatan induksi positif (Gambar 6c).

5
B. HUKUM COULOMB
Muatan listrik adalah pembawa kelistrikan suatu
benda. Di dalam atom penyusun suatu benda terdapat 2
muatan listrik yaitu proton (+) dan elektron (-). .Jika sebuah
benda mengandung lebih banyak proton karena kehilangan
elektronnya maka benda tersebut akan bermuatan positif.
Begitu pula sebaliknya benda akan bermuatan negatif jika Gambar 1
menangkap elektron sehingga kelebihan elektron. Apa yang (a) Muatan sejenis tolak menolak
terjadi jika benda-benda bermuatan itu didekatkan? Dua (b) Muatan tak sejenis tarik menarik

muatan listrik yang sejenis tolak menolak dan yang tidak sejenis tarik menarik. Ini berarti antara
dua muatan terjadi gaya listrik. Bagaimanakah pengaruh besar muatan dan jarak antara kedua
muatan terhadap besar gaya listrik ini?
Hubungan gaya listrik antara dua bola bermuatan terhadap jarak antara keduanya,
pertama kali diselidiki oleh fisikawan Perancis bernama Charles Augustin de Coulomb pada
tahun 1785. Dalam percobaannya, ia menggunakan sebuah neraca puntir.

(a) Skema diagram neraca puntir Coulomb. (b) Sketsa peralatan Coulomb

Jika bola A bermuatan diletakkan pada tempatnya, maka bola B ditolak oleh bola A (bola
A dan bola B keduanya bermuatan positif). Ini mengakibatkan lengan neraca terpuntir, dan dalam
keadaan seimbang lengan neraca mencapai keadaan yang baru.
Dari sudut puntiran inilah Coulomb mengukur besar gaya listrik. Dengan mengubah-ubah
jarak antara bola A dan B, gaya listrik dapat diukur sebagai fungsi jarak. Coulomb
menyimpulkan bahwa gaya tarik atau gaya tolak berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara kedua bola bermuatan. Secara matematis, dapat dirumuskan:

6
Bagaimana muatan mempengaruhi gaya listrik? Mula-mula Coulomb mengukur gaya
tolak antara bola A dan bola B pada suatu jarak tertentu (dijaga tetap dalam percobaan).
Kemudian Coulomb membagi muatan bola A menjadi dua sehingga muatan A menjadi setengah
muatan awalnya. Dia mendapatkan bahwa besar gaya tolak menolak menjadi setengah kali
semula. Percobaan diulangi dengan membagi muatan bola A menjadi seperempat muatan
awalnya. Coulomb mendapatkan bahwa besar gaya tolak menjadi seperempat kali semula.
Coulomb menarik kesimpulan bahwa gaya tarik atau gaya tolak antara dua bola bermuatan
sebanding dengan muatan-muatannya.
Dengan menggabungkan kedua kesimpulan tersebut, Coulomb menyatakan hukumnya
yang dinamakan hukum Coulomb, yaitu sebagai berikut :
Besar gaya tarik atau gaya tolak antara dua muatan listrik sebanding dengan muatan-
muatannya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan.
Secara matematis hukum Coulomb dinyatakan sebagai berikut :

dengan
F = gaya tarik/gaya tolak (N)
q1 , q2 = muatan listrik (coulomb)
r = jarak antar dua muatan (m)
Jika medium dimana muatan-muatan berada adalah vakum atau udara, maka

dengan ; ε0 = permitivitas ruang hampa.

Jika benda berada dalam medium tertentu berlaku:

dengan εbahan = permitivitas bahan

Jika gaya Coulomb dalam vakum dibandingkan dengan gaya Coulomb dalam bahan,
akan diperoleh :

7
1 q1q 2
Fdlm vakum 4 0 r 2
Fdlm bahan  1 q1q2
4 bahan r 2

  bahan
0

Nilai ini disebut permitivitas relatif bahan terhadap vakum :


  bahan   r  0
 r  bahan atau
0

Gaya Coulomb oleh beberapa muatan diantaranya :


1. Muatan-Muatan Sejenis
Besarnya gaya Coulomb pada suatu muatan yang dipengaruhi oleh beberapa muatan
yang sejenis langsung dijumlahkan secara vektor. Pada Gambar 3, gaya Coulomb pada
muatan q1 dipengaruhi oleh muatan q2 dan q3 adalah F = F12 + F13. Apabila arah ke kanan
dianggap positif dan arah ke kiri negatif, besar gaya Coulomb pada muatan q1:

Gambar 3. Gaya elektrostatis tiga muatan

Secara umum, gaya Coulomb dapat dirumuskan :

2. Muatan-Muatan yang Tidak Sejenis


Tiga buah muatan q1, q2, q3 ditunjukkan seperti pada Gambar 4.

8
Gambar 4. Gaya elektrostatis pada tiga muatan yang tidak segaris.

Untuk menentukan gaya Coulomb pada muatan q1 dapat dicari dengan menggunakan rumus
kosinus sebagai berikut.

dengan

CONTOH SOAL DAN PENYELESAIAN

1. Sebuah partikel bermuatan +5 μC diletakkan pada garis hubung dan di antara partikel-
partikel bermuatan -9 μC dan -4 μC yang berjarak 0,5 m. Dimana partikel bermuatan +5 μC
harus diletakkan agar partikel tersebut tidak merasakan gaya Coulomb yang disebabkan oleh
kedua partikel bermuatan negatif?
Penyelesaian :
Diketahui : q1= -9 μC = -9 × 10-6 C
q2 = -4 μC = -4 × 10-6 C
q3 = +5 μC = +5 × 10-6 C
a = 0,5 m
Ditanya : x =…?
Jawab : a = 0,5 m

q1 - 9+ -
= =
F31 q3 F32 q2

r31 = x r32 = 0,5 - x


Agar Σ F3 = 0 maka F31 harus sama dengan F32

m
Partikel bermuatan +5 μC diletakkan di antara garis hubung kedua muatan lainnya dan pada
jarak 0,3 m dari muatan q1 = -9 μC atau pada jarak 0,2 m dari muatan q2 = -4 μC.

2. Diketahui segitiga ABC sama sisi dengan panjang sisi 3 dm. Pada
titik sudut A dan B masing-masing terdapat muatan +4 μC dan
-1,5 μC, pada puncak C terdapat muatan +2×10 -5 C. Hitunglah
gaya elektrostatis total di puncak C!
Penyelesaian :
Diketahui : qA= 4 μC = 4 × 10-6 C
qB = -1,5 μC = -1,5 × 10-6 C
qC = 2 × 10-5 C
a = 3 dm = 3 × 10-1 m
Ditanya : FC = ... ?
Jawab :
qA dan qC tolak menolak

10
qB dan qC tarik menarik

(tanda negatif menyatakan resultan gaya pada qC berarah ke bawah atau

mendekati qB).
Jadi,

BAB III
PENUTUP

11
A. KESIMPULAN

 Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya
mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik.
 Terdapat dua jenis muatan listrik yaitu muatan positif dan muatan negatif.
 Hukum Coulomb adalah hukum yang menjelaskan hubungan antara gaya yang timbul
antara dua titik muatan, yang terpisahkan jarak tertentu, dengan nilai muatan dan jarak
pisah keduanya.
 Hukum Coulomb berbunyi “Besar gaya tarik atau gaya tolak antara dua muatan listrik
sebanding dengan muatan-muatannya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara kedua muatan”.
B. SARAN
Semoga dengan adanya makalah fisika teknik ini, dapat menambah wawasan para
pembaca tentang fisika teknik terutama di bidang “Muatan Listrik dan Hukum Coulomb” dan
dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Coulomb
https://www.scribd.com/
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_fisika_listrik_magnet/bab1-muatan listrik
dan hukum_coloumb.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131763782/pendidikan/LISTRIK+STATIS+HUKUM+COULO
MB.doc
https://www.slideshare.net/dave_alberta/listrik-statis-24315516

13

Anda mungkin juga menyukai