KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN
Bab I
Pengertian
Pengertian listrik statis yaitu suatu fenomena listrik
yang ditimbulkan ketika partikel bermuatan ditransfer
dari satu benda ke benda lain.
Perpindahan muatan ini terjadi karena adanya dua
buah benda yang saling bergesekan. Sebagaimana debu
yang terbang bersama udara bergesek dengan
permukaan layar TV. Dari gesekan tersebutlah, terjadi
perpindahan muatan elektron.
Nah, ketika muatan elektron berpindah, kedua
benda bisa mengalami kelebihan elektron sehingga
bermuatan negatif. Juga kekurangan elektron sehingga
bermuatan positif. Karena ada perbedaan sifat muatan
inilah, kedua benda berujung saling tarik-menarik, deh.
Nah, itu kan listrik statis, ya. Apa bedanya dengan
listrik dinamis? Adapun perbedaan listrik statis dan
dinamis yakni listrik statis cenderung diam atau tidak
bergerak sedangkan listrik dinamis dapat bergerak atau
mengalir.
Maksudnya gimana, tuh?
Oke, coba kita lakukan percobaan, ya. Sekarang
coba ambil penggaris plastik lalu gosokkan ke rambut.
Ketika penggaris plastik digosokkan ke rambut, akan
terjadi perpindahan elektron dari rambut ke penggaris.
Sehingga penggaris plastik menjadi bermuatan listrik.
Nah, muatan listrik pada penggaris ini tidak akan
mengalir sehingga disebut listrik statis.
Sekarang coba dekatkan penggaris tersebut ke
potongan kertas kecil-kecil. Apa yang terjadi? Yap,
potongan kertas akan menempel pada penggaris plastik
karena terjadi perpindahan muatan listrik.
Namun, ini hanya berlangsung sementara nih, sobat.
Setelah muatan listrik pada penggaris plastik dan
potongan kertas itu sama, maka kedua benda tersebut
akan tolak menolak. Akibatnya, potongan kertas akan
terlepas dari penggaris.
Terus kalau listrik dinamis gimana?
Seperti yang udah saya singgung di awal,
pada listrik dinamis terjadi aliran muatan listrik.
Contohnya, ketika anda menekan saklar pada posisi ON,
maka akan terjadi aliran listrik yang menyebabkan
lampu menyala. Tapi, ketika anda menekan saklar
dalam posisi OFF, maka lampu akan mati karena aliran
listriknya terhenti.
Bab II
~Contoh Listrik Statis
Di dalam kehidupan sehari-hari, terdapat beberapa
gejala listrik statis. Nah, berikut ini merupakan
beberapa contohnya:
Terjadinya petir
Seperti yang udah saya singgung di awal, salah
satu contoh listrik statis dalam kehidupan sehari-
hari adalah petir. So, apa sih hubungan listrik
statis dengan petir?
Jadi, petir bisa terjadi karena adanya
perpindahan elektron nih, Sobat. Ketika langit
dalam keadaan kelebihan elektron, maka petir pun
muncul mengarah ke daerah yang elektronnya
lebih sedikit. Agar kelebihan elektron tersebut
segera tersalurkan, akhirnya petir mencari objek
yang paling dekat dengan awan, kan? Itulah
sebabnya mengapa petir suka banget menyambar
pada benda-benda tinggi. So, bisa dikatakan kalau
petir merupakan salah satu contoh bahaya listrik
statis.
Debu pada layar televisi
Sekarang, coba anda perhatikan televisi yang
ada di rumah anda. Saya yakin pasti anda akan
menemukan banyak debu yang menempel di sana.
Seperti yang udah sempat saya singgung,
menempelnya debu pada layar TV merupakan
salah satu contoh fenomena listrik statis.
Jadi, debu tersebut bisa menempel pada layar
TV karena debu tersebut ditarik oleh muatan
elektron yang ada pada layar TV nih, sobat.
Ini sama halnya dengan penggaris plastik yang
bermuatan negatif dapat menarik potongan kertas.
Bab III
~Manfaat Listrik Statis
Tadi saya sempat kasih contoh bahaya listrik statis.
Ada manfaatnya nggak, ya? Ada, dong! Dalam
keseharian, kita sering banget memanfaatkan listrik
statis buat mempermudah pekerjaan-pekerjaan kita.
Lantas, apa saja manfaat listrik statis dalam
kehidupan kita? Nah, di bawah ini merupakan beberapa
contoh manfaat listrik statis di dalam kehidupan sehari-
hari.
Pengecatan mobil
Di dalam kehidupan sehari-hari, listrik statis
sering dimanfaatkan untuk pengecatan mobil. Pada
saat cat disemprotkan, butiran halus yang ada
pada cat akan bergesekkan dengan udara sehingga
memiliki muatan listrik.
Sementara itu, permukaan mobil yang akan
dicat akan diberikan muatan yang berlawanan
dengan butiran cat. Sehingga, butiran-butiran cat
tersebut dapat tertarik ke permukaan mobil dan
menempel dengan sempurna.
Printer laser
Salah satu pemanfaatan listrik statis dalam
kehidupan sehari-hari terdapat pada printer laser.
Jadi, pada saat photoreceptor drum yang
bermuatan positif berputar, laser bersinar
melintasi permukaan yang tidak bermuatan. Laser
selanjutnya menggambar pada kertas yang
bermuatan negatif.
Setelah melewati photoreceptor drum yang
berputar, kemudian kertas akan
melewati fuser. Nah, bagian fuser inilah yang
menyebabkan kertas jadi terasa panas saat baru
keluar dari printer.
Bab IV
Muatan Listrik
Oke, lanjut ke pembahasan tentang muatan listrik,
yuk. Intinya, di dalam materi listrik statis itu kita
membicarakan tentang suatu benda atau atom yang
memiliki muatan listrik.
Maka dari itu, sebaiknya kita kenalan dulu nih,
dengan yang namanya atom. Anda pasti udah sering
denger kan tentang atom? Pertama-tama, coba deh,
anda amati gambar atom di bawah ini.
Keterangan:
F = gaya coulomb (N)
k = koefisien (9 x 109 Nm2/C2)
r = jarak antar muatan (m)
q1dan q2 = muatan masing-masing partikel (C)
PERCOBAAN
(alat bahan, langkah percobaan, satu soal, kesimpulan)
PENUTUP
2. Medan Listrik
Medan listrik merupakan daerah di sekitar
partikel bermuatan listrik yang masih
dipengaruhi gaya listrik (Gaya Coulomb).
Intinya sih, suatu muatan itu dapat
memancarkan medan listrik.
Medan listrik dapat digambarkan seperti
gambar di bawah ini.
Keterangan:
E = kuat medan listrik (N/C)
F = gaya coulomb (N)
r = jarak muatan uji terhadap muatan
sumber (m)
Q = besar muatan sumber (C)
q = besar muatan uji (C)
3. Potensial Listrik
Potensial listrik merupakan usaha per
satuan muatan yang dibutuhkan untuk
memindahkan satu muatan dari satu titik ke
titik lainnya. Nah, besarnya potensial listrik di
suatu titik dapat dihitung dengan rumus
potensial listrik:
Keterangan:
V = potensial listrik ( volt)
Q = muatan sumber (C)
k = koefisien (9 x 109 Nm2/C2)
r = jarak terhadap sumber muatan (m)
Keterangan:
Ep = energi potensial muatan uji
k = koefisien (9 x 109 Nm2/C2)
r = jarak terhadap sumber muatan (m)
q1dan q2 = muatan masing-masing partikel (C)
Keterangan:
Δ = beda potensial (volt)
W = usaha yang diperlukan untuk
memindahkan muatan q
5. Kapasitor
Kapasitor merupakan salah satu peralatan
listrik yang digunakan untuk menyimpan
energi dalam waktu singkat untuk dibebaskan
dengan cepat. Nah, besarnya kapasitas
kapasitor dapat dihitung menggunakan rumus
kapasitor seperti di bawah ini:
Keterangan:
C = kapasitas kapasitor (Farad atau f)
q = muatan antara dua keping (C)
V = beda potensial antara dua keping (volt)
A = luas penampang keping (m2)
𝜀 = permitivitas dielektrik bahan
Daftar Pustaka