“ LISTRIK STATIS “
Disusun Oleh :
Kelompok Kalor
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Listrik Statis
2. Untuk mengetahui perbedaan atom netral, positif dan negatif
3. Untuk mengetahui sifat-sifat muatan listrik
4. Untuk mengetahui yang dimaksud Hk. Columb
5. Untuk mengetahui arah garis gaya listrik
6. Untuk mengetahui peranan Listrik Statis dalam kehidupan sehari-hari
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Listrik Statis(electrostatic) membahas muatan listrik yang berada dalam keadaan diam
(statis). Listrik statis dapat menjelaskan bagaimana sebuah penggaris yang telah digosok-
gosokkan ke rambut dapat menarik potongan-potongan kecil kertas. Gejala tarik menarik
antara dua buah benda seperti penggaris plastik dan potongan kecil kertas dapat dijelaskan
menggunakan konsep muatan listrik. Berdasarkan konsep muatan listrik, ada dua macam
muatan listrik, yaitu muatan positif dan muatan negatif.
Teori Atom
Suatu zat terdiri atas partikel-partikel kecil yang disebut atom. Atom berasal dari
kata atomos, yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi. Tetapi, dalam perkembangannya
ternyata atom ini masih dapat diuraikan lagi.
2
Atom terdiri atas dua bagian, yaitu inti atom dan kulit atom. Inti atom bermuatan
positif, sedangkan kulit atom terdiri atas partikel-partikel bermuatan negatif yang
disebut elektron.
Inti atom tersusun dari dua macam partikel, yaitu proton yang bermuatan positif
dannetron yang tidak bermuatan(netral). Suatu atom dikatakan netral apabila di dalam
intinya terdapat muatan positif(proton) yang jumlahnya sama dengan muatan negatif
(elektron) pada kulitnya. Suatu atom dikatakan bermuatan positif apabila jumlah muatan
positif(proton) pada inti lebih banyak daripada muatan negatif(elektron) pada kulit atom yang
mengelilinginya.
Suatu atom dikatakan bermuatan negatif apabila jumlah muatan positif(proton) pada
inti lebih sedikit daripada jumlah muatan negatif(elektron) pada kulit atom.
Atom yang paling sederhana adalah atom hidrogen yang hanya tersusun atas 1 proton
dan 1 elektron. Karena jumlah proton dan elektronnya sama, maka atom hidrogen dikatakan
sebagai atom netral. Atom helium terdiri atas 2 proton, 2 netron dan 2 elektron. Karena
jumlah proton dan jumlah elektronnya sama, maka atom helium juga dikatakan sebagai atom
netral.
3
yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya
(membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan).
Balon bila kita gosok dengan kain wol maka elektron berpindah dari kain wol ke
balon. Sehingga balon menjadi bermuatan listrik negatif dan kain wol bermuatan listrik
positif.
Bila kaca kita gosok dengan kain sutra, elektron berpindah dari kaca ke kain sutra.
Sehingga kaca menjadi bermuatan lisrik positip dan kain sutra bermuatan listrik negatif.
Menurut Benyamin Franklin, ada dua muatan lisrik :
1. Muatan listrik positif
2. Muatan listrik negatif
4
1. Ketika penggaris plastik digosok dengan kain wool, maka elektron-elektron dari kain
wool berpindah ke penggaris plastik, sehingga penggaris plastik tersebut bermuatan
listrik negatif.
2. Ketika ebonit digosok dengan kain wool, maka elektron-elektron dari kain wool
berpindah ke ebonit, sehingga ebonit tersebut bermuatan listrik negatif.
3. Ketika batang kaca digosok dengan kain sutera, elektron-elektron pada batang kaca
tersebut berpindah ke kain sutera, sehingga batang kaca bermuatan positif
5
F = Gaya tarik/tolak dua buah muatan (N)
K = Konstanta (9.109 N.m2/C2)
Q1, Q2 = muatan listrik (C)
r = jarak antara dua muatan (m)
Induksi Listrik
Induksi listrik adalah peristiwa pemisahan muatan pada suatu benda karena pada
benda tersebut didekati benda lain yang bermuatan listrik.
Contoh :
Benda netral didekati benda bermuatan negatif, maka muatan-muatan negatif benda
netral tertolak menjauh, sedangkan muatan-muatan positif mendekati benda yang
menginduksi.
Benda netral didekati benda bermuatan positif, maka muatan-muatan positif benda
netral tertolak menjauh, sedangkan muatan-muatan negatif mendekati benda yang
menginduksi.
Elektroskop
Elektroskop adalah alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya muatan
listrik pada suatu benda. Prinsip kerja elektroskop berdasarkan induksi listrik, yaitu jika
sebuah benda bermuatan listrik disentuhkan kepala elektroskop maka muatan yang sejenis
dengan benda bermuatan listrik tadi akan ke daun elektroskop. Akibatnya kedua daun
elektroskop akan bermuatan sejenis sehingga tolak menolak(daun elektroskop membuka)
6
2.7 Manfaat Listrik Statis dalam Kehidupan Sehari-hari
Gejala listrik statis dimanfaatkan dalam aplikasi sebagai berikut.
1. Generator Van de Graff
Generator Van de Graff menggunakan prinsip listrik statis yang mampu menghasilkan
tegangan sangat tinggi, yakni sekitar 20.000.000 volt, dengan gesekan yang ditimbulkan karet
dapat menggerakkan generator.
2. Cat semprot.
Agar mobil dapat dicat dengan rata, maka badan mobil diberi muatan listrik yang
berbeda dengan muatan listrik pada cat. Dengan demikian cat dapat menempel kuat dan
merata pada mobil.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah pembahasan listrik statis dapat ditarik kesimpulan diantaranya :
1. Listrik statis (electro static) merupakan keadaan suatu benda yang mengandung
muatan listrik dalam keadaan statis (diam)/tidak mengalir.
2. Perbedaan atom netral, positif, dan negatif :
a. Bila di dalam intinya terdapat muatan positif(proton) yang jumlahnya sama
dengan muatan negatif (elektron) pada kulitnya maka disebut atom netral.
b. Bila jumlah muatan positif(proton) pada inti lebih banyak daripada muatan
negatif(elektron) pada kulit atom yang mengelilinginya maka disebut atom
positif.
c. Bila jumlah muatan positif(proton) pada inti lebih sedikit daripada jumlah muatan
negatif(elektron) pada kulit atom maka disebut atom negatif.
8
DAFTAR PUSTAKA