Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MATERIAL ELEKTROTEKNIK
“STRUKTUR ATOM
&
STATISTIK ELEKTRON”

Disusun Oleh :
Sirin Rezkyca Maulani
201720201002

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE
2018

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Struktur Atom dan Statistik Elektron”

Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Merauke, 26 September 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1

1.3 Tujuan.............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2

2.1 Struktur Atom.................................................................................................2

2.2 Statistik Elektron.............................................................................................5

BAB III PENUTUP.....................................................................................................9

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................9

3.2 Saran...............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Atom dibangun oleh partikel-partikel subatom yaitu elektron, proton, dan


neutron. Proton dan neutron terletak dalam inti atom, sedangkan elektron berada
dalam ruang disekelilinga inti atom.

Ketiga partikel pembentuk atom ini tergolong partikel dasar penyusun


atom. Massa proton dan neutron hamper sama, sedangkan massa elektron jauh
lebih kecil. Muatan elektron dan proton sama besar namun berbeda tanda.
Sedangkan neutron tidak bermuatan atau partikel netral

Kata atom berasal dari bahasa Yunani “Atomos” yang berarti tidak dapat
dibagi-bagi. Semua material di dunia ini memiliki bagian yang kecil-kecil,
sehingga jika bagian tersebut dibagi lagi, maka terdapatlah bagian paling kecil
yang tidak dapat dibagi lagi, hal itulah yang disebtu dengan atom. Atom adalah
penyusun materi terkecil dari segala materi yang ada.

Sedangkan elektron adalah salah satu jenis partikel dasar pembentuk


struktur atom yang terdapat di luar inti yang bermuatan negatif satu satuan (-1,6
x 10-19 Coloumb) dan memiliki massa 9,1 x 20-28 gram kira-kira 1/1836 dari massa
proton.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan struktur atom?


2. Bagaimana statistika dari elektron

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Struktur Atom

Satuan terkecil dari materi adalah atom. Semua atom terdiri atas komponen
yang sama yaitu sebuah inti dan elektron. Inti sebuah atom memiliki komponen
didalamnya, yaitu proton dan neutron. Sedangkan elektron terus berputar
mengelilingi inti atom karena muatan listriknya. Semua elektron bermuatan
negatif (–) dan semua proton bermuatan positif (+) sedangkan neutron netral.
Atom memiliki diameter sekitar 6-30 nm. Elektron yang bermuatan negatif
ditarik oleh proton yang bermuatan positif pada inti atom. Partikel-partikel
seperti proton, neutron dan electron terikat dengan atom oleh karena adanya
suatu gaya elektormagnetik.

Karena gaya elektromagnetik pula, atom dapat bergabung bersama dengan


atom-atom yang lain sehingga membentuk sebuah molekul. Sampai dengan saat
ini, belum ada satupun alat atau teknologi yang dapat melihat atom.

v
Gambar 2.1 Struktur Atom

2.1.1 Partikel-Partikel Atom

a. Partikel Subatom

Walaupun definisi atom menyebutkan bahwa atom ialah


bagian terkecil dari material yang tidak dapat dibagi lagi, dalam
ilmu modern, atom sendiri tersusun atas beberapa partikel
subatom. Partikel subatom ini meliputi proton, elektron dan
neutron.

b. Inti Atom

Inti atom terdiri dari proton dan neutron yang terikat di inti
atom oleh suatu gaya elektromagnetik. Proton dan nutron itu
disebut dengan nucleon (penyusun inti). Inti atom memiliki
diameter berkisar 10-15 nm. Atom dari unsur kimia yang sama
memiliki jumlah proton yang sama pula. Suatu unsur dapat
memiliki variasi jumlah neutron yang disebut dengan isotop.

c. Awan Elektron

vi
Awan partikel merupakan suatu daerah dalam sumur potensi
dimana tiap-tiap electron menghasilkan sejenis gelombang diam
(gelombang yang tidak bergerak).

Gambar 2.2 Awan Elektron

2.1.2 Partikel Dasar Atom

Seperti yang telah disebutkan di atas, atom sebenarnya dikelilingi


oleh proton yang ebrmuatan positif, neutron yang bermuatan netral, dan
electron yang bermuatan negative. Adanya partikel dasar ini tidak terlepas
dari pengaruh gaya elektromagnetik yang mengikat partikel-pertikel ini.
Partikel dasar suatu atom terdiri atas proton, neutron, dan elektron.

Proton merupakan partikel dasar yang memiliki muatan positif (+1)


dan memiliki diameter hanya 1/3 diameter electron. Akan tetapi, proton
memiliki massa sekitar 1840 kali electron.

Neutron merupakan partikel dasar yang tidak memiliki muatan


(netral), dan memiliki massa yang sama dengan gabungan antara massa
proton dan massa electron.

Elektron erupakan partikel dasar yang memiliki muatan negative (-1)


dan memiliki massa paling ringan diantara partikel lainnya yang hanya
1/1840 kali massa proton atau neutron.

vii
Gambar 2.3 Partikel Dasar Atom

2.2 Statistik Elektron

Suatu cara penulisan yang menunjukkan distribusi elektron dalam orbital-


orbital pada kulit utama dan subkulit disebut konfigurasi elektron. Sehingg
statistik elektron merupakan kinfigurasi elektron yang berarti suatu susunan atau
distribusi elektron-elektron pada sebuah atom atau molekul. Susunannya
mengikuti aturan khusus. Aturan tersebut antara lain prinsip aufbau, kaidah hund,
dan larangan pauli.

2.2.1 Prinsip Aufbau

Prinsip Aufbau adalah bagian penting dari konsep Bohr tentang konfigurasi
elektron. Istilah “Aufbau” merupakan bahasa Jerman yang berarti “konstruksi”.

Prinsip tersebut dinyatakan sebagai: Maksimal dua elektron dimasukkan ke


dalam orbital untuk meningkatkan energi orbital: energi terendah dalam orbital
diisi sebelum elektron ditempatkan di energi tertinggi dalam orbital.

viii
Prinsip tersebut bekerja dengan sangat baik (dalam keadaan dasar atom)
untuk 18 elemen pertama, kemudian berkurang terhadap 100 elemen berikutnya.
Bentuk modern dari prinsip Aufbau menjelaskan urutan energi orbital yang
diberikan oleh aturan Madelung. Aturan ini pertama kali dinyatakan oleh Charles
Janet pada tahun 1929, kemudian diteliti ulang oleh Erwin Madelung pada tahun
1936, dan diberikan pembenaran teoritis oleh V.M. Klechkowski. Bunyi aturan
Madelung adalah sebagai berikut:

1. Orbital diisi untuk meningkatkan nilai n+l;


2. Dimana dua orbital memiliki nilai n+l yang sama.

Berikut adalah urutan orbital pada konfigurasi elektron:

1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d, 7p, (8s,
5g, 6f, 7d, 8p, dan 9s)

Supaya lebih mudah diingat, berikut adalah ilustrasinya:

Gambar 2.4 Prinsip Aufbau

ix
2.2.2 Kaidah Hund

Frederick Hund, 1927 (dikenal Hund) menyatakan bahwa elektron yang


mengisi subkulit dengan jumlah orbital lebih dari satu akan tersebar pada orbital
yang mempunyai kesamaan energi (equal-energy orbital) dengan arah putaran
(spin) yang sama. 

Asas ini dikemukakan berdasarkan penalaran bahwa energi tolak-menolak


antara dua elektron akan minimum jika jarak antara elektron berjauhan. Untuk
lebih memahaminya, perhatikan gambaran pengisian elektron pada orbital p.

Subkulit yang mengandung orbital lebih dari 1 adalah p, d, dan f. Pengisian


elektron menurut aturan hund dimulai dengan mengisi satu elektron pada tiap-
tiap orbital dengan arah putaran (spin) yang sama. Setelah semua orbital terisi
satu elektron, elektron sisanya akan mengisi orbital dengan arah putaran (spin)
yang berlawanan, sehingga orbital terisi pasangan elektron.

Aturan hund menyatakan bahwa :

1. Setiap orbital di subtingkat diisi elektron tunggal sebelum orbital diisi


pasangan elektron.
2. Semua elektron tunggal yang mengisi orbital akan mempunyai spin
yang sama.

x
Ketika menetapkan elektron dalam orbital, setiap elektron pertama akan
mengisi semua orbital dengan energi yang sama (juga disebut sebagai degenerat)
sebelum berpasangan denga elektron lain dalam orbital setengah penuh. Atom
pada keadaan dasar cenderung memiliki banyak elektron yang tidak berpasangan.

2.2.3 Larangan Pauli

Larangan Pauli menyatakan bahwa tidak ada dua elekton dapat memiliki
empat bilangan kuantum yang sama. Misal, 2 elektron akan menempati subkulit
1s. Dalam satu orbital maksimal hanya dapat ditemukan dua elektron harus
memiliki spin yang berlawanan. Itu berarti satu elektron mempunyai spin keatas
(+1/2) dan yang lain akan mempunyai spin kebawah (-1/2)

Tiga bilangan kuantum pertama adalah n=1, l=0, m=0. Hanya dua elektron
yang sesuai, yang akan berupa s=-1/2 atau s=+1/2.

Mengapa pada satu orbital hanya dapat ditempati maksimal oleh dua
elektron? Karena jika ada elektron ketiga, maka elektron tersebut pasti akan
mempunyai spin yang sama dengan salah satu elektron yang terdahulu dan itu
akan melanggar asas larangan Pauli dengan demikian tidak dibenarkan. Jumlah
elektron maksimal untuk tiap subkulit sama dengan dua kali dari jumlah
orbitalnya.

 orbital s maksimal 2 elektron,


 orbital p maksimal 6 elektron,
 orbital d maksimal 10 elektron, dan
 orbital f maksimal 14 elektron.

Karena satu orbital hanya ditempati 2 elektron, maka 2 elektron tersebut


dibedakan berdasarkan arah putaran (spin) yang berbeda atau dapat dinyatakan
bahwa elektron itu mempunyai bilangan kuantum spin berbeda.

xi
xii
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Atom merupakan sebuah materi yang paling kecil. Didalamnya terdapat


inti atom dan dibagian luarnya terdapat electron. Elektron ditarik oleh proton
pada inti atom. Sebagaimana firman Allah bahwa segala sesuatu yang diciptakan
berpasang-pasangan, begitu halnya pula dengan atom.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah, penulis mengalami kesulitan terutama dalam
mendapatkan referensi dan memahami bahasa buku referensi tersebut. Sehingga
informasi yang didapat kurang disampaikan secara maksimal dalam makalah ini.
Sebaiknya, pembaca juga mencari referensi lain untuk menambah wawasan yang
lebih banyak.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-Sejarah-Teori-Sifat-Partikel-Atom-
adalah.html

https://ardra.biz/sain-teknologi/ilmu-kimia/elektron-proton-neutron/

http://desilfa.blogspot.com/2016/04/makalah-struktur-atom.html

http://andellaforester.blogspot.com/2014/04/makalah-struktur-atom.html

http://www.nafiun.com/2013/04/prinsip-aufbau-aturan-hund-dan-larangan-pauli-asas-
kaidah-konfigurasi-elektron-kimia.html

xiv

Anda mungkin juga menyukai