Anda di halaman 1dari 15

XII

IPA 1

INTI ATOM DAN


RADIOAKTIVITAS

SMA IPIEMS SURABAYA


TAHUN PELAJARAN 2019/2020
DISUSUN OLEH KELOMPOK 2
Aisiyah Fatmawati
Aji Bagus Pamungkas
Andry Syva M
Lucky Dwi P
Nurjanatin A
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunianya
kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Makalah ini dibuat agar
kita dapat mengetahui tentang inti atom dan radioaktivitas. Di makalah ini saya akan
menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan struktur atom dan inti atom. Semoga
makalah ini dapat membantu kita untuk mengetahui lebih jelas lagi tentang apa yang
berhubungan dengan atom dan inti atom.

Semoga kita dapat menarik manfaat dari makalah ini. Dari penulisan ini kami juga
berharap agar para siswa dapat menggunakan makalah ini sebagai sumber referensi yang
bermanfaat.

Surabaya, 12 Oktober 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1


1.2 Rusmusan Masalah ...........................................................................................2
1.3 Tujuan ..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................3

2.1 Inti Atom ........................................................................................................3

2.1.1 Ukuran Atom ........................................................................................3

2.1.2 Massa Atom ..........................................................................................4

2.1.3 Sifat Atom ...........................................................................................4

2.1.4 Bentuk Atom.........................................................................................5

2.2 Radioaktivitas .................................................................................................5

2.2.1 Sruktur Inti............................................................................................6

2.2.2 Reaksi Inti.............................................................................................7

DAFATAR PUSTAKA .................................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kebutuhan akan energi bertambah semakin cepat dari tahun ke tahun, sementara
sumber yang dapat langsung untuk digunakan untuk kebutuhan tertentu semakin terbatas.
Meskipun energi yang bersumber pada radiasi matahari (energi surya) sangat
berlimpahtetapi sejauh ini belum dapat pemanfaatannya masih belum dapat optimal.
Secara ekonomis peralatan yang diperlukan untuk mengkonversi energi surya masih relatif
mahaldibandingkan sumber-sumber energi yang bersumber pada minyak dan gas bumi
serta batubara. Reaktor fusi nuklir merupakan salah satu sumber energi alternatif masa
depan yang menggunakan bahan bakar yang tersedia melimpah, sangat efisien, bersih dari
polusi, tidakakan menimbulkan bahaya kebocoran radiasi dan tidak menyebabkan sampah
radioaktif yang merisaukan seperti pada reaktor fisi nuklir. Sejauh ini reaktor fusi nuklir
masih belum dioperasikan secara komersial.
Prototipreaktor-reaktor fusi saat ini masih dalam tahap eksperimentasi pada beberapa
laboratorium diUSA dan di beberapa negara maju lainnya. Suatu konsorsium dari USA,
rusia, Eropa danJepang telah mengajukan pembangunan suatu reaktor fusi yang disebut
International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER) di Cadarache (Perancis) untuk
mengujikelayakan dan keberlanjutan penggunaan reaksi fusi untuk menghasilkan energi
listrik. Reaktor-reaktor nuklir yang saat ini dioperasikan untuk menghasilkan energi
(listrik)merupakan reaktor fisi nuklir. Dalam reaktor fisi nuklir energi diperoleh dari
pemecahan satuatom menjadi dua atom. Dalam reaktor-reaktor fisi nuklir konvensional,
neutron lambat yang menumbuk inti atom bahan bakar (umumnya Uranium) menghasilkan
inti atom baru yang sangat tidak stabil dan hampir seketika pecah menjadi dua bagian (inti)
dan sejumlah neutrondan energi yang besar.
Pecahan hasil reaksi fisi tersebut merupakan sampah radioaktif dengan waktu paruh
yang sangat panjang sehingga menimbulkan masalah baru pada lingkungan. Dalam reaksi
fusi nuklir dua inti atom ringan bergabung menjadi satu inti baru. Dalamsuatu reaktor fusi,
inti-inti atom isotop hidrogen (protium, deuterium, dan tritium) bergabungmenjadi inti
atom helium dan netron serta sejumlah besar energi. Reaksi fusi ini sejenisdengan reaksi
yang terjadi di dalam inti matahari dan bersifat jauh lebih bersih, lebih aman. lebih efisien

1
dan menggunakan bahan bakar yang jauh lebih berlimpah dibandingkan dengan reaksi fisi
nuklir.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud inti atom?
2. Apa yang dimaksud radioaktifitas?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pembahasan tentang inti atom.
2. Untuk mengatahui pembahasan radioaktifitas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Inti Atom


Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (ἄτομος/átomos), yang berarti tidak dapat
dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep ini pertama kali
diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-
20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di
dalam atom, hal ini membuktikan bahwa ‘atom’ tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi.
Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton yang
bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang
tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh
gaya elektromagnetik.
Partikel-partikel pembentuk inti atom adalah proton (1P1) dan netron ( 0n1). Kedua
partikel pembentuk inti atom ini disebut juga nukleon. Sedangkan nuklida adalah suatu
inti atom yang ditandai dengan jumlah proton (p) dan neutron (n) tertentu, dituliskan:
1. X = lambang unsur
2. Z = nomor atom = jumlah proton (= p)
3. A = bilangan massa = jumlah proton dan neutron (= p + n)

2.1.1 Ukuran Atom


Inti atom jauh lebih kecil dari ukuran asli atom (antara 10 000 dan 100 000 kali
lebih kecil). Juga mengandung lebih dari 99% dari massa sehingga kepadatan massa
inti sangat tinggi. Inti atom memiliki semacam struktur internal, seperti neutron dan
proton tampaknya mengorbit sekitar satu sama lain, sebuah fakta yang diwujudkan
dalam keberadaan peristiwa magnetik nuklir. Namun, percobaan menunjukkan
bahwa inti sangat mirip dengan bola atau elipsoid kompak 10-15 m (= 1 fm), yang
tampaknya kepadatan yang konstan. Tentu radius ini sangat bervariasi dengan
jumlah proton dan neutron, inti atom yang lebih berat dan partikel lebih agak lebih
besar. Inti atom terdiri atom proton-proton dan neutron-neutron

3
2.1.2 Masa Atom
Mayoritas massa atom berasal dari proton dan neutron, jumlah keseluruhan
partikel ini dalam atom disebut sebagai bilangan massa. Massa atom pada keadaan
diam sering diekspresikan menggunakan satuan massa atom (u). Satuan ini
didefinisikan sebagai seperduabelas massa atom karbon-12 netral, yang kira-kira
sebesar 1,66 × 10−27 kg. Atom memiliki massa yang kira-kira sama dengan bilangan
massanya dikalikan satuan massa atom.
Nama Lambang Nomor Nomor Massa
atom massa
Proton P atau H 1 1 1,00728
Neuron N 0 1 1,00867
Elektron e -3 0 0,000549

2.1.3 Sifat-sifat Atom


1. Isoton : Atom-atom unsur tertentu ( Z sama) dengan nomor massa berbeda.
2. Isoton: kelompok nuklida dengan jumlah netron sama tetapi Z berbeda.
3. Isobar: kelompok nuklida dengan A sama tetapi Z berbeda.
4. Kestabilan inti : Kestabilan inti tidak dapat diramalkan dengan suatu aturan.
Namun, ada beberapa petunjuk empiris yang dapat digunakan untuk mengenal
inti yang stabil dan yang bersifat radioaktif/tidak stabil, yaitu:
a. Semua inti yang mempunyai proton 84 atau lebih tidak stabil
b. Aturan ganjil genap, yaitu inti yang mempunyai jumlah proton genap dan jumlah
neutron genap lebih stabil daripada inti yang mempunyai jumlah proton dan
neutron ganjil
c. Bilangan sakti (magic numbers)
d. Nuklida yang memiliki neutron dan proton sebanyak bilangan sakti umumnya
lebih stabil terhadap reaksi inti dan peluruhan radioaktif.
5. Bilangan tersebut adalah:
a. Untuk neutron : 2, 8, 20, 28, 50, 82 dan 126
b. Untuk proton : 2, 8, 20, 28, 50 dan 82.
c. Pengaruh bilangan ini untuk stabilitas inti sama dengan banyaknya elektron untuk
gas mulia yang sangat stabil.
d. Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-proton.

4
6. Pita kestabilan : Grafik antara banyaknya neutron versus banyaknya proton dalam
berbagai isotop yang disebut pita kestabilan menunjukkan inti-inti yang stabil.
Inti-inti yang tidak stabil cenderung untuk menyesuaikan perbandingan neutron
terhadap proton, agar sama dengan perbandingan pada pita kestabilan.
Kebanyakan unsur radioaktif terletak di luar pita ini. Di atas pita kestabilan, Z ±
Untuk mencapai kestabilan dan inti memancarkan (emisi) neutron atau
memancarkan partikel beta.

2.1.4 Bantuk Atom


Pada tahun 1661, Robert Boyle mempublikasikan buku The Sceptical Chymist
yang berargumen bahwa materi-materi di dunia ini terdiri dari berbagai kombinasi
"corpuscules"ataupun atom-atom yang berbeda. Hal ini berbeda dengan pandangan
klasik bahwa materi terdiri dari unsur udara, tanah, api, dan air.Pada tahun 1789,
istilah element (unsur) didefinisikan oleh seorang bangsawan dan peneliti Perancis,
Antoine Lavoisier, sebagai bahan dasar yang tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi
dengan

2.2 Radioakitivitas

Radioaktivitas adalah suatu gejala yang menunjukan adanya aktivitas inti atom,yang
disebabkan karena inti atom tak stabil.

Gejala yang dapat diamati ini dinamakan sinar radio aktif. Dalam tahun 1896 seorang
fisikawan Perancis Henry Becquerel(1852-1908) untuk pertama kalinya menemukan
radiasi dari senyawa-senyawa uranium.Radiasi ini tak tampak oleh mata,radiasi ini
dikenal karena sifatnya yaitu:

1. Menghitamkan film.
2. Dapat mengadakan ionisasi.
3. Dapat memendarkan bahan-bahan tertentu..
4. Merusak jaringan tubuh.
5. Daya tembusnya besar.

Radiasi ini tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan keadaan lingkungan


seperti:suhu,tekanan suatu reaksi kimia. contoh:uranium disebut bahan radio aktif,dan
radiasi yang dipancarkan disebut sinar radio aktif. Gejala ini diperoleh Becquerel ketika

5
mengadakan penelitian terhadap sifat-sifat Fluoresensi yakni perpendaran suatu bahan
selagi disinari cahaya.

Fosforecensi yaitu berpendarnya suatu bahan setelah disinari cahaya, jadi berpendar
setelah tak disinari cahaya. Fluorecensi dan Fosforecensi tidak bertentangan dengan
hukum kekelan energi,bahan-bahan berpendar selagi menerima energi atau setelah
menerima energi.

Persenyawaan uranium tidak demikian halnya,radiasi persenyawaan uranium tanpa


didahului oleh penyerapan energi, suatu hal yang sangat bertentangan dengan hukum
kekelan energi Namun setelah teori relativitas Einstein lahir,gejala itu bukan sesuatu
yang mustahil,sebab energi dapat terjadi dari perubahan massa.

Penyelidikan terhadap bahan radioakivitas dilanjutkan oleh suami istri Pierre


Curie(1859-1906),dan Marrie Currie(1867-1934),yang menemukan bahan baru.Bila
berkas sinar radioaktif dilewatkan melalui medan listrik dan medan magnet, ternyata
hanya 3 jenis sinar pancaran yang lazim disebut sinar α ,sinar β dan sinar γ

a. Sinar α adalah berkas yang menyimpang ke keping negatif.Dari arah


simpangannya,jelas bahwa sinar α adalah partikel yang bermuatan positif. Ternyata
sinar a adalah ion He martabat (valensi)dua. 2a4 = 2He4 Daya ionisasi sinar a sangat
besar sedangkan daya tembusnya sangat kecil.
b. Sinar β adalah berkas yang menyimpang kearah keping positif,sinar b adalah partikel
yang bermuatan negatif.Ternyata massa dan muatan sinar sama dengan massa dan
muatan elektron.-1b 0 = -1 e0 Daya ionisasinya agak kecil sedangkan daya
tembusnya agak besar.
c. Sinar γ adalah berkas yang tidak mengalami simpangan di dalam medan listrik
maupun medan magnet.Ternyata sinar g adalah gelombang elektromagnetik seperti
sinar X.Daya ionisasi sinar gpaling kecil dan daya tembusnya paling besar.
Menggunakan metode-metode kimia.

2.2.1. Struktur Inti

Inti atom terdiri dari proton dan neutron. Jumlah proton dan neutron dalam inti
(disebut nukleon) dinyatakan sebagai nomor atom (A). Jumlah proton dalam inti
dinyatakan sebagai nomor atom (Z) dan jumlah neutron dalam inti adalah A-Z.

6
Nuklida adalah suatu campuran nukleon tertentu yang membentuk jenis inti atom
tertentu. Nuklida dibedakan sesuai nama unsur kimianya, sehingga suatu nuklida
dapat dituliskan sebagai :

1. A = nomor massa nuklida, sama dengan jumlah proton dan neutron.


2. Z = nomor atom, sama dengan jumlah proton.
3. x = lambang unsur.

Isotop adalah unsur yang memiliki nomor atom (Z) sama, tetapi memiliki nomor
massa (A) berbeda. Berarti nuklida itu memiliki sifat kimai yang sama, sedangkan
sifat fisika berbeda. Isobar adalah nuklida -nuklida yang memiliki nomor massa (A)
sama, akan tetapi nomor atom (Z) berbeda. Isoton adalah nuklida yang memiliki
jumlah neutron sama.

2.2.2. Reaksi Inti


Reaksi inti merupakan peristiwa perubahan suatu inti atom sehingga berubah
menjadi inti atom lain dengan disertai munculnya energi yang sangat besar. Agar
terjadi reaksi inti diperlukan partikel lain untuk menggoyahkan kesetimbangan inti
atom sehingga kesetimbangan inti terganggu. Akibatnya inti akan terpecah menjadi
dua inti yang baru. Partikel yang digunakan untuk mengganggu kesetimbangan inti
yaitu partikel proton atau neutron. Di mana partikel proton atau neutron yang
berenergi ditembakkan pada inti target sehingga setelah reaksi terjadi akan terbentuk
inti atom yang baru disertai terbentuknya partikel yang baru. Inti target dapat
merupakan inti atom yang stabil, sehingga setelah terjadi reaksi menyebabkan inti
atom menjadi inti yang tidak stabil yang kemudian disebut isotop radioaktif. Jadi
reaksi inti dapat juga bertujuan untuk mendapatkan isotop radioaktif yang berasal dari
inti stabil. Reaksi inti dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Reaksi fusi
Reaksi fusi adalah sebuah reaksi di mana dua inti atom bergabung membentuk
satu atau lebih inti atom yang lebih besar dan partikel subatom (neutron atau
proton). Perbedaan dalam massa antara reaktan dan produk dimanifestasikan
sebagai pelepasan energi dalam jumlah besar. Perbedaan dalam massa ini muncul
akibat perbedaan dalam energi ikatan inti atom antara sebelum dan setelah reaksi.
Fusi nuklir adalah proses yang memberikan daya bagi bintang untuk bersinar.

7
Proses fusi yang menghasilkan nukleus lebih ringan dari besi-56 atau nikel-
62 secara umum tidak akan melepaskan sejumlah energi bersih. Elemen-elemen
ini memiliki massa per nukleon terendah dan energi ikatan per nukleon tertinggi.
Fusi elemen-elemen ringan akan melepas energi (eksotermis), sedangkan fusi
yang menghasilkan inti lebih berat dari elemen ini, akan menghasilkan energi
yang ditahan oleh nukleon yang dihasilkan (reaksi endotermis). Kebalikannya ini
benar untuk proses yang berkebalikan, fisi nuklir. Hal ini berarti untuk elemen
ringan, seperti hidrogen dan helium secara umum lebih mudah fusi; sedangkan
untuk elemen yang lebih berat, seperti uranium dan plutonium, lebih mudah fisi.
Proses fusi membutuhkan energi yang besar untuk menggabungkan inti
nuklir, bahkan elemen yang paling ringan, hidrogen. Tetapi fusi inti atom yang
membentuk inti atom yang lebih berat dan neutron bebas, akan menghasilkan
energi yang lebih besar lagi dari energi yang dibutuhkan untuk menggabungkan
mereka—sebuah reaksi eksotermis yang dapat menciptakan reaksi yang terjadi
sendirinya.
Energi yang dilepas di banyak reaksi nuklir lebih besar dari reaksi kimia,
karena energi pengikat yang mengelem kedua inti atom jauh lebih besar dari
energi yang menahan elektron ke inti atom.
2. Reaksi fisi
Reaksi fisi adalah reaksi nuklir saat nukleus atom terbagi menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil (nuklei yang lebih ringan), yang seringkali menghasilkan
foton dan neutron bebas (dalam bentuk sinar gamma), dan melepaskan energi
yang sangat besar. Dua nuklei yang dihasilkan biasanya ukurannya sebanding,
dengan rasio massa sekitar 3:2 untuk isotop fisil.[1][2] Fisi yang biasanya terjadi
adalah fisi biner, namun kadang-kadang (2 hingga 4 kali per 1000 peristiwa), tiga
pecahan bermuatan positif dihasilkan dalam fisi ternari. Bagian terkecil dari
ketiga nuklei ini ukurannya bervariasi antara sebesar proton hingga nukleus
argon.
Reaksi nuklir energetik ini biasanya dipicu oleh neutron, meskipun kadang-
kadang fisi juga dianggap sebagai salah satu bentuk peluruhan radioaktif spontan,
terutama dalam isotop dengan nomor massa yang sangat besar. Komposisi hasil
yang tak dapat diprediksi (yang bervariasi dalam kemungkinan yang beragam dan
ketidakberaturan) membedakan fisi dari proses penerowongan kuantum murni

8
seperti emisi proton, peluruhan alfa, dan peluruhan kluster, yang menghasilkan
produk yang sama setiap saat.
Fisi elemen berat merupakan reaksi eksotermik yang dapat melepaskan energi
yang besar, baik sebagai radiasi elektromagnetik maupun energi kinetik pecahan.
Agar fisi dapat menghasilkan energi, jumlah energi pengikat dari unsur yang
dihasilkan harus lebih besar daripada unsur awal. Fisi merupakan salah satu
bentuk transmutasi nuklir karena pecahan yang dihasilkan tidak sama dengan
unsur atom awalnya.
Fisi nuklir menghasilkan energi listrik dan dimanfaatkan sebagai senjata.
Pemanfaatan tersebut mungkin dilakukan karena substansi tertentu yang disebut
bahan nuklir mengalami fisi saat terkena neutron fisi, dan lalu menghasilkan
neutron saat mereka terbagi. Hal ini memungkinkan reaksi berantai yang
melepaskan energi dalam tingkat yang terkontrol di reaktor nuklir atau dalam
tingkat yang sangat cepat dan tak terkontrol dalam senjata nuklir.
Jumlah energi bebas yang dikandung dalam bahan bakar nuklir adalah jutaan
kali jumlah energi bebas dalam bahan bakar kimia dengan massa yang sama
(contohnya bensin), sehingga fisi nuklir merupakan sumber energi yang sangat
padat. Akan tetapi, hasil dari fisi nuklir memiliki sifat radioaktif yang jauh lebih
besar, sehingga menimbulkan masalah limbah nuklir. Kekhawatiran akan limbah
nuklir dan daya hancur senjata nuklir telah memicu perdebatan.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan
elektronbermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton
yangbermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1
yang tidakmemiliki neutron). Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tidak stabil
untuk memancarkan radiasi menjadi inti yang stabil. Materi yang mengandung inti tak
stabil memungkinkan untuk memancarkan radiasi.
3.2 Saran
Sesuai penjelasan diatas, sesungguhnya mempelajari fisika inti dapat membawa manfaat
bagi kehidupan sehari-hari, pemahaman kita menjadi lebih baik terhadap alamsekitar dan
berbagai proses yang berlangsung di dalamnya lebih baik dan juga jadimempunyai
kemampuan untuk mengolah bahan alam menjadi produk yang lebih bergunabagi
manusia. Oleh karena itu saran kami sebaiknya ilmu pengetahuan yang sudah ada dapat
lebih dikembangkan lagi.

10
DAFTAR PUSTAKA

College Loan Consolidation (2014) https://fisikazone.com/reaksi-inti/

Wikipedia Fusi Nuklir (2019) https://id.wikipedia.org/wiki/Fusi_nuklir

Wikipedia Fisi Nuklir (2019) https://id.wikipedia.org/wiki/Fisi_nuklir

Batan Radioaktivitas (2003) http://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/01/03/07-01-01-03_old.html

11

Anda mungkin juga menyukai