Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena atas rahmat-Nyalah sehingga penulis bisa menyelesaikan
makalah ini. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
memperdalam pengetahuan tentang atom terutama inti atom demi
mempermudah

pemahaman

tentang

mata

kuliah

kimia

inti

selanjutnya.
Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak
Prof.Dr.rer.nat.Asrial,M.Si selaku dosen pembimbing mata kuliah kimia
inti. serta semua pihak

yang telah membantu dalam penyelesaian

makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.


Penulis

menyadari

sepenuhnya

bahwa

dalam

penyusunan

makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu penulis


senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca. Sekian dan terima kasih

Jambi, Maret 2015

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
1.1.......................................................................................Latar Belakang
.......................................................................................
1.2.......................................................................................Rumusan
Masalah..........................................................................
1.3.......................................................................................Tujuan
Penulisan .......................................................................
BAB II : PEMBAHASAN
2.1.......................................................................................Pengertian

Inti

Atom ..............................................................................
2.2.......................................................................................Sejarah
Penemuan Inti Atom.......................................................
2.3.......................................................................................Partikel
Partikel Dalam Inti..........................................................
BAB III: PENUTUP
3.1.......................................................................................Kesimpulan
.......................................................................................
3.2.......................................................................................Saran
DAFTAR PUSTAKA ................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG
Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (/tomos), yang berarti

tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.
Konsep ini pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Selama
akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan
struktur

dan

komponen-komponen

subatom

di

dalam

atom,

hal

ini

membuktikan bahwa atom tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi.


Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta
awan

elektron

bermuatan

negatif

yang

mengelilinginya.

Inti

atom

mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang


bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron).
Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya
elektromagnetik.
Berdasarkan penjelasan di atas maka hal itulah yang menjadi tujuan
kami dalam pembuatan makalah kimia inti yang berjudul inti atom dan
struktur inti yang meliputi penemuan inti atom dan partilek-partikel pokok
penyusun inti.
1.2

RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian inti atom ?

2. Bagaimana sejarah penemuan inti atom ?


3. Apa saja yang menjadi penyusun inti ?
1.3

TUJUAN PENULISAN
1. Dapat memahami pengertian inti atom
2. Dapat mengetahui bagaimana sejarah penemuan inti atom
3. Dapat mengetahui partikel-partikel yang ada dalam inti

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

PENGERTIAN INTI ATOM


Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti

atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti


atom mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan neutron
yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki
neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh
gaya elektromagnetik. Demikian pula sekumpulan atom dapat berikatan satu
sama lainnya membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah
proton dan elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung
jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan
merupakan ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan
neutron pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan
unsur kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur
tersebut.
Relatif terhadap pengamatan sehari-hari, atom merupakan objek yang
sangat kecil dengan massa yang sama kecilnya pula. Atom hanya dapat
dipantau menggunakan peralatan khusus seperti mikroskop penerowongan

payaran. Lebih dari 99,9% massa atom berpusat pada inti atom, dengan
proton dan neutron yang bermassa hampir sama. Setiap unsur paling tidak
memiliki satu isotop dengan inti yang tidak stabil yang dapat mengalami
peluruhan radioaktif. Hal ini dapat mengakibatkan transmutasi yang
mengubah jumlah proton dan neutron pada inti. Elektron yang terikat pada
atom mengandung sejumlah aras energi, ataupun orbital, yang stabil dan
dapat mengalami transisi di antara aras tersebut dengan menyerap ataupun
memancarkan foton yang sesuai dengan perbedaan energi antara aras.
Elektron pada atom menentukan sifat-sifat kimiawi sebuah unsur dan
mempengaruhi sifat-sifat magnetis atom tersebut. (Beiser Arthur,1987).
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20568/4/Chapter
%20II.pdf
Inti atom atau nuklir (nuclear) terdiri atas sejumlah proton dan neutron
dengan komposisi tertentu. Di dalam inti atom ini juga berlaku hukum lain,
yaitu gaya nuklir, yang dapat mengimbangi gaya elektrostatik yang
disebabkan oleh proton. Komposisi jumlah proton dan neutron di dalam inti
atom tersebut menentukan apakah suatu inti atom bersifat stabil atau tidak
stabil. Terdapat kemungkinan bahwa beberapa atom (unsur) yang sama
ternyata mempunyai inti atom yang tidak sama, dalam arti jumlah neutron
yang tidak sama meskipun dengan jumlah proton yang sama. (Alatas,
zubaidah.:16)
Inti atom adalah inti atom yang bermuatan positif, dan berkonsentrat
lebih dari 99,9% dari total massa atom. Terdiri dari proton dan neutron
(disebut nukleon) yang disimpan bersama-sama melalui interaksi yang kuat,
yang memungkinkan inti menjadi stabil, meskipun proton saling tolak
menolak (sebagai tiang seperti dua magnet). Jumlah proton dalam inti
menentukan unsur kimia dimana proton tersebut berasal. Inti atom memiliki
jumlah proton yang sama, tetapi jumlah neutron yang berbeda, isotop
diketahui untuk alasan ini, atom merupakan suatu unsur dapat memiliki
massa yang berbeda. (http://acityawara.com/Detail-1324-pengertianinti-atom.html)

Inti atom merupakan bagian dari atom yang sangat kecil jika
dibandingkan dengan ukuran atom. Meskipun masa atom keseluruhan kecil,
hampir semua masa atom disumbang masa inti atom. Inti atom terdiri atas
dua partikel dasar, yaitu proton dan neutron. (agung nugroho catur
saputro, irwan nugraha, bertualang di dunia kimia, pustaka insan
madani, yogyakarta, 2008 halaman 30)
Pusat dari atom disebut inti atom atau nukleus. Inti atom terdiri dari
proton dan neutron. Banyaknya proton dalam inti atom disebut nomor atom,
dan menentukan elemen dari suatu atom. Ukuran inti atom jauh lebih kecil
dari ukuran atom itu sendiri, dan hampir sebagian besar tersusun dari proton
dan neutron, hampir sama sekali tidak ada sumbangan dari elektron.
Jumlah netron dalam inti atom menentukan isotop elemen tersebut.
Jumlah proton dan netron dalam inti atom saling berhubungan; biasanya
dalam jumlah yang sama, dalam nukleus besar ada beberapa netron lebih.
Kedua jumlah tersebut menentukan jenis nukleus. Proton dan netron
memiliki masa yang hampir sama, dan jumlah dari kedua masa tersebut
disebut nomor massa, dan beratnya hampir sama dengan massa atom ( tiap
isotop memiliki masa yang unik ). Masa dari elektron sangat kecil dan tidak
menyumbang

banyak

kepada

masa

atom

(http://id.wikipedia.org/wiki/Inti_atom)
2.2

SEJARAH PENEMUAN INTI ATOM


Pada tahun 1803 Dalton dengan hipotesa mengenai konsep atom.

Hipotesa Dalton berdasarkan hukum kekekalan massa dan hukum susunan


tetap. Beliau menganggap bahwa atom adalah zat yang paling kecil yang
tidak dapat dibagi lagi. Awal abad 20an J.J Thomson melakukan eksperimen
berdasarkan sinar katode dan anode mematahkan hipotesa Dalton dan
membuktikan bahwa atom bukan materi paling kecil dan masih bisa dibagi
lagi. Dari hasil percobaannya, Thomson menyatakan bahwa sinar katode
merupakan partikel penyusun atom yang bermuatan negatif dan disebut

elektron.menjadi permasalahan adalah atom sendiri bersifat netral, Thomson


pun memperbaiki eksperimennya dan menyatakan bahwa apabila ditemukan
sifat negatif pada elektron sedangkan atom sendiri bersifat netral harusnya
ada partikel lain bermuatan positif. Maka keluar teori atom Thomson yaitu
atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar
muatan negatif elektron. (http://www.scribd.com/doc/173901735/SEJARAHPENEMUAN-INTI-ATOM-docx#scribd)
W. C. Rontgen yang menemukan sinar x pada tahun 1895 dan
penemuan zat radioaktif oleh Henry Becquerel mendasari penemuan inti
atom

oleh

Rutherford.

Zat

radioaktif

merupakan

zat

yang

dapat

memancarkan radiasi spontan, misalnya uranium, radium dan polonium.


Radiasi atau sinar yang dipancarkan oleh zat radioaktif disebut sinar
radioaktif. Sinar radioaktif yang umum dikenal adalah sinar alfa (), sinar
beta () dan sinar gama ().
Pada tahun 1906, Ernest Rutherford bersama mahasiswanya Geiger
dan Marsden meneliti radiasi dari uranium, radium, dan radioaktif lain yang
memancarkan sinar , dan . Radioaktif tersebut disimpan dalam kotak
timbel dengan lubang yang sangat kecil sihingga sinar dalam kotakakan
terpancar. Pancaran sinar digunakan untuk menembak lempeng emas tipis
sehingga eksperimen tersebut dikenal dengan eksperimen lempeng tipis
emas. Sebagian besar sinar diteruskan, hanya sedikir yang dipantulkan.

Mengapa sinar lebih banyak diteruskan dibanding yang dipantulkan


oleh lempeng emas? Sinar yang bermuatan posititf menumbuk partikel
pejal (logam emas) yang juga bermuatan positif. Partikel yang muatannya
sama akan tolak-menolak. Partikel pejal tersebut dinamakan Rutherford
inti atom. Elektron terletak di luar inti pada jarak yang relatif jauh dengan
gerakan yang cepat, dikarenakan ada tolakan dari inti yang bermuatan
positif.

Setiap atom mempunyai suatu pusat kecil atau inti. Peluang partikel
mendekati inti sangat kecil karena ukurannya yang sangat kecil. Artinya, inti
akan menolak partikel karena inti bernuatan positif seperti partikel . Dari
penemuan tersubut disimpulkan :

1. Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan elektronelektron bermuatan begatif yang beredar mengelilingi inti atom
2. Atom bersifat netral sehingga jumlah proton dalam inti sama dengan
jumlah elektron yang mengelilingi inti atom. (Muchtaridi. Sandri
justiana.2006. kimia sma. Quadra(yudistira))
Setelah diketahui bahwa dalam atom terdapat muatan positif dan
electron, pada tahun 1898, Thomson mengusulkan bahwa atom dapat
dipandang sebagai suatu permukaan bola yang bermuatan positif dan pada
permukaan tersebut menempel electron. Pengujian terhadap model ini
dilakukan Rutherford pada tahun 1911 melalui percobaan hamburan partikel
yang dikenakan pada lapis tipis logam emas (tebal 4x 10 -5). Dan dari
percobaan tersebut dapat di tarik beberapa kesimpulan:
1. Sebagian besar partikel menembus lapis tipis logam emas tanpa
mengalami perubahan arah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar volume atom merupakan ruang-ruang kosong.
2. Beberapa partikel mengalami pembelokan arah dengan sudut yang
besar. Dari pengamatan ini disimpulkan adanya inti atom yang
bermuatan positif yang menyebabkan terjadinya tolakan terhadap
partikel .
3. Satu dua partikel mengalami pembalikan arah (dipantulkan). Hal ini
menyimpulkan bahwa massa atom berkonsentrasi pada inti atom.
Pemantulan terjadi karena partikel menumbuk langsung pada inti
atom yang masiv dan kaku. Diameter atom kira-kira 100.000 kali
diameter inti atom.
Pengamatan diatas tidak sesuai dengan model atom Thomson.
Berdasarkan hal tersebut, Rutherford mempostulatkan bahwa electron
bergerak

mengitari

inti

seperti

planet

mengitari

matahari.(Bunjali,

bunbun.2002, 5) dari hasil analisanya diketahui bahwa atom bukan bola pejal
melainkan inti atom (partikel yang sangat kecil) memiliki muatan positif yang

dikelilingi elektron yang bersifat negatif. Akan tetapi model Rutherford tidak
dapat menjelaskan mengapa elektron tidak tertarik ke inti atom.
Rutherford mengemukaan bahwa jika atom hanya terdiri atas proton
dan elektrondalam jumlah yang sama dan massa atom hanya ditentukan
oleh jumlah massa proton karena massa electron terlalu kecil (diabaikan)
maka massa atom tersebut hanya sekitar setengah dari massa relative yang
sudah diketahui sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut pada tahun 1920
Rutherford meramalkan bahwa dalam atom terdapat partikel netral yang
bermassa sama dengan massa proton yang dikenal dengan neutron.
Pada tahun 1932 ditemukan oleh J.Chadwick dalam proses reaksi
nuklir. Dalam percobaan tersebut, partikel- yang ditembakkan pada unsur
berilium (Be) menghasilkan radiasi berikutnya dengan daya penetrasi
(tembus) sangat tinggi. Radiasi ini mampu menghantam proton keluar dari
parafin dengan gaya yang sangat kuat.
Berdasarkan energi dan momentumnya, hanya partikel netral dengan
massa setingkat dengan massa proton yang mampu menghantam proton
keluar dari parafin. Oleh karena itu, Chadwick berpendapat bahwa radiasi
dengan daya penetrasi kuat ini tentulah terdiri atas partikel-partikel netral
dengan massa sesuai untuk neutron.

Ternyata partikel tersebut adalah netron yang memiliki massa hampir sama
dengan massa proton yaitu :
Massa proton = 1.67252 x 10-27 kg
Massa electron = 1.67482 x 10-27 kg

Tabel 1. Partikel Dasar Penyusun Atom

Partike

Massa (g)

Muatan
Coulomb

Satuan Massa

l
Elektr

9,10939 x

- 1,6022 x 10

on
Proton

10-28
1,67262 x

29

+ 1,6022 x

+1

Tabel 1.

Neutro

10-24
1,67493 x

10-29
0

dan

10-24

-1

Massa
muatan

partikel subatom

2.3

PARTIKEL - PARTIKEL DALAM INTI


Dari hasil percobaan identifikasi dan karakteristasi sinar katoda dan

sinar terusan, Joseph John Thomson mengemukakan bahwa electron dan


proton merupakan dasra pembangun atom. Berdasarkan hal inni munncullah
hipotesis proton-elektron yang mengemukakan bahwa inti atom tersusun
atas proton dan electron.menurut hipotesis ini inti Helium misanya, dianggap
terdiri atas empat proton dan dua electron. Alasannya adalah pada
peluruhan inti radioaktif dapat dipancarkan partikel alfa dan partikel beta
yang identic dengan electron.(bunbun,2002: 36)
Hipotesis

proton-elektron

ini

memiliki

kelemahan,

berdasarkan

dualisme yaitu elektron yang terdapat di dalam inti harus memiliki panjang
gelombang de Brogue (= h/mv) yang tidak boleh lebih besar daripada
ukuran inti (10-12 cm). Pada kenyataannya, elektron dengan panjang
gelombang de Broglie memiliki energi kinetik yang lebih besar daripada
partikel beta yang dipancarkan dan inti atom. Oleh karena itu hipotesis
proton-elektron menimbulkan keraguan bahwa elektron bebas merupakan
partikel penyusun inti atom.

http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/43975/b9d05a97c9432e4571d2
09cf839124e4
Setelah Pada tahun 1932 James Chadwick menemukan neutron.
Werner Heinsenberg mengemukakan hipotesis proton neutron, yaitu partikel
dasar pembangun inti atom adalah proton dan neutron. Dengan demikian,
inti Helium misalnya, terdiri atas dua proton dan dua neutron. Menurut
hipotesis ini, neutron dan proton adalah dua tingkat kuantum berbeda dari
partikel dasar yang sama(nucleon) dan dapat terrjadi konversi dari tingkat
yang satu menjadi tingkat yang lain dengan cara pertukaran meson atau
transisi yang melibatkan pembentukan satu elekton dan satu neutrino.
(Bunbun,2002: 37)
Sejak saat itu mulai dipercaya bahwa inti terdiri atas proton dan
neutron. Jumlah proton dalam inti disebut sebagai nomor atom (Z). Jumlah
neutron dalam inti disebut sebagai jumlah neutron (N). Jumlah dan
banyaknya proton dan neutron disebut sebagai nomor massa (A).
A=Z+N
Simbol yang digunakan untuk menunjukkan jenis inti adalah simbol
kimia dan unsur tersebut dengan nomor atom di tulis sebagai subscrip kiri
dan nomor massa sebagai superscrip, misalnya memiliki nomor atom 2 dan
nomor massa 4.
http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/43975/b9d05a97c9432e4571d2
09cf839124e4
berdasarkan massanya,

Gambar 2. Struktur inti atom.


Dalam suatu atom netral jumlah proton sama dengan jumlah elektron,
sehingga nomor atom juga menandakan jumlah elektron yang ada dalam
atom. Nomor massa (A) adalah jumlah total neutron dan proton yang ada
dalam inti atom suatu unsur. Secara umum sebuah inti atom dinotasikan:
Jumlah neutron dalam suatu atom sama dengan selisih antara nomor massa
dan nomor atom, atau A Z. Sebuah atom memiliki tiga komponen dasar
yang

sangat

penting

yaitu

elektron,

proton,

dan

neutron.

Tabel

menunjukkan massa dan muatan dari ketiga partikel tersebut.


Tabel 1. Massa dan muatan partikel subatom
Partikel

Massa (g)

Elektron

Muatan

9,10939 x 10-28

Coulomb
- 1,6022 x 10-29

Satuan Massa
-1

Proton

1,67262 x 10-24

+ 1,6022 x 10-29

+1

Neutron

1,67493 x 10-24

1.

Jumlah proton dalam inti atom sama dengan jumlah elektron yang
mengelilingi inti, sehingga muatan atom menjadi netral. Contohnya atom
oksigen memiliki 8 elektron dan 8 proton.

BAB III
PENUTUP
3.1

KESIMPULAN
1. Partikel-partikel yang membangun inti yaitu proton dan netron yang
sering disebut nukleon. Proton bermuatan positif sedangkan netron
tidak

bemuatan

listrik

sehingga

secara

keseluruhan

inti

atom

bermuatan positif.
2. Inti atom jauh lebih kecil dari ukuran asli atom (antara 10.000 dan
100.000 kali lebih kecil). Juga mengandung lebih dari 99% dari massa
sehingga kepadatan massa inti sangat tinggi. Inti atom memiliki
semacam struktur internal, seperti neutron dan proton tampaknya
mengorbit sekitar satu sama lain, sebuah fakta yang diwujudkan dalam
keberadaan peristiwa magnetik nuklir.

Anda mungkin juga menyukai