pemahaman
tentang
mata
kuliah
kimia
inti
selanjutnya.
Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak
Prof.Dr.rer.nat.Asrial,M.Si selaku dosen pembimbing mata kuliah kimia
inti. serta semua pihak
menyadari
sepenuhnya
bahwa
dalam
penyusunan
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
1.1.......................................................................................Latar Belakang
.......................................................................................
1.2.......................................................................................Rumusan
Masalah..........................................................................
1.3.......................................................................................Tujuan
Penulisan .......................................................................
BAB II : PEMBAHASAN
2.1.......................................................................................Pengertian
Inti
Atom ..............................................................................
2.2.......................................................................................Sejarah
Penemuan Inti Atom.......................................................
2.3.......................................................................................Partikel
Partikel Dalam Inti..........................................................
BAB III: PENUTUP
3.1.......................................................................................Kesimpulan
.......................................................................................
3.2.......................................................................................Saran
DAFTAR PUSTAKA ................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (/tomos), yang berarti
tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.
Konsep ini pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Selama
akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan
struktur
dan
komponen-komponen
subatom
di
dalam
atom,
hal
ini
elektron
bermuatan
negatif
yang
mengelilinginya.
Inti
atom
RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian inti atom ?
TUJUAN PENULISAN
1. Dapat memahami pengertian inti atom
2. Dapat mengetahui bagaimana sejarah penemuan inti atom
3. Dapat mengetahui partikel-partikel yang ada dalam inti
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
payaran. Lebih dari 99,9% massa atom berpusat pada inti atom, dengan
proton dan neutron yang bermassa hampir sama. Setiap unsur paling tidak
memiliki satu isotop dengan inti yang tidak stabil yang dapat mengalami
peluruhan radioaktif. Hal ini dapat mengakibatkan transmutasi yang
mengubah jumlah proton dan neutron pada inti. Elektron yang terikat pada
atom mengandung sejumlah aras energi, ataupun orbital, yang stabil dan
dapat mengalami transisi di antara aras tersebut dengan menyerap ataupun
memancarkan foton yang sesuai dengan perbedaan energi antara aras.
Elektron pada atom menentukan sifat-sifat kimiawi sebuah unsur dan
mempengaruhi sifat-sifat magnetis atom tersebut. (Beiser Arthur,1987).
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20568/4/Chapter
%20II.pdf
Inti atom atau nuklir (nuclear) terdiri atas sejumlah proton dan neutron
dengan komposisi tertentu. Di dalam inti atom ini juga berlaku hukum lain,
yaitu gaya nuklir, yang dapat mengimbangi gaya elektrostatik yang
disebabkan oleh proton. Komposisi jumlah proton dan neutron di dalam inti
atom tersebut menentukan apakah suatu inti atom bersifat stabil atau tidak
stabil. Terdapat kemungkinan bahwa beberapa atom (unsur) yang sama
ternyata mempunyai inti atom yang tidak sama, dalam arti jumlah neutron
yang tidak sama meskipun dengan jumlah proton yang sama. (Alatas,
zubaidah.:16)
Inti atom adalah inti atom yang bermuatan positif, dan berkonsentrat
lebih dari 99,9% dari total massa atom. Terdiri dari proton dan neutron
(disebut nukleon) yang disimpan bersama-sama melalui interaksi yang kuat,
yang memungkinkan inti menjadi stabil, meskipun proton saling tolak
menolak (sebagai tiang seperti dua magnet). Jumlah proton dalam inti
menentukan unsur kimia dimana proton tersebut berasal. Inti atom memiliki
jumlah proton yang sama, tetapi jumlah neutron yang berbeda, isotop
diketahui untuk alasan ini, atom merupakan suatu unsur dapat memiliki
massa yang berbeda. (http://acityawara.com/Detail-1324-pengertianinti-atom.html)
Inti atom merupakan bagian dari atom yang sangat kecil jika
dibandingkan dengan ukuran atom. Meskipun masa atom keseluruhan kecil,
hampir semua masa atom disumbang masa inti atom. Inti atom terdiri atas
dua partikel dasar, yaitu proton dan neutron. (agung nugroho catur
saputro, irwan nugraha, bertualang di dunia kimia, pustaka insan
madani, yogyakarta, 2008 halaman 30)
Pusat dari atom disebut inti atom atau nukleus. Inti atom terdiri dari
proton dan neutron. Banyaknya proton dalam inti atom disebut nomor atom,
dan menentukan elemen dari suatu atom. Ukuran inti atom jauh lebih kecil
dari ukuran atom itu sendiri, dan hampir sebagian besar tersusun dari proton
dan neutron, hampir sama sekali tidak ada sumbangan dari elektron.
Jumlah netron dalam inti atom menentukan isotop elemen tersebut.
Jumlah proton dan netron dalam inti atom saling berhubungan; biasanya
dalam jumlah yang sama, dalam nukleus besar ada beberapa netron lebih.
Kedua jumlah tersebut menentukan jenis nukleus. Proton dan netron
memiliki masa yang hampir sama, dan jumlah dari kedua masa tersebut
disebut nomor massa, dan beratnya hampir sama dengan massa atom ( tiap
isotop memiliki masa yang unik ). Masa dari elektron sangat kecil dan tidak
menyumbang
banyak
kepada
masa
atom
(http://id.wikipedia.org/wiki/Inti_atom)
2.2
oleh
Rutherford.
Zat
radioaktif
merupakan
zat
yang
dapat
Setiap atom mempunyai suatu pusat kecil atau inti. Peluang partikel
mendekati inti sangat kecil karena ukurannya yang sangat kecil. Artinya, inti
akan menolak partikel karena inti bernuatan positif seperti partikel . Dari
penemuan tersubut disimpulkan :
1. Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan elektronelektron bermuatan begatif yang beredar mengelilingi inti atom
2. Atom bersifat netral sehingga jumlah proton dalam inti sama dengan
jumlah elektron yang mengelilingi inti atom. (Muchtaridi. Sandri
justiana.2006. kimia sma. Quadra(yudistira))
Setelah diketahui bahwa dalam atom terdapat muatan positif dan
electron, pada tahun 1898, Thomson mengusulkan bahwa atom dapat
dipandang sebagai suatu permukaan bola yang bermuatan positif dan pada
permukaan tersebut menempel electron. Pengujian terhadap model ini
dilakukan Rutherford pada tahun 1911 melalui percobaan hamburan partikel
yang dikenakan pada lapis tipis logam emas (tebal 4x 10 -5). Dan dari
percobaan tersebut dapat di tarik beberapa kesimpulan:
1. Sebagian besar partikel menembus lapis tipis logam emas tanpa
mengalami perubahan arah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar volume atom merupakan ruang-ruang kosong.
2. Beberapa partikel mengalami pembelokan arah dengan sudut yang
besar. Dari pengamatan ini disimpulkan adanya inti atom yang
bermuatan positif yang menyebabkan terjadinya tolakan terhadap
partikel .
3. Satu dua partikel mengalami pembalikan arah (dipantulkan). Hal ini
menyimpulkan bahwa massa atom berkonsentrasi pada inti atom.
Pemantulan terjadi karena partikel menumbuk langsung pada inti
atom yang masiv dan kaku. Diameter atom kira-kira 100.000 kali
diameter inti atom.
Pengamatan diatas tidak sesuai dengan model atom Thomson.
Berdasarkan hal tersebut, Rutherford mempostulatkan bahwa electron
bergerak
mengitari
inti
seperti
planet
mengitari
matahari.(Bunjali,
bunbun.2002, 5) dari hasil analisanya diketahui bahwa atom bukan bola pejal
melainkan inti atom (partikel yang sangat kecil) memiliki muatan positif yang
dikelilingi elektron yang bersifat negatif. Akan tetapi model Rutherford tidak
dapat menjelaskan mengapa elektron tidak tertarik ke inti atom.
Rutherford mengemukaan bahwa jika atom hanya terdiri atas proton
dan elektrondalam jumlah yang sama dan massa atom hanya ditentukan
oleh jumlah massa proton karena massa electron terlalu kecil (diabaikan)
maka massa atom tersebut hanya sekitar setengah dari massa relative yang
sudah diketahui sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut pada tahun 1920
Rutherford meramalkan bahwa dalam atom terdapat partikel netral yang
bermassa sama dengan massa proton yang dikenal dengan neutron.
Pada tahun 1932 ditemukan oleh J.Chadwick dalam proses reaksi
nuklir. Dalam percobaan tersebut, partikel- yang ditembakkan pada unsur
berilium (Be) menghasilkan radiasi berikutnya dengan daya penetrasi
(tembus) sangat tinggi. Radiasi ini mampu menghantam proton keluar dari
parafin dengan gaya yang sangat kuat.
Berdasarkan energi dan momentumnya, hanya partikel netral dengan
massa setingkat dengan massa proton yang mampu menghantam proton
keluar dari parafin. Oleh karena itu, Chadwick berpendapat bahwa radiasi
dengan daya penetrasi kuat ini tentulah terdiri atas partikel-partikel netral
dengan massa sesuai untuk neutron.
Ternyata partikel tersebut adalah netron yang memiliki massa hampir sama
dengan massa proton yaitu :
Massa proton = 1.67252 x 10-27 kg
Massa electron = 1.67482 x 10-27 kg
Partike
Massa (g)
Muatan
Coulomb
Satuan Massa
l
Elektr
9,10939 x
- 1,6022 x 10
on
Proton
10-28
1,67262 x
29
+ 1,6022 x
+1
Tabel 1.
Neutro
10-24
1,67493 x
10-29
0
dan
10-24
-1
Massa
muatan
partikel subatom
2.3
proton-elektron
ini
memiliki
kelemahan,
berdasarkan
dualisme yaitu elektron yang terdapat di dalam inti harus memiliki panjang
gelombang de Brogue (= h/mv) yang tidak boleh lebih besar daripada
ukuran inti (10-12 cm). Pada kenyataannya, elektron dengan panjang
gelombang de Broglie memiliki energi kinetik yang lebih besar daripada
partikel beta yang dipancarkan dan inti atom. Oleh karena itu hipotesis
proton-elektron menimbulkan keraguan bahwa elektron bebas merupakan
partikel penyusun inti atom.
http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/43975/b9d05a97c9432e4571d2
09cf839124e4
Setelah Pada tahun 1932 James Chadwick menemukan neutron.
Werner Heinsenberg mengemukakan hipotesis proton neutron, yaitu partikel
dasar pembangun inti atom adalah proton dan neutron. Dengan demikian,
inti Helium misalnya, terdiri atas dua proton dan dua neutron. Menurut
hipotesis ini, neutron dan proton adalah dua tingkat kuantum berbeda dari
partikel dasar yang sama(nucleon) dan dapat terrjadi konversi dari tingkat
yang satu menjadi tingkat yang lain dengan cara pertukaran meson atau
transisi yang melibatkan pembentukan satu elekton dan satu neutrino.
(Bunbun,2002: 37)
Sejak saat itu mulai dipercaya bahwa inti terdiri atas proton dan
neutron. Jumlah proton dalam inti disebut sebagai nomor atom (Z). Jumlah
neutron dalam inti disebut sebagai jumlah neutron (N). Jumlah dan
banyaknya proton dan neutron disebut sebagai nomor massa (A).
A=Z+N
Simbol yang digunakan untuk menunjukkan jenis inti adalah simbol
kimia dan unsur tersebut dengan nomor atom di tulis sebagai subscrip kiri
dan nomor massa sebagai superscrip, misalnya memiliki nomor atom 2 dan
nomor massa 4.
http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/43975/b9d05a97c9432e4571d2
09cf839124e4
berdasarkan massanya,
sangat
penting
yaitu
elektron,
proton,
dan
neutron.
Tabel
Massa (g)
Elektron
Muatan
9,10939 x 10-28
Coulomb
- 1,6022 x 10-29
Satuan Massa
-1
Proton
1,67262 x 10-24
+ 1,6022 x 10-29
+1
Neutron
1,67493 x 10-24
1.
Jumlah proton dalam inti atom sama dengan jumlah elektron yang
mengelilingi inti, sehingga muatan atom menjadi netral. Contohnya atom
oksigen memiliki 8 elektron dan 8 proton.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
1. Partikel-partikel yang membangun inti yaitu proton dan netron yang
sering disebut nukleon. Proton bermuatan positif sedangkan netron
tidak
bemuatan
listrik
sehingga
secara
keseluruhan
inti
atom
bermuatan positif.
2. Inti atom jauh lebih kecil dari ukuran asli atom (antara 10.000 dan
100.000 kali lebih kecil). Juga mengandung lebih dari 99% dari massa
sehingga kepadatan massa inti sangat tinggi. Inti atom memiliki
semacam struktur internal, seperti neutron dan proton tampaknya
mengorbit sekitar satu sama lain, sebuah fakta yang diwujudkan dalam
keberadaan peristiwa magnetik nuklir.