Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MATA KULIAH KIMIA DASAR

STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA

Disusun Oleh:

Mugni Chandra Irawan


03051282025075

Dosen Pegampuh:
Ir .Pamilia Conniwanti, M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Struktur Atom, Sistem Periodik Dan Ikatan Kimia ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Ibu Ir.Pamilia Conniwanti,MTpada bidang studi Teknik
Mesin mata kuliah Kimia Dasar I . Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Ikatam Kimia bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, November 2020

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................ 3
2.1 Struktur Atom .......................................................................... 3

i
2.2 Sistem Periodik ........................................................................ 8
2.3 Ikatan Kimia ............................................................................. 10
BAB 3 PENUTUP ......................................................................... 15
3.1 KESIMPULAN ........................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 16

i
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta
awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung
campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral
(terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada
sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Demikian pula
sekumpulan atom dapat berikatan satu sama lainnya membentuk sebuah molekul.
Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral,
sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat
positif atau negatif dan merupakan ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah
proton dan neutron pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan
unsur kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.
Sistem periodik unsur dilansir dari studiobelajar.com merupakan susunan
unsur-unsur kimia berdasarkan urutan nomor atom dan kemiripan sifat unsur-unsur
tersebut. Partikel terkecil dari sebuah unsur adalah atom.Atom terdiri atas proton dan
neutron sebagai inti atom dan elektron yang mengelilingi inti atom.
Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam
interaksi gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu
senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Penjelasan mengenai gaya tarik
menarik ini sangatlah rumit dan dijelaskan oleh elektrodinamika kuantum. Dalam
praktiknya, para kimiawan biasanya bergantung pada teori kuantum atau penjelasan
kualitatif yang kurang kaku (namun lebih mudah untuk dijelaskan) dalam
menjelaskan ikatan kimia. Secara umum, ikatan kimia yang kuat diasosiasikan
dengan transfer elektron antara dua atom yang berpartisipasi. Ikatan kimia
menjaga molekul-molekul, kristal, dan gas-gas diatomik untuk tetap bersama. Selain
itu ikatan kimia juga menentukan struktur suatu zat.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Bagaimana perkembangan dan macam - macam model stuktur atom pada
senyawa ?
2. Bagaimana menenetukan sistem periodik suatu unsur ?
3. Bagaimana teori dalam ikatan kimia senyawa ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui model stuktur atom dan perkembangannya.
2. Melatih kemampuan untuk menentukan letak suatu unsu pada sistem periodik.
3. Mengetahui susunan senyawa dalam ikatan kimia dan pembagiannya.

2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Stuktur atom
Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani, yang berarti tidak dapat dipotong
ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen
yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan
yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar
pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi
lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan
awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-
komponen subatom di dalam atom, membuktikan bahwa ‘atom’ tidaklah tak dapat
dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan
kemudian berhasil memodelkan atom.
.
2.1.1 Perkembangan Struktur atom
Seorang filsuf Yunani yang bernama Democritus berpendapat bahwa jika suatu
benda dibelah terus menerus, maka pada saat tertentu akan didapat akan didapat
bagian yang tidak dapat dibelah lagi. Bagian seperti ini oleh Democritus disebut
atom. Istilah atom berasal dari bahasa yunani “a” yang artinya tidak, sedangkan
“tomos” yang artinya dibagi. Jadi, atom artinya tidak dapat dibagi lagi. Pengertian ini
kemudian disempurnakan menjadi, atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang
tidak dapat dibelah lagi namun namun masih memiliki sifat kimia dan sifat fisika
benda asalnya.
Atom dilambangkan dengan ZXA, dimana A = nomor massa (menunjukkan
massa atom, merupakan jumlah proton dan neutron), Z = nomor atom (menunjukkan
jumlah elektron atau proton). Proton bermuatan positif, neutron tidak bermuatan
(netral), dan elektron bermuatan negatif. Massa proton = massa neutron = 1.800 kali
massa elektron. Atom-atom yang memiliki nomor atom sama dan nomor massa
berbeda disebut isotop, atom-atom yang memiliki nomor massa sama dan nomor
atom berbeda dinamakan isobar, atom-atom yang memiliiki jumlah neutron yang
sama dinamakan isoton.

3
2.1.2 Macam-Macam Model Atom.
1. Model Atom John Dalton.
Pada tahun 1808, John Dalton yang merupakan seorang guru di Inggris,
melakukan perenungan tentang atom. Hasil perenungan Dalton menyempurnakan
teori atom Democritus. Bayangan Dalton dan Democritus adalah bahwa atom
berbentuk pejal. Dalam renungannya Dalton mengemukakan postulatnya tentang
atom:
1. Setiap unsur terdiri dari partikel yang sangat kecil yang dinamakan dengan atom.
2. Atom dari unsur yang sama memiliiki sifat yang sama.
3. Atom dari unsur berbeda memiliki sifat yang berbeda pula.
4. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain dengan reaksi
kimia, atom tidak dapat dimusnahkan dan atom juga tidak dapat dihancurkan.
5. Atom-atom dapat bergabung membentuk gabungan atom yang disebut molekul.
6. Dalam senyawa, perbandingan massa masing-masing unsur adalah tetap.
Teori atom Dalton mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai
model atom. Namun, teori atom Dalton memiliki kekurangan, yaitu tidak dapat
menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik. Bagaimana mungkin
bola pejal dapat menghantarkan arus listrik padahal listrik adalah elektron yang
bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menghantarkan arus listrik.

2. Model Atom J.J. Thomson.


Pada tahun 1897, J.J. Thomson melakukan eksperimen dengan sinar katoda.
Eksperimen tersebut menunjukkan bahwa sinar katoda terdefleksi (terbelokkan) oleh
medan magnet maupun medan listrik. Hal ini menunjukkan bahwa sinar katoda
merupakan radiasi partikel yang bermuatan listrik. Pada eksperimen dengan medan
listrik, sinar katoda terbelokkan menuju ke arah kutub bermuatan positif. Hal ini
menunjukkan bahwa sinar katoda merupakan radiasi partikel bermuatan negatif.
Selanjutnya, partikel sinar katoda ini disebut sebagai elektron. Penemuan elektron ini
kemudian mengacu pada kesimpulan bahwa di dalam atom terdapat elektron yang
bermuatan negatif. Menurut model atom Thomson, elektron bermuatan negatif
tersebar dalam bola bermuatan positif seperti model roti kismis, di mana kismis-
kismis adalah elektron-elektron, dan roti adalah bola bermuatan positif.

4
Kelemahan model atom Thomson
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan
negatif dalam bola atom tersebut.

3. Model atom Rutherford


Pada tahun 1911,Rutherford melakukan penelitian tentang hamburan sinar α
pada lempeng emas. Hasil pengamatan tersebut dikembangkan dalam hipotesis model
atom Rutherford.
a. Sebagian besar dari atom merupakan permukaan kosong.
b. Atom memiliki inti atom bermuatan positif yang merupakan pusat massa atom.
c. Elektron bergerak mengelilingi inti dengan kecepatan yang sangat tinggi.
d. Sebagian besar partikel α lewat tanpa mengalami pembelokkan/hambatan.
Sebagian kecil dibelokkan, dan sedikit sekali yang dipantulkan.

Kelemahan Model Atom Rutherford


a. Menurut hukum fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi inti
memancarkan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Akibatnya, lama-
kelamaan elektron itu akan kehabisan energi dan akhirnya menempel pada inti.
b. Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak elektron dan
cara rotasinya terhadap ini atom.
c. Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom menjadi tidak
stabil.
d. Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H)

4. Model Atom Niels Bohr.


Pada tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan pendapatnya bahwa elektron
bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit
atom. Model atom Bohr merupakan penyempurnaan dari model atom Rutherford.
Kelemahan teori atom Rutherford diperbaiki oleh Neils Bohr dengan postulat
bohr :
a. Elektron-elektron yang mengelilingi inti mempunyai lintasan dan energi tertentu.

5
b. Dalam orbital tertentu, energi elektron adalah tetap. Elektron akan menyerap
energi jika berpindah ke orbit yang lebih luar dan akan membebaskan energi jika
berpindah ke orbit yang lebih dalam.

Kelebihan model atom Bohr


atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.

Kelemahan model atom Bohr.


a. tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.
b. Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia
dengan baik, pengaruh medan magnet terhadap atom-atom, dan spektrum atom yang
berelektron lebih banyak.

5. Mekanika Kuantum
Pada tahun 1924, Louis de Broglie menyatakan hipotesis dualisme partikel-
gelombang — semua materi dapat memiliki sifat seperti gelombang. Elektron
memiliki sifat seperti partikel dan juga sifat seperti gelombang. Pada tahun 1926,
Erwin Schrödinger merumuskan persamaan matematis yang kini disebut persamaan
gelombang Schrödinger, yang memperhitungkan sifat seperti partikel dan seperti
gelombang dari elektron. Pada tahun 1927, Werner Heisenberg mengajukan asas
ketidakpastian Heisenberg yang menyatakan bahwa posisi elektron tidak dapat
ditentukan secara pasti, namun hanya dapat ditentukan peluang posisinya. Teori-teori
— dualisme partikel gelombang, asas ketidakpastian Heisenberg, dan persamaan
Schrödinger—ini kemudian menjadi dasar dari teori atom mekanika kuantum.
Penyelesaian persamaan Schrödinger menghasilkan fungsi gelombang yang disebut
orbital. Orbital biasanya digambarkan seperti awan elektron, di mana kerapatan awan
tersebut menunjukkan peluang posisi elektron. Semakin rapat awan elektron maka
semakin tinggi peluang elektron, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, model atom
mekanika kuantum disebut juga model awan elektron.

Sebelumnya, pada tahun 1919, Rutherford berhasil menemukan partikel


bermuatan positif, yang disebut proton, dari eksperimen penembakkan partikel α
pada atom nitrogen di udara. Lalu, pada tahun 1932, James Chadwick menemukan

6
partikel netral, yang disebut neutron, dari eksperimen bombardir partikel α pada
berbagai unsur. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam model awan
elektron, awan elektron terdiri dari elektron-elektron bermuatan negatif yang
bergerak sangat cepat mengelilingi inti atom yang tersusun dariproton yang
bermuatan positif dan neutron yang tak bermuatan.

Gambar 2.1. Model atom

2.2 Sistem Periodik


Sistem periodik adalah tampilan unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel. Unsur-
unsur tersebut disusun berdasarkan nomor atom (jumlah proton dalam inti atom),
konfigurasi elektron, dan keberulangan sifat kimia. Tabel juga terbagi menjadi empat
blok: blok -s, -p, -d, dan -f. Secara umum, dalam satu periode (baris), di sebelah kiri
bersifat logam, dan di sebelah kanan bersifat non-logam.

2.2.1 Perkembangan Sistem Periodik Unsur


Adapun perkembangan sistem periodik unsur adalah sebagai berikut.

1. Pengelompokan oleh Antoine Lavoisier

7
Perkembangan sistem periodik unsur diawali pada tahun 1789 oleh Antoine
Lavoisier. Pada tahun itu, Lavoisier berhasil mengelompokkan 33 jenis unsur
berdasarkan sifat kimianya, misalnya gas, tanah, logam, dan nonlogam.

2. Pengelompokan unsur Triade Dobereiner


Pada tahun 1817, seorang kimiawan asal Jerman, Johann Wolfgang Dobereiner,
berhasil mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa dan kesamaan
sifatnya. Setiap kelompok terdiri dari tiga unsur. Itulah mengapa penemuannya
dikenal sebagai Triade Dobereiner. Ketentuan dari triade ini adalah massa unsur yang
di tengah merupakan rata-rata unsur awal dan akhirnya.

3. Pengelompokan unsur oktaf Newlands


Tampaknya, masih dari tanah Eropa ya Quipperian, tepatnya pada tahun 1864
seorang kimiawan asal Inggris, John Newlands, berhasil mengelompokkan unsur
berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Berdasarkan hasil penelitiannya, Newlands
mendapati bahwa unsur kedelapan sifatnya mirip dengan unsur pertama, unsur
kesembilan mirip dengan unsur kedua, dan seterusnya. Keunikan sifat yang seperti
itulah kemudian disebut hukum oktaf. Kelemahan dari pengelompokkan oleh
Newlands ini adalah hanya berlaku untuk unsur bermassa atom kecil.

4. Tabel periodik unsur Mendeleev dan Lothar Mayer


Hukum oktaf yang ditemukan oleh Newlands, mendorong ilmuwan asal Rusia dan
Jerman, yaitu Dimitri Mendeleev dan Lothar Mayer, untuk meneliti kembali
hubungan massa atom dan sifat kimia unsur. Penelitian keduanya fokus pada besaran
yang berbeda. Mendeleev meneliti hubungan antara massa atom dan sifat-sifat kimia.
Sementara itu, Mayer meneliti hubungan antara massa atom dan sifat-sifat fisika.
Mendeleev berkesimpulan bahwa susunan unsur berdasarkan kenaikan massa
atomnya akan menghasilkan perulangan sifat secara periodik. Pernyataan ini dikenal
sebagai hukum periodik unsur. Pada tahun 1871, Mendeleev berhasil menerbitkan
tabel periodik unsur dengan lajur tegak disebut golongan dan lajur mendatar disebut
periode.

8
5. Tabel periodik modern (bentuk panjang)
Pada tahun 1914, Henry Moseley menyatakan bahwa sifat dasar atom itu terletak
pada nomor atomnya, bukan nomor massanya. Dari serangkaian penelitian yang ia
lakukan, Henry Moseley berhasil memperbarui tabel periodik unsur yang digagas
oleh Mendeleev. Tabel periodik unsur milik Moseley terdiri dari dua lajur, yaitu lajur
mendatar disebut periode dan lajur tegak disebut golongan.

Gambar 3.1. Tabel periodik

2.3 Ikatan Kimia


Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan
suatu unsur. Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron
valensi dari suatu atom/unsur yang terlibat. Salah 1 petunjuk dalam pembentukan
ikatan kimia adalah adanya 1 golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau
golongan 18 (gas mulia). Maka dari itu, dalam pembentukan ikatan kimia; atom-atom
akan membentuk konfigurasi elektron seperti pada unsur gas mulia. Unsur gas mulia
mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet, yaitu atom Helium).
Periode Unsur Nomor Atom K L M N O P
1 He 2 2
2 Ne 10 2 8
3 Ar 18 2 8 8

9
4 Kr 36 2 8 18 8
5 Xe 54 2 8 18 18 8
6 Rn 86 2 8 18 32 18 8
Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama
seperti gas mulia terdekat dikenal dengan istilah Aturan Oktet.
Lambang Lewis adalah lambang atom yang dilengkapi dengan elektron
valensinya.
• Lambang Lewis gas mulia menunjukkan 8 elektron valensi (4 pasang).
• Lambang Lewis unsur dari golongan lain menunjukkan adanya elektron
tunggal (belum berpasangan).
Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang terjadi pada pembentukan
ikatan, maka ikatan kimia dibedakan menjadi 4 yaitu : ikatan ion, ikatan kovalen,
ikatan kovalen koordinat/koordinasi/dativ dan ikatan logam.

1. Ikatan Ion
Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil/rendah melepaskan
elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai
afinitas elektron besar/tinggi menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk
anion). Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis.
Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam sedangkan unsur
yang cenderung menerima elektron adalah unsur non logam.

Contoh :
Ikatan antara Na dengan Cl
Konfigurasi elektronnya :
Na = 2, 8, 1
Cl = 2, 8, 7

Atom Na melepaskan 1 elektron valensinya sehingga konfigurasi elektronnya


sama dengan gas mulia.Atom Cl menerima 1 elektron pada kulit terluarnya sehingga
konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia.

(2,8,1) (2,8)

10
(2,8,7) (2,8,8)

Antara ion Na+ dengan terjadi gaya tarik-menarik elektrostatis sehingga


terbentuk senyawa ion NaCl.

2. Ikatan Kovalen
Adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama
oleh 2 atom yang berikatan. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1
atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non
logam).Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas
elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.
Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap
atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara
mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang
dipakai secara bersama.
Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan
elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu
8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).

Ada 3 jenis ikatan kovalen :


a). Ikatan Kovalen Tunggal.
Contoh :Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H membentuk molekul H2
Konfigurasi elektronnya :
H=1
Ke-2 atom H yang berikatan memerlukan 1 elektron tambahan agar diperoleh
konfigurasi elektron yang stabil (sesuai dengan konfigurasi elektron He).Untuk itu,
ke-2 atom H saling meminjamkan 1 elektronnya sehingga terdapat sepasang elektron
yang dipakai bersama.
• Rumus struktur = H-H
• Rumus kimia = H2

11
b). Ikatan Kovalen Rangkap Dua.
Contoh :Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2
Konfigurasi elektronnya :
O = 2, 6
Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang
stabil tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron sebanyak 2.
 Ke-2 atom O saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga ke-2 atom O tersebut
akan menggunakan 2 pasang elektron secara bersama.
• Rumus struktur : O=O • Rumus kimia : O2

c). Ikatan Kovalen Rangkap Tiga.


Contoh :Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk molekul N2
Konfigurasi elektronnya :
N = 2, 5
Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang
stabil tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron sebanyak 3.
Ke-2 atom N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga ke-2 atom N tersebut
akan menggunakan 3 pasang elektron secara bersama.
• Rumus struktur : N≡N • Rumus kimia : N2

3. Ikatan Kovalen Koordinasi/Koordinat/Dativ/Semipolar


Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan
elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas
(PEB)], sedangkan atom yang lain hanya menerima pasangan elektron yang
digunakan bersama. Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ
digambarkan dengan tanda anak panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju
akseptor pasangan elektron.
Contoh : Terbentuknya molekul ozon (O3)
 Agar semua atom O dalam molekul O3 dapat memenuhi aturan oktet maka
dalam salah 1 ikatan O – O, oksigen pusat harus menyumbangkan kedua elektronnya.
Rumus struktur O = O – O

12
4. Ikatan Logam
Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi
antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-
elektron yang bebas bergerak. Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola
pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain. Atom logam mempunyai sedikit elektron
valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk
ion positif.Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak
tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.
Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam
mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak
tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom
lain.

5. Tata Nama Senyawa


Nama ilmiah suatu unsur mempunyai asal-usul yang bermacam-macam. Ada
yang didasarkan pada warna unsur seperti klorin (chloros = hijau), atau pada salah
satu sifat dari unsur yang bersangkutan seperti fosfor (phosphorus = bercahaya) atau
nama seorang ilmuwan yang sangat berjasa seperti einsteinium (untuk albert
einstein). Untuk mencegah timbulnya perdebatan mengenai nama dan lambang
unsur-unsur baru, Persatuan Kimia Murni dan Kimia Terapan (International Union
Of Pure and Applied Chemistry = IUPAC) menetapkan aturan penamaan dan
pemberian lambang untuk unsur-unsur temuan baru sebagai berikut.

1. Nama berakhir dengan ium, baik untuk unsur logam maupun nonlogam.
2. Nama itu didasarkan pada nomor atom unsur, yaitu rangkaian akar katayang
menyatakan nomor atomnya.
0 = nil 4 = quad 7 = sept
1 = un 5 = pent 8 = okt
2 = bi 6 = hex 9 = enn
3 = tri

3. Lambang unsur (tanda atom) terdiri atas tiga huruf yakni rangkaian huruf awal dari
akar yang menyatakan nomor atom unsur tersebut.

13
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil makalah yang telah di buat dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari segi keluasan, materi tersebut ada 3 yang terlalu luas dimana anak belum
mendapatkan dasar atas hal tersebut namun telah diberikan materi tersebut diawal
pembelajaran kelas satu (Panjang gelombang, frekuensi, dan amplitude) dan ada satu
yang dianggap kurang luas. Hal ini dikarenakan proposisi yang berisi tentang postulat
Dalton dalam teori atom tidak ada dasarnya (Teori atom Dalton). Sementara dari segi
kedalaman, materi tersebut disimpulkan terlalu dalam. Hal ini ditunjukkan dengan
adanya dua topik yang terlalu dalam (radiasi gelombang elektromagnetik dan
mekanika kuantum) pada materi tersebut
2. Dari pembahasan yang dipresentasikan di atas dapat disimpulkan bahwaOrang
pertama yang menyusun tabel periodik unsur adalah johan W. Dobereiner.
Susunannya didasarkan pada massa atom yang didasarkan pada teori atom Dalton.
Selain itu, perkembangan sistem periodik unsur ini diikuti oleh cara
perkembangannya yang terdiri dari sistem Dobreiner, Mendeleyev, dan hukum Oktaf
Newland. Tabel periodik unsur ini ditemukan dengan berbagai macam unsur karena
adanya berbagai sifat-sifat yang terkandung dalam periodik unsur, sekaligus tabel
periodik unsur terdiri dari golongan utama maupun golongan transisi.
3. Dari bab pembahasan mengenai ikatan Kimia di atas, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa atom-atom saling mengikatkan diri satu sama lain karena ingin
menyetarakan kestabilan mereka, sesuai dengan kaidah oktet atau seperti halnya
golongan gas mulia yang telah memiliki kestabilan yang tidak dapat terelakkan lagi
(hukum alam).Adapun jenis-jenis ikatan kimia terdiri atas 3 macam, yang pertama
adalah ikatan ion yang merupakan ikatan antara unsur-unsur logam dan non-logam,
kedua adalah ikatan kovalen yaitu pemakaian elektron secara bersama-sama oleh
unsur non-logam dan unsur non-logam, serta ikatan logam yang merupakan
pemakaian elektron secara bersama-sama oleh atom-atom logam.

14
DAFTAR PUSTAKA
Utami, Budi, Agung Nugroho Catur Saputro, Lina Mahardiani, Sri Yamtinah dan Bakti Mulyani.
2009. Kimia untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Dalam:https://industri17agus.wordpress.com/2010/10/22/teori-ikatan-kimia/#:~:text=Adalah
%20ikatan%20yang%20terjadi%20antar,molekul%20dengan%20cara%20sebagai%20berikut
%20%3A&text=Tujuan%20pembentukan%20ikatan%20kimia%20adalah,suatu%20atom%2Funsur
%20yang%20terlibat.
(akses 23 November 2020)
Dalam:https://zhivinachem.wordpress.com/struktur-atom-3/#:~:text=Struktur%20atom
%20merupakan%20satuan%20dasar,elektron%20bermuatan%20negatif%20yang
%20mengelilinginya.&text=Jumlah%20proton%20pada%20atom%20menentukan,neutron%20menentukan
%20isotop%20unsur%20tersebut.
(akses 24 November 2020)
Dalam :https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/sistem-periodik-unsur-kimia-g10/
(akses 25 November 2020)

15

Anda mungkin juga menyukai