Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

STURKTUR ATOM DAN STRUKTUR MOLEKUL

Di Susun Untuk Memenuhi tugas mata kuliah Kimia Dasar

Dosen Pengampuh : Ahmad Kadir Kilo, S.Pd., M.Si

OLEH :
Dedi Resiadi Lihawa (821417081)
Juniarista Jessica Pakaya (821418050)
Marwa Hulukati (821418027)
Nurmiati I. Panu (821421003)
Yulanda Roring (821417068)

JURUSAN S1 FARMASI
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga
pembuatan makalah “Struktur Atom dan Struktur Molekul” dapat terselesaikan
dengan baik.
Makalah ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut
membantu dalam penyelesaian laporan ini
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan laporan ini sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan laporan ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Gorontalo, Oktober 2021

Kelompok I

2
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul ............................................................................................................. i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 5
1.3 Tujuan.................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 6
2.1 Struktur Atom .......................................................................................... 6
2.2 Struktur Molekul ...................................................................................... 12
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 14
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 14
3.2 Daftar pustaka ........................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang materi dan sifat – sifatnya.
Kimia atau sering disebut ilmu kimia merupakan salah satu cabang dari sains
fisik. Kimia kadang – kadang sering disebut pusat sains, karena kimia menjabatani
ilmu sains lainnya seperti fisika, geologi, dan biologi. Di dalam ilmu kimia
terdapat salah satu materi pembelajaran yaitu mengenai struktur atom dan struktur
molekul. (Olaleye, 2012).
Atom adalah partikel penyusun semua benda yang berukuran sangat kecil.
Di dalam atom juga terdapat sub-atom, yaitu partikel penyusun atom yang
ukurannya lebih kecil. Setiap atom memiliki inti, yang terdiri dari proton dan
neutron, serta electron yang bergerak cepat disekitar inti. Electron-elektron ini
terdapat pada tingkatan energi yang berbeda-beda, yang disebut kulit, tiap kulit
memiliki jumlah batas untuk electron, apabila electron di kulit pertama sudah
memenuhi batas, maka electron akan memenuh kult kedua dan seterusnya.
Istilah atom berasal dari bahasa Yunani (tomos), yang berarti tidak dapat
dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai
komponen yang tak dapat diabgi-bagi lagi pertama kal diajukan oleh para filsuf
India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-
dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat
dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir
abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan
komponen-komponen subatom di dalam atom, membuktikan bahwa “atom”
tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang
digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan atom.
Istilah atom pertama kali digunakan oleh kimiawan asal Inggris bernama
John Dalton (1766-1844), ketika ia mengajukan teori atomnya pada tahun 1807.
Dalton menyatakan bahwa semua unsur kimia tersusun atas pertikel-partikel yang
sangat kecil, yang disebut atom, yang tidak bisa pecah saat zat-zat kimianya
direaksikan.

4
Molekul merupakan gabungan dari dua atau lebih atom, bisa terbentuk dari
atom yang sama, contohnya, hidrogen (H2) dan oksigen (O2). Bisa juga terbentuk
dari atom yang berbeda, contohnya, air (H2O), karbon dioksida (CO2), atau karbon
monoksida (CO).
Molekul yang tersusun atas atom yang sama dinamakan molekul unsur,
sedangkan molekul yang dibangun oleh atom berbeda disebut molekul senyawa.
Molekul yang terbentuk dari dua atom, baik atom yang sama ataupun beda disebut
molekul diatomik. Selain itu, atom juga bisa membentuk molekul poliatomik,
yaitu molekul yang tersusun atas tiga atau lebih atom, contohnya seperti ozon (O3)
dan belerang atau sulfur (S8).
Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa struktur atom dan
struktur molekul sangat berbeda. Perbedaan paling kentara antara atom dan
molukel yaitu ukuran dari keduaanya, atom berukuran jauh lebih kecil dari pada
molekul.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu struktur atom?
2. Apa itu struktur molekul?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui struktur atom
2. Untuk mengetahui struktur molekul

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Struktur Atom
2.1.1 Pengertian
Menurut Bohr, Atom adalah suatu struktur yang terdiri dari inti bermuatan
positif yang di kelilingi oleh elektron-elektron yang mengorbit. Elektron akan
jatuh kedalam inti bila tanpa gaya centripugal dalam gerakanya agar dapat
mengimbangi penarikan inti.
Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta
awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Atom yang mengandung
jumlah proton dan elektron yang sama bersifat Netral, sedangkan yang
mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif
dan disebut sebagai Ion.
Struktur Atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom
beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Istilah atom
berasal dari Bahasa Yunani, yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu
yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.
2.1.2 Partikel Penyusun Atom
Menurut perkembangan ilmu pengetahuan tentang perkembangan teori atom
dapat menyatakankan bahwa penyusun atom terdiri atas elektron, proton, dan
netron. Jumlah elektron yang mengelilingi atom dan jumlah proton dalam inti
atom sama sehingga atom dinyatakan tidak bermuatan atau netral.
a) Elektron
Pada Tahun 1897 Joseph Jhon Thomson menemukan elektron. JJ Thomson
melakukan pecobaan dengan tabung sinar katode dengan tekanan udara yang
sangat rendah. Pada kedua ujungnya dipasang plat elektrode yang dihubungkan
dengan arus listrik bertegangan tinggi.
JJ. Thomson melakukan percobaan dengan menggunakan pompa vakum,
sehingga tekanan udara dalam tabung bisa diatur. Jika tekanan udara dalam
tabung bertekanan rendah maka gas akan berpijar, warna yang dihasilkan
tergantung jenis gas dalam tabung. Jika tekanan gas dalam tabung dibuat semakin

6
kecil maka tabung menjadi gelap, tapi di depan katode (kutup positif) berpendar
warna hijau. Perbendaran ini berasal dari radiasi katode menuju ke anode yang
membentur gelas berpendar dengan warna hijau. Sinar inilah yang di sebut dngan
sinar katode.
Berdasarkan percobaan tersebut thomson mengambil kesimpulan tentang
sifat-sifat sinar katode sebagai berikut:
• Dapat dibelokkan oleh medan magnet kearah positif, hal ini menunjukkan
sinar katode bermuatan negatif
• Sinar itu tidak bergantung pada bahan elektrodenya, artinya setiap elektrode
dapat memancarkan sinar katode.
• Sinar katode adalah partikel dasar setiap atom, yang selanjutnya disebut
elektron.
b) Proton
Pada tahun 1886, Eugene Goldstein menemukan proton dengan cara
melakukan eksperimen menggunakan tabung sinar katoda (Tabung Crookes).
Anode dan katode dihubungkan dengan menggunakan sumber arus listrik
bertegangan tinggi.
Dari percobaan itu ditemukan fakta jika katode tidak diberi lubang, maka
ruang dibelakang katode gelap. Akan tetapi jika katoda diberi lobang dan diisi
dengan gas hidrogen yang bertekanan sangat rendah maka gas di belakang katoda
berpendar (berflouresensi). Hal itu disebabkan adanya radiasi sinar yang berasal
dari anode yang memendar tersebut. Sinar tersebut disebut sinar anode (sinar
positif) atau dikenal dengan sinar terusan.
Sifat — sifat sinar anode adalah sebagai berikut:
• Merupakan radiasi partikel yang di sebut proton
• Dalam medan listrik atau magnet dapat dibelokkan ke kutup negative.
Berarti sinar anode bermuatan positif
c) Neutron
Penemuan elektron dan proton ternyata menimbulkan masalah baru yaitu
massa atom semua terhimpun pada inti atom tidak sesuai dengan kenyataan.

7
Pastilah ada partikel selain elektron dan proton menginggat massa kedua partikel
tersebut sangat kecil.
Penemuan inti atom yang dilakukan oleh Rutherford membangkitkan
keinginan untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang dilakukan oleh W.Bothe
dan H Becker. Kedua ilmuan tersebut melakukan percobaan dengan penembakan
sinar alfa terhadap belerium yang dihasilkan radiasi partikel yang memiliki
kekuatan daya tembus sangat tinggi. Percobaan tersebut dilanjutkan oleh James
Chadwick. Pada tahun 1932 James Chadwick melakukan percobaan yang dapat
dibuktikan bahwa radiasi tersebut merupakan partikel netral (tidak bermuatan)
yang massanya hampir sama dengan proton. Selanjutnya partikel tersebut disebut
neutron, yang merupakan partikel dasar penyusun atom.
Sifat — sifat neutron adalah sebagai berikut:
• Merupakan radiasi partikel yang disebut dengan neutron
• Dalam medan magnet tidak dibelokkan ke kutup positif atau kutup negatif.
2.1.3 Perkembangan Model Atom
Model atom mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan berdasarkan fakta-fakta eksperimen. Walaupun model atom telah
mengalami modifikasi, namun gagasan utama dari model atom tersebut tetap
diterima sampai sekarang. Perkembangan model atom dari model atom Dalton
sampai model atom mekanika kuantum yaitu sebagai berikut:
1) Model Atom John Dalton
Pada tahun 1808, John Dalton yang merupakan seorang guru di Inggris,
melakukan perenungan tentang atom. Hasil perenungan Dalton menyempurnakan
teori atom Democritus. Bayangan Dalton dan Democritus adalah bahwa atom
berbentuk pejal. Dalam renungannya Dalton mengemukakan postulatnya tentang
atom:
a) Setiap unsur terdiri dari partikel yang sangat kecil yang dinamakan dengan
atom
b) Atom dari unsur yang sama memiliiki sifat yang sama
c) Atom dari unsur berbeda memiliki sifat yang berbeda pula

8
d) Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain dengan
reaksi kimia, atom tidak dapat dimusnahkan dan atom juga tidak dapat
dihancurkan
e) Atom-atom dapat bergabung membentuk gabungan atom yang disebut
molekul
f) Dalam senyawa, perbandingan massa masing-masing unsur adalah tetap
g) Reaksi kimia merupakan proses penggabungan atau pemisahan atom dari
unsur-unsur yang terlihat.
Teori atom Dalton ditunjang oleh 2 hukum alam yaitu :
a) Hukum Kekekalan Massa ( hukum Lavoisier ) : massa zat sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama.
b) Hukum Perbandingan Tetap ( hukum Proust ) : perbandingan massa unsur-
unsur yang menyusun suatu zat adalah tetap.
Kelemahan Model Atom Dalton :
• Tidak dapat membedakan pengertian atom den molekul. Dan atom ternyata
bukan partikel yang terkecil.
• Tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan
unsur yang lain
• Tidak dapat menjelaskan sifat listrik dari materi
• Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan
2) Model Atom J.J. Thompson
Pada tahun 1897, J.J Thomson mengamati electron. Dia menemukan bahwa
semua atom berisi elektron yang bermuatan negatif. Dikarenakan atom bermuatan
netral, maka setiap atom harus berisikan partikel bermuatan positif agar dapat
menyeimbangkan muatan negatif dari elektron. Menurutnya atom :
• Atom merupakan suatu bola bermuatan positif dan di dalamnya tersebar
elektron-elektron seperti kismis.
• Jumlah muatan positif sama dengan muatan negatif, sehingga atom bersifat
netral.

9
Kelebihan model atom Thomson yaitu membuktikan adanya partikel lain yang
bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari
suatu unsur. Sedangkan kelemahan model atom Thomson yaitu model Thomson
ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom
tersebut.
3) Model Atom Rutherford
Rutherford melakukan penelitian tentang hamburan sinar α pada lempeng
emas. Hasil pengamatan tersebut dikembangkan dalam hipotesis model atom
Rutherford.
a) Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dengan muatan positif yang
massanya merupakan massa atom tersebut.
b) Elektron-elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti tersebut.
c) Banyaknya elektron dalam atom sama dengan banyaknya proton dalam inti
dan ini sesuai dengan nomor atomnya.
Kelemahan Model Atom Rutherford :
a) Menurut hukum fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi inti
memancarkan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Akibatnya,
lama-kelamaan elektron itu akan kehabisan energi dan akhirnya menempel
pada inti.
b) Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak elektron
dan cara rotasinya terhadap ini atom.
c) Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom
menjadi tidak stabil.
d) Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).
4) Model Atom Niels Bohr
Pada tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan pendapatnya bahwa elektron
bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit
atom. Model atom Bohr merupakan penyempurnaan dari model atom Rutherford.
a) Elektron-elektron dalam mengelilingi inti berada pada tingkat-tingkat
energy (kulit) tertentu tanpa menyerap atau memancarkan energy.

10
b) Elektron dapat berpindah dari kulit luar ke kulit yang lebih dalam dengan
memancarkan energi, atau sebaliknya.
Kelemahan Model Atom Niels Bohr :
• Hanya dapat menerangkan spektrum dari atom atau ion yang mengandung
satu elektron dan tidak sesuai dengan spektrum atom atau ion yang
berelektron banyak.
• Tidak mampu menerangkan bahwa atom dapat membentuk molekul melalui
ikatan kimia.
5) Model Atom Modern
Dikembangkan berdasarkan Teori Mekanika Kuantum yang disebut
mekanika gelombang; diprakarsai oleh 3 ahli yaitu :
a) Louis Victor de Broglie, Menyatakan bahwa materi mempunyai dualisme
sifat yaitu sebagai materi dan sebagai gelombang.
b) Werner Heisenberg, Mengemukakan prinsip ketidakpastian untuk materi
yang bersifat sebagai partikel dan gelombang. Jarak atau letak elektron-
elektron yang mengelilingi inti hanya dapat ditentukan dengan
kemungkinan – kemungkinan saja.
c) Erwin Schrodinger (menyempurnakan model Atom Bohr), Berhasil
menyusun persamaan gelombang untuk elektron dengan menggunakan
prinsip mekanika gelombang. Elektron-elektron yang mengelilingi inti
terdapat di dalam suatu orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana
elektron dengan energi tertentu dapat ditemukan dengan kemungkinan
terbesar.
Model Atom Modern :
a) Atom terdiri dari inti atom yang mengandung proton dan neutron sedangkan
elektron-elektron bergerak mengitari inti atom dan berada pada orbital-
orbital tertentu yang membentuk kulit atom.
b) Orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron dengan energi
tertentu dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar.
c) Kedudukan elektron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan
kuantum.

11
2.2 Struktur Molekul
Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang
saling berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan
bermuatan netral serta cukup stabil.
2.2.1 Sejarah Molekul
Walaupun keberadaan molekul telah diterima oleh banyak kimiawan sejak
awal abad ke-19, terdapat beberapa pertentangan di antara para fisikawan seperti
Mach, Boltzmann, Maxwell, dan Gibbs, yang memandang molekul hanyalah
sebagai sebuah konsepsi matematis. Karya Perrin pada gerak Brown (1911)
dianggap sebagai bukti akhir yang meyakinkan para ilmuwan akan keberadaan
molekul.
Definisi molekul pula telah berubah seiring dengan berkembangnya
pengetahuan atas struktur molekul. Definisi paling awal mendefinisikan molekul
sebagai partikel terkecil bahan-bahan kimia yang masih mempertahankan
komposisi dan sifat-sifat kimiawinya. Definisi ini sering kali tidak dapat
diterapkan karena banyak bahan materi seperti bebatuan, garam, dan logam
tersusun atas jaringan-jaringan atom dan ion yang terikat secara kimiawi dan tidak
tersusun atas molekul-molekul diskret.
2.2.2 Ukuran Molekul
Kebanyakan molekul sangatlah kecil untuk dapat dilihat dengan mata
telanjang. Kekecualian terdapat pada DNA yang dapat mencapai ukuran
makroskopis. Molekul terkecil adalah hidrogen diatomik (H2), dengan
keseluruhan molekul sekitar dua kali panjang ikatnya (0.74 Å). Satu molekul
tunggal biasanya tidak dapat dipantau menggunakan cahaya, namun dapat
dideteksi menggunakan mikroskop gaya atom. Molekul dengan ukuran yang
sangat besar disebut sebagai makromolekul atau supermolekul. Jari-jari molekul
efektif merupakan ukuran molekul yang terpantau dalam larutan.
2.2.3 Rumus molekul
Rumus empiris sebuah senyawa menunjukkan nilai perbandingan paling
sederhana unsur-unsur penyusun senyawa tersebut. Sebagai contohnya, air selalu
memiliki nilai perbandingan atom hidrogen berbanding oksigen 2:1. Etanol pula

12
selalu memiliki nilai perbandingan antara karbon, hidrogen, dan oksigen 2:6:1.
Namun, rumus ini tidak menunjukkan bentuk ataupun susunan atom dalam
molekul tersebut. Contohnya, dimetil eter juga memiliki nilai perbandingan yang
sama dengan etanol. Molekul dengan jumlah atom penyusun yang sama namun
berbeda susunannya disebut sebagai isomer.
Perlu diperhatikan bahwa rumus empiris hanya memberikan nilai
perbandingan atom-atom penyusun suatu molekul dan tidak memberikan nilai
jumlah atom yang sebenarnya. Rumus molekul menggambarkan jumlah atom
penyusun molekul secara tepat. Contohnya, asetilena memiliki rumus molekuler
C2H2, namun rumus empirisnya adalah CH.
Massa suatu molekul dapat dihitung dari rumus kimianya. Sering kali massa
molekul diekspresikan dalam satuan massa atom yang setara dengan 1/12 massa
atom karbon-12.
2.2.4 Geometri Molekul
Molekul memiliki geometri yang berbentuk tetap dalam keadaan
kesetimbangan. Panjang ikat dan sudut ikatan akan terus bergetar melalui gerak
vibrasi dan rotasi. Rumus kimia dan struktur molekul merupakan dua faktor
penting yang menentukan sifat-sifat suatu senyawa. Senyawa isomer memiliki
rumus kimia yang sama, namun sifat-sifat yang berbeda oleh karena strukturnya
yang berbeda.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Struktur Atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom
beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Istilah atom
berasal dari Bahasa Yunani, yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu
yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Menurut perkembangan ilmu pengetahuan
tentang perkembangan teori atom dapat menyatakankan bahwa penyusun atom
terdiri atas elektron, proton, dan netron. Jumlah elektron yang mengelilingi atom
dan jumlah proton dalam inti atom sama sehingga atom dinyatakan tidak
bermuatan atau netral.
Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang
saling berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan
bermuatan netral serta cukup stabil. Definisi molekul pula telah berubah seiring
dengan berkembangnya pengetahuan atas struktur molekul. Definisi paling awal
mendefinisikan molekul sebagai partikel terkecil bahan-bahan kimia yang masih
mempertahankan komposisi dan sifat-sifat kimiawinya.
3.2 Saran
Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca, khususnya dari
Bapak Dosen yang telah membimbing kami dan para Mahasiswa demi
kesempurnaan makalah ini. Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya

14
DAFTAR PUSTAKA.
Achmad, Hiskia dan M.S Tupamahu. (2001). Struktur Atom, Struktur Molekul, &
Sistem Periodik. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti

Atun, S. (2016). Elusidasi Struktur Molekul Senyawa Organik (Pertama).


Yogyakarta: UNY Press.

Jenie, U. A. et al. (2014) Teknik Modern Spektroskopi NMR: Teori dan Aplikasi
dalam Elusidasi Struktur Molekul Organik. Jakarta: LIPI Press.

Nuroso, Harto. (2000). DIKTAT KIMIA DASAR 1, Semarang : Fakultas


Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) IKIP
PGRI SEMARANG,

Sunarya, Y. (2012). Kimia Dasar 2. Bandung : Yrama Widya.

15

Anda mungkin juga menyukai