Anda di halaman 1dari 16

MATERI 3

KONFIGURASI ELEKTRON

Disusun Oleh :

Echa Rosalita A 23031010141


M. Nizar Baiqhaqi 23031010134
Michelle Aurel Lauvilla 23031010171
Dygta Azzahwa A. P 23031010175

PARALEL D

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK & SAINS


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA
TIMUR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu yang telah disediakan. Dalam penyelesaian makalah,
penulis dapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan
terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini.
2. Ibu Ir. Nurul Wiji Triana, M.T selaku dosen Kimia Fisika yang telah memberi
tugas makalah sehingga menambah wawasan mengenai materi koloid.
3. Partner Echa Rosalita A, M. Nizar Baiqhaqi, Michelle Aurel Lauvilla, Dygta
Azzahwa yang telah berkontribusi dalam penyelesaian makalah.
Kami sebagai penulis menyadari betul adanya kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang
membangun dan dapat menjadikan makalah ini jauh lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Hormat kami,
Penulis

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................iii
I.1 Latar Belakang..................................................................................................1
BAB I.........................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................1
I.2 Tujuan...............................................................................................................1
I.3 Manfaat.............................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................3
PENJELASAN MATERI...........................................................................................3
II.1 Pengertian Konfigurasi Elektron....................................................................3
II.2 Kulit dan Sub-Kulit........................................................................................4
II.3 Macam Macam Metode Konfigurasi Elektron..............................................6
II.4 Asas Aufbau...................................................................................................8
II.5 Kaidah Hund..................................................................................................8
II.6 Larangan Pauli...............................................................................................9
BAB V KESIMPULAN...........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................12

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar II. 1 Perbandingan gambar atom dan molekul...................................................................3


Gambar II. 2 gambar sub kulit s........................................................................................................7

ii
i
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Segala sesuatu benda dalam alam ini mempunyai unsur dan partikel dalam
penyusunannya. Suatu zat atau benda memiliki beberapa partikel dalam
menyusundirinya, mulai dari partikel dalam ukuran makro hingga partikel yang
berukuran mikro. Dalam partikel berukuran mikro, zat-zat itu akan tersusun atas
partikel yang lebih kecil lagi sehingga pada akhirnya tidak dapat dibagi lagi.
Partikel itulah yang disebut dengan atom. Atom berasal dari kata atomos (dalam
bahasa Yunani a = tidak, tomos=dibagi), jadi atom merupakan partikel yang sudah
tidak dapat dibagi lagi. Menurut Dalton konsep atom ini tidak bertentangan
dengan Hukum Kekekalan Massa dan Hukum Kekekalan Energi, sehingga Dalton
membuat teori tentang atom yangsalah satunya adalah materi tersusun atas
partikel-partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Tetapi konsep atom Dalton
belum memuaskan para ilmuwan pada masa itu. Ditemukannya elektron, proton,
neutron, dan radioaktivitas dalam atom menyebabkan timbulnya teori baru tentang
atom. Mulai dari teori atom Thomson, Rutherford, Bohr, dan Mekanika Kuantum.
Atom atom ini juga memiliki konfigurasi elektron yang mana adalah susunan
elektron pada atom ataumolekul di orbital atom atau molekulnya [1]. Dan untuk
lebih memahami lebih jelas mengenai konfigurasi elektron pada atomini maka
dalan makalah ini akan dijelaskan lebih mendalam mengenai struktur atom,
elektron dan konfigurasi elektron pada atom, aturan Aufbau, Kaidah Hund,
Larangan Pauli, jenis konfigurasi elektron, bentuk Orbital atom, serta bilangan
Kuantum.

I.2 Tujuan
1. Memahami materi tentang konfigurasi elektron
2. Memahami tentang kulit dan sub kulit
3. Memahami tentang macam macam metode konfigurasi elektron
4. Memahami tentang model atom bohr

1
5. Memahami tentang model atom mekanika kuantum
6. Memahami tentang prinsip aufbau
7. Memahami tentang kaidah hund
8. Memahami tentang larangan paulli

I.3 Manfaat
1. Untuk memperdalam pengetahuan mengenai konfigurasi elektron
2. Dapat menjadi acuan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa/i Teknik
Kimia

2
BAB II
PENJELASAN MATERI

II.1 Pengertian Konfigurasi Elektron


Sebelum partikel dasar atom (elektron, proton, dan neutron) ditemukan
seorang ilmuan Inggris yang bernama John Dalton pada tahun1804 membuat teori
tentang struktur suatu materi. Teori tersebut dikenal sebagai teori atom Dalton
yang berbunyi sebagai berikut.
1. Suatu zat tersusun dari suatu partikel sangat kecil yang tidak
dapatdibagi lagi, yaitu atom.
2. Atom dari suatu unsur yang sama adalah identik dan memiliki
berat, ukuran, serta bentuk yang sama, tetapi berbeda dari atom-
atom unsur lain.
3. Atom suatu unsur bersifat permanen dan tidak dapat diuraikan.
4. Suatu senyawa terbentuk dari penggabungan dua atau lebih atom
unsur.

Gambar II. 1 Perbandingan gambar atom dan molekul

Sebelum itu, Konsep tentang atom pertama sekali dicetuskan oleh


Demokritus, menurut Demokritus semua dapat dipecahkan menjadi partikel
terkecil, dimana partikel-partikel tidak bisa lagi dibagi lebih lanjut disebut atom.
Atom adalah unit dasar dari materi dan merupakan bagian terkecil dari unsur
kimia yang masih mempertahankan sifat-sifat kimia khas unsur tersebut. Atom
terdiri dari inti atom yang mengandung proton dan neutron, dikelilingi oleh

3
elektron yang bergerak dalam orbital di sekitarnya. Molekul adalah sekumpulan
dua atau lebih atom yang terikat bersama melalui ikatan kimia. Ikatan kimia dapat
terjadi melalui pertukaran, penerimaan, atau berbagi elektron antara atom-atom
yang membentuk molekul.
Konfigurasi elektron adalah distribusi elektron dari atom atau molekul
pada sebuah orbital. Konfigurasi elektron menggambarkan elektron yang bergerak
secara bebas dalam suatu orbital. Konfigurasi yang pertama kali diusulkan adalah
Model Atom Bohr, dan masih umumtentang kulit dan subkulit. Yang dimaksud
kulit dalam konfigurasi elektron adalah himpunan elektron yang dapat menempati
bilangan kuantum utama (n) yang sama. Atom ke n dapat menampung 2n²
elektron yang akan dijelaskan lebih lanjut pada sub-bab berikutnya. Contoh, jika
kulit pertama dapat menampung 2 elektron, kulit kedua 8elektron, dan kulit ketiga
18 elektron. Sedangkan yang dimaksud subkulit adalah sejumlah elektron yang
mempunyai bilangan kuantum azimut ℓ dalam suatu kulit. Nilai- nilai ℓ = 0, 1, 2,
3 melambangkan s, p , d, dan f. masing-masing subkulit maksimum dapat diisi
dengan 2(2 ℓ+ 1) elektron. Dengan demikian, s berisi maksimum 2 elektron, p
berisi maksimum 6 elektron, d berisimaksimum 10 elektron, dan f berisi
maksimum 14 elektron [2].

II.2 Kulit dan Sub-Kulit


Konfigurasi elektron mengacu pada susunan elektron di sekitar inti atom.
Elektron memiliki energi yang berbeda-beda dan dapat ditemukan di berbagai
kulit elektron dan subkulit atom. Pemahaman konfigurasi elektron penting dalam
menjelaskan sifat kimia suatu unsur dan memprediksi bagaimana unsur tersebut
akan berinteraksi dengan unsur lain. Pada saat elektron-elektron dalam keadaan
dasar disusun pada suatu atom, tampak bawah pengisian elektron dimulai dari
tingkat energi yang paling rendah (1s) ke tingkat energi yang paling tinggi.
Contohnya, pengisian elektron pada atom Oksigen. Delapan elektron menempati
tingkatenergi paling rendah : 2 elektron menempati orbital 1s, 2 elektron
menempati orbital 2s, 2 elektron dengan spin berlawanan menempati orbital 2p x,
1elektron menmpati orbital 2p y, dan satu elektron menempati orbital 2p z dengan

4
arah spin yang sama dengan elektron pada 2py.

II.2.1 Kulit
Atom terdiri dari kulit-kulit elektron yang mengelilingi inti atom. Kulit
tersebut diberi label dengan angka utuh (n = 1, 2, 3, dst.), dengan nilai n yang
semakin besar menunjukkan kulit yang semakin jauh dari inti. Konfigurasi
elektron berdasarkan kulit atom hanya berlaku untuk unsur golongan utama, yaitu
unsur golongan IA sampai VIIIA. Jumlah elektron maksimum yang bisa
ditampung oleh kulit atomadalah 2n², dimana n adalah kulit ke-n. Kulit ke-1
dinamakan kulit K,kulit ke-2 dinamakan kulit L, dan seterusnya sesuai dengan
urutan angka dan abjad.
1). Kulit K maksimum berisi 2 elektron
2). Kulit L maksimum berisi 8 elektron.
3). Kulit M maksimum berisi 18 elektron
4). Kulit N maksimum berisi 32 elektron
5). Kulit O maksimum berisi 50 elektron
6). Dan seterusnya.
Berikut cara menuliskan konfigurasi elektron berdasarkan kulit atom.
1. Isikan elektron ke dalam kulit atom sesuai daya
tampungmaksimumnya. Jika elektron yang tersisa kurang dari daya
tampungmaksimum kulit atomnya, gunakan aturan di bawah ini.
2. Jika elektron yang tersisa kurang dari 8, maka seluruh sisa ini
diisikan pada kulit selanjutnya.
3. Jika elektron yang tersisa lebih dari atau sama dengan 8 tetapi
kurangdari 18, maka 8 elektron diisikan pada kulit atom,
sedangkan sisanyamengikuti aturan pertama.
4. Jika elektron yang tersisa lebih dari atau sama dengan 18 tetapi
kurangdari 32, maka 18 elektron diisikan, sedangkan sisanya
mengikutiaturan sebelumnya. Jika elektron yang tersisa lebih dari
atau sama dengan 32, makadiisikan 32 elektron, dan sisa elektron
mengikuti aturan sebelumnya.Contoh : 20 Ca = 2 8 8 2

5
II.2.2 Sub Kulit
Setiap kulit elektron dapat terdiri dari satu atau lebih subkulit. Subkulit
diberi label dengan huruf (s, p, d, f) dan mewakili bentuk orbital. Sebagai contoh,
subkulit pertama disebut 1s, yang kedua disebut 2s, dan seterusnya.
1). Sub Kulit s memiliki 1 orbital yang bisa menampung 2 elektron.
2). Sub Kulit p memiliki 3 orbital yang bisa menampung 6 elektron
3). Sub Kulit d memiliki 5 orbital yang mampu menampung 10 elektron.
4). Sub Kulit f memiliki 7 orbital yang mempu menampung 14 elektron
Untuk memperlihatkan distribusi susunan elektron-elektron pada orbital-
orbital di dalam suatu subkulit, konfigurasi elektron ditulis dalam bentuk diagram
orbital. Orbital diberi gambar dalam bentuk kotak,sedangkan elektron yang
mengisi orbital di gambarkan seperti bentuk dua anak panah berlawanan arah.
Seandainya orbital hanya mengandung satuelektron saja, anak panah yang ditulis
harus mengarah ke arah atas. Orbital adalah daerah di sekitar inti atom yang
paling mungkin ditemukan elektron. Masing-masing subkulit memiliki bentuk
orbital yang berbeda. Orbital 1s memiliki bentuk sferis, sedangkan 2p memiliki
bentuk seperti dumbbell.
Contoh, jika kulit pertama dapat menampung 2 elektron, kulit kedua
8elektron, dan kulit ketiga 18 elektron. Sedangkan yang dimaksud subkulit adalah
sejumlah elektron yang mempunyai bilangan kuantum azimut ℓ dalam suatu kulit.
Nilai- nilai ℓ = 0, 1, 2, 3 melambangkan s, p , d, dan f. masing-masing subkulit
maksimum dapat diisi dengan 2(2 ℓ+ 1) elektron. Dengan demikian, s berisi
maksimum 2 elektron, p berisi maksimum 6 elektron, d berisimaksimum 10
elektron, dan f berisi maksimum 14 elektron [3].

II.3 Macam Macam Metode Konfigurasi Elektron


II.3.1 Model Atom Bohr
NIZAR [4].
II.3.2 Model Atom Mekanika Kuantum

6
Model atom terakhir yang masih eksis hingga saat ini adalah
mekanika kuantum. Model ini menyatakan bahwa atom terdiri dari inti
atom yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh awan-awan elektron.
Dari teori inilah ditemukan empat jenis orbital, yaitu s, p, d, f. Berikut
gambaran modelnya:
1). Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan kuantum utama menyatakan tingkat energi utama
elektron yang dimiliki dari suatu atom. Bilangan ini dilambangkan
dengan n yang melambangkan kulit atom pada model atom Bohr. Kita
review kembali bahwa pada model atom Bohr terdapat jenis kulit K
(n=1), L (n=2), M (n=3), N (n=4), O (n=5), dst. Semakin besar nilai n,
maka akan semakin besar juga ukuran orbital dan tingkat energinya.
2). Bilangan Kuantum Azimut (l)
Kalau tadi bilangan kuantum utama menyatakan kulit atom, nah
kalau bilangan azimuth ini menyatakan suatu bentuk orbital atau sub-
kulit atom. Lalu, banyaknya sub kulit ini tergantung pada banyaknya
tingkat energi utama (kulit). Maksudnya begini, kalau jumlah kulit (n)
adalah 1, maka sub kulit (l) yang diperbolehkan hanya 1. Begitu
seterusnya, tapi untuk saat ini belum ditemukan atom yang elektronnya
mengisi sub kulit 5g, sehingga hanya dibahas sampai sub kulit s, p, d, dan
f.
3). Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Selanjutnya adalah bilangan kuantum magnetik yang
dilambangkan dengan m. Bilangan ini menyatakan orientasi dari orbital,
bentuk khusus orbital, atau ukuran orbital. Dimana nilai m yang
diperbolehkan yaitu m = –l sampai +l.

7
Gambar II. 2 gambar sub kulit s
Dari gambar di atas, kamu bisa mengetahui bahwa sub kulit s (l=0)
memiliki harga m=0 yang artinya dia hanya punya 1 buah orbital.
Kemudian, sub kulit p (l=1) memiliki harga m=-1, 0, 1 yang artinya dia
memiliki 3 buah orbital. Begitu seterusnya.
4). Bilangan Kuantum Spin (s)
Bilangan kuantum yang terakhir adalah spin atau dilambangkan
dengan huruf s. Tahukah kamu bahwa selain berevolusi mengelilingi inti,
ternyata elektron juga berotasi lho, guys.
Nah, itulah yang akan dibahas pada bilangan kuantum spin, dimana
bilangan ini akan mendeskripsikan arah spin elektron di dalam orbital.
Harga s yang diperbolehkan adalah – ½ atau + ½. Bilangan kuantum spin,
penulisan tanda panah ke atas didahulukan
Harga s = + ½ dilambangkan dengan tanda panah mengarah ke
atas, sedangkan untuk harga s = – ½ dilambangkan dengan tanda panah
yang mengarah ke bawah. Dalam penulisannya, tanda panah mengarah ke
atas harus diutamakan atau didahulukan [5].

II.4 Asas Aufbau


Asas ini menyatakan bahwa pengisian elektron dimulai dari sub kulit yang
memilAturan dari konfigurasi elektron mekanika kuantum yang pertama adalah
aturan menurut asas Aufbau.
Asas ini menyatakan bahwa pengisian elektron dimulai dari subkulit yang
memiliki tingkat energi terendah lebih dulu. Begini urutan dari tingkat energi
yang terendah hingga yang tertinggi [6].

II.5 Kaidah Hund


Aturan Hund diajukan oleh Seorang ilmuwan yang bernama Friedrick
Hund pada Tahun 1930. Jika ada orbital dengan tingkat energi yang sama,

8
konfigurasi elektron dengan energi terendah adalah dengan jumlah elektron tak
berpasangan dengan spin paralel yang paling banyak.
Untuk memperlihatkan distribusi susunan elektron-elektron pada orbital-
orbital di dalam suatu subkulit, konfigurasi elektron ditulis dalam bentuk diagram
orbital. Orbital diberi gambar dalam bentuk kotak, sedangkan elektron yang
mengisi orbital di gambarkan seperti bentuk dua anak panah berlawanan arah.
Seandainya orbital hanya mengandung satu elektron saja, anak panah yang ditulis
harus mengarah ke arah atas. Aturan hund didasarkan pada data valin
spektroskopi atom. Atruan ini mengikat bahwa: “Proses pengisian elektron ke
dalam orbital pertama kali akan mengisi semua orbital dengan tingkat energi yang
sama terlebih dahulu sebelum memasangkan dengan elektron lain di orbital yang
setengah penuh.“ [7].

II.6 Larangan Pauli

Konfigurasi elektron ini pertama kali muncul saat Niels Bohr, mengajukan
teori pada sekitar tahun 1923, bahwa periodisitas pada sifat- sifat unsur kimia
dapat dijelaskan oleh struktur elektronik atom yang bersangkutan. Teori ini
didasarkan pada sebuah model atom Bohr, yakni Pada saat itu, Bohr telah
mencetuskan teori konfigurasi elektron yang memang sangat berbeda dengan yang
ada sekarang ini. Banyak sekali kelemahan yang menyebabkan konfigurasi
elektron Bohr ini tidak dit gunakan lagi yaitu salah satunya adalah sistem
konfigurasi atom Bohr ini tidak dapat menjelaskan tentang perubahan-perubahan
spektra atom dalam sebuah medan magnet. Sistem konfigurasi elektron Bohr ini
kemudian di kaji ulang oleh ilmuan yaitu Wolfgang Pauli sehingga kemudian
tercetuslah sebuah teori yang disebut larangan pauli.

Aturan ini di utarakan oleh Wolfgang Pauli pada 1926. Tidak adal dua
elektron dalam satu atom yang memiliki keempat bilangan kuantum yang sama.
Setiap orbital maksimum diisi oleh 2 elektron yang memiliki spin yang
berlawanan. Aturan larangan pauli ini menyatakan bahwa tidak akan pernah ada

9
dua elektron yang memiliki 4 bilangan kuantum yang Mungkin tiga bilangan
kuantum pertama (n,1, dan m) masih bisa sama tapi bilangan quantumnya tetap
tidak bisa sama semua karena dalam satu kotak orbital tunggal dapat menampung
hingga dua elektron yang berputar saling berlawanan. Satu elektron berputar ke
atas (ms 1/2) dan elektron lain berputar ke bawah (ms-1/2). Dengan adanya
larangan pauli ini maka masing-masing subkulit hanya memiliki 2 elektron dalam
tiap orbitalnya. Sub Kulit s memiliki 1 orbital yang bisa menampung 2 elektron.
a) Sub Kulit p memiliki 3 orbital yang bisa menampung 6 elektron
b) Sub Kulit d memiliki 5 orbital yang mampu menampung 10 elektron.
c) Sub Kulit f memiliki 7 orbital yang mempu menampung 14 elektron.
[8].

10
BAB V
KESIMPULAN

1. konfigurasi elektron adalah elektron yang tersusun didalam setiap lintasanatom.


Konfigurasi elektron dalam atom menggambarkan lokasi elektronelektron menurut
orbital-orbital yang ditempati. Jika kita dapat mengetahuikonfigurasi elektron, maka
kita dengan mudah menentukan , nomor periode, nomor golangan, dan elektron
valensi pada setiap atom.
2. Untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom, digunakan 4 bilangan
kuantum, diantaranya yaitu Bilangan kuantum utama(n),Bilangan kuantum azimut(l),
Bilangan kuantum magnetik(m), Bilangankuantum spin(s).
3. Konfigurasi elektron adalah distribusi elektron dari atom atau molekul pada sebuah
orbital. Konfigurasi suatu elektron tidak dituliskan secarasembarangan, melainkan
berdasarkan Aturan Penulisan KonfigurasiElektron ada tiga yaitu, aturan aufbau,
kaidah hund dan asas larangan pauli.

11
DAFTAR PUSTAKA

[1] Rahardjo, Sentot Budi. Kimia Berbasis Eksperimen. Jakarta: Platinum, 1995.
[2] Taufiq, Agus, dan Suryana Purawisastra, KIMIA, PT Widya Utama, Jakarta,
2006
[3] Rachmawati, J, Kimia 1 SMA dan MA, Jakarta: Erlangga, 2007.
[4] -nizar
[5] -echa
[6] -echa
[7] R. Juwita, "Kimia Dasar Teori dan Latihan", Sumatera Barat: DeePublish,
2017.
[8] E. Umar, "Buku Pintar Fisika", Jakarta: Media Pusindo, 2008

12

Anda mungkin juga menyukai