Anda di halaman 1dari 15

MATERI DAN ENERGI DI ALAM

MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Kealaman Dasar

Dosen Pengampu :
Ivo Yuliana, M.Pd

Oleh:
1. Al Mugni Nur Aini (20202600306)
2. Intan Wahyu Ramadhani (20202600325)
3. Kiky Amalia (20202600329)
4. Lidya Septiani (20202600333)

PROGRAM STUDI MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-AZHAR
MENGANTI GRESIK
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT. Yang telah memberi
segala nikmat kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan tepat waktu. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad saw. Yang telah membimbing umatnya menuju arah terang dan
gemilang.
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Ilmu
Kealaman Dasar” Prodi S-1 PGMI STAI Al-Azhar Menganti. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
pribadi dan bagi para pembaca, serta dapat dijadikan rujukan untuk penelitian
lebih lanjut.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangannya, mungkin juga
terdapat kesalahan. Oleh karena itu, semua kritik dan saran yang berguna bagi
perbaikan makalah ini amatlah kami harapkan, dari manapun datangnya.

Gresik, 18 Februari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Materi..................................................................................
1. Massa dan Berat.............................................................................
2. Klasifikasi Materi..........................................................................
3. Atom dan Molekul.........................................................................
4. Penemuan Elektron dan Proton......................................................
5. Model Atom...................................................................................
B. Energi....................................................................................................
1. Pengertian Energi...........................................................................
2. Macam-Macam Energi..................................................................
BAB III : PENUTUP
A. KESIMPULAN.....................................................................................
B. SARAN
Daftar Pustaka................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia benda terdiri dari materi dan energi. Tubuh organisme
dibangun oleh materi dan hidup bergantung dengan energi. Dalam kehidupan
manusia memiliki bentuk dan badan lalu terjadi pemisah unsur yang drastis
antara materi dan energi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan materi?
2. Apa yang dimaksud dengan atom?
3. Apa saja macam-macam energi?
C. Tujuan
1. Agar mengetahui yang di maksud dari materi
2. Agar mengetahui yang dimaksud dari atom
3. Agar mengetahui macam-macam energi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Materi
Materi didefinisikan sebagai sesuatu yang mempunyai masa dan
menempati ruang. Materi dapat berwujud padat, cair, dan gas. Materi yang
berwujud padat biasanya memiliki bentuk dan volume yang tetap, selama
tidak ada pengaruh dari luar misalnya, sebatang emas akan memiliki bentuk
dan volume tetap dimanapun emas itu berada.

Materi yang berupa zat cair dapat berubah-ubah bentuknya tergantung


bentuk tempatnya. Materi yang berupa gas akan mengisi seluruh ruangan
yang tersedia, jadi bentuk bentuk dan volume gas tidak tetap.1

1. Massa dan Berat


Massa adalah banyaknya materi yang terkandung dalam zat. Massa
suatu benda selalu tetap dimanapun benda itu berada2. Sedangka Berat
adalah menyatakan ukuran gaya gravitasi (gaya tarik bumi) terhadap
benda. Berat benda dipengaruhi oleh posisi benda terhadap bumi. Berat
tidak sama dengan massa.
W=m.g
M= massa benda (kg)
G= percepatan gravitasi bumi (m/s)
W= berat benda3

2. Klasifikasi Materi
Berikut ini adalah yang termasuk kedalam klasifikasi materi.
a. Unsur
1
Ati Harmoni, Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD), (Depok: Gunadarma 2018), google books, 17.
2
Suyoso, Atik Kurniawati, Didik Setyawarno, “ Modul Kuliah Ilmu Alamiah Dasar,” Universitas
Negeri Yogyakarta, accessed Maret 4, 2021,
https://staffnew.uny.ac.id/upload/198810132015041004/pendidikan/Modul%20IAD.pdf
3
AI. Maryanto, “Ilmu Alamiah Dasar,” FMIPA UNY, accessed Maret 4, 2021,
https://staffnew.uny.ac.id/upload/131666730/pendidikan/03.+Materi+ILMU++ALAMIAH+
+DASAAR++www.uny_.ac.id_.pdf
Unsur adalah zat murni yang tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat
lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia sederhana dengan
reaksi kimia biasa (bukan reaksi nuklir).
b. Senyawa
Senyawa adalah zat murni yang dapat terurai dengan reaksi kimia
biasa membentuk zat-zat lain yang lebih sederhana. Senyawa
merupakan gabungan dua unsur atau lebih yang terdapat dalam suatu
materi, yang dihasilkan melalui reaksi kimia. Contoh dari senyawa:
minyak bumi, karbohidrat, lemak, protein, kapur, dsb.
c. Campuran
Campuran adalah suatu materi yang tersusun atas dua atau lebih zat
dengan komposisi tidak tetap dan masih memiliki sifat-sifat zat
asalnya. Campuran dapat digolongkan ke dalam campuran sebaneka
(heterogen) dan campuran serbasama (homogen).
Suatu campuran dikatakan homogen apabila keseluruhan materi
penyusun campuran itu tidak dapat dibedakan satu dengan yang
lainnya, tetapi sifat masing-masing komponen penyusunnya masih
tampak. Misalnya air teh manis yang merupakan campuran dari air,
teh dan gula.4
3. Atom dan Molekul
a. Pengertian Atom dan Molekul
I. ATOM
Konsep tentang atom pertama sekali dicetuskan oleh Demokritus,
menurut Demokritus semua dapat dipecahkan menjadi partikel
terkecil, dimana partikel-partikel tidak bisa lagi dibagi lebih lanjut
disebut atom. Atom berasal dari kata atomos (a:tidak,tomos:
memotong), tidak dapat dipotong atau tidak dapat dibagi.
Ahmad Baiquni mengatakan: ....atom terdiri dari inti yang bermuatan
listrik positif dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan

4
Ruang Guru, “Penggolongan Materi secara Kimia: Unsur, Senyawa, Campuran IPA kelas 7,”
accessed Maret 4, 2021, https://www.ruangguru.com/blog/penggolongan-materi-secara-kimia
listrik negatif yang untuk mengimbangi muatan proton inti, cacahnya
sama dengan cacah proton didalam nukleus.
II. Molekul
Molekul adalah sekumpulan yang terikat dan merupakan kesatuan
serta mempunyai 4 sifat-sifat fisika dan kimia yang khas.
Berdasarkan kutipan di atas maka molekul itu ada karena adanya
atom-atom, yaitu apabila atom terasosiasi dengan sesama jenisnya
atau dengan atom lain (tak sejenis) maka terjadinya molekul.
Gabungan atom ± atom sejenis dapat membentuk molekul unsur,
sedangkan gabungan unsur-unsur yang tidak sejenis dapat
membentuk molekul senyawa.
Molekul dikatakan bagian terkecil dari benda yang dapat berdiri
sendiri. Satu molekul panjangnya kurang lebih satu per milliyar
centimeter (1/100.000.000 cm). Dalam satu benda yang panjangnya
satu centimeter, terdapat 1000.000.000 molekul, bayangkan
bagaimana halusnya molekul itu. Bayangkan pula jumlah molekul
yang terdapat dalam sehelai rambut, berapa jumlah molekul dalam
tubuh, dan berapa molekul dalam bumi dan ruang angkasa. Seperti
halnya atom, molekul juga mempunyai massa dan bentuknya. Massa
molekul sesuatu zat adalah jumlah massa atom yang membentuknya.
4. Penemuan Elektron dan Proton
Apabila penggaris plastik digosok-gosokkan pada rambut kering,
penggaris tersebut dapat menarik potongan kecil kertas. Peristiwa
tersebut membuktikan bahwa penggaris memiliki sifat listrik, karena
penggaris merupakan materi yang tersusun atas atom-atom. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa atom memiliki sifat listrik.
Penyelidikan tentang sifat kelistrikan suatu atom dilakukan selama
bertahun-tahun oleh beberapa ahli di antaranya J.J. Thompson, Eugen
Goldstein, Rutherford, dan Bathe & Becker.
I. Elektron
Elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1897.
Penemuan elektron diawali dengan ditemukannya tabung katode
oleh William Crookes. Kemudian J.J. Thomson meneliti lebih lanjut
tentang sinar katode ini dan dapat dipastikan bahwa sinar katode ini
merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang
diletakkan di antara katode dan anode.
Sifat sinar katode, antara lain:
merambat tegak lurus dari permukaan katode menuju anode;
merupakan radiasi partikel sehingga terbukti dapat memutar baling-
baling; bermuatan listrik negatif sehingga dibelokkan ke kutub listrik
positif; dapat memendarkan berbagai jenis zat, termasuk gelas.
Tabung sinar katode
Percobaan Thomson untuk menentukan harga (Brown & Le May,
1977)
Dari hasil percobaan tersebut, J.J. Thomson menyatakan bahwa sinar
katode merupakan partikel penyusun atom yang bermuatan negatif
dan selanjutnya disebut elektron. J.J. Thomson berhasil menentukan
perbandingan antara muatan dengan massa elektron (e/m) sebesar
1,76 × 108 C/g.
Kemudian pada tahun 1909, Robert Millikan dari Universitas
Chicago, berhasil menentukan besarnya muatan 1 elektron sebesar
1,6 × 10-19 C. Dengan demikian, maka harga massa 1 elektron dapat
ditentukan dari harga perbandingan muatan dengan massa elektron
(e/m). Nilai e/m= 1,76 x 108 C/g,
Maka Massa 1 elektron =
=
= 9,11 x 10-28 g
Setelah penemuan elektron, maka model atom Dalton tidak dapat
diterima lagi. Menurut J.J. Thomson, atom merupakan partikel yang
bersifat netral. Karena elektron bermuatan negatif maka harus ada
partikel lain yang dapat menetralkan muatan negatif tersebut yaitu
partikel yang bermuatan positif. Dari penemuannya tersebut, J.J.
Thomson mengemukakan teori atomnya yang dikenal dengan teori
atom Thomson, yaitu: Atom merupakan bola pejal yang bermuatan
positif dan di dalamnya tersebar elektron yang bermuatan negatif.
Karena tersebarnya elektron-elektron di dalam atom bagaikan
kismis, sehingga disebut juga model atom roti kismis.
II. Proton

Dengan ditemukannya elektron oleh Thomson, para ahli semakin


yakin bahwa atom tersusun oleh partikel-partikel yang lebih kecil.
Pada tahun 1886, Eugen Goldstein memodifikasi tabung sinar katode
dengan melubangi lempeng katodenya dan gas yang berada di
belakang lempeng katode menjadi berpijar. Peristiwa tersebut
menunjukkan adanya radiasi yang berasal dari anode yang
menerobos lubang pada lempeng katode. Sinar ini disebut sinar
anode atau sinar positif. Sifat sinar anode, antara lain:

1. Merupakan radiasi partikel sehingga dapat memutar baling-


baling;
2. Dalam medan listrik/magnet, dibelokkan ke kutub negatif,
jadi merupakan radiasi bermuatan positif;
3. Partikel sinar anode bergantung pada jenis gas dalam tabung.

Partikel terkecil diperoleh dari gas hidrogen. Partikel ini kemudian


disebut proton.

Massa 1 proton = 1 sma = 1,66 × 10-24 gram


Muatan 1 proton = +1 = 1,6 × 10-19 C
Pada tahun 1910, Ernest Rutherford bersama dua orang asistennya,
yaitu Hans Geiger dan Ernest Marsden, melakukan serangkaian
percobaan untuk mengetahui kedudukan partikel-partikel di dalam
atom. Percobaan mereka dikenal dengan hamburan sinar alfa
terhadap lempeng tipis emas.
Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa partikel yang
ditembakkan pada lempeng logam emas yang tipis, sebagian besar
diteruskan, dan ada sebagian kecil yang dibelokan bahkan ada juga
beberapa di antaranya yang dipantulkan. Hal tersebut sangat
mengejutkan bagi Rutherford. Penemuan ini menyebabkan gugurnya
teori atom Thomson.
Partikel yang terpantul tersebut diperkirakan telah menabrak sesuatu
yang padat di dalam atom. Dengan demikian atom tersebut tidak
bersifat homogen seperti digambarkan oleh Thomson. Bahkan
menurut pengamatan Marsden, diperoleh fakta bahwa satu di antara
20.000 partikel akan membelok dengan sudut 90o bahkan lebih.
Percobaan Rutherford. Penembakan lempeng logam tipis Emas
dengan sinar.
Berdasarkan gejala-gejala tersebut, diperoleh beberapa kesimpulan
antara lain:
1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel
diteruskan. Berarti, sebagian besar volume atom merupakan
ruang kosong.
2. Partikel yang mengalami pembelokan ialah partikel yang
mendekati inti atom. Hal tersebut disebabkan keduanya
bermuatan positif.
3. Partikel yang dipantulkan ialah partikel yang tepat menabrak inti
atom.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut,
Rutherford mengusulkan model atomnya yang menyatakan bahwa
atom terdiri atas inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif
yang dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Jumlah proton
dalam inti sama dengan jumlah elektron ynag mengelilingi inti,
sehingga atom bersifat netral.
5. Model Atom
A. Jhon Dalton (1760-1844)
Jhon Dalton adalah seorang fisikawan Inggris, yang pada awal abad
ke-19 mengemukakan gagasannya tentang atom. Menurutnya atom-
atom itu merupakan partikel-partikel yang tidak dapat dibagi lagi.
Atom suatu unsur sama segala sifatnya, sedangkan atom dari unsur
yang berbeda maka berlainan dalam massa dan sifatnya. Setiap atom
dapat membentuk molekul dan senyawa. Selanjudnya beliau juga
menegaskan bahwa suatu reaksi kimia hanya melibatkan penata ulang
atom-atom, sehingga tidak ada atom yang berubah akibat reaksi
kimia.

Gambar 2.2 Model Atom Dalton


Teori atom Dalton tersebut ditunjang oleh dua hukum kekekalan alam
yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) yang menyatakan
bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Dan
hukum perbandingan tetap (hukum Proust) yang menyatakan bahwa
perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun suatu zat adalah
tetap.

B. Joseph Jhon Thomson

J.J Thomson adalah fisikawan bangsa Amerika, beliau


mengemukakan teorinya bahwa atom memiliki muatan positif yang
terbagi merata keseluruh isi atom. Muatan ini dinetralkan oleh
elektron-elektron yang tersebar diantara muatan tersebut. Keadaannya
mirip roti kismis, dimana elektron diumpamakan sebagai kismis yang
tersebar dalam seluruh bagian dari roti.

Berikut gambarnya:

C. Rutherford (1871-1937)
Rutherford adalah seorang ilmuan fisika yang berkecimpung dalam
masalah atom, ia telah berhasil menemukan bukti bahwa dalam atom
terdapat inti atom yang bermuatan positif yang berukuran jauh lebih
kecil dari ukuran atom, tetapi massa atom hampir seluruhnya berasal
dari massa intinya. Berdasarkan temuannya tersebut, Rutherford
menyusun model atom dan memperbaiki model atom Thomson.
Model atom Rutherford mengambarkan atom terdiri atas inti yang
bermuatan positif dan berada pada pusat atom, serta elektron
bergerak melintasi inti separti halnya planet-planet mengitari
matahari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 2.4 Model Atom Rutherford, (Sukardjo, 1984: 334)

Meskipun demikian model atom Rutherford mempunyai kelemahan,


diantaranya tidak mampu untuk menerangkan mengapa elektron tidak
jauh ke inti atom akibat gaya tarik elektrostatis inti terhadap elektron.
Berdasarkan satu azas fisika klasik, elektron sebagai partikel
bermuatan bila mengitari inti yang muatannya berlawanan,
lintasannya akan berbentuk spiral sehingga akhirnya jauh keinti.
Berdasarkan uraian di atas maka jelas terlihat beberapa kelemahan
dari teori Rutherford tersebut, diantaranya:
1. Tidak dapat menerangkan struktur atom yang stabil,
2. Tidak dapat menerangkan spectrum atom, dan
3. Karena memancar energi, jari-jari elektron akan mengecil dan
akhirnya akan bersatu dengan inti, sedangkan kenyataannya
tidak.

D. Niels Bohr
Kegagalan model atom Rutherford adalah ketidakmampuannya
menerangkan mengapa elektron dapat berputar disekeliling inti tanpa
ditarik oleh inti sehingga bergabung. Baru pada tahun 1913 Niels
Bohr menyusun teori berdasarkan atom Rutherford dan teori
kuantum, yaitu:
1. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan disekitarnya
beredar elektron-elektron yang bermuatan negatif.
2. Dalam atom, elektron beredar mengelilingi inti atom pada
orbit tertentu yang dikenal sebagai keadaan gerakan yang
stasioner yang selanjutnya disebut dengan tingkat energi
utama atau bilangan kuantum atau kulit (n)
3. Sepanjang elektron berada dalam lintasan stasioner energi
akan konstan, sehingga tidak ada cahaya yang dipancarkan.
4. Elektron hanya dapat berpindah dari lintasan stasioner yang
lebih rendah ke yang lebih tinggi jika menyerap energi. Dan
sebaliknya, jika elektron berpindah dari lintasan stasioner
yang tinggi ke yang rendah terjadi pembebasan energi.

B. Pengertian Energi
Energi merupakan suatu kemampuan untuk melakukan usaha atau
mlakukan suatu perubahan. Energi ada dimana-mana, bahkan benda-benda
yang ada disekitar kita membutuhkan energi. Contohnya, mobil, motor,
pesawat, dapat berjalan dengan adanya bantuan energi. Pada dasarnya energi
tidak pernah hilang dalam kehidupan sehari-hari. Energi tidak dapat
didciptakan dan energi juga tidak dapat dimusnahkan, energi hanya bisa
berubah dari bentuk yang satu kebentuk yang lainya. Inilah yang dimaksud
dengan kekealan energi.
Mobil dapat melaju dijalan karena da sumber energi kimia yang
dikandung dalam bahan bakar bensin. Jika bensin habis maka mobil
kehabisan menghasilkan energi radiasi yang sangat berguna bagi kehidupan.
Reaksi nuklir yang terjadi di matahari mengakibatkan energi ternal (kalor),
karena itu suhu matahari tetap tinggi walaupun radiasi terus menerus
dipancaekan keluar angkasa. Energi ternal tidak langsung diterima ketika
radiasi diserap oleh kulit, kemudian terjadi panas yang mengakibatkan
temperature tubuh meningkat. Bila energi radiasi telah sampai di bumi akan
terjadi proses perubahan seperti:
1. Energi radiasi yang sampai kedaun mampu membangkitkan fotosintesis.
2. Energi radiasi yang mengenai sel surya mampu membangkitkan energi
listrik.
3. Panas yang terasa dikulit kita merupakan proses perubahan bentuk energi
dari energi radiasi menjadi energi ternal (panas). 5
C. Macam-macam Energi
Berikut ini kita akan memberikan berbagai bentuk energi yang banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti, energi panas, energi kinetic,
energi istrik, energi bunyi, energi gerak dan lain-lain.
1. Energi Panas
Energi kalor dari matahari dapat menguapkan air sehingga pakaian yang
basah bila di jemur bisa menjadi kering.
2. Energi Bunyi
Energi bunyi dapat menggerakkan benda-benda disekitar sumber bunyi.
Misalnya, bila terjadi ledakan bom, maka kaca-kaca disekitar ledakan
banyak yang pecah. Gendang telinga juga bisa pecah bila ada bunyi yang
sangat kuat disekitar lingkungan.
3. Energi kimia
Energi kimia tersimpan dalam bahan bakar dan makanan. Nasi
mengandung zat-zat kimia yang bermanfaat karena dapat menghasilkan
energi bagi tubuh.
4. Energi gerak
Energi gerak dapat ditemukan pada benda yang bergerak. Bentuk energi
ditentukan dari akibat yang ditimbulkan oleh energi yang sudah berubah
5
Rizki Budi Rahayau, Ilmu Pengetahuan Alam, (Sidoarjo, Genta Group Production,2020),Google
books,108.
menjdi gaya. Air merupakan energi gerak. Misalnya, air dapat
menghanyutkan benda-benda. Air bendungan yang di alirkan melalui
pipa dapat menggerakkan turbin untuk memutar generator. Dengan
adanya energi gerak dari air, maka turbin dapat berputar
Sumber-sumber energi yang sering digunakan seperti, minyak bumi,
gas bumi, panas bumi dan batu bara jumlahnya terbatas dan tidak dapat
diperbarui sehingga diperlukan konservasi energi. Sumber-sumber energi
yng dapat diperbarui seperti, air, tanah, hutan, dan matahari masih belum
banyak dipergunakan sehingga dapat dijadikan energi alternatif. 6

6
Wasis, Ilmu Pengetahuan Alam, (Jakarta, PT.Gramedia,2008), Google books, 167.

Anda mungkin juga menyukai