DAFTAR ISI....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................
5.1. Kesimpulan...............................................................................................................
5.2. Saran.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengukur jari-jari atom dengan akurat dan bagaimana jari-jari atom dapat
digunakan untuk memahami sifat atom dalam tabel periodik?
2. Mengapa energi ionisasi atom dalam satu golongan (dari atas ke bawah) semakin kecil,
sedangkan dalam satu perioda (dari kiri ke kanan) semakin besar? Dan bagaimana
penjelasan ini terkait dengan perubahan jari-jari atom dalam satu golongan?
3. Terdapat hubungan antara tingkat elektronegativitas unsur dan ukuran jari-jari atom.
Jelaskan hubungan ini dengan merujuk pada perubahan dalam tabel periodik. Mengapa
unsur dengan elektronegativitas tinggi cenderung memiliki jari-jari atom yang lebih
kecil, dan mengapa pemahaman ini penting dalam kimia?
4. Apakah ada aplikasi praktis tentang sifat atom ini yang dapat memberikan manfaat bagi
ilmu kimia atau industri kimia?
1.3. Tujuan Penulisan Makalah
1. Agar mahassiwa dapat mengetahui cara pengukuran jari-jari atom dengan akurat dan
memahami sifat atom dalam table periodic.
4. Agar mahasisiwa dapat mengetahui aplikasi praktis dari sifat-sifat atom ini yang memiliki
manfaat bagi ilmu kimia atau industri kimia.
2. Makalah ini membantu membentuk pemahaman yang kuat tentang konsep energi ionisasi,
yang merupakan dasar dalam kimia.
3. Makalah ini membantu dalam pemahaman yang lebih baik tentang konsep dasar
elektronegativitas, yaitu kemampuan atom menarik elektron dalam ikatan kimia.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Inti atom terdiri dari proton dan neutron: masing-masing proton bermuatan positif, setiap
neutron tidak bermuatan. Kita simpulkan bahwa inti bermuatan positif. Muatannya
bergantung pada jumlah proton penyusunnya. Nomor ini diberi tanda Z. Disebut juga nomor
atom. Ringkasnya: Z = jumlah proton dalam inti = Memungkinkan kita menentukan muatan
positif inti (Garrault, 2011).
Isotop adalah atom yang mempunyai nomor atom sama tetapi memiliki nomor massa
berbeda. Misalnya, dan . Setiap isotop satu unsur memiliki sifat kimia yang sama karena
jumlah elektron valensinya sama. Isotop-isotop unsur ini dapat digunakan untuk menentukan
massa atom relatif (Ar) atom tersebut berdasarkan kelimpahan isotop dan massa atom semua
isotop.
Isobar adalah unsur-unsur yang memiliki nomor atom berbeda tetapi nomor massa sama.
Sehingga antara dan adalah isobar.
Isoton adalah Atom-atom unsur berbeda (nomor atom berbeda) yang mempunyai jumlah
neutron sama disebut isoton. Contohnya dan yang sama-sama berneutron 7.
2.1.3. Susunan Elektron Dalam Atom
Konfigurasi elektron adalah susunan atau distribusi lektron-elektron pada sebuah ataom
molekul. Pada setiap susunan elektron dalam orbila atom akan menghasilkan notasi
konfigurasi elektron, notasi ini dapat dihitung dengan menggunakan nomor atom suatu unsur.
(Parning dkk,2010).
3
2.1.4. Perkembangan Teori Atom
1. Teori Atom Democritus (460-370 SM): Democritus, seorang filsuf Yunani kuno, dianggap
sebagai salah satu tokoh awal yang mengajukan konsep atom. Menurutnya, materi terdiri dari
partikel-partikel kecil yang tidak bisa dibagi lagi, yang ia sebut "atomos." Namun, konsep ini
lebih bersifat filosofis daripada ilmiah.
2. Model Atom Dalton (1803): John Dalton mengembangkan teori atom yang lebih ilmiah
dan kuantitatif. Menurut model Dalton, atom adalah partikel yang tak terbagi dan memiliki
berat yang berbeda untuk setiap unsur. Ini adalah dasar teori atom modern.
3. Model Atom J.J. Thomson (1897): Thomson menemukan elektron dan mengusulkan model
"roti kismis" di mana elektron tersebar dalam inti positif. Ini adalah salah satu model atom
pertama yang mencakup partikel subatomik.
5. Model Atom Bohr (1913): Niels Bohr mengembangkan model atom yang lebih lanjut, di
mana elektron bergerak dalam orbit terkait pada level energi tertentu. Model Bohr ini berhasil
menjelaskan spektrum atom hidrogen dan memberikan kontribusi penting dalam pemahaman
struktur atom.
6. Teori Atom Kuantum (1920-an): Teori atom kuantum, dikembangkan oleh sejumlah
ilmuwan seperti Erwin Schrödinger, Werner Heisenberg, dan Max Born, menggabungkan
mekanika kuantum dalam pemahaman tentang atom. Ini menyusun dasar untuk pemahaman
kita tentang orbitale elektron, probabilitas keberadaan elektron, dan sifat-sifat atom dalam
tingkat kuantum.
7. Model Atom Modern: Model atom modern didasarkan pada mekanika kuantum dan
memandang atom sebagai entitas kompleks dengan berbagai orbitale elektron yang memiliki
tingkat energi yang berbeda. Ini juga menggambarkan konsep berkas elektron dalam molekul
dan ikatan kimia.
4
Selama abad ke-20, perkembangan teori atom terus berkembang dengan penemuan dan
eksperimen baru yang memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang sifat atom
dan struktur atom. Seiring berjalannya waktu, ilmuwan telah berhasil menggambarkan dan
menguji teori atom dengan lebih baik, yang membantu dalam pengembangan ilmu kimia dan
fisika modern serta aplikasinya dalam berbagai industri dan teknologi.
1. Perioda: Perioda adalah baris horizontal dalam tabel periodik. Ada total tujuh perioda
dalam tabel periodik yang mengatur unsur-unsur berdasarkan peningkatan nomor atom.
Dalam sebuah perioda, sifat-sifat kimia unsur cenderung berubah secara sistematis.
2. Golongan: Golongan adalah kolom vertikal dalam tabel periodik. Ada 18 golongan dalam
tabel periodik yang mengatur unsur-unsur dengan sifat kimia yang serupa. Unsur-unsur
dalam golongan yang sama cenderung memiliki sifat-sifat kimia yang mirip karena memiliki
konfigurasi elektron valensi yang serupa.
3. Tren dalam Sifat-sifat Kimia: Tabel periodik mengungkapkan tren dan pola dalam sifat-
sifat kimia unsur. Ini mencakup sifat-sifat seperti reaktivitas, elektronegativitas, ukuran atom,
energi ionisasi, dan afinitas elektron. Tren ini membantu kita memahami perubahan dalam
perilaku unsur seiring perubahan dalam perioda atau golongan.
4. Model Bohr: Model Bohr adalah model atom yang pertama kali diusulkan oleh Niels Bohr
pada tahun 1913 dan berperan penting dalam perkembangan sistem unsur periodik. Model ini
menjelaskan konsep kulit elektron dan mengapa unsur-unsur dalam satu golongan memiliki
sifat kimia yang serupa karena memiliki konfigurasi elektron valensi yang sama.
5. Hubungan Elektron dan Struktur Atom: Tabel periodik membantu memahami hubungan
antara jumlah elektron dalam kulit elektron dan struktur atom. Ini menciptakan landasan
pemahaman tentang ikatan kimia, reaktivitas, dan sifat-sifat lainnya yang berkaitan dengan
distribusi elektron dalam atom.
5
6. Prediksi Perilaku Kimia: Dengan menggunakan sistem unsur periodik, kita dapat
memprediksi perilaku kimia unsur yang belum dikenal dengan melihat pola perilaku unsur
yang serupa dalam golongan yang sama.
Sistem unsur periodik adalah alat yang sangat berguna dalam ilmu kimia, yang membantu
dalam mengorganisasi dan memahami elemen-elemen kimia. Tabel periodik terus
berkembang dengan penemuan unsur-unsur baru dan pemahaman yang lebih dalam tentang
sifat-sifat atom.
6
unsur berdasarkan nomor atom pada tahun 1913. Tabel periodik modern memiliki 18
golongan dan 7 perioda, serta unsur-unsur transisi dalam blok-b.
Penemuan Unsur Baru: Penemuan unsur-unsur baru, seperti unsur nobelium (No) dan
ununseptium (Uus), telah memperluas tabel periodik dan memerlukan perubahan dalam
organisasi unsur-unsur dalam tabel periodik.
Pengembangan Model Atomik: Perkembangan dalam pemahaman tentang struktur
atom, seperti model atom Bohr dan mekanika kuantum, telah memberikan dasar ilmiah yang
lebih kuat untuk sistem periodik unsur dan memungkinkan pemahaman yang lebih baik
tentang sifat-sifat unsur.
Penemuan Isotop: Penemuan unsur-unsur isotop (atom dari unsur yang sama dengan
jumlah proton yang sama tetapi jumlah neutron yang berbeda) telah memengaruhi
pengukuran massa atom rata-rata dalam sistem periodik.
Penggunaan Komputer dan Teknologi: Perkembangan teknologi dan komputer telah
memungkinkan perhitungan yang lebih akurat tentang sifat-sifat unsur dan prediksi perilaku
kimia unsur-unsur yang belum ditemukan.
2.2.2 Sistem Periodik Panjang
"Sistem Periodik Panjang" merujuk pada tabel periodik unsur yang mencakup seluruh
jangkauan unsur-unsur yang dikenal, termasuk unsur-unsur yang belum ditemukan atau
teridentifikasi. Tabel periodik panjang ini sering digunakan dalam konteks penelitian dan
studi kimia lanjutan, sementara tabel periodik yang biasa kita lihat sehari-hari hanya
mencakup unsur-unsur yang telah ditemukan dan diidentifikasi dengan nomor atom hingga
118. Sebagian besar tabel periodik panjang berisi unsur-unsur hipotetis atau spekulatif yang
belum dikonfirmasi keberadaannya. Unsur-unsur ini diperkirakan berdasarkan pola dalam
tabel periodik yang telah diidentifikasi dan dihubungkan dengan properti atom yang teramati.
7
BAB III
METODE
Dalam bab ini, kami akan menjelaskan secara rinci metode yang digunakan dalam
penelitian dan pengumpulan data yang mendukung makalah ini. Metode yang digunakan
mencakup analisis data dan pembentukan argumen. Kami juga akan menjelaskan
pendekatan untuk memahami peran struktur atom dan sifat sistem periodik unsur dalam
berbagai konteks.
3.1. Analisis Data
Data yang mencakup sifat atom dan sistem periodik atom dikumpulkan dari tinjauan
pustaka dan penelitian dari berbagai sumber kemudian dianalisis secara rinci dalam BAB
II. Yang mencakup data temuan-temuan yang mendukung argumen-argumen dalam
makalah ini. Beberapa diantaranya:
1. Pendekatan Analisis: Analisis data akan menggunakan pendekatan yang melibatkan
perbandingan, statistik, dan model matematika untuk mengungkap pola dan
hubungan yang relevan.
2. Tren dalam Sistem Periodik: Fokus analisis akan termasuk pemahaman tentang tren
yang muncul dalam sistem periodik unsur, seperti perubahan sifat berdasarkan lokasi
dalam tabel periodik.
3. Implikasi untuk Ilmu Kimia: Analisis data akan digunakan untuk mengeksplorasi
implikasi sifat atom dan sistem periodik unsur dalam kimia modern, termasuk peran
mereka dalam reaksi kimia dan aplikasi industri.
3.2. Pembentukan Argumen
Berdasarkan analisis data yang telah diperoleh, saya membangun argumen-argumen
yang menjelaskan pentingnya mempelajari struktur atom dan sifat sistem periodik unsur
dalam berbagai disiplin ilmu dan aplikasi industri. Argumen-argumen ini akan digunakan
untuk mendukung klaim yang dibuat dalam makalah ini.
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam makalah ini,telah diuraikan sifat atom dan sistem periodik unsur. Saya telah
menjelaskan struktur dasar atom, yang terdiri dari inti yang mengandung proton dan neutron,
serta elektron yang mengorbit inti. Atom memiliki sifat-sifat dasar, termasuk massa atom,
muatan atom, nomor atom, dan nomor massa, yang memengaruhi perilaku kimia dan fisika
mereka.
Saya juga menjelaskan sistem periodik unsur, yang merupakan tabel yang mengatur
unsur-unsur berdasarkan nomor atom mereka. Tabel periodik terdiri dari periode (baris
horizontal) dan golongan (kolom vertikal). Dalam tabel periodik, terdapat pola periodik
dalam sifat-sifat unsur, seperti ukuran atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan perilaku
kimia. Hukum periodik, termasuk Hukum Periodik Mendeleev dan Hukum Periodik Modern,
membantu menjelaskan dan memprediksi perilaku unsur-unsur berdasarkan posisi mereka
dalam tabel.
Pemahaman tentang sifat atom dan sistem periodik unsur memiliki implikasi yang
sangat penting dalam ilmu kimia. Dalam pemahaman struktur atom, prinsip-prinsip mekanika
kuantum yang mengatur perilaku elektron dalam atom menjadi kunci. Prinsip eksklusi Pauli,
yang mengatakan bahwa dua elektron dalam atom tidak bisa memiliki empat kuantum yang
sama, menjelaskan mengapa kulit elektron atom berisi banyak subkulit dengan jumlah orbital
yang berbeda. Prinsip ketidakpastian Heisenberg menjelaskan bahwa kita tidak dapat secara
presisi menentukan posisi dan momentum sebuah partikel secara bersamaan.
Sifat atom, seperti massa atom dan muatan atom, memengaruhi bagaimana atom
berinteraksi dalam reaksi kimia. Proton dan neutron dalam inti atom memberikan kontribusi
pada massa atom, sedangkan elektron menentukan muatan atom. Perbedaan dalam muatan
dan pengaturan elektron adalah dasar dari sifat kimia yang beragam di antara unsur-unsur.
Sistem periodik unsur mengungkapkan hubungan yang lebih dalam antara unsur-
unsur. Pola periodik dalam sifat-sifat unsur memungkinkan kita untuk memprediksi perilaku
unsur yang belum dikenal. Misalnya, unsur-unsur dalam golongan yang sama cenderung
memiliki sifat serupa karena memiliki jumlah elektron valensi yang sama. Hal ini
mempermudah kita untuk memahami dan memprediksi reaktivitas kimia unsur-unsur.
9
Hukum periodik, seperti Hukum Periodik Mendeleev dan Hukum Periodik Modern,
membantu dalam menjelaskan berbagai tren sifat unsur dalam tabel periodik. Hukum ini telah
terbukti sangat berguna dalam meramalkan sifat-sifat unsur yang belum ditemukan dan dalam
merancang reaksi kimia yang spesifik.
Dalam keseluruhan konteks ilmu kimia, pemahaman tentang sifat atom dan sistem
periodik unsur adalah dasar penting yang membantu kita menjelajahi dunia kimia, merancang
bahan baru, dan mengaplikasikan ilmu kimia dalam berbagai bidang industri dan penelitian.
Kami berharap makalah ini telah memberikan gambaran yang jelas tentang topik ini dan
mendorong pembaca untuk menggali lebih dalam dalam pemahaman mereka tentang sifat
atom dan sistem periodik unsur.
10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Pengukuran jari-jari atom yang akurat adalah elemen kunci dalam memahami struktur
atom. Ukuran atom memengaruhi berbagai sifat kimia dan fisik, seperti reaktivitas,
konduktivitas, kekuatan ikatan kimia, dan banyak lagi. Memahami sifat atom dalam tabel
periodik adalah kunci dalam meramalkan perilaku unsur-unsur. Tabel periodik
mengungkapkan tren yang sistematis dalam sifat-sifat atom seiring perubahan dalam perioda
dan golongan.
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk menghilangkan satu elektron dari
atom netral dalam keadaan gas, membentuk ion positif. Energi ionisasi cenderung meningkat
seiring dengan peningkatan nomor atom dari kiri ke kanan dalam satu perioda, dan cenderung
menurun dari atas ke bawah dalam satu golongan dalam tabel periodik. Ini mengungkapkan
tren periodik dalam kemampuan atom untuk melepaskan elektron.
Aplikasi praktis dari sifat-sifat atom ini memiliki dampak yang luas dalam
pengembangan ilmu kimia, industri kimia, dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan
memahami dan mengaplikasikan sifat-sifat atom, kita dapat mencapai inovasi, efisiensi, dan
keberlanjutan dalam berbagai aspek kehidupan
5.2. Saran
Pada saat pembuatan makalah Penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bisa dipertanggungjawabkan dari
banyaknya sumber Penulis akan memperbaiki makalah tersebut. Oleh sebab itu penulis
harapkan kritik serta sarannya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
11
DAFTAR PUSTAKA
Arifin. 2007). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Common Textbook (Edisi Revisi). Bandung:
Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Chang, Raymond. 2009. Chemistry, 10th Edition. Jakarta: Erlangga
Chang, Ryamond. (2003). General Chemistry:The Essential Concept, Kimia Dasar: Konsep-
konsep Inti. Terjemahan Departemen Kimia, Institut Teknologi Bandung: Muhamad
Abdulkadir M., dkk. (2005). Erlangga.
Eriyanto. 2001. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta.
Parning, Tofan, dan Horale. (2010). Patas kimia. Puspa swara. Jakarta.
Petrucci et al. 2011. Kimia Dasar: Prinsip dan Aplikasi Modern. Jakarta: Erlangga
12