Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

UNSUR – UNSUR OKSIGEN


Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kimia Unsur

Disusun oleh: Kelompok 5

1. Hanum Asih (3315161142)


2. Nida Olga Rizki Kartika (3315163208)
3. Kartika Puji Rahayu (3315152919)
4. M. Ashari Maghful (3315162724)
5. Rafli Fauzan (3315162267)

PENDIDIKAN KIMIA
FALKUTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha


Penyayang. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada Kami, sehingga
penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Sholawat serta salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW,
karena berkat usahanya lah kami dapat berada dalam keadaan masa
dimana ilmu dunia berkembang dengan baik.

Makalah ini Kami susun sebagai tugas dari mata kuliah Kimia Unsur
dengan judul “Unsur – Unsur Oksigen”.

Terima kasih Kami ucapkan kepada Dosen Pengampu mata kuliah


Kimia Unsur yaitu Dr. Ucu Cahyana, M.Si yang telah membimbing,
mengampu dan memberikan kuliah demi lancarnya terselesaikan tugas
makalah ini.

Demikianlah tugas ini Kami susun semoga bermanfaat dan dapat


memenuhi tugas mata kuliah Kimia Unsur dan Kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi diri Kami maupun pembaca. Dengan
segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang membangun sangat
Kami harapkan dari para pembaca untuk meningkatan pembuatan
makalah pada tugas yang lain pada waktu mendatang.

Jakarta, 29 April 2019

Kelompok 5

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. 1


DAFTAR ISI ............................................................................................... 2
BAB I 4
PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG ........................................................................ 4
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................... 5
C. TUJUAN .......................................................................................... 5
D. MANFAAT ....................................................................................... 5
PEMBAHASAN ......................................................................................... 6
1. OKSIGEN (O) .................................................................................. 6
A. Sejarah Oksigen ............................................................................. 7
B. Keberadaan Di Alam ...................................................................... 7
C. Kegunaan dan Bahaya Oksigen.................................................... 8
D. Pembuatan Unsur Oksigen ........................................................... 9
2. BELERANG (S) ............................................................................... 9
A. Sejarah Belerang .......................................................................... 10
B. Keberadaan Di Alam .................................................................... 10
C. Kegunaan dan Bahaya Belerang ................................................ 11
D. Pembuatan Unsur Belerang ........................................................ 13
3. SELENIUM (Se) ............................................................................. 13
A. Sejarah Selenium ......................................................................... 14
B. Keberadaan Di Alam .................................................................... 14
C. Kegunaan dan Bahaya Selenium ................................................ 14
D. Pembuatan Unsur Selenium........................................................ 15
4. TELLURIUM (Te) ........................................................................... 15
A. Sejarah Tellurium ......................................................................... 16
B. Keberadaan Di Alam .................................................................... 16
C. Kegunaan dan Bahaya Telurium................................................. 17
D. Pembuatan Unsur Tellurium ....................................................... 18
5. POLONIUM (Po) ............................................................................ 18
A. Sejarah Polonium ......................................................................... 18

2
B. Kegunaan dan Bahaya Polonium ............................................... 19
C. Pembuatan Unsur Polonium ....................................................... 20
6. LIVERMORIUM.............................................................................. 20
A. Sejarah Livermorium ................................................................... 20
B. Keberadaan di Alam ..................................................................... 21
C. Bahaya dan Kegunaan ................................................................. 21
1. IDENTIFIKASI SENYAWA UNSUR GOLONGAN VI A................. 22
A. Senyawa Oksigen......................................................................... 22
B. Senyawa Belerang ....................................................................... 22
2. SIFAT FISIKA DAN SIFAT KIMIA UNSUR GOLONGAN VI-A ..... 24
3. Sifat Kimia Unsur-Unsur Golongan VI-A .................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 32

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kimia merupakan cabang ilmu fisik yang mempelajari tentang


susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi ilmu kimia meliputi topik-topik
seperti atom, cara atom membentuk ikatan kimia untuk menghasilkan
senyawa kimia, interaksi zat-zat melalui gaya antarmolekul yang
menghasilkan sifat-sifat umum dari materi, dan interaksi antara zat melalui
reaksi kimia untuk membentuk zat-zat yang berbeda. Para ahli berbeda
pendapat mengenai etimologi dari kata kimia. Sejarah kimia dapat ditelusuri
kembali sampai pada alkimia, yang sudah dipraktikan selama beberapa
milenia di berbagai belahan dunia.

Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah


terhadap alkimia dan membedakan antara kimia dan alkmia adalah Robert
Boyle (1627-1691). Boyle khususnya dianggap sebagai bapak pendiri kimia
karena karyanya yang paling penting, teks kimia klasik The Skeptical
Chemist yang membuat perbedaan antara klaim alkimia dan penemuan
ilmiah empiris dari kimia baru. Ia merumuskan hukum Boyle, menolak
“empat unsur ” klasik dan mengusulkan alternatif atom dan reaksi kimia
mekanistik yang dapat dikenakan percobaan yang keras.

Penemuan unsur kimia memiliki sejarah panjang yang mencapai


pucaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri
Mendeleyev pada tahun 1869 yang mengembangkan tabel berdasarkan
pengembangan terdahulu oleh ilmuan seperti Antonie-Layrent de Lavoisier
dan John Newlands.

Tabel periodik adalah suatu cara penyusunan unsur kimia, yang


disusun berdasarkan nomor atom, konfigurasi elektron dan

4
keberulangan sifat kimianya. Unsur-unsur disusun sesuai dengan kenaikan
nomor atom. Tabel bentuk standar terdiri dari kisi-kisi unsur, dengan baris
yang disebut periode dan kolom yang disebut golongan.

B. RUMUSAN MASALAH

1 Bagaimana sejarah unsur-unsur kimia golongan VI A ?


2 Seberapa banyak keberadaan unsur-unsur kimia golongan VI A di alam
?
3 Bagaimana sifat unsur-unsur kimia golongan VI A ?
4 Bagaimanakah pembuatan unsur-unsur kimia golongan VI A ?
5 Apakah kegunaan dan bahaya dari unsur-unsur kimia golongan VI A ?

C. TUJUAN

Tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Kimia Unsur serta meningkatkan pemahaman tentang unsur –
unsur dalam golongan VI A, penemuan unsur-unsur golongan
VIA,pembuatannya, kegunaanya dan kelimpahannya di alam.

D. MANFAAT

Mahasiswa mengetahui dan memahami materi terkait unsur-unsur


golongan VIA, cara pembuatannya, penemuan, kegunaanya dan
kelimpahannya di alam.

5
BAB II

PEMBAHASAN

Unsur kimia golongan


16 atau VI A dari tabel
periodik merupakan
golongan kalkogen.
Golongan ini juga dikenal
sebagai golongan oksigen.
Golongan ini terdiri dari
unsur oksigen (O), belerang
(S), selenium (Se) ,tellurium
(Te), dan elemen radioaktif
polonium (Po).

Secara umum, reaktifitas unsur golongan VI A dari atas kebawah


akan menurun. Penurunan ini sangat berkaitan erat dengan
elektronegatifitas dari tiap atom anggotanya.Atom O, anggota pertama dari
golongan ini, mempunyai elektronegativita yang besar.Sehingga saat ia
berikatan dengan unsur logam, persenyawaan oksida logam yang
dihasilkan berupa senyawa ionik. Sedangkan atom S, yang lebih tidak
reaktif dari atom O denganelektronegatifitas yang lebih kecil pula. Hanya
akan berikatan dengan logam – logam denganreaktifitas tinggi (mempunyai
elektropositif yang besar) misalnya unsur – unsur golonganalkali, alkali
tanah serta beberapa lantanida (Chemsoc, 2011)

1. OKSIGEN (O)
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
mempunnyai lambing O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan
kalkogen yang dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur
lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada tempratur dan tekanan standar,

6
dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomic
dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.

A. Sejarah Oksigen
Oksigen ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele, seorang ahli obat
dari Uppsala pada tahun 1772-1773 dan Joseph Priestley di Wiltshire pada
tahun 1774. Temuan Priestley lebih terkenal oleh karena publikasinya
merupakan yang pertama kali dicetak.

Carl Wilhelm Scheele menghasilkan oksigen dengan memanaskan


raksa oksida dan berbagai nitrat. Ia menyebut gas oksigen dengan ‘udara
api’ karena merupakan satu-satunya gas yang diketahui mendukung
pembakaran. Ia menuliskan pengamatannya ke dalam
sebuah manuskip yangn berjudul Treatise on Air and Fire, yang kemudian
ia kirimkan kepenerbitnya pada tahun 1775. Namun, dokumen ini tidak
dipublikasikan sampai tahun 1777.

Pada saat yang sama, seorang pastor Britania, Joseph Priestley,


melakukan percobaan yang memfokuskan cahaya matahari ke raksa
oksida (HgO) dalam tabung gelas pada tanggal 1 Agustus 1774 dan
menghasilkan gas yang ia namakan ‘dephlogisticated air’. Priestley
mempublikasikan penemuannya pada tahun 1775 dalam sebuah laporan
yang berjudul An Account of Further Discoveries in Air. Laporan ini pula
dimasukkan ke dalam jilid kedua bukunya yang berjudul Experiments and
Obsevation on Different Kinds of Air.

Namun seorang kimiawan Prancis, Antoine Laurent Lavoisier-lah


yang menciptakan istilah oksigen pada tahun 1777 dengan bantuan
eksperimen Priestley dan surat dari Scheele mengenai penemuannya.

B. Keberadaan Di Alam
Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta
berdasarkan masa dan unsur paling melimpah di kerak bumi. Merupakan
komponen paling umum ke-2 dalam atmosfir bumi.

7
NO KEBERADAAN PERSENTASE

1 Dalam keadaan bebas diudara ± 20 % volume

2 Komposisi udara bersih dan 20,94 %


kering

3 Kandungan mineral utama dalam 53,7 mol/liter


laut

4 Kelimpahan dikulit bumi 49,20 % (masa)

5 Komponen utama dalam 88,8 % (berdasarkan massa)


samudera

6 Penyusun matahari 0,9 %

7 Atmosfir 21,0 % (volume) dan 23,1 %


(massa) atau sekitar 1015 ton
atmosfir

Pada temperatur kamar, oksigen merupakan gas yang tidak


berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. 1 molekul terdiri dari 2 atom
(molekul diatomic). Oksigen mempunyai 3 buah isotop, yaitu 16O, 17O
dan 18O. Afinitas terhadap unsur lain sangat besar, lebih-lebih bila
dipanaskan.

Sifat kimia Oksigen ialah oksigen membentuk senyawa dengan


semua unsur, kecuali gas-gas mulia ringan. Biasanya oksigen bereaksi
dengan logam membentuk ikatan yang bersifat ionic dan bereaksi dengan
bukan logam membentuk ikatan yang bersifat kovalen sehingga akan
membentuk oksida.

C. Kegunaan dan Bahaya Oksigen


Oksigen digunakan untuk menopang kehidupan, memperbesar
pembakaran, digunakan untuk pembuatan baja dan pada saat dicampr

8
dengan bahan bakar, digunakan untuk pengelasan, pemotongan,
pemanasan dan penyepuhan. Juga digunakan untuk membuat methanol,
etilin oksida, titanium dioksida dan untuk memperkaya udara tungku untuk
pencairan tembaga, seng, dan sebagainya. Di pabrik kertas ooksigen
digunakan untuk memutihkan pulp, oksidasi dari cairan limbah pekat dan
pemurnian limbah.

Selain bermanfaat, oksigen juga dapat membahayakan. Oksigen


secara terus-menerus akan memperbesar pembakaran bermacam-macam
yang biasanya tidak terbakar di udara. Suhunya sangat rendah (-183ºC).
Oksigen merupakan support pembakaran, dengan kelebihan oksigen,
maka daya pembakaran menjadi lebih besar, itulah mengapa angin
pembawa oksigen menjadi pembunuh nomor satu belakangan ini di kota
besar.

D. Pembuatan Unsur Oksigen


Dalam skala besar pembuatan oksigen dapat dikerjakan dengan
distilasi bertingkat udara cair.

2. BELERANG (S)
Belerang/Sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang S dan nomor atom 16.Bentuknya adalah non-metal yang
tak berasa,tak berbau & multivalent. Belerang dalam bentuk aslinya adalah
sebuah zat padat kristalin kuning.

9
A. Sejarah Belerang
Pada tahun 1867, para penambang menemukan sulfur di Calcasieu
Parish, Louisiana, tetapi kandungan ini berada di bawah pasir isap dan
tidak dapat ditambang. Pada tahun 1894, kimiawan Amerika kelahiran
Jerman, Herman Frasch (1852–1914), merancang metode pengambilan
sulfur dengan menggunakan pipa untuk menghindari pasir isap. Proses ini
berhasil, dan pada tanggal 24 Desember 1894 sulfur cair pertama dibawa
ke permukaan. Union Sulphur Company dibentuk pada tahun 1896 untuk
memanfaatkan proses ini. Namun, biaya bahan bakar untuk memanaskan
air pada masa itu masih terlalu mahal, dan proses ini baru menjadi murah
pada tahun 1901 setelah penemuan lading
minyak Spindletop di Texas yang menjadi sumber bahan bakar murah.
Proses Frasch mulai digunakan untuk memperoleh sulfur di Sulphur Mines,
Louisiana, pada tahun 1903.

B. Keberadaan Di Alam
Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan
hutan tropis. Belerang terdapat secara luas dialam sebagai unsur bebas.
Belerang terdapat dalam lapisan kurang lebih 150 m dibawah batu karang,
pasir, atau tanah liat yang keberadaannya dalam bentuk senyawa
H2S,SO2,CaSO4,dan MgSO4. Di alam belerang dapat ditemukan sebagai
unsur murni atau sebagai mineral-mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah
unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam 2 asam amino. Zat
murninya tidak berbau, tidak berasa dan memiliki struktur yang beragam,
tergantung kondisi sekitar. Secara alami banyak terdapat di gunung berapi.
Komponen murninya tidak beracun namun senyawa yang terbentuk
kebanyakan berbahaya bagi manusia. Senyawa belerang yang utama
adalah SO2, dan SO3.

Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga


endapan garam yang melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika
Serikat. Menggunakan proses Frasch, air yang dipanaskan masuk ke dalam
sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang kemudian terbawa ke

10
permukaan. Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah,
namun belerang harus dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan
secara kimiawi, yang akhinya membuang belerang. Namun sekarang,
proses yang baru memungkinkan untuk mengambil kembali belerang yang
terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari ladang gas Alberta.

C. Kegunaan dan Bahaya Belerang

Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam


proses vulkanisasi karet alam dan juga berperaan sebagai fungisida.
Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk
fosfat. Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan asam sulfat,
bahan kimia yang sangat penting. Belerang juga digunakan untuk
pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk mensterilkan alat
pengasap, dan untuk memutihkan buah kering. Belerang merupakan
insultor yang baik. Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang
adalah penyusun lemak, cairan tubuh dan mineral tulang, dalam kadar yang
sedikit. Belerang cepat menghilangkan bau, digunakan dalam baterai,
dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk, digunakan pada korek dan
kembang api, digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses. Belerang
dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer, sebagai pencemar udara.
Senyawa organik yang mengandung belerang sangat penting. Kalsium
sulfur, ammonium sulfat, karbon disulfida, belerang dioksida dan asam
sulfida adalah beberapa senyawa di antara banyak senyawa belerang
yang sangat penting.

Pada tanaman, sulfur dapat berfungsi sebagai pembentukan asam


amino dan pertumbuhan tunas serta membantu pembentukan bintil akar
tanaman, Pertumbuhan anakan pada tanaman, berperan dalam
pembentukan klorofil serta meningkatkan ketahanan terhadap jamur. Pada
beberapa jenis tanaman antara lain berfungsi membentuk senyawa minyak
yang menghasilkan aroma dan juga aktifator enzim membentuk papain.
Gejala kekurangan sulfur pada tanaman pada umumnya mirip kekurangan

11
unsur nitrogen. misalnya daun berwarna hijau mudah pucat hingga
berwarna kuning, tanaman kurus dan kerdil, perkembangannya lambat.

Sedangkan untuk kecantikan, Sulfur bermanfaat untuk merangsang


kolagen, serat yang membuat kulit tampak lebih kencang, serta dapat
mengurangi kerutan pada wajah. Dengan minum suplemen sulfur setiap
hari, maka dalam waktu 6 minggu akan terlihat hasilnya.

Selain berguna untuk kehidupan, sulfur juga mempunyai dampak


yang berbahaya bagi kehidupan misalnya senyawa-senyawa belerang
yang bertindak sebagai zat pencemaran udara dan berbahaya seperti SO2
dan SO3.

Sulfur dioksida (SO2) adalah gas tidak berwarna. Berbau khas


memerihkan mata dan dapat merusak saluran pernapasan, sebab apabila
terisap oleh pernapasan secara berlebihan akan bereaksi dengan air dalam
saluran pernapasan dan membentuk asam sulfit yang akan merusak
jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Sulfur dioksida dapat terbentuk pada
pembakaran batu bara yang mengandung belerang, dan pemanggangan
bijih sulfida. Sulfur dioksida dapat melarut dengan baik dalam air. SO2(g) +
H2O(l) → H2SO3 (aq).

Sifat SO2 yang mudah larut dan menghasilkan asam seperti


dijelaskan di atas mengakibatkan persoalan lingkungan seperti misalnya
hujan asam.Terjadinya hujan asam yaitu dari pembakaran bahan bakar
posil seperti minyak dan batu bara akan di hasilkan NOx dan SOx juga
partikel lain.Polutan akan tinggal beberapa lama di udara dan kemudian
musnah terdeposisi kepermukaan bumi , selama polutan diudara, kualitas
udara menurun yang dapat berakibat langsung pada kesehatan manusia
seperti sesak napas / gatal-gatal di kulit. Polutan seperti oksida sulfur (SO2)
dan dioksida nitrogen (NO2) melalui reaksi oksidasi dengan ozon akan
berubah menjadi (SO3) dan NO3 selanjutnya berubah menjadi senyawa
sulfat dan senyawa nitrat. Senyawa-senyawa tersebut akan berpindah dari
atmosfer kepermukaan bumi melalui hujan dan deposisi langsung sehingga
di kenal dengan deposisi basah dan deposisi kering. Proses deposisi basah

12
terjadi dengan pembentukan awan dan akhirnya turun sebagai hujan salju
atau kabut yang mengandung asam. Deposisi asam yang terkandung
dalam hujan dapat menggambarkan kondisi keasaman air hujan dalam
angka pH. Kategori angka pH mengindikasikan hujan basa atau asam. Bila
air hujan mempunyai nilai pH di bawah 5,6 di katakan telah terjadi hujan
asam di daerah tersebut.

Kerugian utama dari adanya sulfur adalah resiko korosi oleh asam
sulfat yang terbentuk selama dan sesudah pembakaran, dan pengembunan
di cerobong asap, pemanas awal udara dan economizer.

D. Pembuatan Unsur Belerang

3. SELENIUM (Se)
Selenium merupakan suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Se dan nomor atom 34. Selenium sendiri adalah zat padat
alami yang banyak tetapi tidak merata dalam kerak bumi.

13
A. Sejarah Selenium
Selenium ditemukan oleh Berzellius pada tahun 1817, yang
menemukannya bergabung bersama telurium (namanya diartikan sebagai
bumi). Beberapa tahun yang lalu, selenium didapatkan dari debu cerobong
asap yang tersisa dari proses bijih tembaga sulfide. Sekarang selenium
diseluruh dunia dihasilkan dari pemurnian kembali logam anoda dari proses
elektrolisis tembaga.

B. Keberadaan Di Alam
Selenium ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka
seperti kruksit dan klausthalit. Penyebaran selenium dikerak bumi tidaklah
merata. Hal ini juga umumnya ditemukan dibebatuan dan tanah. Selenium
tidak sering ditemukan di lingkungan dalam bentuk mendasar, tetapi
biasanya dikombinasikan dengan zat lain.

Beberapa tahun yang lalu, selenium didapatkan dari debu cerobong


asap yangtersisa dari proses bijih tembaga sulfida. Sekarang selenium di
seluruh dunia dihasilkan dari pemurnian kembali logam anoda dari proses
elektrolisis tembaga. Selenium diperoleh dari memanggang endapan hasil
elektrolisis dengan soda atau asam sulfat, atau dengan meleburkan
endapan tersebut dengan soda dan niter (mineral yang mengandung kalium
nitrat).

C. Kegunaan dan Bahaya Selenium


Selenium digunakan dalam xerografi untuk memperbanyak salinan
dokumen, surat dan lain-lain. juga digunakan oleh industri kaca untuk
mengawawarnakan kaca dan untuk membuat kaca dan lapisan email gigi
yang berwarna rubi. Juga digunakan seagai tinta fotografi dan sebagai
bahan tambahan baja tahan karat.

Orang terpapar kadar rendah selenium setiap harinya melalui


makanan, air, dan udara. Selenium merupakan elemen esensial bagi
manusia dan hewan. Namun, selenium dapat berbahaya bila diambil secara
teratur dalam jumlah yang lebih tinggi daripada jumlah yang dibutuhkan

14
untuk kesehatan yang baik. Asam selenida pada konsentrasi 1,5 ppm tidak
boleh ada dalam tubuh manusia. Selenium dalam keadaan padat, dalam
jumlah yang cukup dalam tanah dapat memberikan dampak yang fatal pada
tanaman pakan hewan. Terpapar dengan senyawa selenium di udara tidak
boleh melebihi kadar 0,2 mg/m3 (selama 8 jam kerja perhari-40 jam
seminggu).

Meskipun selenium trace elemen penting, sangat beracun jika


diambil secara berlebihan. Melebihi tingkat asupan atas ditoleransi 400
mikrogram per hari dapat menyebabkan selenosis.

D. Pembuatan Unsur Selenium

Selenium terletak di bawah belerang pada golongan VI A dari tabel


periodik. Perilaku kimia dan reaksi dari elemen-elemen ini serupa. Ada
kemungkinan selenium pertama kali diamati pada sekitar tahun 1300 oleh
alchemist Arnold dari Villanova.

Selenium kadang-kadang terjadi bebas di alam, tetapi lebih sering


terjadi sebagai selenida besi, timah, perak, atau tembaga. Kacang brazil
adalah sumber makanan yang mengandung selenium yang paling dikenal.
Selenium ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka seperti
kruksit dan klausthalit Selenium di seluruh dunia dihasilkan dari pemurnian
kembali logam anoda dari proses elektrolisis tembaga. Selenium diperoleh
dari memanggang endapan hasil elektrolisis dengan soda atau asam sulfat,
atau dengan meleburkan endapan tersebut dengan soda dan niter
(mineral yang mengandung kalium nitrat).

4. TELLURIUM (Te)
Tellurium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Te dan nomor atom 52. Telurium adalah semimetallic,
berkilau, kristal, rapuh, perak-putih unsur. Tersedia sebagai bubuk abu-abu
gelap, ia memiliki sifat-sifat baik dari logam dan non logam.

15
A. Sejarah Tellurium
Telurium ditemukan oleh Muller von Reichenstein pada tahun 1782
dan diberi nama oleh Klaproth, yang telah mengisolasinya pada tahun 1798.
Müller sebagai kepala surveyor tambang Austria di Transylvania
bertanggung jawab atas analisis sampel bijih. Beliau menganalisis bijih
emas dari Kleinschlatten (hari ini Zlatna, Rumania). Bijih ini dikenal sebagai
"Faczebajer weißes blättriges Golderz" (bijih emas berdaun putih dari
Faczebaja) atau antimonalischer Goldkies (pirit emas antimonik), dan,
menurut Anton von Rupprecht, adalah Spießglaskönig (argent molybdique),
mengandung antimoni asli Müller menyimpulkan bahwa bijih itu tidak
mengandung antimon, tetapi bijih itu bismut sulfida. Tahun berikutnya, ia
melaporkan bahwa ini keliru dan bahwa bijih mengandung sebagian besar
emas dan logam yang tidak dikenal sangat mirip dengan antimon. Setelah
penyelidikan menyeluruh yang berlangsung selama tiga tahun dan terdiri
dari lebih dari lima puluh tes, Müller menentukan gravitasi spesifik dari
mineral dan mencatat bau seperti lobak dari asap putih yang hilang ketika
logam baru dipanaskan, warna merah yang logam menanamkan asam
sulfat, dan endapan hitam yang diberikan larutan ini ketika diencerkan
dengan air. Namun demikian, ia tidak dapat mengidentifikasi logam ini dan
memberinya nama aurum paradoxium dan metallum problematicum,
karena tidak menunjukkan sifat yang diprediksi untuk antimon yang
diharapkan.

Pada 1798, ahli kimia Jerman Martin Heinrich Klaproth mengisolasi


elemen baru dari sampel yang dikirim oleh Müller. Setelah memeriksa
bahan secara menyeluruh, ia menyimpulkan bahwa ada logam baru dalam
sampel. Dia menyebutnya telurium, tetapi memberi penghargaan atas
penemuan itu kepada Müller.

B. Keberadaan Di Alam
Telurium kadang-kadang dapat ditemukan di alam, tapi lebih sering
sebagai senyawa tellurida dari emas (kalaverit), dan bergabung dengan
logam lainnya. Telurium didapatkan secara komersil dari lumpur anoda

16
yang dihasilkan selama proses pemurnian elektrolisis tembaga panas.
Amerika Serikat, Kanada, Peru dan Jepang adalah penghasil terbesar
unsur ini. Ada 30 isotop telurium yang telah dikenali, dengan massa atom
berkisar antara 108 hingga 137. Telurium di alam hanya terdiri dari delapan
isotop. Telurium dan senyawanya kemungkinan beracun dan harus
ditangani dengan hati-hati. Hanya boleh terpapar dengan telurium dengan
konsentrasi serendah 0.01 mg/m3, atau lebih rendah, dan pada konsentrasi
ini telurium memiliki bau khas yang menyerupai bau bawang putih.

C. Kegunaan dan Bahaya Telurium


Telurium digunakan dalam tellurida kadmium (CdTe) sebagai panel
surya. Panel surya CdTe ini digunakan untuk mencapai beberapa efisiensi
sel tertinggi dalam pembangkit listrik tenaga surya. Produksi panel surya
CdTe untuk komersial dilakukan oleh Perusahaan First Solar.

Telurium memperbaiki kemampuan tembaga dan baja agar tahan


terhadap karat untuk digunakan dalam permesinan. Penambahan telurium
pada timbal dapat mengurangi reaksi korosi timbal oleh asam sulfat, dan
juga memperbaiki kekuatan dan kekerasannya. Telurium dapat digunakan
untuk mengvulkanisir karet. Karet yang dihasilkan dengan cara ini
mengalami peningkatan ketahanan panas.

Telurium digunakan sebagai komponen utama sumbat peleburan,


dan ditambahkan pada besi pelapisan pada menara pendingin. Telurium
juga digunakan dalam kramik. Bismut tellurida telah digunakan dalam
perakitan termoelektrik.

Telurium dan senyawanya kemungkinan beracun dan harus


ditangani hati-hati. Hanya boleh terpapar dengan telurium dengan
konsentrasi serendah 0,01 mg/m3 atau lebih rendah, dan pada konsentrasi
ini telurium memiliki bau khas yang menyerupai bau bawang putih.

17
D. Pembuatan Unsur Tellurium

Sumber utama Telurium adalah dari lumpur anoda dihasilkan


selama pemurnian secara elektrolisa tembaga dari lecet. Ini adalah
komponen dari debu ledakan tungku dari pemurnian timah. 500 ton bijih
tembaga pengobatan biasanya memproduksi satu pon (0,45 kg) telurium.
Telurium diproduksi terutama di Amerika Serikat, Peru, Jepang, dan
Kanada. Untuk tahun 2006, British Geological Survey memberikan nomor-
nomor berikut: Amerika Serikat 50 t, 37 t Peru, Jepang dan Kanada 11 24
t.

Deposisi anoda berisi selenides dan tellurides dari logam mulia


dalam senyawa dengan rumus M2Se atau M2Te (M = Cu, Ag, Au). Pada
suhu 500 ° C anoda lumpur dipanggang dengan karbonat natrium di bawah
udara. Ion logam direduksi menjadi logam, sementara Telluride diubah
menjadi tellurite natrium.

5. POLONIUM (Po)
Polonium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Po dan nomor atom 84. Unsur radioaktif yang langka ini
termasuk kelompok metaloid yang memiliki sifat kimia yang mirip dengan
telurium dan bismut. Polonium merupakan unsur radioaktif yang terbentuk
secara alami di kerak bumi dan merupakan elemen pertama yang
ditemukan berdasarkan sifat radioaktifnya. Polonium adalah salah satu
elemen dari uranium-radium dan merupakan anggota dari uranium-238.

A. Sejarah Polonium
Polonium ditemukan di Pithblende pada 1989 oleh ahli kimia Prancis
yaitu Marie Curie, dinamakan berdasarkan Negara asalnya Polandia.
Beliau memperoleh polonium dari bijih uranium, bahan yang mengandung
uranium, setelah melihat bahwa bijih uranium mentah lebih dari uranium
yang terpisah dari itu. Dia beralasan bahwa bijih uranium harus
mengandung setidaknya satu unsur lainnya. Curie diperlukan untuk

18
memperbaiki beberapa ton bijih uranium untuk mendapatkan sejumlah kecil
polonium dan radium, unsur lainnya ditemukan oleh Curie. Salah satu ton
bijih uranium mengandung hanya sekitar 100 mikrogram (0,0001 gram)
polonium. Karena kelangkaan tersebut, polonium biasanya diproduksi
dengan menembaki Bismut-209 dengan neutron dalam reaktor nuklir. Hal
ini membentuk bismut-210, yang memiliki paruh 5 hari. Bismut-210 meluruh
menjadi polonium-210 melalui peluruhan beta. Jumlah miligram polonium-
210 telah diproduksi dengan metode ini.

B. Kegunaan dan Bahaya Polonium


Karena kebanyakan isotop Polonium terintegrasi dari pemecahan
partikel alpha berenergi tinggi dalam jumlah besar dari elemen ini
merupakan sumber yang baik bagi radiasi alpha. Polonium digunakan
dalam percobaan nuklir dengan elemen sepeti Berilium yang melepas
neutron saat ditembak partikel alpha. Dalam percetakan dan alat photografi,
polonium digunakan dalam alat yang mengionisasi udara untuk
menghilangkan kumpulan arus elektrostatis.

Polonium juga merupakan perangkat yang menghilangkan listrik


statis di pabrik-pabrik tekstil dan tempat-tempat lainnya, dapat digunakan
sebagai sumber panas dari atom untuk pembangkit tenaga listrik
thermoelectric radioisotop melalui bahan thermoelectric. Karena
toksisitasnya sangat tinggi, polonium dapat digunakan sebagai racun (lihat,
sebagai contoh, Alexander Litvinenko keracunan). Polonium juga
digunakan untuk menghilangkan debu pada film.

Batas penyerapan polonium maksimum lewat jalan pernafasan yang


masih diizinkan hanya 0.03 mikrocurie, yang sebanding dengan berat
hanya 6.8 x 10-12 gram. Tingkat toksisitas polonium ini sekitar 2.5 x 1011
kali daripada asam sianida. Sedangkan konsentrasi senyawa polonium
yang terlarut yang masih diizinkan adalah maksimal 2 x 10-11
mikrocurie/cm.

19
Kehadiran polonium dalam asap rokok telah dikenal sejak 1960-an.
Beberapa perusahaan terbesar di dunia tembakau diteliti cara menghapus
substansi-untuk tidak menggunakan- selama 40 tahun tetapi tidak pernah
dipublikasikan hasilnya. Radioaktif polonium-210 yang terkandung dalam
pupuk fosfat diserap oleh akar tanaman (seperti tembakau) dan disimpan
dalam jaringan. Tembakau tanaman yang dipupuk dengan fosfat alam yang
mengandung polonium,-210 yang memancarkan radiasi alpha diperkirakan
menyebabkan kematian sekitar 11.700 kanker paru-paru setiap tahun di
seluruh dunia. Polonium juga ditemukan dalam rantai makanan, terutama
di laut.

C. Pembuatan Unsur Polonium


Po dibuat melalui iradiasi neutron bismut atau 209Bi (NA = 83)
sehingga diperoleh Polonium atau 210Po (NA = 84) dengan reaksi :

209Bi + 1n → 210Po +e

6. LIVERMORIUM
Ununheksium adalah nama sementara unsur kimia dikonfirmasi
dalam tabel periodik yang memiliki simbol Uuh sementara dan
memiliki nomor atom 116.

A. Sejarah Livermorium
Ununhexium pertama kali dibuat oleh para ilmuwan penelitian di
Joint Institute for Nuclear Research di Dubna, Rusia pada tahun 2000. Para
ilmuwan melakukan uji coba reaksi curium-48 dengan ion kalsium-248.
Ununhexium (Uuh) adalah nama elemen sementara sampai diberi nama
resmi oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC).
Sebagai hasil dari posisinya dalam tabel periodik ununhexium diharapkan
dapat digolongkan sebagai salah satu “logam lain” atau memiliki sifat mirip
dengan polinium metaloid. Terlalu sedikit unsur yang telah disintesis agar
bisa dikonfirmasi. Ununhexium (Uuh) adalah nama sementara elemen 116

20
sampai nama resmi dipilih oleh IUPAC. Pada tahun 2012, IUPAC
menyetujui bahwa elemen 116 diberi nama livermorium dengan
simbol Lv.

B. Keberadaan di Alam
Unsur Livermorium ini tidak ditemukan di bumi secara bebas, selain itu
unsur ini termasuk unsur radioaktif dengan waktu paruh lebih pendek dari
bumi. Sehingga atom-atom unsur ini jika terdapat di bumi, maka telah terjadi
peluruhan. Unsur-unsur transuranium yang ditemukan di bumi yang
sekarang ini merupakan hasil sintesis melalui reactor nuklir atau
pemercepat partikel.

Elemen ini tidak dapat diamati di alam secara bebas. Ilmuwan yang ingin
belajar harus mensintesis dalam sebuah laboratorium. Proses sintesisnya
yang mahal membuat Livermorium tidak mungkin diproduksi secara
komersil. Tampilan pertama Livermorium di Laboratorium terjadi pada tahun
2000, ketika para peneliti Rusia berhasil menghasilkan sejumlah kecil
dengan membombardir kalsium dengan kurium. Reaksinya :

248
96 Cm + 4820 Ca → 292
116 Lv + 4n

C. Bahaya dan Kegunaan


Berdasarkan literatur yang di dapat, ununheksium tidak mempunyai
aplikasi, karena senyawanya yang tidak terdapat di alam secara bebas.
Untuk mengetahuinya pun harus mensintesis di laboratorium. Selain itu,
ununheksium merupakan unsur sintesis dengan waktu paruh yang sangat
cepat sehingga tidak stabil, setiap jumlah unsur yang terbentuk akan terurai
menjadi unsur-unsur lain dengan cepat. Namun, kemungkinan besar unsur
ini berbahaya karena radioaktivitasnya.

21
1. IDENTIFIKASI SENYAWA UNSUR GOLONGAN VI A

A. Senyawa Oksigen
Oksigen dengan konfigurasi elektron [He] 2s2 2p4 adalah unsur
yang sangat elektronegatif (skala pauling = 3,5), nomor dua terbesar
setelah fluor (skala pauling 4,1). Oleh karena itu, semua unsur bereaksi
dengan oksigen membentuk senyawa oksida, kecuali gas mulia. Selain
itu, juga membentuk senyawa peroksida dab superoksida. Ini
dimungkinkan karena oksigen dapat mempunyai beberapa bilangan
oksidasi dalam senyawanya, seperti pada tabel :

Biloks Dalam
Pada Senyawa Contoh
Oksigen Bentuk
-1/2 O2- Superoksida KO2
Na2O2,
-1 O22- Peroksida
BaO2
H2O, Na2O,
-2 O2- Oksida Cl2O5, MgO
Unsur oksigen dan
0 alotropinya O2 dan O3

+2 O2+ Senyawaan Fluor OF2

B. Senyawa Belerang

A. Belerang dioksida (SO2)


 Gas tak berwarna yang beracun, korosif, dan berbau tajam.
 Merupakan gas buang yang dihasilkan dari reaksi pembakaran bahan
bakar fosil yang mengandung belerang dan pemanggangan bijih sulfida

22
B. Belerang trioksida (SO3)
 Zat cair yang mendidih pada suhu 44,8 C.
 Terbentuk dari reaksi lambat antara gas SO2 dengan O2 yang
berlangsung secara eksotermis.
 Reaksi ini dikatalisis dengan Pt, SiO2, atau vanadium(V) oksida melalui
proses kontak pada suhu tinggi (400 – 700 oC)

C. Hidrida
Semua unsur membentuk kovalen hidrida. Air (H2O), hydrogen sulfida
(H2S), hydrogen selenida (H2Se), hydrogen telurida (H2Te), dan
hidrogen polonida (H2Po). Air merupakan cairan pada temperatur,
tetapi yang lain tidak berwarna dan mengeluarkan gas yang beracun.
Semua dapat dibuat dari unsur tetapi H2Te tidak. Pembuatan mudah
H2S, H2Te, dan H2Se dengan mereaksikan asam mineral pada logam
sulfide, selenida, dan telurida, atau hidrolisis.

FeS + H2SO4 → H2S + FeSO4


FeSe + 2HCl → H2Se + FeCl2
Al2Se3 + 6H2O → 3H2Se + 2Al(OH)3
Al2Te3 + 6H2O → 3H2Te + 2Al(OH)3

D. Oksohalida
 Hanya S dan Se berbentuk oksohalida. Ada yang disebut tionil dan
selenil halida, dan diketahui :
SOF2 SOCl2 SOBr2 (Tionil Halida)
SeOF2 SeOCl2 SeOBr2 (Selenil Halida)
 Tionil klorida SOCl2 merupakan uap cair yang tidak berwarna, titik
didih 78oC :
PCl5 + SO2 → SOCl2 + POCl3
 Sebagian besar senyawa tionil mudah terhidrolisis dengan air,
meskipun SOF2 bereaksi lambat :
SOCl2 + H2O → SO2 + 2HCl

23
 SOCl2 digunakan oleh ahli kimia organik, dimana asam karboksilat
diubah menjadi asam klorida, dan digunakan untuk membuat logam
klorida anhidrat :
SOCl2 + R-COOH → R-COCl + SO2

2. SIFAT FISIKA DAN SIFAT KIMIA UNSUR GOLONGAN VI-A

SIFAT O S Se Te Po
KEPERIODIKAN

Nomor Atom 8 16 34 52 84

Konfigurasi [He] 2s22p4 [Ne] 3s23p4 [Ar] 3d10 4s2 [Kr] 4d10 [Xe] 4f14
Elektron 4p4 5d10 6s2 6p4
5s2 5p4

Sifat Non Logam Non Logam Non Logam Metaloid Radioaktif

Wujud (25 °C) Gas Padatan Padatan Padatan Padatan

Densitas (20 °C) 0.001429 2.07 4.79 6.24 9.4

Titik Didih -218.4 115.21 217 449.5 254

Titik Leleh -182,7 444,6 684 989,9 962

Jari-Jari Atom 65 109 122 142 153


(pm)

Energi Ionisasi 1.314 999 941 889 812


Pertama

Energi Ionisasi 3.387 2.250 2.044 1.789 -


Kedua

Elektronegativitas 3,44 2,58 2,55 2,1 2,0

Biloks -2 -2, 2, 4, 6 -2, 4, 6 -2, 4, 6 2, 4

24
Penampilan Fisik Tak Kuning Gray, Silver Kuning
Berwarna Lemon Metalic Lustrous Hitam
Luser Gray

Struktur Kristal Kubus Orthombik Hexagonal Hexagonal -

3. Sifat Kimia Unsur-Unsur Golongan VI-A

A. Sifat Kimia Oksigen


1. Oksigen membentuk senyawa dengan semua unsur, kecuali gas-
gas mulia ringan. Biasanya oksigen bereaksi dengan logam membentuk
ikatan yang bersifat ionik dan
2. Ketika bereaksi dengan bukan logam membentuk ikatan yang
bersifat kovalen sehingga akan membentuk oksida. Terdapat enam
macam oksida, yaitu:
1) Oksida asam
2) Oksida asam adalah oksida dari unsur nonlogam dan oksida unsur
blok d dengan bilangan oksidasi besar.
a. SO3(aq) + H2O(l) → 2H +(aq) + SO4 2¯ (aq)
b. CO2(g) + H2O (l) → 2H+(aq) + CO3 2 ¯ (aq)
c. CrO3 (s) + H2O (l) → 2H + (aq) + CrO4 2¯ (aq)
3) Oksida basa, dengan air membentuk basa.
a. CaO (s) + H2O (l) → Ca2+ (aq) + 2 OH¯ (aq)
b. Na2O (s) + H 2O (l) → 2Na+(aq) + 2OH¯ (aq)
4) Oksida amfoter, oksida ini dapat bereaksi dengan asam atau basa.
a. ZnO (s) + 2 HCl (aq) → ZnCl2(s) + H2O (l)
b. ZnO (s) + 2 OH¯ (aq) → Zn(OH)4 2- (aq)
5) Oksida netral Oksida ini tidak bereaksi dengan asam maupun basa,
misal NO, N2O, dan CO.
6) Oksida campuran Oksida ini merupakan campuran dari oksida
sederhana, misalnya

25
7) P3O4 merupakan campuran PbO (dua bagian) dan PbO2 (satu bagian).
8) Peroksida dan superperoksida Oksigen membentuk peroksida H2O2,
N2O2,dan BaO2 dengan bilangan oksidasi oksigen -1 serta RbO2,
CsO2 dengan bilangan oksidasi oksigen – 1/2.

B. Sifat Kimia Belerang


Belerang hanya memerlukan dua elektron lagi untuk mencapai konfigurasi
dari gas mulia. Jika belerang bereaksi dengan logam maka belerang
bertindak sebagai penerima elektron. Belerang mudah bereaksi dengan
semua unsur kecuali emas, platinum dan gas mulia. Reaksi-reaksi pada
belerang, antara lain seperti berikut:
a) Dengan logam Belerang bereaksi lebih kuat dengan logam.
Contoh: Fe (s) + S (s) → FeS (s)
b) Reaksi dengan nonlogam Belerang bereaksi dengan karbon panas
membentuk karbon disulfida.
C (s) + S (s) → CS2(s)
c) Belerang bereaksi dengan oksigen membentuk oksida gas yaitu SO2 dan SO3
d) Belerang bereaksi dengan halogen membentuk belerang
monoklorida, dan belerang heksa fluoride
e) Bila gas hidrogen dialirkan dalam bentuk gelembung- gelembung
melalui belerang yang meleleh, maka akan terbentuk gas hidrogen
sulfida.
H2(g) + S (s) → H2S(g)

C. Sifat Kimia Selenium


1) Selenium berada dalam bebrapa bentuk allotrop
2) Selenium bisa didapatkan baik dalam struktur amorf maupun Kristal.
Selenium amorf biasanya berwarna merah (bentuk serbuk) atau
hitam (dalam bentuk seperti kaca). Selenium Kristal monoklinik
berwarna merah tua, sedangkan selenium Kristal heksagonal, yang
merupakan jenis paling stabil berwarna abu-abu metalik.

26
3) Selenium menunjukkan sifat fotovoltaik, yakni mengubah cahaya
menjadi listrik, dan sifat fotokonduktif, yakni menunjukkan penurunan
hambatan listrik dengan meningkatkan cahaya dari luar (menjadi
penghantar listrik ketika terpapar cahaya dengan energy yang cukup).
Sifat-sifat ini membuat selenium sangat berguna dalam produksi
fotosel dan exposuremeter untuk tujuan fotografi, seperti sel
matahari.
4) Dibawah titik cair, selenium adalah semikonduktor tipe p dan memiliki
banyak kegunaan dalam penerapan elektronik.
5) Selenium telah dikatakan non toksik, dan menjadi kebutuhan unsur
yang penting dalam jumlah sedikit. Namun asam selenida dan
senyawa selenium lainnya adalah racun dan reaksi fisiologisnya
menyerupai arsen.

D. Sifat Kimia Telurium


1) Telurium memiliki warna putih keperak-perakan, dan dalam keadaan
murninya menunjukkan kilau logam.
2) Cukup rapuh dan bisa dihaluskan dengan mudah.
3) Telurium amorf ditemukan dengan pengendapan telurium dari larutan
asam tellurat.
4) Apakah bentuk dari senyawa ini adalah amorf atau terbentuk dari kristal,
masih menjadi bahan pertanyaan.
5) Telurium adalah semikonduktor tipe-p, danmenunjukkan daya hantar
yang lebih tinggi pada arah tertentu, tergantung pada sfat kerataan
atom.
6) Daya hantarnya bertambah sedikit ketika unsur ini terpapar dengan
sinar matahari. Telurium bisa diberi dopan perak, tembaga, emas, timah
atau unsur lainnya. Di udara, telurium terbakar dengan nyala biru
kehijau-hijauan, membentuk senyawa dioksida. Telurium cair
mengkorosi besi, tembaga dan baja tahan karat.Ketika kristal, telurium
adalah putih keperakan dan ketika dalam keadaan murni memiliki kilau
metalik. Hal ini rapuh dan mudah dilumatkan metalloid. Amorf telurium

27
ditemukan oleh pengendapan dari larutan atau asam tellurous telurik (Te
(OH) 6).
7) Telurium adalah semikonduktor tipe-p yang menunjukkan konduktivitas
listrik yang lebih besar dalam arah tertentu tergantung pada
penyelarasan atom; konduktivitas sedikit meningkat ketika terkena
cahaya (fotokonduktivitas)
8) Ketika dalam keadaan cair nya, telurium adalah korosif terhadap
tembaga, besi dan stainless steel.Telurium mengadopsi struktur
polimer, yang terdiri dari zig-zag rantai atom Te. Bahan ini tahan
oksidasi abu-abu dengan udara dan terbang.

E. Sifat Kimia Polonium


1) Mengeluarkan kilau biru yang disebabkan eksitasi di sekitar gas.
Polonium mudah larut dalam asam encer, tapi hanya sedikit larut dalam
basa.
2) Garam polonium dari asam organik terbakar dengan cepat; halida
amina dapat mereduksi nya menjadi logam.
3) Sifat kimia polonium adalah mirip dengan telurium dan bismut.
Polonium mudah larut dalam asam encer, tetapi hanya sedikit larut
dalam alkali.
4) Beberapa mikroba dapat membentuk senyawa methylate polonium
oleh aksi methylcobalamin .
5) Hal ini mirip dengan cara di mana merkuri , selenium dan telurium
merupakan alkohol pada makhluk hidup untuk menciptakan senyawa
organologam. Sebagai hasil ketika mempertimbangkan pembentukan
senyawa biokimia dari polonium harus mempertimbangkan
kemungkinan bahwa polonium akan mengikuti jalur biokimia yang
sama seperti selenium dan telurium.

28
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari uraian diatas kami dapat disimpulkan bahwa golongan VI A


atau kalkogen dalam tabel periodik unsur terdiri atas unsur Oksigen (O),
belerang (S), selenium (Se), telurium (Te) dan polonium (Po).

Sifat fisika unsur-unsur golongan VI A secara singkat dapat


dijelaskan dengan table berikut ini :

Sifat Fisika Oksigen Belerang Selenium Telurium Polonium


(S) (Se) (Te)
(O) (Po)

Nomor Atom 8 16 34 52 84

Nomor Massa 15,999 32,06 78,96 127,60 210


(g/mol)

Konfigurasi [He]2s2p4 [Ne]3s23p4 [Ar]3d103sp2 [Kr]4d10 [Xe]4f145d10


Electron
3p4 5s25p4 6s26p4

Kelimpahan Di 464.000 260 0,05 0,001 2 X 1010


Kulit Bumi (ppm)

Jenis Nonlogam Nonlogam Nonlogam Metaloid Metaloid

Wujud (25ºC) Gas Padatan Padatan Padatan Padatan

Densitas (g/cm3) 0,001429 2,07 4,79 6,24 9,4


Pada 20ºC

Jari-Jari Atom 65 109 122 142 153


(pm)

29
Jari-Jari Ion (pm) 140 (-2) 29 (+6) 50 (+4) 97 (+4) 67 (+6)

Keelektronegatifan 3,44 2,58 2,55 2,1 2,0


(eV)

Titik Didih ºC -182,96 444,7 684,9 1261 962


(989,9ºC)

Titik Lebur ºC -218,4 115,21 217/494 K 722.66 K 254


(448,51ºC)

Energy Ionisasi 3387 2250 2044 1794 -


Pertama (kJ/mol)

Toksisitas Non- Non-Toksik Senyawanya 10 mg/m3 Sangat


Toksik Sangat Radioaktif
Toksik

Bilangan Oksidasi -2, -1 -2, +4, +6 -2, +4, +6 -2, +4, +6 +2, +4

Afinitas Elektron 1,461 2,077 2,021

Kecenderungan sifat fisika dan sifat kimia dari golongan VI A secara umum
dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Titik didih dari atas kebawah semakin bertambah


2. Densitas atom dari atas ke bawah semakin bertambah
3. Energy ionisasi dari atas ke bawah semakin berkurang
4. Afinitas electron dari atas ke bawah semakin bertambah
5. Jari-jari atom dari atas ke bawah semakin bertambah
6. Keelektronegatifan atom dari atas ke bawah semakin
berkurang
7. Dapat membentuk anion X2- dengan kecenderungan
semakin kebawah semakin sulit
8. Kecuali O, dapat membentuk ikatan tetravalent atau
heksavalen

30
9. Dapat berikatan dengan F dengan membentuk XF6 dengan
kecenderungan semakin kebawah semakin sulit
10. Dapat membentuk asam lemah dengan berikatan dengan
hydrogen dengan kecenderungan semakin kebawah
semakin kuat
11. Kecuali H2O senyawa H2X bersifat racun dan berbau tidak
sedap
12. Kecuali Te20 senyawa H2X larut dalam air.

B. SARAN

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,


kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan
tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang
tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

31
DAFTAR PUSTAKA

Achmad. Rukaesih. 2004. Kimia Lingkungan. Jakarta: Universitas Negeri

Jakarta.

Anynomous, 2008, http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/ununhexium/,


diakses tanggal 8 Maret 2019.
Cotton, Wilkinson. 2007 Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI-press..

L. Setiono. Shevla. 1979. Buku Teks Anorganik Kualitatif Makro dan

Semimikro Edisi ke Lima. Jakarta: Erlangga.

Miessler, G.L , Tarr, D.A. 1991. Inorganic Chemistry 3rd Edition. Pearson
Prentice Hall. USA
Saito,Taro. 1996. Buku Teks Online Kimia Anorganik. Tokyo: Iwamani

Shoten Publisher

32
3

Anda mungkin juga menyukai