PENDIDIKAN KIMIA
FALKUTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Makalah ini Kami susun sebagai tugas dari mata kuliah Kimia Unsur
dengan judul “Unsur – Unsur Oksigen”.
Kelompok 5
1
DAFTAR ISI
2
B. Kegunaan dan Bahaya Polonium ............................................... 19
C. Pembuatan Unsur Polonium ....................................................... 20
6. LIVERMORIUM.............................................................................. 20
A. Sejarah Livermorium ................................................................... 20
B. Keberadaan di Alam ..................................................................... 21
C. Bahaya dan Kegunaan ................................................................. 21
1. IDENTIFIKASI SENYAWA UNSUR GOLONGAN VI A................. 22
A. Senyawa Oksigen......................................................................... 22
B. Senyawa Belerang ....................................................................... 22
2. SIFAT FISIKA DAN SIFAT KIMIA UNSUR GOLONGAN VI-A ..... 24
3. Sifat Kimia Unsur-Unsur Golongan VI-A .................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 32
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
4
keberulangan sifat kimianya. Unsur-unsur disusun sesuai dengan kenaikan
nomor atom. Tabel bentuk standar terdiri dari kisi-kisi unsur, dengan baris
yang disebut periode dan kolom yang disebut golongan.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Kimia Unsur serta meningkatkan pemahaman tentang unsur –
unsur dalam golongan VI A, penemuan unsur-unsur golongan
VIA,pembuatannya, kegunaanya dan kelimpahannya di alam.
D. MANFAAT
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. OKSIGEN (O)
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
mempunnyai lambing O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan
kalkogen yang dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur
lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada tempratur dan tekanan standar,
6
dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomic
dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
A. Sejarah Oksigen
Oksigen ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele, seorang ahli obat
dari Uppsala pada tahun 1772-1773 dan Joseph Priestley di Wiltshire pada
tahun 1774. Temuan Priestley lebih terkenal oleh karena publikasinya
merupakan yang pertama kali dicetak.
B. Keberadaan Di Alam
Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta
berdasarkan masa dan unsur paling melimpah di kerak bumi. Merupakan
komponen paling umum ke-2 dalam atmosfir bumi.
7
NO KEBERADAAN PERSENTASE
8
dengan bahan bakar, digunakan untuk pengelasan, pemotongan,
pemanasan dan penyepuhan. Juga digunakan untuk membuat methanol,
etilin oksida, titanium dioksida dan untuk memperkaya udara tungku untuk
pencairan tembaga, seng, dan sebagainya. Di pabrik kertas ooksigen
digunakan untuk memutihkan pulp, oksidasi dari cairan limbah pekat dan
pemurnian limbah.
2. BELERANG (S)
Belerang/Sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang S dan nomor atom 16.Bentuknya adalah non-metal yang
tak berasa,tak berbau & multivalent. Belerang dalam bentuk aslinya adalah
sebuah zat padat kristalin kuning.
9
A. Sejarah Belerang
Pada tahun 1867, para penambang menemukan sulfur di Calcasieu
Parish, Louisiana, tetapi kandungan ini berada di bawah pasir isap dan
tidak dapat ditambang. Pada tahun 1894, kimiawan Amerika kelahiran
Jerman, Herman Frasch (1852–1914), merancang metode pengambilan
sulfur dengan menggunakan pipa untuk menghindari pasir isap. Proses ini
berhasil, dan pada tanggal 24 Desember 1894 sulfur cair pertama dibawa
ke permukaan. Union Sulphur Company dibentuk pada tahun 1896 untuk
memanfaatkan proses ini. Namun, biaya bahan bakar untuk memanaskan
air pada masa itu masih terlalu mahal, dan proses ini baru menjadi murah
pada tahun 1901 setelah penemuan lading
minyak Spindletop di Texas yang menjadi sumber bahan bakar murah.
Proses Frasch mulai digunakan untuk memperoleh sulfur di Sulphur Mines,
Louisiana, pada tahun 1903.
B. Keberadaan Di Alam
Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan
hutan tropis. Belerang terdapat secara luas dialam sebagai unsur bebas.
Belerang terdapat dalam lapisan kurang lebih 150 m dibawah batu karang,
pasir, atau tanah liat yang keberadaannya dalam bentuk senyawa
H2S,SO2,CaSO4,dan MgSO4. Di alam belerang dapat ditemukan sebagai
unsur murni atau sebagai mineral-mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah
unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam 2 asam amino. Zat
murninya tidak berbau, tidak berasa dan memiliki struktur yang beragam,
tergantung kondisi sekitar. Secara alami banyak terdapat di gunung berapi.
Komponen murninya tidak beracun namun senyawa yang terbentuk
kebanyakan berbahaya bagi manusia. Senyawa belerang yang utama
adalah SO2, dan SO3.
10
permukaan. Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah,
namun belerang harus dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan
secara kimiawi, yang akhinya membuang belerang. Namun sekarang,
proses yang baru memungkinkan untuk mengambil kembali belerang yang
terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari ladang gas Alberta.
11
unsur nitrogen. misalnya daun berwarna hijau mudah pucat hingga
berwarna kuning, tanaman kurus dan kerdil, perkembangannya lambat.
12
terjadi dengan pembentukan awan dan akhirnya turun sebagai hujan salju
atau kabut yang mengandung asam. Deposisi asam yang terkandung
dalam hujan dapat menggambarkan kondisi keasaman air hujan dalam
angka pH. Kategori angka pH mengindikasikan hujan basa atau asam. Bila
air hujan mempunyai nilai pH di bawah 5,6 di katakan telah terjadi hujan
asam di daerah tersebut.
Kerugian utama dari adanya sulfur adalah resiko korosi oleh asam
sulfat yang terbentuk selama dan sesudah pembakaran, dan pengembunan
di cerobong asap, pemanas awal udara dan economizer.
3. SELENIUM (Se)
Selenium merupakan suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Se dan nomor atom 34. Selenium sendiri adalah zat padat
alami yang banyak tetapi tidak merata dalam kerak bumi.
13
A. Sejarah Selenium
Selenium ditemukan oleh Berzellius pada tahun 1817, yang
menemukannya bergabung bersama telurium (namanya diartikan sebagai
bumi). Beberapa tahun yang lalu, selenium didapatkan dari debu cerobong
asap yang tersisa dari proses bijih tembaga sulfide. Sekarang selenium
diseluruh dunia dihasilkan dari pemurnian kembali logam anoda dari proses
elektrolisis tembaga.
B. Keberadaan Di Alam
Selenium ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka
seperti kruksit dan klausthalit. Penyebaran selenium dikerak bumi tidaklah
merata. Hal ini juga umumnya ditemukan dibebatuan dan tanah. Selenium
tidak sering ditemukan di lingkungan dalam bentuk mendasar, tetapi
biasanya dikombinasikan dengan zat lain.
14
untuk kesehatan yang baik. Asam selenida pada konsentrasi 1,5 ppm tidak
boleh ada dalam tubuh manusia. Selenium dalam keadaan padat, dalam
jumlah yang cukup dalam tanah dapat memberikan dampak yang fatal pada
tanaman pakan hewan. Terpapar dengan senyawa selenium di udara tidak
boleh melebihi kadar 0,2 mg/m3 (selama 8 jam kerja perhari-40 jam
seminggu).
4. TELLURIUM (Te)
Tellurium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Te dan nomor atom 52. Telurium adalah semimetallic,
berkilau, kristal, rapuh, perak-putih unsur. Tersedia sebagai bubuk abu-abu
gelap, ia memiliki sifat-sifat baik dari logam dan non logam.
15
A. Sejarah Tellurium
Telurium ditemukan oleh Muller von Reichenstein pada tahun 1782
dan diberi nama oleh Klaproth, yang telah mengisolasinya pada tahun 1798.
Müller sebagai kepala surveyor tambang Austria di Transylvania
bertanggung jawab atas analisis sampel bijih. Beliau menganalisis bijih
emas dari Kleinschlatten (hari ini Zlatna, Rumania). Bijih ini dikenal sebagai
"Faczebajer weißes blättriges Golderz" (bijih emas berdaun putih dari
Faczebaja) atau antimonalischer Goldkies (pirit emas antimonik), dan,
menurut Anton von Rupprecht, adalah Spießglaskönig (argent molybdique),
mengandung antimoni asli Müller menyimpulkan bahwa bijih itu tidak
mengandung antimon, tetapi bijih itu bismut sulfida. Tahun berikutnya, ia
melaporkan bahwa ini keliru dan bahwa bijih mengandung sebagian besar
emas dan logam yang tidak dikenal sangat mirip dengan antimon. Setelah
penyelidikan menyeluruh yang berlangsung selama tiga tahun dan terdiri
dari lebih dari lima puluh tes, Müller menentukan gravitasi spesifik dari
mineral dan mencatat bau seperti lobak dari asap putih yang hilang ketika
logam baru dipanaskan, warna merah yang logam menanamkan asam
sulfat, dan endapan hitam yang diberikan larutan ini ketika diencerkan
dengan air. Namun demikian, ia tidak dapat mengidentifikasi logam ini dan
memberinya nama aurum paradoxium dan metallum problematicum,
karena tidak menunjukkan sifat yang diprediksi untuk antimon yang
diharapkan.
B. Keberadaan Di Alam
Telurium kadang-kadang dapat ditemukan di alam, tapi lebih sering
sebagai senyawa tellurida dari emas (kalaverit), dan bergabung dengan
logam lainnya. Telurium didapatkan secara komersil dari lumpur anoda
16
yang dihasilkan selama proses pemurnian elektrolisis tembaga panas.
Amerika Serikat, Kanada, Peru dan Jepang adalah penghasil terbesar
unsur ini. Ada 30 isotop telurium yang telah dikenali, dengan massa atom
berkisar antara 108 hingga 137. Telurium di alam hanya terdiri dari delapan
isotop. Telurium dan senyawanya kemungkinan beracun dan harus
ditangani dengan hati-hati. Hanya boleh terpapar dengan telurium dengan
konsentrasi serendah 0.01 mg/m3, atau lebih rendah, dan pada konsentrasi
ini telurium memiliki bau khas yang menyerupai bau bawang putih.
17
D. Pembuatan Unsur Tellurium
5. POLONIUM (Po)
Polonium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Po dan nomor atom 84. Unsur radioaktif yang langka ini
termasuk kelompok metaloid yang memiliki sifat kimia yang mirip dengan
telurium dan bismut. Polonium merupakan unsur radioaktif yang terbentuk
secara alami di kerak bumi dan merupakan elemen pertama yang
ditemukan berdasarkan sifat radioaktifnya. Polonium adalah salah satu
elemen dari uranium-radium dan merupakan anggota dari uranium-238.
A. Sejarah Polonium
Polonium ditemukan di Pithblende pada 1989 oleh ahli kimia Prancis
yaitu Marie Curie, dinamakan berdasarkan Negara asalnya Polandia.
Beliau memperoleh polonium dari bijih uranium, bahan yang mengandung
uranium, setelah melihat bahwa bijih uranium mentah lebih dari uranium
yang terpisah dari itu. Dia beralasan bahwa bijih uranium harus
mengandung setidaknya satu unsur lainnya. Curie diperlukan untuk
18
memperbaiki beberapa ton bijih uranium untuk mendapatkan sejumlah kecil
polonium dan radium, unsur lainnya ditemukan oleh Curie. Salah satu ton
bijih uranium mengandung hanya sekitar 100 mikrogram (0,0001 gram)
polonium. Karena kelangkaan tersebut, polonium biasanya diproduksi
dengan menembaki Bismut-209 dengan neutron dalam reaktor nuklir. Hal
ini membentuk bismut-210, yang memiliki paruh 5 hari. Bismut-210 meluruh
menjadi polonium-210 melalui peluruhan beta. Jumlah miligram polonium-
210 telah diproduksi dengan metode ini.
19
Kehadiran polonium dalam asap rokok telah dikenal sejak 1960-an.
Beberapa perusahaan terbesar di dunia tembakau diteliti cara menghapus
substansi-untuk tidak menggunakan- selama 40 tahun tetapi tidak pernah
dipublikasikan hasilnya. Radioaktif polonium-210 yang terkandung dalam
pupuk fosfat diserap oleh akar tanaman (seperti tembakau) dan disimpan
dalam jaringan. Tembakau tanaman yang dipupuk dengan fosfat alam yang
mengandung polonium,-210 yang memancarkan radiasi alpha diperkirakan
menyebabkan kematian sekitar 11.700 kanker paru-paru setiap tahun di
seluruh dunia. Polonium juga ditemukan dalam rantai makanan, terutama
di laut.
209Bi + 1n → 210Po +e
6. LIVERMORIUM
Ununheksium adalah nama sementara unsur kimia dikonfirmasi
dalam tabel periodik yang memiliki simbol Uuh sementara dan
memiliki nomor atom 116.
A. Sejarah Livermorium
Ununhexium pertama kali dibuat oleh para ilmuwan penelitian di
Joint Institute for Nuclear Research di Dubna, Rusia pada tahun 2000. Para
ilmuwan melakukan uji coba reaksi curium-48 dengan ion kalsium-248.
Ununhexium (Uuh) adalah nama elemen sementara sampai diberi nama
resmi oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC).
Sebagai hasil dari posisinya dalam tabel periodik ununhexium diharapkan
dapat digolongkan sebagai salah satu “logam lain” atau memiliki sifat mirip
dengan polinium metaloid. Terlalu sedikit unsur yang telah disintesis agar
bisa dikonfirmasi. Ununhexium (Uuh) adalah nama sementara elemen 116
20
sampai nama resmi dipilih oleh IUPAC. Pada tahun 2012, IUPAC
menyetujui bahwa elemen 116 diberi nama livermorium dengan
simbol Lv.
B. Keberadaan di Alam
Unsur Livermorium ini tidak ditemukan di bumi secara bebas, selain itu
unsur ini termasuk unsur radioaktif dengan waktu paruh lebih pendek dari
bumi. Sehingga atom-atom unsur ini jika terdapat di bumi, maka telah terjadi
peluruhan. Unsur-unsur transuranium yang ditemukan di bumi yang
sekarang ini merupakan hasil sintesis melalui reactor nuklir atau
pemercepat partikel.
Elemen ini tidak dapat diamati di alam secara bebas. Ilmuwan yang ingin
belajar harus mensintesis dalam sebuah laboratorium. Proses sintesisnya
yang mahal membuat Livermorium tidak mungkin diproduksi secara
komersil. Tampilan pertama Livermorium di Laboratorium terjadi pada tahun
2000, ketika para peneliti Rusia berhasil menghasilkan sejumlah kecil
dengan membombardir kalsium dengan kurium. Reaksinya :
248
96 Cm + 4820 Ca → 292
116 Lv + 4n
21
1. IDENTIFIKASI SENYAWA UNSUR GOLONGAN VI A
A. Senyawa Oksigen
Oksigen dengan konfigurasi elektron [He] 2s2 2p4 adalah unsur
yang sangat elektronegatif (skala pauling = 3,5), nomor dua terbesar
setelah fluor (skala pauling 4,1). Oleh karena itu, semua unsur bereaksi
dengan oksigen membentuk senyawa oksida, kecuali gas mulia. Selain
itu, juga membentuk senyawa peroksida dab superoksida. Ini
dimungkinkan karena oksigen dapat mempunyai beberapa bilangan
oksidasi dalam senyawanya, seperti pada tabel :
Biloks Dalam
Pada Senyawa Contoh
Oksigen Bentuk
-1/2 O2- Superoksida KO2
Na2O2,
-1 O22- Peroksida
BaO2
H2O, Na2O,
-2 O2- Oksida Cl2O5, MgO
Unsur oksigen dan
0 alotropinya O2 dan O3
B. Senyawa Belerang
22
B. Belerang trioksida (SO3)
Zat cair yang mendidih pada suhu 44,8 C.
Terbentuk dari reaksi lambat antara gas SO2 dengan O2 yang
berlangsung secara eksotermis.
Reaksi ini dikatalisis dengan Pt, SiO2, atau vanadium(V) oksida melalui
proses kontak pada suhu tinggi (400 – 700 oC)
C. Hidrida
Semua unsur membentuk kovalen hidrida. Air (H2O), hydrogen sulfida
(H2S), hydrogen selenida (H2Se), hydrogen telurida (H2Te), dan
hidrogen polonida (H2Po). Air merupakan cairan pada temperatur,
tetapi yang lain tidak berwarna dan mengeluarkan gas yang beracun.
Semua dapat dibuat dari unsur tetapi H2Te tidak. Pembuatan mudah
H2S, H2Te, dan H2Se dengan mereaksikan asam mineral pada logam
sulfide, selenida, dan telurida, atau hidrolisis.
D. Oksohalida
Hanya S dan Se berbentuk oksohalida. Ada yang disebut tionil dan
selenil halida, dan diketahui :
SOF2 SOCl2 SOBr2 (Tionil Halida)
SeOF2 SeOCl2 SeOBr2 (Selenil Halida)
Tionil klorida SOCl2 merupakan uap cair yang tidak berwarna, titik
didih 78oC :
PCl5 + SO2 → SOCl2 + POCl3
Sebagian besar senyawa tionil mudah terhidrolisis dengan air,
meskipun SOF2 bereaksi lambat :
SOCl2 + H2O → SO2 + 2HCl
23
SOCl2 digunakan oleh ahli kimia organik, dimana asam karboksilat
diubah menjadi asam klorida, dan digunakan untuk membuat logam
klorida anhidrat :
SOCl2 + R-COOH → R-COCl + SO2
SIFAT O S Se Te Po
KEPERIODIKAN
Nomor Atom 8 16 34 52 84
Konfigurasi [He] 2s22p4 [Ne] 3s23p4 [Ar] 3d10 4s2 [Kr] 4d10 [Xe] 4f14
Elektron 4p4 5d10 6s2 6p4
5s2 5p4
24
Penampilan Fisik Tak Kuning Gray, Silver Kuning
Berwarna Lemon Metalic Lustrous Hitam
Luser Gray
25
7) P3O4 merupakan campuran PbO (dua bagian) dan PbO2 (satu bagian).
8) Peroksida dan superperoksida Oksigen membentuk peroksida H2O2,
N2O2,dan BaO2 dengan bilangan oksidasi oksigen -1 serta RbO2,
CsO2 dengan bilangan oksidasi oksigen – 1/2.
26
3) Selenium menunjukkan sifat fotovoltaik, yakni mengubah cahaya
menjadi listrik, dan sifat fotokonduktif, yakni menunjukkan penurunan
hambatan listrik dengan meningkatkan cahaya dari luar (menjadi
penghantar listrik ketika terpapar cahaya dengan energy yang cukup).
Sifat-sifat ini membuat selenium sangat berguna dalam produksi
fotosel dan exposuremeter untuk tujuan fotografi, seperti sel
matahari.
4) Dibawah titik cair, selenium adalah semikonduktor tipe p dan memiliki
banyak kegunaan dalam penerapan elektronik.
5) Selenium telah dikatakan non toksik, dan menjadi kebutuhan unsur
yang penting dalam jumlah sedikit. Namun asam selenida dan
senyawa selenium lainnya adalah racun dan reaksi fisiologisnya
menyerupai arsen.
27
ditemukan oleh pengendapan dari larutan atau asam tellurous telurik (Te
(OH) 6).
7) Telurium adalah semikonduktor tipe-p yang menunjukkan konduktivitas
listrik yang lebih besar dalam arah tertentu tergantung pada
penyelarasan atom; konduktivitas sedikit meningkat ketika terkena
cahaya (fotokonduktivitas)
8) Ketika dalam keadaan cair nya, telurium adalah korosif terhadap
tembaga, besi dan stainless steel.Telurium mengadopsi struktur
polimer, yang terdiri dari zig-zag rantai atom Te. Bahan ini tahan
oksidasi abu-abu dengan udara dan terbang.
28
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Nomor Atom 8 16 34 52 84
29
Jari-Jari Ion (pm) 140 (-2) 29 (+6) 50 (+4) 97 (+4) 67 (+6)
Bilangan Oksidasi -2, -1 -2, +4, +6 -2, +4, +6 -2, +4, +6 +2, +4
Kecenderungan sifat fisika dan sifat kimia dari golongan VI A secara umum
dapat disimpulkan sebagai berikut :
30
9. Dapat berikatan dengan F dengan membentuk XF6 dengan
kecenderungan semakin kebawah semakin sulit
10. Dapat membentuk asam lemah dengan berikatan dengan
hydrogen dengan kecenderungan semakin kebawah
semakin kuat
11. Kecuali H2O senyawa H2X bersifat racun dan berbau tidak
sedap
12. Kecuali Te20 senyawa H2X larut dalam air.
B. SARAN
31
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
Miessler, G.L , Tarr, D.A. 1991. Inorganic Chemistry 3rd Edition. Pearson
Prentice Hall. USA
Saito,Taro. 1996. Buku Teks Online Kimia Anorganik. Tokyo: Iwamani
Shoten Publisher
32
3