Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“SISTEM PERIODIK UNSUR”

Disajikan sebagai tugas mata kuliah Inorganic Chemistry 1 yang di ampu oleh :

Gusma Harfiana Abbas, S.Si, M.Si

By:

Azisah Ramadhani ( 220105510008)


Riska Amanda Sello ( 220105512006 )
Prety Amelia. S ( 220105510011 )
Tiara Aprilia Edelwies ( 220105510004)

PENDIDIKAN KIMIA ICP (S1)


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun judul dari makalah ini adalah " Sistem Periodik Unsur "

Pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen Bu Gusma Harfiana, S.Si, M.Si, di mata kuliah Inorganic Chemistry 1
yang telah memberikan tugas terhadap saya.

Saya jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan saya, maka
kritik dan saran yang membangun senantiasa saya harapkan. Semoga makalah
ini dapat berguna bagi saya pada khususnya dari pihak lain yang berkepentingan
pada umumnya.

Makassar, 6 Maret 2023

penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB 1...................................................................................................................................................iv
PENDAHULUAN...............................................................................................................................iv
A. LATAR BELAKANG MASALAH........................................................................................iv
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................................iv
C. TUJUAN...................................................................................................................................v
D. MANFAAT...............................................................................................................................v
BAB II..................................................................................................................................................vi
PEMBAHASAN..................................................................................................................................vi
A. PENGERTIAN SISTEM PERIODIK...................................................................................vi
B. PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK UNSUR-UNSUR..............................................vi
C. SUSUNAN PERIODIK UNSUR...........................................................................................vii
D. PENGGOLONGAN PERIODIK UNSUR...........................................................................viii
E. SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR......................................................................................ix
F. HUBUNGAN KONFIGURASI ELEKTRON DENGAN PENGELOMPOKAN UNSUR
xii
G. AFINITAS ELEKTRON..................................................................................................xiii
BAB III...............................................................................................................................................xx
PENUTUP...........................................................................................................................................xx
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................xx
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................xxi

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Perkembangan tabel periodik pada abad ke sembilan belas kimiawan
menemukan pengulangan periodik yang di susun oleh Mendeleve
menggolongkan unsur-unsur secara akurat dan dapat meramalkan sifat-
sifat beberapa unsur yang pada saat itu.

Unsur-unsur digolongkan menurut konfigurasi elektron kulit terluarnya


yang menentukan kemiripan perilaku kimianya. Nama nama khusus ini
dibuat untuk berbagai golongan ini.

Keragaman periodik dalam sifat-sifat secara keseluruhan, sifat-sifat


fisika seperti jari-jari atom dan ion unsur-unsur keragaman secara teratur
dan periodik. Variasi yang serupa juga teramati dalam sifat-sifat
kimianya. Sifat-sifat kimia yang penting diantaranya adalah energi
ionisasi, yang mengukur kecenderungan atom suatu unsur untuk
kehilangan elektron, dan afinitas elektron yang mengukur kecenderungan
suatu atom untuk menerima sebuah elektron. Energi ionisasi dan afinitas
elektron memiliki landasan untuk memahami pembentukan ikatan kimia.
[1]

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Tabel Periodik Unsur?
2. Bagaimana perkembangan Sistem Periodik Unsur?
3. Bagaimana susunan Periodi Unsur?
4. Bagaimana penggolongan Periodik Unsur-unsur?

iv
5. Bagaimana Sifat-sifat Periodik Unsur-unsur?
6. Bagaimana hubungan Konfigurasi Elektron dengan Pengelompokan
Unsur?
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Sistem Periodik Unsur
2. Untuk mengetahui perkembangan Sistem Periodik Unsur
3. Untuk mengetahui susunan Periodik Unsur
4. Untuk mengetahui penggolongan Periodik Unsur
5. Untuk mengetahui sifat-sifat Periodik Unsur
6. Untuk mengetahui hubungan Konfigurasi Elektron dengan
Pengelompokan Unsur
D. MANFAAT
1. Manfaat teoritis
Manfaat teoritis dari hasil rancangan makalah ini adalah dapat
digunakan untuk menambah pengetahuan, wawasan, serta menjadi
rujukan pada makalah sejenisnya dimana dimaksudkan sebagai
referensi untuk mengembangkan pemahaman tentang Sistem Periodik
Unsur
1. Manfaat praktis
a. Bagi penulis
Menambah pengetahuan,wawasan, dan dapat menentukan
kesimpulan tentang Sistem Periodik Unsur dalam beberapa metode.
b. Bagi Masyarakat/Mahasiswa
Sebagai referensi perancangan pemahaman dalam melakukan
pengujian tentang Sistem Periodik Unsur

v
BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SISTEM PERIODIK
Tabel periodik adalah tampilan unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel
Unsur-unsur tersebut di susun berdasarkan nomor atom, konfigurasi
elektron dan keberulangan sifat kimia. Secara umum, dalam satu periode
(baris), di sebelah kiri bersifat logam dan di sebelah kanan bersifat non
logam. Baris pada tabel disebut periode, sedangkan kolom disebut
golongan.[1]

B. PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK UNSUR-UNSUR


Pada tahun 1864 kimiawan inggris Jhon Newlands memperhatikan
bahwa unsur-unsur yang telah dikenal pada waktu itu di susun menurut
massa atom, maka disetiap unsur ke 8 memiliki sifat-sifat yabng mirip. Ia
menyebut hukum yang istimewa ini dengan hukum oktaf, akan tetapi
hukum ini tidak di terima oleh masyarakat ilmiah.
Lima tahun kemudian kimiawan rusia Dmitri Mendeleev dan kimiawan
jerman Lothar Leyer secara terpisah mengusulkan penyusunan tabiluasib
unsur- unsur lebih luas berdasarkan keteraturannya,sifat yang berulang
secara periodik
Penggolongan yang di susun Dmitri Mendeleev lebih baik dibandingkan
yang di susun oleh Newlands karena di sebabkan dua hal. Yang pertama,
dia menggolongkan unsur-unsur dengan lebih tepat menurut sifat-sifatnya
yang kedua adanya kemungkinan meramal sifat-sifat beberapa unsur yang
belum ditemukan

vi
Versi awal tabel periodik jelas memiliki ketidakkonsistenan, misalnya
massa atom argon (39,95) lebih besar dari massa atom dari kalium (39,10
sma). Jika unsur ini semata-mata disusun berdasarkan kenaikan atom,
argon akan menepati posisi yang ditempati kalium yang ada di tabelliodik
moderen. Tabel periodik moderen biasanya menampilkan nomor atom
bersama dengan lambang unsurnya.[1][2]

C. SUSUNAN PERIODIK UNSUR


a) Nomor Atom
Nomor atom menyatakan jumlah electron, yang juga menyatakan
jumlah proton. Karena menyatakan jumlah electron, dari nomro ini
kitab isa menentukan kofigurasi elektron, nomor golongan, dan nomor
periode suatu unsur (posisi Unsur) dalam table system periodic unsur.
b) Ion
Ion adalah atom yang melepas atau menangkap electron. Pada atom
netral, elektron, dan proton akan saling berpasangan ( Jumlah proton =
electron ).
Jenis ion ada 2, yaitu :
 Ion Positif
Ialah ion yang terbentuk dari atom yang kekurangan electron.
 Ion Negatif
Ialah ion yang terbentuk dari atom yang kelebihan electron.
c) Isotop
Ialah unsur yang memiliki nomor atom sama, tetapi nomor massanya
berbeda (jumlah neutron berbeda).
d) Kofigurasi Elektron
Dari nomor atom kita dapat menentukan konfigurasi elektronnya.
Posisi unsur dapat ditentukan berdasarkan konfigurasi elektron
tersebut.

vii
e) Nomor Massa
 Massa Atom Relatif (Ar)
Massa atom relatif adalah perbandingan massa atom unsur terhadap
1/12 kali massa satu atom karbon -12.
 Massa Molekul Relatif (Mr)
Massa molekul realtif adalah jumlah total Ar dari unsur-unsurnya
penyusunnya.[3]

D. PENGGOLONGAN PERIODIK UNSUR


Tabel periodik unsur bersama dengan konfigurasi elektronnya dalam
keadaan dasar dalam kulit terluar. Di awali dengan hidrogen kita lihat
bahwa subkulit terisi sesuai urutan, menurut jenis subkulit yang terisi,
unsur-unsur yang dapat terbagi menjadi beberapa golongan. Yaitu unsur
utama,gas mulia, unsur transisi(logam transisi) lantanida dan aktinida

 Unsur utama adalah unsur-unsur dalam golongan IA hingga 7A, yang


semuanya memiliki subkulkit s atau p dengan bilangan kuantum utama
tertinggi yang belum terisi penuh.
 Gas mulia (noble gas) atau unsur-unsur golongan 8A, mempunyai
subkulit p yang terisi penuh. Konfigurasi elektronnya adalah Is2 untik
helium dan ns2 np2 untuk gas mulia yang lain-lain
 Logam transisi adalah unsur-unsur dalam golongan IB dan 3B hingga
8B, yang mempunyai sub kulit d yang tidak terisi.
 semua anggota golongan 1A yaitu logam alkali memiliki konfigurasi
elektron terluar yang mirip, masing-masing memiliki inti gas mulia dan
konfigurasi ns untuk elektron terluarnya.
 Golongan 2A yaitu logam alkali tanah juga mempunyai inti gas mulia
dan konfigurasi elektron terluar ns2
 Jumlah elektron valensi yang sama menentukan kemiripan perilaku
kimia. di antara unsur-unsur di setiap golongan
viii
 Terdapat lebih banyak keragaman dalam sifat-sifat kimia diantara
unsur- unsur ini, karbon adakih nonlogiam, Silikon dan germanium
adalah metaloid, dan timah dan timbal adalah logam.

E. SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR


a. Jari – jari atom
Jari – jari atom adalah jarak inti atom sampai kulit terluar. Sifat-sifat
periodik unsur berdasarkan jari-jari atomnya sebagai berikut.
1. Unsur segolongan dalam tabel sistem periodik,semakin ke
bawah,jumlah kulitnya semakin banyak,sehingga jari-jari atom
akan semakin besar.
2. Jari-jari atom unsur-unsur seperiode dalam tabel sistem
periodik,semakin kekanan semakin kecil. Hal ini terjadi karena
jumlah elektron semakin kekanan semakin banyak yang
menyebabkan gaya tarik electron semakin kuat
b. Energi ionisasi
Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron pada kulit
terluar. Jika gaya Tarik inti dan electron terluarnya lemah, dengan
energi ionisasi kecil, elektronnya akan mudah lepas. A(g) A + (g) +
e–
Cara melepaskan elektron :
 Penyinaran dengan frekuensi tertentu (efek fotolistrik)
 Pemanasan (efek termionik)
 Tumbukan berkas elektron dengan atom-atom dalam fase gas

Agar terjadi ionisasi, atom harus menyerap energi (energi ionisasi).


Untuk atom-atom yang berelektron valensi banyak, dikenal :

 Energi ionisasi pertama, A A+ + e–


 Energi ionisasi kedua A+ A 2+ + e–

ix
 Energi ionisasi ketiga, A 2+ A 3+ + e–

Energi ionisasi erat hubungannya dengan jari-jari atom dan


kestabilan.

 Makin besar jari-jari atom makin kecil energi ionisasinya.


 Makin stabil suatu atom makin besar energi ionisasinya.
Sifat-sifat periodik unsur berdasarkan energi ionisasinya sebagai
berikut
1. Unsur dalam satu golongan,semakin kebawah energi ionisasinya
akan semakin kecil. Ini terjadi karena semakin ke bawah, gaya
tarik inti semakin lemah, sehingga elktron akan mudah lepas.
2. Energi ionisasi unsur dalam satu periode,semakin ke kanan akan
semakin besar, kecuali energi ionisasi berikut:
 Unsur-unsur yang berada dalam golongan IIA lebuh besar dari
pada unsur golongan IIIA yang berda di kanannya
 Unsur-unsur yang berda dalam golongan VA lebih besar dari
pada unsur golongan VIA yang berada di kanannya.
c. Elektronegatif
Kemampuan atom untuk menangkap elektron dari atom lain. Sifat-
sifat periodik unsur berdasarkan elektronegatif sebagai berikut:
1. Unsur dalam satu golongan,semakin ke bawah elektronegatifnya
akan semakin kecil.
2. Unsur- unsur dalam satu periode,elektronegatifnya semakin ke
kanan akan semakin besar.
d. Sifat logam
1. Mengkilap
2. Mengantarkan listrik
3. Dapat ditempa menjadi lempengan tipis
4. Dapat direntangkan menjadi kawat
x
5. Cenderung menangkap elektron
Sifat-sifat periodik unsur berdasarkan sifat logamnya
1. Sifat logam pada unsur-unsur satu golongan pada tabel sistem
periodik,semakin kebawah semakin besar karena makin mudah
melepaskan elektron (gaya Tarik inti makin lemah).
2. Sebaliknya,dalam satu periode,semakin ke kanan sifat
logamnya akan berkurang,karena makin sulit melepaskan
elektron.
e. Reaktivitas
Sifat suatu unsur yang mudah bereaksi,mudah menagkap dan
melepaskan elektron. Unsur logam dalam satu golongan di dalam
tabel sistem periodik unsur,semakin ke kanan,akan semakin mudah
melepaskan elektron,semakin mudah bereaksi. Sifat ini berlawanan
dengan sifat unsur nonlogam
f. Titik lelah dan titik didih
Mendidih dan meleleh adalah suatu peristiwa lepasnya ikatan gaya
tarik menarik antara inti atom dan elektronnya. Unsur logam yang
segolong dalam tabel system periodic unsur, semakin kebawah, titik
didih dan titik lelehnya semakin rendah.
Unsur nonlogam dalam 1 golongan, semakin ke bawah, titik didih
dan titik lelahnya semkain tinggi, yang dipengaruhi oleh massa atom.
g. Afinitas Elektron 
Afinitas Elektron adalah energi yang dilepaskan sebuah atom untuk
menarik sebuah elektron. Afinitas elektron menggunakan satuan
kJmol-1 atau elektronVolt (eV). Afinitas elektron terbesar dimiliki
klor (17Cl), dan terkecil dimiliki berilium (4Be).[4]
Y(g) + 1e- Y- (g)
Unsur-unsur halogen paling mudah menerima elektron karena
afinitas elektronnya besar. Harga afinitas bertanda Negatif karena

xi
atom gas saat menyerap elektron disertai pelepasan energi. Unsur-
unsur gas mulia memiliki afinitas paling kecil sehingga sulit menerima
elektron . Harga afinitas bertanda Positif krn saat menyerap elektron
diperlukan energi. Afinitas elektron yang bertanda positif berarti atom
saat menyerap elektron memerlukan energi, yaitu unsur gol IIA dan
VIIIA.
Sama halnya dengan sifat-sifat periodik unsur di atas, afinitas
elektron juga memiliki kecenderungan sebagai berikut:
 Dalam suatu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi semakin
kecil (positif), dikarenakan daya tarik inti terhadap elektron yang
dilengkapi berkurang sehingga afinitas berkurang. 
 Dalam suatu periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin
besar (negatif), dikarenakan daya tarik inti terhadap elektron yang
ditangkap bertambah sehingga afinitas bertambah.
 Terkecuali unsur alkali pada tanah dan gas mulia, semua unsur
golongan utama memiliki afinitas elektron bertanda negatif. Afinitas
elektron terbesar dimiliki golongan halogen.

F. HUBUNGAN KONFIGURASI ELEKTRON DENGAN


PENGELOMPOKAN UNSUR
a) Unsur-unsur Golongan Utama

Hubungan konfigurasi elektron dengan penge- lompokan unsur


golongan utama mempunyai aturan Sebagai berikut.
 Konfigurasi elektron golongan utama berakhir pada subkulit s atau p.
 Nomor golongan = jumlah elektron pada kulit terluar.
 Nomor golongan dibubuhi huruf "A" (sistem Amerika).
 Periode = banyaknya kulit (kulit tertinggi) yang terisi elektron.

xii
b) Unsur-unsur Golongan Transisi

Hubungan konfigurasi elektron dengan pengelompokan unsur


golongan transisi mempunyai atauran sebagai berikut.

 Konfigurasi elektron golongan transisi berakhir pada subkulit d.


 Periode = banyaknya kulit (kulit tertinggi) yang terisi elektron.
 Nomor golongan dibubuhi huruf "B"
 Nomor golongan = jumlah elektron kulit terluar + jumlah elektron
subkulit d.

G. AFINITAS ELEKTRON
Afinitas Elektron adalah energi yang dilepaskan sebuah atom untuk
menarik sebuah elektron. Afinitas elektron menggunakan satuan
kJmol-1 atau elektronVolt (eV). Afinitas elektron terbesar dimiliki
klor (17Cl), dan terkecil dimiliki berilium (4Be).[4]
Afinitas elektron dari suatu atom dapat digambarkan sebagai energi
yang dilepaskan oleh sebuah atom ketika sebuah elektron

xiii
ditambahkan padanya, atau sebaliknya sebagai energi yang
dibutuhkan untuk melepaskan elektron dari anion bermuatan tunggal.
Tanda afinitas elektron bisa sangat membingungkan, karena atom
yang menjadi lebih stabil dengan penambahan elektron (dan dianggap
memiliki afinitas elektron yang lebih tinggi) menunjukkan penurunan
energi potensial; yaitu, energi yang didapat oleh atom terlihat negatif.
Untuk atom yang menjadi kurang stabil saat mendapatkan elektron,
energi potensial meningkat, yang menyiratkan bahwa atom
memperoleh energi. Dalam kasus seperti itu, afinitas elektron atom
bernilai positif.[2]
Akibatnya, atom dengan nilai afinitas elektron yang lebih negatif
dianggap memiliki afinitas elektron yang lebih tinggi (mereka lebih
mudah menerima elektron), dan sebaliknya. Namun, dalam skenario
sebaliknya dimana afinitas elektron didefinisikan sebagai energi yang
dibutuhkan untuk melepaskan elektron dari anion, nilai energi yang
diperoleh akan memiliki besaran yang sama namun memiliki tanda
yang berlawanan. Ini karena atom-atom dengan afinitas elektron yang
tinggi cenderung kurang dapat melepaskan elektron, dan dengan
demikian mengambil lebih banyak energi untuk melepaskan elektron
dari atom. Dalam hal ini, atom dengan nilai energi lebih positif
memiliki afinitas elektron yang lebih tinggi. Dari kiri ke kanan
sepanjang satu periode, afinitas elektron akan meningkat.
Meskipun tampaknya Fluor seharusnya memiliki afinitas elektron
terbesar, ukuran fluorin yang kecil menghasilkan cukup sangkalan
bahwa Klorin memiliki afinitas elektron terbesar.
Y(g) + 1e- Y- (g)
Unsur-unsur halogen paling mudah menerima elektron karena
afinitas elektronnya besar. Harga afinitas bertanda Negatif karena
atom gas saat menyerap elektron disertai pelepasan energi. Unsur-

xiv
unsur gas mulia memiliki afinitas paling kecil sehingga sulit menerima
elektron . Harga afinitas bertanda Positif krn saat menyerap elektron
diperlukan energi. Afinitas elektron yang bertanda positif berarti atom
saat menyerap elektron memerlukan energi, yaitu unsur gol IIA dan
VIIIA.

Afinitas elektron golongan 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7


Gambar menunjukkan bahwa atom unsur golongan 2A dan 8A
mempunyai afinitas elektron yang berharga positif. Hal ini
mengindikasikan bahwa unsur golongan 2A dan 8A sulit
menerimaelektron. Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh unsur
golongan halogen karena unsur golonganini paling mudah menangkap
elektron. Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa afinitaselektron,
dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin negatif dan dalam satu
golongan dariatas ke bawah, semakin positif.[5]
Sama halnya dengan sifat-sifat periodik unsur di atas, afinitas
elektron juga memiliki kecenderungan sebagai berikut:
 Dalam suatu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi semakin
kecil (positif), dikarenakan daya tarik inti terhadap elektron yang
dilengkapi berkurang sehingga afinitas berkurang. 

xv
 Dalam suatu periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin
besar (negatif), dikarenakan daya tarik inti terhadap elektron yang
ditangkap bertambah sehingga afinitas bertambah.
 Terkecuali unsur alkali pada tanah dan gas mulia, semua unsur
golongan utama memiliki afinitas elektron bertanda negatif. Afinitas
elektron terbesar dimiliki golongan halogen.
Harga Afinitas Elektron menentukan beberapa hal, sebagai berikut:

Keakuratan pengukuran afinitas elektron sangat meningkat sejak


munculnya percobaan photodetachment laser dengan ion negatif. 
Beberapa data afinitas elektron diperoleh dengan: hitungan tertentu;
PT (photodetachment threshold) menggunakan lampu sebagai sumber
cahaya; LPT (laser photodetachment threshold); LPES (laser
photoelectron spectroscopy); DA (dissociative attachment); electron
attachment/detachment equilibrium; electron scattering; dissociation
kinetics; Knudsen cell; CT (charge transfer); CD (collisional
detachment); dan ZEKE (zero electron kinetic energy spectroscopy).

xvi
 Perbandingan afinitas elektron unsur golongan 1A (ns 1) vs 2A
(ns2)
Pengecualian ini disebabkan oleh konfigurasi elektron valensi dari
unsur-unsur yang terlibat. Elektron yang ditambahkan ke unsur
golongan 2A ini akan mengisi orbital np yang berenergi lebih tinggi,
dan secara efektif terlindung oleh elektron ns2 sehingga elektron itu
mengalami tarikan yang lebih lemah ke inti. Oleh karena itu, ia
memiliki afinitas elektron yang lebih rendah daripada unsur golongan
1A yang seperiode.
 Perbandingan afinitas elektron unsur golongan 4A (ns 2 np2) vs 5A
(ns2 np3)
Sama dengan argumen untuk afinitas elektron 1A vs 2A, demikian
juga afinitas elektron 4A vs 5A, lebih sulit menambahkan elektron ke
unsur golongan 5A (ns2 np3) daripada unsur golongan 4A yang
seperiode dengannya karena elektron yang ditambahkan ke unsur
golongan 5A harus ditempatkan di orbital np yang sudah mengandung
elektron (setengah penuh) dan karena itu akan mengalami tolakan
elektrostatis yang lebih besar. Ingat ada konsep kestabilan unsur yang
orbitalnya terisi penuh atau setengah penuh, unsur seperti ini relatif
stabil.
 Afinitas elektron golongan 8A
Akhirnya, terlepas dari fakta bahwa gas mulia memiliki muatan inti
efektif yang tinggi, mereka memiliki afinitas elektron yang sangat
rendah (nilai nol atau negatif). Alasannya adalah bahwa elektron yang
ditambahkan ke atom dengan konfigurasi ns2 np6 harus memasuki
orbital ns1 berikutnya di mana ia terlindung dengan baik oleh elektron
inti dan hanya akan tertarik dengan sangat lemah oleh inti. Analisis ini
juga menjelaskan mengapa spesies dengan kulit valensi lengkap
cenderung stabil secara kimiawi.
xvii
Dengan berbagai argumen ilmuwan memberikan penjelasan atau
alasan, variasi afinitas elektron tidak teratur dalam satu periode.
Namun didapat kecenderungan umum bahwa afinitas elektron dari
unsur-unsur menjadi lebih negatif dari kiri ke kanan di setiap periode.
 Penyimpangan Besaran Afinitas Elektron Unsur Segolongan
Unsur-unsur nonlogam segolongan, golongan 6A (atau golongan 16)
dan golongan 7A (atau golongan 17) terdapat penyimpangan nilai
afinitas elektron, seperti data pada Gambar-1 dan 2 di atas.
Di antara unsur nonlogam dalam Grup 6A dan 7A, gaya tolak
terbesar terjadi pada atom dengan jari-jari atom terkecil, yaitu O dan
F. 
Gaya tolak elektron yang akan masuk ini disebabkan kerapatan
elektron pada tingkat energi tertinggi (kulit terluar/kulit valensi) di
masing-masing golongan ini terjadi pada unsur oksigen (golongan 6A)
dan fluor (golongan 7A). Akibatnya, unsur-unsur ini memiliki afinitas
elektron yang lebih kecil daripada unsur-unsur di bawahnya pada
masing-masing golongan. 
Ilustrasi ditunjukkan pada gambar di bawah. F memiliki rapatan
elektron lebih tinggi, (jarak antar elektron lebih sempit) dibanding

rapatan elektron Cl.

xviii
Selepas O dan F (unsur di bawah O dan F) kecenderungan nilai
afinitas elektronnya relatif teratur, semakin ke bawah afinitas
elektronnya semakin kecil. Untuk penyimpangan lain khusus unsur-
unsur segolongan memungkin dapat dijelaskan dengan argumen serupa
untuk golongan 6A dan 7A. Beberapa juga dipengaruhi faktor lain
seperti pada unsur segolongan pada golongan 2A.
 Penyimpangan afinitas elektron golongan 2A (golongan logam
alkali tanah) Be dan Mg
Golongan logam alkali tanah ini punya konfigurasi elektron energi
tertinggi di subkulit ns2, di orbital s sudah terisi dua elektron (elektron
berpasangan) dan juga jari-jari atomnya yang relatif kecil sehingga
tidak ada ruang bagi elektron yang dapat diterima sehingga afinitas
elektron adalah mendekati nol.
 Afinitas elektron kedua 
Energi selalu dibutuhkan untuk menerima elektron kedua ketika ia
mendekati anion. Jadi penambahan elektron kedua ke anion (atom yang
sudah bermuatan –1) untuk membentuk anion bermuatan –2 selalu
bersifat membutuhkan energi atau endotermik.

xix
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Sistem periodik adalah suatu daftar unsur-unsur yang disusun dengan
aturan tertentu. Semua unsur yang sudah dikenal ada dalam daftar
tersebut. Sistem periodik disusun berdasarkan hukum periodik modern
yang menyatakan bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari
nomor atomnya.
2. Klasifikasi secara umum unsur dikelompokkan berdasarkan unsur
Logam, Non Logam, Semi Logam, Klasifikasi tersebut jelas lebih
menekankan pada sifat- sifat fisik dari unsur-unsur. Sedangkan hubungan
antara tabel sistem periodik unsur dengan sifat-sifat kimiawi serta
konfigurasi elektronik unsur-unsur terbagi ke dalam empat kelompok,
yaitu: Kelompok unsur-unsur inert atau gas mulia, Kelompok unsur-unsur
utama atau representatif, Kelompok unsur- unsur transisi, Kelompok
unsur-unsur transisi dalam (inner transition)
3. Sifat-sifat atom mempunyai suatu keteraturan periodisitas. Keteraturan ini
dapat diprediksi menggunakan tabel periodik unsur dan dapat dijelaskan
dengan menganalisis konfigurasi elektron dari setiap unsur. Setiap unsur
mempunyai kecenderungan mengambil atau melepaskan elektron valensi
untuk mencapai pembentukan oktet. Keteraturan ini menjelaskan sifat
periodisitas yaitu antara lain.: Jari-jari atom, Energi ionisasi, Afinitas
Elektron, Elektronegativitas.
4. Hubungan kofigurasi elektron dengan pengelompokan unsur itu dibagia
dua: unsur-unsur golongan utama dan unsur-unsur golongan transisi.

xx
DAFTAR PUSTAKA

[1] “d1368e760a3546fcf3b67c7763dfddcd.pdf.”

[2] “Kimia Dasar I - Sulastri, Ratu Fazlia Inda Rahmadani - Google Buku.”
[Online]. Available: https://books.google.co.id/books?
id=vJDPDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=inauthor:
%22Ratu+Fazlia+Inda+Rahmadani
%22&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

[3] “Mengurai Susunan Periodik Unsur Kimia - Sri Lestari, ST - Google


Books.”

[4] B. J. Atom, “Sifat Tabel Periodik,” pp. 1–3.

[5] S. M. Purwanto, “Sifat Periodik Unsur,” vol. 4, no. 3. pp. 57–71, 2014.
[Online]. Available: http://marefateadyan.nashriyat.ir/node/150

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132304792/pendidikan/sistem%20periodik
%20unsur.pdf

https://www.academia.edu/37047996/Sifat_Periodik_Unsur

https://www.urip.info/2020/09/penyimpangan-kecenderungan-afinitas.html

xxi

Anda mungkin juga menyukai