Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KIMIA

"SISTEM TABEL PERIODIK UNSUR KIMIA DAN ENERGI "

DISUSUN OLEH;

MUHAMMAD REZKI (61618152200011)

DOSEN PENGAMPUH:

CITRA DEWI ANGGRAINI S.TR.M.K.M

PRODI SARJANA GIZI


INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA BATAM
2021/2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun
sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.Penulis sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan
kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-
hari,Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

BATAM 16.OKTOBER 2022

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................

1.1 latar belakang ......................................................................................................

1.2 rumusan masalah......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................

2.1 pengertian sistem periodik ......................................................................................................

2.2. Pengelompokan Unsur-unsur


Utama......................................................................................................

2.3. Klasifikasi Unsur-unsur dalam Sistem Periodik ...........................................................

2.4. Sifat-sifat unsur......................................................................................................

2.5. Golongan Unsur dalam Sistem Periodik Unsur..................................................................

2.6. Pengertian Energi Beserta Manfaat, Sifat dan Jenis-Jenis Energi.........................................

BAB III PENUTUP.....................................................................................................

3.1. kesimpulan......................................................................................................

3.2 saran......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dalam ilmu pengetahuan banyak terciptanya berbagai ilmu, salah satunya ilmu kimia. Ilmu kimia
merupakan pengembangan ilmu baru, tapi ilmu ini berakar pada alkimia yang telah dipraktikkan selama
berabad-abad di seluruh dunia. Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada
pengembangan kimia modern. Kita sering menemui unsur di sekitar kita.Unsur adalah zat murni yang
dapat berupa atom tunggal atau berupa gabungan atom-atom sejenis. Contoh: logam emas adalah
unsur yang berupa atom tunggal, sedangkan gas oksigen adalah unsur yang terbentuk dari gabungan
dua atom oksigen. Beberapa unsur telah sejak lama menjadi bagian kehidupan manusia. Dalam ilmu
kimia kita mempelajari lebih dari 100 unsur di alam. Setiap unsur memiliki sifat-sifat yang khas, di
samping itu terdapat pula unsur-unsur yang memiliki kemiripan-kemiripan. Oleh karena jumlah unsur
cukup banyak, maka perlu diklasifikasikan ke dalam golongan-golongan berdasarkan persamaan sifat-
sifatnya. Sifat-sifat unsur yang beragam misalnya wujud unsur dalam suhu kamar ada yang padat, cair,
dan gas. Pengelompokan unsur-unsur ini sangat membantu kita dalam memahami kemiripan dan
perbedaan di antara unsur-unsur, sehingga memudahkan kita untuk mempelajari mekanisme dan sifat-
sifat yang ditunjukkan ketika suatu unsur bergabung dengan unsur lain.Sampai tahun 2011, 118 unsur
telah teridentifikasi, dengan 98 di antaranya terjadi secara alami di bumi. 20 elemen lainnya secara
artifisial dibuat dalam reaktor nuklir atau eksperimen akselerator partikel. Sebagian besar merupakan
unsur yang ditemukan di alam dan berjumlah 92, sedangkan unsur lainnya merupakan unsur buatan.
Untuk mempelajari tiap-tiap unsur, pembahasannya sangat kompleks karena sifat-sifat unsur bervariasi
antara satu dengan yang lainnya dan jika kita mempelajari satu demi satu alangkah sulitnya.Untuk
mempelajari unsur-unsur yang begitu banyak, diperlukan suatu cara agar mudah mengenali sifat-
sifatnya. Sistem periodik unsur-unsur merupakan suatu sistem yang sangat baik untuk mempelajari
kecenderungan sifat unsur dan beberapa sifat yang lainnya.

B.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

Apa pengertian dari sistem periodik

Bagaimana sejarah perkembangan sistem periodik

Bagaimana klasifikasi modern-modern dalam sistem Periodik

Apa saja sifat-sifat periodisitas unsur

Golongan Unsur dalam Sistem Periodik Unsur

Pengertian Energi Beserta Manfaat, Sifat dan Jenis-Jenis Energi


BAB II

PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN SISTEM PERIODIK

Sistem periodik adalah suatu daftar unsur-unsur yang disusun dengan semua unsur yang sudah dikenal
ada dalam daftar tersebut. Sistem periodik unsur juga merupakan sistem pengelompokan unsur
berdasarkan hukum periodik, mencakup periode dan golongan yang keduanya saling berhubungan dan
menentukan keperiodikkan sifat unsur, disajikan ke dalam bentuk tabel yang disebut Tabel Periodik
Unsur. Sistem periodik modern disusun berdasarkan nomor atom dan kemiringan sifat. Lajur-lajur
horizontal disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, sedangkan kolom vertikal disusun berdasarkan
kemiringan sifat. Itulah sebabnya daftar dimulai dengan hidrogen, sebab hidrogen mempunyai nomor
atom I, Litium ditempatkan di bawah hidrogen karena litium mempunyai kemiripan sifat dengan
hidrogen. Sebagaimana tampak dalam gambar, hidrogen diikuti oleh unsur nomor atom 2, kemudian
nomor atom 3, dan unsur-unsur dalam satu kolom vertikal mempunyai kemiripan sifat satu dengan yang
lainnya.Sistem periodik unsur adalah sistem pengelompokan unsur berdasarkan hukum periodik,
mencakup periode dan golongan yang keduanya saling berhubungan dan menentukan keperiodikan
sifat unsur, disajikan ke dalam bentuk tabel yang disebut Tabel Periodik Unsur. Tabel periodik adalah
tabel data unsur yang sangat berguna. Tabel ini dirancang sedemikian rupa sehingga setiap kolom
vertikal mengandung unsur yang serupa secara kimia. Unsur-unsur dalam kolom disebut golongan, atau
famili. Unsur dalam beberapa golongan dapat mirip satu sama lain. Unsur dalam golongan lain kurang
serupa. Selain itu, Unsur-unsur dapat diklasifikasikan menurut banyak cara. Cara yang paling tegas ialah
berdasarkan wujud pada keadaan SATP (Standard Ambient Temperature and Pressure). Atas dasar ini
unsur-unsur dibedakan dalam wujud gas (11 unsur), wujud cair (2 unsur), dan sisanya wujud padat,Tabel
periodik terdiri atas baris-baris mendatar yang disebut periode dan diberi nomor 1 sampai nomor 7
dimulai dari sebelah kiri tabel. Kolom-kolom tegak lurus disebut kelompok atau golongan. Unsur-unsur
pada golongan ini memiliki sifat-sifat yang sama. Sedangkan, periode dan golongan diidentifikasi secara
berbeda. Periode diberi label dari 1 sampai 7. Beberapa acuan menggunakan nomor periode. Golongan
umumnya diacu berdasarkan nomornya. Golongan dapat diberi label dengan tiga cara berbeda.

1.Klasik: golongan utama diberi label IA sampai VIIA plus 0. Golongan transisi diberi label IB sampai VIII
(meskipun tidak dengan urutan itu).

2.Perubahan: golongan utama dan golongan transisi diberi label IA sampai VIII dan kemudian IB sampai
VIIB plus 0.

3.Modern: golongan diberi label dengan angka arab dari 1 sampai 18.

B. Sejarah Perkembangan Sistem Periodik

Pada tahun 1786, baru dikenal 26 unsur dan pada tahun 1870 sebanyak 60 unsur, sedangkan kini sudah
dikenal lebih dari 100 unsur. Setiap unsur mempunyai sifat kimia dan fisika tertentu, dan cukup sulit
diingat satu persatu. Sistem periodik unsur merupakan sebuah tabel yang memuat semua unsur kimia
yang dikenal oleh IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) di dalam tabel itu unsur
kimia dikelompokkan berdasarkan kenaikan nomor atom kesamaan sifatnya. Sejarah perkembangan
sistem periodik unsur dan penyusunan sistem periodik unsur telah mengalami banyak penyempurnaan.
Di abad kesembilan belas, ketika para kimiawan masih samar-samar dalam memahami gagasan tentang
atom dan molekul, dan belum mengetahui adanya elektron dan proton. Mereka menyusun tabel
periodik dengan menggunakan pengetahuannya tentang massa atom. Mereka telah melakukan
pengukuran massa atom dari sejumlah unsur dengan teliti. Penyusunan unsur-unsur menurut massa
atomnya dalam tabel periodik tampak logis bagi para kimiawan yang berpendapat bahwa perilaku kimia
bagaimanapun juga harus berhubungan dengan massa atom.Pada tahun 1864 kimiawan inggris Jhon
Newlands memperhatikan bahwa jika unsur-unsur yang telah dikenal pada waktu itu disusun menurut
massa atom, maka setiap unsur kedelapan memiliki sifat-sifat yang mirip. Newlands menyebut
hubungan yang istimewa ini sebagai hukum oktaf. Akan tetapi, “hukum” ini tidak cocok untuk unsur-
unsur setelah kalsium, dan karya Newlands tidak terima oleh masyarakat ilmiah. Lima tahun kemudian
kimiawan Rusia Dmitri Mendleev dan kimiawan Jerman Lothar Meyer secara terpisah mengusulkan
penyusunan tabulasi unsur-unsur lebih luas berdasarkan keteraturannya, sifat yang berulang secara
periodik. Penggolongan yang disusun oleh Mendleev lebih baik dibandingkan yang disusun oleh
Newlands karna disebabkan oleh dua hal. Pertama, ia menggolongkan unsur-unsur dengan lebih tepat
menurut sifat-sifatnya. Selain itu yang sama pentingnya yaitu adanya kemungkinan meramal sifat-sifat
beberapa unsur yang belum ditemukan. Misalnya, Mendeeliv mengusulkan adanya unsur yang belum
ditemukan yang disebutnya eka-aluminiumNamun demikian, versi awal tabel periodik jelas memiliki
ketidakkonsistenan. Misalnya, massa atom argon (39,95 sma) lebih besar dari pada massa atom Galium
(39,10 sma) jika unsur-unsur ini semata-mata disusun berdasarkan kenaikan massa atom, argon akan
menempati posisi yang ditempati kalium dalam tabel periodik modern. Tetapi tidak ada kimiawan yang
akan menepatkan argon, suatu gas inert, dalam golongan yang sama dengan litium dan natrium, dua
golongan sangat reaktif. Hal ini dan pembedaan lainnya menyarankan adanya beberapa sifat
mendasarkan lainnya selain massa atom yang merupakan dasar sifat periodik yang teramati. Sifat ini
akhirnya ditemukan berkaitan dengan nomor atom.Dengan menggunakan data dari percobaan
hamburan sinar–α. Rutherford dapat memperkirakan jumlah muatan positif dalam inti untuk beberapa
unsur, tetapi sampai tahun 1913 tidak terdapat cara umum untuk nomor atom. Pada tahun yang sama
seorang fisikawan muda inggris Henry Moseley, menemukan terkaitan antara nomor atom dan frekuensi
sinar x yang dihasilkan dari penembakkan unsur yang sedang dikaji dengan elektro berenergi tinggi.
Dengan sedikit pengecualian, Moseley menemukan bahwa urutan kenaikan nomor atom sama dengan
urutan kenaikan massa atom. Misalnya, kalsium adalah unsur ke dua puluh dalam kenaikan massa atom,
dan kalium mempunyai nomor atom 20. Penyimpanan yang tadinya C.

C.Klasifikasi Unsur-unsur dalam Sistem Periodik

1. Penggolongan Unsur Logam, Non-Logam, dan Semilogam

Penggolongan unsur yang pertama dilakukan oleh Lavoiser yang mengelompokkan unsur ke dalam
logam dan non-logam pada waktu itu baru sekitar 20 jenis unsur yang sudah dikenal. Oleh karena
pengetahuan tentang sifat-sifat unsur masih sederhana, unsur-unsur tersebut kelihatannya berbeda
antara yang satu dengan yang lain, artinya belum terlihat adanya kemiripan antara unsur yang satu
dengan yang lainnya, tentu saja pengelompokan atas logam dan non-logam masih sangat sederhana,
sebab antara sesama logam pun masih terdapat banyak perbedaan.Golongan logam memiliki sifat yang
umumnya berhubungan dengan logam-logam biasa dijumpai di kehidupan sehari-hari. Logam umumnya
berbentuk padat (dengan perkecualian merkuri, Hg, yang berupa cairan), berkilap, merupakan
penghantar (konduktor) yang baik untuk listrik dan panas, ductile (mudah diulur menyerupai kawat) dan
dapat ditempa (dapat dengan mudah diratakan membentuk lempeng tipis). Semua logam ini cenderung
kehilangan elektron dengan mudah.Kecuali untuk unsur-unsur yang berada pada perbatasan garis
berbentuk tangga (selebihnya tentang hal ini akan dijelaskan kemudian), unsur-unsur yang berada di
sebelah kanan garis dikelompokkan sebagai non-logam (bersama-sama dengan hidrogen). Non-logam
memiliki sifat yang berlawanan dengan logam. Non-logam bersifat rapuh, tidak mudah diulur dan
ditempa, merupakan konduktor yang tidak baik untuk panas dan listrik serta cenderung memperoleh
elektron pada suatu reaksi kimia. Beberapa non-logam berbentuk cair.Metaloid atau semilogam
memiliki sifat yang berada di antara logam dan non-logam. Unsur-unsur ini memiliki nilai ekonomis
karena sifat konduktivitasnya yang unik (hanya menghantarkan arus listrik secara parsial), sehingga
membuat unsur ini menjadi berharga untuk industri semikonduktor dan keping komputer. Metaloid
disebut juga semi-metal yaitu unsur yang mempunyai sifat antara logam dan non logam. Contohnya:
Boron, Silikon, Arsen, Germanium, dll.

2..Pengelompokan Unsur-unsur Utama

Unsur golongan utama adalah unsur-unsur yang konfigurasi elektron terakhir atomnya terdapat pada
orbital s atau orbital p. Unsur golongan utama termasuk ke dalam unsur blok s dan blok p. Unsur-unsur
yang tersusun dari atom dengan konfigurasi elektron terakhirnya berada pada orbital s, termasuk unsur-
unsur blok s. Unsur-unsur yang tersusun dari atom dengan konfigurasi elektron terakhirnya berada pada
orbital s dan orbital p termasuk unsur-unsur blok p. Unsur-unsur golongan utama atau representatif
ditandai dengan konfigurasi elektronik tidak penuh pada satu kulit terluar ns1-ns2 np (4-5). Unsur-unsur
30Zn, 48Cd, dan 80Hg masing-masing mempunyai konfigurasi elektronik (18Ar) 3d10 4s2, (36Kr), 4d10
5s2, dan (54Xe) 4f14 5d10 6s2. Unsur-unsur ini dapat membentuk ion M2+ seperti unsur-unsur golongan
M2 dengan beberapa kemiripan, namun dengan perbedaan sifat-sifat di antara kedua kelompok
ini.Salah satu perbedaannya adalah bahwa unsur-unsur Zn dan Cd mempunyai sifat kecenderungan yang
lebih besar untuk membentuk senyawa-senyawa kompleks dengan NH3, ion-ion halida (X-) dan CN-.
Perbedaan sifat-sifat di antara kedua kelompok ini mungkin disebabkan oleh konfigurasi elektronik
terluar yaitu 18 elektron bagi ion M2+ untuk kelompok ini. Dengan penuhnya elektron (d10) untuk
kelompok ini diduga ada hubungannya dengan sifat polarisasi ion M2+ yang jauh lebih besar daripada
sifat polarisasi ion-ion divalen dari kelompok M2 sebagai akibat sifat orbital d yang mudah mengalami
distorsi. Oleh karena itu ketiga unsur tersebut sering dinyatakan pula sebagai kelompok unsur-unsur
utama tetapi dengan notasi M2.

3..Pengelompokan Unsur-unsur Transisi

Batasan mengenai unsur transisi masih sering diperdebatkan. Dari satu sisi, unsur-unsur transisi
mencakup seluruh unsur-unsur dengan orbital nd(1-10) “sedang diisi elektron” menurut prinsip Aufbau.
Secara umum, batasan ini memberikan karakteristik konfigurasi elektronik (n-1)d(1-10) ns(1-2), dan
dengan demikian unsur-unsur dengan konfigurasi elektronik (n-1)d(1-10) ns2 yaitu Zn, Cd, dan Hg
termasuk di dalamnya. Sebaliknya pandangan lain, yang lebih banyak diikuti para ahli kimia,
mempertimbangkan bahwa ketiga unsur kelompok terakhir ini mempunyai sifat-sifat yang berbeda dari
umumnya sifat-sifat kelompok unsur-unsur transisi, misalnya dalam hal sifat magnetis dan warna. Oleh
karena itu, ketiga unsur tersebut tidak dapat dipertimbangkan sebagai unsur-unsur transisi. Konfigurasi
elektronik belum penuh pada salah satu atau kedua kulit terluar yang melibatkan orbital d dengan
karakteristik konfigurasi elektronik (n-1)d(1-10) ns(1-2). Jadi jelas bahwa dengan batasan demikian ini
ketiga unsur tersebut (Zn, Cd, Hg) tidak termasuk sebagai unsur transisi. Sifat-sifat unsur transisi yaitu:

1.Oksida-oksida dan hidroksida logam-logam transisi (M+2, M+3) kurang bersifat basa dan sukar larut.

2.Garam-garam logam-logam transisi kurang bersifat ionik dan juga kurang stabil terhadap pemanasan.

3.Garam-garam dan ion-ion logam transisi dalam air lebih mudah terhidrat dan juga lebih mudah
terhidrolisis menghasilkan sifat agak asam.

4.Ion-ion logam transisi lebih mudah tereduksi.

4.Pengelompokan Unsur-unsur Inert atau Gas Mulia

Kelompok unsur-unsur inert yang sering disebut juga unsur-unsur gas mulia (noble gases) terdiri atas
2He, 10Ne, 18Ar, 36Kr, 54Xe, dan 86Rn. Kecuali He yang mempunyai konfigurasi penuh 1s2, kelompok
unsur ini ditandai dengan konfigurasi elektronik penuh untuk setiap orbital dan dengan elektron valensi
ns2 np6. Karakteristik pada orbital kulit terluar inilah yang biasanya dikaitkan dengan sifat inert
(lembam) unsur-unsur yang bersangkutan, yaitu sangat stabil dalam arti sukar bereaksi dengan unsur-
unsur lain. Namun demikian akhir-akhir ini telah berhasil dibuat beberapa senyawa xenon dan kripton
seperti XeF2, XeF4, XeF6, XeO4, dan KrF2. Unsur-unsur inert ini sering juga diklasifikasikan sebagai
golongan nol karena sifat kestabilan yang tinggi, namun lebih sering diklasifikasikan sebagai golongan
VIII utama atau M8. Perlu dicatat bahwa konfigurasi elektronik unsur-unsur gas mulia dianggap sudah
penuh, dan oleh karenanya dipakai sebagai standar untuk menyatakan penuh atau tidak-penuhnya
konfigurasi elektronik kelompok unsur-unsur lain.

5..Hubungan Sistem Periodik dan Konfigurasi Elektron

Penyusunan unsur-unsur dalam sistem periodik panjang dapat dihubungkan dalam konfigurasi elektron
dalam orbital atom. Sesuatu ha l ini, hukum berkala dapat diungkapkan secara lain yaitu sifat-sifat unsur
berhubungan langsung dengan konfigurasi elektron dalam atom unsur tersebut. Unsur-unsur dalam
sistem periodik dapat dikelompokkan dalam jalur vertikal yang disebut golongan dan jalur horizontal
disebut periode.

a. Periode

Periode ditempatkan pada lajur horizontal dalam sistem periodik.Periode suatu unsur menunjukkan
suatu nomor kulit yang sudah terisi elektron (n terbesar) berdasarkan konfigurasi elektron. Konfigurasi
elektron adalah persebaran elektron dalam kulit-kulit atomnya. Dalam sistem periodik terdapat 7
periode, yaitu:1) Periode 1 (periode sangat pendek) berisi 2 unsur;2) Periode 2 (periode pendek) berisi 8
unsur;3) Periode 3 (periode pendek) berisi 8 unsur;4) Periode 4 (periode panjang) berisi 18 unsur;5)
Periode 5 (periode panjang) berisi 18 unsur;6) Periode 6 (periode sangat panjang)berisi 32 unsur yaitu,
18 unsur seperti pada periode 4 atau ke-5, dan 14 unsur lagi merupakan deret lantanida;7) Periode 7
(periode sangat panjang) berisi 28 unsur, belum lengkap karena maksimum 32 unsur. Pada periode ini
terdapat deret aktinida.

b. Golongan

Golongan adalah lajur tegak pada tabel periodik unsur. Unsur-unsur yang ada dalam satu lajur tegak
adalah unsur-unsur segolongan, terdapat delapan golongan utama dan delapan golongan transisi.
Golongan utama tersebut adalah:1) Golongan I A disebut golongan alkali (kecuali H) terdiri dari unsur-
unsur H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr.2) Golongan II A disebut golongan alkali tanah yang terdiri dari unsur-unsur
Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra.3) Golongan III A disebut golongan baron aluminium yang terdiri dari unsur-unsur
B, Al, Ga, In, Ti, Uut.4) Golongan IV A disebut golongan karbon-silicon yang terdiri dari unsur-unsur C, Si,
Ge, Sn, Pb, Uuq.5) Golongan V A disebut golongan nitrogen-fosforus yang terdiri dari unsur-unsur N, P,
As, Sb, Bi, Uup.6) Golongan VI A disebut golongan oksigen-belerang yang terdiri dari unsur-unsur O, S,
Se, Te, Po, Uuh.7) Golongan VII A disebut golongan halogen yang terdiri dari unsur-unsur F, Cl, Br, I, At8)
Golongan VIII A disebut golongan gas mulia yang terdiri dari unsur-unsur He, Ne, Ar, Kr, Xe, RnGolongan
transisi tersebut adalah:1) Golongan I B terdiri dari unsur-unsur Cu, Ag, Au, Rg2) Golongan II B terdiri
dari unsur-unsur Zn, Cd, Hg, Uub3) Golongan III B terdiri dari unsur-unsur Se,Y, La, Ac4) Golongan IV B
terdiri dari unsur-unsur Ti, Zr, Hf, Rf5) Golongan V B terdiri dari unsur-unsur V, Nb, Ta, Db6) Golongan VI
B terdiri dari unsur-unsur Cr, Mo, W, Sg7) Golongan VI B terdiri dari unsur-unsurMn, Te, Re,Bh8)
Golongan VIII B terdiri dari unsur-unsur Fe, Ru, Os, Hs, Co, Rh, Ir, Mt, Ni, Pd, Pt, Ds.

Elektron valensi adalah elektron terluar yang tidak terikat kuat yang mempunyai peranan dalam
pembentukan ikatan kimia. Berdasarkan konfigurasi elektron, unsur-unsur dalam sistem periodik dibagi
menjadi 4 blok, yaitu:

Unsur-unsur blok s, konfigurasi elektronnya = ns1-2.

Unsur-unsur blok p, konfigurasi elektronnya = np1-6.


Unsur-unsur blok d, konfigurasi elektronnya = (n-1)s2 (n-1)p2 (n-1)d1-10ns2.

Unsur-unsur blok f konfigurasi elektronnya = (n-2)f 1-14 (n-1)s2 (n-1)p2 (n-1)d1-10ns2.

Oleh karena unsur-unsur golongan gas mulia dahulu diduga tidak dapat bereaksi maka unsur-unsur ini
biasanya disebut golongan 0 (nol). SPU dibagi atas 8 golongan. Setiap golongan dibagi atas golongan
utama (A) dan golongan transisi (B). Penomoran golongan dilakukan berdasarkan elektron valensi yang
dimiliki oleh suatu unsur.

1.Jika konfigurasi elektron berakhir di blok s dan p maka pasti menempati golongan A.

2.Jika konfigurasi elektron berakhir di blok d maka menempati golongan B.

3.Jika konfigurasi elektron berakhir di blok f maka pasti menempati golongan B (Lantanida n=6 dan
Aktinida n=7 (golongan radio aktif)) Contoh 11Na = 1s2 2s2 2p6 3s1.

Dapat diketahui bahwa elektron terakhir pada n=3 memiliki elektron valensi 1, berarti golongan 1 serta
berakhir di sub kulit s berarti golongan A. Sehingga letak unsur tersebut dalam TPU adalah golongan 1A
periode 3.

D. Sifat-sifat unsur

Sifat atom mempunyai suatu keteraturan periodisitas. Keteraturan ini dapat diprediksi menggunakan
tabel periodik unsur dan dapat dijelaskan dengan menganalisis konfigurasi elektron dari setiap unsur.
Setiap unsur mempunyai kecenderungan mengambil atau melepaskan elektron valensi untuk mencapai
pembentukan oktet. Ada dua macam keteraturan lainnya yang penting. Pertama, elektron ditambahkan
satu kali dari kiri ke kanan tabel. Pada peristiwa ini, tarikan inti elektron kulit terluar bertambah, jadi
elektron menjadi dekat ke inti dan mengikat lebih kuat. Kedua, penurunan kolom pada tabel periodik,
elektron terluar menjadi kurang kuat ikatannya terhadap inti. Hal ini terjadi karena jumlah tingkat energi
terisi yang utama bertambah seiring penurunan unsur pada masing-masing golongan. Salah satu
manfaat penataan unsur-unsur di dalam tabel periodik unsur adalah pemahaman sifat-sifat kimiawi baik
bagi unsur -unsur dalam posisi periode maupun golongan.

1. Jari-jari Atom

Jari-jari atom merupakan jarak elektron terluar ke inti atom dan menunjukkan ukuran suatu atom. Jari-
jari atom sukar diukur sehingga pengukuran jari-jari atom dilakukan dengan cara mengukur jarak inti
antar dua atom yang berikatan sesamanya. Dalam suatu golongan, jari-jari atom semakin ke atas
cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi karena semakin ke atas, kulit elektron semakin kecil. Dalam
suatu periode, semakin ke kanan jari-jari atom cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi karena semakin
ke kanan jumlah proton dan jumlah elektron semakin banyak, sedangkan jumlah kulit terluar yang terisi
elektron tetap sama sehingga tarikan inti terhadap elektron terluar semakin kuat
2. Energi Ionisasi

Energi ionisasi (Ei) adalah energi yang diperlukan untuk mengeluarkan elektron dari tiap mol spesies
dalam keadaan gas. Energi untuk mengeluarkan satu elektron pertama (dari atom netralnya) disebut
sebagai energi ionisasi pertama dan untuk mengeluarkan satu elektron ke dua disebut energi ionisasi
kedua, dan begitu seterusnya untuk pengeluaran satu elektron berikutnya. Mudah dipahami bahwa
mengeluarkan satu elektron pertama dari atom netralnya akan lebih mudah daripada mengeluarkan
satu elektron kedua dan seterusnya dari kation yang bersangkutan karena pengaruh muatan inti
menjadi semakin lebih efektif terhadap elektron yang semakin berkurang jumlahnya.Jika jumlah
elektronnya sedikit, gaya tarik menarik elektron dengan inti lebih kecil (jari-jarinya semakin besar).
Akibatnya, energi untuk melepaskan elektron terluar relatif lebih kecil berarti energi ionisasi kecil.
Unsur-unsur yang segolongan: energi ionisasi makin ke bawah makin kecil, karena elektron terluar akan
jauh dari inti (gaya tarik inti makin lemah), sehingga elektron terluar makin mudah di lepaskan. Unsur-
unsur yang seperiode: energi ionisasi pada umumnya makin ke kanan makin besar, karena makin ke
kanan gaya tarik inti makin kuat.

3. Afinitas Elektron

Afinitas elektron ialah energi yang dibebaskan atau yang diserap apabila suatu atom menerima elektron.
Jika ion negatif yang terbentuk bersifat stabil, maka proses penyerapan elektron itu disertai pelepasan
energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda negatif. Akan tetapi jika ion negatif yang
terbentuk tidak stabil, maka proses penyerapan elektron akan membutuhkan energi dan afinitas
elektronnya dinyatakan dengan tanda positif. Jadi, unsur yang mempunyai afinitas elektron bertanda
negatif mempunyai kecenderungan lebih besar menyerap elektron daripada unsur yang afinitas
elektronnya bertanda positif. Makin negatif nilai afinitas elektron berarti makin besar kecenderungan
menyerap elektron.Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari semakin kecil daya tarik inti terhadap
elektron semakin besar, maka atom semakin mudah menarik elektron dari luar sehingga afinitas
elektron semakin besar. Pada satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom makin besar, sehingga
gaya tarik inti terhadap elektron makin kecil, maka atom semakin sulit menarik elektron dari luar,
sehingga afinitas elektron semakin kecil.

4. Keelektronegatifan

Suatu unsur dalam senyawa dapat mempunyai sepasang elektron yang dipakai bersama yang
membentuk ikatan kovalen, misalnya senyawa HCl. HCl (sepasang elektron yang dipakai bersama).
Pasangan elektron itu ditarik oleh atom H dan atom Cl, akibatnya berada di antara keduanya. Akan
tetapi daya tarik Cl lebih kuat dari pada H sehingga kedua elektron itu lebih dekat ke atom Cl. Kekuatan
daya tarik itu disebut Keelektronegatifan unsur. Kelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk
menarik elektron dari atom lain. Faktor yang mempengaruhi keelektronegatifan adalah gaya tarik dari
inti terhadap elektron dan jari-jari atom. Unsur-unsur yang segolongan: keelektronegatifan makin ke
bawah makin kecil, karena gaya tarik-menarik inti makin lemah. Unsur-unsur bagian bawah dalam
sistem periodik cenderung melepaskan elektron.Unsur-unsur yang seperiode: keelektronegatifan makin
ke kanan makin besar keelektronegatifan terbesar pada setiap periode dimiliki oleh golongan VII A
(unsur-unsur halogen). Harga kelektronegatifan terbesar terdapat pada flour (F) yakni 4,0, dan harga
terkecil terdapat pada fransium (Fr) yakni 0,7. Harga keelektronegatifan penting untuk menentukan
bilangan oksidasi (biloks) unsur dalam suatu senyawa. Jika harga kelektronegatifan besar, berati unsur
yang bersangkutan cenderung menerim elektron dan membentuk bilangan oksidasi negatif. Jika harga
keelektronegatifan kecil, unsur cenderung melepaskan elektron dan membentuk bilangan oksidasi
positif. Jumlah atom yang diikat bergantung pada elektron valensinya.

E.Golongan Unsur dalam Sistem Periodik Unsur

1 .Golongan IA (logam Alkali) Semua logam Alkali tergolong logam yang lunak kira-kira sekeras karet
penghapus, dapat diiris dengan pisau dan ringan (massa jenis li, Na, dan K kurang dari 1 g/cm3). Logam
Alkali memiliki 1 elektron valensi yang mudah lepas, sehingga merupakan kelompok logam yang paling
reaktif, dapat terbakar di udara, dan bereaksi hebat dengan air. Dari Litium ke Sesium reaksi dengan air
bertambah dahsyat. Litium bereaksi agak pelan, tetapi natrium bereaksi dengan disertai terbentuknya
api dan ledakan, sementara yang lainnya bereaksi dengan lebih dahsyat lagi. Oleh karena kereaktifannya
dengan air dan udara, logam alkali biasa disimpan dalam kerosin (minyak tanah).

2 .Golongan IIA (Logam Alkali Tanah).Unsur-unsur golongan IIA disebut logam alkali tanah. Logam alkali
tanah juga tergolong logam aktif, tetapi kereaktifannya kurang dibandingkan dengan logam alkali
seperiode, dan hanya akan terbakar di udara bila dipanaskan. Kecuali berilium, logam alkali tanah larut
dalam air. Magnesium dan stronsium digunakan dalam membuat kembang api. Magnesium memberi
nyala terang dan menyilaukan, sedangkan stronsiu memberikan nayla merah terang. Senyawa
magnesium, yaitu magnesium hidroksida (Mg(OH)2), digunakan sebagai antasida dalam obat mag. Batu
kapur, pualam, dan mamer adalah senyawa kalsium, yaitu kalsium karbonat (CaCO3). Salah satu
senyawa kalsium lainnya, yaitu kalsium hidroksida (Ca(OH)2), digunakan sebagai kapur sirih.
3 Golongan VIIA (Halogen)..Unsur-unsur golongan VIIA merupakan kelompok unsur nonlogam yang
sangat reaktif. Hal itu berkaitan dengan elektron valensinya yang berjumlah 7, sehingga hanya
memerlukan tambahan 1 elektron untuk mencapai konfigurasi stabil seperti gas mulia. Semua unsur
halogen bereaksi dengan tipe yang sama, walaupun kereaktifannya berbeda. Halogen dengan logam
membentuk senyawa yang kita sebut garam, seperti NaF, NaCl, NaBr dan NaI. Oleh karena itu pula,
unsur golongan VIA disebut halogen artinya pembentuk garam. Kereaktifan unsur halogen berkurang
dari F ke I. Semua unsur halogen (golongan VIIA) berupa molekul diatomik (F2, Cl2, Br2, I2), berwarna
dan bersifat racun. Fluorin berwarna kuning muda, klorin berwarna hijau muda, bromin berwarana
merah, dan uap iodin berwarna ungu (iodin padat berwarna hitam). Halogen atau senyawanya banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

4.Golongan VIIIA (Gas Mulia).Unsur-unsur golongan VIIIA, yaitu helium, Neon, Argon, Kripton, Xenon,
dan Radon, disebut gas mulia karena semuanya berupa gas yang sangat stabil, sangat sukar bereaksi
dengan unsur lain. Tidak ditemukan satu pun senyawa alami dari unsur-unsur tersebut. Unsur gas mulia
terdapat di alam sebagai gas monoatomic (atom-atomnya berdiri sendiri). Menurut para ahli, hal itu
disebabkan kulit terluarnya yang sudah terisi penuh. Kuli terluar yang terisi penuh menjadikan unsur
tidak reaktif. Namun demikian, Kripton, Xenon dan Radon ternyata dapat ‘dipaksa’ bereaksi dengan
beberapa unsur, sedangkan Helium, Neon dan Argon sehingga sekarang belum berhasil direaksikan,Gas
mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat rendah; titik didihnya hanya beberapa derajat di atas
titik lelehnya. Titik leleh dan titik didih gas mulia meningkat dari atas ke bawah. Titik leleh dan titik didih
helium mendekati 0K (titik leleh -273,2oC, titik didih -268,9oC).

5.Golongan B (Unsur Transisi).Unsur-unsur transisi adalah unsur-unsur yang terdapat di bagian tengah
sistem periodik unsur, yaitu usnur-unsur golongan tambahan (golongan B). Sebagaimana telah
dijelaskan, unsur-unsur peralihan merupakan unsur-unsur yang harus dialihkan setelah golongan IIA
sehingga diperoleh unsur yang menunjukan kemiripan sifat dengan golonga IIIA.

f.Pengertian Energi Beserta Manfaat, Sifat dan Jenis-Jenis Energi

1.Pengertian Energi

Secara umum, Pengertian Energi adalah suatu kemampuan dalam melakukan kerja (usaha) atau
kemampuan dalam melakukan suatu perubahan. Adapun variabel yang mengukur kemampuan tersebut
adalah waktu dan besarnya dari usaha yang dikerjakan atau dilakukan. Energi merupakan suatu bagian
dari benda tapi tidak memiliki ikatan dengan benda tersebut.Energi tidak akan bisa diciptakan atau juga
tidak bisa dimusnahkan, tetapi energi bisa dirubah bentuknya. Energi biasanya juga disebut dengan
tenaga. Joule (J) adalah satuan dari energi yang berdasarkan Satuan Internasional (SI).Sedangkan Erg,
KWh, atau kalori merupakan satuan energi yang digunakan pada bidang lainnya yang bertujuan untuk
memudahkan. Energi memiliki sifat fleksible, artinya energi bisa saja berubah dan juga bisa berpindah.

2.Manfaat Energi Bagi Kehidupan

Banyak sekali energi yang ada didalam kehidupan manusia, begitu juga dengan manfaat yang
dimilikinya. Banyak manfaat dari energi yang dapat digunakan didalam kehidupan sehari – hari manusia.
Berikut ini beberapa pemanfaatan energi dalam kehidupan manusia dengan mengubahnya dari bentuk
satu ke bentuk lainnya, yaitu :

-Energi listrik diubah menjadi energi panas yang digunakan pada setrika untuk menggosok pakaian.

-Energi listrik diubah menjadi energi bunyi yang digunakan pada penggunaan bel sehingga
mengeluarkan bunyi.

-Energi gerak atau mekanik diubah menjadi energi panas, biasanya terjadi pada 2 benda yang saling
bersentuhan dan bergesekkan secara terus menerus sehingga akan menghasilkan energi panas. Seperti
ban yang selalu bergesekkan dengan aspal.

-Energi listrik diubah menjadi energi gerak atau mekanik yang digunakan pada penggunaan kipas angin.

-Energi cahaya diubah menjadi energi kimia, biasanya digunakan dengan memanfaatkan cahaya
matahari

3.Sifat – Sifat Energi

Semua energi yang ada di alam bersifat kekal yang artinya energi tidak bisa diciptakan dan juga tidak
bisa dimusnahkan, tetapi energi hanya bisa diubah dari satu energi ke energi lainnya, itu
merupakan”Hukum kekekalan energi”.Ilmu yang mempelajari sebuah perubahan energi dari satu energi
ke energi lainnya dikenal dengan ilmu konversi energi. Efisiensi merupakan sebutan untuk tingkat
keberhasilan dari perubahan suatu energi. Berikut ini beberapa sifat – sifat energi, yaitu :

*Transformasi Energi

Transformasi energi maksudnya adalah energi bisa diubah menjadi sebuah bentuk lain. Misalnya seperti,
energi panas yang dilakukan ketika pembakaran diubah menjadi energi gerak atau mekanik mesin

*Transfer Energi

Transfer energi adalah energi panas atau energi apapun yang mampu ditransfer dari satu tempat ke
tempat lainnya atau dari satu material ke material lainnya.

*Energi Dapat Pindah ke Benda Lainnya


Sama seperti transfer energi, sifat energi yang satu ini dapat dipindahkan dari satu benda ke benda
lainnya.

*Energi Adalah Kekal

Energi memiliki sifat kekal artinya enerti tidak mampu diciptakan dan juga tidak mampu untuk
dimusnahkan.

4.Jenis – Jenis Energi

*Energi Bunyi

Energi bunyi merupakan suatu energi yang diciptakan dan dihasilkan dari getaran partikel – partikel
udara yang berada disekitar area sumber bunyi tersebut. Misalnya seperti, ketika televisi atau radio
hidup, maka secara nyata pengeras suara menggerakkan udara yang berada didepannya. Caranya
dengan membuat partikel – pertikel udara tersebut bergetar. Lalu, energi dari getaran si partikel –
partikel udara menyampaikan ke telinga kita, sehingga kita dapat mendengarnya

*Energi Mekanik

Semua benda yang dapat bergerak atau mempunyai kemampuan untuk bisa bergerak pasti mempunyai
energi mekanik didalamnya. Misalnya seperti, air terjun yang terletak di atas tebing yang mampu
bergerak turun kebawah dikarenakan adanya energi mekanik, sama juga seperti angin.

*Energi Listrik

Energi Listrik merupakan suatu energi yang diciptakan dan dihasilkan dari muatan listrik yang bergerak
melewati kabel.

*Energi Kalor

Energi kalor merupakan suatu energi yang diciptakan dan dihasilkan dari gerak internal partikel –
partikel yang berda didalam suatu zat. Misalnya seperti, jika kita menggosok – gosok kedua tangan
dalam beberapa detik amaka tangan ktia akan menimbulkan rasa panas. Biasanya energi kalor atau
energi panas diciptakan dan dihasilkan dari gesekan antara 2 benda. Dan energi kalor mmebuat
terjadinya perubahan wujud dan suhu.

* Energi Cahaya
Energi Cahaya merupakan suatu energi yang diciptakan dan dihasilkan dari radiasi gelombang
elektromagnetik

*Energi Mekanik

Energi mekanik merupakan suatu energi yang memiliki kaitan dengan kemampuan untuk bergerak atau
gerak dengan sendirinya. Energi mekanik memiliki 2 jenis, yaitu :

1 Energi Kinetik.

Energi kinetik merupakan suatu energi yang ada pada sebuah benda karena lajunya atau geraknya.
Adapun rumus energi kinetik adalah :EK = energi kinetik (joule atau J), m = massa (kg), v = kelajuan

2.Energi Potensial

Energi potensial merupakan suatu energi yang ada pada sebuah benda karena posisinya. Adapun rumus
energi potensial adalah :EP = energi potensial gravitasi (joule atau J), m = massa (kg), g = percepatan
gravitasi (m/s2), h = ketinggian benda dari acuan (m).

*Energi Nuklir

Energi nuklir merupakan suatu energi yang diciptakan dan dihasilkan dari reaksi inti yang ada di bahan
radioaktif. Energi nuklir terbagi menjadi 2 jenis yaitu energi nuklir fisi dan fusi.Biasanya energi nuklir fisi
terjadi pada reaktor atom PLTN. Sedangkan energi nuklir fusi biasanya dapat menciptakan energi
matahari yang mana inti – inti hidrogen bergabung menjadi sati sehingga akan membentuk inti helium.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem periodik adalah suatu daftar unsur-unsur yang disusun dengan semua unsur yang sudah dikenal
ada dalam daftar tersebut. Sistem periodik unsur juga merupakan sistem pengelompokan unsur
berdasarkan hukum periodik, mencakup periode dan golongan yang keduanya saling berhubungan dan
menentukan keperiodikkan sifat unsur, disajikan ke dalam bentuk tabel yang disebut Tabel Periodik
Unsur.Sejarah perkembangan sistem periodik banyak sekali mendapatkan teori dari para ahli kimia.
Sistem periodik unsur merupakan sebuah tabel yang memuat semua unsur kimia yang dikenal oleh
IUPAC (International Union of Pure and Appied Chemistry) di dalam tabel itu unsur kimia dikelompokkan
berdasarkan kenaikan nomor atom kesamaan sifatnya. Sejarah perkembangan Sistem Periodik Unsur
dan penyusunan Sistem Periodik Unsur telah mengalami banyak penyempurnaan, dan sekarang kita
mengenal sistem periodik modern.

Klasifikasi unsur-unsur dalam sistem periodik dibagi berdasarkan logam non-logam semilogam, menurut
Lavoiser, menurut Triad Dobereiner, menurut oktaf Newlands, menurut Mendeleev, pembagian unsur-
unsur utama, transisi, dan unsur-unsur inert atau gas mulia. Sifat periodisitas yaitu sifat atom yang
mempunyai suatu keteraturan periodisitas. Keteraturan ini dapat diprediksi menggunakan tabel periodik
unsur dan dapat dijelaskan dengan menganalisis konfigurasi elektron dari setiap unsur. Setiap unsur
mempunyai kecenderungan mengambil atau melepaskan elektron valensi untuk mencapai
pembentukan oktet. Sifat-sifat periodisitas antara lain jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron,
dan keelektronegatifan.

B. Saran

Adanya pembahasan mengenai sistem periodik ini diharapkan dapat menjadi alternatif dalam menjawab
segala persoalan mengenai pembelajaran dalam dunia pendidikan yang membahas sistem periodik.
DAFTAR PUSTAKA

Brady, James. Kimia Universitas Asas & Struktur. Jilid 1. Jakarta: Binarupa Akasa.

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti. Edisi Ketiga: Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Gem, Collins. 2008. Kamus Saku Kimia. Jakarta: Erlangga.

Ham, Mulyono. 2007. Kamus Kimia. Jakarta: Bumi Aksara.

Juari Santoso, Sri. 2005. Kimia untuk Kelas X. Klaten: Intan Pariwara.

Made, Sukarna I. 2003. Kimia Dasar I. Yogyakarta: JICA.

Nahadi. 2012. Inrisari Kimia SMA: Ringkasan Materi. Bandung: Ganesha Operation.

Shahira, Naila. 2013. Rangkuman Materi dan Soal Latihan Kimia SMA/MA. Jakarta: Gramedia.

Sugiyarto, Kristian H. 2012. Dasar-dasar Kimia Anorganik Transisi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai