Anda di halaman 1dari 16

SEJARAH SISTEM UNSUR TABEL PERIODIK KIMIA

NAMA ANGGOTA

1. KADEK RADITYA DIVA PUTRA (08)


2. KOMANG ADI GUNAWAN (10)
3. I NYOMAN SUBIYAKTA WARDANA (13)
4. WAYAN OKA WIDANA (39)

SMA NEGERI 1 SUKAWATI

TAHUN PELAJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat yang diberikan
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga penyusun mengucapkan
terimakasih atas bantuan dari pihak lain yang telah eberkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa bermanfaat bagi
para pelajar khususnya di kelas X.

Penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang memangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Sukawati, Novemver 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................................................... 1

1.2 RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................... 2

1.3 TUJUAN ............................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH PEREKEMBANGAN UNSUR TABEL PERIODIK KIMIA ........................... 3

2.3 SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR PADA SISTEM ......................................................... 10

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN ................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sains merupakan ilmu pengetahuan luas, dengan banyak bidang yang dimiliki salah
satunya dalam bidang Kimia. Kimia merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang mengenal
bahan kimia, yang mencakup benda di lingkungan kita (Brady. 1994). Tanpa disadari bahwa
banyak unsur unsur kimia yang sering ditemui, contoh umumnya yaitu saat terjadinya
pernapasan pada makhluk hidup dan pengobatan. Contoh tersebut menggunakan salah satu
unsur kimia yang banyak orang tidak ketahui yaitu Oksigen.

Unsur unsur pada kimia mencakup unsur sangat banyak yang sejumlah 120 Unsur
Kimia. Pada unsur ini terdiri dari massa atom, nomor atom, elektron, proton dan juga neutron.
Unsur unsur ini termasuk dalam unsur kimia alami dan buatan yang telah diketahui. Unsur
unsur telah ditemukan, dikelompokkan, dikemukakan selama 200 tahun. Unsur unsur yang
telah dikemukakan ini tergabung dalam sebuah tabel yang disebut Sistem Unsur Tabel
Periodik.

Tabel unsur periodik merupakan tabel yang menampilkan sistem unsur kimia dalam
setiap sistemnya, yang terdiri atas golongan yang ada. Unsur unsur ini memiliki sangat
banyak, dengan sifat sifat yang sangat berbeda, antar satu dengan unsur lainnya. Para ahli
kimia berusaha mempelajari unsur unsur kimia yang ada di mulai dari Lavoiser (1789) sampai
unsur kimia yang kita ketahui saat ini. Tabel ini telah mengelompokkan unsur unsur kimia
yang ada yang telah dipertentangkan, diubah dan disempurnakan sebagai objek kajian ilmu
(Sofia. 2017).

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang yang sudah disampaikan maka penulis mendapatkan sebuah masalah yang
akan disampaikan melalui rumusan masalah. Rumusan masalahnya yang sudah didapatkan
antara lain:

1. Bagaimana sejarah Sistem Unsur Tabel Periodik Kimia?


2. Apa yang dimaksud dengan golongan dan periode pada Sistem Unsur Tabel Periodik
Kimia moderm?
3. Apa saja sifat sifat unsur pada sistem unsur periodik kimia modern?

1.3 TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain:

1. Mengetahui sejarah pada penemuan unsur unsur kimia pada tabel periodik
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan golongan dan periode
3. Mengetahui sifat sifat pada sistem tabel unsur periodik kimia

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH PEREKEMBANGAN UNSUR TABEL PERIODIK KIMIA

Unsur tabel periodik atau sering kita sebut dengan tabel periodik kimia merupakan
tabel yang menampilkan sistem unsur kimia dalam setiap sistemnya. Yang dimana memiliki
tujuan untuk mengenal nama unsur dari partikel kimia secara mudah melalui penglompokkan.
Jika kalian ketahui unsur unsur kimia ditemukan tidak langsung mencakup unsur yang ada
sekarang, tetapi ilmuwan bertahap menemukan unsur unsur kimia yang ada sekarang. Unsur
kimia ditemukan oleh ahli kimia Arab dan Persia sampai dengan sekarang Sistem Periodik
Modern.

Para ahli kimia Arab dan Persia pertama kali mengelompokkan unsur menjadi dua
yaitu Logham (logam) dan Latica Logham (non logam), yang dimana terdapat 16 Logham
unsur dan 7 Latica Logham unsur.

Pada tahun 1789 seorang peneliti bernama Lavosier mengelompokkan 33 unsur


kimia berdasarkan sifat fisiknya. dan mengelompokkan unsur unsur tersebut kedalam empat
kelompok yaitu tanah, gas, logam dan non logam. Karena pengetahuan tentang sifat sifat unsur
masih sederhana, unsur unsur tersebut terlihat berbeda antara satu dengan lainnya. Yang
artinya belum terlihat adanya kemiripan antar unsur yang satu dengan lainnya. Namun
memiliki kekurangan yaitu masih terlalu umum dan menganggap cahaya dan kalor sebagai
unsur dan beberapa senyawa dianggap sebagai unsur. Kelompok unsur kimia menurut
Lavosier akan diberikan dalam bentuk tabel 1:

3
Kelompok Gas Kelompok Logam Kelompok Non Kelompok Tanah
Logam
Ozote (nitrogen), Arsenik, Bismuth, Karbon, Fostor, Kapur, Barium
Oksigen, Hidrogen Antimon, Perak, Asam Klorida, Oksida,
Cahayadan Kalor Tembaga, Kobalt, Asam Flourida, Magnesium
Besi, Timah, Asam Borak dan Oksida, Silikon
Raksa Mangan, Sulfur Oksida dan
Emas, Aluminium Oksida
Molibdenum,
Nikel, Timbal,
Platina, Seng dan
Tungsten

Tabel 1. Kelompok unsur kimia menurut Lavosier

Dilanjutkan dengan John Dalton pada tahun 1808 mengajukan penegelompokkan


zat zat berupa unsur unsur sejumlah 36 unsur dari masa atom yang berbeda. Hal ini didasarkan
pada teorinya bahwa unsur dari atom yang berbeda mempunyai sifat dan massa atom yang
berbeda pula. Selanjutnya Jons Jacob Berzelius (1828) berhasil membuat daftar daftar massa
atom unsur yang akurat, sehingga hal ini menarik perhatian ilmuan sehingga membuat ilmuan
lainnya mengelompokkan unsur unsur yang berdasarkan kenaikan massa atom.

Setahun berikutnya tepatnya pada tahun (1829) seorang ilmuan yang bernama
Johan Wolfgang Doubereiner membuat sebuah konsep yaitu Konsep Triad. Dimana pada
konsep ini Dobereiner mngelmpokkan unsur unsur berdasarkan kemiripan sifat sifatnya,
seperti unsur pembentuk garam dan juga massa atomnya, yaitu Li=6,49 Na=23 dan K=39.
Dalam satu triad pengelompokkan unsur unsur kimia sama berdasarkan kenaikannya pada
massa atom dalamnya yang berisi 3 unsur. Unsur yang berada di tengah merupakan massa
atom rata-rata dari massa atom unsur yang pertama dan ketiga. Contohnya akan diberikan
dalam bentuk tabel 2:

4
Unsur Massa Atom
Unsur Pertama Li 6,49
Unsur Kedua Na 23
Unsur Ketiga K 39
Tabel 3. Konsep Triad

Rata-rata dari penjumlahan dari unsur pertama dan ketiga yaitu 22,745 massa atom
yang mendekati massa atom kedua. Jadi itulah yang dimaksud dari konsep triad, tetapi
konsep ini memilik kekurangannya yaitu banyak unsur yang memiliki sifat yang mirip lebih
dari tiga unsur.

Pengelompokkan unsur mengalami perkembangan dari yang awal hanya


berdasarkan kenaikkan massa atom ditambahkan berdasarkan kemiripan sifat (Sofia. 2017).
John Alexander Reina Newland pada tahun 1863, ia menyatakan bahwa sifrat-sifat unsur
berubah secara teratur yang disebut dengan Hukum Oktaf. Hukum Oktaf jika diurutkan
berdasarkan pertambahan kenaikan atom seseuai pengulangan not lagu. Jadi unsur pertama
mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan. Tetapi unsur
ini memiliki kekurangannya yaitu hanya berlaku untuk unsur-unsur dengan massa atom
relatif sampai dengan 20 kalsium. Kemiripan sifat jika dilanjutkan terlalu dipaksakan.

Tabel 3. Hukum Oktaf

5
Selanjutnya ilmuan kimia Jerman Joulius Lother Meyer menyusun 57 unsur kimia
berdasarkan kenaikkan masa atom. Pada tahun 1868, tersebut baru disusun ke dalam suatu
tabel berdasarkan kenaikan masa atom dan pengulangan/keperiodikan sifat fisik dan kimia
unsur.Sistem periodik Meyer disusun berdasarkan kenaikan masa atom secara vertikal tetapi
baru dipublikasikan pada tahun 1870. Unsur-unsur yang sifatnya sama terletak pada kolom
yang sama (Leach. 2015).

Tabel 4. Sistem Periodik Meyer

Selain itu Newland de Chancourtois (1862) menyusun unsur berdasarkan kenaikan


masa atom dan kemiripan sifat.Iamenyusun unsurberdasarkankenaikan masa atom sepanjang
spiral tertulis pada permukaan silinderdan cenderung di 45 derajat dari dasar. De
Chancourtois memperlihatkan putaran spiral pertama penuh bertepatan dengan oksigen
elemen, dan putaran kedua penuh berakhir pada sulfur. Elemen yang berbaris secara vertikal
pada permukaan silinder cenderung memiliki sifat yang mirip,sehingga pengaturan ini
berhasil menangkap beberapa pola yang kemudian menjadi pusat sistem Mendeleev. Namun
untuk beberapa alasan, sistem de Chancourtois ini tidak banyak berpengaruh pada para
ilmuwan, artikel asli gagal untuk menyertakan diagram tabel, sistem ini agak rumit, dan
kesamaan kimia antara unsurunsur yang ditampilkan sangat tidak meyakinkan (Scerri.
1998). Newlands dan De Chancourtois tidak membuat tabel sistem periodik terbuka yang
tidak memberikan peluang ditemukannya unsur baru. Akhirnya kelemahan ini diperbaiki

6
oleh Dmitri Ivanovich Mandeleev pada tahun 1869. Sarjana asal Rusia, Mendeleev-
memprediksi unsur-unsur yang belum ditemukan kala itu. Dasar dari pengelompokan unsur-
unsur versi Mendeleev adalah berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Uniknya,
Mendeleev mengelompokan unsur-unsur tersebut dengan menggunakan kartu, dimana setiap
kartu tersebut tertulis lambang unsur, sifat-sifat unsur dan massa atom relatifnya. Unsur-
unsur tersebut disusun berdasarkan sifat- sifat unsur dan kenaikan massa atom relatifnya.
Namun, pengelompokan ini menekankan sifat-sifat kimia unsur ketimbang massa atomnya.
Ia mempublikasikan tabel periodik semua elemen yang diketahui, ia memperkirakan
beberapa elemen baru untuk menyelesaikan tabel, dan mengoreksi beberapa bobot atom. Ia
menemukan unsur-unsur dengan sifat-sifat yang mirip terletak pada kolom yang sama,
misalnya unsur Na dan K merupakan logam yang sangat reaktif, terletak pada kolom yang
sama, unsur F dan Cl adalah non-logam yang sangat reaktif. Tabel periodik Mendeleev ini
tidak sama panjang dan masih bercampur antara unsur utama dan unsur transisi. Sistem
periodik Mendeleev belum mencantumkan adanya gas mulia karena saat itu belum
ditemukan, serta dasar dari penyusunan unsur adalah masa atom tetapi Te yang masanya
lebih besar diletakkan sebelum I, hal inilah yang menjadi kelemahan dalam sistem periodik
Mendeleev (Quan, G.N. 1934).

Tabel 5. Sistem Periodik Mendeleev

7
Pada 1913, seorang kimiawan Inggris bernama Henry Moseley melakukan
eksperimen pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar X. Berdasarkan
eksperimennya tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa sifat atom bukan didasari oleh massa
atom relatif, melainkan berdasarkan kenaikan jumlah proton. Hal tersebut diakibatkan
adanya unsur-unsur yang memiliki massa atom berbeda, tetapi, memiliki jumlah proton sama
atau disebut isotop. Jenis sistem periodik modern ada beberapa macam, namun yang paling
sering digunakan adalah Sistem Periodik Panjang, yaitu sistem periodik unsur yang disusun
berdasarkan kenaikan nomor atom unsur Kenaikan jumlah proton ini mencerminkan
kenaikan nomor atom unsur tersebut. Pengelompokan unsur-unsur sistem periodik modern
merupakan penyempurnaan hukum periodik Mendeleev, yang disebut juga sistem periodik
bentuk panjang.

Tabel 5. Tabel Periodik Modern

8
2.2 PERIODE DAN GOLONGAN PADA SISTEM PERIODIK MODERN

Periode dalam unsur tabel periodik menunjukan nomor kulit yang sudah terisi
elektron (n terbesar) berdasarkan konfigurasi elektron. Periode ditempatkan pada lajur
horizontal pada unsur tabel periodik modern. Periode juga nomor atom yang urut dengan kulit
atom yang sama. Terdapat 7 periode dalam sistem periodik panjang, yaitu pada tabe berikut:

Periode Jumlah Kulit Jumlah unsur Disebut


Atom
1 1 2 -
2 2 8 Periode pendek
3 3 8 Periode pendek
4 4 18 Periode pendek
5 5 18 Periode pendek
6 6 32 Periode panjang
7 7 32 Periode panjang
Tabel 6. 7 periode dalam Sistem Periodik Panjang

Golongan merupakan kolom vertikal yang terdapat pada tabel periodik, golongan
sangat penting dalam metode pengklasifikasian unsur-unsur. Pada satu golongan yang sama
jumlah elektron valensinya sama dan memiliki sifat yang sama juga

Terdapat dua golongan dalam sistem periodik panjang, yaitu:

1. Golongan A (golongan utama) pada golongan ini menunjukan banyaknya elektron pada
kulit terluae (elektron valensi) yang sama. Terdapat 8 golongan utama yaitu: tabel

Golongan Jumlah Elektron Valensi Nama Golongan


IA 1 Alkali
II A 2 Alkali tanah
III A 3 Boron aluminium
IV A 4 Karbon silikon
VA 5 Nitrogen fosfor

9
VI A 6 Oksigen belerang
VII A 7 Halogen
VIII A 8 Gas mulia

2. Golongan B (golongan transisi)

Semua unsur-unsur dari golongan transisi merupakan unsur logam. Jika dilihat
pada periode ke enam, ketiga unsur pertama berisi kalsium Ca (Kalsium), Ba (Barium) dan
La (Lantium). Keempat belas unsur berikutnya (dari Ce sampai Cu), sifat-sifat kimia
maupun sifat fisikanya mendekati sifat-sifat La. Oleh karena itu unsur-unsur tersebut
disebut golongan lantanida. Demikian juga pada periode ke tujuh, ketiga unsur pertama
berisi Fr (Fransium), Ra (Radium) dan Ac (Aktinium). Keempat belas unsur berikutnya
dari Th sampai Lw, mempunyai sifat-sifat kimia dan sifat fisika yang mendekarti sifat-sifat
Ac. Oleh karena itu unsur-unsur tersebut juga disebut golongan aktinida. Golongan
Lantinida dan Aktinida termasuk dalam golongan transisi dalam, golongan yang membelah
golongan trasnsisi

2.3 SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR PADA SISTEM

Sifat keperiodikan unsur adalah sifat-sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan
kenaikan nomor atom unsur. Sifat-sifat keperiodikan unsur antara lain:

1. Jari-jari atom merupakan jarak dari inti atom sampai kulit elektron terluar.
2. Energi lonisasi merupakan energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan elektron
dari suatu atom netral dari wujud gas.
3. Afinitas Elektron besarnya energi yang dibebaskan satu atom netral dalam wujud gas
pada waktu menerima suatu elektron sehingga terbentuk ion negatif.
4. Keelektronegatifan yaitu suatu bilangan yang menyatakan kecenderungan suatu unsur
menarik elektron dalam suatu molekul senyawa.
5. Sifat logam dan nonlogam sifat logam dikaitan keelektronanpositifan cenderung atom
melepaskan elektron untuk membentuk ion positif, sebaliknya sifat nonlogam dikaitkan
dengan keelektronegatifan cenderung atom menarik elektron. Unsur logam terletak pada

10
bagian kiri bawah sistem periodik unsur sedangkan unsur nonlogam terletak pada kanan
atas.
6. Kereaktifan (kemudahan bereaksi) merupakan suatu unsur bergantung pada
kecenderungannya melepas atau menarik elektron. Jadi, unsur logam yang paling reaktif
adalah golongan IA (logam alkali), sedangkan nonlogam yang paling reaktif adalah
golongan VIIA (halogen).

11
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Teks ini mengulas sejarah perkembangan pemahaman tentang unsur-unsur kimia,


yang dimulai dari pengelompokkan awal oleh ahli kimia Arab dan Persia. Selanjutnya, tokoh-
tokoh seperti Lavosier, John Dalton, Johan Wolfgang Doubereiner, dan John Alexander Reina
Newland berkontribusi dalam pengelompokkan berdasarkan sifat fisik dan massa atom.
Mendeleev menciptakan tabel periodik yang mengelompokkan unsur berdasarkan sifat-sifat
kimia dan massa atom relatif. Tabel periodik modern, seperti yang dijelaskan oleh Henry
Moseley, mengklasifikasikan unsur-unsur berdasarkan jumlah proton dalam inti atom. Ada 7
periode dalam tabel periodik yang menunjukkan jumlah kulit elektron, dan golongan-
golongan vertikal menunjukkan sifat kimia yang serupa. Terdapat sifat-sifat keperiodikan
unsur seperti jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan, sifat logam
dan nonlogam, serta kereaktifan yang memberikan pemahaman tentang sifat-sifat unsur dalam
tabel periodik. Dengan begitu, teks ini membantu kita memahami perkembangan ilmu kimia
dan pengelompokkan unsur-unsur dalam tabel periodik serta sifat-sifat periodik yang relevan.

12
DAFTAR PUSTAKA

13

Anda mungkin juga menyukai