NAMA ANGGOTA
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat yang diberikan
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga penyusun mengucapkan
terimakasih atas bantuan dari pihak lain yang telah eberkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa bermanfaat bagi
para pelajar khususnya di kelas X.
Penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang memangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sains merupakan ilmu pengetahuan luas, dengan banyak bidang yang dimiliki salah
satunya dalam bidang Kimia. Kimia merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang mengenal
bahan kimia, yang mencakup benda di lingkungan kita (Brady. 1994). Tanpa disadari bahwa
banyak unsur unsur kimia yang sering ditemui, contoh umumnya yaitu saat terjadinya
pernapasan pada makhluk hidup dan pengobatan. Contoh tersebut menggunakan salah satu
unsur kimia yang banyak orang tidak ketahui yaitu Oksigen.
Unsur unsur pada kimia mencakup unsur sangat banyak yang sejumlah 120 Unsur
Kimia. Pada unsur ini terdiri dari massa atom, nomor atom, elektron, proton dan juga neutron.
Unsur unsur ini termasuk dalam unsur kimia alami dan buatan yang telah diketahui. Unsur
unsur telah ditemukan, dikelompokkan, dikemukakan selama 200 tahun. Unsur unsur yang
telah dikemukakan ini tergabung dalam sebuah tabel yang disebut Sistem Unsur Tabel
Periodik.
Tabel unsur periodik merupakan tabel yang menampilkan sistem unsur kimia dalam
setiap sistemnya, yang terdiri atas golongan yang ada. Unsur unsur ini memiliki sangat
banyak, dengan sifat sifat yang sangat berbeda, antar satu dengan unsur lainnya. Para ahli
kimia berusaha mempelajari unsur unsur kimia yang ada di mulai dari Lavoiser (1789) sampai
unsur kimia yang kita ketahui saat ini. Tabel ini telah mengelompokkan unsur unsur kimia
yang ada yang telah dipertentangkan, diubah dan disempurnakan sebagai objek kajian ilmu
(Sofia. 2017).
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang sudah disampaikan maka penulis mendapatkan sebuah masalah yang
akan disampaikan melalui rumusan masalah. Rumusan masalahnya yang sudah didapatkan
antara lain:
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui sejarah pada penemuan unsur unsur kimia pada tabel periodik
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan golongan dan periode
3. Mengetahui sifat sifat pada sistem tabel unsur periodik kimia
2
BAB II
PEMBAHASAN
Unsur tabel periodik atau sering kita sebut dengan tabel periodik kimia merupakan
tabel yang menampilkan sistem unsur kimia dalam setiap sistemnya. Yang dimana memiliki
tujuan untuk mengenal nama unsur dari partikel kimia secara mudah melalui penglompokkan.
Jika kalian ketahui unsur unsur kimia ditemukan tidak langsung mencakup unsur yang ada
sekarang, tetapi ilmuwan bertahap menemukan unsur unsur kimia yang ada sekarang. Unsur
kimia ditemukan oleh ahli kimia Arab dan Persia sampai dengan sekarang Sistem Periodik
Modern.
Para ahli kimia Arab dan Persia pertama kali mengelompokkan unsur menjadi dua
yaitu Logham (logam) dan Latica Logham (non logam), yang dimana terdapat 16 Logham
unsur dan 7 Latica Logham unsur.
3
Kelompok Gas Kelompok Logam Kelompok Non Kelompok Tanah
Logam
Ozote (nitrogen), Arsenik, Bismuth, Karbon, Fostor, Kapur, Barium
Oksigen, Hidrogen Antimon, Perak, Asam Klorida, Oksida,
Cahayadan Kalor Tembaga, Kobalt, Asam Flourida, Magnesium
Besi, Timah, Asam Borak dan Oksida, Silikon
Raksa Mangan, Sulfur Oksida dan
Emas, Aluminium Oksida
Molibdenum,
Nikel, Timbal,
Platina, Seng dan
Tungsten
Setahun berikutnya tepatnya pada tahun (1829) seorang ilmuan yang bernama
Johan Wolfgang Doubereiner membuat sebuah konsep yaitu Konsep Triad. Dimana pada
konsep ini Dobereiner mngelmpokkan unsur unsur berdasarkan kemiripan sifat sifatnya,
seperti unsur pembentuk garam dan juga massa atomnya, yaitu Li=6,49 Na=23 dan K=39.
Dalam satu triad pengelompokkan unsur unsur kimia sama berdasarkan kenaikannya pada
massa atom dalamnya yang berisi 3 unsur. Unsur yang berada di tengah merupakan massa
atom rata-rata dari massa atom unsur yang pertama dan ketiga. Contohnya akan diberikan
dalam bentuk tabel 2:
4
Unsur Massa Atom
Unsur Pertama Li 6,49
Unsur Kedua Na 23
Unsur Ketiga K 39
Tabel 3. Konsep Triad
Rata-rata dari penjumlahan dari unsur pertama dan ketiga yaitu 22,745 massa atom
yang mendekati massa atom kedua. Jadi itulah yang dimaksud dari konsep triad, tetapi
konsep ini memilik kekurangannya yaitu banyak unsur yang memiliki sifat yang mirip lebih
dari tiga unsur.
5
Selanjutnya ilmuan kimia Jerman Joulius Lother Meyer menyusun 57 unsur kimia
berdasarkan kenaikkan masa atom. Pada tahun 1868, tersebut baru disusun ke dalam suatu
tabel berdasarkan kenaikan masa atom dan pengulangan/keperiodikan sifat fisik dan kimia
unsur.Sistem periodik Meyer disusun berdasarkan kenaikan masa atom secara vertikal tetapi
baru dipublikasikan pada tahun 1870. Unsur-unsur yang sifatnya sama terletak pada kolom
yang sama (Leach. 2015).
6
oleh Dmitri Ivanovich Mandeleev pada tahun 1869. Sarjana asal Rusia, Mendeleev-
memprediksi unsur-unsur yang belum ditemukan kala itu. Dasar dari pengelompokan unsur-
unsur versi Mendeleev adalah berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Uniknya,
Mendeleev mengelompokan unsur-unsur tersebut dengan menggunakan kartu, dimana setiap
kartu tersebut tertulis lambang unsur, sifat-sifat unsur dan massa atom relatifnya. Unsur-
unsur tersebut disusun berdasarkan sifat- sifat unsur dan kenaikan massa atom relatifnya.
Namun, pengelompokan ini menekankan sifat-sifat kimia unsur ketimbang massa atomnya.
Ia mempublikasikan tabel periodik semua elemen yang diketahui, ia memperkirakan
beberapa elemen baru untuk menyelesaikan tabel, dan mengoreksi beberapa bobot atom. Ia
menemukan unsur-unsur dengan sifat-sifat yang mirip terletak pada kolom yang sama,
misalnya unsur Na dan K merupakan logam yang sangat reaktif, terletak pada kolom yang
sama, unsur F dan Cl adalah non-logam yang sangat reaktif. Tabel periodik Mendeleev ini
tidak sama panjang dan masih bercampur antara unsur utama dan unsur transisi. Sistem
periodik Mendeleev belum mencantumkan adanya gas mulia karena saat itu belum
ditemukan, serta dasar dari penyusunan unsur adalah masa atom tetapi Te yang masanya
lebih besar diletakkan sebelum I, hal inilah yang menjadi kelemahan dalam sistem periodik
Mendeleev (Quan, G.N. 1934).
7
Pada 1913, seorang kimiawan Inggris bernama Henry Moseley melakukan
eksperimen pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar X. Berdasarkan
eksperimennya tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa sifat atom bukan didasari oleh massa
atom relatif, melainkan berdasarkan kenaikan jumlah proton. Hal tersebut diakibatkan
adanya unsur-unsur yang memiliki massa atom berbeda, tetapi, memiliki jumlah proton sama
atau disebut isotop. Jenis sistem periodik modern ada beberapa macam, namun yang paling
sering digunakan adalah Sistem Periodik Panjang, yaitu sistem periodik unsur yang disusun
berdasarkan kenaikan nomor atom unsur Kenaikan jumlah proton ini mencerminkan
kenaikan nomor atom unsur tersebut. Pengelompokan unsur-unsur sistem periodik modern
merupakan penyempurnaan hukum periodik Mendeleev, yang disebut juga sistem periodik
bentuk panjang.
8
2.2 PERIODE DAN GOLONGAN PADA SISTEM PERIODIK MODERN
Periode dalam unsur tabel periodik menunjukan nomor kulit yang sudah terisi
elektron (n terbesar) berdasarkan konfigurasi elektron. Periode ditempatkan pada lajur
horizontal pada unsur tabel periodik modern. Periode juga nomor atom yang urut dengan kulit
atom yang sama. Terdapat 7 periode dalam sistem periodik panjang, yaitu pada tabe berikut:
Golongan merupakan kolom vertikal yang terdapat pada tabel periodik, golongan
sangat penting dalam metode pengklasifikasian unsur-unsur. Pada satu golongan yang sama
jumlah elektron valensinya sama dan memiliki sifat yang sama juga
1. Golongan A (golongan utama) pada golongan ini menunjukan banyaknya elektron pada
kulit terluae (elektron valensi) yang sama. Terdapat 8 golongan utama yaitu: tabel
9
VI A 6 Oksigen belerang
VII A 7 Halogen
VIII A 8 Gas mulia
Semua unsur-unsur dari golongan transisi merupakan unsur logam. Jika dilihat
pada periode ke enam, ketiga unsur pertama berisi kalsium Ca (Kalsium), Ba (Barium) dan
La (Lantium). Keempat belas unsur berikutnya (dari Ce sampai Cu), sifat-sifat kimia
maupun sifat fisikanya mendekati sifat-sifat La. Oleh karena itu unsur-unsur tersebut
disebut golongan lantanida. Demikian juga pada periode ke tujuh, ketiga unsur pertama
berisi Fr (Fransium), Ra (Radium) dan Ac (Aktinium). Keempat belas unsur berikutnya
dari Th sampai Lw, mempunyai sifat-sifat kimia dan sifat fisika yang mendekarti sifat-sifat
Ac. Oleh karena itu unsur-unsur tersebut juga disebut golongan aktinida. Golongan
Lantinida dan Aktinida termasuk dalam golongan transisi dalam, golongan yang membelah
golongan trasnsisi
Sifat keperiodikan unsur adalah sifat-sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan
kenaikan nomor atom unsur. Sifat-sifat keperiodikan unsur antara lain:
1. Jari-jari atom merupakan jarak dari inti atom sampai kulit elektron terluar.
2. Energi lonisasi merupakan energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan elektron
dari suatu atom netral dari wujud gas.
3. Afinitas Elektron besarnya energi yang dibebaskan satu atom netral dalam wujud gas
pada waktu menerima suatu elektron sehingga terbentuk ion negatif.
4. Keelektronegatifan yaitu suatu bilangan yang menyatakan kecenderungan suatu unsur
menarik elektron dalam suatu molekul senyawa.
5. Sifat logam dan nonlogam sifat logam dikaitan keelektronanpositifan cenderung atom
melepaskan elektron untuk membentuk ion positif, sebaliknya sifat nonlogam dikaitkan
dengan keelektronegatifan cenderung atom menarik elektron. Unsur logam terletak pada
10
bagian kiri bawah sistem periodik unsur sedangkan unsur nonlogam terletak pada kanan
atas.
6. Kereaktifan (kemudahan bereaksi) merupakan suatu unsur bergantung pada
kecenderungannya melepas atau menarik elektron. Jadi, unsur logam yang paling reaktif
adalah golongan IA (logam alkali), sedangkan nonlogam yang paling reaktif adalah
golongan VIIA (halogen).
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13