Guru Pembimbing:
Hj. Agustina S.Pd
i
KATA PENGANTAR
1. Ibu Agustina selaku guru mata pelajaran Kimia yang telah membimbing
saya dalam proses pembelajaran.
2. Kepada beberapa situs web, artikel, dan jurnal penelitian yang telah
memberikan bantuan dalam proses pengumpulan bahan materi untuk
pembuatan makalah yang telah disebutkan pada bagian sumber referensi.
Mungkin ini yang dapat saya selesaikan. Apabila ada kritik dan saran
dari pembaca, saya bersedia menerima semua kritik dan saran tersebut.
Karena kritik dan saran ini sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki
makalah saya dimasa mendatang sehingga saya akan berusaha untuk
menyelesaikan makalah dengan lebih baik lagi.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Unsur kimia adalah suatu spesies atom yang memiliki jumlah proton yang sama
dalam inti atomnya (yaitu, nomor atom, atau Z, yang sama). Sebanyak 118 unsur telah
diidentifikasi, yang 94 di antaranya terjadi secara alami di bumi. Sedangkan 24
sisanya, merupakan unsur sintetis. Terdapat 80 unsur yang memiliki sekurang-
kurangnya satu isotop stabil dan 38 unsur yang merupakan radionuklida yang, seiring
berjalannya waktu, meluruh menjadi unsur lain.
Periode tabel periodik adalah satu baris horizontal pada tabel periodik. Dalam
tabel periodik, unsur-unsur diatur dalam serangkaian baris (atau periode) sehingga
mereka yang memiliki sifat-sifat serupa muncul dalam satu kolom. Unsur-unsur pada
periode yang sama memiliki jumlah kulit elektron yang sama; dengan masing-masing
perpotongan golongan di sepanjang periode, unsur memiliki satu tambahan proton
dan elektron dan berkurang sifat logamnya. Pengaturan ini mencerminkan
keberulangan sifat yang sama secara periodik seiring dengan kenaikan nomor atom.
Misalnya, logam alkali terletak pada satu golongan (golongan 1) dan berbagi sifat yang
mirip, seperti reaktivitas yang tinggi dan kecenderungan untuk kehilangan satu
elektron agar sesuai dengan konfigurasi elektron gas mulia. Tabel periodik memiliki
total 118 unsur.
Pada makalah saya ini, saya tidak akan membahas seluruh unsur dalam tabel
periodik, melainkan terkhusus pada periode ketiga saja. Periode ketiga terdiri dari
delapan unsur: Natrium, Magnesium, Aluminium, Silikon, Fosfor, Belerang, Klor, dan
Argon.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu unsur kimia periode ketiga?
2. Unsur-unsur apa saja yang termasuk dalam periode ketiga?
3. Bagaimana sifat unsur-unsur periode ketiga?
4. Apa saja kegunaan dari unsur-unsur periode ketiga?
5
C. Tujuan makalah
Makalah ini saya susun dalam rangka penyelesaian tugas mata pelajaran kimia.
Selain itu, makalah ini juga dapat saya jadikan sebagai bahan pembelajaran mata
pelajaran kimia khususnya pada bab kimia unsur.
D. Manfaat makalah
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah agar saya dan para pembaca
menjadi tahu tentang unsur-unsur kimia periode ketiga.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
Sementara itu dari Posfor, sulfur, Klor sampai Argon titik didih dan titik
lelehnya semakin berkurang. Hal ini dikarenakan fosfor, sulfur, klor dan argon
merupakan molekul-molekul non polar yang terikat dengan gaya van der Walls
yang relatif lemah.
Kemampuan Daya Hantar Panas
Berdasarkan kemampuan menghantarkan panas atau listrik, unsur
periode 3 yang termasuk konduktor yaitu Natrium, Magnesium, dan Alumunium.
Sementara itu unsur perode 3 yang termasuk isolator yaitu Silikon, Fosfor,
Sulfur, Klor, dan Argon.
8
Na+ + e → Na E0 = -2,71 Volt
Mg2+ + 2e → Mg E0 = -2,38 Volt
Al3+ + 3e → Al E0 = -1,66 Volt
S + 2e → S2- E0 = -0,51 Volt
Cl2 + 2e → 2Cl– E0 = +1,36 Volt
Berdasarkan data potensial reduksi standar tersebut dapat disimpulkan
bahwa Na merupakan unsur yang paling mudah mengalami oksidasi dan Cl
termasuk unsur yang paling mudah mengalami reduksi. Berdasar hal tersebut,
maka sifat reduktor dari Na ke Cl semakin berkurang, dan sebaliknya sifat
oksidator dari Na ke Cl semakin bertambah.
Sifat Keasaman
Unsur Na dan Mg termasuk unsur periode ke-3 yang memiliki sifat basa,
sementara Al termasuk unsur periode 3 yang memiliki sifat amfoter (bisa
bersifat asam dan basa). Unsur lainnya yaitu Si, S, P, dan Cl memiliki sifat
asam.
Berikut reaksi yang menunjukkan sifat basa pada unsur Na dan Mg :
NaOH → Na+ + OH– (Na memiliki sifat basa)
Mg(OH)2 → Mg2+ + 2OH– (Na memiliki sifat basa)
Sifat basa NaOH lebih besar daripada sifat basa pada Mg(OH) 2
Sementara itu untuk sifat amfoter pada Al dapat dibuktikan dengan reaksi
berikut:
Al(OH)3 + H+ → Al3+ + 3H2O (pada reaksi ini Al memiliki sifat asam ditandai
dengan adanya ion H+)
Al(OH)3 + OH– → Al(OH)4– (pada reaksi ini Al memiliki sifat basa ditandai
dengan adanya ion OH–)
Untuk sifat asam pada unsur Si, S, P, dan Cl dapat dibuktikan dengan reaksi
berikut:
Si(OH)4 → H2SiO3 + H2O (pada reaksi ini dihasilkan asam silikat)
P(OH)5 → H3PO4 + H2O (pada reaksi ini dihasilkan asam fosfat)
S(OH)6 → H2SO4 + 2H2O (pada reaksi ini dihasilkan asam sulfat)
Cl(OH)7 → HClO4 + 3H2O (pada reaksi ini dihasilkan asam perklorat)
Secara kekuatan asam, kekuatan asam bertambah dari asam silikat – asam
fosfat – asam sulfat sampai pada asam perklorat.
9
D. Unsur-unsur periode ketiga
Penjelasan diatas merupakan sifat sifat secara keseluruhan, berikut sifat-sifat
unsursecara rinci :
1. Natrium
Sifat fisis
Nomor atom : 11
Elektronegatifitas :1
Wujud : Padat
Sifat kimia
Merupakan logam reaktif, banyak terdapat dalam senyawa
alam (terutama halite)
Apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan
bereaksi kuat dengan air, sehingga harus disimpan dalam
minyak.
Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah
ditemukan dalam bentuk unsur murni.
Natrium mengapung di air, menguraikannya menjadi gas
hidrogen dan ion hidroksida. Jika digerus menjadi bubuk,
natrium akan meledak dalam air secara spontan. Namun,
biasanya ia tidak meledak di udara bersuhu di bawah 388
K.
10
Natrium juga bila dalam keadaan berikatan dengan ion OH-
maka akan membentuk basa kuat yaitu NaOH
Kegunaan :
Catatan :
Natrium Merupakan logam lunak, bewarna putih keperakan,
reaktif
Bereaksi dengan cepat dengan air membentuk sodium
hidroksida dan hidrogen
Dapat bereaksi dengan Alkohol namun lebih lambat dibanding
dengan air
Tidak bereaksi terhadap nitrogen
Merupakan komponen terbesar kedua yang larut di air laut
Mudah ditemui pada sumber air alami
11
2. Magnesium
Sifat fisis
Nomor atom : 12
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2
Massa Atom relatif : 24,305
Jari-jari atom : 1,72 Å
Titik Didih : 1107 C
Titik Lebur : 651 C
Elektronegatifitas : 1,25
Energi Ionisasi : 738 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 2+
Struktur Atom : Kristal Logam
Wujud : Padat
12
Sifat kimia
1) Reaksi dengan air
Bila Magnesium bereaksi dengan air maka kan menghasilkan larutan
yang bersifat basa serta adanya pembebasan gas hidrogen.
Mg(s) + 2H2O(l) Mg(OH)2(aq) + H2(g)
2) Reaksi dengan Udara
Bila magnesium terbakar di udara maka akan menghasilkan padatan
baru.
2Mg(s) + O2(g) MgO(s)
3Mg(s) + N2(g) Mg3N2(s)
3) Reaksi dengan halogen
Bila magnesium bereaksi dengan halogen maka akan membentuk
senyawa Magnesium (II) halida.
Kegunaan :
Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut
magnalum
Pemisah sulfur dari besi dan baja
Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
Untuk membuat lampu kilat
Sebagai katalis reaksi organik
13
Catatan :
Berupa logam bewarna putih keperakan dan sangat ringan
Banyak dipakai di industri karena ringan dan mampu
membentuk aloi yang kuat
Termasuk unsur reaktif
Sebagian besar logam dapat dihasilkan dengan bantuan
magnesium
Banyak ditemukan di alam dan dalam mineral : dolomite,
magnetite, olivine, serpentine
14
3. Alumunium
Sifat fisis
Nomor atom : 13
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 1
Massa Atom relatif : 26,98154
Jari-jari atom : 1,82 Å
Titik Didih : 2467 C
Titik Lebur : 660 C
Elektronegatifitas : 1,45
Energi Ionisasi : 577 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 3+
Struktur Atom : Kristal Logam
Wujud : Padat
Sifat kimia
16
Catatan :
Berupa logam lunak bewarna perak
Merupakan penghantar panas yang sangat baik da dapat
menghantar listrik
Sulit terkorosi karena membentuk lapisan oksida di
permukaannya
Tidak beracun, non-magnetik dan sulit terbakar
Sumber utamanya adalah biji bauksit
Alumunium dapat diperoleh melalui proses Hall, yaitu:
-biji bauksit dimurnikan dengan menambah NaOH dan HCl sehingga
diperoleh Al2O3
Al2O3 (s) + 2NAOH (aq) 2NaAIO2 (aq) + H2O
2NaAIO (aq) +HCL (aq) Al(OH)3 + NaCl (aq)
Al(OH)3 Al2O3 (s) + 3H20
-Al2O3 yang diperoleh kemudian disaring
dan dilelehkan baru kemudian dielektrolisis
Anoda : 3O2- O2(g) + 6e
Katoda : 2Al3 + 6e 2Al
-Sebelum elektrolisis, ditambahkan kriolit (NaAIF 6)
untuk menurunkan titik leleh AL2O3
4. Silikon
Sifat fisis
Nomor atom : 14
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 2
Massa Atom relatif : 28,0855
Jari-jari atom : 1,46 Å
Titik Didih : 2355 C
Titik Lebur : 1410 C
Elektronegatifitas : 1,74
Energi Ionisasi : 787 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 4+
Struktur Atom : Kristal Kovalen raksasa
Wujud : Padat
17
Sifat kimia
Kegunaan :
Dipaki dalam pembuatan kaca
Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor
Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium,
dan tembaga
Untuk membuat enamel
Untuk membuat IC
Catatan :
Merupakan unsur elektropositif yang paling banyak dijumpai
Isotop alaminya terdiri atas isotop 28 (92,2%), isotop 29
(4,7%), isotop 30 (3,1%)
Memiliki sifat kimia seperti logam yang lain
Kemampuan semikonduktor akan meningkat jika ditambahkan
pengotor suhu
Ditemukan pada banyak senyawa dioksida dan berbagai
macam silicate yang ada di alam
5. Posfor
Sifat fisis
Nomor atom : 15
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 3
Massa Atom relatif : 30,97376
Jari-jari atom : 1,23 Å
Titik Didih : 280 C
Titik Lebur : 44 C
Elektronegatifitas : 2,05
Energi Ionisasi : 1060 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 5+
Struktur Atom : molekul Poliatom
Wujud : Padat
18
Sifat kimia
Catatan :
Berupa logam bewarna putih keperakan dan sangat ringan
Banyak dipakai di industri karena ringan dan mampu
membentuk aloi yang kuat
Termasuk unsur reaktif
Sebagian besar logam dapat dihasilkan dengan bantuan
magnesium
Banyak ditemukan di alam dan dalam mineral : dolomite,
magnetite, olivine, serpentine
Senyawa yang terbentuk umumnya ikatan ion, namun ada juga
berupa ikatan kovalen
Kegunaan :
6. Sulfur
Sifat fisis
Nomor atom : 16
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 4
Massa Atom relatif : 32,066
Jari-jari atom : 1,09 Å
Titik Didih : 445 C
Titik Lebur : 119 C
Elektronegatifitas : 2,45
Energi Ionisasi : 1000 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 6+
19
Struktur Atom : molekul poliatom
Wujud : Padat
Sifat kimia
Kegunaan:
Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat
Digunakan dalam baterai
Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk
Digunakan pada korek dan kembang api
Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses
Catatan :
Zat murninya tidak berbau dan tidak berasa
Memiliki struktur yang beragam, tergantung konsisi sekitar
Secara alami banyak terdapat di gunung berapi
Komponen murninya tidak beracun namun senyawa yang terbentuk
kebanyakan berbahaya bagi manusia
Senyawa sulfur yang utama adalah SO2, dan SO3. SO2 berupa gas
yang mudah larut dalam air sehigga menyebabkan hujan asam
Efek yang ditimbulkan dapat sikurangi dengan cara
melewatkan air yang terkontaminasi pada padatan CaCO3.
SO3 merupakan bahan utama membuat asam sulfat
SO3 diperoleh dari oksidasi SO2 dengan katalis vanadium
7. Chlor
Sifat fisis
Nomor atom : 17
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 5
Massa Atom relatif : 35,4527
Jari-jari atom : 0,97 Å
Titik Didih : -35 C
Titik Lebur : -101 C
20
Elektronegatifitas : 2,85
Energi Ionisasi : 1260 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 7+
Struktur Atom : molekul diatom
Wujud : gas
Sifat kimia
Kegunaan :
Dipakai pada proses pemurnian air
Cl2 dipakai pada disinfectan
KCl digunakan sebagai pupuk
ZnCl2 digunakan sebagai solder
NH4Cl digunakan sebagai pengisi batere
Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur
ulang kertas
Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum
Dipakai pada berbagai macam industri
Catatan :
Merupakan gas diatomik bewarna kehijauan
Termasuk gas yang beracun
Dalam bentuk padat dan cair merupakan oksidator yang kuat
Mudah bereaksi dengan unsur lain
Merupakan zat yang paling banyak terkandung di air laut
Terdapat juga dalam carnalite dan silvite
Diperoleh dengan cara mengelektrolisis larutan NaCl
8. Argon
Sifat fisis
Nomor atom : 18
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 6
Massa Atom relatif : 39,948
Jari-jari atom : 0,88 Å
21
Titik Didih : -186 C
Titik Lebur : -189 C
Elektronegatifitas :-
Energi Ionisasi : 1520 kJ/mol
Tingkat Oks. Max :-
Struktur Atom : molekul monoatom
Wujud : gas
Sifat kmia
Kegunaan :
Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi
dengan kawat lampu
Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat
pemotongan dan proses lainnya
Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam
proses
Untuk mendeteksi sumber air tanah
Dipakai dalam roda mobil mewah
Catatan :
Merupakan gas yang tidak bewarna dan berasa
Tidak reaktif seperti halnya gas mulia yang lain
Dapat diperoleh dengan cara memaskan udarea dengan CaC2
Terdapat sekitar 1% argon di atmosfer
Terbentuk di atmosfer sebagai akibat dari proses sinar kosmik
22
BAB III
KESIMPULAN
Unsur periode 3 adalah unsur-unsur pada baris (atau periode) ketiga tabel
periodik. Tabel periodik disusun dalam baris-baris untuk menggambarkan
keberulangan tren (periodik) sifat kimia unsur-unsur seiring kenaikan nomor atom:
baris baru dimulai ketika tabel periodik melompati suatu baris dan perilaku kimia mulai
berulang, artinya unsur-unsur dengan sifat yang sama jatuh pada kolom yang sama.
23
SUMBER REFERENSI
24
Sodium, Chemical Elements. Chemistry Explained:
http://www.chemistryexplained.com/elements/P-T/Sodium (Diakses pada 02-
11-2019)
Magnesium, Chemical Elements. Chemistry Explained:
http://www.chemistryexplained.com/elements/L-P/Magnesium (Diakses pada
02-11-2019)
Aluminum, Chemical Elements. Chemistry Explained:
http://www.chemistryexplained.com/elements/A-C/Aluminum (Diakses pada
02-11-2019)
Silicone, Chemical Elements. Chemistry Explained:
http://www.chemistryexplained.com/elements/Ru-Sp/Silicone (Diakses pada
02-11-2019)
Phosporus, Chemical Elements. Chemistry Explained:
http://www.chemistryexplained.com/elements/L-P/Phosporus (Diakses pada
02-11-2019)
Pinter, Tambah: https://tambahpinter.com/unsur-periode-3/
(Diakses pada 15-11-2022)
25