Anda di halaman 1dari 21

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................2
A. Latar belakang..............................................................................................................2
B. Rumusan masalah.........................................................................................................2
C. Tujuan makalah............................................................................................................3
D. Manfaat makalah..........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................4
A. Sifat-sifat fisis..............................................................................................................4
1. Titik cair dan didih....................................................................................................4
2. Energi ionisasi..........................................................................................................6
3. Sifat logam dan nonlogam..........................................................................................6
B. Sifat asam-basa hidroksida unsur periode ketiga..............................................................7
C. Unsur-unsur periode ketiga............................................................................................8
1. Natrium....................................................................................................................8
2. Magnesium.............................................................................................................10
3. Alumunium.............................................................................................................13
4. Silikon....................................................................................................................15
5. Posfor.....................................................................................................................16
6. Sulfur.....................................................................................................................17
7. Chlor......................................................................................................................18
8. Argon.....................................................................................................................20
BAB III KESIMPULAN.....................................................................................................21
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Unsur kimia adalah suatu spesies atom yang memiliki jumlah proton yang sama dalam
inti atomnya (yaitu, nomor atom, atau Z, yang sama). Sebanyak 118 unsur telah diidentifikasi,
yang 94 di antaranya terjadi secara alami di bumi. Sedangkan 24 sisanya, merupakan unsur
sintetis. Terdapat 80 unsur yang memiliki sekurangkurangnya satu isotop stabil dan 38 unsur
yang merupakan radionuklida yang, seiring berjalannya waktu, meluruh menjadi unsur lain.

Periode tabel periodik adalah satu baris horizontal pada tabel periodik. Dalam tabel
periodik, unsur-unsur diatur dalam serangkaian baris (atau periode) sehingga mereka yang
memiliki sifat-sifat serupa muncul dalam satu kolom. Unsur-unsur pada periode yang sama
memiliki jumlah kulit elektron yang sama; dengan masing-masing perpotongan golongan di
sepanjang periode, unsur memiliki satu tambahan proton dan elektron dan berkurang sifat
logamnya. Pengaturan ini mencerminkan keberulangan sifat yang sama secara periodik seiring
dengan kenaikan nomor atom. Misalnya, logam alkali terletak pada satu golongan (golongan 1)
dan berbagi sifat yang mirip, seperti reaktivitas yang tinggi dan kecenderungan untuk kehilangan
satu elektron agar sesuai dengan konfigurasi elektron gas mulia. Tabel periodik memiliki total
118 unsur.

Pada makalah kelompok kami, Kita tidak akan membahas seluruh unsur dalam tabel
periodik, melainkan terkhusus pada periode ketiga saja. Periode ketiga terdiri dari delapan unsur:

Natrium, Magnesium, Aluminium, Silikon, Fosfor, Belerang, Klor, dan Argon.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu unsur kimia periode ketiga?
2. Unsur-unsur apa saja yang termasuk dalam periode ketiga?
3. Bagaimana sifat unsur-unsur periode ketiga?
4. Apa saja kegunaan dari unsur-unsur periode ketiga?
C. Tujuan makalah
Makalah ini Disusun dalam rangka penyelesaian tugas mata pelajaran kimia. Selain itu,
makalah ini juga dapat Kita jadikan sebagai bahan pembelajaran mata pelajaran kimia khususnya
pada bab kimia unsur.

D. Manfaat makalah
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah Kita semua menjadi tahu tentang unsur-unsur
kimia periode ketiga.
BAB II PEMBAHASAN

Unsur dalam satu periode tidaklah mempunyai sifat-sifat yang mirip, tetapi sifatsifatnya
berubah secara beraturan. Perubahan sifat unsur-unsur dalam satu periode dapat dilihat pada
unsur-unsur periode ketiga. Dari kiri ke kanan sifat unsur periode ketiga berubah dari logam-
metaloid-non logam dan gas mulia.

Tabel 1.1 Beberapa sifat unsur-unsur periode ketiga

A. Sifat-sifat fisis
1. Titik cair dan didih
Seperti dapat dilihat pada Tabel 1.1, titik cair dan titik didih unsur-unsur periode
ketiga dari kiri ke kanan meningkat secara bertahap dan mencapai puncaknya pada
golongan IVA (silikon), kemudian turun secara drastis pada golongan VA (fosforus).
Jadi, titik cair tertinggi dimiliki oleh silikon, sedangkan titik cair terendah dimiliki oleh
argon (lihat gambar 1.1).

Kecenderungan titik cair dan titik didih unsur periode ketiga dapat dipahami
sebagai berikut.

Gambar 1.1 Grafik titik leleh unsur-unsur periode ketiga

Gambar 1.2 Grafik energi ionisasi unsur-unsur periode ketiga

• Natrium, magnesium, dan alumunium mempunyai ikatan logam. Seiring


dengan bertambahnya jumlah elektron valensi, kekuatan ikatan logam
meningkat dari natrium hingga alumunium. Oleh karena itu, titik cair dan
titik didihnya meningkat.
• Silikon mempunyai struktur kovalen raksasa (seperti intan), setiap atom
silikon terikat secara kovalen pada empat atom silikon. Zat dengan struktur
kovalen raksasa mempunyai titik leleh serta titik didih yang sangat tinggi.
• Fosforus, belerang, klorin dan argon terdiri dari molekul-molekul nonpolar,
sehingga hanya dikukuhkan oleh gaya van der waals yang relatif
lemah.oleh karena itu, titik leleh serta titik didihnya relatif rendah.
Sebagaimana anda ketahui, gaya van der waals bergantung pada molekul
masa relatif.

2. Energi ionisasi
Kecenderungan energi ionisasi unsur-unsur periode ketiga diberikan pada Gambar
1.2. gambar terebut menunjukkan bahwa dari kiri ke kanan energi ionisasi cenderung
bertambah.

Hal itu merupakan akibat bertambahnya muatan inti, sehingga daya tarik inti
terhadap elektron terluar makin besar. Data tersebut juga menunjukkan bahwa energi
ionisasi magnesium lebih besar daripada alumunium, dan energi ionisasi fosforus lebih
besar daripada belerang. Penyimpangan ini terjadi karena unsur golongan IIA
(magnesium) dan golongan VA (fosforus) mempunyai konfigurasi elektron yang relatif
stabill, yaitu konfigurasi setengah penuh. Di lain pihak, alumunium dan belerang
mempunyai satu elektron yang terikat agak lemah.

3. Sifat logam dan nonlogam


Natrium, magnesium, dan alumunium merupakan logam sejati. Ketiga unsur itu
merupakan konduktor listrik dan panas yang baik, serta menunjukkan kilap logam yang
khas. Senyawa-senyawa natrium dan magnesium bersifat ionik, demikian juga sebagian
besar senyawa alumunium. Natrium, magnesium, dan alumunium larut dalam asam
membentuk kation tunggal Na+, Mg2+, Al3+.

2Na(s) + 2H+(aq) → 2Na+(aq) + H2(g)

Mg(s) + 2H+(aq) → Mg2+(aq) + H2(g)

2Al(s) + 6H+(aq) → 2Al3+(aq) + 3H2(g)

Alumunium juga larut dalam larutan basa kuat membentuk anion Al(OH)4- dan
gas hidrogen.
2Al(s) + 2OH-(aq) + 6H2O(l) → 2Al(OH)4-(aq) + 3H2(g)

Berbeda dengan nantrium dan magnesium, alumunium praktis tidak bereaksi


debgab asam-asam oksidator seperti HNO3 dan H2SO4 yang pekat. Reaksi alumunium
dengan asam-asam itu hanya berlangsung sebentar kemudian terhenti karena
terbentuknya lapisan oksida Al2O3 pada permukaan logam itu yang bersifat inert.

Walaupun secara kimia sifat logam menurun dari natrium ke alumunium, sifat-
sifat fisisnya justru meningkat. Titik cair, itik didih, rapatan, dan kekerasan meningkat
dari natrium ke alumunium (lihat tabel 1.1). natrium merupakan logam yang ringan dan
lunak,magnesium lebih keras, tetapi agak rapuh, sedangkan alumunium lebih kuat lagi.
Peningkatan sifat fisis logam dari natrium ke alumunium berkaitan dengan pertambahan
elektron valensi, sehingga kekuatan ikatan antar atom dalam logam meningkat.

Silikon tergolong metaloid dan bersifat semikonduktor. Fosforus, belerang, dan


klorin merupakan nonlogam. Padatan ketiga unsur itu tidak menghantar listrik. Secara
kmia, sifat nonlogam dari fosforus, belerang, dan klorin tercermin dari kemampuannya
membentuk ion negatif. Klorin dan belerang membentuk anion tunggal, yaitu Cl- dan S2-.
Adapun fosforus hanya membentuk anion poliaom, seperti PO43- dan PO33-.

B. Sifat asam-basa hidroksida unsur periode ketiga


Hidroksida unsur periode ketiga dapat dinyatakan sebagai M(OH)x, dengan M =
unsur periode ketiga (kecuali argon), dan x = nomor golongan. Hidroksida unsur periode
ketiga terdiri atas NaOH, Mg(OH)2, Al(OH)3, Si(OH)4, P(OH)5, S(OH)6, Cl(OH)7. Namun,
Si(OH)4, P(OH)5, S(OH)6, dan Cl(OH)7 tidak stabil.hidroksida-hidroksida itu melepas satu,
dua, atau tiga molekul air.

Si(OH)4 → SiO(OH)2 atau H2SiO3

P(OH)5 → (PO(OH)3 atau H3PO4 + H2O

S(OH)6 → SO2(OH)2 atau H2SO4 + 2H2O


Cl(OH)7 → ClO3OH atau HClO4 + 3H2O
Sifat hidroksida unsur periode ketiga bergantung pada perbedaan keelektronegatifan
dari unsur periode ketiga dan oksigen. Jika perbedaan itu besar, maka ikatan M-O akan
bersifat ionik dan hidroksida bersifat basa, dalam air melepas ion OH-.

MOH → M+ + OH-

Sebaliknya, jiga perbedaan itu kecil, maka ikatan M-O akan bersifat kovalen dan
tidak dapat lagi melepas ion OH-. Oleh karena itu O-H bersifat polar, maka ikatan itu dapat
mengalami hidrolisis, sehingga melepas ion H+ dan larutannya bersifat asam.

MOH → MO- + H+

Dari natrium ke klorin energi ionisasi bertambah. Oleh karena itu, sifat basa
berkurang dan sifat asam bertambah. Sifat asam-basa unsur periode ketiga disimpulkan pada
tabel 1.1

C. Unsur-unsur periode ketiga


Penjelasan diatas merupakan sifat sifat secara keseluruhan, berikut sifat-sifat unsur secara rinci :

1. Natrium

➢ Sifat fisis

Nomor atom : 11

Konfigurasi e- : [Ne] 3s1

Massa Atom relatif : 22,98977

Jari-jari atom : 2,23 Å

Titik Didih : 892 C

Titik Lebur : 495 C


Elektronegatifitas :1

Energi Ionisasi : 495 kJ/mol


Tingkat Oks. Max : 1+

Struktur Atom : Kristal Logam

Wujud : Padat

➢ Sifat kimia
• Merupakan logam reaktif, banyak terdapat dalam senyawa alam
(terutama halite)
• Apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat
dengan air, sehingga harus disimpan dalam minyak.
• Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam
bentuk unsur murni.
• Natrium mengapung di air, menguraikannya menjadi gas hidrogen dan
ion hidroksida. Jika digerus menjadi bubuk, natrium akan meledak dalam
air secara spontan. Namun, biasanya ia tidak meledak di udara bersuhu di
bawah 388 K.
• Natrium juga bila dalam keadaan berikatan dengan ion OH- maka akan
membentuk basa kuat yaitu NaOH

Kegunaan :

▪ Dipakai dalam pebuatan ester

▪ NACl digunakan oleh hampir semua makhluk

▪ Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan

▪ Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan

▪ Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor

▪ NAOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas

▪ NAHCO3 dipakai sebagai pengembang kue


▪ Memurnikan logam K, Rb, Cs

▪ NACO3 Pembuatan kaca dan pemurnian air sadah


Catatan :
• Natrium Merupakan logam lunak, bewarna putih keperakan,
reaktif
• Bereaksi dengan cepat dengan air membentuk sodium hidroksida
dan hidrogen
• Dapat bereaksi dengan Alkohol namun lebih lambat dibanding
dengan air
• Tidak bereaksi terhadap nitrogen
• Merupakan komponen terbesar kedua yang larut di air laut
• Mudah ditemui pada sumber air alami
Dihasilkan dengan elektrolisis lelehan NaCl. Prosesnya disebut proses
Downs, yaitu dengan menambah 58% CaCl2 dan KF pada elektrolisis lelehan
NaCL. Tujuan penambahan untuk menurunkan titik lebur NaCl hingga mencapai
550 C .

2. Magnesium

➢ Sifat fisis
Nomor atom : 12
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2
Massa Atom relatif : 24,305
Jari-jari atom : 1,72 Å
Titik Didih : 1107 C
Titik Lebur : 651 C
Elektronegatifitas : 1,25
Energi Ionisasi : 738 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 2+
Struktur Atom : Kristal Logam
Wujud : Padat
• Senyawa yang terbentuk umumnya ikatan ion, namun ada juga berupa ikatan
kovalen
• Magnesium umumnya dapat diperoleh melalui pengolahan air laut sbg:
-Ca(OH)2 ditambahkan pada air laut agar meganesium mengendap sebagai
Mg(OH)2. Asam klorida kemudian ditambahkan sehingga diperoleh kristal
magnesium klorida Ca(OH)2 (S) + Mg2+ ➔ Mg(OH)2
(S) + Ca 2+

Mg(OH)2 (s) + 2H+ + Cl- ➔ MgCl2.6H2O


-Untuk menghindari terbentuknya MgO pada pemanasan megnesium
klorida, sebelum elektrolisis leburan kristal yang terbentuk ditambahkan
magnesium klorida yang mengalami hidrolisis sebagian ke dalam campuran
leburan natrium dan kalsium klorida
-Magnesium akan diperoleh pada katoda sedangkan pada
anoda akan terbentuk Cl2-

➢ Sifat kimia
1) Reaksi dengan air
Bila Magnesium bereaksi dengan air maka kan menghasilkan larutan yang
bersifat basa serta adanya pembebasan gas hidrogen.
Mg(s) + 2H2O(l) Mg(OH)2(aq) + H2(g)
2) Reaksi dengan Udara
Bila magnesium terbakar di udara maka akan menghasilkan padatan baru.
2Mg(s) + O2(g) MgO(s)
3Mg(s) + N2(g) Mg3N2(s)
3) Reaksi dengan halogen
Bila magnesium bereaksi dengan halogen maka akan membentuk senyawa
Magnesium (II) halida.

Mg(s) + F2(g) MgF2(aq)


Mg(s) + Cl2(g) MgCl2(aq)
Mg(s) + Br2(g) MgBr2(aq)
Mg(s) + I2(g) MgI2(aq)
4) Reaksi dengan Asam
Bila logam magnesium bereaksi dengan larutan asam encer maka akan
menghasilkan gas hidrogen
Mg(s) + H2SO4(aq) 2Mg2+(aq) + SO42-(aq) + H2(g)

Kegunaan :
▪ Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
▪ Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
▪ Pemisah sulfur dari besi dan baja
▪ Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
▪ Untuk membuat lampu kilat
▪ Sebagai katalis reaksi organik

Catatan :
• Berupa logam bewarna putih keperakan dan sangat ringan
• Banyak dipakai di industri karena ringan dan mampu membentuk aloi yang
kuat
• Termasuk unsur reaktif
• Sebagian besar logam dapat dihasilkan dengan bantuan magnesium
• Banyak ditemukan di alam dan dalam mineral : dolomite, magnetite, olivine,
serpentine
3. Alumunium

➢ Sifat fisis
Nomor atom : 13
Konfigurasi e : [Ne] 3s2 3p 1
-

Massa Atom relatif : 26,98154


Jari-jari atom : 1,82 Å
Titik Didih : 2467 C
Titik Lebur : 660 C
Elektronegatifitas : 1,45
Energi Ionisasi : 577 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 3+
Struktur Atom : Kristal Logam
Wujud : Padat

➢ Sifat kimia

Aluminium merupakan unsur yang sangat reaktif sehingga mudah


teroksidasi. Karena sifat kereaktifannya maka Aluminium tidak ditemukan di alam
dalam bentuk unsur melainkan dalam bentuk senyawa baik dalam bentuk oksida
Alumina maupun Silikon. v Sifat-sifat Aluminium yang lebih unggul bila
dibandingkan dengan
logam lain adalah sebagai berikut:

• Ringan
Massa jenis Aluminium pada suhu kamar (29oC) sekitar 2,7 gr/cm3.

• Kuat
Aluminium memiliki daya renggang 8 kg/mm3, tetapi daya ini dapat berubah
menjadi lebih kuat dua kali lipat apabila Aluminium tersebut dikenakan
proses pencairan atau roling. Aluminium juga menjadi lebih kuat dengan
ditambahkan unsur-unsur lain seperti Mg, Zn, Mn, Si.

• Ketahanan Terhadap Korosi


Aluminium mengalami korosi dengan membentuk lapisan oksida yang tipis
dimana sangat keras dan pada lapisan ini dapat mencegah karat pada
Aluminium yang berada di bawahnya.

Dengan demikian logam Aluminium adalah logam yang mempunyai daya


tahan korosi yang lebih baik dibandingkan dengan besi dan baja lainnya.

• Daya Hantar Listrik Yang Baik


Aluminium adalah logam yang paling ekonomis sebagai penghantar listrik
karena massa jenisnya dari massa jenis tembaga, dimana kapasitas arus dari
Aluminium kira-kira dua kali lipat dari kapasitas arus pada tembaga.

• Anti Magnetis
Aluminium adalah logam yang anti magnetis.

• Toksifitas
Aluminium adalah logam yang tidak beracun dan tidak berbau.

• Kemudahan dalam proses


Aluminium mempunyai sifat yang baik untuk proses mekanik dari
kemampuan perpanjangannya, hal ini dapat dilihat dari proses penuangan,
pemotongan, pembengkokan, ekstrusi dan penempaan Aluminium

• Sifat dapat dipakai kembali


Aluminium mempunyai titik lebur yang rendah, oleh karena itu kita dapat
memperoleh kembali logam Aluminium dari scrap.
Kegunaan :
▪ Banyak dipakai dalam industri pesawat
▪ Untuk membuat konstruksi bangunan
▪ Dipakai pada berbagai macam aloi
▪ Untuk membuat magnet yang kuat
▪ Tawas sebagai penjernih air
▪ Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat luar angkasa
▪ Membuat berbagau alat masak
▪ Menghasilkan permata bewarna-warni: Sapphire, Topaz, dll
Catatan :
• Berupa logam lunak bewarna perak
• Merupakan penghantar panas yang sangat baik da dapat menghantar
listrik
• Sulit terkorosi karena membentuk lapisan oksida di permukaannya
• Tidak beracun, non-magnetik dan sulit terbakar
• Sumber utamanya adalah biji bauksit
• Alumunium dapat diperoleh melalui proses Hall, yaitu:
-biji bauksit dimurnikan dengan menambah NaOH dan HCl sehingga diperoleh
Al2O3
Al2O3 (s) + 2NAOH (aq) ➔ 2NaAIO2 (aq) + H2O
2NaAIO (aq) +HCL (aq) ➔ Al(OH)3 + NaCl (aq)
Al(OH)3 ➔ Al2O3 (s) + 3H20
-Al2O3 yang diperoleh kemudian disaring dan
dilelehkan baru kemudian dielektrolisis
Anoda : 3O2- ➔ O2(g) + 6e
Katoda : 2Al3 + 6e ➔ 2Al
-Sebelum elektrolisis, ditambahkan kriolit (NaAIF6) untuk
menurunkan titik leleh AL2O3

4. Silikon

➢ Sifat fisis
Nomor atom : 14
Konfigurasi e : [Ne] 3s2 3p 2
-

Massa Atom relatif : 28,0855


Jari-jari atom : 1,46 Å
Titik Didih : 2355 C
Titik Lebur : 1410 C
Elektronegatifitas : 1,74
Energi Ionisasi : 787 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 4+
Struktur Atom : Kristal Kovalen raksasa
Wujud : Padat
➢ Sifat kimia
Kegunaan :
▪ Dipaki dalam pembuatan kaca
▪ Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor
▪ Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium, dan
tembaga
▪ Untuk membuat enamel
▪ Untuk membuat IC
Catatan :
• Merupakan unsur elektropositif yang paling banyak dijumpai
• Isotop alaminya terdiri atas isotop 28 (92,2%), isotop 29
(4,7%), isotop 30 (3,1%)
• Memiliki sifat kimia seperti logam yang lain
• Kemampuan semikonduktor akan meningkat jika ditambahkan pengotor suhu
• Ditemukan pada banyak senyawa dioksida dan berbagai macam silicate yang
ada di alam

5. Posfor

➢ Sifat fisis
Nomor atom : 15
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 3
Massa Atom relatif : 30,97376
Jari-jari atom : 1,23 Å
Titik Didih : 280 C
Titik Lebur : 44 C
Elektronegatifitas : 2,05
Energi Ionisasi : 1060 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 5+
Struktur Atom : molekul Poliatom
Wujud : Padat

➢ Sifat kimia Catatan :


• Berupa logam bewarna putih keperakan dan sangat ringan
• Banyak dipakai di industri karena ringan dan mampu membentuk aloi yang
kuat
• Termasuk unsur reaktif
• Sebagian besar logam dapat dihasilkan dengan bantuan magnesium
• Banyak ditemukan di alam dan dalam mineral : dolomite, magnetite, olivine,
serpentine
• Senyawa yang terbentuk umumnya ikatan ion, namun ada juga berupa ikatan
kovalen

Kegunaan :

• Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen


• Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
• Pemisah sulfur dari besi dan baja
• Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
• Untuk membuat lampu kilat
• Sebagai katalis reaksi organik

6. Sulfur

➢ Sifat fisis
Nomor atom : 16
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 4
Massa Atom relatif : 32,066
Jari-jari atom : 1,09 Å
Titik Didih : 445 C
Titik Lebur : 119 C
Elektronegatifitas : 2,45
Energi Ionisasi : 1000 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 6+
Struktur Atom : molekul poliatom
Wujud : Padat

➢ Sifat kimia

Kegunaan:
▪ Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat
▪ Digunakan dalam baterai
▪ Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk
▪ Digunakan pada korek dan kembang api
▪ Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses

Catatan :
• Zat murninya tidak berbau dan tidak berasa
• Memiliki struktur yang beragam, tergantung konsisi sekitar
• Secara alami banyak terdapat di gunung berapi
• Komponen murninya tidak beracun namun senyawa yang terbentuk
kebanyakan berbahaya bagi manusia
• Senyawa sulfur yang utama adalah SO 2, dan SO3. SO2 berupa gas yang
mudah larut dalam air sehigga menyebabkan hujan asam
• Efek yang ditimbulkan dapat sikurangi dengan cara
• melewatkan air yang terkontaminasi pada padatan CaCO3.
• SO3 merupakan bahan utama membuat asam sulfat
• SO3 diperoleh dari oksidasi SO2 dengan katalis vanadium
7. Chlor

➢ Sifat fisis
Nomor atom : 17
Konfigurasi e : [Ne] 3s2 3p 5
-

Massa Atom relatif : 35,4527


Jari-jari atom : 0,97 Å
Titik Didih : -35 C
Titik Lebur : -101 C
Elektronegatifitas : 2,85
Energi Ionisasi : 1260 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 7+
Struktur Atom : molekul diatom
Wujud : gas

➢ Sifat kimia
Kegunaan :
▪ Dipakai pada proses pemurnian air
▪ Cl2 dipakai pada disinfectan
▪ KCl digunakan sebagai pupuk
▪ ZnCl2 digunakan sebagai solder
▪ NH4Cl digunakan sebagai pengisi batere
▪ Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang kertas
▪ Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum
▪ Dipakai pada berbagai macam industri

Catatan :
• Merupakan gas diatomik bewarna kehijauan
• Termasuk gas yang beracun
• Dalam bentuk padat dan cair merupakan oksidator yang kuat
• Mudah bereaksi dengan unsur lain
• Merupakan zat yang paling banyak terkandung di air laut Terdapat juga
dalam carnalite dan silvite
• Diperoleh dengan cara mengelektrolisis larutan NaCl

8. Argon

➢ Sifat fisis
Nomor atom : 18
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 6
Massa Atom relatif : 39,948
Jari-jari atom : 0,88 Å
Titik Didih : -186 C
Titik Lebur : -189 C
Elektronegatifitas : -
Energi Ionisasi : 1520 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : -
Struktur Atom : molekul monoatom
Wujud : gas
➢ Sifat kmia
Kegunaan :
▪ Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat
lampu
▪ Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan proses
lainnya
▪ Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses
▪ Untuk mendeteksi sumber air tanah
▪ Dipakai dalam roda mobil mewah

Catatan :
• Merupakan gas yang tidak bewarna dan berasa
• Tidak reaktif seperti halnya gas mulia yang lain
• Dapat diperoleh dengan cara memaskan udarea dengan CaC2 •
Terdapat sekitar 1% argon di atmosfer
• Terbentuk di atmosfer sebagai akibat dari proses sinar kosmik

BAB III KESIMPULAN

Unsur periode 3 adalah unsur-unsur pada baris (atau periode) ketiga tabel periodik.
Tabel periodik disusun dalam baris-baris untuk menggambarkan keberulangan tren
(periodik) sifat kimia unsur-unsur seiring kenaikan nomor atom: baris baru dimulai
ketika tabel periodik melompati suatu baris dan perilaku kimia mulai berulang, artinya
unsur-unsur dengan sifat yang sama jatuh pada kolom yang sama.

Periode ketiga terdiri dari delapan unsur: natrium, magnesium, aluminium,


silikon, fosfor, belerang, klor, dan argon. Dua pertama, natrium dan magnesium, adalah
anggota blok-s tabel periodik, sementara lainnya adalah anggota blok-p. Perlu dicatat
bahwa sudah ada subkulit 3d, tetapi belum terisi hingga periode 4, hal semacam ini
memberi bentuk karakteristik pada tabel periodik "dua baris dalam satu waktu". Seluruh
unsur periode 3 terdapat di alam dan memiliki setidaknya satu isotop stabil.

Anda mungkin juga menyukai