BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................2
A. Latar belakang..............................................................................................................2
B. Rumusan masalah.........................................................................................................2
C. Tujuan makalah............................................................................................................3
D. Manfaat makalah..........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................4
A. Sifat-sifat fisis..............................................................................................................4
1. Titik cair dan didih....................................................................................................4
2. Energi ionisasi..........................................................................................................6
3. Sifat logam dan nonlogam..........................................................................................6
B. Sifat asam-basa hidroksida unsur periode ketiga..............................................................7
C. Unsur-unsur periode ketiga............................................................................................8
1. Natrium....................................................................................................................8
2. Magnesium.............................................................................................................10
3. Alumunium.............................................................................................................13
4. Silikon....................................................................................................................15
5. Posfor.....................................................................................................................16
6. Sulfur.....................................................................................................................17
7. Chlor......................................................................................................................18
8. Argon.....................................................................................................................20
BAB III KESIMPULAN.....................................................................................................21
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Unsur kimia adalah suatu spesies atom yang memiliki jumlah proton yang sama dalam
inti atomnya (yaitu, nomor atom, atau Z, yang sama). Sebanyak 118 unsur telah diidentifikasi,
yang 94 di antaranya terjadi secara alami di bumi. Sedangkan 24 sisanya, merupakan unsur
sintetis. Terdapat 80 unsur yang memiliki sekurangkurangnya satu isotop stabil dan 38 unsur
yang merupakan radionuklida yang, seiring berjalannya waktu, meluruh menjadi unsur lain.
Periode tabel periodik adalah satu baris horizontal pada tabel periodik. Dalam tabel
periodik, unsur-unsur diatur dalam serangkaian baris (atau periode) sehingga mereka yang
memiliki sifat-sifat serupa muncul dalam satu kolom. Unsur-unsur pada periode yang sama
memiliki jumlah kulit elektron yang sama; dengan masing-masing perpotongan golongan di
sepanjang periode, unsur memiliki satu tambahan proton dan elektron dan berkurang sifat
logamnya. Pengaturan ini mencerminkan keberulangan sifat yang sama secara periodik seiring
dengan kenaikan nomor atom. Misalnya, logam alkali terletak pada satu golongan (golongan 1)
dan berbagi sifat yang mirip, seperti reaktivitas yang tinggi dan kecenderungan untuk kehilangan
satu elektron agar sesuai dengan konfigurasi elektron gas mulia. Tabel periodik memiliki total
118 unsur.
Pada makalah kelompok kami, Kita tidak akan membahas seluruh unsur dalam tabel
periodik, melainkan terkhusus pada periode ketiga saja. Periode ketiga terdiri dari delapan unsur:
B. Rumusan masalah
1. Apa itu unsur kimia periode ketiga?
2. Unsur-unsur apa saja yang termasuk dalam periode ketiga?
3. Bagaimana sifat unsur-unsur periode ketiga?
4. Apa saja kegunaan dari unsur-unsur periode ketiga?
C. Tujuan makalah
Makalah ini Disusun dalam rangka penyelesaian tugas mata pelajaran kimia. Selain itu,
makalah ini juga dapat Kita jadikan sebagai bahan pembelajaran mata pelajaran kimia khususnya
pada bab kimia unsur.
D. Manfaat makalah
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah Kita semua menjadi tahu tentang unsur-unsur
kimia periode ketiga.
BAB II PEMBAHASAN
Unsur dalam satu periode tidaklah mempunyai sifat-sifat yang mirip, tetapi sifatsifatnya
berubah secara beraturan. Perubahan sifat unsur-unsur dalam satu periode dapat dilihat pada
unsur-unsur periode ketiga. Dari kiri ke kanan sifat unsur periode ketiga berubah dari logam-
metaloid-non logam dan gas mulia.
A. Sifat-sifat fisis
1. Titik cair dan didih
Seperti dapat dilihat pada Tabel 1.1, titik cair dan titik didih unsur-unsur periode
ketiga dari kiri ke kanan meningkat secara bertahap dan mencapai puncaknya pada
golongan IVA (silikon), kemudian turun secara drastis pada golongan VA (fosforus).
Jadi, titik cair tertinggi dimiliki oleh silikon, sedangkan titik cair terendah dimiliki oleh
argon (lihat gambar 1.1).
Kecenderungan titik cair dan titik didih unsur periode ketiga dapat dipahami
sebagai berikut.
2. Energi ionisasi
Kecenderungan energi ionisasi unsur-unsur periode ketiga diberikan pada Gambar
1.2. gambar terebut menunjukkan bahwa dari kiri ke kanan energi ionisasi cenderung
bertambah.
Hal itu merupakan akibat bertambahnya muatan inti, sehingga daya tarik inti
terhadap elektron terluar makin besar. Data tersebut juga menunjukkan bahwa energi
ionisasi magnesium lebih besar daripada alumunium, dan energi ionisasi fosforus lebih
besar daripada belerang. Penyimpangan ini terjadi karena unsur golongan IIA
(magnesium) dan golongan VA (fosforus) mempunyai konfigurasi elektron yang relatif
stabill, yaitu konfigurasi setengah penuh. Di lain pihak, alumunium dan belerang
mempunyai satu elektron yang terikat agak lemah.
Alumunium juga larut dalam larutan basa kuat membentuk anion Al(OH)4- dan
gas hidrogen.
2Al(s) + 2OH-(aq) + 6H2O(l) → 2Al(OH)4-(aq) + 3H2(g)
Walaupun secara kimia sifat logam menurun dari natrium ke alumunium, sifat-
sifat fisisnya justru meningkat. Titik cair, itik didih, rapatan, dan kekerasan meningkat
dari natrium ke alumunium (lihat tabel 1.1). natrium merupakan logam yang ringan dan
lunak,magnesium lebih keras, tetapi agak rapuh, sedangkan alumunium lebih kuat lagi.
Peningkatan sifat fisis logam dari natrium ke alumunium berkaitan dengan pertambahan
elektron valensi, sehingga kekuatan ikatan antar atom dalam logam meningkat.
MOH → M+ + OH-
Sebaliknya, jiga perbedaan itu kecil, maka ikatan M-O akan bersifat kovalen dan
tidak dapat lagi melepas ion OH-. Oleh karena itu O-H bersifat polar, maka ikatan itu dapat
mengalami hidrolisis, sehingga melepas ion H+ dan larutannya bersifat asam.
MOH → MO- + H+
Dari natrium ke klorin energi ionisasi bertambah. Oleh karena itu, sifat basa
berkurang dan sifat asam bertambah. Sifat asam-basa unsur periode ketiga disimpulkan pada
tabel 1.1
1. Natrium
➢ Sifat fisis
Nomor atom : 11
Wujud : Padat
➢ Sifat kimia
• Merupakan logam reaktif, banyak terdapat dalam senyawa alam
(terutama halite)
• Apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat
dengan air, sehingga harus disimpan dalam minyak.
• Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam
bentuk unsur murni.
• Natrium mengapung di air, menguraikannya menjadi gas hidrogen dan
ion hidroksida. Jika digerus menjadi bubuk, natrium akan meledak dalam
air secara spontan. Namun, biasanya ia tidak meledak di udara bersuhu di
bawah 388 K.
• Natrium juga bila dalam keadaan berikatan dengan ion OH- maka akan
membentuk basa kuat yaitu NaOH
Kegunaan :
2. Magnesium
➢ Sifat fisis
Nomor atom : 12
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2
Massa Atom relatif : 24,305
Jari-jari atom : 1,72 Å
Titik Didih : 1107 C
Titik Lebur : 651 C
Elektronegatifitas : 1,25
Energi Ionisasi : 738 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 2+
Struktur Atom : Kristal Logam
Wujud : Padat
• Senyawa yang terbentuk umumnya ikatan ion, namun ada juga berupa ikatan
kovalen
• Magnesium umumnya dapat diperoleh melalui pengolahan air laut sbg:
-Ca(OH)2 ditambahkan pada air laut agar meganesium mengendap sebagai
Mg(OH)2. Asam klorida kemudian ditambahkan sehingga diperoleh kristal
magnesium klorida Ca(OH)2 (S) + Mg2+ ➔ Mg(OH)2
(S) + Ca 2+
➢ Sifat kimia
1) Reaksi dengan air
Bila Magnesium bereaksi dengan air maka kan menghasilkan larutan yang
bersifat basa serta adanya pembebasan gas hidrogen.
Mg(s) + 2H2O(l) Mg(OH)2(aq) + H2(g)
2) Reaksi dengan Udara
Bila magnesium terbakar di udara maka akan menghasilkan padatan baru.
2Mg(s) + O2(g) MgO(s)
3Mg(s) + N2(g) Mg3N2(s)
3) Reaksi dengan halogen
Bila magnesium bereaksi dengan halogen maka akan membentuk senyawa
Magnesium (II) halida.
Kegunaan :
▪ Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
▪ Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
▪ Pemisah sulfur dari besi dan baja
▪ Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
▪ Untuk membuat lampu kilat
▪ Sebagai katalis reaksi organik
Catatan :
• Berupa logam bewarna putih keperakan dan sangat ringan
• Banyak dipakai di industri karena ringan dan mampu membentuk aloi yang
kuat
• Termasuk unsur reaktif
• Sebagian besar logam dapat dihasilkan dengan bantuan magnesium
• Banyak ditemukan di alam dan dalam mineral : dolomite, magnetite, olivine,
serpentine
3. Alumunium
➢ Sifat fisis
Nomor atom : 13
Konfigurasi e : [Ne] 3s2 3p 1
-
➢ Sifat kimia
• Ringan
Massa jenis Aluminium pada suhu kamar (29oC) sekitar 2,7 gr/cm3.
• Kuat
Aluminium memiliki daya renggang 8 kg/mm3, tetapi daya ini dapat berubah
menjadi lebih kuat dua kali lipat apabila Aluminium tersebut dikenakan
proses pencairan atau roling. Aluminium juga menjadi lebih kuat dengan
ditambahkan unsur-unsur lain seperti Mg, Zn, Mn, Si.
• Anti Magnetis
Aluminium adalah logam yang anti magnetis.
• Toksifitas
Aluminium adalah logam yang tidak beracun dan tidak berbau.
4. Silikon
➢ Sifat fisis
Nomor atom : 14
Konfigurasi e : [Ne] 3s2 3p 2
-
5. Posfor
➢ Sifat fisis
Nomor atom : 15
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 3
Massa Atom relatif : 30,97376
Jari-jari atom : 1,23 Å
Titik Didih : 280 C
Titik Lebur : 44 C
Elektronegatifitas : 2,05
Energi Ionisasi : 1060 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 5+
Struktur Atom : molekul Poliatom
Wujud : Padat
Kegunaan :
6. Sulfur
➢ Sifat fisis
Nomor atom : 16
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 4
Massa Atom relatif : 32,066
Jari-jari atom : 1,09 Å
Titik Didih : 445 C
Titik Lebur : 119 C
Elektronegatifitas : 2,45
Energi Ionisasi : 1000 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 6+
Struktur Atom : molekul poliatom
Wujud : Padat
➢ Sifat kimia
Kegunaan:
▪ Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat
▪ Digunakan dalam baterai
▪ Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk
▪ Digunakan pada korek dan kembang api
▪ Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses
Catatan :
• Zat murninya tidak berbau dan tidak berasa
• Memiliki struktur yang beragam, tergantung konsisi sekitar
• Secara alami banyak terdapat di gunung berapi
• Komponen murninya tidak beracun namun senyawa yang terbentuk
kebanyakan berbahaya bagi manusia
• Senyawa sulfur yang utama adalah SO 2, dan SO3. SO2 berupa gas yang
mudah larut dalam air sehigga menyebabkan hujan asam
• Efek yang ditimbulkan dapat sikurangi dengan cara
• melewatkan air yang terkontaminasi pada padatan CaCO3.
• SO3 merupakan bahan utama membuat asam sulfat
• SO3 diperoleh dari oksidasi SO2 dengan katalis vanadium
7. Chlor
➢ Sifat fisis
Nomor atom : 17
Konfigurasi e : [Ne] 3s2 3p 5
-
➢ Sifat kimia
Kegunaan :
▪ Dipakai pada proses pemurnian air
▪ Cl2 dipakai pada disinfectan
▪ KCl digunakan sebagai pupuk
▪ ZnCl2 digunakan sebagai solder
▪ NH4Cl digunakan sebagai pengisi batere
▪ Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang kertas
▪ Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum
▪ Dipakai pada berbagai macam industri
Catatan :
• Merupakan gas diatomik bewarna kehijauan
• Termasuk gas yang beracun
• Dalam bentuk padat dan cair merupakan oksidator yang kuat
• Mudah bereaksi dengan unsur lain
• Merupakan zat yang paling banyak terkandung di air laut Terdapat juga
dalam carnalite dan silvite
• Diperoleh dengan cara mengelektrolisis larutan NaCl
8. Argon
➢ Sifat fisis
Nomor atom : 18
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 6
Massa Atom relatif : 39,948
Jari-jari atom : 0,88 Å
Titik Didih : -186 C
Titik Lebur : -189 C
Elektronegatifitas : -
Energi Ionisasi : 1520 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : -
Struktur Atom : molekul monoatom
Wujud : gas
➢ Sifat kmia
Kegunaan :
▪ Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat
lampu
▪ Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan proses
lainnya
▪ Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses
▪ Untuk mendeteksi sumber air tanah
▪ Dipakai dalam roda mobil mewah
Catatan :
• Merupakan gas yang tidak bewarna dan berasa
• Tidak reaktif seperti halnya gas mulia yang lain
• Dapat diperoleh dengan cara memaskan udarea dengan CaC2 •
Terdapat sekitar 1% argon di atmosfer
• Terbentuk di atmosfer sebagai akibat dari proses sinar kosmik
Unsur periode 3 adalah unsur-unsur pada baris (atau periode) ketiga tabel periodik.
Tabel periodik disusun dalam baris-baris untuk menggambarkan keberulangan tren
(periodik) sifat kimia unsur-unsur seiring kenaikan nomor atom: baris baru dimulai
ketika tabel periodik melompati suatu baris dan perilaku kimia mulai berulang, artinya
unsur-unsur dengan sifat yang sama jatuh pada kolom yang sama.