DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
ALIFIA RAJWAA DESIVA
CHANTIKA HERDONALD
ERVIANTIKA PRATIWI
M. FABEL ABYAZ RAVANOV
MUHAMMAD RAGIL
12 MIPA 3
Pada tabel periodik terdapat 118 buah unsur yang disusun dalam dua lajur,
yaitu vertikal (tegak) dan horizontal (datar). Lajur vertikal disebut
dengan golongan, sedangkan lajur horizontal disebut periode. Unsur-unsur periode
ketiga adalah unsur-unsur yang memiliki 3 kulit. Dari kiri ke kanan sifat unsur
periode ketiga berubah dari logam, metaloid, non logam, dan gas mulia. Unsur-unsur
periode ketiga terdiri atas 8 unsur, yaitu Na (Natrium), Mg (Magnesium), Al
(Aluminium), Si (Silikon), P (Phosphorus/Fosfor), S (Sulphur/ Belerang), Cl
(Chlorine/Klor), dan Ar (Argon).
Natrium, magnesium, serta aluminum adalah unsur logam. Lalu, silikon
adalah unsur peralihan dari logam ke non logam, atau disebut metaloid. Fosfor,
belerang, serta klorin adalah unsur nonlogam. Dan yang terakhir argon adalah gas
mulia. Pada golongan yang sama, baik logam maupun nonlogam memiliki
kemiripan sifat meskipun dengan kadar sifat berbeda. Kemiripan sifat tersebut
disebabkan adanya kesamaan jumlah elektron valensi yang dimiliki oleh unsur-
unsur tersebut, sedangkan perbedaan kadar sifat disebabkan oleh perbedaan jari-jari
atom.
Elektron valensi unsur-unsur periode tiga dari kiri ke kanan bertambah
secara teratur. Dengan demikian, sifat unsur periode tiga juga berubah secara
teratur. Sifat-sifat unsur periode tiga terdiri dari sifat umum, sifat logam dan non
logam, sifat reduksi dan oksidasi, sifat basa hidroksida, dan sifat-sifat senyawa.
A. Sifat Umum
1. Jari-jari atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom hingga elektron terluar.
Jari-jari atom bisa didapatkan dengan mengukur setengah dari jarak antara
dua buah atom yang berapitan. Unsur-unsur dalam satu periode memiliki
jumlah kulit yang sama, sehingga perubahan jari-jari atom tidak dipengaruhi
oleh jumlah kulitnya. Pertambahan nomor atom dalam satu periode
mengakibatkan muatan inti bertambah, sehingga elektorn-elektron valensi
yang tertarik ke inti atom semakin kuat. Akibatnya, jari-jari atom dalam
periode ketiga dari kiri ke kanan semakin kecil. Namun, terdapat
penyimpangan pada gas mulia. Karena argon tidak membentuk ikatan.
2. Energi ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan
satu elektron. Semakin pendek jari-jari, maka elektron akan semakin dekat
dengan dengan inti dan semakin susah untuk dilepaskan. Artinya, semakin
berkurang jari-jari, semakin besar energi ionisasi yang dibutuhkan. Dalam
satu periode, jumlah elektron valensi bertambah besar (Na memiliki 1
elektron valensi, sedangkan Ar memiliki 8 elektron valensi). Semakin
banyak jumlah elektron valensi maka usaha yang dibutuhkan suatu unsur
untuk melepaskan 1 elektron valensinya semakin tinggi. Dengan kata lain,
dari kiri ke kanan energi ionisasi suatu unsur semakin besar.
Secara umum unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar
elektron valensi, gaya tarik inti semakin kuat, dan energi ionisasi semakin
besar. Akan tetapi energi ionisasi Al lebih rendah dari energi ionisasi Mg
dan energi ionisasi silikon lebih rendah dari P. Penyimpangan ini terjadi
karena unsur golongan I A (magnesium) dan golongan VA (fosfor)
mempunyai konfigurasi elektron yang relatif stabil, yaitu konfigurasi penuh
dan setengah penuh atom. Mg memiliki konfigurasi elektron yang lebih
stabil sebab memenuhi aturan duplet. Di lain pihak, Al dan S mempunyai
satu elektron yang terikat agak lemah.
Mg 1s2 2s2 2p6 3s2
Konfigurasi penuh: 3s2
Al 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
Elektron terikat agak lemah: 3p1
P 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
Konfigurasi setengah penuh: 3s3
S 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Satu elektron 3p cenderung mudah lepas untuk mencapai
konfigurasi setengah penuh.
3. Titik didih dan titik leleh
Semakin ke kanan, ikatan logamnya semakin kuat dan titik didihnya
semakin tinggi. Titik leleh dan titik didih unsur-unsur periode ketiga dari kiri
ke kanan meningkat secara bertahap dan mencapai puncaknya pada silikon
kemudian turun secara drastis pada fosfor. Jadi, titik leleh tertinggi dimilki
oleh silkon, sedangkan titik leleh terendah dimilki oleh argon. Ikatan kovalen
silikon sangat solid sehingga titik didih dan lelehnya lebih besar jika
dibandingkan dengan unsur-unsur periode ketiga lainnya.
Ikatan antara partikel pada unsur silikon adalah ikatan kovalen. Pada
1 atom silikon mampu mengikat 4 atom silikon lain, dan terus seperti itu.
Karena ikatannya solid, titik leleh dan titik didihnya adalah yang paling
besar jika dibandingkan dengan unsur-unsur lain di periode ketiga.
Selanjutnya, fosfor dan sulfur ikatannya simetris, titik didihnya jauh turun
dari titik didih silikon. Sedangkan klor dan argon lebih rendah daripada
silikon, fosfor dan sulfat.
Berdasarkan tabel di atas telah diketahui bahwa unsur Na, Mg, Al, Si, P, S
berwujud padat pada suhu ruangan karena unsur-unsur tersebut memiliki titik
leleh dan titik didih di atas suhu ruangan (25 °C). Sedangkan unsur Cl berwujud
gas karena memiliki titik leleh dan titik didih di bawah suhu ruangan.
https://www.kompas.com/skola/read/2023/06/19/164500969/sifat-unsur-unsur-
periode-tiga
https://www.zenius.net/blog/sifat-unsur-periode-tiga-dan-contoh-soalnya
https://www.scribd.com/doc/295001242/Unsur-Periode-Ketiga
https://prezi.com/4basd06fuj9h/sifat-sifat-fisik-dan-kimia-unsur-unsur-periode-
ketiga/
https://tirto.id/sifat-unsur-dan-senyawa-periode-3-dari-natrium-hingga-argon-git4
https://tambahpinter.com/unsur-periode-3/
https://www.wardayacollege.com/_images/03-kimia2/03-03-kimia-unsur/03-03-
02-unsur-periode-ketiga-periode-keempat_modul.pdf
https://bisakimia.com/2020/06/23/6-sifat-unsur-periode-ketiga-sifat-fisika-dan-
kimia/
https://repositori.kemdikbud.go.id/20630/1/Kelas%20XII_Kimia_KD%203.8.pdf
https://www.sma-syarifhidayatullah.sch.id/2021/06/periode-3-dan-periode-4.html
https://saysyai.wordpress.com/2017/09/16/laporan-sifat-sifat-unsur-unsur-periode-
ketiga/
https://sainskimia.com/sifat-dan-reaksi-unsur-periode-3-dan-oksidanya/