Anda di halaman 1dari 4

2.

Elektrolisis Al2O3 dengan Kriolit Cair (Proses Hall-Heroult) Reduksi Al2O3 dilakukan melalui elektrolisis menurut proses Hall Heroult. Dalam proses Hall Heroult, Al2O3 dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6) dalam bejana dari baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai katode. Dengan cara itu elektrolisis dapat dilangsungkan pada suhu 950 oC. Sebagai anode digunakan batang grafit. Elektrolisis menghasilkan aluminium di katode, sedangkan di anode terbentuk gas oksigen dan karbon dioksida. Al2O3() 2A13+() + 3O2-()

3. sifat logam yang dimiliki unsur periode 3 Logam memiliki sifat dapat menghantarkan listrik , padatan nya dapat ditempa dan permukaan nya memiliki kilap khas logam. Adapun nonlogam umumnya tidak memiliki sifat-sifat tersebut. Sifat logam unsur-unsur pada periode ketiga, dari kiri ke kanan semakin lemah. Hal ini berhubungan dengan keelektronegatifan nya yang semakin bertambah. Na Mg Al Si P S ----------------------------------- Keelektronegatifan dan sifat non logam semakin bertambah

Unsur-unsur yang ada di dalam periode ketiga terdiri dari unsur logam (Na, Mg, Al), metaloid (Si), nonlogam (P, S, Cl), dan gas mulia (Ar). Berkurangnya sifat logam unsur-unsur periode ketiga dari kiri ke kanan disebabkan karena harga keelektronegatifannya yang semakin besar. Keelektronegatifan yang semakin besar berarti bahwa unsurunsur tersebut semakin mudah membentuk ion negatif atau semakin sukar membentuk ion positif. Hal ini bertentangan dengan sifat unsur logam dimana unsur logam cenderung membentuk ion positif. Jadi dapat dikatakan bahwa dari kiri ke kanan unsur-unsur periode ketiga sifat logamnya semakin berkurang.

4. Sifat reduktor dan oksidator unsur unsur pada periode 3 Harga energi ionisasi unsur-unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar. Hal ini berarti bahwa unsur periode ketiga semakin ke kanan semakin sukar melepaskan elektron dan menyebabkan sifat reduktornya semakin berkurang, sebaliknya sifat oksidatornya semakin bertambah.

Natrium

merupakan

reduktor

terkuat,

sedangkan

klorin

merupakan oksidator terkuat. Meskipun natrium, magnesium, dan aluminium merupakan reduktor kuat, tetapi kereaktifannya berkurang dari Na ke Al. Sedangkan silikon merupakan reduktor yang sangat lemah, jadi hanya dapat bereaksi dengan oksidator-

oksidator kuat, misalnya klorin dan oksigen. Di lain pihak selain sebagai reduktor, fosfor juga merupakan oksidator lemah yang dapat mengoksidasi reduktor kuat, seperti logam aktif. Sedangkan belerang yang mempunyai daya reduksi lebih lemah daripada fosfor ternyata mempunyai daya pengoksidasi lebih kuat daripada fosfor. Sementara klorin dapat mengoksidasi hampir semua logam dan nonlogam karena klorin adalah oksidator kuat.

5. Grafik hubungan antara nomor atom periode tiga dengan energi ionisasi Energi ionisasi unsur-unsur seperiode dari kiri ke kanan makin besar, karena bertambah besarnya muatan inti dari kiri ke kanan, sedangkan jumlah kulit elektronnya tetap. Grafiknya liat dibuku kamu ya.. yang disoal kemaren.

6. Kecenderungan sifat asam dan basa Unsur-unsur periode ketiga makin ke kanan memiliki energi ionisasi cenderung bertambah. Hal ini berarti bahwa unsur-unsur tersebut makin kuat menarik elektron. Semakin kuat suatu unsur menarik elektron, sifat basanya semakin berkurang dan sifat asamnya semakin bertambah. Sifat asam atau basa unsur-unsur periode ketiga sebagai berikut : a. NaOH bersifat basa kuat karena atom Na sangat mudah melepaskan elektron sehingga atom Na memiliki energi ionisasi yang cukup rendah. Akibatnya NaOH sangat mudah terurai

menjadi ion Na+ dan ion OH-, Oksida logam ini (Na2O) jika dilarutkan dalam air membentuk basa. b. Mg(OH)2 bersifat basa lemah karena ion OH- dalam Mg(OH) 2 lebih sukar terlepas karena energi ionisasi Mg lebih tinggi. Oksida logam ini (MgO) jika dilarutkan dalam air membentuk basa. c. Al(OH)3 dapat bersifat asam ataupun basa sehingga disebut sebagai zat amfoter. Atom Al selain dapat membentuk basa lemah Al(OH)3 karena memiliki energi ionisasi yang cukup tinggi juga dapat membentuk asam lemah (HAlO 2) karena memiliki keelektronegatifan yang lebih tinggi dari Na dan Mg. hal ini menyebabkan Al(OH)3 cenderung melepas H+. Al(OH)3 akan bersifat basa jika berada dalam larutan asam dan bersifat jika berada dalam larutan basa. d. Unsur silikon, fosforus, belerang, dan klorin merupakan unsurunsur non logam sehingga memiliki kecenderungan untuk menarik elektron daripada melepaskan elektron. Unsur-unsur itu cenderung membentuk asam yang semakin ke kanan semakin kuat. H2SSiO3, H3PO3, H3PO4 dan H2SO3 bersifat asam lemah. Sedangkan H2SO4 dan semua asam dari klorin bersifat asam kuat. Oksida non logam dari senyawa SO 2, Cl2O dan Cl2O3 dalam air akan membentuk asam.

Note : N0 7 sampe 10 rasanya jawabannya lihat dibukunya ya, coba kamu lihat teorinya ya, maaf gak semua kka kerjakan, kka buru2 soalnya, baru sempat ngerjain pagi ini.

Anda mungkin juga menyukai