Kimia
Kelompok 1
ANGGOTA KELOMPOK
Farid Rizka
Bab 1
Bab 2
Pembahasan
Bab 3
Penutup
Bab 1
Pengertian
Pengertian
Unsur-unsur periode ketiga merupakan unsur- unsur yang terdiri atas
Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl dan Ar serta memiliki jumlah kulit elektron yang
sama, yaitu tiga kulit. Akan tetapi konfigurasi elektron dari masing-
masing unsur berbeda, hal ini akan menyebabkan sifat-sifat kimia yang
berbeda.
Bab 2 Pembahasan
Ia merupakan unsur ketiga dalam
golongan 18 tabel periodik (gas mulia).
Unsur-unsur periode tiga dalam tabel
periodik panjang teridiri dari delapan
unsur, yaitu natrium (Na), magnesium
(Mg), aluminium (AI), silikon (Si), fosfor
(P), sulfur (S), klor (CI), dan argon (Ar).
Tabel sifat-sifat kimia
dan fisika perioda tiga
Semakin ke kanan
• Nomor atom semakin besar
•Energi ionisasi tidak tetap
• Titik cair dan titik didih semakin besar sampai
Sikemudian turun lagi
•Tingkat oksidasi semakin besar
•Afinitas elektron tidak tetap
•Keelektronegatifan semakin besar
•Jari-jari atom semakin kecil
•Jumlah Elektron Valensi
Unsur-unsur dalam satu periode dari kiri ke kanan jumlah elektron valensi semakin banyak, sedangkan jumlah kulitnya tetap.
Tabel, jumlah elektron valensi periode ketiga dari kiri ke kanan
Jari-jari atom
Dalam suatu periode, semakin ke kanan jari-jari atom cenderung semakin kecil. maka Jari-jari atom dari Na ke Cl makin kecil berarti
makin sukar melepaskan elektron atau makin mudah menerima elektron.
Kecenderungan secara umum menunjukkan atom makin kecil sepanjang periode terkecuali pada argon, karena Ar tidak dapat
membentuk ikatan yang kuat.
Tabel di bawah ini menunjukkan bagaimana perubahan jari- jari atom pada unsur-unsur periode 3.
Afinitas Elektron
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari semkain kecil dan gaya tarik inti terhadap elektron semakin besarmaka atom semakin
mudah menarik elektron dari luar sehingga afinitas elektron semakin besar.
Pada satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom makin besar, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron makin kecil, maka
atom semakin sulit menarik elektron dari luarsehingga afinitas elektron semakin kecil.
Tabel di bawah ini menunjukkan bagaimana perubahan afinitas elektron pada unsur-unsur periode 3
Keelektronegatifan
Harga keelektronegatifan unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar, dan sebaliknya, harga keelektronegatifannya semakin kecilArtinya,
unsur tersebut semakin mudah membentuk ion negatif dan semakin sukar membentuk ion positif. Dari kiri ke kanan, sifat nonlogam unsur peroide
ketiga semakin kuat. hal ini disebabkan oleh harga keelektronegatifannya yang semakin besar sehingga semakin mudah membentuk ion negatif.
Ingat bahwa argon tidak dimasukkan karena Keelektronegatifan merupakan kecenderungan atom untuk menarik pasangan elektron ikatan
Tabel di bawah ini menunjukkan bagaimana perubahan keelektronegatifan pada unsur-unsur periode 3
sifat fisik unsur periode ketiga
Titik Leleh dan Titik Didih
Titik leleh dan titik didih unsur-unsur periode ke tiga dari kiri ke kanan meningkat secara bertahap dan mencapai puncaknya pada
golongan IV A (Si), kemudian turun secara derastis pada golongan VA (P), jadi titik leleh tertinggi di miliki oleh Silikon (Si),
sedangkan titik cair terendah di miliki oleh argon (Ar).
Sifat kimia unsur periode ketiga
a) Sifat Pereduksi dan Pengoksidasi Unsur Periode Ketiga
Unsur-unsur periode tiga memiliki keteraturan sifat secara berurutan dari kiri ke kanan sifat pereduksi berkurang dan sifat
pengoksidasi bertambah.
Jadi reduktor kuat mempunyai harga potensial elektrode yang sangat negatif, sedangkan oksidator kuat mempunyai harga
potensial elektrode yang sangat positif. Harga potensial elektrode dari beberapa unsur periode ketiga adalah sebagai berikut:
b) Sifat logam dan sifat nonlogam
Dari kiri ke kanan sifat unsur periode ke tiga berubah dari logam, metaloid, nonlogam dan gas mulia.
Unsur-unsur periode tiga dari kiri ke kanan memiliki sifat logam semakin lemah dan sifat nonlogam semakin kuat. Hal ini
diakibatkan oleh harga elektronegativitasnya yang semakin besar, sehingga semakin mudah unsur tersebut membentuk ion
negatif( nonlogam). Sebaliknya maka semakin lemah sifat logamnya.
c) Sifat Asam-Basa Hidroksida Unsur Periode Ketiga
Hidroksida unsur periode ketiga terdiri dari NaOH, Mg(OH)2, Al(OH)3, Si(OH)4, P(OH)5, S(OH), dan Cl(OH),. Berdasar energi ionisasinya,
apabila energi ionisasi unsur periode ketiga rendah, maka ikatan antara unsur periode ketiga dengan -OH adalah ion, sehingga
dalam air melepaskan ion OH- (bersifat basa). Dengan demikian NaOH dan Mg(OH), bersifat basa, tetapi sifat basa Mg(OH), tidak
sekuat NaOH.
Sedangkan Al(OH), bersifat amfoter, artinya dapat bersifat sebagai asam sekaligus basa tergantung lingkungannya. Dalam
lingungan asam, Al(OH)3 bersifat sebagai basa dan sebaliknya dalam lingkungan basa, Al(OH)3 bersifat sebagai asam.
Apabila energi ionisasi unsur periode ketiga tinggi, maka ikatan antara unsur periode ketiga dengan -OH merupakan ikatan
kovalen, sehingga tidak dapat melepaskan OH- tetapi melepaskan ion H+ karena ikatan O-H bersifat polar. Dengan demikian
Si(OH), P(OH), S(OH)6, dan Cl(OH), bersifat asam.
Berikut tabel sifat asam-basa hidroksida unsur perioda ketiga
Reaksi dengan air
Hanya natrium yang bereaksi dengan air pada suhu kamar. Unsur-unsur periode
3 lainnya tidak reaktif dengan air murni pada suhu kamar dan pada tekanan
normal satu atmosfer. Natrium bereaksi keras dengan air untuk membentuk zat
dasar yang kuat, natrium hidroksida:
→
2Na + 2H2O 2NaOH + H2
Magnesium hanya bereaksi kuat dengan air pada suhu tinggi. Misalnya, bereaksi
dengan uap untuk membentuk magnesium oksida. Hidrogen juga dilepaskan
dalam reaksi ini:
→
Mg + H2O MgO + H2
Magnesium juga dapat bereaksi dengan air pada suhu yang lebih rendah, tetapi
prosesnya sangat lambat. Reaksi membentuk magnesium hidroksida:
→
Mg + 2H2O Mg(OH)2 + H2.
Reaksi dengan Oksigen
Kecuali argon, yang merupakan gas mulia, semua unsur periode 3 bereaksi
dengan oksigen pada berbagai perbandingan dan kondisi. Klorin dan
belerang dapat membentuk lebih dari satu jenis oksida, berdasarkan
keadaan oksidasi. Berikut adalah daftar reaksi unsur periode 3 dengan
oksigen:
→
4Na + O2 2Na2O
→
2Mg + O2 2MgO
→
4Al + 3O2 2Al2O3
→
Si + O2 SiO2
→
P4 + 5O2 P4O10
→
S8 + O2 8SO2
Oksidasi basa
a) Natrium
Dibuat dengan cara elektrolisis leburan NaCl melalui proses Downs.
Natrium tidak dapat dibuat dengan elektrolisis air laut. Natrium
disimpan dalam minyak tanah.
b) Magnesium
Dibuat dengan cara elektrolisis lelehan MgCl2 melalui proses Downs
c) Aluminium
Aluminium diperoleh dari elektrolisis bauksit yang dilarutkan
dalam kriolit cair. Proses ini dikenal dengan proses Hall Heroult.d)
D)Silikon
Silikon dapat dibuat dari reduksi SiO2 murni dengan serbuk
aluminium pada suhu tinggi, dengan reaksi seperti berikut:
→
4Al(s) + 3SiO2(s) 2Al2O3(l) + 3Si(s)
e) Fosfor
Phosphor atau fosfor dibuat dalam tanur listrik dengan
memanaskan fosforit, pasir, dan kokas
f) Sulfur
Pembuatan belerang pertama kali dikembangkan pada tahun 1904 oleh Frasch
yang mengembangkan cara untuk mengekstrak belerang yang dikenal
dengan cara Frasch.
g) Klor
Klorin dapat dibuat menggunakan beberapa cara, yaitu:
•Proses Deacon (oksidasi) HCl dicampur dengan udara, kemudian dialirkan
melalui CuCl2 yang bertindak sebagai katalis.
•Reaksi terjadi pada suhu ± 430 °C dan tekanan 20 atm.
•Elektrolisis larutan NaCl menggunakan diafragma
•Elektrolisis lelehan
NaCl
h) Argon
Argon dapat diperoleh dari atmosfer/udara bebas secara
destilasi fraksional pada udara cair atau dengan
mengemisikan positron / electron ke atom K.
Kegunaan
Natrium Magnesium
Lampu kilat
a kendaraan
Kegunaan
Almunium silikon
A. Natrium
B. Magnesium
C. Aluminium
D. Silikon
Terima Kasih