Anda di halaman 1dari 14

UNSUR-UNSUR KIMIA PERIODE III

Oleh Anggota kelompok:


- Agrin Arum Ningtyas
- Alya Syahirah
- Asya Noor Adha
- Farisah Nabilah G.
- Nabilah Zakirah Edra

XII MIPA-5
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Unsur kimia adalah suatu spesies atom yang memiliki jumlah proton yang sama
dalam inti atomnya (yaitu, nomor atom, atau Z, yang sama). Sebanyak 118 unsur
telah diidentifikasi, yang 94 di antaranya terjadi secara alami di bumi. Sedangkan
24 sisanya, merupakan unsur sintetis. Terdapat 80 unsur yang memiliki
sekurangkurangnya satu isotop stabil dan 38 unsur yang merupakan radionuklida
yang, seiring berjalannya waktu, meluruh menjadi unsur lain. Periode tabel
periodik adalah satu baris horizontal pada tabel periodik. Dalam tabel periodik,
unsur-unsur diatur dalam serangkaian baris (atau periode) sehingga mereka yang
memiliki sifat-sifat serupa muncul dalam satu kolom.

Unsur-unsur pada periode yang sama memiliki jumlah kulit elektron yang sama;
dengan masing-masing perpotongan golongan di sepanjang periode, unsur
memiliki satu tambahan proton dan elektron dan berkurang sifat logamnya.
Pengaturan ini mencerminkan keberulangan sifat yang sama secara periodik seiring
dengan kenaikan nomor atom. Misalnya, logam alkali terletak pada satu golongan
(golongan 1) dan berbagi sifat yang mirip, seperti reaktivitas yang tinggi dan
kecenderungan untuk kehilangan satu elektron agar sesuai dengan konfigurasi
elektron gas mulia.

Tabel periodik memiliki total 118 unsur. Periode ketiga terdiri dari delapan unsur:
Natrium, Magnesium, Aluminium, Silikon, Fosfor, Belerang, Klor, dan Argon.
B. Rumusan masalah

1. Apa itu unsur kimia periode ketiga?

2. Unsur-unsur apa saja yang termasuk dalam periode ketiga?

3. Bagaimana sifat unsur-unsur periode ketiga?

4. Apa saja kegunaan dari unsur-unsur periode ketiga?

C. Tujuan makalah

Makalah ini disusun dalam rangka penyelesaian tugas mata pelajaran kimia. Selain
itu, makalah ini juga di harapkan membuat siswa mengerti apa itu unsur periode
tiga.

D. Manfaat makalah

Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah agar siswa-siswa menjadi tahu
tentang unsur-unsur kimia periode ketiga.
BAB II PEMBAHASAN

Unsur dalam satu periode tidaklah mempunyai sifat-sifat yang mirip, tetapi

sifatsifatnya berubah secara beraturan. Perubahan sifat unsur-unsur dalam satu

periode dapat dilihat pada unsur-unsur periode ketiga. Dari kiri ke kanan sifat

unsur periode ketiga berubah dari logam-metaloid-non logam dan gas mulia. Tabel

1.1 Beberapa sifat unsur-unsur periode ketiga

A. Sifat-sifat fisis

1. Titik cair dan didih Seperti dapat dilihat pada Tabel 1.1, titik cair dan titik didih

unsur-unsur periode ketiga dari kiri ke kanan meningkat secara bertahap dan

mencapai puncaknya pada golongan IVA (silikon), kemudian turun secara drastis

pada golongan VA (fosforus). Jadi, titik cair tertinggi dimiliki oleh silikon,

sedangkan titik cair terendah dimiliki oleh argon (lihat gambar 1.1).
Gambar 1.1 Grafik titik leleh unsur-unsur periode ketiga

Gambar 1.2 Grafik energi ionisasi unsur-unsur periode ketiga

• Natrium, magnesium, dan alumunium mempunyai ikatan logam. Seiring dengan

bertambahnya jumlah elektron valensi, kekuatan ikatan logam meningkat dari


natrium hingga alumunium. Oleh karena itu, titik cair dan titik didihnya

meningkat.

• Silikon mempunyai struktur kovalen raksasa (seperti intan), setiap atom silikon

terikat secara kovalen pada empat atom silikon. Zat dengan struktur kovalen

raksasa mempunyai titik leleh serta titik didih yang sangat tinggi.

• Fosforus, belerang, klorin dan argon terdiri dari molekul-molekul nonpolar,

sehingga hanya dikukuhkan oleh gaya van der waals yang relatif lemah.oleh

karena itu, titik leleh serta titik didihnya relatif rendah. Sebagaimana anda ketahui,

gaya van der waals bergantung pada molekul masa relatif.

2. Energi ionisasi

Kecenderungan energi ionisasi unsur-unsur periode ketiga diberikan pada Gambar

1.2. gambar terebut menunjukkan bahwa dari kiri ke kanan energi ionisasi

cenderung bertambah. 9 Hal itu merupakan akibat bertambahnya muatan inti,

sehingga daya tarik inti terhadap elektron terluar makin besar. Data tersebut juga

menunjukkan bahwa energi ionisasi magnesium lebih besar daripada alumunium,

dan energi ionisasi fosforus lebih besar daripada belerang. Penyimpangan ini

terjadi karena unsur golongan IIA (magnesium) dan golongan VA (fosforus)

mempunyai konfigurasi elektron yang relatif stabill, yaitu konfigurasi setengah


penuh. Di lain pihak, alumunium dan belerang mempunyai satu elektron yang

terikat agak lemah.

Mg 1s2 2s2 2p6 3s2

Konfigurasi penuh : 3s2 Al 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1

Elektron 3p1 terikat agak lemah P 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3

Konfigurasi setengah penuh : 3p3 S 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4

Satu elektron 3p harus berpasangan sehingga cenderung mudah lepas.

3. Sifat logam dan nonlogam Natrium, magnesium, dan alumunium merupakan

logam sejati. Ketiga unsur itu merupakan konduktor listrik dan panas yang baik,

serta menunjukkan kilap logam yang khas. Senyawa-senyawa natrium dan

magnesium bersifat ionik, demikian juga sebagian besar senyawa alumunium.

Natrium, magnesium, dan alumunium larut dalam asam membentuk kation tunggal

Na+ , Mg2+, Al3+ . 2Na(s) + 2H+ (aq) → 2Na+ (aq) + H2(g) Mg(s) + 2H+ (aq) →

Mg2+(aq) + H2(g) 10 2Al(s) + 6H+ (aq) → 2Al3+(aq) + 3H2(g)

Alumunium juga larut dalam larutan basa kuat membentuk anion Al(OH)4 –

dan gas hidrogen. 2Al(s) + 2OH- (aq) + 6H2O(l) → 2Al(OH)4 - (aq) + 3H2(g)

Berbeda dengan nantrium dan magnesium, alumunium praktis tidak bereaksi


debgab asam-asam oksidator seperti HNO3 dan H2SO4 yang pekat. Reaksi

alumunium dengan asam-asam itu hanya berlangsung sebentar kemudian terhenti

karena terbentuknya lapisan oksida Al2O3 pada permukaan logam itu yang bersifat

inert. Walaupun secara kimia sifat logam menurun dari natrium ke alumunium,

sifat-sifat fisisnya justru meningkat. Titik cair, itik didih, rapatan, dan kekerasan

meningkat dari natrium ke alumunium (lihat tabel 1.1). natrium merupakan logam

yang ringan dan lunak,magnesium lebih keras, tetapi agak rapuh, sedangkan

alumunium lebih kuat lagi. Peningkatan sifat fisis logam dari natrium ke

alumunium berkaitan dengan pertambahan elektron valensi, sehingga kekuatan

ikatan antar atom dalam logam meningkat. Silikon tergolong metaloid dan bersifat

semikonduktor. Fosforus, belerang, dan klorin merupakan nonlogam. Padatan

ketiga unsur itu tidak menghantar listrik. Secara kmia, sifat nonlogam dari

fosforus, belerang, dan klorin tercermin dari kemampuannya membentuk ion

negatif. Klorin dan belerang membentuk anion tunggal, yaitu Cl- dan S2-. Adapun

fosforus hanya membentuk anion poliaom, seperti PO4 3- dan PO3 3- .

B. Sifat pereduksi dan pengoksidasi unsur periode ketiga

Daya pereduksi unsur-unsur periode ketiga berkurang dari kiri ke kanan,

sebaliknya daya pengoksidasinya bertambah. Jadi, pereduksi terkuat adalah

natrium, sedangkan pengoksidasi terkuat adalah klorin. Kecenderungan tersebut

sesuai dengan energi ionisasi yang cenderung bertambah dari kiri ke kanan.
2Na(s) → 2Na+ (aq) + 2e Eo= +2,71 volt 2H2O(I) + 2e → 2OH- (aq) + H2 Eo= -

0,83 volt 11 + 2Na(s) + 2H2O(I) → 2Na+ (aq) + 2OH- (aq) + H2 Eo = +1,88

Reaksi sejenis dengan logam magnesium dan alumunium dengan air mempunyai

potensial standar berturut-turut +1,54 volt dan +0,83 volt. Akan tetapi, pada

kenyataannya magnesium hanya bereaksi lambat dengan air pada suhu kamar dan

sedikit lebih cepat dengan air mendidih.

Mg(s) + 2H2O(I) → Mg(OH)2(s) + H2(g)

Natrium, magnesium, dan alumunium tergolong preduksi kuat, tetapi berkurang

dari natrium ke alumunium. Daya pereduksi dari natrium, magnesium, dan

alumunium dapat diperbandingkan dari reaksi unsur-unsur itu dengan air. Natrium

bereaksi hebat dengan air (dengan mudah mereduksi air) membentuk natrium

hidroksida dan gas hidrogen. Dari Na ke Cl dalam periode ketiga, sifat pereduksi

berkurang dan sifat pengoksidasi bertambah Reaksi magnesium dengan air

terhambat lapisan endapan magnesium hidroksida Mg(OH)2 yang menutupi

permukaan logam itu,karena magnesium hidroksida sukar larut dalam air.

Alumunium sama sekali tidak bereaksi dengan air tetapi beraksi dengan uap air

panas membentuk

(Al2O3) dan gas hidrogen. 2Al(s) + 3H2O(g) → Al2O3(s) + 3H2(g)


C. Sifat asam-basa hidroksida unsur periode ketiga

Hidroksida unsur periode ketiga dapat dinyatakan sebagai M(OH)x, dengan M =

unsur periode ketiga (kecuali argon), dan x = nomor golongan. Hidroksida unsur

periode ketiga terdiri atas NaOH, Mg(OH)2, Al(OH)3, Si(OH)4, P(OH)5, S(OH)6,

Cl(OH)7. Namun, Si(OH)4, P(OH)5, S(OH)6, dan Cl(OH)7 tidak

stabil.hidroksida-hidroksida itu melepas satu, dua, atau tiga molekul air.

Si(OH)4 → SiO(OH)2 atau H2SiO3 P(OH)5 → (PO(OH)3 atau H3PO4 + H2O

S(OH)6 → SO2(OH)2 atau H2SO4 + 2H2O 12 Cl(OH)7 → ClO3OH atau HClO4

+ 3H2O

Sifat hidroksida unsur periode ketiga bergantung pada perbedaan

keelektronegatifan dari unsur periode ketiga dan oksigen. Jika perbedaan itu besar,

maka ikatan M-O akan bersifat ionik dan hidroksida bersifat basa, dalam air

melepas ion OH- . MOH → M+ + OHSebaliknya, jiga perbedaan itu kecil, maka

ikatan M-O akan bersifat kovalen dan tidak dapat lagi melepas ion OH- . Oleh

karena itu O-H bersifat polar, maka ikatan itu dapat mengalami hidrolisis, sehingga

melepas ion H+ dan larutannya bersifat asam. MOH → MO- + H+ Dari natrium ke

klorin energi ionisasi bertambah. Oleh karena itu, sifat basa berkurang dan sifat

asam bertambah. Sifat asam-basa unsur periode ketiga disimpulkan pada tabel 1.1
BAB III KESIMPULAN

Unsur periode 3 adalah unsur-unsur pada baris (atau periode) ketiga tabel periodik.

Tabel periodik disusun dalam baris-baris untuk menggambarkan keberulangan tren

(periodik) sifat kimia unsur-unsur seiring kenaikan nomor atom: baris baru dimulai

ketika tabel periodik melompati suatu baris dan perilaku kimia mulai berulang,

artinya unsur-unsur dengan sifat yang sama jatuh pada kolom yang sama. Periode

ketiga terdiri dari delapan unsur: natrium, magnesium, aluminium, silikon, fosfor,

belerang, klor, dan argon.

Dua pertama, natrium dan magnesium, adalah anggota blok-s tabel periodik,

sementara lainnya adalah anggota blok-p. Perlu dicatat bahwa sudah ada subkulit

3d, tetapi belum terisi hingga periode 4, hal semacam ini memberi bentuk

karakteristik pada tabel periodik "dua baris dalam satu waktu". Seluruh unsur

periode 3 terdapat di alam dan memiliki setidaknya satu isotop stabil.


SUMBER REFERENSI

• IUPAC (ed.). "chemical element". International Union of Pure and Applied

Chemistry. doi:10.1351/goldbook.C01022 (Diakses pada 03-11-2019) •

https://scienceaid.co.uk/chemistry/inorganic/period3.html (Diakses pada 01- 11-

2019) •

http://www.gly.uga.edu/railsback/Fundamentals/ElementalAbundanceTableP. pdf

(Diakses pada 01-11-2019) • Housecroft, C. E.; Sharpe, A. G. (2008). Inorganic

Chemistry (edisi ke-3rd). Prentice Hall. hlm. 305–306. ISBN 978-0131755536. •

Sifat Unsur Periode 3, Ilmu Kimia: https://www.ilmukimia.org/2012/12/sifatunsur-

periode-3.html (Diakses pada 02-11-2019) • Chemistry Explained:Ash, Russell

(2005). The Top 10 of Everything 2006: The Ultimate Book of Lists. Dk Pub.

ISBN 0-7566-1321-3. • Chemistry Explained:Anthoni, J Floor (2006). "The

chemical composition of seawater". • Chemistry Explained:Shakhashiri, Bassam Z.

"Chemical of the Week: Aluminum". Science is Fun. • Chemistry Explained:Nave,

R. Abundances of the Elements in the Earth's Crust, Georgia State University •

Chemistry Explained:Herbert Diskowski, Thomas Hofmann "Phosphorus" in

Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry 2005, Wiley-VCH, Weinheim.

doi:10.1002/14356007.a19_505 (Diakses pada 02-11-2019) • Chemistry

Explained:Greenwood, N. N.; & Earnshaw, A. (1997). Chemistry of the Elements

(2nd Edn.), Oxford:Butterworth-Heinemann. ISBN 0-7506-3365- 4. • Chemistry


Explained: "Magnesium in health". • Chemistry Explained:Aluminum Compounds,

Inorganic. doi:10.1002/14356007.a01_527.pub2. (Diakses pada 02-11-2019) •

Chemistry Explained:Nielsen, Forrest H. (1984). "Ultratrace Elements in

Nutrition". Annual Review of Nutrition. 4: 21–41.

doi:10.1146/annurev.nu.04.070184.000321. PMID 6087860. (Diakses pada 02-11-

2019) 27 • Sodium, Chemical Elements. Chemistry Explained:

http://www.chemistryexplained.com/elements/P-T/Sodium (Diakses pada 02- 11-

2019) • Magnesium, Chemical Elements. Chemistry Explained:

http://www.chemistryexplained.com/elements/L-P/Magnesium (Diakses pada 02-

11-2019) • Aluminum, Chemical Elements. Chemistry Explained:

http://www.chemistryexplained.com/elements/A-C/Aluminum (Diakses pada 02-

11-2019) • Silicone, Chemical Elements. Chemistry Explained:

http://www.chemistryexplained.com/elements/Ru-Sp/Silicone (Diakses pada 02-

11-2019) • Phosporus, Chemical Elements. Chemistry Explained:

http://www.chemistryexplained.com/elements/L-P/Phosporus (Diakses pada 02-

11-2019)
Pertanyaan-pertanyaan

1. mengapa unsure periode 3 memiliki sifat berubah secara teratur?

2. Apa yang menyebabkan unsur periode 3 memiliki sifat kimia yang berbeda?

3. Mengapa sifat logam unsur periode 3 semakin ke kanan semakin berkurang?

4. Apa saja yang mempengaruhi kereaktifan unsur periode ketiga?

5. Apakah unsur-unsur periode ketiga terdapat bebas di alam atau dalam bentuk

senyawa?

Anda mungkin juga menyukai