PERIODE
KETIGA
1. Ciri Khusus
2. Sifat-Sifat Unsur dan Periodik
3. Reaksi-Reaksi Logam
4. Kegunaan dan Bahaya Unsur
5. Kelimpahannya di Alam
CIRI KHUSUS
UNSUR PERIODE KETIGA
Ciri Khas Unsur
Unsur yang terdapat :
1) Unsur logam (Na, Mg, Al)
2) Unsur metaloid (Si)
3) Unsur nonlogam (P, S, Cl)
4) Unsur gas mulia (Ar)
Unsur-unsur tiap periode tidak mempunyai sifat yang
mirip, tetapi sifat-sifatnya berubah secara berurutan.
Alumunium
Alumunium ditemukan sebagai bijihnya, merupakan logam putih kebiru-
biran yang berkilauan, dapat ditempa, dapat dibengkokkan, konduktor yang
baik.
Alumunium tidak bereaksi dengan udara kering, tetapi dalam udara lembap
akan membentuk lapisan tipis oksida di permukaannya.
Alumunium murni tidak bereaksi dengan air murni, tetapp alumunium tak
murni dapat mengalami korosi jika terkena air yang mengandung garam-
garam.
Alumunium dapat bereaksi dengan nitrogen.
Alumunium dapat mereduksi oksida logam (Fe2O3, Cr2O3, Mn3O4) menjadi
logamnya dan membebaskan panas yang tinggi yang disebut proses termit.
Alumunium dapat larut daam basa kuat maupun asam kuat.
Larutan AlCl3 dalam air bersifat asam maka dapa bereaksi dengan basa,
selanjutnya dapat pula bereaksi dengan asam
Silikon
Silikon ditemukan dalam senyawanya, contohnya silikon
dioksida (SiO2) dan silikon tetraoksida (SiO4)
Memiliki 12 jenis bentuk yang berbeda
Silikon tetraoksida (SiO4) disebut juga silikat (SiO44-)
Fosfor
Fosforus ditemukan dalam fosfat seperti batuan
Pada temperatur tinggi struktur amorf dapat membentuk
Kristal yang dikenal sebagai fosforus merah
Fosforus putih sangat reaktif, mudah menguap, dan larut
dalam pelarut non polar
Belerang
Belerang berada di alam dalam keadaan bebas dan
berbentuk senyawa.
Belerang mempunyai alotrop yaitu belerang rombis dan
monoklin.
Pada saat meleleh belerang berwarna kuning berbentuk
cairan yang relative tidak kental, yang bila dipanaskan
perlahan-lahan akan menjadi merah gelap dan menjadi
seperti gula cair.
SIFAT-SIFAT UNSUR
dan PERIODIK
UNSUR PERIODE KETIGA
Sepanjang periode Na sampai Cl terjadi perubahan
sifat:
1) Sifat logam berkurang, dan sifat non logam
bertambah.
2) Sifat reduktor berkurang, dan sifat oksidator
bertambah.
3) Sifat kebasaan berkurang, dan sifat keasaman
bertambah.
Natrium (Na)
Nomor atom : 11
Konfigurasi e- : [Ne] 3s¹
Massa Atom relatif : 22,98977
Jari-jari atom : 2,23 Å
Titik Didih : 892 °C
Titik Lebur : 495 °C
Elektronegatifitas :1
Energi Ionisasi : 495,8 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 1+
Struktur Atom : Kristal
Wujud : Padat
Magnesium (Mg)
Nomor atom : 12
Konfigurasi e- : [Ne] 3s²
Massa Atom relatif : 24,305
Jari-jari atom : 1,72 Å
Titik Didih : 1107 °C
Titik Lebur : 651 °C
Elektronegatifitas : 1,25
Energi Ionisasi : 737,7 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 2+
Struktur Atom : Kristal
Logam
Wujud : Padat
Sifat kimia Magnesium :
Nomor atom : 13
Konfigurasi e- : [Ne] 3s² 3p¹
Massa Atom relatif : 26,98154
Jari-jari atom : 1,82 Å
Titik Didih : 2467 °C
Titik Lebur : 660 °C
Elektronegatifitas : 1,45
Energi Ionisasi : 577,6 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 3+
Struktur Atom : Kristal
Logam
Wujud : Padat
Sifat kimia Alumunium :
Nomor atom : 14
Konfigurasi e- : [Ne] 3s² 3p²
Massa Atom relatif : 28,0855
Jari-jari atom : 1,46 Å
Titik Didih : 2355 °C
Titik Lebur : 1410 °C
Elektronegatifitas : 1,74
Energi Ionisasi : 786,5 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 4+
Struktur Atom : Kristal
Kovalen raksasa
Wujud: Padat
Sifat kimia Silikon
2. Magnesium oksida
Magnesium juga bereaksi hebat dengan udara (terutama gas
oksigen) menghasilkan nyala berwarna putih terang yang
disertai dengan pembentukan oksida berwarna putih.
2 Mg(s) + O2(g) 2 MgO(s)
3. Aluminium oksida
Berfungsi mencegah (melindungi) logam dari korosi. Oksida
ini berwarna putih.
4 Al(s) + 3 O2(g) 2 Al2O3(s)
4. Silikon oksida
Senyawaan silikon dengan oksigen adalah yang paling
melimpah dari semua senyawa dalam kerak bumi. Reaksi
antara silikon dengan oksigen adalah sebagai berikut.
Si(s) + O2(g) SiO2(s)
Reaksi halida
1. Natrium Klorida
Natrium direaksikan dengan gas klor akan menghasilkan
endapan putih NaCl. Natrium terbakar dalam klor dengan nyala
jingga menyala. Padatan NaCl akan terbentuk.
2 Na(s) + Cl2(g) 2 NaCl(s)
2. Magnesium Klorida
Sama seperti Natrium, logam Magnesium pun dapat bereaksi
dengan gas klor membentuk endapan putih Magnesium
Klorida. Magnesium terbakar dengan nyala putih yang kuat
menghasilkan magnesium klorida.
Mg(s) + Cl2(g) MgCl2(s)
3. Aluminium Klorida
Ketika logam Aluminium direaksikan dengan gas klor, akan
terbentuk endapan putih AlCl3.
2 Al(s) + 3 Cl2(g) 2 AlCl3(s)
Magnesium terbakar dalam uap air dengan nyala putih yang khas
membentuk magnesium oksida dan hidrogen.
Mg(s) + H₂O(g) MgO + H₂
3. Aluminium
Serbuk alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan
hidrogen dan alumunium oksida. Reaksinya berlangsung relatif
lambat karena adanya lapisan alumunium oksida pada
logamnya, membentuk oksida yang lebih banyak selama
reaksi.
2Al(s) + 3H₂O (g) Al₂O₃ + 3H₂
4. Silikon
Terdapat beberapa perbedaan dalam beberapa buku atau
web mengenai bagaimana reaksi silikon dengan air atau uap
air. Sebenarnya hal ini tergantung pada silikon yang digunakan.
Umumnya silikon abu-abu yang berkilat dengan keadaan agak
seperti logam hampir tidak reaktif.
Banyak sumber menyatakan bahwa bentuk silikon ini bereaksi
dengan uap air pada suhu tinggi menghasilkan silikon dioksida
dan hidrogen.
Si + 2H₂O SiO₂ + 2H₂
Klorin Cl ditemukan sebagai klorida dalam air laut dan garam batu.
Ada Pertanyaan?