Anda di halaman 1dari 6

DOSEN : Dr. DJABAL NUR BASIR,S.Si,M.

Si

KIMIA DASAR

OLEH

ANDHIKA HAYYU PRATAMA

D081211053

DEPARTEMEN TEKNIK KELUTAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN
Tugas kimia Dosar (Modul 2)

1. Tuliskan konfigurasi eloktron dari unsur / spesis : K, Fe +3, Cu, P, Cl- dan Sr.
2. K dan Cu adalah unsur yang elektron kulit terluarnya sama namun sifat kimianya
berbeda. Jelaskan mengapa demikian dan apa bedanya pula dengon hidrogen.
3. Bandingkan dan jelaskan sifat fisika dan kimia unsur golongan Il A dan IVA.
4. Jelaskan reaktivitasnya dengan dksigen, hidrogen dan air untuk unsur - unsur gelongan
IA dan VIlA
5. A. Bandingkan sifat kimia dan fisika unsur O, S dan Se.
B. Jelaskan perbedaan antara otom oksigen, unsur oksigen dan senyawa oksigen.
Berikan rumus kimia dll. dalam menguraikan jawaban saudara.
C. Tuliskan senyawa oksida dari unsur -unsur periode ke tiga. Jelaskan persamaan
dan perbedoan oksida - oksida tersebut. Tuliskan reaksi yang berkaitan dengan
oksida dari unsur periode ke tiga.

Jawaban

1. ₁₉K = 2 . 8 . 8 . 1 atau ₁₉K = [Ar] 4s¹


₂₆Fe +³ = 2 . 8 . 11 . 2 atau ₂₆Fe +³ = [Ar] 4s² 3d³
₂₉Cu = 2 . 8 . 18 . 1 atau ₂₉Cu = [Ar] 4s¹ 3d¹º
₁₅P = 2 . 8 . 5 atau ₁₅P = [Ne] 3s² 3p³
₁₇Cl ¯ = 2 . 8 . 8 atau ₁₇Cl ¯ = [Ne] 3s² 3p6
₃₈Sr = 2 . 8 . 18 . 8 . 8 . 2 atau ₃₈Sr = [Kr] 5s²

2. K dan Cu adalah unsur yang elektron kulit terluarnya sama namun sifat kimianya berbeda
karena K dan Cu merupakan unsur yang terletak dalam golongan yang berbeda namun
periode yang sama sehingga tidak memiliki kemiripan sifat, sedangkan K dan Hidrogen
(H) merupakan unsur yang terletak dalam golongan yang sama sehingga memiliki
kemiripan sifat.
3. Golongan IIIA terdiri atas BALGAINTI, yaitu Boron, Aluminium, Galium, Indium, dan
Talium. Seluruh golongan aluminium melepaskan 3 elektron (3+) untuk mencapai
kestabilan atau aturan oktet.
- Sifat fisika
1. Semakin bertambah dari atas ke bawah Di sini artinya, dari sifat unsur berilium
(Be) akan semakin bertambah hingga unsur barium (Ba). Jari-jari atom dan ion,
Nomor atom Sifat reduktor (oksidasi) atau daya reduksi Sifat logam Sifat basa,
Kereaktifan
2. Semakin berkurang dari atas ke bawah Artinya, dari sifat unsur berilium (Be)
akan semakin berkurang toh sampai unsur barium (Ba) Afinitas elektron
(kemampuan menyerap elektron) Energi ionisasi (kemampuan melepaskan
elektron Keelektronegatifan Sifat oksidator (reduksi) atau daya oksidasi Sifat
asam Potensial elektrode sel (E sel)
- Sifat kimia
Boron jika dipanaskan dengan oksigen, halogen, dan alkali akan mudah bereaksi.
Boron sangat bersifat toksik (beracun) Aluminium sebagai pereduksi (mengalami
reduksi) terbaik, dengan reaksi:
Reaksi asam: 2Al + 6H+ —> 2Al3+ + 3H2
Reaksi basa: 2Al + 2OH- —> 2[Al(OH)4]- + 3H2
Reaksi dengan oksigen = 2Al + 3/2 O2 —> Al2O3
Galium sebagai unsur paling mudah membuat besi berkorosi dan unsur bersifat toksik
ringan, Indium memiliki sifat khas dengan gallium Talium sebagai unsur yang paling
mudah direduksi (mengalami reduksi) dan sangat toksik

GOLONGAN IVA (KARBON)


Golongan ini terdiri atas karbon, silikon, germanium, stanum atau timah, dan
plumbum atau timbal. Unsur ini berada pada elektron valensi 4, artinya memerlukan 4
elektron (4-) lagi untuk stabil.
- Sifat fisika
Sifat fisika pada golongan karbon, sama dengan sifat fisika golongan aluminium
(IIIA)
- Sifat kimia
Karbon merupakan unsur golongan IVA paling sangat tidak reaktif dan tidak
toksik. Reaksi-reaksinya:
Reaksi dengan halogen: C + 2F2 —> CF4
Reaksi dengan oksigen:C + O2 —> CO2
CO2 + H2O —> H2CO3
H2CO3 + H2O —> HCO3- + H3O+
HCO3- + H2O —> CO32- + H3O+
Silikon juga kurang reaktif dan tidak toksik. Reaksinya:
Silikon terbakar: Si + O2 —> SiO2
Germanium bersifat toksik ringan
Timah juga merupakan unsur pereduksi terbaik di golongan IVA
Timbal bersifat racun dan sangat mudah serta cepat bereaksi terutama timbal (IV)
atau Pb4+

4. Semua unsur pada golongan IA dan VII A sangat reaktif sehingga sering ditemukan
dalam bentuk senyawa. Untuk menghambat reaktivitas, unsur golongan ini harus
disimpan di medium minyak. Hal ini disebabkan oleh jumlah elektron valensi yang hanya
satu dan jumlah jari-jari yang besar. Energi ionisasinya juga sangat kecil yang
menyebabkan logam ini sangat reaktif yang dibuktikan dengan kemudahannya bereaksi
dengan air, hydrogen, oksigen dan halogen

5. A. oksigen

Sifat fisika Oksigen: Pada suhu kamar, oksigen merupakan gas tidak berwarna dan tidak
berbau, serta memiliki titik didih -182,95oC dan titik leleh -218,79oC. Oksige cair
memiliki warna biru langit. O2 dapat larut dalam air dengan kelarutan 5% volume pada
0oC. Semakin besar tekanan, kelarutan O2 dalam air semakin besar.
Sifat kimia oksigen: Oksigen merupakan unsur yang reaktif. Dalam keadaan bebas,
unsur ini terdapat dalam dua bentuk molekul, yaitu molekul oksigen diatomik (O2) dan
bentuk alotropinya, yaitu molekul triatomik yang dikenal dengan ozon (O3). Oksigen
dapat bersenyawa dengan berbagai unsur. Oksigen yang bersenyawa dengan unsur lain
dikenal dengan nama oksida. O2 merupakan gas yang mempunyai peran dalam proses
pembakaran (unsur pembakar), yang pertama kali dikenali oleh Carl Wilhelm Scheele
pada saat memanaskan raksa (II) oksida. Penelitian ini kemudian dilanjutkan oleh Joseph
Priestley, yang kini dikenal sebagai penemu oksigen.

B . Sulfur

SIFAT FISIK SULFUR: Sulfur atau belerang memiliki sifat fisika yaitu: Simbol : S
Nomor atom : 16 Ar : 32,06 grmol Keelektronegatifan : 2.58 Wujud : padatan Warna :
kuning Titik leleh Rombik : 112,8 C Monoklin : 119 C Titik didih : 444,7 C Densitas
pada suhu 20 C Rombik : 2,03 Monoklin : 1,96 Bilangan oksidasi : -2, +4, +6
Konfigurasi elektron : [ Ne ] 3s 2 3p 4 Sulfur terdapat secara luas di alam sebagai unsur,
sebagai H 2 S dan SO 2 , dalam bijih sulfida logam dan sebagai sufat seperti gipss dan
anhidrit CaSO 4 , magnesium sulfat dan sebagainya. Sulfur diperoleh dalam skala besar
dari gas hidrokarbon alamiah seperti yang ada di Alberta dan kanada yang terdapat
sampai 30 H 2 S. ini dapat dihilangkan melalui interaksi dengan SO 2 , yang diperoleh
dari pembakaran sulfur dalam udara. Dalam bentuk alami, belerang berbentuk kristal
padat. Berwarna kuning.Meskipun belerang terkenal karena baunya yang mirip telur
busuk, bau ini sebenarnya berasal dari gas hidrogen sulfida H2S, bukan dari belerang
murni.Belerang memiliki kristalografi kompleks. Tergantung pada kondisinya, alotrop
belerang membentuk beberapa struktur kristal yang berbeda.Kehidupan di bumi mungkin
terjadi karena kehadiran belerang yang berkontribusi pada pembentukan berbagai asam
amino yang merupakan pembangun dasar kehidupan.

SIFAT KIMIA: Struktur kristal Orthorhombic Bilanagan oksidasi -1,±2,4,6 oksidasi


asam kuat Keelektronegatifan 2.58 skala pauling Energi ionisasi Pertama 999.6 kJmol,
Kedua:2252 Kjmol, Ketiga:3357 Kjmol Jari-jari atom 100 pm Jari-jari atom terhitung 88
pm Jari-jari kovalen 102 pm Jari-jari vander waals 180 pm Belerang merupakan unsur
khalkogen. Keelektronegativannya lebih rendah dari keelektronegativan oksigen,
senyawa ini menunjukkan derajat ion yang lebih rendah dan kenaikan derajat
kekovalenan ikatan dan akibatnya derajat ikatan hydrogennya menjadi lebih kecil. Unsur
belerang mempunyai banyak alotrop seperti S2, S3, S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S18,
dan selanjutnya yang menecerminkan kemampuan katenasi atom belerang.
Elektronegativitas atom belerang = 2.58 skala pauling dan jari-jari atomnya = 100 pm.
Belerang hanya memerlukan dua elektron lagi untuk mencapai konfigurasi s 2 p 4 dari
gas mulia. Jika belerang bereaksi dengan logam maka belerang bertindak sebagai
penerima elektron. Belerang mudah bereaksi dengan semua unsur kecuali emas, platinum
dan gas mulia. Reaksi-reaksi pada belerang, antara lain seperti berikut. A Dengan logam
Belerang bereaksi lebih kuat dengan logam. Contoh: Fes + Ss → FeSs b Reaksi dengan
nonlogam Belerang bereaksi dengan karbon panas membentuk karbon disulfida. Cs + Ss
→ CS 2 s c Belerang bereaksi dengan oksigen membentuk oksida gas yaitu SO 2 dan SO
3 . d Belerang bereaksi dengan halogen membentuk belerang monoklorida, dan belerang
heksa fluorida. E Bila gas hidrogen dialirkan dalam bentuk gelembung-gelembung
melalui belerang yang meleleh, maka akan terbentuk gas hidrogen sulfida. H 2 g + Ss →
H 2 Sg

C. selenium
Sifat fisika dari selenium: titik leleh sama dengan 217*C, titik didih sama dengan 688*C.
densitas sama dengan 4,79 g/cm3., mengahntarkan listrik dengan baik.
Sifat kimia dari unsur selenium: mudah terbakar diudara. Dan jika di tanah tidak bereaksi
dengan oksigen (terbakar), tidak bereaksi dengan air.larut dalam asam nitrat pekat, larut
dalam basa kuat.

B.

Anda mungkin juga menyukai