Anda di halaman 1dari 36

Bahan

Ajar
Nama : Riko Susanto
Nim :06101181823003
Py
KD: 3.7 Menganalisis kelimpahan,kecenderungan sifat fisika
dan kimia,manfaat,dan proses pembuatan unsur-unsur
golongan utama (gas mulia,halogen,alkali,dan alkali tanah).

KD : 4.7Menyajikan data hasil informasi sifat dan


pembuatan unsur-unsur golongan utama (halogen,alkali,dan
alkali tanah)
INDIKATOR
1. Mengidentifikasi unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen,
alkali dan alkalli tanah) yang ada dialam
2. Mengidentifikasi produk-produk yang mengandung unsur-unsur
tersebut
3. Menjelaskan sifat-sifat fisik unsur-unsur golongan utama (gas mulia,
halogen, alkali dan alkali tanah)
4. Menjelaskan sifat-sifat kimia (kereaktifan dan kelarutan) dari unsur
golonganutama
5. Menjelaskan keteraturan sifat fisik dan sifat kimia unsur-unsur
golongan utama (gas mulia, halogen, alkali dan alkalli tanah)
6. Menjelaskan kegunaan dan dampak penggunaan  beberapa unsur
golongan utama dan senyawanya dalam kehidupan sehari-hari
Gas mulia
 
 
Sifat – Sifat Gas Mulia

Dengan konfigurasi elektron yang sudah penuh, gas mulia termasuk unsur yang
stabil, artinya sukar  bereaksi dengan unsur lain, sukar untuk menerima elektron
maupun untuk melepas elektron. Secara umum, sifat – sifat unsur golongan gas mulia
antara lain (Purwoko. 2009):
Afinitas Elektron
 
Dengan elektron valensi yang sudah penuh, unsur gas mulia sangat sukar untuk menerima elektron. Hal
ini dapat dilihat dari harga afinitas elektron yang rendah.
 
 
 b. Energi Ionisasi

 Kestabilan unsur-unsur golongan gas mulia menyebabkan unsur-unsur gas mulia sukar membentuk ion,
artinya sukar untuk melepas elektron. Perhatikanlah data energi ionisasinya yang besar sehingga untuk
dapat melepas sebuah elektron (untuk dapat membentuk ion) diperlukan energi yang besar. Helium adalah
unsur gas mulia yang memiliki energi ionisasi paling besar.
c. Jari-Jari Atom

Jari-jari atom unsur-unsur golongan gas mulia sangat kecil (dalam


satu golongan, semakin keatas semakin kecil) sehingga elektron
terluar relatif lebih tertarik ke inti atom. Oleh sebab itu, atom-atom gas
mulia sangat sukar untuk bereaks

d. Wujud Gas Mulia

Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia lebih kecil dari pada
suhu kamar (250C atau 298 K) sehinga seluruh unsur gas mulia
berwujud gas. Karena kestabilan unsur-unsur gas mulia, maka di alam

berada dalam bentuk monoatomik.


Kegunaaan

• Sebagai tameng untuk mengelas


Radon

o  Nomor Atom : 86
 
o Perioda : 6
 
o Blok : p
 
o Penampilan : Tak Berwarna
 
o Massa Atom : (222) g/mol
 
o Konfigurasi elektron : [Xe] 4f 14 5d10 6s2 6p6
 
o Jumlah elektron di tiap kulit : 2 8 18 32 18 8
 
o Elektron valensi : 8
Halogen

• Sifat
1. Wujud halogen

Wujud HalogenPada suhu kamar, flourin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat
cair yangmudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah
menyublim.Pemanasan iodin padat pada tekanan atmosfer tidak membuat unsur itu
meleleh, tetapilangsung menyublim. Hal ini terjadi karena tekanan uap iodin padat
pada suhu kamar lebih besar dari 1 atm.
• Titik cair dan titik didih

Kecenderungan titik leleh dan titik didih halogen tersebut dapat dijelaskansebagai
berikut. Molekul halogen (X2) bersifat nonpolar, dengan demikian gaya tarik-
menarik antarmolekul halogen merupakan gaya dispersi. Sebagaimana diketahui,
gayadispersi bertambah besar sesuai dengan pertambahan massa molekul (Mr ).
Itulahsebabnya mengapa titik leleh dan titik didih halogen meningkat dari atas ke
bawah dalam tabel periodik unsur.
• Warna dan aroma

Warna dan Aroma HalogenHalogen mempunyai warna dan aroma tertentu.


Flourin berwarna kuningmuda, klorin berwarna hijau muda, bromin
berwarna merah tua, iodin padat berwarnahitam, sedangkan uap iodin
berwarna ungu. Semua halogen berbau rangsang danmenusuk, serta
bersifat racun

• Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai yod dalam air semakin berkurang.
Fluor selain larut dalam air juga mengalami reaksi.
Sifat Kimia Halogen
Kereaktifan

Unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif.Kereaktifan halogen dipengaruhi oleh


keelektronegatifannya. Semakin tinggi keelektronegatifan maka semakin reaktif unsur
halogen karena semakin mudah menarik elektron.
Kereaktifan halogen juga di pengaruhi oleh energi ikatan halogen.semakin kecil energi
ikatan halogen, semakin mudah di putuskan ikatan tersebut sehingga semakin reaktif
halogen.
• Daya oksidasi

Halogen merupakan pengoksidasi kuat. Sifat oksidator dari atas kebawah


semakin lemah, sehingga halogen-halogen dapat mengoksidasi ion halida di
bawahnya. Sedangkan sifat reduktor ion halida makin ke bawah semakin kuat.

• Membentuk molekul diatomik

Unsur halogen selalu dalam bentuk molekul diatomik yang sangat reaktif
terhadap unsur logam maupun nonlogam.
Senyawa
1. Senyawa Oksihalogen

Biloks Asam oksilklorida Asam oksilbromida Asam oksiliodida


+1 HClO HBrO HIO
+3 HClO2 HBrO2 HIO2
+5 HClO3 HBrO3 HIO3
+7 HClO4 HBrO4 HIO4
X2O + H2O → 2 HXO
X2O3 + H2O → 2 HXO2
X2O5 + H2O → 2 HXO3
X2O7 + H2O → 2 HXO4
2.Senyawa Antarhalogen

reaksi yang terjadi antar Halogen dapat disimpulkan dalam beberapa


pernyataan di bawah ini :
1. F2 dapat mengoksidasi Cl- menjadi Cl2, Br- menjadi Br2, serta
I- menjadi I2.
2. Cl2 dapat mengoksidasi Br- menjadi Br2, serta I- menjadi I2.
Cl2 tidak dapat mengoksidasi F- menjadi F2.
3. Br2 dapat mengoksidasi I- menjadi I2. Br2 tidak dapat mengoksidasi
F- menjadi F2 maupun Cl- menjadi Cl2.
4. I2 tidak dapat mengokisdasi F- menjadi F2, Cl- menjadi Cl2, serta
Br- menjadi Br2.
2 NaCl(aq) +  2 H2O(l) ——> 2 NaOH(aq) +  H2(g) +  Cl2(g)

MnO2(s) +  2 H2SO4(aq) +  2 NaCl(aq) ——> MnSO4(aq) +  Na2SO4(aq) +  2 H2O(l) +  Cl2(g)


MnO2(s) +  2 H2SO4(aq) +  2 NaBr(aq) ——> MnSO4(aq) +  Na2SO4(aq) +  2 H2O(l) +  Br2(l)
MnO2(s) +  2 H2SO4(aq) +  2 NaI(aq) ——> MnSO4(aq) +  Na2SO4(aq) +  2 H2O(l) +  I2(s)

X2(g) +  H2(g) ——> 2 HX(g)


X = F, Cl, Br, atau I
Contoh senyawa antar halogen :
Fluor lebih negative dibandingkan dengan Iodium
F- + I+  IF
3F- + I3+  IF3
Contoh lain :
IF­5, BrCl, BrCl3, CIF3, CIF, IF7
AlkalI
1.Kelimpahan di Alam
Sifat Alkali
Sifat Fisis
Sifat – sifat fisis logam alkali cenderung beraturan. Dari atas ke bawah, jari – jari atom
dan massa jenis bertambah, sedankan titik leleh dan titik didih berkurang. Sementara
itu, energi pengionan dan keelektronegatifan berkurang. Potensial elektrode dari atas
ke bawah cenderung bertambah, kecuali litium, yang mempunya potensial elektroda
paling besar.

Sifat Kimia
Logam alkali merupakan logam yang paling reaktif. Semakin reaktif logam, semakin
mudah logam itu melepaskan elektron, sehingga energi ionisasi alkali cenderung
rendah. Logam alkali memiliki energi ionisasi yang semakin rendah dari atas ke
bawah. Sehingga kereaktifan logam alkali semakin meningkat dari atas ke bawah.
Hampir semua senyawa logam alkali bersifat ionik dan mudah larut dalam air
Reaksi logam Alkali
Cara Pembuatan
Kegunaan
Alkali Tanah
Reaksi logam Alkali Tanah
Cara pembuatan
Kegunaan logam Alkali Tanah
THANKS

Anda mungkin juga menyukai