Anda di halaman 1dari 17

UNSUR HALOGEN

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang ”Unsur Halogen”.
Makalah ini berhasil disusun berkat bantuan dari banyak pihak.Untuk itu penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dra. Hj. Erviyenni, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Kimia Anorganik.

2. Teman-teman Program Studi Pendidikan Kimia angkatan 2013, yang selalu memberi
masukan dan dorongan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan,maka penulis
mengharapkan saran dan sumbangan pikiran dari pembaca,agar dapat menjadi pelajaran
dalam pembuatan makalah yang selanjutnya.
Akhir kata,penulis mengucapkan terima kasih atas perhatiannya. Semoga makalah
“Unsur Hlogen” ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................... ii

Daftar Isi .................................................................................................................... iii

Bab I Pendahuluan ............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1

1.2 Permasalahan.................................................................................................. 1

1.3 Tujuan............................................................................................................ 2

Bab II Pembahasan ................................................................................................ 3

2.1 Sifat Fisika dan Sifat Kimia Unsur Halogen.................................................. 3

2.2 Asam-Asam Halogen..................................................................................... 6

2.3 Senyawa Oksihalogen.................................................................................... 8

2.4 Senyawa Antarhalogen................................................................................... 9

Bab III Simpulan dan Saran..................................................................................... 11


3.1 Simpulan..................................................................................................... 11
3.2 Saran............................................................................................................ 12
Daftar Pustaka ........................................................................................................... 13
iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A ditabel
periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At),
dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur
yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam.Unsur golongan VIIA ini merupakan
unsur nonlogam paling reaktif. Unsur-unsur ini tidak ditemukan di alam dalam keadaan
bebas, melainkan dalam bentuk garamnya. Istilah halogen berasal dari istilah ilmiah bahasa
Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani, halo genes yang artinya
pembentuk garam.

Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul diatomik.


Merekamembutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya,
sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida,
dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida

1.2 Permasalahan

Berdasarkan unsur halogen yang ruang lingkupnya sangat luas, penulis membatasi
permasalahannya, yaitu:

1. Apa saja sifat fisika dan kimia pada unsur halogen?


2. Apa saja asam-asam halogen?
3. Apa saja senyawa oksihalogen?
4. Apa saja senyawa antarhalogen?
1

1.3 Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang disampaikan penulis, tujuan dari pembahasan unsur


halogen, yaitu:

1. Mendeskripsikan sifat fisika dan kimia pada unsur halogen


2. Mendeskripsikan asam-asam halogen
3. Mendekripsikan senyawa oksihalogen
4. Mendeskripsikan senyawa antarhalogen
2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sifat Fisika dan Sifat Kimia pada Unsur Halogen


1. Sifat fisika:
a) Wujud halogen

Wujud HalogenPada suhu kamar, flourin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat
cair yangmudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah
menyublim.Pemanasan iodin padat pada tekanan atmosfer tidak membuat unsur itu
meleleh, tetapilangsung menyublim. Hal ini terjadi karena tekanan uap iodin padat
pada suhu kamar lebih besar dari 1 atm.

b) Titik cair dan titik didih

Kecenderungan titik leleh dan titik didih halogen tersebut dapat dijelaskansebagai
berikut. Molekul halogen (X2) bersifat nonpolar, dengan demikian gaya tarik-
menarik antarmolekul halogen merupakan gaya dispersi. Sebagaimana diketahui,
gayadispersi bertambah besar sesuai dengan pertambahan massa molekul (Mr ).
Itulahsebabnya mengapa titik leleh dan titik didih halogen meningkat dari atas ke
bawah dalam tabel periodik unsur.

c) Warna dan aroma

Warna dan Aroma HalogenHalogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Flourin
berwarna kuningmuda, klorin berwarna hijau muda, bromin berwarna merah tua,
iodin padat berwarnahitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu. Semua halogen
berbau rangsang danmenusuk, serta bersifat racun

d) Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai yod dalam air semakin berkurang. Fluor selain
larut dalam air juga mengalami reaksi.

Propertis Fluorin Klorin Bromin Iodin


Nomor Atom 9 17 35 53
Konfigurasi Elektron [He]2s22p5 [Ne]3s23p5 [Ar]4s24p5 [Kr]5s25p5
Wujud gas gas cair padat
kuning kuning
Warna merah kecoklatan ungu
muda kehijauan
Jari-jari ion (amstrong) 1,36 1,81 1,95 2,16
Titik Leleh (ºC) -220 -101 -7,2 113
Titik Didih (ºC) -188 -34 59 183
Elektronegativitas 4,0 3,0 2,8 2,5
Energi Ionisasi (kJ/mol) 1.672,52 1.251 1.138,41 1.004,97
Afinitas Elektron (kJ/mol) 331,52 347,36 323,18 294,40
Energi Ikatan (kJ/mol) 157,63 241,03 191,82 150,12
- -
Bilangan oksidasi -1,0 -1,0,+1,+5,+7
1,0,+1,+3,+5,+7 1,0,+1,+5,+7

2. Sifat Kimia :

a) Kereaktifan

Unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif.Kereaktifan halogen dipengaruhi


oleh keelektronegatifannya. Semakin tinggi keelektronegatifan maka semakin reaktif
unsur halogen karena semakin mudah menarik elektron.
Kereaktifan halogen juga di pengaruhi oleh energi ikatan halogen.semakin kecil
energi ikatan halogen, semakin mudah di putuskan ikatan tersebut sehingga semakin
reaktif halogen.

b) Daya oksidasi

Halogen merupakan pengoksidasi kuat. Sifat oksidator dari atas kebawah semakin
lemah, sehingga halogen-halogen dapat mengoksidasi ion halida di bawahnya.
Sedangkan sifat reduktor ion halida makin ke bawah semakin kuat.

c) Membentuk molekul diatomik


Unsur halogen selalu dalam bentuk molekul diatomik yang sangat reaktif terhadap
unsur logam maupun nonlogam.
5

2.2 Asam-Asam Halogen


a. Asam Halida (HX)

Terbentuk dari halogen yang bereaksi dengan hydrogen membentuk hidrogen halida.
H2 + X2  2 HX

Contoh :

H2 + Cl2  2 HCl

H2 + I2  2 HI

Fluorin dan klorin bereaksi dengan cepat disertai ledakan, tetapi bromine dan iodine
bereaksi dengan lambat.

Data sifat hidrogen halida

Asam Halida % Disosiasi

HF Sangat kecil

HCl 0,0014

HBr 0,5

HI 33

Dari data % disosiasi hidrogen halida dapat diketahui urutan keasaman hidrogen
halida adalah HF < HCl < HBr < HI.

b. Asam Oksihalida (HXO)

Terbentuk hanya pada halogen yang mempunyai bilangan oksidasi positif yang
bereaksi dengan air.
Contoh reaksi oksida halogen dengan air:

Cl2O + H2O  2 HCl

Cl2O3 +H2O  2 HClO2

Cl2O5 +H2O  2 HClO3

Cl2O7 +H2O  2 HClO4

Kekuatan asam oksi bertambah dengan bertambahnya oksigen pada asam tersebut.

HClO < HClO2 < HClO3 < HClO4

Bilangan oksidasi halogen, oksi halogen dan asam oksi halogen

Bilang Oksidasi halogen Asam oksi halogen Nam


an umu
oksida F Cl Br I Cl Br I
si

+1 - Cl2 Br 2O I 2O HClO HBrO HIO Asam


O * * * hipo
lit

+3 - Cl2 Br 2O I 2O HClO HBrO HIO Asam


O3 3 3 2* 2* 2* halit

+5 - Cl2 Br 2O I 2O HClO HBrO HIO Asam


O5 5 5 3* 3* 3* halat

+7 - Cl2 Br 2O I 2O HClO HBrO HIO Asam


O7 7 7 4* 4* 4* perh
t

*
) hanya terdapat sebagian larutan encer dan tidak stabil

2.3 Senyawa Oksihalogen

Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen. Halogennya memiliki


bilangan oksidasi ( +1,+3, dan +7 ) untuk Cl, Br, I karena oksigen lebih
elektronegatifan. Selain membentuk oksida dan halide, halogen dapat membentuk
senyawa-senyawa oksihalida. Garam oksihalogen lebih stabil daripada asamnya. Asam
oksihalogen sedikit larut dalam air. Asam oksi mempunyai struktur umum: H-O-X

Kekuatan asam oksi halogen ditentukan oleh kekuatan ikatan H-O dan ikatan O-X.
jika ikatan O-X kuat maka ikatan H-O lemah. Semakin lemah ikatan H-O semakin mudah
asam tersebut terionisasi,dan berarti semakin kuat asamnya.Kekuatan ikatan X-O
dipengaruhi oleh dua factor, pertama keelektronegatifan dari X dan banyak sedikitnya
atom oksigen yang mengelilingi X.Semua halogen dapat membentuk senyawa
oksihalogenida, kecuali fluorin. Larutan ion oksihalogenida dapat diperoleh dengan
meraksikan halogen dengan basa.
Pembentukannya :
Biloks Asam oksilklorida Asam oksilbromida Asam oksiliodida
+1 HClO HBrO HIO
+3 HClO2 HBrO2 HIO2
+5 HClO3 HBrO3 HIO3
+7 HClO4 HBrO4 HIO4
X2O + H2O → 2 HXO
X2O3 + H2O → 2 HXO2
X2O5 + H2O → 2 HXO3
X2O7 + H2O → 2 HXO4

Makin banyak O-nya maka makin kuat asamnya, begitu pula oksidanya. Semakin
banyak atom oksigen pada asam oksilhalida maka sifat asam akan semakin kuat. Hal
tersebut akibat atom O disekitar Cl yang menyebabkan O pada O-H sangat polar sehingga
ion H+ mudah lepas. Urutan kekuatan asam oksilhalida:
HClO > HBrO > HIO
Asam terkuat dalam asam oksilhalida adalah senyawa HClO4 (asam perklorat)

2.4 Senyawa Antarhalogen

Dapat dinyatakan:
X2 + nY2 2Xyn

Antar Halogen dapat mengalami reaksi kimia. Oleh karena kekuatan


oksidator menurun dari Fluor sampai Iod,Halogen dapat mengoksidasi Ion Halida yang
terletak di bawahnya (displacement reaction). Dengan demikian, reaksi yang terjadi
antar Halogen dapat disimpulkan dalam beberapa pernyataan di bawah ini :

a. F2 dapat mengoksidasi Cl- menjadi Cl2, Br- menjadi Br2, serta I- menjadi I2.
b. Cl2 dapat mengoksidasi Br- menjadi Br2, serta I- menjadi I2. Cl2 tidak dapat
mengoksidasi F- menjadi F2.
c. Br2 dapat mengoksidasi I- menjadi I2. Br2 tidak dapat mengoksidasi F- menjadi
F2 maupun Cl- menjadi Cl2.
d. I2 tidak dapat mengokisdasi F- menjadi F2, Cl- menjadi Cl2, serta Br- menjadi Br2.

Gas F2 dapat diperoleh dari elektrolisis cairan (bukan larutan) Hidrogen Fluorida
yang diberi sejumlah padatan Kalium Fluorida untuk meningkatkan konduktivitas pada
temperatur di atas 70°C. Di katoda, ion H + akan tereduksi menjadi gas H2, sedangkan di
anoda, ion F- akan teroksidasi menjadi gas F2.

Gas Cl2 dapat di peroleh melalui elektrolisis lelehan NaCl maupun elektrolisis
larutan NaCl. Melalui kedua elektrolisis tersebut, ion Cl - akan teroksidasi membentuk gas
Cl2 di anoda. Gas Cl2 juga dapat diperoleh melalui proses klor-alkali, yaitu elektrolisis
larutan NaCl pekat (brine). Reaksi yang terjadi pada elektrolisis brine adalah sebagai
berikut :

2 NaCl(aq) + 2 H2O(l) ——> 2 NaOH(aq) + H2(g) + Cl2(g)

Di laboratorium, unsur Klor, Brom, dan Iod dapat diperoleh melalui reaksi alkali
halida (NaCl, NaBr, NaI) dengan asam sulfat pekat yang dipercepat dengan penambahan
MnO2 sebagai katalis. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

MnO2(s) + 2 H2SO4(aq) + 2 NaCl(aq) ——> MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + 2 H2O(l) + Cl2(g)

MnO2(s) + 2 H2SO4(aq) + 2 NaBr(aq) ——> MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + 2 H2O(l) + Br2(l)

MnO2(s) + 2 H2SO4(aq) + 2 NaI(aq) ——> MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + 2 H2O(l) + I2(s)

Halida dibedakan menjadi dua kategori, yaitu halida ionik dan halida kovalen.
Fluorida dan klorida dari unsur logam, terutama unsur Alkali dan Alkali Tanah (kecuali
Berilium) merupakan halida ionik. Sementara, flurida dan klorida dari unsur nonlogam,
seperti Belerang dan Fosfat merupakan halida kovalen. Bilangan oksidasi Halogen
bervariasi dari -1 hingga +7 (kecuali Fluor). Unsur Fluor yang merupakan unsur dengan
keelektronegatifan terbesar di alam, hanya memiliki bilangan oksidasi 0 (F 2) dan -1
(fluorida).

Halogen dapat bereaksi dengan Hidrogen menghasilkan Hidrogen Halida. Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut :

X2(g) + H2(g) ——> 2 HX(g)

X = F, Cl, Br, atau I

Contoh senyawa antar halogen :

Fluor lebih negative dibandingkan dengan Iodium

F- + I+  IF

3F- + I3+  IF3

Contoh lain :

IF5, BrCl, BrCl3, CIF3, CIF, IF7

10

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan, dapat disimpulkan:
Sifat fisika unsur halogen:
a. Wujud halogen
b. Titik cair dan titik didih
c. Warna dan aroma
d. Kelarutan

Sifat kimia unsur halogen:

a. Kereaktifan
b. Daya oksidasi
c. Membentuk molekul diatomik

Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen. Halogennya


memiliki bilangan oksidasi ( +1,+3, dan +7 ) untuk Cl, Br, I karena oksigen lebih
elektronegatifan. Selain membentuk oksida dan halide, halogen dapat membentuk
senyawa-senyawa oksihalida. Garam oksihalogen lebih stabil daripada asamnya. Asam
oksihalogen sedikit larut dalam air. Asam oksi mempunyai struktur umum: H-O-X

Reaksi yang terjadi antar Halogen dapat disimpulkan dalam beberapa


pernyataan di bawah ini :

a. F2 dapat mengoksidasi Cl- menjadi Cl2, Br- menjadi Br2, serta I- menjadi I2.

b. Cl2 dapat mengoksidasi Br- menjadi Br2, serta I- menjadi I2. Cl2 tidak dapat
mengoksidasi F- menjadi F2.

c. Br2 dapat mengoksidasi I- menjadi I2. Br2 tidak dapat mengoksidasi F- menjadi
F2 maupun Cl- menjadi Cl2.

d. I2 tidak dapat mengokisdasi F- menjadi F2, Cl- menjadi Cl2, serta Br- menjadi Br2.

11

3.2 Saran

Dalam penulisan makalah ini penulis masih banyak kekurangan terutama dalam
mendapatkan referensi dan kesulitan dalam mengerti bahasa buku referensi tersebut,
sehingga informasi yang didapat dari buku kurang disampaikan secara maksimal pada
makalah ini. Sebaiknya, pembaca juga mencari referensi lain untuk menambah wawasan
yang lebih banyak disebabkan terbatasnya materi dalam makalah ini.

12

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Makalah-Halogen.(https://www.scribd.com/doc/24219132/Makalah-Halogen).
Diakses pada tanggal 14 November 2014
Anonim. Sifat Kegunaan dan Sumber Unsur Halogen.
(http://rumushitung.com/2014/10/30/sifat-kegunaan-dan-sumber-unsur-
halogen/). Diakses pada tanggal 14 November 2014

Arul. Unsur dan Senyawa Halogen.(http://arulgroup.blogspot.com/2013/10/unsur-dan-


senyawa-halogen.html). Diakses pada tanggal 14 November 2014

Dyatmiyatiajj. IPA Kimia Halogen.(http://dyatmiyatiajj.wordpress.com/ipa/kimia/halogen).


Diakses pada tanggal 14 November 2014

Listantia, Lia. Sifat Fisis dan Sifat Kimia Unsur.


(http://lialistantia.blogspot.com/2013/12/sifat-fisis-dan-sifat-kimia-unsur-
unsur.html). Diakses pada tanggal 14 November 2014

13

Anda mungkin juga menyukai