Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KIMIA “HALOGEN”

Di Susun Oleh :

Kelompok 2
1. Nurmala Sari
2. Naila Vadila
3. Sapril Risky
4. Armandi
5. Rahmat
6. Khairi
7. Gadis
Kelas : XII IPA2
Mata Pelajaran : KIMIA

SMA NEGERI 1 KETAMBE


TAHUN AJARAN. 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A ditabel
periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At),
dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur
yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam.Unsur golongan VIIA ini merupakan
unsur nonlogam paling reaktif. Unsur-unsur initidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas,
melainkan dalam bentuk garamnya.
Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron
terluarnya,sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini
disebution halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.Keberadaan Unsur –
Unsur Halogen Unsur-unsur halogen di alam, semuanya ditemukan dalam keadaan
diatomik.Hal ini terjadi karena unsur-unsur halogen tidak stabil jika berdiri sendiri. Oleh
karenaitu, unsur halogen harus berikatan agar stabil.Unsur-unsur halogen dapat ditemukan di
beberapa tempat. Fluorin dapatditemukan di atas permukaan tanah. Klorin dapat ditemukan
di dalam air laut. Bromin juga dapat ditemukan di dalam air laut. Begitu juga dengan iodin,
yang dapatditemukan di dalam air laut. Astatin dapat ditemukan dari pemboman bismuth
dengan partikel alfa.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
a) Apa yang dimaksud dengan halogen?
b) Apa saja sifat-sifat dari unsur halogen?
c) Siapakah penemu halogen?
d) Apa saja kegunaan dari unsur halogen?
e) Apa keuntungan dan kekurangan halogen?

C. Tujuan Penulisan
Tujuannya adalah untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai unsur
halogen, sifat unsur halogen, reaksi-reaksi, kegunaan serta bahaya dan cara membuat
halogen.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Halogen
Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA atau sekarang lebih dikenal dengan
golongan 17 dalam tabel sistem periodik unsur, yang mempunyai elektron valensi 7 pada
subkulit ns²np⁵. Istilah halogen berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18
yang diadaptasi dari bahasa Yunani, yaitu halo genes yang artinya ‘pembentuk garam’ karena
unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. Halogen merupakan
sekumpulan unsur nonlogam yang saling berkaitan erat, lincah, dan berwarna terang. Dan
secara alamiah bentuk molekulnya diatomik.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom ini cenderung
menerima satu elektron dari atom lain atau dengan menggunakan pasangan elektron secara
bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen sangat mudah menerima
elektron dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif disebut ion halida, dan
garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya
membentuk ion negatif. Selain itu, halogen adalah golongan yang paling reaktif karena
unsur-unsurnya memiliki konfigurasi elektron pada subkulit ns2 np5.
Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin
(Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum diketahui dengan jelas.

B. Sifat-Sifat Unsur Halogen


Unsur halogen memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a) Sifat fisika halogen.
Unsur
Sifat-sifat
Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin
Nomor atom 9 17 35 53 85
Massa atom
relative 18,99 35,5 79,90 126,90 (210)
Titik leleh (°C) -219,62 -100,98 -7,25 113,5 302
Titik didih (°C) -188,14 -34,6 58,78 184,35 337
Rapatan pada 25°C
(Gram/liter) 1,108 1,367 3,119 4,930 ¯
Kunung- Ungu-
Warna Kuning Hijau Merah tua hitam
Energi ionisasi
(kJ/mol) 1681,0 1251,0 1139,9 1008,4 930
Afinitas elektron
(kJ/mol) 328,0 349,0 324,7 295,2 270
Keelektronegatifan 3,98 3,16 2,96 2,66 2,20
Jari-jari ion 1,33 1,81 1,96 2,20 2,27
jari-jari atiom 0,64 0,99 1,14 1,33 1,40

Penjelasan :
1. Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin,demikian juga dengan
jari-jari ion negatifnya. Semakin ke bawah kulit elektron semakin banyak sehingga dalam
sistem periodik semakin ke bawah maka jari-jari atom tambah besar.
2. Titik didih dan titik leleh dari fluorin sampai iodin bertambah besar,karena ikatan antar
molekulnya juga makin besar. Kenaikan titik didih dn titik lebur halogen sebanding
dengan naiknya nomor atom.
3. Hal ini berhubungan dengan banyaknya energy yang harus dipakai untuk mengatasi gaya
tarik-menarik antara molekul-molekul zat, contohnya gaya van der waals yang menarik
molekul-molekul berdekatan satu sama lain. Gaya ini makin tinggi untuk molekul-
molekul kompleks yang memiliki banyak elektron.
4. Wujud fluorin dan klorin pada temperatur kamar adalah gas,bromin berwujud cair dan
mudah menguap,dan iodin berwujud padat dan mudah menyublim.
5. Warna gas fluorin adalah kuning muda,gas klorin berwarna kuning hijau.Cairan bromin
berwarna merah coklat,dan zat padat iodin berwarna hitam,sedangkan uap iodin berwarna
ungu.
6. Kelarutan fluorin,klorin,dan bromin dalam air besar atau mudah sekali larut,sedangkan
kelarutan iodin dalam air sangat kecil(sukar larut)

b) Sifat kimia halogen.


Terdiri atas:
a) Kereaktifan
Beberapa hal yang mempengaruhi kereaktifan, diantaranya : harga kereaktifan halogen
F > Cl > Br > I, kereaktifan halogen dipengaruhi kelektronegatifannya, ikatan halogen dan
jari-jari atom.
Semakin besar kelektronegatifan semakin reaktif karena semakin mudah menarik
elektron. ( F > Cl > Br > I )
Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin mudah diputuskan ikatan tersebut
sehingga makin reaktif halogen. ( F < Cl < Br < I )
Dalam satu golongan jari-jari atom dari unsur halogen semakin bertambah dari flour
sampai astatin makin besar jari jari atom semakin kurang reaktif. ( F < Cl < Br < I )

b) Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin berkurang. Fluor selain
larut juga bereaksi dengan air, karena sangat reaktif membentuk asam florida 2F2(g) +
2H2O(l) → 4HF(aq) + O2(g)
Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang mengandung ion
I- karena membentuk ion poliiodida I3-, misalnya I2 larut dalam larutan KI.
I2(s) + KI(aq) → KI3(aq)
Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar,
misalnya CCl4, aseton, kloroform, dan sebagainya.

c) Titik didih dan titik lebur


Semua halogen mempunyai titik lebur dan titik didih yang rendah kerana molekul-
molekul halogen ditarik bersama oleh daya Van der Wals yang lemah dan hanya sedikit
tenaga diperlukan untuk mengatasinya. Semakin ke bawah, titik lebur dan titik didih
halogen meningkat.

d) Daya Oksidasi
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya mudah
mengikat elektron atau mudah tereduksi.
Data potensial reduksi:
F2 + 2e- → 2F- Eo = +2,87 Volt
- -
Cl2 + 2e → 2Cl Eo = +1,36 Volt
- -
Br2 + 2e →2Br Eo = +1,06 Volt
I2 + 2e- → 2I- Eo = +0,54 Volt
Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akan mudah mengalami reduksi dan disebut
oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I2 karena memiliki potensial reduksi
terkecil.
Sifat oksidator: F2 > Cl2 > Br2 > I2
Sifat reduktor : I- > Br- > Cl- > F-
Reduktor terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah melepas elektron ion iodida
paling mudah melepas electron sehingga bertindak sebagai reduktor kuat.

e) Sifat asam
Sifat asam yang dapat dibentuk dari unsur halogen, yaitu: asam halida (HX), dan
oksilhalida.

1. Asam halida (HX)


Pada suhu kamar semua asam halida (HX) berupa gas, tidak berwarna dan berbau
menusuk. Asam halida terdiri dari asam fluorida (HF), asam klorida (HCl), asam
bromida (HBr), dan asam iodida (HI). Kekuatan asam halida bergantung pada kekuatan
ikatan antara HX atau kemudahan senyawa halida untuk memutuskan ikatan antara HX.
Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX semakin kuat. Urutan
kekuatan asam :
HF < HCl < HBr < HI
Titik didih asam halida dipengaruhi oleh massa atom relative (Mr) dan ikatan antar
molekul :
 Semakin besar Mr maka titik didih semakin tinggi.
 Semakin kuat ikatan antarmolekul maka titik didih semakin tinggi.
 Pengurutan titik didih asam halida:
HF > HI > HBr > HCl
Pada senyawa HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi memiliki ikatan antar molekul
yang sangat kuat “ikatan hydrogen” sehingga titik didihnya paling tinggi.

2. Asam Oksihalida
Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen. Halogennya memiliki
bilangan oksidasi ( +1, +3, dan +7 ) untuk Cl, Br, I karena oksigen lebih
elektronegatifan. Pembentukannya :
X2O + H2O → 2HXO
X2O3 + H2O → 2HXO2
X2O5 + H2O → 2HXO3
X2O7 + H2O → 2HXO4
Semakin banyak atom oksigen pada asam oksilhalida maka sifat asam akan semakin
kuat. Hal tersebut akibat atom O disekitar Cl yang menyebabkan O pada O-H sangat
polar sehingga ion H+mudah lepas. Urutan kekuatan asam oksilhalida:
HClO > HBrO > HIO
asam terkuat dalam asam oksil halida adalah senyawa HClO4 (asam perklorat)
C. Penemu Unsur Halogen
Ahli kimia Swedia Baron Jöns Jakob Berzelius mengistilahkan "halogen" yang dibentuk dari
kata-kata Yunani ἅλς (háls), "garam" atau "laut", dan γεν- (gen-), dari γίγνομαι (gígnomai),
"membentuk" sehingga berarti "unsur yang membentuk garam". Halogen akan membentuk garam jika
direaksikan dengan logam.

D. Kegunaan Unsur Halogen dan Senyawanya

 Fluorin
 Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon.
 Membuat Teflon
 Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.
Senyawa Fluorin
CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti AC
dan kulkas. Freon juga digunakan sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan semprot.
Penggunaan Freon dapat merusak lapisan ozon.
a) Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan
panas dan anti lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci atau alat
rumah tangga yang tahan panas dan anti lengket.
b) Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untuk membuat
tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca.
c) Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah kerusakan
gigi.

 Klorin
 Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis.
 Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).
 Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra
etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin.
 Untuk industri sebagai jenis pestisida.
 Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.
 Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.
 Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.
Senyawa Klorin
a) Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada pakaian.
b) Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan NaOH,
mengawetkan berbagai jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan raya daerah
beriklim dingin.
c) Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada
elektroplanting, menetralkan sifat basa pada berbagai proses, serta bahan baku
pembuatan obat-obatan, plastik, dan zat warna.
d) Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan pengelantang
atau pemutih pada kain
e) Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon.
f) Dikloro difenil trikloroetana (DDT) untuk insektisida.
g) Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.
h) Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik.
i) KCl untuk pembuatan pupuk.
j) KClO3 untuk bahan pembuatan korek api

 Bromin
 Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).
 Untuk pembuatan AgBr.
 Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida
Senyawa Bromin
 Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal
(TEL) untuk mengikat tibal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal
tersebut akan membentuk PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama
dengan gas buangan dan akan mencemarkan udara.
 AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film
fotografi.
 Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf.

 Iodin
 Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal
dengan iodium tingtur)
 Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI)
 Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.
Senyawa Iodin
 KI digunakan sebagai obat anti jamur.
 Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik
 AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi
 NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok.
Kekurangan iodium pada wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan pada
bayi yang dikandungnya.

E. Keuntungan dan Kekurangan Halogen

Halogen adalah jenis bohlam yang paling banyak dipakai untuk lampu utama mobil. Lampu jenis
ini memiliki filamen atau kawat pijar. Keunggulan bohlam halogen adalah perawatan mudah dan
harga terjangkau. Kelemahannya cahayanya kalah terang dan butuh daya listrik besar.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam Sistem Periodik Unsur, halogen merupakan golongan yang berada pada golongan
VII A, yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit ns²np⁵. Istilah halogen berasal dari
ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani., yaitu halo
genes yang artinya ‘pembentuk garam’ karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan
logam membentuk garam. Halogen merupakan sekumpulan unsur nonlogam yang saling
berkaitan erat, lincah, dan berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk molekulnya diatomik.
Golongan halogen merupakan golongan yang sangat reaktif menangkap elektron (oksidator).
Pada umumnya golongan halogen menangkap satu elektron untuk memenuhi kulit terluarnya,
karena kereaktifannya sangat tinggi sehingga halogen tidak mungkin ada dalam keadaan
bebas dialam, karema sifatnya yang sangat reaktif sehingga halogen selalu bersenyawa
dengan unsur-unsur yang lain.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom ini cenderung
menerima satu elektron dari atom lain atau dengan menggunakan pasangan elektron secara
bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen sangat mudah menerima
elektron dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif disebut ion halida, dan
garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya
membentuk ion negatif. Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F),
Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum
diketahui dengan jelas. Sifat keelektronegatifan halogen senantiasa berkurang seiring dengan
bertambahnya jari-jari atomnya.

B. Saran
1. Harus berhati-hati ketika menggunakan unsure halogen. karena unsur ini dapat
mengakibatkan pembakaran kimia parah jika bersentuhan langsung dengan kulit

Anda mungkin juga menyukai