Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,

puji

syukur

kehadirat

Allah

SWT

yang

telah

melimpahkan segala nikmat-Nya. Dengan segenap ungkapan rasa terima


kasih yang tidak terperi kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung seluruh proses penulisan makalah ini
sehingga penulisan makalah dengan judul Unsur Halogen selesai di
kerjakan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Begitu banyak hal yang dilalui sampai dengan selesainya makalah
yang menjadi tugas pelajaran Kimia di awal semester 1 kelas XII ini.
Mungkin apa yang telah kami hasilkan bukanlah yang terbaik, namun
penulis perharap apa yang telah kami tulis ini akan bermanfaat dan bisa
digunakan dengan sebaik mungkin bagi yang membacanya.
Kami sadar bahwa apa yang telah kami peroleh tidak semata-mata
hasil dari jerih payah kami semata tetapin hasil dari keterlibatan semua
pihak. Oleh sebab itu kami menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Guru Mata Pelajaran yang tidak secara langsung
membantu dalam penulisan makalah unuk memenuhi salah satu tugas
pada akhir semester ini.
Akhir kata, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam
makalah ini, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
II.1. Latar Belakang

II.2. Rumusan Masalah

II.3. Tujuan Penulisan

II.4. Manfaat Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
II.1. Pengertian Halogen

II.2. Sifat-Sifat Unsur Halogen

II.3. Kekuatan Oksidator

II.4. Kelimpahan Halogen

II.5. Reaksi-Reaksi Halogen

II.6. Pembuatan Unsur Halogen

13

II.7. Senyawa Halogen

17

II.8. Kegunaan Halogen

19

BAB III PENUTUP


III.1.Kesimpulan

21

III.2.Saran

21

Daftar Pustaka

22

BAB I
PEMBAHASAN
I.1. Latar Belakang
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada
golongan VII A ditabel periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F),
klor (Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At), dan unsur ununseptium
(Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur
yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam.Unsur
golongan VIIA ini merupakan unsur nonlogam paling reaktif. Unsurunsur initidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan
dalam bentuk garamnya.
Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi
orbit

elektron

terluarnya,sehingga

cenderung

membentuk

ion

negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebution halida, dan garam
yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.Keberadaan Unsur Unsur
Halogen Unsur-unsur halogen di alam, semuanya ditemukan dalam
keadaan diatomik.Hal ini terjadi karena unsur-unsur halogen tidak
stabil jika berdiri sendiri. Oleh karenaitu, unsur halogen harus
berikatan agar stabil.Unsur-unsur halogen dapat ditemukan di
beberapa tempat. Fluorin dapatditemukan di atas permukaan tanah.
Klorin dapat ditemukan di dalam air laut. Bromin juga dapat
ditemukan di dalam air laut. Begitu juga dengan iodin, yang
dapatditemukan di dalam air laut. Astatin dapat ditemukan dari
pemboman bismuth dengan partikel alfa.

I.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
A. Apa yang dimaksud dengan halogen?
B. Apa saja sifat-sifat dari unsur halogen?
C. Seperti apakah reaksi-reaksi unsur halogen?
D. Apa saja kegunaan dari unsur halogen?
E. Bahaya apakah yang bisa ditimbulkan dari unsur halogen?
F. Bagaimanakah cara untuk membuat senyawa halogen?

I.3. Tujuan Penulisan


Tujuannya adalah untuk menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan mengenai unsur halogen, sifat unsur halogen, reaksireaksi, kegunaan serta bahaya dan cara membuat halogen.

I.4. Manfaat Penulisan


A. Menambah ilmu pengetahuan.
B. Mengetahui lebih banyak mengenai unsure halogen.
C. Menyelesaikan salah satu tugas mata pelajaran kimia kelas XII
semester 1.

BAB II
PEMBAHASAN
II.1. Pengertian Halogen
Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA atau sekarang
lebih dikenal dengan golongan 17 dalam tabel sistem periodik
unsur, yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit nsnp.
Istilah halogen berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari
abad

ke-18

yang

diadaptasi

dari

bahasa

Yunani,

yaitu halo

genes yang artinya pembentuk garam karena unsur-unsur tersebut


dapat

bereaksi

dengan

logam

membentuk

merupakan sekumpulan unsur nonlogam

garam.

Halogen

yang saling berkaitan

erat, lincah, dan berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk


molekulnya diatomik.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia)
atom-atom ini cenderung menerima satu elektron dari atom lain
atau dengan

menggunakan

pasangan elektron secara bersama

hingga membentuk ikatan kovalen. Atom

unsur halogen sangat

mudah menerima elektron dan membentuk ion bermuatan negatif


satu. Ion negatif disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh
ion ini disebut halida.
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena
kecenderungannya membentuk

ion negatif. Selain itu, halogen

adalah golongan yang paling reaktif karena unsur-unsurnya memiliki


konfigurasi elektron pada subkulit ns2 np5.
Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin
(F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur
Ununseptium yang belum diketahui dengan jelas.

II.2. Sifat-Sifat Unsur Halogen


Unsur halogen memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
II.2.1.
Sifat Fisika Halogen
Unsur
Sifat-sifat

Fluori
n

Astati
Klorin
5

Bromin

Iodin

Nomor atom
Massa atom

17

35

53

85

relative

18,99
-

35,5

79,90

126,90

(210)

Titik leleh (C)

219,62
-

-100,98

-7,25

113,5

302

Titik didih (C)


Rapatan pada

188,14

-34,6

58,78

184,35

337

(Gram/liter)

1,108

1,367
Kunung-

3,119
Merah

4,930
Ungu-

Warna
Energi ionisasi

Kuning

Hijau

tua

hitam

(kJ/mol)
Afinitas

1681,0

1251,0

1139,9

1008,4

930

(kJ/mol)
328,0
Keelektronegati

349,0

324,7

295,2

270

fan
Jari-jari ion
jari-jari atiom

3,16
1,81
0,99

2,96
1,96
1,14

2,66
2,20
1,33

2,20
2,27
1,40

25C

elektron

3,98
1,33
0,64

PENJELASAN:
1) Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin. Demikian pula
jari-jari ion negatifnya. Ion negatif terbentuk apabila atom netral mengikat elektron,
sehingga jari-jari ion negatif lebih besar daripada jari-jari atom netralnnya.
2) Titik didih dan titik leleh dari fluorin sampai iodin bertambah besar, karena ikatan
antar molekulnya makin besar pula. Antara molekul-molekul halogen padat dan cair
terdapat ikatan Van der Waals yang lemah.
3) Wujud halogen pada suhu kamar, flourin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat
cair yang mudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah
menyublim.Pemanasan iodin padat pada tekanan atmosfer tidak membuat unsur itu
meleleh, tetapi langsung menyublim. Hal ini terjadi karena tekanan uap iodin padat
pada suhu kamar lebih besar dari 1 atm.
4) Kecenderungan titik leleh dan titik didih halogen tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut. Molekul halogen (X2) bersifat nonpolar, dengan demikian gaya tarik- menarik
antarmolekul halogen merupakan gaya dispersi. Sebagaimana diketahui, gaya dispersi
bertambah besar sesuai dengan pertambahan massa molekul (Mr ). Itulah sebabnya
6

mengapa titik leleh dan titik didih halogen meningkat dari atas ke bawah dalam tabel
periodik unsur.
5) Warna gas fluorin adalah kuning muda, gas klorin berwarna kuning-hijau. Cairan
bromin berwarna merah kecoklatan, dan zat padat iodin berwarna hitam, sedangkan
uap iodin berwarna coklat kemerahan.
6) Kelarutan fluorin, klorin, dan bromin dalam air besar atau mudah larut, sedangkan
kelarutan iodin larut dalam air kecil kecil(sukar larut). Iodin mudah larut dalam KI
dan pelarut organi, seperti alkohol, eter, kloroform(CHCl 3) dan karbon tetraklorida
(CCl4). Warna larutan bromin dalam pelarut kloroform(CHCl 3) atau karbon
tetraklorida (CCl4) adalah kuning coklat, sedangkan warna larutan iodin dalam pelarut
kloroform(CHCl3) atau karbon tetraklorida (CCl4) adalah ungu.

II.2.2.

Sifat Kimia Halogen

Terdiri atas:
1) Halogen mudah membentuk ion negatif, karena atom halogen mempunyai 7
elektron valensi pada kulit terluarnya (ns 2 np5). Atom unsur halogen cenderung
akan menarik satu elektron (1e-) dan menjadi ion negatif dalam ranngka
membentuk susunan elektron yang stabil seperti gas mulia (ns 2 np6). Oleh
karena itu, halogen disebut unsur yang sangat elektronegatif.
2) Kereaktifan halogen sangat besar. Hal ini disebabkan jari-jari atom halogen
sangat kecil sehingga mudah menarik elektron. Dari Fluorin ke Iodin
kereaktifan makin berkurng, karena jari-jari atom makin besar.
F(g) +
e

F-(g)
H=-328kJ
Cl(g) + e

Cl-(g)

H = -349 kJ

Pada reaksi diatas kita dapat melihat, bahwa afinitas electron unsur halogen
berkurang dari atas ke bawah, yaitu klorin ke iodine. Hal itu terjadi karena
bertambahnya jari jari atom, akan tetapi H (energi) fluorin lebih rendah
dibandingkan klorin, penyimpangan ini terjadi karena kecilnya atom fluorin ,
yang membuat gaya tolak menolak antar elektron.
3) Halogen merupakan oksidator(pengoksidasi) kuat. Unsur-unsur halogen
mudah mengikat elektron karena itu halogen mudah tereduksi.
F2(g)

+ 2e

2F-(aq)

E = +2,87 volt

Cl2(g)

+ 2e

2Cl-(aq)

E = +1,36 volt

Br2(l)

+ 2e

2Br-(aq)

E = +1,07 volt

I2(s)

+ 2e

2I-(aq)

E = +0,51 volt

Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dari fluorin sampai iodin
sifat oksidator/pengoksidasi halogen makin berkurang. Daya pengoksidasi
F2>Cl2>Br2>I2

II.3. Kekuatan Oksidator


Seperti telah diuraikan bahwa daya reduksi halogen dari fluorin ke iodine
makin berkurang. Apabila direaksikan, halogen yang lebih kuat daya reduksinya dapat
mengusir atau mendesak halida yang lebih lemah dari senyawanya.
F2
Dari atas ke bawah daya reduksi halogen berkurang.
Cl2
Halogen yang lebih aktif atau yang berada di atas dapat
Br2
mengusir atau mendesak halida yang berada dibawah
I2
senyawanya.
Fluorin dapat mendesak klorida, bromide, dan iodide. Klorin dapat mendesak
bromide dan iodide. Bromida dapat mendesak iodide. Reaksi sebaliknya tidak
berlangsung.
F2(g) + 2NaCl(aq)

2NaF(aq)+Cl2(g)

Reaksi tersebut dapat juga ditulis sebagai berikut.


F2(g) + 2Cl-(aq)

2F-(aq)+Cl2(g)

Reaksi sebaliknya
Cl2(g) + F-(aq)

tidak berlangsung

II.4. Kelimpahan Halogen


1) Flourin Fluor ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada tahun 1670 dan
baru pada tahun 1886 Maisson berhasil mengisolasinya. Terdapat dalam senyawa
fluorspar CaF2, kriolit Na3AlF6, dan fluorapatitCa(PO4)3F. dengan penambahan
asam sulfat ke dalam fluorspar maka akan diperoleh HF dan garam Calsium sulfat.
2) Klorin Klor ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada
tahun1810. Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2,
senyawadan mineral seperti kamalit dan silvit. Klor dapat mengganggu pernafasan,
merusak selaput lender dan dalam wujud cahaya dapat membakar kulit. Terdapat
dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2. Senyawa klorida ditemukan di air laut
dan garam batu/endapan garam yang terbentuk akibat penguapan air laut di masa lalu.
Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar 30 gram NaCl.
3) Bromin Bromid itemukan oleh Balard pada tahun 1826. Merupakan zat cair berwarna
coklat kemerahan, agak mudah menguap pada temperature kamar, uapnya berwarna
merah, berbau tidak enak dan dapat menimbulkan efek iritasi pada mata dan
kerongkongan. Bromin mudah larut dalam air dan CS2 membentuk larutan berwarna
8

merah, bersifat kurang aktif dibandingkan dengan klor tetapi lebih reaktif dari iodium.
Terdapat dalam senyawa logam bromide. Senyawa ini juga ditemukan di air laut,
endapan garam, dan air mineral.
4) Iodine Iodium ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur
nonlogam. Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada
temperature biasa membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih). Di
alam ditemukandalam air laut (air asin) garam chili, dan lain-lain. Kristal iodin dapat
melukai kulit, sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir. Terdapat
dalam senyawa natrium iodat NaIO3, yang ditemukan dalam jumlah kecil pada
deposit NaNO3 di Chili.

H2(g) +

Cl2(g)

H2(g) +

I2(s)

2HCl(g)
2HI(g)

II.5. Reaksi-Reaksi Halogen


Halogen adalah golongan unsur yang sangat reaktif, sehingga dapat bereaksi
dengan unsur-unsur maupun dengan senyawa-senyawa lain. Unsur halogen dapat
bereaksi dengan semua unsur, bahkan gas mulia serta zat yang tahan api seperti, air
dan asbes dapat terbakar dalam gas fluorin. Berikut ini beberapa reaksi halogen.
II.5.1. Reaksi dengan Gas Hidrogen
Semua halogen (X2) dapat bereaksi dengan gas hidrogen, membentuk
hidrogen halida (HX). Persamaan reaksinya sebagai berikut.
H2(g) +

X2

2HX(g)

Contoh :

Fluorin dan klorin bereaksi dengan cepat disertai ledakan, tetapi bromin dan
iodin bereaksi dengan lambat.
II.5.2.

Reaksi dengan Logam


Halogen bereaksi dengan semua logam dalam sistem periodik unsur

membentuk halida logam. Jika bereaksi dengan logam alkali dan alkali tanah,
hasilnya (halida logam) dapat dengan mudah diperkirakan, sedangkan bila
bereaksi dengan logam transisi, produk (halida logam) yang terbentuk
tergantung pada kondisi reaksi dan jumlah reaktannya. Pada reaksi halogen
9

dengan logam terbentuk halida yang berupa senyawa ion. Reaksi halogen
dengan logam menghasilkan senyawa ionic. Halogen bersifat sebagai
oksidator dan unsur yang bereaksi dengan halogen bersifat reduktor. Halogen
menerima elektron dan logam menjadi ion halida yang bermuatan negatif.
Tidak seperti unsur logam, semakin ke bawah halogen menjadi kurang
reaktif, karena afinitas elektronnya semakin berkurang, atau dengan kata lain
F> Cl> Br> I. Fluorin, klorin dan bromin bereaksi langsung, sedangkan
iodin bereaksi langsung tapi lambat.
II.5.3.

Rea

ksi dengan Nonlogam

Kemampuan bereaksi unsur-unsur halogen dengan unsur nonlogam


menunjukkan pola yang sama, yaitu kereaktifannya berkurang dari fluorin
sampai iodin. Fluorin bereaksi langsung dengan semua unsur nonlogam
kecuali nitrogen, helium, neon, dan argon. Bahkan dengan pemanasan fluorin
dapat bereaksi dengan intan dan xenon.
Fluorin dapat juga bereaksi dengan kaca, kuarsa, dan silica.
Klorin dan Bromin tidak dapat bereaksi langsung dengan gas mulia, karbon,
nitrogen dan oksigen. Iodin tidak bisa bereaksi dengan unsur-unsur tersebut,
tetapi dapat bereaksi langsung dengan fosfat.
Halogen membentuk senyawa baru dengan nama halida
Berikut tabel beberapa senyawa halogen dengan unsur-unsur nonlogam.
Golongan

Senyawa

Unsur
Nonlogam Fluorida
III A
BF3, BF4
IV A
CF4
SiF4, SiF62GeF4, GeF62VA
NF3, N2F4
PF3, PF5
AsF3, AsF5
SbF3, SbF5
VI A
OF2, O2F2
SF2, SF4, S2F2, SF6
SeF4, SeF6
TeF4, TeF6
VII A
ClF, ClF3, ClF5
BrF3, BrF5
IF, IF3, IF5

10

Klorida
BCl3
CCl4
SiCl4
GeCl4
NCl3
PCl3, PCl5

OCl2
SCl2, S2Cl2, SCl4
SeCl2, SeCl4
TeCl4
BrCl
ICl, ICl3

Bromida
BBr3
CBr4

Iodida
BI3
Cl4

NBr3
PBr3, PBr5

NI3

OBr2
SeBr4
TeBr4

Ibr

TeI4

II.5.4.

Reaksi dengan Air

Semua halogen larut dalam air. Unsur halogen yang dapat mengoksidasi air
adalah fluorin dan klorin (berlangsung lambut). Hal itu disebabkan potensial
oksidasi air adalah -1,23 V, sedangkan fluorin -2,87 V, dan klorin -1,36 V.
Reaksinya adalah sebagai berikut

1. Fluorin dalam air


2F2(g) +
4e2H2O(l)
2F2(g)+ 2H2O(l)
Atau
2F2(g)+ 2H2O(l)

4F-(aq)

E= +2,87 V
4H+(aq)+O2(g)+4eE= -1,23V
+
4F (aq)+ 4H (aq)+O2(g) E= +1,64 V

4HF(aq) + +O2(g)

4 Cl-(aq)

E= +1,36 V
4H+(aq)+O2(g)+4eE= -1,23 V
+
+4H (aq)+O2(g) E= +0,13 V

E= +1,64 V

2. Klorin dalam air


2Cl2(g) +
4e
2H2O(l)
2Cl2(g) + 2H2O(l)

Atau
2Cl2(g) + 2H2O(l)

Dari data energi potensial

4Cl-(aq)

4HCl(aq)+ O2(g) E= +0,13 V


pada reaksi diatas (E= +0,13 Volt) menunjukan

bahwa klorin bereaksi dengan air sangat lambat. Hal itu disebabkan karena
klorin terlebih dahulu membentuk asam hipoklorit, kemudian terurai menjadi
asam klorida dan oksigen. Persamaan reaksinya ditulis sebagai berikut.
2Cl2(g) + 2H2O(l)

2Cl-(aq) + 2H+(aq) + 2HClO(aq)


2HClO(aq)

2Cl-(aq) + 2H+(aq) + O2(g)


Reaksi tersebut dapat dipercepat dengan bantuan sinar matahari atau
memakai katalis. Larutan klorin dalam air disebut aqua klorata sedangkan
larutan bromin dalam air disebut aqua bromita.
II.5.5.

Reaksi dengan Basa

Halogen bereaksi dengan basa membentuk senyawa halida yang kemudian


mengalami reaksi disproporsionasi membentuk senyawa oksihalogen. Klorin,
bromin, dan iodin dapat bereaksi dengan basa dan hasilnya tergantung pada
temperatur saat reaksi berlangsung. Pada temperatur 15 , halogen (X2)
bereaksi dengan basa membentuk campuran halida (X-) dan hipohalit (XO-).
Berikut contoh reaksi halogen dengan basa:
1. Fluorin bereaksi dengan basa membentuk oksigen difluorida OF 2 dan
ion fluoride F-, dengan reaksi sebagai berikut:
2F2(g) + OH-(aq)

OF2(g) + 2F-(aq) + H2O(l)


2. klorin, bromine, dan iodine bereaksi dengan basa membentuk ion
hipohalit OX- dan ion halida X- dengan reaksi sebagai berikut:
X2(g) + 2OH-(aq)

OX-(aq) + X-(aq) + H2O(l)


Ion OX yang terbentuk mengalami reaksi disproporsionasi membentuk ion
halat XO3- dan ion halida X-, dengan reaksi sebagai berikut:

11

3OX-(aq)

XO3-(aq) +

2X-(aq)

Klorin dan basa : ion OCl- yang stabil pada suhu ruang akan
terdisproporsionasi menjadi ClO3- jika dipanaskan, reaksinya adalah sebagai
berikut:
Cl2(g) + 2OH-(aq) OCl-(aq) + Cl-(aq) + H2O(l)
ClO- yang terbentuk apabila dipanaskan akan terurai menjadi Cl- dan ClO3-.
3OCl-(aq)

ClO3-(aq)
+
2Cl-(aq)
Bromine dan basa : ion OBr- terdisproporsionasi dengan cepat pada suhu
ruang, reaksinya adalah sebagai berikut:
Br2(g) + 2OH-(aq) OBr-(aq) + Br-(aq) + H2O(l)
3OBr-(aq)
BrO3-(aq)
+
2Br-(aq)
Iodine dan basa : ion OI bereaksi sangat cepat, sehingga sulit untuk diamati,
reaksinya adalah sebagai berikut:
I2(g) + 2OH-(aq) OI-(aq) + I-(aq) + H2O(l)
3OI-(aq) IO3-(aq) + 2I-(aq)
II.5.6.

Reaksi dengan Hidrokarbon

Pada umumnya halogen bereaksi dengan hidrokarbon. Reaksi tersebut


dikenal dengan halogenisasi. Kemampuan bereaksi unsur-unsur halogen
tidak sama, sesuai dengan daya reduksi halogen yang berkurang dari fluorin
ke iodin. Fluorin bereaksi dahsyat, sedangkan iodin tidak bereaksi. Reaksi
klorin dan bromin dapat berlangsung karena pemanasan atau pengaruh sinar
matahari. Reaksi yang biasa terjadi pada hidrokarbon ialah sebagai berikut:

1. Reaksi Subsitusi (penggantian gugus H)


Contoh :
C2H6 +

Cl2

C2H5Cl+

HCl(aq)

2. Reaksi adisi (pemecahan ikatan rangkap)


Contoh :
H2C = CH2
II.5.7.

Br2

CH2 - CH2
Br

Br

Reaksi dengan Sesama Halogen

Halogen mempunyai molekul diatomik, maka tidaklah mengherankan jika


dapat terjadi reaksi antar unsur dalam golongan halogen. Reaksi antar
halogen ini dapat disamakan dengan proses redoks, di mana unsur yang lebih
reaktif merupakan oksidator, sedangkan unsur yang kurang reaktif
merupakan reduktor. Persamaan reaksi yang terjadi:
Reaksi ini pula disebut dengan istilah reaksi pendesakan, reaksi pendesakkan
ini terjadi jika halogen yang terletak lebih atas dalam keadaan diatomik
mampu mendesak ion halogen dari garamnya yang terletak dibawahnya.

12

Berlangsung atau tidaknya suatu reaksi dapat dilihat dari reaksi pendesakan
halogen.
Contoh:
F2
Br-

+
+

2KCl
Cl2

Br2

2I-

2KF
Br2

+
+

Cl2
Cl-

Br-

I2

II.6. Pembuatan Unsur Halogen


Halogen dibuat dari senyawa halida yang ada dialam. Caranya adalah dengan
mengoksidasi ion-ion halida. Proses pembuatan halogen tersebut dapat dilakukan
dengan elektrolisis dan reaksi redoks (reduksi-oksidasi), namun tidak dengan cara
elektrolisis saja, banyak cara digunakan dalam proses pembuatan halogen baik dalam
lingkup industri maupun labolatorium.

II.8.1. Di Laboratorium
Pembuatan senyawa halogen untuk skala laboratotium bisa dilakukan dengan
cara mengoksidasi senyawa halida dengan MnO2 atau KmnO4 dalam asam
(H2SO4 pekat).
X- + MnO4 + H+ X2 + Mn2+ + H2 O
Cl2

: Mereaksikan suatu halida dengan H2so4 encer dan Mn02


2CL + MnO2 + 4H+ Mn2+ + 2H2O + Cl2
Mereaksikan suatu halide dengan H2SO4 encer dan Mn04
2Mn04+ + 10 Cl- + 16H - 2Mn2+ + 8H2O +5CL2

Br2

: Mereaksikan suatu halide dengan H2SO4 encer dan MnO2


Mn O2 + 4H+ + 2BR Mn2+ + 2H2O + Br2
Oksidasi Bronda dengan KHLOR
Cl2 + Br - 2Cl- + Br2

I2

: Mereaksikan suatu halide dengan H2SO4 dan MnO2


Mn O2 + 4H+ + 2I - 2Mn2 + + 2H2O + I2
Oksidasi iodida dengan gas kalor
Cl2 + I- 2Cl - + I2

II.8.2. Skala Industri


Pembuatan fluorin (F2)
13

Fluorin dibuat dari elektrolisis asam fluorida(HF). Sebagai bahan baku untuk
mendapatkan HF diperoleh dari fluorspar(CaF2) yang direaksikan dengan
H2SO4 pekat. HF yang diperoleh dicampur dengan KHF2 cair(bebas air),
ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan suhu sampai 1000 . Wadah untuk
reaksi elektrolisis terbuat dari logam monel(campuran Cu dan Ni), campuran
tersebut tidak boleh mengandung air karena F2 yang terbentuk akan
mengoksidasinya. Dalam elektrolisis dihasilkan gas H2 di katoda dan gas F2 di
anoda. Wadahnya menjadi katode, sedangkan anodenya adalah grafit.
Persamaan reaksi elektrolisis HF sebagai berikut.
2HF(aq)

2H+(aq) +
2F-(aq)
katode(-) :
2H+(aq) + 2e-
H2(g)
anode(+) :
2F-(aq)

F2(g) +
2e2HF(aq)

H2(g) +
F2(g)
Pembuatan Klorin(Cl2)
Pembuatan klorin dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara reaksi
redoks dan dengan cara elektrolisis.
1) Cara reaksi redoks
Dalam laboratorium, klorin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion
klorida. Sebagai oksidator dapat digunakan MnO 2(batu kawi), KMnO4,
K2CrO7, atau CaOCl2.
Contoh:
MnO2(s) + 2H2SO4(aq)+ 2NaCl(s)

Na2SO4(aq)+MnSO4(aq)+2H2O(l)+Cl2(g)

CaOCl2(aq) + H2SO4(aq)

CaSO4(aq) + H2O(l) + Cl2(g)

CaOCl2(aq) + 2HCl(aq)

CaCl2(s) + H2O(l) + Cl2(g)

2KMnO4(s) + 16HCl(aq)

2KCl(aq) + 2MnCl2(aq) + 8H2O(l) + 5Cl2(g)

2) Cara Elektrolisis
Dalam industri, klorin dibuat dengan mengelektrolisis larutan natrium klorida
pekat dengan mengguanakan elektrode inert(tidak ikut bereaksi) dan
menggunakan diafragma. Sebagai elektrode dipakai grafit.
Persamaan reaksi sebagai berikut.
2NaCl(aq)
Katode(-): 2H2O(l)
Anode(+):

2Cl-(aq)

2NaCl(aq) + 2H2O(l0

2Na+(aq) +

2Cl-(aq)

+ 2e-

H2(g)

2OH-(aq)

Cl2(g)

2e-

2Na+(aq) + 2OH-(aq) + Cl2(g) + H2(g)

OH- yang diperoleh bereaksi dengan Na+ membentuk larutan NaOH.


14

Pembuatan Bromin (Br2)

Pembuatan Bromin juga dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara
reaksi redoks dan dengan cara elektrolisis.
1) Cara reaksi Redoks
a) Dalam Industri, bromin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion
bromida yang terdapat dalam air laut dengan klorin. pembuatan gas Br 2
sebagai berikut:

Air laut dipanaskan kemudian dialirkan ke tanki yang berada di puncak

menara.

Uap air panas dan gas Cl2 dialirkan dari bawah menuju tanki. Setelah

terjadi reaksi redoks, gas Br2 yang dihasilkan diembunkan hingga terbentuk
lapisan yang terpisah. Bromin cair berada di dasar tangki, sedangkan air di
atasnya.

Selanjutnya bromin dimurnikan melalui distilasi.

Reaksi yang terjadi adalah


Cl2(g) +
2Br-(aq)

Br2(g) +
2Cl-(aq)
Dengan mengalirkan udara kedalam air bromin, brominnya dapat dikeluarkan
karena mudah menguap.
2) Cara elektrolisis
Bromin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam MgBr2 dengan
menggunakan electrode inert.
Persamaan reaksi elektrolisisnya :
MgBr2(aq)

Mg2+(aq) + 2Br-(aq)

Katode (-) : 2 H2O (l) + 2e-

H2(g) + 2OH-(aq)

Anode (+) : 2 Br-(aq)

Br2(l) + 2e-

MgBr2(aq) + 2H2O(l)

Mg2+ (aq) + 2OH-(aq) + Br2(l) + H2 (g)


Mg(OH)2(aq)

Pembuatan Iodin ( I2 )

Iodin dapat dibuat dengan dua cara, baik di laboratorium ataupun dalam
industry. Cara tersebut adalah dengan cara redoks dan dengan cara elektrolisis.
1) Cara reaksi redoks

15

a) Secara komersial Iodin dapat dibuat dengan mengoksidasi ion iodide yang
terdapat dalam air laut dengan klorin.
Cl2 (g) + 2 I- (aq)
I2 (s) + 2 Cl-(aq)
b) Iodin dapat dibuat dengan mereduksi NaIO3 dengan NaHSO3 dalam
suasana asam. Persamaan reaksinya :
IO3-(aq) + 3 HSO3-(aq)

I-(aq) + 3 H+(aq) + 3 SO42-(aq)


+
I (aq) + IO3 (aq) + 6 H (aq)

I2(s) + 3 H2O (l)


c) Dilaboratorium iodine dibuat dari MnO4 + KI + H2SO4 pekat yang
dipanaskan.
Persamaan reaksinya :
2 KI(s) + MnO4 (s) + 2 H2SO4 (l)
K2SO4 (aq) + MnSO4 (aq) + 2H2O(l) +I2(s)
I2 yang terbentuk akan mengkristal pada bagian bawah cawan ( terjadi
sublimasi ).
2) Cara elektrolisis
Iodin dapat dibuat dengan cara elektrosis larutan garam pekat NaI dengan
menggunakan electrode inert. Persamaan reaksinya
2 NaI(aq)

2Na+(aq) + 2I-(aq)

Katode (-) : 2 H2O (l) + 2e-

H2(g) + 2 OH-(aq)

Anode (+) : 2I-(aq)

I2(s) + 2e-

2NaI(aq) + 2 H2O (l)

2Na+(aq) + 2 OH-(aq) + I2(s) + H2(g)

II.7. Senyawa Halogen


Halogen terdapat dialam dalam bentuk senyawa, diantaranya senyawa hidrogen
halida dan asam oksi halogen serta bentuk senyawa garam, yaitu garam halida.
II.7.1. Senyawa Hidrogen Halida (HX)
Pada temperatur kamar, senyawa halogen halida berupa gas, tidak
berwarna, dan sangat mudah larut dalam air. Hidrogen halida dalam pelarut
aur bersifat asam yang disebut asam halida. Makin besar perbedaan
keelektronegatifan antara hidrogen dengan unsur halogen maka makin kuat
ikatan senyawa tersebut, sehinggga kekuatan asam makin lemah. Mengapa
demikian? Karena semakin kuat ikatan senyawa tersebut, maka makin sulit
melepaskan ion H+. Urutan kekuatan asam halida adalah
HF < HCl < HBr < HI
Jadi, asam yang paling lemah adalah HF dan yang terkuat adalah HI. Sifat fisis
dari hidrogen halida dapat dilihat pada tabel.

16

Rumus

Massa

Kimia

molekul didih

Kelarutan

Titik

Titik

Lebur
HF
20
19,4
-92
HCl
36,5
-84
-112
HBr
81
-67
-89
HI
128
-35
-51
Senyawa HF memiliki titik didih tertinggi

dalam 1 Liter
Volume Air
507
610
425
sebab pada senyawa HF terdapat

ikatan hidrogen.

Pembuatan Hidrogen Halida


a. Hidrogen Fluorida (HF)
Hidrogen fluorida dibuat dengan cara reaksikan kalsium fluorida dengan asam
sulfat pekat. Persamaan reaksi sebagai berikut.
CaF2(s) + H2SO4(l)
CaSO4(s)
+ 2HF(g)
HF tidak dapat disimpan dalam alat yang terbuat dari kaca karena akan
bereaksi dengan kaca. Reaksi HF dengan kaca sebagai berikut.
6HF(g) + SiO2(s)

SiF62-(aq)
+
2H3O+(aq)
b. Hidrogen klorida (HCl)
Hidrogen klorida dibuat dengan cara mereaksikan garam dapur dengan asam
sulfat pekat yang dipanaskan. Pada temperatur kamar akan berbentuk gas.
Persamaan reaksinya senbagai berikut.
NaCl(s) + H2SO4(l)

NaHSO4(s)
+
HCl(g)
NaCl(s) + NaHSO4(s)
Na2SO4(s)
+
HCl(g)
c. Hidrogen Bromida (HBr)
Untuk memperoleh HBr murni dapat diperoleh dari reaksi fosfor tribromida
dengan air. Persamaan reaksinya sebagai berikut.
PBr3(s) +
3H2O(l)
H3PO3(aq) +
3HBr(g)
d. Hidrogen Iodida (HI)
Untuk memperoleh HI murni dapat diperoleh dari reaksi fosfor triiodida
dengan air. Persamaan reaksinya sebagai berikut.
PI3(s) +
3H2O(l)
H3PO3(aq) +

3HI(g)

II.7.2. Asam Oksi Halogen


Asam oksi halogen terjadi hanya pada halogen yang mempunyai bilangan
oksidasi + dan dapat terjadi dari reaksi oksidasi halogen dengan air. Karena
fluorin tidak mempunya bilangan oksidasi (+), maka fluorin tidak mempunyai
asam oksi. Contoh reaksi oksida halogen dengan air.
Cl2O(g)
+ H2O(l)

2HClO(aq)
Cl2O3(g) + H2O(l)

2HClO2(aq)
Cl2O5(g) + H2O(l)

2HClO3(aq)
Cl2O7(g) + H2O(l)

2HClO4(aq)

17

Kekuatan asam oksi bertambah dengan bertambahnya oksigen pada asam


tersebut.
II.7.3. Garam Halida
Sifat unsur-unsur halogen yang reaktif menyebabkan halogen tidak terdapat
bebas dialam melainkan terdapat sebagai garam-garam halida yang larut
dalam air laut, misalnya natrium klorida dan natrium iodida. Halogen juga
terdapat sebagai garam mineral.
Contoh:
1. Senyawa Fluorspar(CaF2)
2. Senyawa kriolit (Na3AlF6)
3. Senyawa apatit (CaF2.3Ca3(PO4)2)
Garam-garam halida umumnya mudah larut dalam air, kecuali dari kation Ag +,
Hg22+, dan Cu2+, sedangkan garam-garam halida dari Pb2+ seperti PbF2, PbCl2,
PbBr2, dan PbI2, sukar larut dalam air biasa, tetapi dapat larut apabila
dipanaskan atau ditambahkan air panas.

II.8. Kegunaan Halogen


Kegunaan Fluorin
a) Dengan senyawanya digunakan untuk pembuatan uranium
b) Untuk memisahkan U-235 dan U-238 dalam teknologi nuklir dalam proses

II.8.1.

difusi gas.
c) Fluoro-Kloro-Hidrokarbon (freon 12) sebagai pendingan pada kulkas dan AC
d) Garam Fluorida untuk pasta gigi mencegahkerusakan gigi
e) Asam fluorida, digunakan untuk mengukir (mensketsa) kaca karena dapat
bereaksi dengan kaca.
Reaksi : CaSiO3 + 8HF H2SiF6 + CaF2 + 3H2O
f) Belerang hexafluorida ( SF6 ) sebagai insulator.
g) Kriolit ( Na3AlF6 ) sebagai bahan pelarut dalam pengolahan bahan alumunium.
II.8.2.
Kegunaan Klorin
a) CaOCl2/( Ca2+ )( Cl- )( ClO- ) sebagai serbuk pengelontang atau kapur klor.
b) Kalsium hipoklorit [Ca(OCl2 )2 ] sebagai zat disenfekton pada air ledeng.
c) Seng klorida (ZnCl2) sebagai bahan pematri (solder).
d) Asam klorida ( HCl ) digunakan pada industri logam. Untuk mengekstrasi
logam tersebut.
e) Kalium klorida ( KCl ) sebagai pupuk tanaman.
f) Amoniumklorida ( NH4Cl ) sebagai bahan pengisi batu baterai.
II.8.3. Kegunaan

a)
b)
c)
d)

Bromin
Digunakan dalam pengasapan, bahan anti api
Natrium bromide (NaBr)sebagai obat penenang saraf
Perak bromide(AgBr)disuspensikan dalam gelatin untuk film fotografi
Metil bromide(CH3Br)zat pemadam kebakaran
18

e) Etilen dibromida(C2H4Br2)ditambahkan pada b


f) Etilen Bromida sebagai aditif pada bensin bertimbal yaitu untuk mengikat
timbal agar tidak melekat pada piston dan silinder
II.8.4.
Kegunaan Iodin
a) Digunakan dalam industri obat seperti iodoform (CHI 3) untuk antiseptik,
tinktur iodin
b) AgI bersama AgBr dalam bidang fotografi untuk menangkap cahaya masuk
c) NaIO3atau NaI dengan campuran garam dapur untuk mencegahgondok dan
penurunan intelegensia
d) Dalam bidang kesehatan, industri kimia, radiologi analisis kimia dll

19

BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Dalam Sistem Periodik Unsur, halogen merupakan golongan
yang berada pada golongan VII A, yang mempunyai elektron valensi
7 pada subkulit nsnp. Istilah halogen berasal dari ilmiah bahasa
Perancis dari abad

ke-18 yang

diadaptasi

dari bahasa

Yunani.,

yaitu halo genes yang artinya pembentuk garam karena unsurunsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam.
Halogen merupakan sekumpulan unsur nonlogam

yang saling

berkaitan erat, lincah, dan berwarna terang. Dan secara alamiah


bentuk

molekulnya

diatomik.

Golongan

halogen

merupakan

golongan yang sangat reaktif menangkap elektron (oksidator). Pada


umumnya golongan halogen menangkap satu elektron untuk
memenuhi kulit terluarnya, karena kereaktifannya sangat tinggi
sehingga halogen tidak mungkin ada dalam keadaan bebas dialam,
karema sifatnya yang sangat reaktif sehingga halogen selalu
bersenyawa dengan unsur-unsur yang lain.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia)
atom-atom ini cenderung menerima satu elektron dari atom lain
atau dengan

menggunakan

pasangan elektron secara bersama

hingga membentuk ikatan kovalen. Atom

unsur halogen sangat

mudah menerima elektron dan membentuk ion bermuatan negatif


satu. Ion negatif disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh
ion ini disebut halida.
Halogen digolongkan

sebagai

kecenderungannya membentuk

pengoksidator

kuat

ion negatif. Golongan

karena
halogen

terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br),
Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum diketahui
dengan jelas. Sifat keelektronegatifan halogen senantiasa berkurang
seiring dengan bertambahnya jari-jari atomnya.

III.2. Saran

20

Harus berhati-hati ketika menggunakan unsur halogen karena


unsur ini dapat mengakibatkan pembakaran kimia parah jika
bersentuhan langsung dengan kulit.

21

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad,Hiskia.2001.kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung:PT.CITRA ADITYA BAKTI.
Nuryati,Leila. 2000. Kimia Anorganik 1. Bogor: DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN
PERDAGANGAN PUSDIKLAT INDAG.
Taufik, Agus.1992.Kimia Anorganik.Bogor:DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN Akademi
Kimia Analisis Bogor.
http://rumahkimia.wordpress.com/2008/11/22/halogen-neni/
Kuswati, Tine Maria. 2007. sains kimia. Jakarta : Bumi Aksara

22

Anda mungkin juga menyukai