Alhamdulillah,
puji
syukur
kehadirat
Allah
SWT
yang
telah
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
II.1. Latar Belakang
BAB II PEMBAHASAN
II.1. Pengertian Halogen
13
17
19
21
III.2.Saran
21
Daftar Pustaka
22
BAB I
PEMBAHASAN
I.1. Latar Belakang
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada
golongan VII A ditabel periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F),
klor (Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At), dan unsur ununseptium
(Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur
yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam.Unsur
golongan VIIA ini merupakan unsur nonlogam paling reaktif. Unsurunsur initidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan
dalam bentuk garamnya.
Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi
orbit
elektron
terluarnya,sehingga
cenderung
membentuk
ion
negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebution halida, dan garam
yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.Keberadaan Unsur Unsur
Halogen Unsur-unsur halogen di alam, semuanya ditemukan dalam
keadaan diatomik.Hal ini terjadi karena unsur-unsur halogen tidak
stabil jika berdiri sendiri. Oleh karenaitu, unsur halogen harus
berikatan agar stabil.Unsur-unsur halogen dapat ditemukan di
beberapa tempat. Fluorin dapatditemukan di atas permukaan tanah.
Klorin dapat ditemukan di dalam air laut. Bromin juga dapat
ditemukan di dalam air laut. Begitu juga dengan iodin, yang
dapatditemukan di dalam air laut. Astatin dapat ditemukan dari
pemboman bismuth dengan partikel alfa.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. Pengertian Halogen
Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA atau sekarang
lebih dikenal dengan golongan 17 dalam tabel sistem periodik
unsur, yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit nsnp.
Istilah halogen berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari
abad
ke-18
yang
diadaptasi
dari
bahasa
Yunani,
yaitu halo
bereaksi
dengan
logam
membentuk
garam.
Halogen
menggunakan
Fluori
n
Astati
Klorin
5
Bromin
Iodin
Nomor atom
Massa atom
17
35
53
85
relative
18,99
-
35,5
79,90
126,90
(210)
219,62
-
-100,98
-7,25
113,5
302
188,14
-34,6
58,78
184,35
337
(Gram/liter)
1,108
1,367
Kunung-
3,119
Merah
4,930
Ungu-
Warna
Energi ionisasi
Kuning
Hijau
tua
hitam
(kJ/mol)
Afinitas
1681,0
1251,0
1139,9
1008,4
930
(kJ/mol)
328,0
Keelektronegati
349,0
324,7
295,2
270
fan
Jari-jari ion
jari-jari atiom
3,16
1,81
0,99
2,96
1,96
1,14
2,66
2,20
1,33
2,20
2,27
1,40
25C
elektron
3,98
1,33
0,64
PENJELASAN:
1) Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin. Demikian pula
jari-jari ion negatifnya. Ion negatif terbentuk apabila atom netral mengikat elektron,
sehingga jari-jari ion negatif lebih besar daripada jari-jari atom netralnnya.
2) Titik didih dan titik leleh dari fluorin sampai iodin bertambah besar, karena ikatan
antar molekulnya makin besar pula. Antara molekul-molekul halogen padat dan cair
terdapat ikatan Van der Waals yang lemah.
3) Wujud halogen pada suhu kamar, flourin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat
cair yang mudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah
menyublim.Pemanasan iodin padat pada tekanan atmosfer tidak membuat unsur itu
meleleh, tetapi langsung menyublim. Hal ini terjadi karena tekanan uap iodin padat
pada suhu kamar lebih besar dari 1 atm.
4) Kecenderungan titik leleh dan titik didih halogen tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut. Molekul halogen (X2) bersifat nonpolar, dengan demikian gaya tarik- menarik
antarmolekul halogen merupakan gaya dispersi. Sebagaimana diketahui, gaya dispersi
bertambah besar sesuai dengan pertambahan massa molekul (Mr ). Itulah sebabnya
6
mengapa titik leleh dan titik didih halogen meningkat dari atas ke bawah dalam tabel
periodik unsur.
5) Warna gas fluorin adalah kuning muda, gas klorin berwarna kuning-hijau. Cairan
bromin berwarna merah kecoklatan, dan zat padat iodin berwarna hitam, sedangkan
uap iodin berwarna coklat kemerahan.
6) Kelarutan fluorin, klorin, dan bromin dalam air besar atau mudah larut, sedangkan
kelarutan iodin larut dalam air kecil kecil(sukar larut). Iodin mudah larut dalam KI
dan pelarut organi, seperti alkohol, eter, kloroform(CHCl 3) dan karbon tetraklorida
(CCl4). Warna larutan bromin dalam pelarut kloroform(CHCl 3) atau karbon
tetraklorida (CCl4) adalah kuning coklat, sedangkan warna larutan iodin dalam pelarut
kloroform(CHCl3) atau karbon tetraklorida (CCl4) adalah ungu.
II.2.2.
Terdiri atas:
1) Halogen mudah membentuk ion negatif, karena atom halogen mempunyai 7
elektron valensi pada kulit terluarnya (ns 2 np5). Atom unsur halogen cenderung
akan menarik satu elektron (1e-) dan menjadi ion negatif dalam ranngka
membentuk susunan elektron yang stabil seperti gas mulia (ns 2 np6). Oleh
karena itu, halogen disebut unsur yang sangat elektronegatif.
2) Kereaktifan halogen sangat besar. Hal ini disebabkan jari-jari atom halogen
sangat kecil sehingga mudah menarik elektron. Dari Fluorin ke Iodin
kereaktifan makin berkurng, karena jari-jari atom makin besar.
F(g) +
e
F-(g)
H=-328kJ
Cl(g) + e
Cl-(g)
H = -349 kJ
Pada reaksi diatas kita dapat melihat, bahwa afinitas electron unsur halogen
berkurang dari atas ke bawah, yaitu klorin ke iodine. Hal itu terjadi karena
bertambahnya jari jari atom, akan tetapi H (energi) fluorin lebih rendah
dibandingkan klorin, penyimpangan ini terjadi karena kecilnya atom fluorin ,
yang membuat gaya tolak menolak antar elektron.
3) Halogen merupakan oksidator(pengoksidasi) kuat. Unsur-unsur halogen
mudah mengikat elektron karena itu halogen mudah tereduksi.
F2(g)
+ 2e
2F-(aq)
E = +2,87 volt
Cl2(g)
+ 2e
2Cl-(aq)
E = +1,36 volt
Br2(l)
+ 2e
2Br-(aq)
E = +1,07 volt
I2(s)
+ 2e
2I-(aq)
E = +0,51 volt
Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dari fluorin sampai iodin
sifat oksidator/pengoksidasi halogen makin berkurang. Daya pengoksidasi
F2>Cl2>Br2>I2
2NaF(aq)+Cl2(g)
2F-(aq)+Cl2(g)
Reaksi sebaliknya
Cl2(g) + F-(aq)
tidak berlangsung
merah, bersifat kurang aktif dibandingkan dengan klor tetapi lebih reaktif dari iodium.
Terdapat dalam senyawa logam bromide. Senyawa ini juga ditemukan di air laut,
endapan garam, dan air mineral.
4) Iodine Iodium ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur
nonlogam. Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada
temperature biasa membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih). Di
alam ditemukandalam air laut (air asin) garam chili, dan lain-lain. Kristal iodin dapat
melukai kulit, sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir. Terdapat
dalam senyawa natrium iodat NaIO3, yang ditemukan dalam jumlah kecil pada
deposit NaNO3 di Chili.
H2(g) +
Cl2(g)
H2(g) +
I2(s)
2HCl(g)
2HI(g)
X2
2HX(g)
Contoh :
Fluorin dan klorin bereaksi dengan cepat disertai ledakan, tetapi bromin dan
iodin bereaksi dengan lambat.
II.5.2.
membentuk halida logam. Jika bereaksi dengan logam alkali dan alkali tanah,
hasilnya (halida logam) dapat dengan mudah diperkirakan, sedangkan bila
bereaksi dengan logam transisi, produk (halida logam) yang terbentuk
tergantung pada kondisi reaksi dan jumlah reaktannya. Pada reaksi halogen
9
dengan logam terbentuk halida yang berupa senyawa ion. Reaksi halogen
dengan logam menghasilkan senyawa ionic. Halogen bersifat sebagai
oksidator dan unsur yang bereaksi dengan halogen bersifat reduktor. Halogen
menerima elektron dan logam menjadi ion halida yang bermuatan negatif.
Tidak seperti unsur logam, semakin ke bawah halogen menjadi kurang
reaktif, karena afinitas elektronnya semakin berkurang, atau dengan kata lain
F> Cl> Br> I. Fluorin, klorin dan bromin bereaksi langsung, sedangkan
iodin bereaksi langsung tapi lambat.
II.5.3.
Rea
Senyawa
Unsur
Nonlogam Fluorida
III A
BF3, BF4
IV A
CF4
SiF4, SiF62GeF4, GeF62VA
NF3, N2F4
PF3, PF5
AsF3, AsF5
SbF3, SbF5
VI A
OF2, O2F2
SF2, SF4, S2F2, SF6
SeF4, SeF6
TeF4, TeF6
VII A
ClF, ClF3, ClF5
BrF3, BrF5
IF, IF3, IF5
10
Klorida
BCl3
CCl4
SiCl4
GeCl4
NCl3
PCl3, PCl5
OCl2
SCl2, S2Cl2, SCl4
SeCl2, SeCl4
TeCl4
BrCl
ICl, ICl3
Bromida
BBr3
CBr4
Iodida
BI3
Cl4
NBr3
PBr3, PBr5
NI3
OBr2
SeBr4
TeBr4
Ibr
TeI4
II.5.4.
Semua halogen larut dalam air. Unsur halogen yang dapat mengoksidasi air
adalah fluorin dan klorin (berlangsung lambut). Hal itu disebabkan potensial
oksidasi air adalah -1,23 V, sedangkan fluorin -2,87 V, dan klorin -1,36 V.
Reaksinya adalah sebagai berikut
4F-(aq)
E= +2,87 V
4H+(aq)+O2(g)+4eE= -1,23V
+
4F (aq)+ 4H (aq)+O2(g) E= +1,64 V
4HF(aq) + +O2(g)
4 Cl-(aq)
E= +1,36 V
4H+(aq)+O2(g)+4eE= -1,23 V
+
+4H (aq)+O2(g) E= +0,13 V
E= +1,64 V
Atau
2Cl2(g) + 2H2O(l)
4Cl-(aq)
bahwa klorin bereaksi dengan air sangat lambat. Hal itu disebabkan karena
klorin terlebih dahulu membentuk asam hipoklorit, kemudian terurai menjadi
asam klorida dan oksigen. Persamaan reaksinya ditulis sebagai berikut.
2Cl2(g) + 2H2O(l)
11
3OX-(aq)
XO3-(aq) +
2X-(aq)
Klorin dan basa : ion OCl- yang stabil pada suhu ruang akan
terdisproporsionasi menjadi ClO3- jika dipanaskan, reaksinya adalah sebagai
berikut:
Cl2(g) + 2OH-(aq) OCl-(aq) + Cl-(aq) + H2O(l)
ClO- yang terbentuk apabila dipanaskan akan terurai menjadi Cl- dan ClO3-.
3OCl-(aq)
ClO3-(aq)
+
2Cl-(aq)
Bromine dan basa : ion OBr- terdisproporsionasi dengan cepat pada suhu
ruang, reaksinya adalah sebagai berikut:
Br2(g) + 2OH-(aq) OBr-(aq) + Br-(aq) + H2O(l)
3OBr-(aq)
BrO3-(aq)
+
2Br-(aq)
Iodine dan basa : ion OI bereaksi sangat cepat, sehingga sulit untuk diamati,
reaksinya adalah sebagai berikut:
I2(g) + 2OH-(aq) OI-(aq) + I-(aq) + H2O(l)
3OI-(aq) IO3-(aq) + 2I-(aq)
II.5.6.
Cl2
C2H5Cl+
HCl(aq)
Br2
CH2 - CH2
Br
Br
12
Berlangsung atau tidaknya suatu reaksi dapat dilihat dari reaksi pendesakan
halogen.
Contoh:
F2
Br-
+
+
2KCl
Cl2
Br2
2I-
2KF
Br2
+
+
Cl2
Cl-
Br-
I2
II.8.1. Di Laboratorium
Pembuatan senyawa halogen untuk skala laboratotium bisa dilakukan dengan
cara mengoksidasi senyawa halida dengan MnO2 atau KmnO4 dalam asam
(H2SO4 pekat).
X- + MnO4 + H+ X2 + Mn2+ + H2 O
Cl2
Br2
I2
Fluorin dibuat dari elektrolisis asam fluorida(HF). Sebagai bahan baku untuk
mendapatkan HF diperoleh dari fluorspar(CaF2) yang direaksikan dengan
H2SO4 pekat. HF yang diperoleh dicampur dengan KHF2 cair(bebas air),
ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan suhu sampai 1000 . Wadah untuk
reaksi elektrolisis terbuat dari logam monel(campuran Cu dan Ni), campuran
tersebut tidak boleh mengandung air karena F2 yang terbentuk akan
mengoksidasinya. Dalam elektrolisis dihasilkan gas H2 di katoda dan gas F2 di
anoda. Wadahnya menjadi katode, sedangkan anodenya adalah grafit.
Persamaan reaksi elektrolisis HF sebagai berikut.
2HF(aq)
2H+(aq) +
2F-(aq)
katode(-) :
2H+(aq) + 2e-
H2(g)
anode(+) :
2F-(aq)
F2(g) +
2e2HF(aq)
H2(g) +
F2(g)
Pembuatan Klorin(Cl2)
Pembuatan klorin dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara reaksi
redoks dan dengan cara elektrolisis.
1) Cara reaksi redoks
Dalam laboratorium, klorin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion
klorida. Sebagai oksidator dapat digunakan MnO 2(batu kawi), KMnO4,
K2CrO7, atau CaOCl2.
Contoh:
MnO2(s) + 2H2SO4(aq)+ 2NaCl(s)
Na2SO4(aq)+MnSO4(aq)+2H2O(l)+Cl2(g)
CaOCl2(aq) + H2SO4(aq)
CaOCl2(aq) + 2HCl(aq)
2KMnO4(s) + 16HCl(aq)
2) Cara Elektrolisis
Dalam industri, klorin dibuat dengan mengelektrolisis larutan natrium klorida
pekat dengan mengguanakan elektrode inert(tidak ikut bereaksi) dan
menggunakan diafragma. Sebagai elektrode dipakai grafit.
Persamaan reaksi sebagai berikut.
2NaCl(aq)
Katode(-): 2H2O(l)
Anode(+):
2Cl-(aq)
2NaCl(aq) + 2H2O(l0
2Na+(aq) +
2Cl-(aq)
+ 2e-
H2(g)
2OH-(aq)
Cl2(g)
2e-
Pembuatan Bromin juga dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara
reaksi redoks dan dengan cara elektrolisis.
1) Cara reaksi Redoks
a) Dalam Industri, bromin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion
bromida yang terdapat dalam air laut dengan klorin. pembuatan gas Br 2
sebagai berikut:
menara.
Uap air panas dan gas Cl2 dialirkan dari bawah menuju tanki. Setelah
terjadi reaksi redoks, gas Br2 yang dihasilkan diembunkan hingga terbentuk
lapisan yang terpisah. Bromin cair berada di dasar tangki, sedangkan air di
atasnya.
Br2(g) +
2Cl-(aq)
Dengan mengalirkan udara kedalam air bromin, brominnya dapat dikeluarkan
karena mudah menguap.
2) Cara elektrolisis
Bromin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam MgBr2 dengan
menggunakan electrode inert.
Persamaan reaksi elektrolisisnya :
MgBr2(aq)
Mg2+(aq) + 2Br-(aq)
H2(g) + 2OH-(aq)
Br2(l) + 2e-
MgBr2(aq) + 2H2O(l)
Pembuatan Iodin ( I2 )
Iodin dapat dibuat dengan dua cara, baik di laboratorium ataupun dalam
industry. Cara tersebut adalah dengan cara redoks dan dengan cara elektrolisis.
1) Cara reaksi redoks
15
a) Secara komersial Iodin dapat dibuat dengan mengoksidasi ion iodide yang
terdapat dalam air laut dengan klorin.
Cl2 (g) + 2 I- (aq)
I2 (s) + 2 Cl-(aq)
b) Iodin dapat dibuat dengan mereduksi NaIO3 dengan NaHSO3 dalam
suasana asam. Persamaan reaksinya :
IO3-(aq) + 3 HSO3-(aq)
2Na+(aq) + 2I-(aq)
H2(g) + 2 OH-(aq)
I2(s) + 2e-
16
Rumus
Massa
Kimia
molekul didih
Kelarutan
Titik
Titik
Lebur
HF
20
19,4
-92
HCl
36,5
-84
-112
HBr
81
-67
-89
HI
128
-35
-51
Senyawa HF memiliki titik didih tertinggi
dalam 1 Liter
Volume Air
507
610
425
sebab pada senyawa HF terdapat
ikatan hidrogen.
SiF62-(aq)
+
2H3O+(aq)
b. Hidrogen klorida (HCl)
Hidrogen klorida dibuat dengan cara mereaksikan garam dapur dengan asam
sulfat pekat yang dipanaskan. Pada temperatur kamar akan berbentuk gas.
Persamaan reaksinya senbagai berikut.
NaCl(s) + H2SO4(l)
NaHSO4(s)
+
HCl(g)
NaCl(s) + NaHSO4(s)
Na2SO4(s)
+
HCl(g)
c. Hidrogen Bromida (HBr)
Untuk memperoleh HBr murni dapat diperoleh dari reaksi fosfor tribromida
dengan air. Persamaan reaksinya sebagai berikut.
PBr3(s) +
3H2O(l)
H3PO3(aq) +
3HBr(g)
d. Hidrogen Iodida (HI)
Untuk memperoleh HI murni dapat diperoleh dari reaksi fosfor triiodida
dengan air. Persamaan reaksinya sebagai berikut.
PI3(s) +
3H2O(l)
H3PO3(aq) +
3HI(g)
2HClO(aq)
Cl2O3(g) + H2O(l)
2HClO2(aq)
Cl2O5(g) + H2O(l)
2HClO3(aq)
Cl2O7(g) + H2O(l)
2HClO4(aq)
17
II.8.1.
difusi gas.
c) Fluoro-Kloro-Hidrokarbon (freon 12) sebagai pendingan pada kulkas dan AC
d) Garam Fluorida untuk pasta gigi mencegahkerusakan gigi
e) Asam fluorida, digunakan untuk mengukir (mensketsa) kaca karena dapat
bereaksi dengan kaca.
Reaksi : CaSiO3 + 8HF H2SiF6 + CaF2 + 3H2O
f) Belerang hexafluorida ( SF6 ) sebagai insulator.
g) Kriolit ( Na3AlF6 ) sebagai bahan pelarut dalam pengolahan bahan alumunium.
II.8.2.
Kegunaan Klorin
a) CaOCl2/( Ca2+ )( Cl- )( ClO- ) sebagai serbuk pengelontang atau kapur klor.
b) Kalsium hipoklorit [Ca(OCl2 )2 ] sebagai zat disenfekton pada air ledeng.
c) Seng klorida (ZnCl2) sebagai bahan pematri (solder).
d) Asam klorida ( HCl ) digunakan pada industri logam. Untuk mengekstrasi
logam tersebut.
e) Kalium klorida ( KCl ) sebagai pupuk tanaman.
f) Amoniumklorida ( NH4Cl ) sebagai bahan pengisi batu baterai.
II.8.3. Kegunaan
a)
b)
c)
d)
Bromin
Digunakan dalam pengasapan, bahan anti api
Natrium bromide (NaBr)sebagai obat penenang saraf
Perak bromide(AgBr)disuspensikan dalam gelatin untuk film fotografi
Metil bromide(CH3Br)zat pemadam kebakaran
18
19
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Dalam Sistem Periodik Unsur, halogen merupakan golongan
yang berada pada golongan VII A, yang mempunyai elektron valensi
7 pada subkulit nsnp. Istilah halogen berasal dari ilmiah bahasa
Perancis dari abad
ke-18 yang
diadaptasi
dari bahasa
Yunani.,
yaitu halo genes yang artinya pembentuk garam karena unsurunsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam.
Halogen merupakan sekumpulan unsur nonlogam
yang saling
molekulnya
diatomik.
Golongan
halogen
merupakan
menggunakan
sebagai
kecenderungannya membentuk
pengoksidator
kuat
karena
halogen
terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br),
Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum diketahui
dengan jelas. Sifat keelektronegatifan halogen senantiasa berkurang
seiring dengan bertambahnya jari-jari atomnya.
III.2. Saran
20
21
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad,Hiskia.2001.kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung:PT.CITRA ADITYA BAKTI.
Nuryati,Leila. 2000. Kimia Anorganik 1. Bogor: DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN
PERDAGANGAN PUSDIKLAT INDAG.
Taufik, Agus.1992.Kimia Anorganik.Bogor:DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN Akademi
Kimia Analisis Bogor.
http://rumahkimia.wordpress.com/2008/11/22/halogen-neni/
Kuswati, Tine Maria. 2007. sains kimia. Jakarta : Bumi Aksara
22