Anda di halaman 1dari 13

Makalah

GOLONGAN UNSUR HALOGEN

DISUSUN OLEH:

NAMA : NURYANI LA SAMIRU

NIM : 441419032

PRODI/KELAS : SI PENDIDIKA N KIMIA/B

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “unsur golongan halogen” ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah kimia anorganik Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang unsue golongan halogen bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu, selaku bidang studi mata kuliah Kimia
Fisik 1 yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Golongan unsur halogen


B. Sumber sebyawa halogen di alam
C. Sifat-sifat fisik unsur halogen
D. Sifat-sifat kimia unsur dan senyawa halogen
E. Pembuatan senyawa halogen
F. Manfaaat dan kegunaan unsur dan senyawa halogen: dalam kehidupan sehari-hari dan
dunia industri

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan

DARTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A ditabel periodik.
Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At), dan unsur
ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang
menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam.Unsur golongan VIIA ini merupakan unsur
nonlogam paling reaktif. Unsur-unsur initidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas,
melainkan dalam bentuk garamnya. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk
mengisi orbit elektron terluarnya,sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu.
Ion negatif ini disebution halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut
halida.Keberadaan Unsur – Unsur Halogen Unsur-unsur halogen di alam, semuanya ditemukan
dalam keadaan diatomik.Hal ini terjadi karena unsur-unsur halogen tidak stabil jika berdiri
sendiri. Oleh karenaitu, unsur halogen harus berikatan agar stabil.Unsur-unsur halogen dapat
ditemukan di beberapa tempat. Fluorin dapatditemukan di atas permukaan tanah. Klorin dapat
ditemukan di dalam air laut. Bromin juga dapat ditemukan di dalam air laut. Begitu juga dengan
iodin, yang dapatditemukan di dalam air laut. Astatin dapat ditemukan dari pemboman bismuth
dengan partikel alfa.

B. Runusan Masalah
1. Apa itu Golongan unsur halogen?
2. Apa-apa saja Sumber senyawa halogen di alam?
3. Sebutkan Sifat-sifat fisik unsur halogen!
4. Sebutkan Sifat-sifat kimia unsur dan senyawa halogen!
5. Bagaimana Pembuatan senyawa halogen?
6. Apa Manfaaat dan kegunaan unsur dan senyawa halogen: dalam kehidupan
sehari-hari dan dunia industry?
C. Tujuan
1. Dapat memahami Apa itu Golongan unsur halogen.
2. Dapat mengetahui Apa-apa saja Sumber senyawa halogen di alam.
3. Dapat mengetahui Sifat-sifat fisik unsur halogen.
4. Dapat mengetahui Sifat-sifat kimia unsur dan senyawa halogen.
5. Dapat mengetahui Pembuatan senyawa halogen.
6. Dapat mengetahui Manfaaat dan kegunaan unsur dan senyawa halogen: dalam
kehidupan sehari-hari dan dunia industry.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Golongan Unsur Halogen

Golongan halogen atau golongan VII A terdiri dari unsur Florin dengan lambang unsur F,
klorin dengan lambang unsur Cl, Bromin dengan lambang unsur Br, Iodin dengan lambang unsur
I, dan Astatin dengan lambang unsur At.

Halogen berasal dari kata “halos” dan “genes”, halos berarti garam dan genes berarti
pembentuk atau pencipta. Berdasarkan arti suku kata tersebut, maka secara umum halogen itu
merupakan unsur-unsur pembentuk garam.

B. Sumber Senyawa Halogen Di Alam

Kelimpahan di alam pun, hampir semua halogen ditemukan di alam dalam bentuk senyawa
garamnya. Florin dan Clorin merupakan unsur golongan halogen yang memiliki kelimpahan di
alam terbanyak. Unsur florin (F) merupakan unsur yang terdapat pada beberapa mineral di alam
seperti floropatit dan mineral flourit.

Unsur clorin (Cl) merupakan unsur yang banyak ditemukan pada garam NaCl di lautan
maupun pada deposit garam. Bromin (Br) memiliki kelimpahan yang kurang, secara umum
bromin terdapat dalam bentuk ion Br yang terdapat pada air laut.

Begitupun, unsur Iodin (I) terdapat di alam dengan kelimpahan yang jumlahnya sedikit.
Unsur iodin ditemukan di alam sebagai garam Natrium Iodida (NaI) yang larut dalam air laut.
Selain itu, unsur iodin juga ditemukan di alam sebagai natrium iodat (NaIO3) dan dalam bentuk
garam nitrat.

Unsur astatin (At) merupakan satu-satunya unsur golongan halogen yang tidak terdapat di
alam. Unsur astatin ini memiliki sifat yang berbeda dengan unsur halogen lainnya, astatin
bersifat radioaktif yang akan lebih stabil jika berubah menjadi unsur lain.

C. Sifat-Sifat Fisik Kimia Halogen

Wujud dari unsur halogen berbeda-beda, F2 berwujud gas dan memiliki warna kuning muda,
sementara Cl2 berwujud gas juga yang memliki warna hijau muda. Br2 memiliki wujud cair
dengan warna cokelat yang memiliki sifat mudah menguap. Selanjutnya I2 merupakan padatan
yang berwarna ungu gelap yang memiliki sifat mudah menyublim.

Titik leleh dan titik didih unsur-unsur halogen mengalami kenaikan dari F ke I. Sementara itu
kelarutan untuk halogen ini memiliki kelarutan yang kecil dalam air, tetapi memiliki kelarutan
yang tinggi pada pelarut senyawa kovalen non polar, seperti CCl4 dan eter.

D. Sifat-Sifat Kimia Unsur Dan Senyawa Halogen

Unsur golongan halogen termasuk unsur yang memiliki sifat sangat reaktif. Hal itu
disebabkan karena konfigurasi elektron pada unsur halogen memilik elektron valensi +7
sehingga memiliki kecenderungan untuk menarik elektron atau membentuk ion halida (X–).
Adapun konfigurasi elektron unsur golongan halogen adalah sebagai berikut:

9F: 1s2 2s2 2p5

17Cl: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

35Br: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p5

53I: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10 5s2 5p5

85At: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10 5s2 5p6 4f14 5d10 6s2 6p5

Untuk sifat kimia lainnya berkaitan dengan jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas
elektron, keelektronegatifan, dan potensial elektroda. Adapun penjelasan sifat-sifat tersebut
adalah:

Jari-jaro atom bertambah dari Flour (F) menuju Astatin (At) seiring bertambahnya nomor
atom. Energi ionisasi berkurang dari Flour (F) menuju Astatin (At) seiring bertambahnya nomor
atom.

Secara umum afinitas elektron mengalami penambahan dari Flour (F) menuju Astatin
(At) seiring bertambahnya nomor atom.
Unsur halogen berkurang dari Flour (F) menuju Astatin (At) seiring bertambahnya nomor
atom. Unsur F merupakan unsur yang paling besar keelektronegatifannya diantara unsur-unsur
lain dalam sistem periodik unsur (SPU).

Potensial elektroda unsur halogen mengalami penurunan dari F menuju At dengan rician
persamaan reaksi berikut:

F2 + 2e → 2F– E0 = +2,87 volt

Cl2 + 2e → 2Cl– E0 = +1,36 volt

Br2 + 2e → 2Br– E0 = +1,07 volt

I2 + 2e → 2I– E0 = +0,54 volt

Berdasarkan data potensial sel standar pada unsur golongan halogen tersebut dapat
disimpukan bahwa sifat reduktor mengalami kenaikan dari F2 menuju I2 dan sebaliknya sifat
oksidator mengalami kenaikan da

E. Pembuatan Senyawa Halogen

Halogen dapat dibuat dengan cara elektrolisis atau dengan cara mengoksidasi senyawa
halida (X-). Pada umumnya unsur-unsur halogen (X2) dibuat di laboratorium dengan cara
mengoksidasi senyawa halida. Gas fluorin (F2) jarang dibuat di laboratorium karena tidak ada
oksidator yang mampu mengoksidasi senyawa fluorida (F). Mengapa demikian? Fluorin
mempunyai daya oksidasi tinggi dibanding halogen yang lain. Unsur halogen klorin, bromin, dan
iodin dapat dihasilkan dari oksidasi terhadap senyawa halida dengan oksidator MnO2 atau
KMnO4 dalam lingkungan asam.

1. Pembuatan Fluorin (F2)

Fluorin diperoleh melalui proses elektrolisis garam hidrogen fluorida, KHF2 dilarutkan
dalam HF cair, kemudian ditambahkan LiF 3% (agar suhu turun sampai ±100oC). Elektrolisis
dilakukan pada tempat terbuat dari baja, di mana sebagai katode baja dan sebagai anoda karbon
(grafit).

Reaksi
KHF2 → K+ + HF2-

HF2- → H+ + 2F

Katode: 2H+ + 2e → H2

Anoda : 2F- → F2 + 2e

Reaksi di atas perlu digunakan diafragma (pemisah berupa monel), untuk mencegah
terjadinya reaksi antara H2 dan F2 maka gas F2 yang terbentuk dapat ditampung dalam wadah
yang terbuat dari aliasi Cu dengan Ni

2. Pembuatan Klorin (Cl2)

Air laut dan garam batu merupakan sumber utama Cl, untuk mendapatkan Cl dapat
dilakukan elektrolisis leburan NaCl, dan elektrolisis larutan NaCl.

Proses Downs

Elektrolisis leburan NaCl (NaCl cair)

Katode (besi) : Na+ + e → Na

Anoda (karbon) : 2Cl- → Cl2 + 2e

Pada proses di atas sebelum NaCl dicairkan, NaCl dicampurkan dengan sedikit NaF (agar
titik lebur turun dari 800oC menjadi 600oC. Kontak (reaksi) antara logam Na dan gas
Cl2 terbentuk digunakan lapisan besi tipis.

3. Pembuatan Bromin (Br2)

Air laut juga sumber utama Br. Setiap 1 m3 air laut terdapat 3 kg bromin (Br2). Bromin
didapatkan dengan cara mengoksidasi ion bromida yang terdapat dalam air laut.

Cl(g) + 2Br–(aq) → 2Cl-(aq) + Br2(g)

Br2 dalam air dapat mengalami hidrolisis.

Br2(g) + H2O(l) → 2H+(aq) + Br–(aq) + BrO–(aq)


Reaksi hidrolisis dapat dicegah dengan cara menambahkan H2SO4 pada air laut hingga
pHnya 3,5. Setelah pH air laut 3,5, baru dialiri gas Cl2 dan udara. Gas Br2 yang diperoleh
dimurnikan dari Cl2 dengan cara destilasi.

4. Pembuatan Iodin (I2)

Yodium di alam hanya terdapat natrium Iodat (NaIO3). Yodium dibuat secara reduksi ion
yodat dengan produksi natrium hidrogensulfit.

( IO3- + 6H+ + Se → ½I2 + 3H2O ) x 2

( HSO3- + H2O → HSO4- + 2H+ + 2e ) x 5

Ganggang laut (mengandung KI) dikeringkan, abu dari ganggan laut dicampur dengan air
panas dan disaring. Larutan yang terjadi diuapkan sementara zat-zat yang kurang larut
mengkristal. Sisa larutan kemudian dialiri gas Cl2.

2KI(aq) + Cl2(g) → 2KCl(aq) + I2(g)

5. Pembuatan Astatin (At)

Astatin diperoleh dari penembakan Bi dengan partikel α (He). Astatin bersifat radioaktif
dan mempunyai waktu paropendek (8,1 jam)

F. Manfaat Dan Kegunaan Unsur Dan Senyawa Halogen

Halogen dalam senyawanya sudah banyak memiliki manfaat bagi kehidupan. Adapun
kegunaan dari unsur-unsur halogen adalah sebagai berikut:

 Unsur Florin sebagai F2 digunakan sebagai pembuat UF dalam pengolahan uranium.


 Unsur Florin dalam HF dimanfaatkan untuk ukiran gelas.
 Unsur Florin dalam Na4PO4F digunakan sebagai campuran zat aditif dalam pasta gigi.
 Unsur Florin dalam SF6 sebagai gas isolator.
 Unsur Florin dalam CCl2F2 merupakan freon sebagai zat yang digunakan dalam kulkas
dan AC.
 Unsur Florin dalam pilimer (C2F4)n yang merupakan zat pembentuk pada polimer plastik
tahan panas.
 Unsur Clorin pada KCl banyak terdapat pada pupuk.
 Unsur Clorin pada NaCl banyak digunakan sebagai bahan penyedap rasa.
 Unsur Clorin pada NaClO merupakan zat yang digunakan pada pemutih pakaian.
 Unsur Clorin pada KClO3 banyak digunakan sebagai bahan peledak dan bahan baku
korek api.
 Unsur Clorin pada HCl digunakan sebagai pecuci permukaan logam.
 Unsur Clorin pada NH4Cl digunakan sebagai zat elektrolit pada baterai.
 Unsur Bromin pada NaBr merupakan obat penenang syaraf.
 Unsur Bromin dalam AgBr digunakan sebagai zat yang disuspensikan dalam gelatin
untuk digunakan dalam film fotografi.
 Unsur Bromin pada CH3Br digunakan sebagai zat campuran pada pemadam kebakaran.
 Unsur Bromin dalam etilen dibromida digunakan sebagai zat tambahan pada bensin
untuk mengurangi jumlah ketukan.
 Unsur Iodin pada I2 digunakan sebagai reagen dalam uji amilum pada makanan.
 Unsur iodin pada NaIO3 merupakan campuran pada garam dapur untuk mencegah
penyakit gondok.

Kegunaan-kegunaan tersebut menunjukkan bahwa unsur-unsur dari golongan halogen sudah


banyak dimanfaatkan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari di berbagai bidang, mulai dari
kesehatan, pertanian, makanan, sampai pada kebutuhan sehari-hari yang biasa digunakan
manusia seperti garam dan pasta gigi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A ditabel periodik.
terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus)
yang belum diketemukan. Unsur halogen merupakan unsur yang paling non-logam dan reaktif .
Beberapa unsur halogen banyak terdapat di alam dalam bentuk senyawa garamnya dan
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari serta dibutuhkan untuk kelangsungan hidup mahluk
hidup, seperti halnya unsur-unsur yang lain

Bidang IPTEK banyak menggali sumbernya dari sekian banyak molekul yang di ketemukan
modern ini.

Penemuan-penemuan terdahuli nampaknya menjadi aset utama untuk dijadikan bahan


pengumpulan imformasi untuk di publikasikan.
DAFTAR PUSTAKA

https://youtu.be/1C7WzxEwwcg

https://youtu.be/Fh7mCJHGmqM

https://youtu.be/OBQiCljn2bU

https://blog.ruangguru.com/halogen

https://www.zenius.net/prologmateri/kimia/a/1414/halogen

Anda mungkin juga menyukai