Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

GOLONGAN VII A

Anggota kelompok 3 :

Astri Noviatami (06)


Ikhlasul Amal Akbar (19)
Ilham Mulya Ath (20)
Lalu Wisnu R (23)
Mega Olivia Cahyanti (28)
Novia Salfat Anggraini (33)
Reza Alfian Wahyudi (38)
Kata Pengantar

Alhamdulillah dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan inayah-
Nya makalah tentang unsur-unsur utama, khususnya unsur halogen telah selesai
kami susun sebagai penunjang tambahan dalam kegiatan belajar. Shalawat serta
salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW ,
kepada
keluarganya, para sahabatnya, para tabiin dan tabiatnya, juga tak lupa kepa
da kita selaku umatnya.aamiin

Makalah ini kami susun, sebagai penunjang tambahan dalam kegiatan belajar,
khususnya untuk siswa/i kelompok kerja unsur halogen, serta kalangan masyarakat.

Dengan menggunakan makalah ini semoga kegiatan belajar dalam memahami unsur
halogen dapat lebih menambah sumber-sumber pengetahuan. Kami sadar dalam
penyusunan makalah ini belum bisa dikatakan mencapai tingkat kesempurnaan,
untuk itu kritik dan saran tentu kami butuhkan. Mohon maaf apabila ada kesalahan
cetak atau kutipan-kutipan yang kurang berkenan. Terimakasih dan selamat belajar.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ____________________________________________________

Daftar Isi ___________________________________________________________

Bab 1
Pendahuluan

A. Latar Belakang __________________________________________


B. Rumusan Masalah _______________________________________

Bab 2
Pembahasan

A. Pengertian Halogen ___________________________________


B. Sifat Fisika Halogen _____________________________________________
C. Sifat Kimia Halogen _____________________________________________
D. Manfaat Halogen _______________________________
E. Cara Pembuatan Halogen ______________________________________
F. Dampak Penggunaan Halogen _________________________________
G. Kegunaan Halogen ______________________________________________
H. Tata Nama Halogen _____________________________________________

Bab 3
Penutup

A. Kesimpulan ________________________________________
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di sadari ataupun tidak ilmu kimia memilki peranan yang sangat penting dalam kehidupan
kita. Dimulai dari penyusun kromosom, pakaian kita, lingkungan kita, bahkan diri kita
merupakan materi kimia.Salah satu materi kimia yang sering kali di gunakan dalam
kehidupan manusia adalah unsur-unsur halogen. Baik di bidang industri, pengobatan, dan lain
sebagainya.
Golongan halogen atau golongan 17 (VII A) adalah unsur-unsur yang memiliki tujuh elektron
valensi dengan konfigurasi electron terluar ns2 ns5. Unsur-unsur tersebut adalah fluorin (F),
klorin (Cl), bromin (Br), Iodin (I), dan astatin (At). Golongan halogen ini (F, Cl, Br, I dan At)
adalah kelompok unsur-unsur yang sangat kontras terhadap golongan alkali (golongan 1A).
Alkali adalah kelompok logam yang sangat reaktif dan elektropositif, sedangkan halogen
adalah kelompok non-logam yang sangat reaktif dan elektronegatif. Alkali yang paling reaktif
terdapat pada unsur yang paling bawah, sedangkan halogen merupakan unsure paling atas
dari golongannya dalam sistem periodik unsur. Unsur-unsur halogen ini tidak ditemukan
dialam dalam keadaan bebas melainkan dalam keadaan garamnya, karena merupakan unsur
yang paling reaktif. Halogen berasal dari bahasa yunani yang berarti pembentuk garam ,
karena unsur-unsur halogen dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. Golongan
halogen ditemukan dialam hanya dalam bentuk kombinasi ( senyawa ) dengan unsur lain atau
berada dalam keadaan diatomic, F2, Cl2, Br2, I2 B.

B. Rumusan Masalah

a) Apa yang dimaksud dengan halogen?


b) Bagaimana sifat fisika dari unsur-unsur halogen?
c) Bagaimana sifat kimia dari unsur-unsur halogen?
d) Apa manfaat dari unsur-unsur halogen?
e) Bagaiman cara pembuatan unsur-unsur halogen?
f) Apa dampak penggunaan unsur-unsur halogen?
g) Apa kegunaan dari unsur-unsur halogen?
h) Apa tata nama unsur-unsur halogen ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Halogen
Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA atau sekarang lebih dikenal dengan
golongan 17 dalam tabel sistem periodik unsur, yang mempunyai elektron valensi 7
pada subkulit nsnp. Istilah halogen berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari
abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani, yaitu halo genes yang artinya
pembentuk garam karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam
membentuk garam. Halogen merupakan sekumpulan unsur nonlogam yang saling
berkaitan erat, lincah, dan berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk molekulnya
diatomik.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom ini
cenderung menerima satu elektron dari atom lain atau dengan menggunakan pasangan
elektron secara bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen
sangat mudah menerima elektron dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion
negatif disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.

Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya


membentuk ion negatif. Selain itu, halogen adalah golongan yang paling reaktif
karena unsur-unsurnya memiliki konfigurasi elektron pada subkulit ns2 np5.
Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin
(Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum diketahui dengan
jelas.

B. Sifat Fisika
Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin. Demikian juga
jari-jari ion negatifnya. Ion negatif terbentuk apabila atom netral mengikat elektron,
sehingga jari-jari ion negatif lebih besar daripada jari-jari atom netralnya.
Titik didih dan titik leleh dari fluorin sampai iodin bertambah besar, karena ikatan
antarmolekulnya makin besar pula. Antara molekul-molekul halogen padat dan cair
terdapat ikatan Van Dar Waals yang lemah.
Wujud fluorin dan klorin pada temperatur kamar adalah gas, Bromin berwujud cair
dan mudah menguap, sedangkan iodin berwujud padat dan mudah menyublim.
Warna gas fluorin adalah kuning muda, gas klorin berwarna kuning hijau. Cairan
Bromin berwarna merah cokelat, dan zat padat iodin berwarna hitam, sedangkan
uap iodin berwarna ungu.
Kelarutan Fluorin, Klorin, dan Bromin dalam air besar atau mudah larut, sedangkan
kelarutan iodin larut dalam air kecil (sukar larut). Iodin mudah larut dalam KI dalam
pelarut organik, seperti alkohol, eter, kloroform (CHCl3) dan karbon tertraklorida
(CCl4). Warna larutan Bromin dalam pelarut kloroform (CHCl3) atau karbon
tetraklorida (CCI4) adalah kuning cokelat, sedangkan warna larutan iodin dalam
pelarut kloroform (CHCl3) atau CCl4 adalah ungu.
C. Sifat Kimia
Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin. Demikian
juga jari-jari ion negatifnya. Ion negatif terbentuk apabila atom netral mengikat
elektron, sehingga jari-jari ion negatif lebih besar daripada jari-jari atom
netralnya.
Titik didih dan titik leleh dari fluorin sampai iodin bertambah besar, karena ikatan
antarmolekulnya makin besar pula. Antara molekul-molekul halogen padat dan
cair terdapat ikatan Van Dar Waals yang lemah.
Wujud fluorin dan klorin pada temperatur kamar adalah gas, Bromin berwujud
cair dan mudah menguap, sedangkan iodin berwujud padat dan mudah
menyublim.
Warna gas fluorin adalah kuning muda, gas klorin berwarna kuning hijau. Cairan
Bromin berwarna merah cokelat, dan zat padat iodin berwarna hitam, sedangkan
uap iodin berwarna ungu.
Kelarutan Fluorin, Klorin, dan Bromin dalam air besar atau mudah larut,
sedangkan kelarutan iodin larut dalam air kecil (sukar larut). Iodin mudah larut
dalam KI dalam pelarut organik, seperti alkohol, eter, kloroform (CHCl3) dan
karbon tertraklorida (CCl4). Warna larutan Bromin dalam pelarut kloroform
(CHCl3) atau karbon tetraklorida (CCI4) adalah kuning cokelat, sedangkan warna
larutan iodin dalam pelarut kloroform (CHCl3) atau CCl4 adalah ungu.

D. Manfaat Halogen
a. Unsur Klor
Klor digunakan dalam industri kertas dan industri tekstil sebagai
pengelantang, sebagai pemusnah kuman, dan untuk pembuatan kapur klor, brom,
dan zat warna organik.
b. Senyawa Asam Klorida
Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam-logam dan untuk
membuat garam-garam klorida dan gas klor. HCl murni yang tidak mengandung air
banyak digunakan dalam pembuatan zat warna organik.
c. Garam Hipoklorit dan Garam Klorat
Garam klorat yang penting adalah kalium klorat (KClO3) yang digunakan
untuk kepala batang korek api, petasan, dan dipakai sebagai obat kumur.
d. Unsur Brom
Larutan brom dalam air (aqua bromata) digunakan sebagai pengoksidasi.
Kurang lebih 90% brom dipakai sebagai bahan membuat garam-garam bromida.
AgBr dipergunakan dalam pemotretan. NaBr dan KBr dipergunakan dalam obat-
obatan. Beberapa garam bromida lainnya digunakan dalam pembuatan zat-zat
warna.
e. Unsur Iod
Larutan iod dalam alkohol dinamakan iodtinktur dan digunakan sebagai
pemusnah hama. Iod juga mudah larut dalam karbon disulfida dan kloroform. Iod
digunakan dalam obat-obatan sebagai kalium iodida (KI) dan iodoform (CHI3).
f. Senyawa Asam Fluorida
Dalam bentuk cair atau gas, HF dapat memakan kaca yang dinamakan
mengets menurut reaksi seperti berikut.
SiO2(s) + 4HF(g) 2H2O(l) + SiF4(s)
Asam fluorida digunakan untuk pemucatan penjalin. Adapun senyawa-
senyawa organik fluor digunakan untuk pendingin dalam lemari es dan untuk
mematikan kutu-kutu dalam kain.

E. Cara Pembuatan
Unsur-unsur halogen dapat dibuat dari senyawa yang ada di alam. Caranya
adalah dengan mengoksidasi ion-ion halida. Proses pembuatan halogen
tersebut dapat dilakukan dengan jalan oksidasi, reduksi, dan elektrolisis.
a) Pembuatan Fluorin (F2)
Fluorin dibuat dari elektrolisis asam Florida (HF). Sebagai bahan baku
untuk mendapatkan HF diperoleh dari fluorspar (CaF2) yang direaksikan
dengan H2SO4 pekat. HF yang diperoleh dicampur dengan KHF2 cair. Tempat
untuk reaksi elektrolisis terbuat dari logam monel (campuran Cu dan Ni).
Wadahnya menjadi katode, sedangkan anodenya adalah grafit.

Persamaan reaksi elektrolisis HF sebagai berikut:


2HF(aq) 2HF+(aq) + 2F-(aq)
Katode () : 2F+(aq) + 2e H2(g)
Anode (+) : 2F-(aq) F2(g) + 2e
b) Pembuatan Klorin (Cl2)
1. Cara reaksi redoks
Dalam laboratorium, klorin dapat dibuat dengan cara
mengoksidasi ion klorida. Sebagai oksidator dapat digunakan MnO2
(batu kawi), KMnO4, K2Cr2O7, atau CaOCl2.
MnO2(s) + 2H2SO4(l) + 2NaCl(s) Na2SO4(aq) + MnSO4(aq) + 2H2O(l) +
Cl2(g)
CaOCl2(aq) + H2SO4(l) CaSO4(aq) + H2O(l) + Cl2(g)
CaOCl2(aq) + 2HCl(l) CaCl2(s) + H2O(l) + Cl2(g)
2KMnO4(s) + 16HCl(l) 2KCl(aq) + 2MnCl2(aq) + 8H2O(l) + 5Cl2(g)
2. Cara Elektrolisis
Dalam industri, klorin dibuat dengan mengelektrolisis larutan
natrium klorida pekat dengan menggunakan elektrode inert (tidak ikut
bereaksi) dan menggunakan diafragma. Sebagai elektrode dipakai grafit.
Persamaan reaksi elektrolisisnya sebagai berikut.
2NaCl(aq) 2Na+(aq) + 2Cl(aq)
Katode (-): 2NH2O(l) + 2e H2(g) + 2OH(aq)
Anode (+): 2Cl(aq) Cl2(g) + 2e.
2NaCl(aq) + 2H2O(l) 2Na+(aq) + 2OH(aq)+ Cl2(g) + H2(g)
2NaOH(aq)
OH yang diperoleh bereaksi dengan Na+ membentuk larutan
NaOH.
c) Pembuatan Bromin (Br2)
1. Cara reaksi redoks
a. Dalam industri, bromin dapat dibuat dengan cara
mengoksidasi ion bromida yang terdapat dalam air laut dengan klorin.
Reaksi yang terjadi adalah
Cl2(g) + 2Br(aq) Br(l) + 2Cl(aq)
Dengan mengalirkan udara ke dalam air bromin, brominnya dapat
dikeluarkan karena mudah menguap.
b. Dalam laboratorium, bromin dibuat dengan cara
memanaskan campuran NaBr + MnO2 dan H2SO4 pekat. Persamaan
reaksinya:
MnO2(s) + 2H2SO4(l) + 2NaBr(s) MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) +Br2(g)
+2H2O(l)

2.Cara Elektrolisis
Bromin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam MgBr2
dengan menggunakan elektrode inert.
Persamaan reaksi elektrolisisnya :
MgBr2(aq) Mg2+(aq) + 2Br(aq)
Katode(-): 2H2O(l) + 2e H2(g) + 2OH(aq)
Anode(+): 2Br(aq) Br2(l) + 2e.
MgBr2(aq)+2H2O(l) Mg2+(aq) + 2OH(aq)+ Br2(l) + H2(g)
Mg(OH)2(aq)

c. Pembuatan iodin (I2)


1. Cara reaksi redoks
a. Secara komersial iodin dapat dibuat dengan mengoksidasi ion
iodida yang terdapat dalam air laut dengan klorin.
Cl2(g) + I(aq) I2(s) + 2Cl(aq)
b. Iodin dapat dibuat dengan mereduksi NaIO3 dengan NaHSO3
dalam suasana asam. Persamaan reaksinya :
IO3(aq) + 3HSO3(aq) I(aq) + 3H+(aq) + 3SO42
I(aq) + IO3(aq) + 6H+(aq) I2(s) + 3H2O(l)
c. Di laboratorium iodin dibuat dari MnO2 + KI + H2SO4 pekat
yang dipanaskan. Persamaan reaksinya :
KI(s) + MnO2(s) + H2SO4(l) K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + H2O(l) + I2(s)

2. Cara Elektrolisis
Iodin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam pekat
NaI dengan menggunakan elektrode inert. Persamaan reaksinya :
2NaI(aq) 2Na+(aq) + 2I(aq)
Katode(-): 2H2O(l) + 2e H2(g) + 2OH(aq)
Anode(+): 2I(aq) I2(g) + 2e.
2NaI(aq) + 2H2O(l) 2Na+(aq) + 2OH(aq)+ I2(g) + H2(g)
Mg(OH)2
F. Kegunaan Halogen

Senyawa Kegunaan

AgBr, AgI Film fotografi

CCl4 Industri fluorokarbon

CH3Br Pestisida

C2H4Br2 Penangkapan timbal dalam gasolin

C2H4Cl Industri polivinil klorida dan plastik

C2H5Cl Industri TEL

HCl Pengolahan logam dan makanan

NaClO Pemutih pakaian dan industri hidrazin

NaClO3 Pemutih kertas dan pulp

Nutrisi manusia dan suplemen makanan


KI hewan

G. DAMPAK NEGATIF SENYAWA HALOGEN


a) Flour
Fluorida memiliki racun yang bersifat kumulatif dan sangat beracun, jika dalam bentuk
murni dia sangat berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran kimia parah bila
bersentuhan langsung dengan kulit.
Adanya komponen fluorin dalam air minum yang melebihi 2 ppm dapat menimbulkan
lapisan kehitaman pada gigi.
Dalam bentuk fluorine, zat ini tidak langsung dihisap tanah tapi langsung masuk ke
dalam daun-daun sehingga menyebabkan daun berwarna kuning kecoklatan. Jika daun
tersebut dimakan oleh binatang maka bisa menyebabkan penyakit gigi rontok.

b) Klor
Menurut para ahli, kalau klorin bersenyawa dengan zat organik, seperti air seni atau
keringat, maka akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen triklorin yang dapat
mengakibatkan iritasi hebat. Senyawa organik tersebut selanjutnya dapat bereaksi
menjadi gas di kolam tertutup dan membawa dampak terhadap sel-sel tubuh yang
melindungi paru-paru.
Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dalam wujud cahaya
dapat membakar kulit dan bersifat sangat beracun.
CFC (ChloroFluoroCarbon), yang terlepas ke udara dapat menimbulkan kerusakan
pada lapisan ozon.
Kloramina, NH4Cl zat ini sangat beracun terhadap kerang-kerang dan binatang air
lainnya.
Kloroform CHCl3, yang ditemukan dalam air terklorinasi, yang dianggap , mutagenik
(dapat menimbulkan mutasi), tetraogenik (menimbulkan kerusakan pada kelahiran) atau
karsiogenik (menimbulkan kangker).

H. Tata Nama Unsur-Unsur Halogen

1. BORON
Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna
hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu
kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam. Unsur ini tidak ditemukan di alam, tetapi
timbul sebagai asam othorboric dan biasanya ditemukan dalam sumber mata air gunung berapi
dan sebagai borates di dalam boron dan colemantie. Ulexite, mineral boron yang lain dianggap
sebagai serat optik alami. Sumber-sumber penting boron adalah rasorite (kernite) dan tincal
(bijih borax). Kedua bijih ini dapat ditemukan di gurun Mojave. Tincal merupakan sumber penting
boron dari Mojave. Deposit borax yang banyak juga ditemukan di Turkey. Boron muncul secara
alami sebagai campuran isotop 10B sebanyak 19.78% dan isotop 11B 80.22%.

2. ALUMUNIUM

Aluminium terdapat melimpah dalam kulit bumi, yaitu sekitar 7,6 %. Dengan kelimpahan
sebesar itu, aluminium merupakan unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon, serta
merupakan unsur logam yang paling melimpahtetapi tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas
di alam. Mineral aluminium yang bernilai ekonomis adalah bauksit yang merupakan satu-satunya
sumber aluminium. Bauksit mengandung aluminium dalam bentuk aluminium oksida (Al 2O3).
Kriloit digunakan pada peleburan aluminium, sedangkan tanah liat banyak digunakan untuk
membuat batubata, keramik. Di Indonesia, bauksit banyak ditemukan di pulau Bintan dan di
tayan(Kalimantan Barat). Aluminium (Al) adalah unsur logam yang biasa dijumpai dalam kerak
bumi yang terdapat dalam batuan seperti felspar dan mika. Umumnya juga dalam bentuk
aluminium silikat dan campurannya dalam logam lain seperti natrium, kalium, furum, kalsium &
magnesium. Kelimpahan Aluminium dalam kulit bumi (ppm) sebesar 81,300. Aluminium ialah
logam paling berlimpah.Aluminium (Al) adalah unsur logam yang biasa dijumpai dlm kerak bumi
yang terdapat dalam batuan seperti felspar dan mika. Umumnya juga dalam bentuk aluminium
silikat dan campurannya dalam logam lain seperti natrium, kalium, furum, kalsium &
magnesium. Aluminium murni adalah logam berwarna putih keperakan dengan banyak
karakteristik yang diinginkan.

3. GALIUM

Terdapat dalam jumlah yg sedikit di alam, yaitu dalam bentuk bauksit, pirit, magnetit dan kaolin.
Biji Galium (Ga) sangat langka tetapi Galium (Ga) terdapat di logam-logam yang lain. Kelimpahan
Galium dalam kulit bumi (ppm) sebesar 15. Indium tidak pernah ditemukan dalam bentuk logam
bebas di alam, tetapi dalam bentuk sulfida (In2S3) dan dalam bentuk campuran seng, serta biji
tungsten, timah dan besi. Kelimpahan Indium dalam kulit bumi (ppm) sebesar 0,1. Di
alam talium terdapat dalam bentuk batu-batuan dan merupakan keluarga logam aluminium yang
terdapat dalam bentuk gabungan dengan pirit, campuran seng dan hematit. Kelimpahan Talium
dalam kulit bumi (ppm) sebesar 2. Galium sering ditemukan sebagai elemen yang terkandung di
dalam diaspore, sphalerite, germanite, bauksit dan batubara. Analisa debu dari hasil pembakaran
batubara pernah menunjukkan kandungan galium sebanyak 1.5%.

4. INDIUM

(berasal dari garis terang indigo pada spektrumnya) Unsur ini ditemukan oleh Reich and Richter, yang
kemudian mengisolasi logam ini. Sampai pada tahun 1924, hanya satu gram yang tersedia di seluruh
dunia dalam bentuk terisolasi. Ketersediaanya mungkin sebanyak perak. Sekitar 4 juta troy ons indium
diproduksi di negara-negara maju. Kanada memproduksi lebih dari 1 juta troy ons setiap tahunnya.
Indium adalah logam yang jarang ditemukan, sangat lembut, berwarna putih keperakan dan stabil di
dalam udara dan air tetapi larut dalam asam. Indium termasuk dalam logam miskin ( logam miskin
atau logam post-transisi adalah unsur logam dari blok p dari tabel periodik, terjadi antara metalloid
dan logam transisi, tetapi kurang dibanding dengan logam alkali dan logam alkali tanah, titik leleh dan
titik didihnya lebih rendah dibanding dengan logam transisi dan mereka lebih lunak). Indium
ditemukan dalam bijih seng tertentu. Logam indium dapat menyala dan terbakar. Indium sering
diasosiasikan dengan seng dan dari bahan inilah indium diproduksi secara komersil. Ia juga ditemukan
di bijih besi, timbal dan tembaga.
5. TALIUM

ditemukan secara spektroskopis oleh Crookes pada tahun 1861. Nama elemen ini diambil dari garis
hijau di spektrumnya. Logam ini berhasil diisolasi oleh Crookes dan Lamy pada tahun 1862 pada saat
yang bersamaan. Thalium adalah unsur kimia dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81.
Talium terdapat di crooksite, lorandite, dan hutchinsonite. Ia juga ada dalam pyrites. Manganes
nodules, ditemukan di dasar samudera juga mengandung talium.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

1. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A adalah : boron ( B), aluminium (Al),
galium (Ga), indium ( In), thalium (Tl).
2. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A umumnya dapat bereaksi dengan udara,
air, asam, unsur-unsur halogen membentuk senyawa.
3. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A di alam tidak ditemukan dalam bentuk
unsur melainkan dalam bentuk senyawanya. Oleh karena itu, diperlukan beberapa
proses yang digunakan untuk dapat mengisolasi unsur tersebut dari senyawanya.
4. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A dan senyawanya memiliki kegunaan
masing-masing dalam kehidupan sehari-hari dan dalam industri.

Anda mungkin juga menyukai