Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

UNSUR GOLONGAN HALOGEN

Disusun Oleh :

Kelompok IV

DWI KURNIA RAHMADANTI


MUHAMMAD FAZAN ZIA UL-HAQ
RATNA CAHYA SALSYABELLA
WINDA

XII IPA
SMAS PLUS PGRI
CIKAMPEK
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan laporan ini
yang berjudul UNSUR GOLONGAN HALOGEN..

Dalam hal ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Guru kami
Ibu Wawat Sulistiawati, S.P dan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dalam pembuatan laporan ini.

Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati
dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Definisi Halogen...........................................................................................2
B. Karakteristik Unsur Halogen........................................................................2
C. Dampak dari 7 elektron valensi....................................................................2
D. Sifat-Sifat Unsur Halogen.............................................................................3
1. Sifat Keperiodikan Unsur..........................................................................3
2. Sifat Fisik..................................................................................................3
3. Sifat kimia.................................................................................................4
E. Jenis-Jenis Unsur Halogen............................................................................4
1. Flourin (F).................................................................................................4
2. Klorin (Cl).................................................................................................6
3. Bromin (Br)...............................................................................................8
4. Iodin (I)......................................................................................................9
5. Astatin (At)..............................................................................................11
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A
ditabel periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br),
yodium (I),astatin (At). Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan
garam jika bereaksi dengan logam. Unsur golongan VIIA ini merupakan unsur
nonlogam paling reaktif. Unsur-unsur ini tidak ditemukan di alam dalam
keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya. Mereka membutuhkan satu
tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya,sehingga cenderung
membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan
garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.

Keberadaan Unsur – Unsur Halogen Unsur-unsur halogen di alam,


semuanya ditemukan dalam keadaan diatomik. Hal ini terjadi karena unsur-
unsur halogen tidak stabil jika berdiri sendiri. Oleh karena itu, unsur halogen
harus berikatan agar stabil. Unsur-unsur halogen dapat ditemukan di beberapa
tempat. Fluorin dapat ditemukan di atas permukaan tanah. Klorin dapat
ditemukan di dalam air laut. Bromin juga dapat ditemukan di dalam air laut.
Begitu juga dengan iodin, yang dapat ditemukan di dalam air laut. Astatin dapat
ditemukan dari pemboman bismuth dengan partikel alfa.

B. Tujuan
 Mengetahui sifat unsur halogen;
 Mengetahui kelimpahan unsur halogen;
 Mengetahui cara memperoleh unsur halogen;
 Penerapan unsur halogen dalam kehidupan sehari-hari.

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi Halogen

Halogen adalah kelompok unsur yang termasuk ke dalam golongan 7A.


Halogen sendiri berasal dari bahasa Yunani yang merupakan “unsur yang akan
menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam”. Jika dilihat dalam tabel
periodik, unsur-unsur yang termasuk ke dalam halogen adalah Fluor (F), klorin
(Cl), bromin (Br), Iodin (I), dan Astatin (At). Semua unsur ini, punya sifat racun
yang cukup tinggi. Selain itu, di alam, mereka ditemukan dalam molekul
diatomik (mempunyai 2 atom). Makanya, sewaktu ketemu, mereka akan
disimbolkan dengan F2, Cl2, Br2, I2, dan At2.

B. Karakteristik Unsur Halogen


 Unsur halogen merupakan unsur non logam
 Memiliki electron valensi
 Memiliki konfigurasi di ns2 np5

Konfigurasi electron e-
[He] 2s2 2p5
[Ne] 3s2 3p5
[Ar] 4d10 4s2 4p5
[Kr] 4d10 5s2 5p5
[Xe] 4f14 5d10 6s2 6p5

C. Dampak dari 7 elektron valensi


 Unsur menjadi tidak stabil
 Harga keelektronegatifannya sangat tinggi (tertinggi dari semuanya)

2
 Cenderung menangkap elektron membentuk ion -1
 Elektron yang ditangkap didapat melalui berpasangan dengan unsur lain
 Tidak mungkin menemukan halogen dalam keadaan bebas dialam

D. Sifat-Sifat Unsur Halogen


1. Sifat Keperiodikan Unsur
Semakin ke bawah maka :
 Jari-jari atom makin besar
 Energi ionisasi semakin berkurang
 Afinitas electron secara umum semakin berkurang
 Keelektronegatifan semakin berkurang
 Kerapatan, titik leleh, dan titik didih semakin besar

2. Sifat Fisik
Unsur Unsur halogen memiliki bau yang sangat menyengat
F = Gas berwarna kuning pucat
Cl = Gas kuning kehijauan
Br = Cairan berwarna coklat kemerahan yang mudah menguap
I = Padatan penghitaman yang mudah sekali menyublim
At = Padatan kehitaman
Contoh dari penggunaan unsur halogen ,yaitu Freon (CFC/Cloro Flouro
Carbon ) yang berfungsi sebagai pendingin pada kulkas dan AC. Freon akan
menyerap panas lalu dikeluarkan dari lemari es oleh heat exchanger di dalam
kulkas.
F2 memiliki skala bahaya level 4
Cl2 memiliki skala bahaya level 4 yang dapat menyebabkan kematian
Br2 memiliki tingkat bahaya kesehatan level 3 yang dapat menyebabkan sakit
dan cidera serius meski terpapar dalam jumlah sedikit.
Senyawa halogen bisa merusak lingkungan, contohnya CFC (Freon)
merupakan haloalkana yang dapat merusak lapisan ozon. misal kita
menggunakan parfum atau hairspray yang memanfaatkan gas dorong berupa

3
Freon ,maka gas Freon akan keluar bersama cairan parfum. Freon ketika lepas
ke udara bebas akan dengan cepat menuju atmosfer bumi (karena ℓ)yang rendah
dari udara di permukaan bumi )ketika berada di stratosfer CFC akan mengalami
reaksi berantai denga ozon membentuk oksigen yang berlangsung dengan cepat
dan menyebabkan kadar ozon menipis sehingga radiasi-radiasi berbahaya akan
masuk menembus atmosfer dan mengenai kulit manusia, sehingga resiko lain
yang dapat timbul adalah kanker kulit .

3. Sifat kimia
 Halogen memiliki kereaktifitas yang tinggi sehingga cenderung menarik elektron
karena memiliki ke-elektronegatifan yang tinggi
 Mudah bereaksi dengan logam,missal logam Fe terpapar oleh halogen (Br2)
cair,maka akan tergerus membentuk senyawa Metalohalida.
Fe (s) + Br2
 Bersifat racun bagi manusia, karena mudah bereaksi dengan senyawa organic
dengan tubuh manusia.
Pada 1950, 50 ton gas Cl yang mematikan digunakan oleh pasukan Jerman
melawan Angkatan Darat Perancis di Ypres
 Bersifat korosif
 Memiliki biloks lebih dari Satu
 Bersifat oksidator kuat
 Reaksi dengan senyawa halide

E. Jenis-Jenis Unsur Halogen


1. Flourin (F)
Nomor atom :4
Nomor massa : 18,998 ≈19
Titik beku : -219,6 ℃
Titik didih : -187 ℃
Gambar 1.1 Gas Fluorin

4
Fluorin merupakan gas yang pada kondisi kamar (25℃) berwarna kuning
pucat. Fluorin pertama kali diisolasi oleh Henri Moissan pada tahun 1886
dengan mengisolasi larutan KHF2(aq) dalam cairan HF menggunakan elektrode
Platinum – Iridium .
Reaksi di anoda :
2F-(l)  F2(q) + 2e-
Reaksi di katoda :
2H+(1)+2e- H2(g) pada suhu -50℃
Kelimpahan fluorin cukup tinngi yaitu mencapai ± 0,02 % dengan mineral
utama berupa fluorospar (CaF2), kriolit (Na3AlF6), dan floroaparit (Ca5(PO4)3F)
Sifat kimia :
Fluorin memiliki nilai elektronegatifitas paling tinggi dari semua unsur
dalam tabel periodik yaitu sebesar 3,95 dalam skala pauling sehingga sangat
reaktif dan sangat mudah menangkap 1e- membentuk ion fluorin.
F(g) + 1e-  F-(g)
Ketika fluorin membentuk senyawa, maka tidak akan ada anion yang bisa
mendesak florin keluar dari senyawanya, namun sebaliknya semua anion akan
mampu didesak oleh florin sehinnga fluorin juga disebut sebagai sifat oksidator
paling kuat.
Dari nilai kelektronegatifan ini, florin ketika bersenyawa akan membentuk
gaya tarik antar molekul dengan atom H dari molekul yang berbeda ( ikatan
hidrogen ) kekuatan katan hydrogen yang akan menungjatjan titik didih dari
senyawanya. Misal pada senyawa HF. Dalam fase cairnya terdapat ikatan
hidrogen yang terbentuk antara atom H dengan F diantara molekul molekul HF
sehinnga meski massa molekulnya paling rendah, akan memiliki titik didih yang
jauh lebih tinggi daripada senyawa hidrida lain pada deret halogen yang
bermassa molekul jauh lebih besar

Senyawa Mr Titik Didih (℃)


HF 20 19,5
HCl 36,5 -85
HBr 81 -66
HI 128 -35,2

5
Pemanfaatan Unsur Fluorin :

- KF Kalium Fluorida banyak digunakan sebagai bahan aktif pada pasta gigi yang
mampumenggerus plak dan kotoran pada gigi
- Sebagai penyusun bahan polimer tertrafluoroetena yang sering digunakan sebagai
anti lengket pada alat dapur seperti alat penggorengan yang lebih dikenal sebagai
teflon
- Fluorin dalam bentuk HF atau asam fluorida merupakan satu-satunya asam yang
reaktif terhadap silica atau kaca.

Pemurnian Fluorin dilakukan dengan proses Moissan. Proses Moissan ini


ditemukan pertama kali oleh Hendery Moissan untuk mengisolasi Fluorin yang
sekaligus menjadikanya sebagai penemu unsur fluorin. Proses Moissan ini
dilakukan dengan elektrolisis campuran lelehan kalium fluorida dan hidrogen
fluorida dengan perbandingan 1:2. Campuran ini kemudian dipanaskan hingga
suhu 90℃ dengan menggunakan “jaket” yang berfungsi memanaskan dan
mendinginkan sel elektrolisis ini. Pemanasan ini bertujuan untuk memberikan
energy tambahan agar proses elektrolisis lebih mudah terjadi. Dalam proses ini
ion fluorida (F-) akan teroksidasi menghasilkan ion fluorin.

2F-(l)  F2(g) + 2e-

2. Klorin (Cl)

Nomor atom : 17

Nomor massa : 35,5

Titik beku : -102℃


Gambar 1.2 Gas Klorin
Titik didih : -35℃

Klorin merupakan unsur yang memiliki wujud gas berwarna kuning


kehijauan pada kondisi kamar (25℃), memiliki bau menyengat dan bersifat
bersifat racun.

6
Klorin pertama kali diisolasi oleh Wilhem Scheele pada tahun 1774
dengan mereaksikan Pirolusit (MnO2) dengan asam klorida (HCl)

Klorin banyanyak ditemukan di alam terutama di laut bsebagai ion Cl-


dengan kelimpahan 1,9% yang terkandung dalam mineral utama berupa karnalit
(KMgCl3.6H2O).

Sifat kimia :

- Klorin merupakan unsur yang sangat reaktif, sehingga mustahil


menemukannya di alam dalam keadaan bebas

- Dapat bereaksi hampir dengan semua unsur, termasuk bereaksi dengan


logam-logam tahan karat, seperti Titanium (Ti) dan Kromium (Cr).

- Memiliki sifat oksidator yang kuat atau mudah sekali mengalami reduksi.

Pemanfaatan :

1. Sebagai bumbu masak, seperti NaCl yang biasa disebut garam dapur

2. Sebagai bahan anti serangga, seperti Dikloro Difenil Trikloroetana atau


DDT. Namun sekarang penggunaan DDT dihindari karena dapat berbahaya
bagi kesehatan, seperti keracunan akut

3. Sebagai bahan pemutih. Klorox (NaClO) dimanfaatkan sebagai zat pelantang


yang dapat melunturkan warna pakaian

Proses pemurnian klorin dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

1. Proses Decon, pertama kali ditemukan oleh Hendery Deacon dengan


mengoksidasi asam klorida atau HCl yang merupakan limbah dari proses
pengolahan logam. Deacon mengoksidasi uap HCl menggunakan gas O2 dari
udara bebas, sehingga terbentuk gas klorin murni.

7
2. Proses Brine. Dalam proses ini, di anoda akan terjadi proses oksidasi dari
ion klorida (Cl-) dengan reaksi :

2Cl-(aq)  Cl2(g) + 2e-

Proses Brine tidak hanya menghasilkan klorin murni, namun juga dihasilkan
gas hidrogen dan natrium hidroksida.

3. Bromin (Br)
Nomor atom : 35

Nomor massa : 79,904 ≈ 80

Titik beku : -7,2℃

Titik didih : 59℃

Bromin
Gambar 1.3 Brominmerupakan
cair unsur yang dalam keadaan ruang (25℃) memiliki
wujud cair dan berwarna merah kecoklatan serta bersifat beracun dan sangat
korosif dengan kulit dalam keadaan cair maupun gas. Bahkan ketika terhirup
dapat merusak kelenjar pada saluran pernapasan dan pencernaan.

Bromin pertama kali dapat diisolasi oleh Jacob Lewig dan Jerome Balard
secara terpisah. Jacob mengekstrak air mineral jenuh di Bad Kreuznach, Jerman
menggunakan dietil eter pada tahun 1805, sedangakan pada tahun 1826, Balard
mendistilasi Bromin dari larutan jenuh abu rumput laut dengan Klorin dari
pantai di Selatan Monpellier, Perancis.

Kelimpahan Bromin mencapai 0,35 bagian per-juta dengan karnalit


dengan mineral utama berupa Karnalit Bromin (MgBr2.KBrO.6H2O).Selain itu,
unsur Bromin dapat ditemukan di air laut.

Sifat Kimia :

- Dapat bereaksi dengan Hidrogen membentuk asam kuat, seperti reaksi


pembentukan asam bromide

H2(g) + Br2(g)  2HBr(g)

8
- Brom kurang aktif dibandingkan klorin dan fluorin tetapi lebih aktif
daripada yodium. Brom larut dalam pelarut organik dan air.
- Brom adalah unsur yang dapat ditemukan dalam banyak bahan anorganik.

Pemanfaatan

1. Digunakan sebagai cairan pencuci film fotografi berupa (AgBr)


2. Digunakan untuk memurnikan air minum berupa tralomethrin
(C22H19Br4NO3)
3. Digunakan sebagai bahan dasar pewarna dalam industri tekstil berupa
Tertrabutil amonium bromide (C16H36BrN)
4. Sebagai bahan anti api seperti polybrominated diphenil eter dan
polibrominated biphenyl digunakan sebagai bahan pembungkus kabel yang
mencegah kebakaran akibat panas yang disebabkan aliran listrik yang
tinggi.

Bromin murni didapat dengan reduksi ion bromide (Br-)dalam larutan natrium
bromida dengan gas klorin dengan suhu tinggi.

2NaBr(aq) + Cl2  2NaCl(aq) + Br2(g)

4. Iodin (I)

Nomor atom : 53

Nomor massa : 126,904 ≈ 127

Titik beku : 113,7°C

Titik Gambar
didih 1.4 Padatan
: 183℃Iodine

9
Iodin merupakan unsur yang dalam kondisi ruang (25℃) memiliki wujud
Kristal padat berwarna ungu kehitaman yang mudah menyublim dengan bau yang
menyengat. Selain itu, Unsur ini bersifat korosif pada kulit dan kelenjar manusia
sehingga dapat menyebabkan keracunan akut dan iritasi.

Iodin pertama kali diisolasi oleh Bernard Courtois, seorang kimiawan asal
Perancis. Ia mengekstrasi abu rumput laut dengan asam sulfat sehingga muncul
asap lembayung atau ungu dengan reaksi

2I-(aq) + H2SO4(aq)  I2(g) + SO32-(aq)

Kelimpahan unsur iodin cukup banyak ditemukan di alam terutama di air


laut serta tumbuhan dan hewan laut. Kelimpahan di kerak bumi mencapai 450
bpm dengan mineral utama perak iodide (AgI) dan perroudit (Hg5Ag4S5(I, Br)2Cl2)

Sifat kimia :

- Reaktif terhadap logam dan basa membentuk garam


- Larut dalam pelarut organic, seperti kloroform, CCl4, dan CS2, namun sedikit
terlarut di dalam air
- Merupakan unsur halogen dengan kereaktifan rendah sehingga mudah
tereduksi dan dan mudah didesak ketika berpasangan karena memiliki
keelektronegatifitas yang paling rendah di golongan halogen dan senderung
elektropositif, sehingga dapat berikatan dengan halogen lain, seperti reaksi :

I2 + 3XeF2  2IF3 + 3Xe

Pemanfaatan

1. Bahan tambahan pada garam yang dapat mencegah penyakit gondok.


2. Sebagai obat luka sayat dan pendarahan yang dikenal dengan obat merah,
karena warnanya merah kekunngan. Warna ini muncul karena kombinasi

10
bahan bahan yang ada di dalamnya yaitu povidon iodine (C 6H9I2HO) dengan
kadar HI dan I2 sekitar 9-12%.

5. Astatin (At)
Nomor atom : 85

Nomor massa : 210

Titik beku : 302℃

Gambar 1.5 PAdatan Astatin


Titik didih : 337℃

Astatin merupakan unsur yang pada keadaan kamr (25℃) memliki wujud
padat dengan warna kehitaman,bersifat radioaktif dengan waktu paling lama
sekitar 8 jam 6 menit.

Kelimpahan unsur astatin di kerak bumi sangat sedikit, yaitu hanya 25-30
gram saja, jadi penelitian tentang astatin masih sangat terbatas.

Prediksi sifat astatin didapat dengan analisa tabel periodik baik ubungan
golongan maupun garis diagonal. Astatin diperkirakan memiliki sifat mirip seperti
iodin yang cenderung elektropositif, sehingga jika digabungkan dengan
keperiodikan garis diagonal, maka akan didapatkan bahwa astatin bersifat
metaloid. Diantaranya dapat menghantarkan listrik pada suhu tinggi namun pada
suhu rendah merupakan isolator

Pemanfaatan :

Pada saat ini, astatin hanya digunakan sebagai bahan penelitian saja karena
sedikitnya jumlah unsur astatin sehingga data mengenai sifat fisika, kimia, dan
pemanfaatan sangat terbatas ditemukan.

11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A ditabel
periodik. terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At). Unsur
halogen merupakan unsur yang paling non-logam dan reaktif . Beberapa unsur
halogen banyak terdapat di alam dalam bentuk senyawa garamnya dan bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari serta dibutuhkan untuk kelangsungan hidup mahluk
hidup, seperti halnya unsur-unsur yang lain.
Bidang IPTEK banyak menggali sumbernya dari sekian banyak molekul yang di
ketemukan modern ini.
Penemuan-penemuan terdahuli nampaknya menjadi aset utama untuk dijadikan
bahan pengumpulan imformasi untuk di publikasikan.

B. Saran
Walaupun sudah banyak unsur yang telah di ketemukan akhir-akhir ini serta
sudah banyak tokoh-tokoh besar sebagai penemu-penemu IPTEK, kita sebagai
generasi penerus bangsa jangan pernah patah semangat untuk terus berfikir kreatif
dan inovatif dengan tetap melihat keadaan lingkungan sekitar. Harus berhati-hati
ketika menggunakan unsur halogen. karena unsur ini dapat mengakibatkan
pembakaran kimia parah jika bersentuhan langsung dengan kulit. Maka dari itu,
agar terhindar dari paparan berbahaya dari unsur- unsur halogen, kita wajib
menggunakan alat perlindungan diri.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Fluorin

https://www.ruangguru.com/blog/halogen

https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/mengungkap-proses-pembuatan-unsur-
unsur-dan-senyawa-5915/

https://www.bladjar.com/fakta-tentang-brom/Sifat_Kimia_dan_Fisika_Brom

https://en.wikipedia.org/wiki/Tralomethrin

http://p2k.unhamzah.ac.id/id3/1-3073-2970/At_21956_p2k-unhamzah.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Iodin

https://id.wikipedia.org/wiki/Bromin

http://idenesiasia.blogspot.com/2012/10/klor-keberadaan-sifat-fisis-
pembuatan.html

13

Anda mungkin juga menyukai